I. Sel Elektrokimia
Sel Volta merupakan bagian dari Sel Elektrokimia.
Elektro berasal dari kata elektron. Elektron disini artinya aliran elektron. Masih ingatkah
ananda materi kita pada kelas X tentang larutan elektrolit ? Arus listrik akan ada jika ada aliran
muatan dan aliran muatan yang dimaksud adalah aliran elektron.
Kimia berarti reaksi kimia dan reaksi kimia yang dimaksud disini adalah reaksi redoks
Berarti elektrokimia mengandung makna adanya hubungan antara reaksi redoks dengan arus
listrik
Sebelum kita memahami lebih lanjut tentang cara kerja sel Volta amatilah gambar berikut ini :
Seiring dengan kemajuan teknologi bahkan saat ini sudah memasuki REVOLUSI INDUSTRI 4.0
dan dengan menipisnya bahan bakar minyak (BBM), maka untuk pengganti BBM sebagai sumber
energi kendaraan bermotor mulai beralih menggunakan energi listrik (baterai). Mungkin pada suatu
hari nanti kita tidak lagi menemukan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) dan posisinya
diganti menjadi Stasiun Pengisian Baterai, tempat mobil mengecas kembali baterainya.
Contoh baterai pada mobil listrik :
Rangkaian Sel Volta yang terdapat pada Video Pembelajaran tersebut dapat digambarkan secara
sederhana sebagai berikut :
V Jembatan garam
(kutub -) Zn Cu (kutub +)
ZnSO4(aq) CuSO4(aq)
IV. Memprediksi sel Volta yang dapat dibentuk jika diberikan 2 buah logam yang berbeda
sebagai elektroda
Jika diberikan 2 buah logam yang berbeda, maka kita dapat menentukan logam-logam tersebut
apakah berfungsi sebagai kutub positif (katoda) atau sebagai kutub negatif (anoda). Cara yang lebih
memudahkan kita adalah dengan mengingat kembali deret Volta yaitu :
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al,Mn, Zn, Cr, Fe, Ni, Co, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Catatan :logam yang dikiri lebih mudah mengalami oksidasi dibanding logam yang dikanannya.
Contoh soal :
Diberikan 2 buah logam yaitu logam Mg dan logam Fe beserta 2 larutan dari masing-masing logam
yaitu larutan MgSO4 (terdiri dari ion Mg2+ dan ion SO42-) dan larutan FeSO4 (terdiri dari ion Fe2+ dan
ion SO42-). Tentukanlah :
a) Logam yang mengalami oksidasi
b) Logam yang mengalami reduksi
c) Logam yang bertindak sebagai anoda (kutub negatif)
d) Logam yang bertindak sebagai katoda (kutub positif)
e) Arah aliran elektron
f) Gambarlah rangkaian sel Volta dari kedua logam tersebut !
Jawab :
a) Menurut deret Volta logam Mg berada disebelah kiri logam Fe
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al,Mn, Zn, Cr, Fe, Ni, Co, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
(kutub -) Mg Fe (kutub +)
MgSO4(aq) FeSO4(aq)
Soal nomor 2 :
Tentukanlah :
a) Logam yang mengalami oksidasi
b) Logam yang mengalami reduksi
c) Logam yang bertindak sebagai anoda (kutub negatif)
d) Logam yang bertindak sebagai katoda (kutub positif)
e) Arah aliran elektron
f) Gambarlah rangkaian sel Volta dari kedua logam tersebut !
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Dari reaksi tersebut dapat diartikan bahwa 1 atom Zn dari batang anoda akan melepaskan
dua buah elektronnya secara bersamaan. Melepaskan elektron berarti termasuk reaksi
oksidasi. Agar ananda tidak ragu dalam menuliskan posisi elektron pada persamaan reaksi.
Untuk reaksi oksidasi maka posisi elektron berada pada sesudah tanda panah (ruas kanan).
Dapat kita ingat dengan istilah OKA artinya Oksidasi pada sebelah Kanan.
Reaksi pada Katoda
Reaksi yang terjadi pada katoda adalah reaksi reduksi (KARED). Kared berarti Katoda
mengalami Reduksi.
Jika kita ingat kembali bahwa yang dimaksud reaksi reduksi disini adalah dimana terjadi
penangkapan/penerimaan elektron oleh ion dalam larutan tempat dicelupkannya katoda.
Elektron yang dilepas oleh anoda akan mengalir melalui kawat penghantar dan masuk
kedalam larutan tempat dicelupkannya katoda. Elektron tersebut akan ditangkap oleh ion
dan tereduksi menjad padatannya.
Dari reaksi tersebut dapat diartikan bahwa 1 ion Cu 2+ akan menangkap dua aliran elektron
dari atom Zn dan tereduksi menjadi padatan Cu. Padatan Cu ini akan menempel pada
Katoda yang terbentuk dari logam Cu itu sendiri.
Untuk reaksi reduksi maka posisi elektron berada pada sebelum tanda panah (ruas kiri).
