Anda di halaman 1dari 18

Proses Industri Kimia

Korosi Elektrokimia
Assalamualaikum warahmatullahi wabar
akatu
Oleh :

Anissa Layla Qodri


Melyawati
Nurul Hafiza
Margono Edi P.
Marchselius Jonathan
Pokok Pembahasan

1 Definisi Korosi & Korosi Elektrokimia

2 Faktor – Faktor Terjadinya Korosi

3 Proses Terjadinya Korosi

4 Faktor yang Mempercepat Korosi

5 Kontrol Terhadap Korosi


Definisi korosi

Korosi merupakan suatu kerusakan yang dihasilkan


dari reaksi kimia antara sebuah logam atau logam
paduan dan didalam suatu lingkungan. Fenomena
korosi merupakan reaksi kimia yang dihasilkan dari dua
reaksi setengah sel yang melibatkan elektron sehingga
menghasilkan suatu reaksi elektrokimia. Dari dua
reaksi setengah sel ini terdapat reaksi oksidasi pada
anoda dan reaksi reduksi pada katoda (Alfin, 2011).

1
Korosi Elektrokimia
Elektrokimia merupakan reaksi kimia yang melibatkan ada
nya transfer elektron antara elektroda positif (anoda) dan
elektroda negatif (katoda). Korosi merupakan proses elektro-
kimia, yaitu adanya kontak secara kimia dan elektrik
antara anoda dan katoda.
Komponen utama yang terlibat dalam proses terjadinya
korosi secara elektrokimia:
 Anoda (Logam yang mudah melepaskan elektron/
teroksidasi)
 Katoda (logam yang mudah menerima elektron/
tereduksi)
 Elektrolit (cairan yang membantu elektron untuk
bergerak dari anoda ke katoda)
 Konduktor (media yang mengalirkan elektron dari anoda
ke katoda)

Note:
Oksidasi = Pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion 2
Reduksi = Penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Prinsip utama dari korosi secara elektro
kimia adalah mengorbankan logam yang
lebih reaktif (anoda) untuk teroksidasi
(korosi) sehingga dapat melindungi
logam utama (katoda).
Contoh dari metode ini dimana terdapat
dua logam, yaitu:
Zinc (anoda) dan besi sebagai (katoda).

3
Faktor – Faktor Terjadinya Korosi

4
FAKTOR LINGKUNGAN

d. Kondisi biologis
b. Konsentrasi Mikroorganisme sepert bakteri dan
a. Komposisi kimia Konsentrasi dari elektrolit c. Temperatur
jamur dapat menyebabkan terjadinya
Ion-ion tertentu yang atau kandungan oksigen Pada lingkungan temperature
korosi mikrobial terutama sekali pada
akan mempengaruhi kece tinggi, laju korosi yang terjadi
terlarut didalam lingkun- material yang terletak di tanah.
patan korosi yang terjadi. lebih tinggi dibandingkan
gan dapat mengakibatk Keberadaan mikroorganisme sangat
dengan temperatur rendah,
an jenis korosi yang mempengaruhi konsentrasi oksigen
berbeda-beda. karena pada temperatur tinggi
yang mempengaruhi kecepatan
kinetika reaksi kimia akan
korosi pada suatu material.
meningkat.

5
FAKTOR METALLURGI

Jenis logam dan paduannya Perlakuan panas

Pada lingkungan tertentu, suatu logam dapat Logam yang di-heat treatment akan
tahan tehadap korosi. contoh, aluminium dapat mengalami perubahan struktur
membentuk lapisan pasif pada lingkungan kristal atau perubahan fasa.
tanah dan air biasa

Sifat mampu pabrikasi dan pemesina


Morfologi dan homogenitas n
Bila suatu paduan memiliki elemen paduan Merupakan suatu kemampuan material
yang tidak homogen, maka paduan tersebut untuk menghasilkan sifat yang baik
akan memiliki karakteristik ketahanan korosi setelah proses fabrikasi dan pemesinan.
yang berbeda-beda pada tiap daerahnya

