Disusun Oleh :
1.1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di
laboratorium beserta kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menentukan protein pada
bahan pangan dengan metode uji yang sesuai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ambil kaca objek, lalu amati bau yang terjadi. Bila tercium bau
rambut terbakar, berarti protein mengandung unsur nitrogen.
Perhatikan bau ammonia yang terjadi dan ujilah uapnya dengan kertas
lakmus yang telah dibasahi aquadest.
v
Perhatikan bau khas belerang daei belerang yang
- Tambahkan 4 tetes HCl pekat dengan hati-hati.
teroksidasi.
Prosedur:
Sediakan 5 tabung reaksi masing-masing isi dengan 1 mL
aquadest, larutan HCl 10%, larutan NaOH 40%, etanol
96%, dan kloroform
Prosedur:
- Sediakan
Tambahkan 5 tabung
kembali reaksi, masing-masing
larutan-larutan isi dengan
garam tersebut 2 mL
secara berlebihan.
sampel.
- Tambahkan kembali larutan-larutan garam tersebut secara berlebihan
- Sediakan
Kocoklah 5 tabung
tabung, reaksi, amati
kemudian masing-masing
perubahanisi dengan
yang 2 mL
terjadi.
sampel.
Prosedur:
6. Uji Ninhidrin (untuk membuktikan adanya asam amino bebas dari protein)
Semua asam amino atau peptida yang mengandung asam α-amino bebas
akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru.
Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Reagen:
pereaksi ninhidrin
Bahan:
Telur Ayam
Alpukat
Kacang Kedelai
Susu Sapi
Prosedur:
Dinginkan di bawah air kran, lalu tambahkan larutan NaOH 10% tetes demi
tetes melalui dinding tabung reaksi hingga terbentuk lapisan.
4.1 Hasil
1. Uji susunan elementer protein
a. Uji unsur C, H, dan O
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Telur ayam Terjadi pengarangan, Jika terjadi
tercium bau rambut pengembunan pada
terbakar, dan terjadi kaca objek
pengembunan. menunjukkan adanya
hydrogen dan oksigen,
adanya bau rambut
terbakar menunjukkan
bahwa protein
mengandung unsur
nitrogen, dan jika
terjadi pengarangan
berarti terdapat atom
karbon.
Alpukat Adanya pengembunan, Jika terjadi
tercium bau rambut pengembunan pada
terbakar. kaca objek
menunjukkan adanya
hydrogen dan oksigen,
adanya bau rambut
terbakar menunjukkan
bahwa protein
mengandung unsur
nitrogen.
Kacang kedelai Adanya pengembunan, Jika terjadi
tercium bau rambut pengembunan pada
terbakar. kaca objek
menunjukkan adanya
hydrogen dan oksigen,
adanya bau rambut
terbakar menunjukkan
bahwa protein
mengandung unsur
nitrogen.
Susu sapi Terjadi pengarangan, Jika terjadi
tercium bau rambut pengembunan pada
terbakar, dan terjadi kaca objek
pengembunan. menunjukkan adanya
hydrogen dan oksigen,
adanya bau rambut
terbakar menunjukkan
bahwa protein
mengandung unsur
nitrogen, dan jika
terjadi pengarangan
berarti terdapat atom
karbon.
