Anda di halaman 1dari 7

KALOR PEMBAKARAN

A. Tujuan
1. Mengetahui kalor pembakaran lilin
2.Mengetahui kalor pembakaran spirtus
B. Dasar teori
Kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh 1 mol unsur atau
senyawa diberi symbol ∆Hc (c = combustion).
Contoh:
CH4(g) + 202(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
∆Hc0 = -889,5 KJ
C2H2(g) + 5/2 O2(g) → 2CO2(g) + H2O(g)
∆Hc0 = -129,9 KJ

∆Hc0 = Kalor pembakaran dalam keadaan standar, yaitu kalor yang dilepaskan atau diserap
pada proses pembakaran 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar.
Lilin merupakan salah satu bahan yang bisa dibakar dapat menghasilkan panas. Panas
pembakaran ini dapat diukur melalui percobaan berikut.
C. Alat dan Bahan:

 Lilin
 Neraca Ohous 311
 Gelas kimia 400 CC
 Thermometer
 Kaki tiga

D. Langkah Kerja
1. Kalor pembakaran lilin

 Tentukan masa lilin


 Rangkai alat
 Tentukan suhu awal air
 Nyalakan lilin
 Amati kenaikan suhu air hingga 200 C
 Pada saat suhu air telah mencapai kenaikan 200 C, lilin segera dimatikan
 Timbang lilin setelah pembakaran
.2. Kalor pembakaran spirtus

 Tentukan massa spirtus

- Tentukan untuk wadah besar : 202,8 gram


- Tentukan untuk wadah kecil : 123,8 gram

 Rangkai alat seperti percobaan satu menggunakan pembakaran spirtus


 Tentukan suhu awal air

- Faktor jenis spirtus C = 4,185

 Nyalakan spirtus
 Lakukan percobaan

E. Hasil Pengamatan

Masa lilin awal (m1) 13 gram


Massa lilin setelah dibakar massa air (m2) 10 gram
Massa air sebelum dan sesudah dipanaskan 200 ml
Massa lilin yang terbakar 3 gram
o
Suhu air awal (t1) 28 C
o
Suhu air akhir (t2) 50 C

Masa Spirtus awal (m1) 167 gram


Massa lilin setelah dibakar massa air (m2) 155 gram
Massa air sebelum dan sesudah dipanaskan 200 ml
Massa lilin yang terbakar 12 gram
o
Suhu air awal (t1) 28 C
o
Suhu air akhir (t2) 50 C
1. Kalor pembakaran lilin

Lilin = C25H25
Spirtus = C4H10
M 0.Lilin = 13 gram t1 = 28 oC
M t. lilin = 10 gram t2 = 50 oC
M = 3 gram
Q = m.c.ΔT C=Q
= 200. 4.22 mol gr = 3
= 17,600 joule. Mr 352
= 18409,6
0,009
= 1,955,5 j
= 1,955,5 = 1,955,5 kj
Jadi kalor yang dilepaskan dalam 1 mol adalah : 1,955,5 kj

2. Kalor pembakaran spirtus

Spirtus Q = m.c.ΔT (50 oC - 28 oC )


