Anda di halaman 1dari 16

GAS MULIA(GOLONGAN VIII A)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran kimia

Disusun oleh:
Alsa Fadilah A. S
Aneu Restri Nur A
Aninda Khoerunnisa
Anisa Sri Wahyuni
Asep Yudi Nugraha
Dani Nurhidayatullah
Linda Hendrawati
M. Alfian Ramadhan
M. Syahrul Ramadhani
Meliya Nur Adila
Naufal Nurfalah
Nisa Pitria Novianti

XII IPA 7

SMAN 1 TALAGA
TAHUN AJARAN 2018/2019
Gas Mulia
Gas mulia di dalam sistem periodik unsur terdapat pada golongan VIIIA atau golongan 0
(nol) yang terdiri atas helium ( He ), neon ( Ne ), argon ( Ar ), kripton ( Kr ), xenon ( Xe ), dan
radon ( Rn ). Semua unsur gas mulia ini merupakan unsur yang tidak reaktif ( stabil ) atau inert.

A. Gas Mulia di Alam


Kecuali radon (Rn), gas mulia terdapat di udara sebagai ataom tunggal. Di antara gas
mulia lainnya, argon merupakan gas mulia yang paling banyak terdapat di udara. Sebaliknya
radon sangat sedikit di alam, sebab merupakan unsur radioaktif yang umurnya sangat pendek (
separuh dari gas radon akan berubah menjadi unsur lain setelah disimpan selama 38 hari).

B. Sifat Gas Mulia

Sifat Atomik
Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron valensi yang oktet, yaitu ns2 np6, kecuali
pada He dengan konfigurasi duplet 1s2. Jari-jari atom dari He ke Rn bertambah sebagaimana
bertambahnya jumlah kulit elektron. Konfigurasi elektron dengan kulit valensi terisi penuh
demikian menyebabkan gas mulia cenderung sangat stabil (sangat sukar bereaksi).

Selain itu, unsur-unsur gas mulia memiliki energi ionisasi yang sangat besar dan afinitas elektron
yang sangat rendah. Energi ionisasi dari He ke Rn semakin berkurang, sebagaimana
bertambahnya jari-jari atom sehingga gaya tarik inti terhadap elektron valensi semakin melemah
dan energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron semakin berkurang.

Sifat Kimia
Sifat kimia adalah reaksi- reaksi yang bisa dialami oleh sutu zat. Sifat kimia pada gas mulia
dapat ditunjukkan oleh kereaktifan yang dimiliki gas mulia. Gas mulia memiliki kereaktifan
yang rendah.
Gas mulia merupakan senyawa monoatomik maka tidak terdapat senyawa alami gas
mulia. Oleh karena itulah gas mulia bersifat inert (lembam). Kelembaman gas mulia
berhubungan dengan konfigurasi elektron yang dimiliki. Gas mulia memiliki konfigurasi
elektron yang stabil yaitu terdapat delapan elektron pada kulit terluar dengan konfigurasi s2p6,
kecuali He dengan konfigurasi elektron valensi s2. Hal ini menyebabkan gas mulia tidak
memiliki kecenderungan untuk melepas atau menyerap elektron.
Gas mulia memiliki energi pengion yang besar sehingga sukar untuk melepas elektron
dan harga afinitas elektron gas mulia rendah sehingga kecenderungan untuk menyerap elektron
rendah. Hal ini menyebabkan gas mulia sukar untuk terlibat dalam reaksi kimia atau dengan kata
lain gas mulia memiliki kereaktifan yang rendah. Namun, untuk unsure gas mulia yang
mempunyai energy ionisasi yang kecil dan afinitas electron yang besar mempunyai
kecenderungan untuk membentuk ikatan kimia contohnya Xe dapat membentuk senyawa XeF2,
XeF4 dan XeF6.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya. Jadi, kereaktifan
gas mulia akan bertambah dari He ke Rn. Hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom
menyebabkan daya tarik inti terhadap electron kulit terluar berkurang, sehingga semakin mudah
ditarik oleh atom lain. Walaupun, demikian unsure gas mulia hanya dapat berikatan dengan
unsure yang sangat elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.