Sampel + CaCl
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
Kacang kedelai Endapan berada di Terjadi endapan pada
atas 20 tetes
Alpukat Endapan berada di Terjadi endapan pada
atas 10 tetes
Susu sapi Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
Sampel + CuSO4 5%
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
Kacang kedelai Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
Alpukat Endapan berada di Terjadi endapan pada
atas 10 tetes
Susu sapi Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
Sampel + HgCl 5%
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
Kacang kedelai Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
Alpukat Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
Susu sapi Endapan berada di Terjadi endapan pada
bawah 10 tetes
5. Uji Biuret
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam Sebelum ditambahkan Tidak berubah warna,
1 ml NaOH 10% dan akan tetapi larutan
3 tetes CuSO4= padat dan pisah
berwarna kuning dengan air
Sesudah ditambahkan
1 ml NaOH 10% dan
3 Tetes CuSO4=
berwarna kuning
Kacang kedelai Sebelum ditambahkan Kacang kedelai
1 ml NaOH 10% dan berubah warna
3 tetes CuSO4= awalnya berwarna
putih kekuningan
berwarna putih setelah ditambahkan 1
kekuningan ml Nao=OH 10% dan
Sesudah ditambahkan 3 tetes CuSO4 menjadi
1 ml NaOH 10% dan kuning kehijauan dan
3 Tetes CuSO4= tidak ada endapan
berwarna kuning
kehijauan
Alpukat Sebelum ditambahkan berubah warna
1 ml NaOH 10% dan awalnya berwarna
3 tetes CuSO4= hijau muda setelah
berwarna hijau muda ditambahkan 1 ml
Sesudah ditambahkan Nao=OH 10% dan 3
1 ml NaOH 10% dan tetes CuSO4 menjadi
3 Tetes CuSO4 ada hijau tua dan ada
gumpalan, air gumpalan serta air
memisah dengan memisah dengan
larutan, berwarna larutan
hijau tua
Susu sapi Sebelum ditambahkan Tidak berubah warna,
1 ml NaOH 10% dan akan tetapi larutan
3 tetes CuSO4= pisah dengan air
berwarna putih
Sesudah ditambahkan
1 ml NaOH 10% dan
3 Tetes CuSO4=
berwarna putih
larutan pisah dengan
air
6. Uji Ninhidrin
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam Telur ayam kuning Negatif (tidak
menjadi putih, mengandung asam
menggumpal, dan amino)
bergelembung
Kacang kedelai Dari putih pucat Negatif (tidak
menjadi ungu, mengandung asam
terdapat gelembung amino)
Alpukat Hijau muda menjadi Negatif (tidak
kecoklatan, mengandung asam
menggumpal amino)
Susu sapi Putih tulang menjadi Negatif (tidak
ungu muda dan mengandung asam
terdapat gelembung amino)
7. Uji Xantoprotein
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam Warna awal kuning Sampel mengandung
setelah ditambah HNO3 asam amino (tirosin,
pekat terdapat endapan triptopan, dan
putih setelah fenilalanin dalam
didihkan,didinginkan protein)
dan ditambah NaOH
10% terdapat endapan
putih, dan berubah
warna menjadi jingga
Kacang kedelai Warna awal putih pucat Sampel mengandung
stelah ditambah HNO3 asam amino (tirosin,
pekat terdapat endapan triptopan, dan
putih, setelah didihkan, fenilalanin dalam
didinginkan, dan protein)
ditambah NaOH 10%,
terdapat endapan putih
dan cairan berwarna
jingga pekat
Alpukat Warna awal hijau muda Sampel mengandung
stelah ditambah HNO3 asam amino (tirosin,
pekat terdapat endapan triptopan, dan
putih, setelah didihkan, fenilalanin dalam
didinginkan, dan protein)
ditambah NaOH 10%,
terdapat endapan
berbentuk cincin
dengan warna
cenderung gelap dan
cairan berwarna jingga
pekat
Susu sapi Warna awal putih Sampel mengandung
tulang setelah ditambah asam amino (tirosin,
HNO3 pekat terdapat triptopan, dan
sedikit endapan putih fenilalanin dalam
gelap, setelah didihkan, protein).
