Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

A. Judul : Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida.


B. Tujuan : Melakukan sintetis kristal urea-hidrogen peroksida (UHP), melakukan
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif kuantitatif kadar H2O2 dalam UHP
hasil sintetis dengan metode titrasi permanganometri.
C. Tinjauan Pustaka
Hidrogen peroksida adalah kombinasi antara hidrogen dan oksigen. Dengan rumus
kimia H2O2. Dalam konsentrasi tinggi, dapat menjadi tidak stabil dan bahkan beracun. Dalam
konsentrasi yang lebih rendah, seperti jenis yang banyak ditemukan di rumah, banyak
digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik. Di rumah, klinik dan sekolah, telah sering
digunakan untuk membersihkan luka, lecet dan luka ringan lainnya. Formula untuk tujuan ini
umumnya hanya mengandung sekitar 5% hidrogen peroksida atau kurang. Untuk luka
ringan, daerah yang terkena dapat dioleskan dengan kapas yang dicelupkan dalam larutan,
atau larutan dapat dituangkan langsung di atas luka. Larutan ini akan “mendidih” atau
bergelembung selama beberapa detik, dan proses ini harus terus sampai penggelembungan
ini berhenti secara alami, menunjukkan bahwa telah aman [1].
Hidrogen peroksida murni adalah cairan tak berwarna yang larut dengan air. Larutan ini
sering tersedia dalam bentuk 40% (b / b) larutan, tetapi juga diperoleh dengan kadar
kemurnian hingga 70% (b / b).Larutan ini sering digunakan terutama sebagai pemutih.
Selain penggunaannya dalam deterjen, hidrogen peroksida juga paling sering digunakan
dalam larutan untuk pemutih kertas (meningkatkan kecerahan), pulp kayu dan kain. Dan
baru-baru ini, pabrik yang sangat besar telah mulai beroperasi di Antwerp (Belgia) dan di
kompleks industri di Map Ta Phut (Thailand). Sebuah pabrik besar ketiga sedang dibangun
di pesisir timur Arab Saudi, di Teluk Persia, di Jubail. Semua tiga pabrik akan menghasilkan
hidrogen peroksida yang akan digunakan untuk membuat epoxypropane (propilena oksida)
dengan oksidasi langsung propena. Epoxypropane selanjutnya akan digunakan terutama
untuk memproduksi poliuretan [2].
Senyawa hidrogen peroksida (H2O2), dapat mengoksidasi atau mereduksi berbagai
macam senyawa anorganik maupun senyawa Senyawa H2O2 dapat mengoksidasi ion Fe2+
menjadi Fe3+, ion SO32- menjadi SO42- dalam suasana asam. Kemudian
KMnO4 direduksi menjadi Mn2+ oleh H2O2 pada kondisi asam. Hidrogen
peroksida banyak digunakan dalam berbagai industri kimia. Hidrogen peroksida merupakan
bahan kimia yang ramah lingkungan, karena H2O2 mudah terdekomposisi menjadi H2O dan
gas O2 secara spontan dalam larutan 2H2O2 2H2O + O2 (ΔHᵒ = -98,2 kJ/mol). Untuk
menstabilkan H2O2 adalah mereaksikan 2O2 dengan urea, yang akan
menghasilkan padatan urea hidrogen peroksida (UHP) yang relatif lebih stabil dibandingkan
larutan H2O2. Padatan UHP terbentuk dengan adanya ikatan hidrogen antara urea dan
H2O2. Reaksi pembuatan padatan UHP relatih mudah danmurah dan kemampuan sebagai
oksidator miripdengan H2O2. Kadar H2O2 dalam sampel UHP hasil sintesis dapat ditentukan
denganmenggunakan metoda titrasi permanganometri [3].
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.Urea juga dikenal dengan nama carbamide
yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah
carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah
senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang
akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme [4].
Urea sintetis (urea buatan) dibuat dari amonia dan karbon dioksida dalam bentuk cair
atau padat. Pada tahun 1870, proses pembuatan senyawa sintetis ini yaitu dengan cara
pengeringan amonium karbanat dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Bahkan

