Anda di halaman 1dari 8

IV.

PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
T1

= T air dingin

= 29C

T2

= T air panas

= 85C

T3

= T campuran

= 55C

M spiritus awal

= 9,87 gram

M spiritus akhir

= 8,29 gram

M spiritus terbakar

= 1,58 gram

M etanol awal

= 9,54 gram

M etanol akhir

= 8,60 gram

M etanol terbakar = 0,94 gram


M lilin awal

= 4,35 gram

M lilin akhir

= 2,82 gram

M lilin terbakar

= 1,53 gram

4.2 Perhitungan
A. Penentuan C kalorimeter.
Q lepas
Q air panas
Map x Cair x (Tap Tc)

Q terima

= Q air dingin + Q kalorimeter


= Mad x Cair x (Tc Tad) + C (Tc
Tad)

100 g x 1 kal/gC x (85 55) C = 100 g x 1 kal/gC x (55 - 29)C


+ C(55 29)C
C = 15,38 kal/C

B. Menentukan Hc etanol standar.


M etanol awal

= 9,54 gram

M etanol akhir

= 8,60 gram

m etanol

= 0,94 gram

= 10C

M air

= 200 gram

C2H5OH(l) + 3 O2 (g)
M etanol

2CO2 (g) + 3 H2O

(l)

= 96/100 x 0,94 gram = 0,90 gram

Hc = C kal x T + mair x cair x T


= 15,38 kal/C x 10C + 200 gram x 1 kal/g.C x
10C
= 2153,8 kal (eksoterm)
Hc = - 2153,8 kal x 4,18 J/1 kal x 46 g/1 mol x 1/0,90 g
= - 460,1474 kJ/mol
Efisiensi alat = 80%
Hc sebenarnya = Hc x 100/80
= - 460,1474 kJ/mol x 100/80
= - 575,18 kJ/mol

C. Menetukan % etanol dalam spiritus


M spiritus awal

= 9,87 gram

M spiritus akhir

= 8,29 gram

m spiritus

= 1,58 gram

M air

= 200 gram

C2H5OH(l) + 3 O2 (g)

2CO2 (g) + 3 H2O

(l)

Hc = Ckal x T + mair x cair x T


= 15,38 kal/C x 10C + 200 gram x 1 kal/g.C x
10C
= 2153,8 kal (eksoterm)
Hc = - 2153,8 kal x 4,18 J/ 1 kal
= - 9,003 kJ
Mol etanol dalam spiritus
Mol = Hc / Hc sebenarnya
= - 9,003 kJ / - 575,18 kJ/mol
= 0,0156 mol
Massa etanol = 0,0156 mol x 46 g/mol
= 0,7176 g
% etanol = 0,7176 g / 0,90 g x 100%
= 79,73%

D. Penentuan Hc untuk lilin.


Hc = Ckal x T + mair x cair x T
= 15,38 kal/C x 10C + 200 gram x 1 kal/g.C x
10C
= 2153,8 kal
Hc = - 2153,8 kal x 4,18 J/ 1 kal
= - 9,003 kJ
Hc = - 9,003 kJ x 1/1,53 g
= - 5,88 kJ/g

E. Penentuan E etanol.
C2H5OH(l) + 3 O2 (g)

2CO2 (g) + 3 H2O

(l)

n = mol produk mol reaktan


= (2 3) mol
= - 1 mol
E = Hc (n x RT)
= - 9,003 kJ ( - 1 mol x 8,314 J/mol K x (27+273)K)
= - 6,509 kJ
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum dan analisis data diatas, yang dilakukan pada
praktikum kalor pembakaran pada spirtus dan lilin. dengan penentuan mencari
kalor pembakaran pada lilin dan kalor pembakaran pada spirtus. Pada kalor
pembakaran lilin dicari massa lilin awal sebelum pembakaran dengan cara

ditimbang, kemudian rangkai alat dengan disiapkan volume air dengan 200 ml air,
dan ukur suhu awal air dengan thermometer kemudian nyalakan lilin dengan
diukur juga kenaikan suhu yang terjadi pada kalor pembakaran lilin hingga 500C
dan timbang lilin setelah selesai pembakaran. Dan dihasilkan nilai kalor
pembakaran lilin sebesar 18,409 J dengan menggunakan rumus q= m. c . T, pada
harga kalor yang dilepaskan lilin sebesa 2,629 KJ , kalor yang dilepaskan pada
satu mol.
Kemudian pada kalor pembakaran spirtus, ditentukan massa spirtus
dengan cara ditimbang sebelum terjadi pembakaran, massa spirtus 64,2 gram.
Rangkai alat seperti pada percobaan pertama, dengan lilin diganti menggunakan
pembakara spirtus dan tentukan suhu awal pada air dengan suhu 28 0C kemudian
amati perubahan suhu yang terjadi sampai 50 0C. setelah itu ditimbang kembali
massa spirtus yang setelah pembakaran dengan nilai 59,2 gram. Dengan rumus
spirtus C4H10.
Pada proses kalor pembakaran lilin dan kalor pembakaran spirtus terjadi
peristiwa kalor yang dilepaskan atau diserap dalam pembakaran. dimana pada
kalor pembakaran spirtus terjadi pembakaran kalor yang cepat dikarenakan massa
spirtus lebih besar dari massa lilin. Dan begitu pula sebaliknya pada kalor
pembakaran lilin dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk melepaskan
pembakaran. Dan dihasilkan perbedaan nilai dari masing-masing tiap kalor
pembakaran dimana harga kalor pembakaran yang dilepaskan pada spirtus adalah
214,958 KJ.