didinginkan, dan
ditambah NaOH 10%,
terdapat endapan putih
menggumpal dan cairan
berwarna jingga
Perhitungan
a. Larutan Pb-Asetat 5% dalam 100 mL
5
= ×100 = 5 gr
100
b. Larutan NaOH 10% dalam 100 mL
10
= ×100 = 10 gr
100
c. Larutan HCL 10% dalam 100 mL
10
= ×100 = 10 mL
100
4.2 Pembahasan
1. Uji Susunan Elementer Protein
Pada percobaan uji susunan elementer protein menggunakan 4 larutan
sampel yaitu alpukat, kacang kedelai, susu sapi, dan telur ayam yang
dimasukkan ke dalam cawan porselen serta di atasnya diletakkan kaca
objek. Setelah beberapa saat dipanaskan, terjadi pengembunan pada ke
empat kaca objek. Hal ini menandakan pada ke empat larutan sampel yang
diuji terdapat unsur hydrogen dan oksigen, di mana jika kedua unsur ini
bereaksi dan membentuk ikatan karena pemanasan, maka akan membentuk
unsur dalam bentuk gas. Sedangkan pada pengamatan bau rambut terbakar
untuk membuktikan adanya unsur nitrogen, keempat sampel positif
menghasilkan bau rambut terbakar. Hal ini dikarenakan bahwa keempat
larutan sampel sama-sama memiliki unsur nitrogen. Lalu pada uji
kandungan unsur karbon, terbukti pada 3 sampel larutan yaitu alpukat, susu
sapi, dan telur ayam positif mengandung atom karbon. Namun adan satu
sampel larutan yang tida terjadi pengarangan yaitu kacang kedelai. Hal ini,
ditandai oleh adanya pada hasil pemanasan sampel tersebut menyisakan
gumpalan hitam (arang). Pada percobaan uji adanya atom N, hasil yang
didapatkan adalah ada dua sampel yang berbau ammonia yaitu (larutan
sampel kacang kedelai dan larutan sampel telur ayam) yang
mengidentifikasikan adanya atom N yaitu dengan berubahnya kertas
lakmus merah menjadi biru menandakan pH 14 atau bersifat basa. Dan ada
dua sampel yang tidak berbau ammonia yaitu larutan sampel alpukat dan
larutan sampel susu sapi). Pada percobaan uji adanya atom S, larutan
sampel yang ditambahkan NaOH 10% lalu dipanaskan kemudian
ditambahkan Pb-asetat dan HCl pekat ke tiga larutan sampel yaitu (kacang
kedelai, susu sapi, dan telur ayam) memberikan hasil yang positif larutan
menghitam yang menandakan terbentuknya PbS namun pada larutan
sampel alpukat memberikan hasil negatif larutan tidak menghitam yang
menandakan tidak terbentuknya pbs. Dan pada keempat sampel tersebut
sama-sama memberikan hasil negatif yang ditandai dengan keempat
larutan sampel tersebut tidak berbau belerang.
2. Uji Kelarutan Protein
Pada uji kelarutan protein dengan menggunakan 4 larutan sampel
(alpukat, kacang kedelai, susu sapi, dan telur ayam) diperoleh hasil ahwa
pada tabung yang berisi aquadess, HCl 10%, NaOH 40%, kloroform, dan
etanol 96% setelah masing-masing diteteskan ke dalam larutan sampel dan
dikocok didapatkan hasil yaitu tampak larut pada masing-masing tabung.
pada sampel telur ayam dan susu sapi saat ditambahkan larutan HCl 10%
menjadi menggumpal.
3. Uji Pengendapan Protein dengan Garam
Pada uji pengendapan protein dengan garam dan sampel (telur, susu
sapi, alpukat, dan kacang kedelai) dapat diketahui hasil dengan cara :
langkah awal dalam uji pengendapan protein dengan garam yaitu siapkan 4
tabung reaksi dan masing-masing beri sampel 2 ml. Lalu masukkan tetes
demi tetes larutan (Nacl 5%, CaCl 5%, Bacl 5%, MgSO4 5%) sampai ada
perubahan dan berikut ini hasil yang kami dapatkan: dalam sampel telur
ayam terjadi endapan yang berada di atas pada 10 tetes, dalam larutan Nacl
5%, sampel alpukat terjadi endapan yang berada di atas, endapannya terjadi
pada 10 tetes, sampel susu sapi terjadi endapan berada di atas dan
endapannya pada 10 tetes. Sampel kacang kedelai terjadi endapan berada di
atas dan endapannya pada 10 tetes. Dalam larutan BaCl 5% sampel alpukat
terjadi endapan berada di atas pada 15 tetes. Sampel telur terjadi endapan
berada di atas endapan terjadi ke 15 tetes, sampel kedelai terjadi endapan
berada di 15 tetes. Dalam larutan MgSO4 sampel alpukat terjadi endapan
berada di atas 10 tetes, sampel susu sapi endapan berada di bawah dan
endapan terjadi10 tetes, sampel telur ayam endapan berada di bawah dan
berada di 10 tetes, sampel kacang kedelai endapan berada di atas endapan
terjadi pada 10 tetes.