1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
sampai saat ini, proses pembuatan urea dengan cara tersebut masih digunakan sampai
sekarang. Urea banyak manfaatnya bagi manusia, misalkan para petadi di desa-desa
menggunakan urea sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah persawahan atau perkebunan
[5].
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, Oksigen, dan
Nitrogen dengan rumus kimia CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan
nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering
dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa
ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik,
yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme [6]..
Urea yang disebut juga carbamide, merupakan senyawa kimia organik dan pada
dasarnya adalah limbah yang dihasilkan oleh tubuh setelah metabolisme protein. Senyawa
ini dihasilkan ketika hati memecah protein atau asam amino dan amonia, kemudian ginjal
mentransfer urea dari darah ke urin. Kelebihan nitrogen dikeluarkan dari tubuh melalui urea
dan karena sangat larut itu adalah proses yang sangat efisien. Rata-rata orang
mengeluarkan sekitar 30 gram urea per hari, sebagian besar melalui urin, tapi dalam jumlah
kecil juga disekresi dalam keringat. Sedangkan urea sintetis dapat dibuat dalam bentuk cair
atau padat, dan sering kali merupakan bahan yang ditemukan dalam pupuk, pakan ternak,
dan diuretic [6].
Urea hidrogen peroksida merupakan agen bleaching, anti septik dan desinfektans.
Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau, tidak toksik dan berbentuk Kristal putih yang
dapat larut dalam alkohol, eter dan air, merupakan kombinasi urea dan hidrogen peroksida.
Urea dalam karbamid peroksida berperan sebagai penstabil agar efek bahan tersebut lebih
panjang dan berperan memperlambat pelepasan agar efek bahanhidrogen peroksida. Agar
efek karbomid peroksida maksimal. Sementara itu yang menyatakan bahwa urea pada
karbamit peroksida dapat bergerak bebas ke dalam email dan dentin pada saat proses
degradasi ammonium, dan karbondioksida akan dilepas serta akan meningkatkan pH [6].
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt
(campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga
merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan
massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.
Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya
dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat
terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting
dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100% [3].

2
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
D. Metode Percobaan
Metode percobaan yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif digunakan untuk menguji Kristal UHP hasil sintesis. Sedang metode kuantitaif
digunakan untuk menentukan kadar dari Kristal UHP yang didpatakan dari proses
sintesis.
1. Alat dan bahan
1.1 Alat

No Nama Alat Kategori Gambar Fungsi Alat


1. Gelas kimia 1 Sebagai wadah untuk
100 mL menampung larutan

2. Buret 25 mL 1 Sebagai tempat titran pada


proses titrasi

3. Labu takar 1 Sebagai alat untuk


100 mL mengencerkan larutan

4. Pipet tetes 1 Sebagai alat untuk mengambil


larutan dalam jumlah sedikit

5. Erlenmeyer 1 Sebagai alat untuk menampung


hasil filtrat

6. Gelas ukur 1 Sebagai alat untuk mengukur


volume larutan

7. Kaca arloji 1 Sebagai tempat bahan yang


akan ditimbang

3
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
8. Neraca 2 Sebagai alat untuk menimbang
analitik suatu bahan

9. Spatula 1 Sebagai alat untuk mengambil


bahan

10. Penangas 2 Sebagai alat untuk memanaskan


air larutan

11. Tabung 1 Sebagai alat untuk mereaksikan


reaksi larutan

12. Rak tabung 1 Sebagai tempat tabung reaksi


reaksi

13. Statif dan 1 Sebagai alat untuk menyangga


klem larutan

14. Batang 1 Sebagai alat untuk mengaduk


pengaduk larutan

15. Corong 1 Untuk menyaring larutan

4
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
1.2 Bahan

No Nama Bahan Kategori Sifat Fisik Sifat Kimia


0
1. Aquades Umum - titik didih 100 C - bersifat ionik
- titik beku 00C - bersifat polar
- massa jenis 1 - pelarut universal
gr/mL
2. Hidrogen khusus - tidak berwarna - larut baik dalam
peroksida - berbau khas air
(H2O2) keasaman - dalam kondisi
normal H2O2
stabil
3. Mangan khusus - padatan - larut dalam air
dioksida - berbau dingin dan air
(MnO2) - berwarna hitam panas
kecoklatan
4. Urea khusus - Titik leleh 132 o C - mudah larut
(CON2H4) - Berat Molekul : dalam air
60,056 - tidak dapat
terbakar
5. KMnO4 khusus - Berbentuk padatan - Larut dalam air,
- Berbau aseton, metanol,
- Berwarna ungu asam sulfat
7. H2SO4 Umum - Merupakan
- Cairan bening
asam kuat
- Titik leleh 10 0C
- Memiliki afinitas
- Titik didih 330 0C
yang sangat
besar terhadap
air

