Anda di halaman 1dari 6

2.

PENENTUAN KALOR REAKSI Zn + Cu2+

A Tujuan: Untuk mengukur kalor reaksi yang timbul bila Zn direaksikan dengan ion
Cu2+ menjadi Zn2+ dan Cu.
B. Teori
Bila sepotong kecil lempengan seng dimasukkan kedalam larutan CuSO 4 yang
berwarna biru, maka akan terlihat perubahan warna tersebut menjadi biru pucat. Pada
permukaan lempeng timbul bercak dari tembaga yang mengendap. Reaksi yang terjadi
dapat ditulis:
Zn (s) + CuSO4 (aq)  ZnSO4 + Cu (s)
Reaksi tersebut di atas adalah suatu reaksi ionik yang berlangsung dalam waktu yang
relatif cepat, sehingga perubahan kepada hasil dapat segera diamati. Proses yang terjadi
dapat digambarkan sebagai berikut.
(b)
Tf Zn2+(aq) + Cu(aq)

Ti Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)


(a) (c)

Dari Gambar dapat dilihat bahwa suhu kalorimeter meningkat dari suhu awal Ti ke suhu
akhir Tf, dan pada keadaan ini pereaksi telah berubah menjadi hasil reaksi. Bila reaksi
dapat dianggap berlangsung secara sempurna dan cukup cepat, maka kalor reaksi
sebagian diserap oleh hasil reaksi. Jadi besarnya kalor yang digunakan untuk menaikkan
suhu sistem ditentukan oleh tetapan kalorimeter dan kapasitas kalor dari zat-zat yang
terdapat di dalam kalorimeter.
Bila  adalah tetapan kalorimeter, maka jumlah kalor yang diserap oleh
kalorimeter (q3) =  x (Tf - Ti) J. Sedangkan kalor yang diserap oleh larutan di dalam
kalorimeter adalah (q4) = massa larutan x kalor jenis larutan x ∆T.
Larutan di dalam kalorimeter dapat terdiri atas dua macam yaitu larutan sisa pereaksi dan
larutan hasil reaksi. Oleh sebab itu dalam pengukuran termokimia, untuk setiap
penentuan kalor reaksi perlu diketahui dengan tepat banyaknya zat yang bereaksi. Bila
massa larutan sisa pereaksi dilambangkan dengan mr, , dan massa larutan hasil reaksi
dinyatakan dengan mp, maka :
q4 = [ ( mr x cr ) + ( mp x cp ) ] ∆T
Dengan demikian kalor yang dihasilkan oleh reaksi adalah
q5 = q3 + q4
q5 = [  + ( mr x cr ) + ( mp x cp ) ] ∆T
maka perubahan entalpi reaksi dapat dihitung menurut persamaan :
q5
∆hr =  J.mol-1
Mol zat yang bereaksi
Untuk menentukan besarnya perubahan suhu , ∆T, dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut: amati suhu kalorimeter pada keadaan awal selama beberapa waktu. Kemudian
masukkan serbuk Zn ke dalam calorimeter dan segeralah amati suhu akhir pada selang
waktu 1 atau ½ menit. Dengan mengalurkan data suhu terhadap waktu, diperoleh kurva
sebagai berikut.

T0K ∆T

● ● ●

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
t (menit)

Gambar 1
Penentuan tetapan kalorimeter
Kalor yang diserap oleh calorimeter adalah selisih kalor yang diberikan oleh air
panas dikurangi dengan kalor yang yang diserap oleh air dingin. Harga tetapan
calorimeter diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang diserap calorimeter dengan
perubahan suhu calorimeter. Besarnya perubahan suhu, ∆T, dapat ditentukan melalui
grafik di bawah ini.

T0C

32 ▪ T2

31 ▪

30 ▪

29 ▪ T3
∆T
28 ▪

27 ▪

26 ▪ T1

25 ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
01 2 3 4 5 6 7 8 9 10 menit

Gambar 2.

Bila kalor yang diserap oleh air dingin adalah q dan kalor jenis air adalah c, maka :

q1 = m1 x c x (T3 - T1) J………………………………… (1)

m1 adalah massa air dingin. Sedangkan jumlah kalor yang diberikan oleh air panas adalah

q2 = m2 x c x (T2 - T3) J …………………...……… (2)

Berarti bahwa kalor yang diserap oleh kalorimeter dapat ditulis dengan persamaan :

q3 = ( q2 - q1 )
q3 =[m2 x c x (T2 – T3) - [m1 x c x (T3 – T1) J……………………(3)

Bila m1 = m2 = m, maka: q3 = m x c x[(T2 – T3) -( T3-T1)]…J…………………..(4)


Dengan demikian tetapan kalorimeter adalah :

m x c  (T2– T3) – (T3 – T1) 


