442416038
3. Pemilihan pelarut
Pemilihan pelarut hendaknya berdasarkan kepolarannya dimulai dari pelarut yang
polar berurut ke pelarut yang non polar atau sebaliknya, jika cara tersebut tidak berhasil
dengan baik, dapat dicoba dengan menggunakan campuran beberapa macam pelarut.
Pelarut yang baik untuk rekristalisasi harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a) Pengotor harus sangat larut atau hanya sedikit larut dalam pelarut tersebut pelarut harus
mudah dihilangkan dari kristal murninya
b) Tidak terjadi reaksi antara pelarut dengan zat yang dipisahkan
c) Pelarut harus tidak sangat mudah menguap atau mudah terbakar
4. Pembentukan kristal, penyaringan pengeringan krital dari pelarutnya
➢ Pembentukan kristal,
Pada umumnya dengan mendinginkan secara perlahan kristal dapat terbentuk. Untuk
mempercepat proses pembentukan kristal dapat dilakukan dengan menambahkan butir
kristal yang sama pada larutan lewat jenuh. Hai in diperlukan untuk membantu
pembeuntukan inti kristal, cara ini seing dilakukan untuk pengkristalan senyawa anorganik.
Untuk senyawa organik cara tersebut agak sulit dilakukan karena pembentukan kristal
senyawa pada umumnya sangat lambat. Cara yang paling tepat ialah dengan mendinginkan
larutan lewat jernih dengan es sambil diaduk, maka kristal akan cepat terbentuk.
➢ Penyaringan
Penyaringan harus dilakukan secara cepat sedangkan larutan dapat dalam keadaan
panas dan dingin. Jika penyaringan dilakukan dalam keadaan panas, maka diperlukan
penyaringan buchner denga pompa vakum agar penyaringan cepat selesai. (proses ini
sebenarnya ialah proses filtrasi). Kertas saring dipilih yang medium, jika perlu gunakan 2
buah kertas saring yang digabung menjadi satu agar tidak bocor sewaktu divakumkan. Jika
partikel pengotor sangat kecil, dapat dilakukan sentrifugasi terlebih dahulu sebelum
dilakukan penyaringan
Kristal yang stabil, dapat langsung dikeringkan menggunakan oven pemanas, suhu
oven pemanas diataur diatas titik didih pelarutnya tetapi suhu masih dibawah titik leleh
kristal. Setelah dipanaskan beberapa lama, kristal ditempatkan di desikator, bila perlu
desikator divakumkan untuk mempercepat pengeringan. Desikator harus di isi zat
pengadsorpsi yang sesuai dengan jenis pelarut yang dinamakan, misalnya pelarutnya senya
hidrokarbon maka isi desikator yang sesuai ialah parafin, jika pelarutnya asam asetat dapat
digunakan pengadsorbsi NaOH atau KOH pelet