SUNGAI KAMPAR
DISUSUN OLEH :
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq
dan hidayah, sehingga makalah mengenai “Kebudayaan Melayu dan Arsitektur
Sungai Kampar”ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka proses pembelajaran Mata Kuliah
“Kebudayaan Melayu dan Arsitektur”. Penulis menyadari bahwa dalam proses
pembuatan Makalah ini melibatkan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak.
Mengingat proses pembuatan Makalah ini dirasa masih jauh dari
kesempurnaan, penulis selalu membuka diri untuk menerima kritik dan saran.
Selanjutnya, penulis mengharapkan karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………………1
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
5. Apa saja kebudayaan dan tradisi yang ada di Sungai Kampar?
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil setelah melakukan analisis terhadap
Kebudayaan Melayu dan Arsitektur di Sungai Kampar adalah :
1. Mengetahui jalur penyebaran Sungai Kampar berserta anak sungai dan
cabang anak sungai.
2. Mengetahui perkampungan dan permukiman yang ada di sepanjang tepi
Sungai Kampar
3. Memahami akulturasi budaya yang terjadi di sepanjang Sungai Kampar
4. Memahami tradisi yang turun-temurun pada masyarakat di Sungai
Kampar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sungai ini mengaliri wilayah tengah pulau Sumatera yang beriklim hutan
hujan tropis, yang memiliki suhu rata-rata setahunnya sekitar 24 derajat Celsius.
Cuaca panasnya terjadi pada bulan Oktober, dengan suhu rata-rata 26 derajat
Celsius, dan cuaca dinginnya terjadi pada bulan November, dengan curah hujan
402 mm, dan curah terendahnya terjadi pada bulan Juli, dengan rata-rata curah
hujan 104 mm. Kondisi lahan tanah relative subur dan pada umumnya struktur
tanah bersifat argonosol, gleihumus, alluvial, himdromorfik kelabu, podzolic
merah kuning, litosol, dan regosol. Jenis tanah argonosol tersebar luas di dataran
rendah berawa-rawa dan berasosiasi dengan humus. Semakin jauh dari pinggir
sungai, semakin tebal bahan gambutnya yang dikenal dengan gambut ombrogen.
6
Sungai Kampar merupakan sungai yang berada di pulau sumatera,
Indonesia. Sungai ini berhulu di Bukit barisan di sekitar Sumatera Barat dan
bermuara di pesisir timur Pulau Sumatera di wilayah provinsi Riau. Sungai ini
merupakan pertemuan dua buah sungai yang disebut dengan Sungai Kampar
Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Pertemuaan ini berada pada Kawasan Langgam
(Kabupaten Pelalawan), dan setelah pertemuan tersebut, sungai ini disebut
Sungai Kampar sampai ke muara di Selat Malaka. Hulu air sungai ini
dimanfaatkan sebagai PLTA Koto Panjang yang berkapasitas 114 MW.
Sementara di hilir sungai menjelang muara, sungai ini terkenal dengan ombak
bearnya yang bernama Ombak Bono. Ombak Bono ini biasanta terjadi pada saat
pasang, sehingga air yang berasal dari sungai, tertekan oleh air laut dan ditambah
lagi dengan dangkalnya muara mengakibatkan gelombang yang tercipta semakin
tinggi.
Aliran Sungai Kampar Kanan menelusuri Lima Puluh Kota dan Kampar,
sedangkan aliran Sungai Kampar Kiri melewati Sijunjung, Kuantan Singingi dan
Kampar, kemudian kedua aliran sungai ini bertemua di Pelalawan. Sungai
Kampar Kanan bermata air dari Gunung gadang, yang memiliki luas daerah
tangkap air 5.231 km2. Alur utama mengalir ke utara, kemudian berbelok ke
timer, bertemu dengan anak sungai Batang Kapur Nan Gadang, mengalir degan
kemiringan sedang melalui lembah Batubersurat. Selanjutnya bertemu dengan
anak sungai Batang Mahat,kemudia mengalir kea rah timur. Para penduduk di
daerah Danau bingkuang kerap melakukan penambangan batu dan pasir secara
illegal sehingga terjadinya pengikisan tepian sungai. Sungai Kampar Kiri
bermata air dari Gunung Ngalautinggi, Gunung Solokjanjang, Gunung
Paninjauan Nan Elok, memiliki luas daerah tangkap air 7.053 km2. Dua anak
sungai besar bernama Batang Sibayang dan Batang Singingi.
