Disusun Oleh:
GUSTI NUGRAHA
1808511037
KELOMPOK 4A
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui cara pembuatan garam kalium nitrat
2. Mengetahui prinsip dari rekristalisasi dalam sintesis senyawa kalium nitrat
3. Menghitung rendemen dari garam kalium nitrat yang dihasilkan
4. Menghitung berat garam kalium nitrat yang diperoleh dalam percobaan
5. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan garam
kalium nitrat
Kalium nitrat adalah suatu senyawa garam nitrat dari kalium dengan rumus
molekul KNO3. Garam kalium nitrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium
klorida dengan natrium nitrat. Jika larutan jenuh masing – masing dari larutan
tersebut saling dicampurkan maka akan memebentuk garam natrium klorida, karena
NaCl dalam air kelarutannya kecil maka garam tersebut mengalami pengendapan.
Dengan mendinginkan filtrat hasil penyaringan maka KNO3 akan mengalami
kristalisasi (Azis,2007)
Garam nitrat bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air. Beberapa
garam nitrat diperoleh dalam bentuk anhidrat dan tidak mangalami dekomposisi
pada pemanasan yang cukup tinggi. Deposit natrium nitrat (saltpter) dalam jumlah
yang besar terdapat di Chili, bentuknya brupa padatan putih. Senyawa ini terurai
dengan evolusi oksigen pada 500oC menurut persamaan reaksi:
2 NaNO3(s) 2NaNO2(s) + O2(g)
(Cahyono, 1991)
Kristalisasi merupakan pemisahan dengan cara pembentukan kristal
sehingga campuran dapat dipisahkan. Suatu zat gas atau cair dapat mendingin atau
memadat serta membentuk kristal karena mengalami proses kristalisasi. Kristal-
kristal juga akan terbentuk dari suatu larutan yang akan dijenuhkan dengan pelarut
tertentu. Semakin banyak jumlah kristalnya maka semakin baik, karena semakin
kecil kemungkinan tercemar oleh kotoran (Arsyad,2001).
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase yang keluar
dari larutan. Endapan dapat dipisahkan dari larutan dengan penyaringan atau
contripage. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersngkutan. Suatu kelarutan endapan menurut definisi adalah sama dengan
konsentrsi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai
kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain didalam larutan itu dan
pada komposisi pelarutnya. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa kelarutan
endapan bertambah seiring kenaikan suhu, meskipun dlam beberapa hal istimewa
terjadi yang sebaliknya. Lalu kenaikan kelarutan dengan suhu berbeda-beda, dalam
beberapa hal sangat kecil, dalam beberapa hal-hal lainnya sangat besar. Perubahan
kelarutan dengan berubahnya suhu dapat menjadi dasar untuk pemisahan.( Svehla,
1990)
Pengaruh kenaikan suhu pada kelarutan zat berbeda satu dengan yang lain.
Perbedaan itu dapat dipakai untuk memisahkan campuran dua zat atau lebih dengan
cara rekristalisasi bertingkat,contohnya memisahakan KNO 3 dengan NaCl. Dari
percobaan terlihat kelarytan KNO3 sangat terpengaruh oleh kenaikan suhu
sedangkan NaCl tidak terpengaruholeh suhu. Jika campuran ini dimasukkan dalam
air panas maka kelarutan KNO 3 lebih besar daripada natriumklorida sehingga
natrium klorida lebih banyak mengkristal pada suhu tinggi dalam keadaan panas
(Syukri,1999:360).
3.1. Alat
1. Gelas beker
2. Neraca analitik
3. Batang pengaduk
4. Gelas ukur
5. Kaca arloji
6. Kertas saring
7. Penangas air
8. Cawan penguap
9. Corong gelas
10. Erlenmeyer
11. Ice bath
3.2. Bahan
1. Kalium Bromida
2. Natrium nitrat
3. Aquades
4. Es batu
IV. Skema Kerja
V. Data Pengamatan
2. 5 gram KBr dan 4 gram NaNO 3 KBr dan NaNO3 belum terlarut
dimasukkan ke dalam masing- sempurna
masing gelas beaker
VI. Pembahasan
Percobaan kali ini adalah menghasilkan garam kalium nitrat dari reaksi
antara natrium nitrat dengan kalium klorida. Prinsip dalam percobaan pembuatan
garam kalium nitrat adalah kelarutan berdasarkan perbedaan temperatur.