Sifat Fisis
Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik didihnya
hanya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih dari He ke Rn
bertambah sebagaimana kekuatan gaya London (gaya dispersi) bertambah seiring dengan
bertambahnya massa atom dan jari-jari atom.

Densitas (kerapatan) gas mulia juga cenderung bertambah dari He ke Rn. Densitas gas
dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari atom, dan gaya London. Densitas gas akan bertambah
dengan bertambahnya massa atom dan kekuatan gaya London, namun akan berkurang dengan
bertambahnya jari-jari atom. Namun demikian, pengaruh massa atom dan gaya London lebih
signifikan dibanding pengaruh jari-jari atom dalam hal ini, sehingga densitas bertambah dari He
ke Rn.

C. Unsur - Unsur Gas Mulia

I. HELIUM(He)
 Kelimpahan
Kelimpahan di alam semesta : Alam semesta : 2,3 x 105 ppm (berat)
Matahari : 2,3 x 105 ppm (berat)
Suasana : 5.2 ppm
Kulit bumi : 0,008 ppm
Air laut : 7 x 10-6 ppm
Kelimpahan helium di Alam :
Helium adalah unsur kedua paling berlimpah di alam semesta yang dikenal setelah
hidrogen dan merupakan 23% dari massa unsur alam semesta. Hal ini terkonsentrasi di
bintang, di mana ia terbentuk dari hidrogen oleh fusi nuklir dari reaksi rantai proton-
proton dan siklus CNO. Menurut model Big Bang awal pengembangan alam semesta,
sebagian besar helium terbentuk selama nukleosintesis Big Bang, dari satu sampai tiga
menit setelah Big Bang. Dengan demikian, pengukuran kelimpahan yang berkontribusi
pada model kosmologis.
Dalam atmosfer bumi, konsentrasi helium menurut volumenya hanya 5,2 bagian per juta,
terutama karena sebagian besar helium menghilang dari atmosfer bumi ke ruang angkasa
karena kelembaman dan massa rendahnya. Dalam heterosphere Bumi, bagian dari
atmosfer atas, helium dan gas-gas ringan lainnya adalah unsur paling berlimpah.
Hampir semua helium di Bumi adalah hasil dari peluruhan radioaktif. Produk peluruhan
terutama ditemukan dalam mineral uranium dan thorium, termasuk cleveites, bijih-bijih
uranium, monasit carnotite, dan beryl, karena mereka memancarkan partikel alpha, yang
terdiri dari inti helium (He2 +) untuk yang mudah menggabungkan elektron. Dengan cara
ini suatu estimasi 3,4 liter per tahun helium dihasilkan per kilometer kubik kerak bumi.
Dalam kerak bumi, konsentrasi helium adalah 8 bagian per miliar. Dalam air laut,
konsentrasi hanya 4 bagian per triliun. Ada juga jumlah yang kecil di mata air mineral,
gas vulkanik, dan besi meteorit. Konsentrasi terbesar di planet ini dalam gas alam, dari
yang paling helium komersial berasal.

 Sifat
Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan
dalam riset suhu rendah (cyrogenic) karena titik leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin.
Juga, unsur ini sangat vital untuk penelitian superkonduktor.Dengan menggunakan
helium cair, Kurti dkk. beserta yang lainnya telah berhasil mencapai suhu beberapa
mikrokelvin dengan proses adiabatic demagnitization nukleus tembaga.
Helium memiliki sifat-sifat unik lainnya, yaitu sebagai satu-satunya benda cair yang
tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur
ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi
akan segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk
padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah volume sampai 30% dengan cara
memberikan tekanan udara.

Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal
juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika
dipanaskan ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10
Kelvin harus diperlakukan seakan-akan berisikan helium cair karena perubahan tekanan
yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan.
Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi untuk
menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara membuat helium difluorida telah
dipelajari dan senyawa HeNe dan ion-ion He+ dan He+ + juga telah diteliti.