7
2.3 Rumah Adat Di Sungai Kampar
Rumah Lontiok
8
2.4 Kerajaan Di Sungai Kampar
Istana Pelalawan
9
utara dan selatan. Pintu masuk terdapat di keempat sisi, jendela ada 12 buah,
di utara selatan masing-masing empat buah, di timur dan barat masing-masing
dua buah. Semua bangunan memiliki atap berbentuk limas.
10
Bangunan rumah papan panggung ini merupakan bangunan istana yang cukup
penting pada masa Kerajaan Gunung Sahilan Berjaya. Ratusan tahun lamanya,
bangunan ini meski dengan kondisi yang memprihatinkan, masih tersisa
sebagai bukti sejarah yang harus dilestarikan.
Saat ini Gunung Sahilan sering menaja aneka festival budaya untuk
mempromosikan kekayaan sejarah dan budaya masyarakat setempat. Selain
melihat bukti sejarah berupa istana yang sudah tua, pengunjung juga bisa
berziarah ke makam raja-raja kerajaan yang letaknya tak jauh dari bangunan
11
istana. Masyarakat setempat akan menyambut pengunjung dengan keramahan
dan budaya khas Kampar yang unik. Berkunjung ke Istana Gunung Sahilan
cocok dilakukan oleh para peminat wisata sejarah, budaya dan para peneliti
yang ingin melihat langsung bukti sejarah di tempat ini. Para penggiat budaya
pun banyak yang menaja acara seni dan budaya di tempat tersebut.
• Arah hilir sungai berada disebelah timur kota dan hulu berada di sebelah
barat.
• Tempat Peribadatan
Masjid At-Taqwa
12
Mesjid Hibah
Musholla Al Mukhlisin
• Kerajaan
Istana Sayap Pelalawan
13
• Tempat Peribadatan
Masjid Nurul Islam
Masjid nurul ikhlas
• Alur kampung segamai mengikuti arah jalur sungai kampar dengan posisi
kampung mengarah kesungai kampar dengan orientasi perkampungan
mengarah kearah barat laut.
• Arah hilir sungai berada disebelah timur laut kota dan hulu berada di
sebelah barat daya.
• Orientasi matahari – kampung ini tidak berhadapan langsung dengan
matahari terbit.
• Tempat peribadatan
Mesjid Al Jihat
Mesjid Nurul Hakim
Mesjid Fastabiqul Khairat
Mesjid Nurul Hakim
14
4. Pulau Muda, Kec. Tlk. Meranti, Pelelawan, Riau
15
5. Sering, Kec. Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau.
16
• Posisi Perkampungan berada pada sisi samping kiri pada Sungai Kampar.
Namun perkampungan ini tidak langsung berdekatan dgn sungai
dikarenakan ada danau dekat perkampungan tersebut.
• Arah hilir sungai berada disebelah timur kota dan hulu berada di utara.
• Tempat Peribadatan
Masjid Jami
Mushola Baiturrahman
17
• Arah hilir sungai berada disebelah timur kota dan hulu berada di sebelah
barat
• Tempat Peribadatan
• Arah hilir sungai berada disebelah timur kota dan hulu berada di sebelah
barat.
• Orientasi matahari – kampong ini tidak berhadapan langsung dengan
matahari terbit.
• Tempat Peribadatan
Masjid at Takwa
18
Masjid Al Jihad
• Arah hilir sungai berada disebelah timur kota dan hulu berada di selatan
• Orientasi matahari – kampung ini tidak berhadapan langsung dengan
matahari terbit.
• Tempat Peribadatan
19
5. Kp. Pinang, Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, Riau
• Arah hilir sungai berada utara kota dan hulu berada di sebelah barat laut.
• Orientasi matahari – kampong ini berhadapan langsung dengan matahari
terbit.
• Tempat Peribadatan
20
6. Tlk. Kenidai, Kec. Tambang, Kabupaten Kampar, Riau
21
• Posisi Perkampungan mengarah ke Sungai Kampar. Perkampungan
berorientasi ke selatan.
• Arah hilir sungai berada tenggara kota dan hulu berada di selatan
• Orientasi matahari – kampong ini berhadapan langsung dengan matahari
terbit.
• Tempat Peribadatan
• Arah hilir sungai berada disebelah timur kota dan hulu berada di sebelah
barat
• Orientasi matahari – kampong ini tidak berhadapan langsung dengan
matahari terbit.
• Tempat Peribadatan
Masjid Baiturrahmah
22
9. Gobah, Kec. Tambang, Kabupaten Kampar, Riau
• Arah hilir sungai berada diutara kota dan hulu berada di utara
• Orientasi matahari – kampong ini tidak berhadapan langsung dengan
matahari terbit.