VII.
1.

KESIMPULAN
Percobaan pertama, pada kalor pembakaran lilin dapat disimpulkan, dengan
pelepaan dalam satu mol kalor, membutuhkan kalor sebanyak 2,629 Joule.
Dengan memanaskan 200 ml air.

2.

Percobaan kedua, pada kalor pembakaran spirtus dapat disimpulkan, terjadi


pelepasan kalor dalam satu mol dengan membutuhkan 214,058 KJ, untuk
memanaskan 200 ml air agar terjadi kenaikan suhu menjadi 500C.

F. Pembahasan
Pada praktikum ini kita akan membahas tentang kalor pembakaran. Kalor
pembakaran merupakan salah satu konsep dari termokimia yang dikategorikan
sebagai jenis-jenis kalor reaksi. Pengertian dari kalor pembakaran adalah kalor
yang dilepaskan atau diserap oleh pembakaran 1mol unsur atau senyawa dan
diberi symbol Hc (c adalah symbol dari reaksi pembakaran c = combuction).
Kalor pembakaran pada percobaan ini yaitu pada lilin. Dan spirtus, Dengan
melakukan praktikum ini kita bisa mengetahui nilai kalor reksi dari per gram
bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan adalah lilin dan spirtus, karena lilin
merupakam senyawa. hidrokarbon yang dapat menghasilkan panas. Rumus kimia
dari lilin adalah C25H52 dan rumus kimia spirtus C4H10.
Dari proses praktikum di Laboratorium, untuk menentukan kalor
pembakaran pada lilin dilakukan melalui proses pemanasan air. Sebelum
memanaskan air, lilin yang akan digunakan untuk memanasskan air ditimbang
terlebih dahulu menggunakan neraca ohaus. Dan didapatkanlah massa lilin
sebesar 13 gram. Dalam praktikum, air sebanyak 200 mL dengan suhu awal (t 1)
sebesar 280C. setelah suhu air mencapai kenaikan hingga 500C, lilin dimatikan.
Berarti t2 sebesar 500C. Kemudian lilin kembali ditimbang, dan didapatkan massa
lilin sebesar 10 gram. Jadi massa lilin yang digunakan dalam proses pemanasan
air hingga mencapai 500C adalah 3 gram. Sedangkan bila dipakai dengan suhu
200C maka terpakai 0,75 grm.
Pada proses pembakaran ini akan melibatkan O2 dari udara dan akan
dihasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai produk reaksi. Karena
bahan bakarnya merupakan senyawa hidrokarbon, maka persamaan reaksinya
adalah sebagai berikut:
C25H52 + 38O2

25CO 2 + 26 H2O

H =

-1589.35 J
Dari hasil analisis data, kalor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan
air menggunakan lilin adalah sebesar 17,600 j. Jadi dalam proses ini terjadi reaksi

eksoterm, yaitu pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan. Sehingga kalor yang
dihasilkan selalu bersifat negatif. Sedangkan kalor reaksi yang dilepaskan bahan
bakar (lilin) per gramnya adalah 1,955,5 kj.
Hasil praktikum diatas sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kalor
pembakaran standar adalah kalor yang dilepaskan atau diserap pada proses
pembakaran 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar. Kalor pembakaran
standar biasa diberi simbol Hc. Dalam prosesnya akan terjadi reaksi eksoterm
(pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan) dengan nilai H (perubahan entalpi)
selalu negatif.
Dalam setiap proses pembakaran akan selalu terjadi pelepasan kalor dan
menghasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai produk reaksi.
Sedangkan pada media berupa spirtus yang prosedurnya sama seperti
diatas, massa dari spirtus adalah 167 gr dan setelah memanaskan air untuk
mencapai suhu air 500C massa spirtus menjadi 155 gr. Jadi massa spirtus untuk
memanaskan air tersebut adalah 12 gr. Berdasarkan hasil perhitungan pada hasil
pengamatan didapat Q = 18409,6 joule.
Disisni juga dihitung berapa kalor pada air, berdasarkan hasil dari
perhitungan maka didapat Q = 88,94 joule, jadi kalor yang dilepaskan dalam 1
mol yaitu 88,94.

V. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Pada proses pembakaran
lilin ini berlangsung reaksi eksoterm (pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan)
dan akan melibatkan O2 dari udara serta akan dihasilkan karbondioksida (CO 2)
dan uap air (H2O) sebagai produk reaksi. Karena bahan bakarnya merupakan
senyawa hidrokarbon, dengan persamaan reaksi:
C25H52 + 38O2

25CO2 + 26 H2O

H = -1589.35 J

Kalor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan lilin adalah
sebesar 17,600 Sedangkan kalor reaksi yang dilepaskan bahan bakar (lilin) per
gramnya adalah 2045,5 kj. Pada spirtus kalor yang diberikan untuk memanaskan
200 ml air 18409,6. joule. Dengan demikian maka besar kalor yang diberikan
pada masing-masing media adalah berbeda, perbedaan ini tergantung dari energi
yang dimilki oleh setiap zat.
Cirebon, 4 April 2012

Anda mungkin juga menyukai