ABSTRAK
Suhu Campuran
Campuran Suhu
℃ Foto
rata-rata
Fenol Air Keruh- Bening- ℃
(gr) (ml) bening keruh
Penimbangan larutan fenol
1 5 56 49 52,5
2 4 68 62 65
3 3 74 58 66 dan air
4 2 74 46 60
5 1 76 46 61
sedangkan pelarut non polar akan 0.0826 dan suhu rata-ratanya yaitu
melarutkan komponen senyawa yang 52,5˚C, 65˚C, 66˚C, 60˚C dan 61˚C.
bersifat non polar. Fenol disini Pada percobaan kelarutan timbal
memiliki sifat polar, sama halnya balik fenil-air didapatkan
dengan akuades (Basri, 2003). temeperatur kritis pada suhu 66 ˚C.
Berdasarkan percobaan yang Persamaan yang diperoleh dari grafik
dilakukan juga diperoleh data fraksi adalah y = 18,58x + 58,60 sehingga
mol fenol secara berurutan yaitu nilai R² = 0,096.
0.0347; 0.0826; 0.1525; 0.2647 dan
Tabel fraksi mol dan suhu rata-rata kelarutam timbal balik fenol-air
50 52.5 R² = 0.0968
40 fraksi vs suhu
30
20
Linear (fraksi vs
10
suhu)
0
0 0.1 0.2 0.3
fraksi mol
Daftar Pustaka
Lampiran
a. Perhitungan
Dik: Mr fenol = 94.114 g/mol
Mr Air = 18 gr/mol
ρ air = 1 gr/ml
1) Fenol 1gr : air 5ml
M fenol = 1gr
1 𝑔𝑟
Mol fenol = 94.114 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.01 mol
V air = 5 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 5 ml = 5 gr
5 𝑔𝑟
Mol air = = 0.2778 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.01 𝑚𝑜𝑙
Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.01 𝑚𝑜𝑙 + 0.2778 𝑚𝑜𝑙 = 0.0347 mol
V air = 4 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 4 ml = 4 gr
4 𝑔𝑟
Mol air = = 0.2222 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.02 𝑚𝑜𝑙
Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.02 𝑚𝑜𝑙 + 0.2222 𝑚𝑜𝑙 = 0.0826 mol
V air = 3 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 3 ml = 3 gr
3 𝑔𝑟
Mol air = = 0.1667 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
V air = 2 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 2 ml = 2 gr
2 𝑔𝑟
Mol air = 18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.1111 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.04 𝑚𝑜𝑙
Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.04 𝑚𝑜𝑙 + 0.1111 𝑚𝑜𝑙 = 0.2647 mol
V air = 1 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 1 ml = 1 gr
1 𝑔𝑟
Mol air = = 0.5556 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.05 𝑚𝑜𝑙
Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.05 𝑚𝑜𝑙 + 0.5556 𝑚𝑜𝑙 = 0.0826mol
b. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu konsulut atas atau suhu larutan
kritik ? berapa drajat kebebasan system pada T > T konsulat atas ?
Jawab :
Suhu konsolut atas atau suhu larutan kritik adalah batas atas
temperatur dimana terjadinya pemisahan fasa. Di atas temperatur
batas atas, komponen akan benar-benar tercampur. Derajat kebebasan
sistem pada T > T konsolut atas yaitu dua.
2. Sebutkan sistem yang mempunyai titik konsulat bawah dan sistem
yang mempunyai suhu konsulat ( atas dan bawah ) ?
Jawab :
Sistem yang memiliki titik konsolut bawah : sistem nikotin – air,
Sistem yang memiliki dua suhu konsolut : sistem air – CO2, sistem air
– H2S.
3. Apakah yang dimaksud dengan larutan konjugasi ?
Jawab :
Larutan konjugasi adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah
selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan
penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
4. Apakah yang dimaksud dengan efek “salting out”? tunjukan
terjadinya efek tersebut pada percobaan yang saudara lakukan ?
Jawab :
Efek salting out adalah efek yang menyebabkan penurunan kelarutan
zat utama atau terbentuknya endapan dikarenakan adanya
penambahan zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih
besar dibandingkan zat utama. Pada percobaan ini terjadi efek salting
out ketika mereaksikan fenol dengan air yaitu ditandai dengan
meningkatnya suhu yang diperlukan agar campuran menjadi bening.