• Tempat Peribadatan
Masjid Syurowalfatwa
23
10. Terantang, Padang Luas, Kec. Tambang, Kabupaten Kampar, Riau
• Arah hilir sungai berada diselatan kota dan hulu berada di sebelah barat daya
• Orientasi matahari – kampong ini tidak berhadapan langsung dengan
matahari terbit.
• Tempat Peribadatan
Mesjid Al-iklas Padang Luas
24
11. Sipungguk, Salo, Kabupaten Kampar, Riau
25
12. Pulau, Belimbing, Kabupaten Kampar, Riau
26
PERKAMPUNGAN DI ANAK SUNGAI KAMPAR KIRI
• Arah hilir sungai berada disebelah timur kota dan hulu berada di selatan
• Tempat Peribadatan
Masjid/Mushollah
27
2. Lipat Kain Sel, Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau
• Tempat Peribadatan
Masjid Raya BAITUL IHSAN
28
Masjid Raya AL-MIZAN
29
3. Mentulik, Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau
30
• Tempat peribadatan :
Mesjid Baiturahman
31
2.7 Kebudayaan dan Tradisi Masyarakat Sungai Kampar
32
Kegiatan balimau kasai ini biasanya dimeriah kan oleh masyarakat
dengan membuat sampan hias dan diiringi oleh masyarakat yang berenang
dibelakang sampan tersebut dan acara panjat pinang di tepi sungai.
33
maupun raja hutan. Selain itu, Sema Rantau juga dilaksanakan sebagai
ungkapan syukur kepada Tuhan semesta yang telah memberi rahmat air dan
ikan yang berlimpah.
34
Tradisi Makan Bajambau
35
dengan menu-menu khusus yang ditampilkan di dalam talam tersebut,
sehingga tradisi makan bajambau di Kampar khususnya di desa salo timur
sangat unik. Keunikan tradisi makan bajambau di Desa Salo Timur salah satu
nya adalah cara penyajian dan cara aturan duduk, karena sejak dulu nya
masyarakat Desa Salo Timur sudah membuat aturan duduk antar suku
sebelum tradisi makan bajambau dilakukan,
Aturan duduk dalam makan bajambau yang ada di Desa Salo Timur
Kecamatan Salo Kabupaten Kampar merupakan hal yang sangat unik dari
tradisi ini, dimana sebelum proses pelaksanaan makan bajambau para tamu
yang datang khususnya di acara adat pernikahan tidak boleh sembarang
duduk. Karena di posisi duduk itulah kita akan bisa menilai dan menentukan
tingkatan seseorang. arti di dalam duduk tradisi makan bajambau adalah untuk
bisa lebih memperkenalkan posisi duduk yang sudah ada sejak turun temurun.
Maka dari itu peran ninik mamak, orang tua dulu untuk bisa memperkenalkan
nya agar posisi duduk dalam makan bajambau dapat bisa dipertahankan
sampai sekarang ini.
36
sedang mengadakan acara tahu bahwa orang tuan rumah memiliki sumondo
(menantu/ipar).
37
Kegiatan ziarah kubur
Dadio
38
Tradisi Kotik
Kotik Adat Kampar ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda
(WBTB) Indonesia 2018 dari Provinsi Riau. Kotik Adat sebuah upacara yang
sarat makna dan fungsi. Sampai saat ini tradisi ini masih dilestarikan
Masyarakat Pulau Godang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten
Kampar.
Pada zaman dahulu, uacara penobatan kotik adat biasanya pada hari
pertama di bulan Syawal setelah sholat Zuhur. Pada perkembangannya saat
ini, upacaranya disejalankan acara halal bihalal dusun atau nogori. Halal
bihalal biasanya digelar di surau pasukuan atau masjid nogori.
Menggabungkan acara halal bihalal dengan uacara penobatan kotik adat tak
masalah dan tak mengurangi makna atau nilai penobatan.
39
menjadi kotik adat. Kotik adat biasanya memiliki suara yang merdu. Kotik
adat jadi penghibur masyarakat dengan lewat pembacaan kutbah. Pembacaan
kutbah yang menghibur oleh kotik adat tidak menghilangkan nilai suci dan
sakral dari teks tersebut karema hiburan yang disajikan adalah suatu tembang
religius.
Syarat menjadi kotik adat cukup berat. Orang itu tak pernah
melakukan perbuatan tercela, taat beribadah, pandai membaca Al Quran,
sosoknya dianggap calon ulama di dalam suku atau nogori. Tidak ada batasan
umur.