 Pembuatan
Ekstrasi Modern :
Untuk skala besar, helium diekstraksi dengan penyulingan fraksional dari gas alam, yang
berisi hingga helium 7%. Karena helium memiliki titik didih lebih rendah daripada
elemen lainnya, suhu rendah dan tekanan tinggi digunakan untuk mencairkan hampir
semua gas-gas lain (kebanyakan nitrogen dan metana).Gas helium dihasilkan lewat
pemurnian dengan eksposur yang berurutan untuk menurunkan suhu, di mana hampir
semua sisa nitrogen dan gas-gas lain hasil endapan dari campuran gas. Arang aktif
digunakan sebagai langkah pemurnian terakhir, biasanya menghasilkan 99,995% murni,
Grade-A, helium.Pengotor utama dalam Grade A helium-neon.
Pada 2004, lebih dari 150.000.000 meter kubik helium diekstrak dari gas alam atau
ditarik dari cadangan helium, setiap tahunnya, dengan sekitar 84% dari produksi dari
Amerika Serikat, 10% dari Aljazair, dan sebagian besar sisanya dari Kanada , Cina,
Polandia, Qatar, dan Rusia. Di Amerika Serikat, helium sebagian besar diproduksi di
Kansas dan Texas.
Difusi gas alam mentah melalui membran semi-permeable khusus dan hambatan lainnya
adalah metode lain untuk memulihkan dan memurnikan helium. Helium dapat disintesis
oleh penembakan lithium atau boron dengan proton kecepatan tinggi, tapi ini bukan
metode ekonomis produksi.

 Kegunaan
a) Sebagai gas pengisi kapal udara dan balon udara untuk mempelajari cuaca, karena
sifatnya yang sukar bereaksi, tidak mudah terbakar dan ringan.
b) Helium cair dipakai sebagai cairan pendingin untuk menghasilkan suhu yang rendah
karena memiliki titik uang yang sangat rendah
c) Udara yang dipakai oleh penyelam adalah campuran 80 % He dan 20 % oksigen.
Helium digunakan untuk menggantikan nitrogen karena jika penyelam berada pada
tekanan yang tinggi (dibawah laut) maka kemungkinan besar nitrogen larut dalam
darah. Dalam jumlah sediki t saja nitrogen larut dalam darah, maka akan terjadi
halusinasi yang disebut narkos nitrogen. Akibat halusinasi ini penyelam mengalami
seperti terkena narkoba sehingga membahayakan penyelam. Selain itu, ketika
nitrogen banyak larut dalam darah dan penyelam kembali ke keadaan normal maka
timbul gelembung gas nitrogen dalam darah yang menimbulkan rasa nyeri yang
hebat karena nitrogen melewati pembuluh-pembuluh darah bahkan dapat
mengakibatkan kematian. Inilah yang disebut benos.
d) Campuran Helium dan Oksigen juga dipakai oleh para pekerja dalam terowongan
dan tambang bawah tanah yang bertekanan tinggi.
e) Di rumah sakit, campuran Helium dan Oksigen dipakai sebagai pernapasan pada
penderita asma.

II. Neon(Ne)
 Penemuan
Neon ditemukan oleh Sir William Ramsay, seorang ahli kimia Skotlandia, dan Morris M.
Travers, seorang ahli kimia Inggris, tak lama setelah penemuan mereka dari kripton
elemen pada tahun 1898. Seperti kripton, neon ditemukan melalui studi udara cair.

 Kelimpahan
Meskipun neon adalah unsur yang paling berlimpah keempat di alam semesta, hanya
0,0018% dari atmosfer bumi adalah neon.
Perkiraan Kelimpahan di kerak bumi: 5 × 10-3 miligram per kilogram
Perkiraan Kelimpahan di laut : 1,2 × 10-4 miligram per liter

 Sifat
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan
nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam
(inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa
(vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan
sebagai bahan pembuatan tanda (sign).Nama unsur Neon (Ne) berasal dari kata Yunani
untuk baru, neo. Neon sangat inert dan bentuk tidak senyawa yang dikenal, meskipun ada
beberapa bukti bahwa hal itu bisa membentuk senyawa dengan fluorinnya.
Unsur Neon memiliki:
Nomor atom : 10
Berat atom : 20,1797 ≈ 20
Titik lebur : 24,56 K (-248,59 ° C atau -415,46 ° F)
Titik didih : 27,07 K (-246,08 ° C atau -410,94 ° F)
Kepadatan : 0.0008999 gram/cm3
Wujud : Gas
Klasifikasi unsur : Non-logam
Nomor periode :2
Nomor golongan : VIIIA
Nama golongan : Gas Mulia
Jumlah Isotop Stabil : 3
Energi ionisasi : 21,565 eV
Bilangan oksidasi :0
Konfigurasi elektron :1S2 2S2 2P6

 Pembuatan :
Neon diperoleh secara komersial dengan distilasi fraksional dari udara cair.