 = ----------------------------------- JK-1…………………………………..(5)
(T3 – T1)

C. Alat dan Bahan


1. Kalorimeter
2. Gelas ukur 50 ml
3. Beaker gelas
4. Pemanas Elektrik
5. Larutan CuSO4 1M, serbuk Zn dan aquades.

D. Prosedur Kerja
1. Penetapan kalorimeter
1. Bersihkan kalorimeter dari sisa-sisa larutan.
2. Masukan 20 ml air kedalam kalorimeter dan catat suhunya.
3. Panaskan 20 ml air dalam gelas kimia sampai 100C diatas suhu kamar ( 450C).
4. Campurkan air panas dengan air dingin di dalam calorimeter, aduk dan amati
suhunya setelah pencampuran selama 10 menit dengan selang waktu 1 atau ½
menit.
5. Buat kurva pengamatan suhu terhadap selang waktu untuk menentukan besarnya
penurunan suhu air panas dan kenaikan suhu air dingin. Kemudian suhu
dialurkan pada sumbu tegak (ordinat) dan selang waktu dialurkan pada sumbu
horizontal (absis).

2. Penentuan Kalor reaksi Zn + Cu2+


1. Bersihkan Kalorimeter dari sisa-sisa larutan
2. Masukan 40 ml larutan CuSO4 1M kedalam kalorimeter dan catat suhu larutan
selama 2 menit berselang ½ menit.
3. Timbang dengan teliti 3,00 – 3,10 gram serbuk Zn, kemudian masukkan kedalam
larutan CuSO4 yang telah disiapkan di dalam calorimeter.
4. Segera amati suhu setelah pencampuran selama 10 menit dengan selang waktu 1
menit.
5. Kemudian tentukan besarnya kenaikan suhu , T.

E. Lembaran kerja
a. Tetapan calorimeter
No Uraian Pengamatan
0
1 20 mL air dimasukkan ke dalam calorimeter Suhu = C
0
2. 20 mL air di dalam gelas kimi dipanaska Suhu = C
hingga ±100di atas suhu kamar
3. Air panas (dari no 2) dicampur dengan air Suhu campuran setelah:
0
didalam kalorimeter, kemudian dikocok 1 menit = C
0
2 menit = C
0
3 menit = C
0
4 menit = C
0
5 menit = C
0
6 menit = C
0
7 menit = C
0
8 menit = C
0
9 menit = C
0
10 menit = C
0
4. Pengamatan suhu dialurkan terhadap selang waktu (lihat gambar 2), ∆T = C

b. Kalor reaksi Zn +Cu2+


No Uraian Pengamatan
1 40 mL larutan CuSO4 1 M dimasukkan ke dalam Suhu larutan setelah
0
calorimeter 1/2 menit = C
0
1 menit = C
0
1 ½ menit = C
0
1 menit = C
2. Timbang bubuk Zn Berat Zn = g
3. Bubuk Zn dimasukkan ke dalam larutan CuSO4 di Suhu campuran setelah:
0
dalam kalorimeter 1 menit = C
0
2 menit = C
0
3 menit = C
0
4 menit = C
0
5 menit = C
0
6 menit = C
0
7 menit = C
0
8 menit = C
0
9 menit = C
0
10 menit = C
0
4. Pengamatan suhu dialurkan terhadap selang waktu, dan hitung ∆T = C

F. Perhitungan
1. Hitung energi panas yang diserap air dingin ,yang diberikan oleh air panas dan
yang diserap oleh kalorimeter.
2. Hitung tetapan kalorimeter ( ).
3. Hitung Entalpi reaksi (Hr) Zn + Cu2+.

G. Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem tersekat.
2. Samakah artinya sistem tertutup dengan sistem tersekat.
3. Pada percobaan ini campuran air dingin digunakan untuk menentukan tetapan
kalorimeter. Dapatkah peran air digantikan oleh sistem lainnya.
4. Mengapa energi diterima air dingin tidak sama dengan yang dilepaskan oleh air
panas.
5. Adakah perbedaan arti system pada volum tetap dengan system tekanan tetap bagi
penentuan kalor suatu reaksi?
6. Jelaskan bagaimanakah sebenarnya kaitan antara bentuk diagram segitiga di atas
dengan peristiwa yang terjadi di dalam calorimeter.
7. Pada akhir reaksi kita mendapatkan Cu dengan bilangan oksidasi 0 (nol). Dengan
demikian dapatkah kita mengatakan bahwa kalor reaksi yang diperoleh tidak lain
adalah kalor pembentukan logam Cu?
8. Mengapa harga T harus ditentukan menggunakan kertas grafik (kutva)?

Anda mungkin juga menyukai