40
upacara seperti pertunangan, pernikahan, kenduri, penobatan ninik mamak
biasanya basiacuong dilaksanakan. Siacuong merupakan salah satu
kebudayaan yang dapat memperkaya kebudayaan yang ada di Riau seperti
makyong, randai, nadihin, baandu, berdah, hikayat, bakoba, badikiu dan lain-
lain. Biasanya basiacuong dilaksanakan pada acara peminangan, peresmian
pernikahan dengan cara sebagai berikut:
6. Sebagai akhir dari upacara adat basiacuong dalam pernikahan untuk pamit
meninggalkan tempat acara dan pulang ke rumah masingmasing oleh pihak
ninik mamak pihak laki-laki dengan basiacuong.
41
c. Acara kenduri dalam berbagai bentuk
42
Mengaji di Nosa
Kegiatan ngaji dinosa masih dilakukan sampai sekarang, kegiatan
ngaji di nosa berupa ngaji anak-anak yang dilakukan sehabis magrib. Dan
pada siang hari nosa digunakan untuk kegiatan wirid ibuk-ibuk.
43
• Calempong Oguong - Seni Memukul Gong dari Kampar
44
Perlengkapan Musik Calempong Oguong Calempong Oguong
dimainkan oleh 5 orang pemain, diantaranya adalah:
45
Dalam menyusun alat calempong, yang memiliki nada tinggi biasanya
diletakkan di bagian tengah, baik dari kiri atau kanan. Nada ini dikatakan
sebagai nada inti yang sering dianggap memiliki kekuatan magis. Pada waktu-
waktu tertentu, calempong inti ini biasanya dilumuri dengan air limau dan
dibacakan mantera-mantera. Susunan enam calempong ini diibaratkan seperti
makhluk yang memiliki hati dan jiwa. Dan calempong inti merupakan bagian
dari jantung sebagai inti kehidupan.
46
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan yang telah ada yaitu Sungai Kampar
merupakan salah satu poros kehidupan masyarakat yang tinggal di tepi Sungai
Kampar. Sungai Kampar melewati beberapa kota di Sumatera Barat dan Riau.
Oleh karena itu, terdapat akulturasi budaya yang terjadi pada daerah Sungai
Kampar yaitu penggabungan Budaya Melayu dan Budaya Minangkabau. Dari
akulturasi budaya itulah tercipta beberapa tradisi yang tidak jauh dari kedua
budaya itu sendiri. Tidak hanya pada tradisi masyarakat, namun rumah adat
dan rumah tradisional yang ada pun penggabungan dari kedua budaya tersebut
yaitu rumah lontiok yang menggunakan atap yang hampir menyerupai atap
pada rumah gadang di minangkabau. Dengan demikian, tradisi tersebut tetap
dilakukan oleh masyarakat sampai saat ini, guna melestarikan budaya leluhur.
3.2 Saran
Saran yang bisa penulis sampaikan yaitu:
• Tetaplah membaca dan mengetahui penyebaran Budaya Melayu yang ada
khususnya di Sungai Kampar, Provinsi Riau.
• Dengan memahami perkampungan dan permukiman yang ada di sepanjang
Sungai Kampar, maka hendaknya dapat melestarikan budaya yang ada di
daerah tersebut.
47
DAFTAR PUSTAKA
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/balimau-kasai-tradisi-orang-kampar-
sambut-puasa/ Diakses tanggal 28 Maret 2021
Sumber : Hafizh,A,2018; Tradisi makan bajambau di desa salo timur kecamatan salo
kabupaten Kampar. Pekanbaru.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/kotik-adat-tradisi-dari-pulau-godang-
kampar/ Diakses tanggal 28 Maret 2021
Drs. H. Mohd. Yunus, MA. 2013 Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo
Koto Kampar, Menara, Vol. 12 No.2
https://www.riaumagz.com/2019/12/istana-gunung-sahilan-peninggalan.html Diakses
tanggal 28 Maret 2021
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcToyK_FkO9mbbH30JaK-
ZkhWCVqiZbjtUR1yA&usqp=CAU Diakses tanggal 06 April 2021
https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTo_TGbR5Q6lDRcfTzQSccKeYmfkPmsej9
2VA&usqp=CAU Diakses tanggal 06 April 2021
https://earth.google.com/web/data=MicKJQojCiExNHA5d204X0VMamlwck5IRWx
WOVZXc2pocWt4djVrZWI6AwoBMA?authuser=0 Diakses tanggal 25 Maret 2021
48
https://www.google.com/maps/place/Kabupaten+Kampar,+Riau/@0.3203257,100.50
08754,9z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x31d56ceb8146887d:0x3039d80b220cad0!8
m2!3d0.146671!4d101.1617356 Diakses tanggal 25 Maret 2021
http://www.riaudailyphoto.com/2011/12/desa-wisata-pulau-belimbing.html Diakses
tanggal 11 April 2021
49