Dapat kita ingat dengan istilah REKI artinya Reduksi pada sebelah Kiri.
Jawab :
Menurut deret Volta logam Al berada disebelah kiri logam Ni
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Ni, Co, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Berarti logam Al akan mengalami oksidasi dan ion Ni2+ mengalami reaksi reduksi.
c) Reaksi sel :
Al(s) → Al3+(aq) + 3e (x2)
Ni2+(aq) + 2e → Ni(s) (x3)
3+
2Al(s) → 2Al (aq) + 6e
3Ni2+(aq) + 6e → 3Ni(s)
2Al(s) + 3Ni2+(aq) → 2Al3+(aq) + 3Ni(s)
Contoh : Tulislah notasi sel Volta yang disusun oleh elektroda seperti contoh diatas yaitu :
(1) Zn dan Cu
(2) Al dan Ni
Jawab :
Sel Volta disusun oleh dua buah logam elektroda yang berfungsi sebagai anoda dan katoda.
Setiap logam memiliki potensialnya masing-masing yang diukur pada keaadaan standar yang
dikenal dengan potensial reduksi standar.
Potensial reduksi standar adalah potensial reduksi yang diukur pada keadaan standar, yaitu
konsentrasi larutan 1 M (sistem larutan) atau tekanan 1 atm (sel yang melibatkan gas) dan suhu
25 °C. Untuk menentukan potensial reduksi standar diperlukan potensial elektrode rujukan sebagai
acuan. Dalam hal ini, IUPAC telah menetapkan elektrode standar sebagai rujukan adalah
elektrode hidrogen (H2, seperti pada gambar :
Elektrode hidrogen pada keadaan standar, E°, ditetapkan pada konsentrasi H+ 1 M dengan
tekanan gas H2 1 atm pada 25 °C. Nilai potensial elektrode standar ini ditetapkan sama dengan nol
volt atau Eo H+ → H2 = 0,00 V. Potensial elektrode standar yang lain diukur dengan cara dirangkaikan
dengan potensial elektrode hidrogen pada keadaan standar, kemudian GGL selnya diukur. Oleh
karena potensial elektrode hidrogen pada keadaan standar ditetapkan sama dengan nol, potensial
yang terukur oleh voltmeter dinyatakan sebagai potensial sel pasangannya.
Contoh soal :
(1) Diketahui potensial elektrode Seng dan tembaga sebagai berikut :
Zn2+ + 2e → Zn E0 = -0,76V
Cu2+ + 2e → Cu E0 = +0,34 V
A. Tuliskan pula reaksi sel nya !
A. Tulislah notasi sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebut !
B. Tentukan potensial standar sel itu !
Jawab
A. Logam yang memiliki Eo paling negatif akan mengalami oksidasi sedangkan logam yang
memiliki Eo yang paling positif akan mengalami reduksi. Maka logam Zn akan mengalami
oksidasi sedangkan logam Cu akan mengalami reduksi. Sehingga reaksi sel menjadi :
Anoda : Zn → Zn2+ + 2e
Katoda : Cu2+ + 2e → Cu
Reakasi sel : Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
B. Notasi sel volta kita buat berdasarkan format berikut ini
Anoda |Ion ‖ Ion | Katoda
Logam yang memiliki harga Eo yang lebih negatif diletakan di anoda sedangkan logam yang
memiliki Eo yang lebih positif diletakan di katoda. Maka notasi sel dari reaksi diatas adalah :
Zn |Zn2+ ‖ Cu2+ |Cu
C. Esel = Ered - Eoks
E sel = ECu - EZn
E sel = 0,34 – (- 0,76) = 1,1 volt
Jadi potensial standar yang dihasilkan ialah sebesar 1,1 volt
(2) Diketahui data potensial reduksi standar dari logam besi dan timah ialah sebagai berikut :
Fe2+ + 2e → Fe Eo = -0,44 V
Sn2+ + 2e → Sn Eo = -0,14 V
A. Buatlah reaksi sel dari kedua elektrode tersebut !
B. Tulislah notasi sel volta dari kedua elektrode tersebut !
B. Berapakah potensial elektrode standar yang dihasilkan dari sel tersebut
Jawab
A. Logam Fe lebih negatif dari pada logam Sn. Maka Logam Fe akan mengalami oksidasi
sedangkan logam akan mengalami reduksi.. Sehingga reaksi sel menjadi :
Anoda : Fe → Fe2+ + 2e
Katoda :Sn2+ + 2e → Sn
Reakasi sel : Fe + Sn2+ → Fe2+ + Sn
B. Notasi sel volta kita buat berdasarkan format berikut ini
Anoda |Ion ‖ Ion | Katoda
Fe |Fe2+ ‖ Sn2+ |Sn
C. Esel = Ered - Eoks
E sel = ESn - EFe
E sel = -0,14 – (- 0,44) = 0,3 volt
Jadi potensial standar yang dihasilkan ialah sebesar 1,1 volt
(3) Diketahui data potensial reduksi standar :
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)