5
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

2. Skema Kerja
Metode 1 : Sintetis urea-hidrogen peroksida (UHP)

Mulai

- Mengukur larutan H2O2 30 % sebanyak 3,4 mL dan memasukkan


ke dalam erlenmeyer 10 mL
- Menimbang padatan urea sebanyak 1,2 gr dan memaksukkan ke
dalam erlenmeyer yang berisi larutan H2O2 30 % kemudian diaduk
sampai padatan urea larut seluruhnya.
- Mengisi gelas kimia 250 mL dengan air kran sebanyak 150 mL dan
memanaskan sampai suhu 600C menggunakan penangas air
- Mencelupkan erlenmeyer yang berisi larutan H2O2 30 % dan
padatan urea ke dalam gelas kimia yang dipanaskan di atas
penangas air sampai larutan menjadi jernih
- Memindahkan larutan pada kaca arloji agar pelarut dapat menguap
secara perlahan-lahan sampai adanya kristal yang berbentuk jarum
- Meletakkan kristal yang terbentuk pada kertas saring dan
dikeringkan kemudian kemudian ditimbang
- Mengamati bentuk kristal UHP hasil sintetis menggunakan
mikroskop dan mendeskriptifkan bentuk kristal

Kristal UHP hasil


sintetis

Selesai

6
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
Metode 2 : Analisis Kualitatif

Kristal UHP hasil sintesis

- Menimbang kristal hasil sintetis sebanyak 0,1 gr dan


memasukkan kedalam tabung reaksi
- Melarutkan kristal hasil sintetis dengan aquades 2 mL
- Menambahkan sedikit padatan MnO2 kedalam tabung reaksi
- Mengamati gelembung gas O2 yang terbentuk

Gelembung gas O2
yang terbentuk

Selesai

7
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
Metode 3 : Analisis Kuantitatif

Kristal UHP hasil sintesis

- Menyiapkan satu set alat titrasi (buret, klem, satif) dan memasangkan dengan baik
- Mengisi buret dengan larutan standar KmnO4 0,02 M
- Menimbang padatan UHP hasil sintetis sebanyak 0,62 gr dan memasukkan
kedalam gelas kimia 100 mL
- Melarutkan padatan UHP hasil sintetis dengan 50 mL aquades dan menambahkan
5 mL H2SO4 2 mL
- Mengencerkan larutan tersebut menggunakan labu takar 100 mL
- Mengambil 10 mL larutan yang sudah diencerkan dan memasukkan kedalam
erlenmeyer 50 mL
- Menitrasi dengan larutan standar KmnO4 0,02 M sampai warna larutan menjadi
merah muda
- Menitrasi kembali larutan UHP dan larutan blanko dengan larutan standar KMnO4
- Mencatat volume KmnO4 yang digunakan untuk titrasi

Volume titrasi UHP

- Titrasi 1 = 0,15 mL
- Titrasi 2 = 0,15 mL
Volume titrasi larutan
blanko
- Titrasi 1 = 0,15 mL
- Titrasi 2 = 0,15 mL

