Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Kimia fisika II

KELARUTAN TIMBAL BALIK


Nur Ilma*, Reki Kiswara, Riski Aprilia Tauriska, Yulia Eta Putri, Yospi Rian
Putra
Nikma
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Email: nurilma5456@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan tentang kelarutan timbal balik yang bertujuan


untuk mempelajari kelarutan timbal balik antara dua cairan dan
menggambarkan hubungan kelarutan tersebut dengan suhu diagram fasa.
Proses mempelajari kelarutan timbal balik antara dua cairan yaitu fenol
dengan akuades, metanol dan Nacl yang dihubungkan kelarutannya
dengan suhu dalam suatu diagram fasa. Hal ini dilakukan dengan
mencampurkan kedua larutan tersebut dimana masing-masing akan
bercampur sebagian bila temperaturnya dibawah temperatur kritis. Bila
mencapai temperatur kritis yang merupakan kenaikan temperatur tertentu
dimana akan diperoleh komposisi larutan yang berada dalam
kesetimbangan, maka larutan tersebut bercampur homogen. Namun, bila
sudah lewat dari temperatur kritisnya, larutan akan bercampur sebagian
kembali untuk suatu diagram fasa yang berhubungan dengan kelarutan
terhadap suhu akan dapat dibentuk. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, didapatkan bahwa fraksi mol fenol secara berurutan
adalah 0.0347; 0.0826; 0.1525; 0.2647 dan 0.0826 serta suhu rata-rata
yang teramati adalah 52,5˚C, 65˚C, 66˚C, 60˚C dan 61˚C. Selain itu
didapatkan temperature kritisnya adalah 66˚C dan persamaan yang
diperoleh dari grafik yaitu y = 18,58x + 58,60 sehingga nilai R² = 0,096.

Kata kunci : Kelarutan timbal balik, Temperatur kritis, Fraksi mol.

I. Pendahuluan dan jika melewati maupun dibawah


1.1 Prinsip Percobaan temperatur kritis maka larutan
Prinsip percobaan dari tersebut akan bercampur sebagian.
kelarutan timbal balik adalah dengan Pada percobaan dilakuakan
menggunakan temperatur kritis suatu campuran fenol dan air dengan
zat. Jika suatu campuran mencapai perbandingan tertentu. Dengan
temperatur kritis maka larutan dipanaskan campuran tersebut maka
tersebut akan bercampur homogen campuran akan larut. Lalu apabila

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

campuran didinginkan kembali maka 2.2 Prosedur Kerja


campuran akan menjadi keruh Pada percobaan kelarutan
kembali. Reaksi yang terjadi pada timbal balik hal pertama yang
percobaan ini adalah : dilakukan adalah dengan menimbang
C6H5OH + H2O C6H50- + H3O+ larutan fenol dengan berat yang
1.2 Tujuan percobaan bervariasi mulai dari 1gr, 2gr, 3gr,
Tujuan dilakukannya 4gr, sampai 5gr. Kemudian aquades
percobaan kelarutan timbal balik dipipet degan variasi volume mulai
adalah agar praktikan dapat : dari 1ml, 2ml, 3ml, 4ml, dan 5ml.
1. Mempelajari kelarutan timbal balik Semua larutan dimasukan kedalam
antara dua cairan masing-masing tabung reaksi yang
2. Menggambarkan hubungan kelarutan telah disiapkan. Setelah itu larutan
dengan suhu dalam suatu diagram fenol 5gr dicampurkan dengan
fasa aquades 1ml yang diikuti dengan
II. Metodologi pencampuran 4gr, 3gr, 2gr, dan 1gr
2.1 Alat dan Bahan larutan fenol dengan aquades 2ml,
Alat yang digunakan pada 3ml, 4ml, dan 5ml secara terurut.
percobaan ini adalah bulp, bunsen, Aduk semua larutan yang telah
erlenmayer, gelas kimia, kaki tiga, dicampurkan. Setelah diaduk
klem penyangga, batang pengaduk, masing-masing larutan dipanaskan
tabung reaksi sedang dan besar serta dengan pemanas bunsen. Catat
termometer. perubahan suhu saat larutan berubah
Bahan yang digunakan pada fasa dari keruh menjadi bening.
percobaan ini adalah aquades dan Setelah dipanaskan larutan
larutan fenol. didinginkan, Catat perubahan suhu
saat terjadi perubahan fasa dari
bening menjadi keruh kembali.