4. Uji Pengendapan Protein dengan Logam dan Asam Organik
Berdasarkan praktikum di atas uji pengendapan protein dengan logam
dan asam organik dan sampel (telur ayam, susu sapi, alpukat, dan kacang
kedelai) dapat diketahui : pada reagen Pb acetat menghasilkan perubahan
pada 10 tetes dan endapan berada di bawah pada sampel telur ayam, susu
sapi, kacang kedelai sedangkan endapan berada di atas pada sampel alpukat.
Pada reagen CuSO4 5% menghasilkan perubahan pada 10 tetes dan endapan
berada di bawah pada sampel telur ayam, susu sapi, kacang kedelai
sedangkan endapan berada di atas pada sampel alpukat. Pada reagen HCl
5% menghasillkan perubahan pada 10 tetes dan endapan berada di bawah
pada semua sampel.
5. Uji Biuret
Berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan, uji biuret dengan
sampel telur ayam, kacang kedelai, susu sapi, dan alpukat dengan cara:
langkah awal yang dilakukan adalah siapkan 4 tabung reaksi dan masing-
masing beri sampel 2 ml setelah itu tambah 1 ml larutan NaOH 10% dan 3
tetes larutan CuSO4 0,2% hasil yang kami dapatkan adalah dalam sampel
telur ayam tidak berubah warna, akan tetapi larutan padat dan pisah dengan
air, sampel alpukat berubah warna yang awalnya hijau muda setelah
ditambahkan 1 ml NaOH 10% dan 3 tetes CuSO4 warnanya berubah
menjadi hijau tua dan ada gumpalan serta air memisah dengan larutan,
sampel kacang kedelai berubah awalnya berwarna putih kekuningan setelah
ditambahkan 1 ml NaOH 10% dan 3 tetes CuSO4 menjadi kuning kehijauan
dan tidak ada endapan, sampel susu sapi tidak berubah warna, akan tetapi
larutan pisah dengan air.
6. Uji Ninhidrin
Berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan, uji nihidrin dengan
sampel telur ayam, susu sapi, kacang kedelai, dan alpukat dengan cara:
langkah awal yang dilakukan adalah siapkan 4 tabung reaksi dan masing-
masing beri sampel 2 ml lalu beri 5 tetes pereaksi ninhidrin setelah itu
panaskan dalam penangkas air mendidih selama 5 menit amati perubahan
warnanya. Hasil yang kami dapatkan adalah dalam sampel telur ayam tidak
ada perubahan warna saat ditambahkan larutan ninhidrin, akan tetapi setelah
dipanaskan 5 menit menggumpal dan di bagian pinggirnya ada merah,
sampel alpukat tidak terjadi perubahan warna saat ditambahkan 5 tetes
larutan ninhidrin, tetapi setelah dipanaskan 5 menit warna berubah menjadi
hijau tua, dan terdapat gumpalan dan cair, sampel susu sapi tidak terjadi
perubahan warna saat ditambahkan larutan ninhidrin, tetapi saat dipanaskan
selama 5 menit warnanya berubah menjadi ungu dan cair.