Selesai

8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
E. Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Sintesis urea-hidrogenperoksida
- Masukan larutan H2O2 3% - Larutan bening
sebanyak 3,4 ml kedalam labu
Erlenmeyer
- Menambahkan 1,2 gr urea - Urea larut dalam H2O2 dan larutan
kedalam larutan H2O2 dan di agak keruh
aduk sampai urea larut
- Larutan urea dan H2O2 menjadi
- Mencelupkan labu Erlenmeyer
jernih
yang berisi campuran urea dan
H2O2 kedalam gelas kimia yang
berisi air panas 60 0C - Pelarut menguap dan Kristal
- Memindahkan larutan jernih terbentuk secara perlahan-lahan
tersebut kedalam kaca arloji - Kristal berbentuk jarum dan
sampai larutan menguap secara berwarna putih
perlahan-lahan sampai
terbentuk Kristal dan di bantu
dengan pemanasan - Berat Krista: 0,7238
- Kristal yang terbentuk
dikeringkan dan di timbang
2. Analisis kualitatif
- Menambahkan Kristal sebanyak - Larutan berwarna kehitaman dan
0,1 gr dan melarutkan 2-3 ml air terbentuk gelembung
kemudian menambahkan
padatan MnO2 kedalam tabung
reaksi
3. Analisi kuantitatif
- Memasukan KMnO4 kedalam - Warna larutan KMnO4 ungu tua
buret
- Melarukan 0,26 padatan UHP - Larutan bening
hasil sintesis dengan 50 ml
aquadws menambahakn H2SO4
- Titrasi 1: larutan sampel berwarna
2M
merah muda pada saat volume
- Memindahkan larutan tersebut
titran 0,15 ml
kedalam labu takar 10 ml dan
- Titrasi 2: larutan sampel berwarna
mengencerkan sampai tanda
merah muda pada saat volume
batas kemudian menitrasi 10 ml
titran 0,15 ml
larutan tersebut dengan KMnO4
0,02 m dan melakukan duplo
- Menitrasi larutan blanko: 10 ml - Titrasi 1: larutan sampel berwarna
aquades dan di pindahkan merah muda pada saat volume
kelabu Erlenmeyer. Kemudian titran 0,15 ml
melakukan duplo - Titrasi 2: larutan sampel berwarna
merah muda pada saat volume
titran 0,15 ml

9
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

2. Perhitungan

Dik : gr urea = 1,2 gr mr H2O2 = 34,01 g/mol


V H2O2 = 3,4 ml = 0,0043 mr urea = 60 g/mol
Mr UHP = 94 g/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1,2 𝑔𝑟
Penyelesian : mol urea = = = 0.02 mol
𝑚𝑟 𝑢𝑟𝑒𝑎 60 /𝑚𝑜𝑙
Mol H2O2 = M x V
𝑃
M = 𝑚𝑟 x % H2O2
𝑔
1,45 𝑥 1000
𝑚𝑙
M= 34,01 𝑔/𝑚𝑜𝑙
x 30 %

= 12, 7904 M
Mol H2O2 =12,7904
= 0,4349 mol
CO N2H4 + H2O2 CH6N2O3
M 0,02 mol 0,049 mol
R 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol
S 0 0,02 mol
 mol UHP = 0,02 mol
 massa UHP = mol x mr
= 0.02 mol x 94 g/mol
=1,88 gr
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛
 % rendemen = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
0,7238 𝑔𝑟
= x 100 %
1,88 𝑔𝑟
= 38,5 %
Perhitungan Kuantitaif Kristal UHP

2MnO4- + 5 H2O2 + 6H+  2 Mn2+ + 8H2O + 5O2

 Mol H2O2 saat volume 10 mL = 5/2 x mol KMnO4


= 5/2 x 0.02 M x 0.15 mL
= 0.0075 mmol
 Mol H2O2 saat volume 100 mL = 10 x mol H2O2 saat V 10 mL
= 10 x 0.0075 mmol
= 0.075 mmol
 Mol H2O2 saat volume 1 mL = H2O2 saat volume 100 mL (diencerkan)
= 0.075 mmol
10
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
 Massa H2O2 = mol x mr
= 0.075 mmol x 34 mg/mmol
= 2.55 mg = 0.0255 gr
0.0255 𝑔𝑟
 Kadar H2O2 dalam UHP = 𝑥 100%
0.62 𝑔𝑟
= 4.11 %

11
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
2. Pembahasan

Pada percobaan ini yang dilakukan adalah mensintesis Urea-Hidrogen peroksida (UHP),
kemudian menganalisis kristal UHP yang terbentuk secara kualitatif dan kuantitatif.

1. Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida(UHP)


Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Pada kristal UHP disintesis dari H2O2 dan urea. Kristal UHP memiliki kelebihan
dibanding dengan H2O2 dimana kristal H2O2 memiliki sifat oksidator yang mirip dengan urea
sedangkan UHP lebih stabil dibanding H2O2 karena pada senaywa UHP terdapat ikatan
hidrogen. Dengan adanya ikatan hidrogen ini mengakibatkan energi ikat masing-masing
atom dalam UHP meningkat yang membuat senyawa UHP menjadi stabil. Sedangkan
senyawa H2O2 tidak terdapat ikatan hidrogen, sehingga ikatan antar atom dalam senyawa
H2O2 telah lemah dan mudah terdekomposisi menjadi H2O dan O2. Pada sintesis kristal UHP
diperoleh massa kristal UHP yang diperoleh sebanyak 0,7238 gram. Kristal yang diperoleh
berwarna putih dan berebentuk jarum (gambar 1).
Reaksi yang terjadi :

CON2H4(aq) + H2O2(aq) → CO2(g) + 2NH3(g) + 1⁄2O2(g) (UHP)

Gambar 1. Kristal hasil urea-hidrogen peroksida UHP

2. Uji Kualitatif

Uji kualitatif adalah suatu uji yang bertujuan untuk menguji keberadaan suatu unsur
dalam sampel atau ada atau tidak adanya senyawa dalam suatu sampel.
Pada uji kualitatif, kristal hasil sintesis larut sempurna dalam air. Hal ini dikarenakan
senyawa urea dan senyawa H2O2 larut baik dalam air dan akan terajdi ikatan hidrogen.
Ketika dilakukan penambahan MnO2 (berabran kehitaman) adanya gelembung gas yang
terbentuk dalam tabung reaksi Tujuan penambahan MnO2 untuk mengkatalis penguraian
H2O dan O2. Sehingga terbentuk gas O2 pada tabung reaksi. Larutan berwarna abu-abu
keruh dan terdapat gelembung gas O2 (gambar 2).

Reaksi yang terjadi adalah :

MnO2(s) + H2O2(l) MnO3-(s) +H2O(l)


MnO3-(s) +H2O2(l) MnO2(s) + O2(g) + H2O(l)

12
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Gambar 2. Hasil uji Kualitatif

3. Uji Kuantitatif

Uji kuantitatif adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui kadar suatu zat atau
senyawa dalam sampel.
Pada uji kuantitatif, kadar H2O2 didapatkan dengan menitrasi menggunakan KMnO4.
Saat dititrasi menggunakan larutan standar KMnO4, larutan pada labu erlenmeyer berwarna
merah muda dari bening pada penambahan 0,15 mL larutan KMnO4. Hal ini ditandai dengan
perubahan warna indikator. Kemudian dilakukan duplo dengan volume larutan standar
KmnO4 yang terpakai yaitu 0,15 mL (gambar 3). Selanjutnya menitrasi larutan blangko yaitu
campuran larutan H2O2 dan H2SO4 dengan volume yang terpakai yaitu 26 mL dengan warna
larutan dari bening menjadi merah muda (gambar 4). Berdasarkan perhitungan didapatkan
kadar H2O2 dalam urea adalah sebesar 4.11 % dimana hasil yang didapatkan masih sangat
dibawah dari nilai kadar H2O2 dalam urea berdasarkan teori yaitu sekitar 37 %. Hal ini
disebabkan jarak titik ekivalen yang berbeda jauh dari titik akhir titrasi dimana telah tercapai
titik akhir titrasi sebelum tercapainya titik ekivalen. Hal ini dapat diatasi dengan memanaskan
larutan hasil titrasi hingga warna dari larutan tersebut kembali bening dan mentitrasi kembali
larutan agar dicapai volume titran yang benar-benar akurat.

Reaksi yang terjadi dengan metode permanganometri:

2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ → 2Mn2+ + 8H2O + 5O2

Gambar 3. Hasil titrasi kristal UHP dan Larutan Blanko

Pada percobaan ini diperoleh persen rendemen UHP sebanyak 38,5%. Persen
rendemen kristal UHP yang di peroleh masih sangat kecil hal ini karena terjadi kesalahan –
kesalahan dalam praktikum antara lain: reaksi yang terjadi pada pencampuran
pereaksi kimia belum terjadi secara sempurna/maksimal, terjadi kesalahan ketika
penambahan senyawa kimia dalam percobaan, dan adanya pengotor di dalam larutan
sehingga diperoleh massa kristal yangkecil dan sebagainya.