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

III. Hasil dan Pembahasan


3.1 Hasil

Suhu Campuran
Campuran Suhu
℃ Foto
rata-rata
Fenol Air Keruh- Bening- ℃
(gr) (ml) bening keruh
Penimbangan larutan fenol

1 5 56 49 52,5

2 4 68 62 65

Pemanasan larutan fenol

3 3 74 58 66 dan air

4 2 74 46 60

Pengukuran suhu setelah


dipanaskan

5 1 76 46 61

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

3.2 Pembahasan pelarut seperti temperatur, tekanan


Larutan merupakan campuran dan pH larutan, dan lain-lain.
yang terdiri dari dua bahan. Larutan Kelarutan suatu zat kedalam suatu
terbagi menjadi larutan homogen pelarut sangat ditentukan oleh
dan larutan heterogen. Larutan kecocokan sifat antara zat terlarut
homogen mempunyai sifat-sifat dengan pelarut, yaitu like dissolve
yang sama diseluruh cairan, like. Like dissolve like itu sendiri
sedangkan larutan heterogen merupakan zat yang polar cenderung
merupakan campuran dua fase dan larut dengan zat yang polar dan zat
memiliki sifat-sifat yang tidak yang nonpolar cenderung larut
seragam (Achmadi, 2004). Larutan dengan zat yang non polar (Widarta,
terbentuk melalui pencampuran dua dkk., 2013). Kelarutan timbal balik
atau lebih zat murni yang merupakan kelarutan yang
molekulnya berinteraksi langsung tergantung pada temperatur kritis,
dalam keadaan tercampur. Perubahan kelarutan timbal balik akan mampu
gaya antarmolekul yang dialami oleh untuk berpisah menjadi dua fase,
molekul dalam bergerak dari zat walaupun tadinya bisa homogen.
terlarut murni atau pelarut ke kelarutan timbal balik termasuk
keadaan tercampur mempengaruhi kelarutan yang sudah mampu untuk
baik kemudahan pembentukan melewati temperatur kritisnya.
maupun kestabilan larutan. Larutan Temperatur kritis adalah kenaikan
dapat berada dalam kestimbangan temperatur tertentu dimana akan
fasa dengan gas, padatan, atau cairan diperoleh komposisi larutan yang
lain (Oxtoby,2001). berada dalam kesetimbangan
Kelarutan adalah kuantitas (Daintith, 1994). Aplikasi dari
maksimal suatu zat kimia terlarut kelarutan timbal balik dapat dilihat
(solut) untuk dapat larut pada pelarut dari larutan Gula. Gula yang
tertentu membentuk larutan dilarutkan ke dalam air panas, dan
homogen. Kelarutan suatu zat pada satu lagi dilarutkan ke dalam air
dasarnya sangat bergantung dengan dingin, maka gula yang akan lebih
sifat fisika dan kimia zat terlarut dan cepat larut pada air panas karena