 Kegunaan
1. Penggunaan terbesar untuk gas neon adalah tanda-tanda iklan.
2. Neon juga digunakan untuk membuat indikator tegangan tinggi
3. Neon dikombinasikan dengan helium untuk membuat laser helium-neon.
4. Neon cair digunakan sebagai pendingin cryogenic.
5. Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon
6. Neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat
pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.

III. ARGON(Ar)
 Penemuan
Argon diduga terdapat dalam udara oleh Henry Cavendish pada tahun 1785, tapi tidak
ditemukan sampai tahun 1894 oleh Lord Rayleigh dan Sir William Ramsay. Argon
adalah unsur kimia dengan simbol Ar dan nomor atom 18. Ia berada pada golongan 18
tabel periodik dan merupakan gas mulia.
 Kelimpahan
Argon adalah gas ketiga yang paling umum di atmosfer bumi, dengan kelimpahan
0,934% (9.340 ppmv).

 Sifat-sifat
1. Argon adalah gas mulia ketiga dan berkontribusi pada sekitar 1% atmosfer bumi.
2. Argon memiliki kelarutan mirip oksigen dan sekitar 2,5 kali lebih mudah larut dalam
air dari nitrogen.
3. Dalam atmosfer bumi, Ar-39 tercipta oleh aktivitas sinar kosmik. Dalam lingkungan
bawah permukaan, argon dihasilkan melalui penangkapan neutron oleh K-39 atau
emisi alpha oleh kalsium.
4. Argon-37 dihasilkan dari peluruhan kalsium-40, hasil dari ledakan nuklir bawah
tanah.
5. Argon juga hadir dalam sebagian mineral kalium karena peluruhan radioaktif isotop
kalium-40.
 Pembuatan
Argon bersumbar dari atmosfer di peroleh dengan pemanasan udara kering dengan
CaC2 menurut cara ini gas O2 gas N2 bereaksi dengan CaC2 dan menghasilkan Argon.
Persamaan kimianya :
Udara + 3 CaC2 CaCN2 + 2 CaO + 5C + Ar
Cara industri dihasilkan dengan penyulingan sebagian udara cair (destilasi fraksionasi
udara cair). Argon-40, isotop Argon yang paling berlimpah, dihasilkan oleh pembusukan
kalium-40 dengan waktu paruh 1.26×109 tahun oleh penangkapan electron atau emisi
positron.

 Kegunaan
1. Argon tidak bereaksi dengan filamen bola lampu bahkan pada suhu tinggi, sehingga
digunakan sebagai gas pengisi bola lampu.
2. Argon juga memiliki nilai penting bagi industri logam dan digunakan sebagai perisai
gas inert dalam arc welding dan pemotongan logam.
3. Sebagai selimut non-reaktif dalam pembuatan titanium dan unsur reaktif lainnya,
serta sebagai atmosfer pelindung untuk menumbuhkan kristal silikon dan
germanium.Argon-39 telah digunakan untuk sejumlah aplikasi, terutama ice coring.
4. Unsur ini digunakan pula dalam scuba diving untuk mengembangkan drysuit karena
sifatnya yang tidak reaktif serta kemampuannya mengisolasi panas.
5. Argon juga digunakan untuk gas pengisi ban mobil-mobil mewah.

IV. KRIPTON(Kr)
 Penemuan
Kripton Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa
setelah udara cair hampir menguap semua. Pada tahun 1960, disetujui secara
internasional bahwa satuan dasar panjang, meter, harus didefinisikan sebagai garis
spektrum merah oranye dari 86Kr. Hal ini untuk menggantikan standar meter di Paris,
yang semula didefinisikan sebagai batangan alloy platina-iridium. Pada bulan Oktober
1983, satuan meter, yang semula diartikan sebagai satu per sepuluh juta dari kuadrat
keliling kutub bumi, akhirnya didefinisi ulang oleh lembaga International
bureauofWeightsandMeasures, sebagai panjang yang dilalui cahaya dalam kondisi
vakum selama interval waktu 1/299,792,458 detik.