= 200.4,184 .22
= 18409,6 joule.
M0 Sp – M wadah
= 167 – 123,8 = 43,2 gram
Mt Sp – M wd
= 155 – 123,8 = 31,2 grm
= 43,2 – 31,2
M = 12 gram
C=Q
Mol gr = 12 = 0,2069 = 0,207
Mr 58
= 18409,6
0,207
= 88935,3 j
= 88,94 kj
Pembahasan
Pada praktikum ini kita akan membahas tentang kalor pembakaran. Kalor pembakaran
merupakan salah satu konsep dari termokimia yang dikategorikan sebagai jenis-jenis kalor
reaksi. Pengertian dari kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh
pembakaran 1mol unsur atau senyawa dan diberi symbol ΔHc (c adalah symbol dari reaksi
pembakaran c = combuction).
Kalor pembakaran pada percobaan ini yaitu pada lilin. Dan spirtus, Dengan melakukan
praktikum ini kita bisa mengetahui nilai kalor reksi dari per gram bahan bakar. Bahan bakar
yang digunakan adalah lilin dan spirtus, karena lilin merupakam senyawa. hidrokarbon yang
dapat menghasilkan panas. Rumus kimia dari lilin adalah C25H52 dan rumus kimia spirtus
C4H10.
Dari proses praktikum di Laboratorium, untuk menentukan kalor pembakaran pada
lilin dilakukan melalui proses pemanasan air. Sebelum memanaskan air, lilin yang akan
digunakan untuk memanasskan air ditimbang terlebih dahulu menggunakan neraca ohaus. Dan
didapatkanlah massa lilin sebesar 13 gram. Dalam praktikum, air sebanyak 200 mL dengan
suhu awal (t1) sebesar 280C. setelah suhu air mencapai kenaikan hingga 500C, lilin dimatikan.
Berarti t2 sebesar 500C. Kemudian lilin kembali ditimbang, dan didapatkan massa lilin sebesar
10 gram. Jadi massa lilin yang digunakan dalam proses pemanasan air hingga mencapai 500C
adalah 3 gram. Sedangkan bila dipakai dengan suhu 200C maka terpakai 0,75 grm.
Pada proses pembakaran ini akan melibatkan O2 dari udara dan akan dihasilkan
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai produk reaksi. Karena bahan bakarnya
merupakan senyawa hidrokarbon, maka persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
C25H52 + 38O2 25CO2 + 26 H2O ∆H = -1589.35 J
Dari hasil analisis data, kalor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air
menggunakan lilin adalah sebesar 17,600 j. Jadi dalam proses ini terjadi reaksi eksoterm, yaitu
pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan. Sehingga kalor yang dihasilkan selalu bersifat
negatif. Sedangkan kalor reaksi yang dilepaskan bahan bakar (lilin) per gramnya adalah 1,955,5
kj.
Hasil praktikum diatas sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kalor pembakaran
standar adalah kalor yang dilepaskan atau diserap pada proses pembakaran 1 mol unsur atau
senyawa dalam keadaan standar. Kalor pembakaran standar biasa diberi simbol ∆Hc. Dalam
prosesnya akan terjadi reaksi eksoterm (pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan) dengan
nilai ∆H (perubahan entalpi) selalu negatif.
Dalam setiap proses pembakaran akan selalu terjadi pelepasan kalor dan menghasilkan
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai produk reaksi.
Sedangkan pada media berupa spirtus yang prosedurnya sama seperti diatas, massa dari
spirtus adalah 167 gr dan setelah memanaskan air untuk mencapai suhu air ± 500C massa
spirtus menjadi 155 gr. Jadi massa spirtus untuk memanaskan air tersebut adalah 12 gr.
Berdasarkan hasil perhitungan pada hasil pengamatan didapat Q = 18409,6 joule.
Disisni juga dihitung berapa kalor pada air, berdasarkan hasil dari perhitungan maka
didapat Q = 88,94 joule, jadi kalor yang dilepaskan dalam 1 mol yaitu 88,94.

V. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Pada proses pembakaran lilin ini
berlangsung reaksi eksoterm (pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan) dan akan melibatkan
O2 dari udara serta akan dihasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai produk
reaksi. Karena bahan bakarnya merupakan senyawa hidrokarbon, dengan persamaan reaksi:
C25H52 + 38O2 25CO2 + 26 H2O ∆H = -1589.35 J
Kalor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan lilin adalah sebesar 17,600
Sedangkan kalor reaksi yang dilepaskan bahan bakar (lilin) per gramnya adalah 2045,5 kj. Pada
spirtus kalor yang diberikan untuk memanaskan 200 ml air 18409,6. joule. Dengan demikian
maka besar kalor yang diberikan pada masing-masing media adalah berbeda, perbedaan ini
tergantung dari energi yang dimilki oleh setiap zat.

Cirebon, 4 April 2012

Asisten Praktikum Praktikan

(Ahmad khaerudin) (Nursajadi)

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

(Kartimi, M.Pd)

DAFTAR PUSTAKA

 Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2. Jakarta : PT. ERESCO


 Kartimi, M, Pd. 2010. Panduan praktikum kima dasar 2. Cirebon : IAIN Syekh
Nurdjati
 Petrucci, R. H., 1985. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga, Jakarta.
 S, Syukri. 1999. Kimia Dasar II. Bandung: Penerbit ITB.
 Sunarya, yayan. 2001. Praktikum kimia dasar. Bandung : kimia FPMIPA UPI.
 id.wikipedia.kalor pembakaran//07:45/2-04-2012

Anda mungkin juga menyukai