Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada organisme hidup dikenal, ada kelompok senyawa ester organik yang
umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar, seperti benzena,
kloroform, dietil eter, dan karbon tetralorida. Kelompok senyawa ester ini disebut
lipida atau lipid. Lipid mempunyai peranan yang sangat penting untuk tubuh.
Golongan lipid sederhana seperti lemak, selain berfungsi sebagai sumber energi
yang efisien juga berperan sebagai pelarut vitamin yang tidak larut dalam air, serta
sebagai sumber asam lemak esensial.
Lipid merujuk pada sekelompok besar molekul - molekul alam yang terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen meliputi asam
lemak, lilin, sterol, vitamin - vitamin yang larut di dalam lemak, monogliserida,
digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan
steroid) dan lain – lain. Karena begitu besar peranannya sebagai senyawa organik
yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang
lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus
struktur yang serupa atau mirip.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah yang akan dibuat adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Lipid ?
2. Bagaimana klasifikasi struktur umum Lipid ?
3. Bagaimana struktur dan fungsi dari Lipid ?
4. Bagaimana Metabolisme Lipid ?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1. Memahami pengertian Lipid

1
2. Mengetahui klasifikasi struktur umum dari Lipid
3. Mengetahui struktur dan fungsi Lipid
4. Mengetahui Metabolisme Lipid

1.4 Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu agar kita bisa mengetahui dan
memahami terkait Lipid. Dalam makalah ini kita juga dapat mengetahui jenis-jenis
lipid, klasifikasi Lipid, serta manfaat yang bias didapat dari Lipid. Kemudian,
dengan adanya makalah ini semoga memberikan pemahaman yang baik terkait
Lipid baik secara teori dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Lipid

Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan


hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis
terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen
struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.

Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi asam lemak
dan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid serta sterol ( Ganong ,2008).
Lipid memiliki arti lain sebagai kelompok besar biomolekul dengan gugus
fungsional karboksil (-COOH) atau gugus ester (-COOR), yang tidak dapat larut
dalam air, tapi larut dalam larutan non polar, seperti eter, aseton, bensin, karbon
tetraklorida, dan lain sebagainya (Baraas, 2006). Lipid akan larut dalam pelarut
organik seperti aseton, alkohol, kloroform, eter, dan benzena (Bintang, 2010). Lipid
adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal
rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk
struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid
biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok
bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan
pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asil
lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid,dan poliketida
(diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid prenol
(diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena) (Ritter, 1996) . Sifat yang dimiliki
lipid diantaranya adalah sebagai berikut: (Marks et al, 2000)

 Hidrolisis dari lipid akan menghasilkan asam lemak yang berperan pada
metabolisme tumbuhan dan hewan.

3
 Lipid tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik (benzena,
eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida)
 Lipid mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen. Beberapa jenis lipid
juga memiliki kandungan nitrogen dan fosfor
 Lipid tidak mempunyai satuan yang berulang, tidak seperti karbohidrat dan
protein
2.2 Klasifikasi Lipid
Lipid dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok besar, yaitu:
2.2.1 Lipid sederhana (simple lipids)
Lipid sederhana merupakan ester gugus asam lemak (sering disebut juga
sebagai gugus asil) dengan molekul alkohol gliserol. Lipid sederhana dapat
berbentuk monogliserida, digliserida atau trigliserida (triasilgliserol).
Trigliserida merupakan lipid yang tersimpan dalam sitoplasma sel-sel adiposa.
2.2.2 Lipid kompleks (complex lipids)

Lipid kompleks merupakan ester gugus asam lemak dengan molekul


alkohol, lipid kompleks juga berikatan dengan molekul yang lain, seperti asam
fosfat dan senyawa nitrogen tertentu. Asam lemak tidak hanya mengalami
proses esterisasi menjadi molekul lipid yang lebih kompleks, tapi juga dapat
mengalami poses transformasi metabolik menjadi senyawa-senyawa baru yang
disebut sebagai turunan lipid. Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid
dengan molekul lain. Jika melihat definisi ini maka lipid kompleks dapat
dikelompokan menjadi:

a. Fosfolid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.
1. Glisero fosfolipid
 Asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol
Penting sebagai perantara dalam sintesis triasilgliserol dan fosfolipid,
ditemukan sedikit dalam jaringan.
 Fosfatidilkolin (lesitin)

4
Lesitin mengandung asam lemak, gliserol, asam fosfat dan kolin.
Lesitin tersebar luas dalam sel-sel tubuh dan mempunyai tugas
metabolik dan struktur misal dalam membran. Dipalmitil lesitin
adalah zat yang sangat efektif untuk mencegah perlengketan
permukaan dalam paru-paru yang disebabkan tegangan permukaan.
Tidak adanya dipalmitil lesitin pada paru-paru bayi prematur
menyebabkan gangguan pernafasan.
 Fosfatidiletanolamin (sefalin)
Sefalin berbeda dari lesitin hanya pada penggantian kolin oleh
etanolamin.