 Kelimpahan
Kelimpahankriptondalamudarakeringyaitu 1,14 ppm dantidakditemukan di
bawahkerakbumi.Kriptonjugasalahsatu gas paling langka di atmosfer, terdapat total
lebihdari 15 miliar ton, gas ini di atmosferdengansekitar 8 ton pertahun di
ekstrakmelaluiudaracair.

 Pembuatan
Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair, kripton akan ditemukan terpisah dari gas
gas lain. Kripton juga dapat diperoleh dari fisi uranium, yang terjadi di PLTN. Tidak
seperti udara yang hanya bisa berisi isotop stabil kripton,proses ini menghasilkan kedua
isotop stabil dan isotop radioaktif dari kripton.

 Sifat
GasGas kripton merupakan sejenis gas nadir. Krypton berwarna hijau dan tanda spectral
berwarna jingga. Dan salah satu produk pembelahan uranium. Krypton yang dikeraskan
adalah dari kristal dengan suatu struktur kubus yang berpusat didepan, yang mana
propertinya dari semua gas mulia. Krypton memiliki sifat inert (tidak reaktif) dan stabil,
sehingga krypton berfungsi sebagai pelindung untuk melindungi material lain yang tidak
stabil terhadap udara. Konsentrasi Krypton di dalam atmosfer adalah 1 ppm. Itu dapat
diketahui dari udara cair oleh penyulingan kecil. Jumlah Krypton dalam ruang tidak
pasti, seperti halnya jumlah yang diperoleh dari aktivitas yang meteoric dan dari angina
badai matahari. Pengukuran dalam menentukan jumlah Krypton disarankan untuk
melimpahkan Krypton di dalam suatu ruang.

Sifat fisika

Fase gas

Titik lebur 115.79 K (-157.36 °C, -


251.25 °F)

Titik didih 119.93 K (-153.22 °C, -


244.12 °F)

Kepadatanpada sts (0 °C dan 3.749 g/L


101,325 kPa)
saat cair, pada t.d. 2.413[1] g/cm3

Titik tripel 115.775 K, 73.2 kPa [2]

Titik kritis 209.41 K, 5.50 MPa

Kalor peleburan 1.64 kJ/mol

Kalor penguapan 9.08 kJ/mol

Kapasitas kalor molar 5R/2 = 20.786 J/(mol·K)

Simbol dan Golongan: Kr, Gas Mulia, Non


Logam, Golongan VIII A

Warna: Tidak berwarna

Massa Atom: 83,8

Bentuk: Gas

Elektron: 36

Proton: 36

Neutron: 48

Kulit Elektron: 2,8,18,8

Konfigurasi Elektron: [Ar] 3d10 4s2 4p6

Massa Jenis @ 20oC: 0,003708 g/cm

 Kegunaan
1. Kripton digunakan untuk mengisi lampu tioresensi (lampu neon) bertekanan rendah,
kripton ini yang menyala menjadi putih.
2. Untuk laampu kilat fotografi berkecepatan tinggi
3. Digunakan dalam lampu mercusuar, laser untuk perawatan retina
4. Digunakan untuk mendeteksi kebocoran dalam wadah tertutup,untuk merangsang
fosfor dalam sumber cahaya tanpa memerlukan energi dari luar
5. Dalam kedokteran digunakan untuk mendeteksi bukaan jantung abnormal.
V. XENON(Xe)
 Penemuan
Xenon ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa
setelah menguapkan udara cair. Xenon diperolehdari udara yang dicairkan. Xenon
berasal dari bahasa Yunani, Xenon yang artinya asing. Xenon adalah unsure dengan
lambing kimia Xe, nomor atom 54 dan massa atom relative 131,29 berupa gas mulia, tak
berwarna , tak berbu, tidak ada rasanya, tidak dapat terbakar, terdapat dalam jumlah kecil
di udara. Gas xenon tidak bereaksi dengan elemen lain, sehingga banyak digunakan
untuk pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan pada industry kimia dan
industrielektronik.