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

semakin besar suhu semakin besar dan air dimana perbandingannya


pula kelarutannya. yaitu 5 gr : 1 ml ; 4 gr : 2 ml ; 3 gr : 3
Sesuai dengan prinsipnya ml ; 2 gr : 1 ml ; dan 1 gr : 5 ml.
yaitu proses mempelajari kelarutan Dilakukan dengan variasi volume air
timbal balik antara dua cairan yaitu yaitu mengetahui pengaruh fraksi
fenol dengan akuades, fenol dengan mol fenol (X fenol) terhadap
metanol serta fenol dengan NaCl perubahan suhu dan menentukan titik
dimana masing-masing memiliki kritis campuran fenol dan air.
sifat kimia fisika yang berbeda-beda. Kemudian diaduk dan dipanaskan
Akuades memiliki BM 18.02 gr/mol, masing-masing campuran dari keruh
titik didih 100˚C dan titik leleh 0˚C. menjadi bening lalu dicatat suhunya
Fenol memiliki BM 94.11 gr/mol, menggunakan thermometer.
titik didih 182˚C, titik leleh 42˚C dan Campuran diaduk untuk membantu
mudah larut dalam metanol dan dietil pelarutan fenol dan membantu
eter (Kusuma, 1983). Fenol dan air percepatan reaksi hingga cepat
mempunyai sifat kelarutan timbal homogen. Sedangkan pemanasan ini
balik pada temperatur tertentu dan dilakukan untuk mencapai
pada tekanan tetap. Sistem semacam temperatur kritis ketika campuran
ini disebut sistem biner fenol-air. sudah larut. Setelah di panaskan
Disebut sistem biner karena dalam campuran didinginkan dan dibiarkan
campuran tersebut terdiri dari dua zat menjadi keruh kembali. Hal ini
yang berbeda kelarutan timbal balik bertujuan agar larutan bisa melewati
fenol-air akan berubah ketika salah titik temperature kritisnya. Suhu saat
satu komponen penyusunnya pencampuran keruh kembali dicatat
ditambah ( Atkins, 1996). sebagai hasil bahwa larutan tersebut
Percobaan ini diawali dengan telah melewati temperature kritisnya.
pengukuran kelarutan timbal balik Pada kelarutan fenol dan akuades ini
antara fenol dengan akuades. berdasarkan pada prinsip like
Pertama-tama disiapkan 5 buah dissolve like yaitu pelarut yang
tabung reaksi dimana dimasukkan bersifat polar akan melarutkan
masing-masing tabung dengan fenol komponen yang bersifat polar

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

sedangkan pelarut non polar akan 0.0826 dan suhu rata-ratanya yaitu
melarutkan komponen senyawa yang 52,5˚C, 65˚C, 66˚C, 60˚C dan 61˚C.
bersifat non polar. Fenol disini Pada percobaan kelarutan timbal
memiliki sifat polar, sama halnya balik fenil-air didapatkan
dengan akuades (Basri, 2003). temeperatur kritis pada suhu 66 ˚C.
Berdasarkan percobaan yang Persamaan yang diperoleh dari grafik
dilakukan juga diperoleh data fraksi adalah y = 18,58x + 58,60 sehingga
mol fenol secara berurutan yaitu nilai R² = 0,096.
0.0347; 0.0826; 0.1525; 0.2647 dan

Fraksi Mol Fenol dan Air Suhu Rata-Rata


0.0347 52,5˚C
0.0826 65˚C
0.1525 66˚C
0.2647 60˚C
0.0826 61˚C

Tabel fraksi mol dan suhu rata-rata kelarutam timbal balik fenol-air

fraksi vs suhu rata-rata


70
65 66
60 61 60
y = 18.587x + 58.606
suhu rata-rata

50 52.5 R² = 0.0968
40 fraksi vs suhu
30
20
Linear (fraksi vs
10
suhu)
0
0 0.1 0.2 0.3
fraksi mol

Grafik fraksi mol vs suhu rata-rata

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

IV. Simpulan Kusuma, S. 1983. Pengetahuan


Berdasarkan percobaan yang Bahan-Bahan Kimia. Erlangga.
telah dilakukan, dapat disimpulkan Jakarta.
bahwa kelarutan timbal balik Oxtoby. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia
merupakan kelarutan yang homogen Modern. Jilid I. Erlangga,
akan berada pada temperatur Jakarta.
kritisnya, sedangkan setelah Widarta, I.W.R., Nocianitri, K.A dan
melewati temperatur kritisnya larutan Sari, L.P.I.P. 2013. Ekstraksi
akan kembali membentuk dua fasa Komponen Bioaktif Bekatul
seperti semula. Berdasarkan Beras Lokal dengan
percobaan yang dilakukan juga Beberapa Jenis Pelarut.
diperoleh data fraksi mol fenol Jurnal Aplikasi Teknologi
secara berurutan yaitu 0.0347; Pangan. 2(2). Fakultas
0.0826; 0.1525; 0.2647 dan 0.0826 Teknologi Pertanian.
dan suhu rata-ratanya yaitu 52,5˚C, Universitas Udayana. Bali.
65˚C, 66˚C, 60˚C dan 61˚C
Persamaan yang diperoleh dari grafik
adalah y = 18,58x + 58,60 sehingga
nilai R² = 0,096.