7. Uji Xantoprotein
Uji xantoprotein, langkah awal yang dilakukan yaitu menyiapkan 4
tabung reaksi setelah itu masukkan 2 ml sampel (telur ayam, susu sapi,
alpukat, dan kacang kedelai) dalam tabung reaksi lalu tambahkan 1 ml
HNO3 pekat, setelah itu panaskan dalam penangkar air selama 1 menit
amati perubahan warnanya, lalu dinginkan di atas kran, dan teteskan
demi tetes cairan NaOH 10% sampai ada warna jingga. Hasil yang kami
dapatkan semua sampel mengandung asam amino (tirosin triptopan,
fenilalanin dalam protein)
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1) Larutan sampel (susu sapi, kacang kedelai, alpukat, dan telur ayam)
merupakan protein yang apabila digunakan sebagai zat uji dalam uji
susunan elementer protein ini akan menghasilkan reaksi positif pada semua
ujinya karena mengandung karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen.
2) Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa daya
kelarutan protein berbeda-beda di dalam pelarut tertentu seperti air, asam,
dan basa bahkan semua protein tidak larut dalam pelarut lemak.
3) Dari praktikum uji ninhidrin dan uji xantoprotein di atas dapat disimpulkan
sampel yang kami amati diuji ninhidrin hasilnya semua negatif (tidak
mengandung asam amino bebas), sedangkan pada uji xantoprotein semua
sampel mengandung asam amino (tirosin, triptopan, dan fenilalanin dalam
protein)
4) Hasil dari uji biuret menandakan bahwa semua sampel tidak memiliki
molekul peptide dari protein
5) Hasil dari uji ninhidrin menandakan bahwa sampel susu dapi dan kacang
kedelai saja yang mengandung asam amino, alpukat dan telur mengandung
asam amino negatif.
6) Pada uji pengendapan dengan garam endapan terbentuk disebabkan ion
garam lebih mudah untuk mengikat air atau hidrasi dibandingkan dengan
molekul protein sehingga molekul protein kalah bersaing dalam hal
mengikat air akibatnya kelarutan protein dalam air berkurang dan protein
membentuk endapan.
7) Berdasarkan uji pengendapan protein dengan logam dan asam organik
tersebut terdapat endapan putih dan putih keruh pada tabung reaksi, endapan
ini terbentuk karena adanya reaksi albumin dan logam atau asam organik
yang menyebabkan terjadinya penurunan pH dan denaturasi di mana
penurunan pH serta denaturasi tersebut menyebabkan endapan protein.
DAFTAR PUSTAKA
Apa itu Amonia? Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya. (2017). Retrieved
from bladjar.com: https://www.bladjar.com/apa-itu-amonia/
Muguri, T. K. (2017). LAPORAN PRAKTIKUM FUNDAMENTAL OF
NUTRITION. Retrieved from Academia:
https://www.academia.edu/34202396/LAPORAN_PRAKTIKUM_FUND
AMENTAL_OF_NUTRITION_Identifikasi_Protein_PROGRAM_STUDI
_ILMU_GIZI
Yogyakarta, P. K. (n.d.). BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Retrieved from
eprints.poltekesjogja.ac.id:
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/5716/4/Chapter%202.pdf
LAMPIRAN
(hasil sampel telur ayam yang dipanaskan) (penimbangan NaOH sebanyak 5 gr)
(uji uap dengan kertas lakmus) (hasil uji uap dengan kertas lakmus dari
berbagai sampel)
(memanaskan sampel susu sapi (sampel susu sapi yang terbentuk PbS)
untuk uji adanya atom S)
(sampel telur ayam yang terbentuk PbS) (hasil uji adanya atom S dari berbagai
sampel)
(hasil uji kelarutan protein dari sampel alpukat) (hasil uji kelarutan protein dengan
sampel telur ayam)
(hasil uji kelarutan protein dari sampel susu sapi) (sampel + NaOH)
(hasil akhir sampel telur dan alpukat yang sudah ditambahkan larutan NaCl 5%)
(hasil akhir sampel kedelai setelah ditambahkan (penambahan larutan BaCl 5%)
larutan NaCl 5%)