 Kelimpahan
Kandungan Xenon di bumi sangatlah sedikit, di bumi terutama di bagian bumi yang
berudara kering kandungan Xenon hanya 8,7 x 10-6 %. Xenon terdapat dalam atmosfer
Mars dengan kandungan 0.08 ppm.

 Sifat
Xenon tidak berwarna,tidak berbau dan tidak berasa.Pada keadaan standar gas mulia
tidak dapat terbakar.
Sifat Fisika
Simbol :Xe
Radius atom :1.24 Ǻ
Volume atom : 42,9 cm3/mol
Massa atom : 131,29
Titik didih : 165.1 K
Radius kovalensi : 1.31Ǻ
Massa jenis : 5,9 g/cm3
Elektronegativitas : 2.6
Konfigurasi electron : [Kr]4d10 5s2p6
Formasi entalpi : 2,3 kj/mol
Potensial ionisasi : 12,13 V
Titik lebur : 161,39 K
Bilangan oksidasi : 0,2,4,6
Entalpi penguapan : 12,64 kj/mol
 Pembuatan
Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2 dan
uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian
tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase
cair dengan kandungan gas yang lebih banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan
sisanya 30% dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun
karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam
udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain:
1) Proses adsorpsi. Pertama, O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan
reaksi kimia. O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa
campuran (A, Xe, dan Kr) kemudian akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu
arang dipanaskan perlahan, pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi
atau keluar dari arang. Air diperoleh pada suhu sekitar -80 , sementara Kr dan Xe
pada suhu yang lebih tinggi.
2) Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi.
Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2 paling
rendah, maka N2 terlebih dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan.
Fraksi berkadar 10% Air ini lalu dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah dimana
diperoleh Ar dengan kemurinian 98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih dapat
diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr, dipisahkan pada
tahapan distilasi selanjutnya
 Kegunaan Xenon
Gas ini digunakan dalam pembuatan tabung electron, lampu stoboskopik(lampu neon
yang berkedip dngan frekuensi tertentu), lampu bakterisida, dan lampu yang digunakan
untuk mengeluarkan laser rubi yang menghasilkan sinar yang koheren. Xenon digunakan
dalam medan energy nuklir dalam bejana gelembung udara, probe, dan penerapan
lainnya dimana dibutuhkan bobot atom tinggi. Senyawa perxenate digunakan kimia
analisis sebagai zat oksidator. Xenon tidak beracun tapi senyawanya sangat beracun
karena sifat oksidatornya yang sangat kuat.
Xenon pada tekanan rendah digunakan sebagai gas starter pada lampu HPS. Xenon
mempunyai konduktivtas termal dan potensial ionisasi terendah diantara seluruh gas
mulia non-radioaktif. Sebagai gasmulia, xenon tidak mengganggu reaksi kimia dalam
lampu . Konduktivitas termal yang rendah mengurangi kehilangan bahang dalam lampu
saat beroperasi, dan potensial ionisasi yang rendah menyebabkan tegangan dadal dari gas
menjadi relative rendah saat dingin, memungkinkan penghidupanyang cepat dan mudah.
Xenon juga bersifat anesti oleh karena sifat ini maka xenon di gunakan untuk membius
pasien pasien dalam operasi besar, akan tetapi pemakaian ini masih terlalu mahal.
Kegunaaan xenon lainnya:
a) Untuk pembuatan tabung electron
b) Untuk pembiusan pasien pada saat pembedahan karena xenon bersifat anestetika
(pemati rasa)
c) Sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa xenon
d) Garam Perxenan (Na4XeO3) sebagai oksidator paling kuat
e) Untuk membuat lampu-lampu reklame yang member cahaya biru.
f) Pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri)
g) Untuk mengeluarkan cahaya pada kamera saat pemotretan (blitz)

VI. RADON(Rn)
 Penemuan Radon
Gas Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh Fredrich E. Dorn di Halle, Jerman. Ia
menggambarkannya sebagai pancaran radium karena ia muncul dari unsur radium, yang
ia kerjakan. Pada tahun 1908 William Ramsay dan Robert Gray mengisolasi gas dan
menamakannya niton. Sejak 1923, telah disebut radon (setelah radium, salah satu
sumbernya).Radon adalah salah satu unsur radioaktif yang ditemukan paling awal,
diidentifikasi setelah uranium, torium, polonium dan radium. Gambar di bawah ini
menunjukkan intensitas radioaktivitas rata-rata di atmosfer dunia yang disebabkan oleh
radon