 Fosfatidilinositol
 Fosfatidilserin
Fosfatidilserin mengandung asam amino serin, sebagai pengganti
etanolamin.
 Lisofosfolipid
Fosfoasilgliserol yang mengandung hanya satu radikal asil, misalnya
lisolesitin.
 Plasmalogen
Senyawa ini merupakan 10% fosfolipid otak dan otot. Secara
struktural plasmalogen menyamai fosfatidiletanolamin tetapi
mempunyai ikatan eter pada posisi karbon C1 sebagai pengganti
ikatan ester. Radikal alkil merupakan alkohol tidak jenuh.

2. Sfingofosfolipid

 Sfingomielin

Sfingomielin ditemukan dalam jumlah besar dalam otak dan jaringan


syaraf. Pada hidrolisis sfingomielin menghasilkan asam lemak, asam
fosfat, kolin dan amino alkohol kompleks yaitu sfingosin.Tidak

5
terdapat gliserol. Kombinasi sfingosin dan asam lemak disebut
seramida, struktur yang juga ditemukan pada glikolipid.

b. Glikolipid

Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung


karbohidrat, biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa.
Akan tetapi istilah istilah glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang
mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid
dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan
gliserida atau sebagai spingolipida.

c. Lipoprotein

Lipoprotein merupakan gabungan molekul gliserida dan protein


yang disintesis di dalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagian dari
lipoprotein adalah protein dan selebihnya adalah lipida. Lipoprotein
mempunyai fungsi mengangkut lipida di dalam plasma ke jaringan-
jaringan yang membutuhkannya sebagai sumber energy, sebagai
komponen membrane sel atau sebagai prekursormetabolit aktif..

Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:


1. Kilomikron
2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
3. IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
4. LDL (Low Density Lipoprotein)
5. HDL (High Density Lipoprotein)

Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:

1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah


lipoprotein yang masuk ke dalam darah.

6
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein
dari dalam darah.

2.2.3 Turunan lipid (derived lipids).

Derivat lipid adalah seemua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis


lipid sederhana dan lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti
lemak. Sehingga derivat lipid dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a.Asam lemak

Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat
berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6). Asam lemak dibedakan menuru
jumlah karbon yang dikandungnya yaitu asam lemak rantai pendek(kurang
dari 6), asam lemak rantai sedang (8-12), asam lemak rantai panjang (14-
18) dan rantai sangant panjang (lebih dari 20). Adapun rumus umum dari
asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengingat semua
hydrogen yang dapat diikatnya dinamakan asam lemak jenuh. Asam lemak
yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana diikat tambahkan
dengan dengan atom hydrogen disebut dengan asam lemak tidak jenuh.
Asam lemak tak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap disebut
dengan asam lemak tak jenuh tunggal. Asam lemak tak jenuh yang
mengandung lebih dari satu ikatan rangkap disebut dengan asam lemak tak
jenuh ganda.

b.Terpen

Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak


dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola
selnya. Senyawa dasar terpen merupakan satuan C5 disebut isoprene.

7
Table. Turunan lipid

Jumlah Atom Nama Rumus


Karbon Umum/Molekul
Trivial Sistematik

2 Asam asetat Asam binoat CH3(CH2)COOH

4 Asam butirat Asam tetranoat CH3(CH2)2COOH


6 Asam kaproat Asam hekdanoat CH3(CH2)4COOH
8 Asam kaprilat Asam oktanoat CH3(CH2)6COOH
10 Asam kaprat Asam dekanoat CH3(CH2)8COOH
12 Asam laurat Asam dodekanoat CH3(CH2)10COOH
14 Asam miristat Asam tetradekanoat CH3(CH2)12COOH
16 Asam palmitat Asam heksadekanoat CH3(CH2)14COOH
18 Asam stearate Asam oktadekanoat CH3(CH2)16COOH

20 Asam arakidat Asam eiokosnoat CH3(CH2)18COOH

c.Steroid

Suatu steroid adalah senyawa yang mengandung system cincin berikut


yaitu tiga cincin 6 dan 1 cincin 5. Steroid yang banyak terdapat dalam
kehidupan adalah sterol, suatu alkohol yang berintikan
perhidroksisiklopentano fenantren. Contohnya adalah kolesterol yang
banyak terdapat dalam otak, system saraf, membrane dan lain-lain. Dalam
tanaman terdapat fitosterol, misalnya stigmasterol dan sitostrol. Mikosterol
adalah sterol yang terdapat dalam jamur dan ragimisalnya elgosterol yang
merupakan bahan baku vitamin D.