13
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
F. Penutup

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui beberapa hal yakni, Hidrogen peroksida
H2O2 merupakan oksidator yang bisa digunakan sebagai pemutih sesuatu, juga merupakan
senyawa yang sederhana dengan ikatan oksigen-oksigen tunggal. Massa kristal yang
diperoleh adalah 0,7238 gram. Pada analisis kualitatif diperoleh warna larutan menjadi abu-
abu keruh dan nampak terbentuk gelembung gas O2. Pada analisis kuantitatif, persen
rendemen dari kristal UHP yang di dapatkan adalah 38,5% dan kadar H2O2 dalam UHP
sebesar 4,11 %.
2. Saran
Praktikan diharapkan agar lebih berhati-hati teliti saat menambahkan urea ke dalam
larutan H2O2, karena jika kurang ketelitian dapat menyebabkan tidak terbentuknya campuran
ketika diuapkan dengan cara pemanasan.

14
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

DAFTAR PUSTAKA

[1] Houscroft, Catherine E. dan Sharpe, Alan G. 2008. Inorganic Chemistry.


United States. Pearson Education Limited.

[2] Hardjadi, 2013, ‘Manfaat Hidrogen Peroksida’, Jurnal Ilmu Dasar, Vol 3, 22-23.

[3] Canham, Geoff Rayner. 2009. Descriptive Inorganic Chemistry. 2nd ed. W.H. Freeman
and Company: New York.

[4] Atkins, P. (2011). Inorganic chemistry. 5th ed. Oxford University Press. UKK

[5] Vogel.(1979)Analisis Anorganik Kualitatif. Edisi Kelima. PT Kalman Media


Pustaka: Jakarta.

[6] Suprastiwi, Endang, 2005,’Penggunaan Karbamid Peroksida Sebagai Bahan Pemutih


Gigi’, Indonesian Journal of Dentistry, Vol.1, no. 3, hh. 139-145.

15
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
Daftar Pertanyaan

1. Apakah yang menyebabkan kadar H2O2 dalam UHP yang didapatkan sangat
berbeda jauh dari kadar H2O2 dalam UHP teoritis ? dan bagaimana cara untuk
meningkatkan kadar H2O2 dalam UHP.

Jawaban :

Berdasarkan perhitungan didapatkan kadar H2O2 dalam urea adalah sebesar 4.11 %
dimana hasil yang didapatkan masih sangat dibawah dari nilai kadar H2O2 dalam urea
berdasarkan teori yaitu sekitar 37 %. Hal ini disebabkan jarak titik ekivalen yang berbeda
jauh dari titik akhir titrasi dimana telah tercapai titik akhir titrasi sebelum tercapainya titik
ekivalen. Hal ini dapat diatasi dengan memanaskan larutan hasil titrasi hingga warna dari
larutan tersebut kembali bening dan mentitrasi kembali larutan agar dicapai volume titran
yang benar-benar akurat.

2. Hidrogen Peroksida adalah oksidator yang memiliki sifat yang sama dengan UHP.
Mengapa harus mensintesis UHP untuk dijadikan oksidator sedangkan hydrogen
peroksida sudah merupakan oksidator ?

Jawaban :

Kristal UHP memiliki kelebihan dibanding dengan H2O2 dimana kristal H2O2 memiliki
sifat oksidator yang mirip dengan urea sedangkan UHP lebih stabil dibanding H2O2 karena
pada senaywa UHP terdapat ikatan hidrogen. Dengan adanya ikatan hidrogen ini
mengakibatkan energi ikat masing-masing atom dalam UHP meningkat yang membuat
senyawa UHP menjadi stabil. Sedangkan senyawa H2O2 tidak terdapat ikatan hidrogen,
sehingga ikatan antar atom dalam senyawa H2O2 telah lemah dan mudah terdekomposisi
menjadi H2O dan O2.

16

Anda mungkin juga menyukai