 Kelimpahan dan Isotop


Kelimpahan di kerak bumi : 4 x10-13 miligram per kilogram
Radon memiliki 33 isotop yang separuh hidupnya diketahui, dengan jumlah massa 196
hingga 228. Tidak ada yang stabil. Isotop paling stabil adalah 222Rn, dengan waktu
paruh 3,8 hari.

 Penampilan dan Karakteristik


Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif. Pada suhu dan tekanan
ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga membeku, radon akan
berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah jingga. Penumpukan gas Radon
secara alamiah di atmosfer bumi terjadi amat perlahan sehingga air yang menyentuh
udara bebas terus kehilangan Radon karena proses “Volatilisasi. Air bawah tanah
mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di bandingkan air permukaan.
Karakteristik:
1. Radon adalah salah satu gas mulia, karena itu adalah gas monoatomik yang inert
secara kimiawi.
2. Gas ini juga radioaktif, tidak berwarna dan tidak berbau.
3. Radon diproduksi secara alami oleh peluruhan produk peluruhan uranium, seperti
226
Ra.219Ra diturunkan dari actinium.
Efek berbahaya:
Radon sangat radioaktif dan karsinogen. Produk peluruhannya beracun dan radioaktif.
Radon ada di sebagian besar rumah dan merupakan penyebab nomor satu kanker paru
pada non-perokok di AS.
Sifat Fisik Lainnya:
Simbol dan Golongan : Rn, gas mulia, non logam, Golongan VIII A
Warna : Tidak berwarna
Massa atom : 222
Bentuk : Gas
Jari jari atom :1,45
Titik leleh : -71oC atau 202 K
Titik didih : -62oC atau 211 K
Electron : 86
Proton : 86
Neutron : 136
Massa jenis :
Energi ionisasi : 1040 kJ/mol
Afinitas elektron : 41 kJ/mol

 Sumber:
Radon diproduksi secara alami oleh peluruhan radioaktif uranium dan elemen lain,
seperti radium. Misalnya, 222Rn dihasilkan oleh peluruhan radium (226Ra).Rata rata,
terdapat satu molekul radon dalam 1 x 1021 molekul udara. Radon dapat ditemukan di
beberapa mata air dan mata air panas. Kota Misasa, Jepang, terkenal karena mata airnya
yang kaya dengan radium yang menghasilkan radon. Radon dibebaskan dari tanah secara
alamiah, apalagi di kawasan bertanah di Granit. Radon juga mungkin dapat berkumpul di
ruang bawah tanah dan tempat tinggal (Namun ini juga bergantung bagaimana rumah itu
di rawat dan ventilasinya) Uni Eropa mennentukan bahwa batas aman kandungan radon
adalah 400 Bq/meter3 untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah baru.
‘’EnvironmentalProtectionAgency’’ Amerika mennyarankan untuk melakukan tindakan
segera bagi semua rumah dengan kepekatan Radon melebihi 148 Bq/m3 (diukur sebagai4
pCi/L). Hampir satu rumah setiap 15 di A.S. mempunyai kadar radon yang tinggi
menurut statistik (U.S. Surgeon General) dan EPA mencadangkan agar semua rumah
diuji bagi radon. Sejak 1985 di Amerika, jutaan rumah telah diuji kandungan radonnya

 Penggunaan Radon
Radon digunakan untuk mengobati kanker dengan radioterapi. Pengobatan yang lebih
aman sekarang telah tersedia.Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk
kegunaan terapeutik. Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari sumber Radium
dan disimpan dalam tabung kecil yang disebut ‘’benih’’ atau ‘’jarum’’. Radon sudah
jarang digunakan lagi namun, mengingat rumah sakit sekarang bisa mendapatkan benih
dari ‘’supplier’’ yang menghasilkan benih dengan tingkat peluruhan yang dikehendaki.
biasanya digunakan kobalt dan caesium yang tahan selama beberapa tahun, sehingga
lebih praktis ditinjau dari segi logistik.
Karena peluruhannya yang cukup cepat, radon juga digunakan dalam penyelidikan
hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak sungai dan sungai.
Peningkatan radon dalam anak sungai atau sungai merupakan petunjuk penting bahwa
terdapat sumber air bawah tanah.
Persenyawaan
Pengujian menunjukkan bahwa flor dapat bereaksi dengan radon dan membentuk
senyawa radon florida. Senyawa radon klathrat juga pernah ditemukan.