2.3 Struktur dan Fungsi Lipid


2.3.1 Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:

8
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam
asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) Asam lemak ini tidak memiliki ikatan
rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Asam lemak ini memiliki satu
atau lebih ikatan rangkap

9
2.3.2Gliserida netral (lemak netral)
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak
atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak
yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika
berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan
cadangan energi penting dari sumber lipid.

Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan minyak
keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari
keduanya adalah Lemak umumnya diperoleh dari hewan ,berwujud padat pada
suhu ruang dan tersusun dari asam lemak jenuh. Sedangkan Minyak Umumnya
diperoleh dari tumbuhan,berwujud cair pada suhu ruang,tersusun dari asam lemak
tak jenuhFosfogliserida (fosfolipid). Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak
termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.

10
2.3.3Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh
penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
1. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

Ada 4 kelas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas
beberapa jenis lipid, yaitu :
1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan
lain, kecuali ginjal.
2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan
lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

11
2. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran
plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol
berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding
arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit,
penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat
menyebabkan infark miokard dan stroke.

12
3. Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan
progesteron.

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses


metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma,
gangguan pencernaan dan sebagainya.

13
Malam/lilin (waxes)

Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan
sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan
ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.

Lipid mempunyai fungsi sebagai penghasil panas tubuh, pembentukan dari


dinding sel12, pelindung organ tubuh, sumber asam lemak esensial, transporter
vitamin larut lemak, dan sebagai pelumas. Lemak yang beredar dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati. Lemak
disimpan di dalam jaringan adiposa, yang berfungsi sebagai insulator panas di
jaringan subkutan (Hartono A, 2006)
2.4 Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid dapat dibagi atas tiga jalur utama yaitu jalur metabolisme
eksogen, jalur metabolisme endogen, dan jalur reverse cholesterol transport.
Kedua jalur pertama berhubungan dengan metabolisme kolesterol-LDL dan

14
trigleserida, sedangkan reverse cholesterol transport khusus mengenai
metabolisme kolesterol-HDL (Botham et al, 2003).

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas,
hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal
(vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur
ini.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air,
maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke
dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida
segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung
yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui
pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi
darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

15
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol
tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan
trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan
energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai
asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam
lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak
tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam
lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses
pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan


asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat
dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat

16
sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi,
asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat
disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA
mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami
steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak
juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan
aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan
ini dapat menyebabkan kematian.

Metabolisme gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber
energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu
glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP
membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai
respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur
glikolisis.

17
Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang
dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak
harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan
Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase
(Tiokinase).

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang.
Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan
bantuan senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.

18
Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan
sebagai berikut:
Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir
oleh enzim tiokinase.Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh
enzim karnitin palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna
mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa
tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.

Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin


translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin
keluar. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan
KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di
membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.Asil KoA
yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi
beta.

19
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan
5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir
berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat.
Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi menjadi keton.

20
Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih
dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P)
Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-tahap
perubahan sebagai berikut:

1. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi


rantai respirasi dengan menghasilkan energi 2P (+2P).

2. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA.

3. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap


ini terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P).

4. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan


asil-KoA yang telah kehilangan 2 atom C.

Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total energi
satu kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak memiliki
banyak atom C, maka asil-KoA yang masih ada akan mengalami oksidasi beta
kembali dan kehilangan lagi 2 atom C karena membentuk asetil KoA. Demikian
seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2 asetil-KoA. Asetil-KoA yang
dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa definisi lipid adalah
Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak yang
umum dikenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol dan ikatan lain sejenis
yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Lipida mempunyai sifat yang
sama, taitu larut dalam pelarut nonpolar seperti etanol,eter,kloroform dan benzana.
Secara umum lipida dapat dibagi dalam beberapa kelompk yaitu: lipida sederhana,
lipida majemuk dan lipida turunan. Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah
asam lemak dan gliserol. Adapun metabolism dari lipid yang terdiri dari 3 jalur utama
yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen, dan jalur reverse
cholesterol transport.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan , untuk itu kritik dan saran yang membangun diperlukan penulis
dengan harapan dapat menyempurnakan makalah ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Bintang, M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga, Jakarta.

Botham, K.M & Mayes,P.A.,2009. Sintesis, Transpor dan Ekskresi Kolesterol, dalam:
Wulandari dkk ( Ed) edisi Indonesia.Murray, R.K., Granner, D.K.., Rodwell,
V.W. Biokimia Harper.EGC ,Mc Graw Hill.pp. 239-49.

Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1997, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.

Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Kedokteran EGC.
Jakarta.

Marks, Dawn B, Allan D Marks and Collen M. Smith. 2000. Biokimia Kedokteran
Dasar Sebuah Pendekatan Klinis. EGC. Jakarta

Ritter, P., 1996, Biochemistry: A Foundation, Brooks/Cole Publishing Company,


California.

23

Anda mungkin juga menyukai