Daftar Pustaka

Achmadi, Suminar. 2004. Kimia


Dasar. Erlangga, Jakarta.
Atkins, P.W, 1997, Kimia Fisika,
Erlangga, Jakarta.
Basri, S. 2003. Kamus Lengkap
Kimia. Erlangga. Jakarta.
Daintith, J. 1994. Kamus Lengkap
Kimia : Oxford. Erlangga.
Jakarta.

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

Lampiran
a. Perhitungan
Dik: Mr fenol = 94.114 g/mol
Mr Air = 18 gr/mol
ρ air = 1 gr/ml
1) Fenol 1gr : air 5ml
M fenol = 1gr
1 𝑔𝑟
Mol fenol = 94.114 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.01 mol

V air = 5 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 5 ml = 5 gr
5 𝑔𝑟
Mol air = = 0.2778 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.01 𝑚𝑜𝑙
Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.01 𝑚𝑜𝑙 + 0.2778 𝑚𝑜𝑙 = 0.0347 mol

2) Fenol 2gr : air 4ml


M fenol = 2gr
2 𝑔𝑟
Mol fenol = 94.114 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.02 mol

V air = 4 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 4 ml = 4 gr
4 𝑔𝑟
Mol air = = 0.2222 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.02 𝑚𝑜𝑙
Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.02 𝑚𝑜𝑙 + 0.2222 𝑚𝑜𝑙 = 0.0826 mol

3) Fenol 3gr : air 3ml


M fenol = 3gr
3 𝑔𝑟
Mol fenol = 94.114 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.03 mol

V air = 3 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 3 ml = 3 gr
3 𝑔𝑟
Mol air = = 0.1667 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.03 𝑚𝑜𝑙


Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.03 𝑚𝑜𝑙 + 0.1667 𝑚𝑜𝑙 = 0.1525 mol

4) Fenol 4gr : air 2ml


M fenol = 4gr
4 𝑔𝑟
Mol fenol = 94.114 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.04 mol

V air = 2 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 2 ml = 2 gr
2 𝑔𝑟
Mol air = 18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.1111 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.04 𝑚𝑜𝑙
Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.04 𝑚𝑜𝑙 + 0.1111 𝑚𝑜𝑙 = 0.2647 mol

5) Fenol 5gr : air 1ml


M fenol = 5gr
5 𝑔𝑟
Mol fenol = 94.114 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.05 mol

V air = 1 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 1 ml = 1 gr
1 𝑔𝑟
Mol air = = 0.5556 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 0.05 𝑚𝑜𝑙
Fraksi mol = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = 0.05 𝑚𝑜𝑙 + 0.5556 𝑚𝑜𝑙 = 0.0826mol

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik


Praktikum Kimia fisika II

b. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu konsulut atas atau suhu larutan
kritik ? berapa drajat kebebasan system pada T > T konsulat atas ?
Jawab :
Suhu konsolut atas atau suhu larutan kritik adalah batas atas
temperatur dimana terjadinya pemisahan fasa. Di atas temperatur
batas atas, komponen akan benar-benar tercampur. Derajat kebebasan
sistem pada T > T konsolut atas yaitu dua.
2. Sebutkan sistem yang mempunyai titik konsulat bawah dan sistem
yang mempunyai suhu konsulat ( atas dan bawah ) ?
Jawab :
Sistem yang memiliki titik konsolut bawah : sistem nikotin – air,
Sistem yang memiliki dua suhu konsolut : sistem air – CO2, sistem air
– H2S.
3. Apakah yang dimaksud dengan larutan konjugasi ?
Jawab :
Larutan konjugasi adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah
selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan
penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
4. Apakah yang dimaksud dengan efek “salting out”? tunjukan
terjadinya efek tersebut pada percobaan yang saudara lakukan ?
Jawab :
Efek salting out adalah efek yang menyebabkan penurunan kelarutan
zat utama atau terbentuknya endapan dikarenakan adanya
penambahan zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih
besar dibandingkan zat utama. Pada percobaan ini terjadi efek salting
out ketika mereaksikan fenol dengan air yaitu ditandai dengan
meningkatnya suhu yang diperlukan agar campuran menjadi bening.

Nur Ilma D1121171011 Kelarutan Timbal Balik

Anda mungkin juga menyukai