Sebanyak 5 g KBr dan 4 g NaNO 3, masing-masing di larutkan dalam 25 mL
aqudes yang telah dipanaskan, dilarutkan kedalam aquadest dengan tujuan agar
garam kalium klorida dan garam natrium nitrat dapat melarut sehingga terbentuk
suatu larutan. Reaksi yang terjadi selama proses pelarutan KBr dan NaNO3
dengan air:
Karena garam nitrat bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air maka
NaNO3 lebih mudah larut dalam air ketimbang KBr, terlihat pada saat dilarutkan
dengan aquades panas KBr sukar larut. Garam KBr larut saat di campurkan
dengan NaNO3 yang sudah dilarutkan.
Setelah proses pelarutan, dilanjutkan dengan mencampurakn kedua
larutan ini kemudian mengupkan campuran ini sampai volume larutan menjadi 20
mL. Tujuan dilakukan penguapan adalah untuk mengurangi jumlah kandungan
pelarut sehingga larutan menjadi jenuh. Sebelum proses penguapan terjadi,
campuran terlihat keruh. Namun, setelah dipanaskan, campuran dapat terlarut
sempurna dan terbentuk larutan berwarna bening. Hal ini dapat terjadi karena pada
saat temperatur yang rendah campuran akan sukar sekali untuk melarut karena
memiliki nilai Ksp yang kecil, sehingga membutuhkan tempratur yang tinggi
untuk melarutkannya. Pemanasan juga berfungsi menghilangkan pengotor yang
ada pada campuran garam. . Campuran antara kedua larutan menghasilkan KNO 3
dan NaCl dengan reaksi sebagai berikut:
Dalam keadaan masih panas, larutan ini kemudian disaring dan diuapkan
kembali hingga volume larutan menjadi 10 mL. Ketika proses penguapan kedua
ini didalam larutan terdapat endapan di dasar gelas. Berdasarkan reaksi dapat
dilihat bahwa NaBr mengendap terlebih dahulu. Jadi dapat dikatakan bahwa
endapan yang terbentuk adalah NaBr. Terbentuknya endapan NaBr ini
menunjukkan bahwa Ksp NaBr telah lewat jenuh. Hal ini juga menunjukkan
bahwa nilai Ksp NaBr lebih kecil dibandingkan Ksp KNO 3. Endapat tersebut
disaring kembali untuk dipisahkan dengan filtratnya.
VII. Kesimpulan
1. Garam kalium nitrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium Bromida
dengan natrium nitrat
2. prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan
dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya. Larutan yang
terjadi dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan
dikristalkan dengan cara menjenuhkannya
3. Rendemen yang dihasilkan pada percobaan ini adalah sebesar 68,36 %
4. Berat garam kalium nitrat yang diperoleh dalam percobaan adalah sebesar 2,9
gram
5. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan garam kalium nitrat adalah
suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan, ukuran zat terlarut,
dan volume pelarutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Bambang. 1991. Segi praktisi dan Metode pemisahan senyawa organic. Kimia
MIPA UNDIP. Semarang.
Svehla. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Bagian I.
PT Kalman Media Pustaka. Jakarta.
A. PERHITUNGAN
Diketahui :
Massa KBr = 5 gram
Massa NaNO3 = 4gram
Mr KBr = 119 gram/mol
Mr NaNO3 = 85 gram/mol
Mr KNO3 = 101 gram/mol
Ditanya :
a) Massa KNO3 secara teoritis ................?
b) Persentase (%) rendemen KNO3 .........?
Jawab :
a. Massa KNO3
massa KBr 5 gram
n KBr = = gr = 0,042 mol
Mr KBr 119 ⁄mol