Pertanyaan :
1. Kemampuan gas mulia untuk bereaksi sangat kurang. Hal ini disebabkan ....
a. Jumlah elektron gas mulia selalu genap
b. Gas mulia terletak pada golongan VIIIA
c. Konfigurasi elektronnya merupakan konfigurasi yang stabil
d. Jumlah elektron gas mulia yang terluar adalah 8 elektron
e. Mempunyai infasi elektron yang sangat tinggi

2. Unsur gas mulia yang paling mudah bereaksi dengan fluorin adalah
a. Helium
b. Neon
c. Kripton
d. Argon
e. Xenon

3. Sintesis senyawa gas mulia pertamakali di lakukan berdasarkan kenyataan bahwa ...
a. Gas mulia memang dapat bereaksi dengan fluorin pada tekanan dan suhu tinggi
b. Energi ionisasi xenon setara dengan energi ionisasi molekul oksigen
c. Unsur gas mulia dengan 8 elektron valensi merupakan unsur yang kurang stabil
d. Dalam mereaksikan gas mulia diperlukan suhu dan tekanan tinggi
e. Elektron terluar gas mulia dapat dilepaskan dan dapat membentuk ion positif

4. Perhatikan reaksi berikut.


2XeF6 (s) + 16OH – (aq) XeO64- (aq) + Xe(g) + O2(g) + 12F – (aq) + 8H2O(l)
Pada reaksi tersebut,senyawa xenon mengalami...
a. Oksidasi
b. Reduksi
c. Reduksi dan oksidasi
d. Hidrolisis
e. Peruraian

5. Senyawa gas mulia yang bentuk molekulnya segi empat datar ( segi empat planar )
adalah...
a. XeF2
b. XeF4
c. XeF6
d. XeO3
e. XeOF4
6. Unsur gas mulia yang dapat digunakan dalam radioterapi adalah...
a. Kripton
b. Argon
c. Helium
d. Radon
e. Neon

7. Bilangan oksidasi Xe dalam XeF6 adalah...


a. -6
b. -3
c. 0
d. +3
e. +6

8. Unsur halogen yang pada suhu kamar berwujud cair adalah...


a. Fluorin
b. Iodin
c. Klorin
d. Astatin
e. Bromin

9. Energi disosiasi ikatan F2 lebih rendah daripada Cl2. Hal ini disebabkan ...
a. Masa atom klorin lebih besar daripada fluorin
b. Kerapatan elektron klorin lebih rendah daripada fluorin
c. Di antara halogen, fluorin mempunyai jari jari atom terkecil
d. Klurin merupakan halida yang berwujud gas pada suhu kamar
e. Daya oksidasi fluorin terkuat di antara halogen

10. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai halogen adalah ...
a. Umumnya mempunyai afinitas elektron yang besar
b. Di antara unsur satu periode, termasuk unsur yang mempunyai energi ionisasi besar
c. Di alam hanya terdapat sebagai senyawa halida saja
d. Merupakan unsur reaktif dan dapat langsung membentuk garam dengan logam
e. Dari fluorinke astatin, daya oksidasinya semakin lemah

11. Larutan iodin (I2) bereaksi dengan larutan ion tiosulfat (S2O32- ) membentuk iodida dan
ion tetrationat (S4O62-). Jumlah ion tiosulfat yang tepat habis bereaksi dengan 1 mol
iodin adalah ....
a. ½
b. 2
c. 2 ½
d. 3
e. 4
Kunci jawaban :
1. C
2. E
3. A
4.
5. B
6. D
7. A
8. E
9. A
10. C
11. B

EDITOR :
 Aneu Restri Nur Aisah
 Nisa Pitria Novianti

Anda mungkin juga menyukai