Anda di halaman 1dari 8

TEORI DASAR

KOROSI
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut perkaratan.
Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi,


sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat
logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Korosi
merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi,
bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode,di
mana besi mengalami oksidasi. Elektron yang di
bebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang berlaku sebagai katode, di mana oksigen
tereduksi.

Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya


teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe O .xH O, yaitu
karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode dan bagian mana yang
bertindak sebagai katode bergantung pada berbagai
faktor, masalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan
logam itu.

Faktor-faktor yang menyebabkan korosi besi :


- oksigen dan air
- elektrolit
- permukaan logam yang tidak rata
- terbentuknya elektro kimia
Cara-cara pencegahan korosi besi :
- mengecat
- melumuri dengan oli atau gomok
- membalut dengan plastik
- tin plating ( pelapisan dengan timah )
- galvanisasi ( pelapisan dengan zink )
- cromium plating ( pelapisan dengan kromium )
- sacrifial protection ( pengorbanan anode )

Tujuan Pengamatan :
- untuk mengetahui adanya korosi dilingkungan
sekitar kita dan cara untuk mencegah terjadinya
korosi

Alat dan Bahan :


- paku 2’’ 5 buah
- gelas plastik 5 buah
- kapas
- cuka
- minyak tanah

Cara Kerja :
- sediakan gelas plastik 5 buah
- masukkan paku kedalam gelas plastik I ( paku
saja )
- masukkan paku kedalam gelas plastik ke-II yang
berisi air biasa
- masukkan paku kedalam gelas plastik ke-III yang
berisi minyak tanah
- masukkan paku kedalam gelas plastik ke-IV yang
berisi air cuka
- masukkan paku kedalam gelas plastik ke-V yang
berisi air yang sudah dipanaskan dan ditutup
dengan kapas
- lalu diamati selama beberapa hari
- kemudian lihatlah hasil perubahannya

Kesimpulan :

Peristiwa korosi terjadi karena adanya oksigan dan air. Pada


pengamatan diatas yang lebih mudah terjadi korosi pada larutan air
biasa dan air yang dipanaskan. Sedangkan pada larutan cuka proses
terjadinya korosi membutuhkan waktu yang lama, sedangkan pada
larutan minyak tanah dan gelas yang berisi paku saja tidak akan
terjadi korosi.
Paku dalam air biasa

Paku dalam cuka


Paku dalam air panas

Paku dalam minyak tanah


Paku saja
TUGAS KIMIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Anda mungkin juga menyukai