6
Proses Terjadinya Korosi Secara Umum
Mekanisme terjadinya korosi (karat) disebabkan oleh reaksi logam dengan lingkungan sekitar
nya. Reaksi korosi sebenarnya sudah bisa terjadi hanya dengan adanya air dan oksigen saja.
Adanya polutan udara seperti ion klorida , gas SO2, H2S debu dan sebagainya , menyebabkan
tingkat korosivitas lingkungan tersebut akan semakin korosif sehingga reaksi korosi akan
berjalan dengan cepat dan kerusakan logam akan semakin parah.
Daerah Anoda :
Fe → Fe2+ + 2e- (1)
Udara H2O , O2 dan
Polutan Daerah katoda :
H2O + ½ O2 + 2e– → 2OH– (2)

Total reaksi :
Fe2+ + 2OH– → Fe(OH)2 (3)
LOGAM BAJA Selanjutnya terjadi reaksi:
2Fe(OH)2 + ½ O2 + H2O → 2Fe(OH)3 (4)

2Fe(OH)3 → Fe2O3 + 3H2O (5) 7


Proses Terjadinya Korosi Elektrokimia

Secara elektrokimia, proses perkaratan besi


adalah peristiwa teroksidasinya logam besi
oleh oksigen yang berasal dari udara.

Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami
oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai
katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq) 8
Faktor yang Mempercepat Korosi

Permukaan
Air dan logam yang
kelembaban tidak rata
udara

Terbentuknya
Elektrolit sel
elektrokimia

9
KONTROL TERHADAP KOROSI

Korosi dapat dikontrol dengan berbagai cara. Pertimbangan utama adalah masalah
ekonomi, terutama akibat yang ditimbulkannya .

Kontrol terhadap korosi

Pemilihan material: Coating (pelapisan): Disain: Proteksi kotodik Kontrol lingkungan.


-Logam -Logam -menghindari konsentrasi dan anodik (temperatur, konsen
-Non logam -Organik tegangan trasi oksigen.
-Non organik -menghindari kontak dengan
logam tidak sejenis
-menghindari adanya
jebakan air 10
Perlindungan Korosi Secara Elektrokimia

Perlindungan elektrokimia ialah mencegah terjadinya korosi


elektrolitik (reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam).

Pengendalian korosi secara elektrokimia dilakukan dengan cara mengubah


tegangan elektrodanya agar korosi dapat dicegah atau paling tidak mengurangi
pelarutan logam. Tergantung apakah tegangan elektrodanya digeser kearah
positif atau negatif, proteksi korosi dapat dibagi menjadi :

1. Proteksi katodik

2. Proteksi anodik
11
1. Proteksi Katodik
Proteksi Katodik (Cathodic Protection) adalah proses perlindungan logam
dengan mengorbankan logam lain yang potensial reduksinya lebih kecil (semakin
ke kiri deret elektrokimia). Proteksi ini merupakan teknik yang digunakan untuk
mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan
logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Sistem proteksi katodik ini
biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapal,
anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat.

12
Contoh proteksi katodik :
 Untuk mencegah korosi pada pipa di dalam
tanah, di dekatnya ditanam logam yang
lebih aktif, misalnya Mg yang dihubungkan
dengan kawat. Batang Mg akan mengalami
oksidasi dan Mg yang rusak dapat diganti
dalam jangka waktu tertentu, sehingga pipa
yang terbuat dari besi terlindung dari korosi.

 Untuk melindungi menara-menara raks


asa dari pengkaratan, maka bagian kak
i menara dihubungkan dengan lempeng
magnesium yang ditanam dalam tanah.
Dengan demikian menara besi akan me
njadi katode magnesium dan lempeng
Mg sebagai anodenya.
13
2. Proteksi Anodik

Pada proteksi anodik objek yang akan dilindungi dipasang


sebagai anoda dari suatu sel galvanik atau biasanya sel elektrolitik.
Kemudian tegangan elektrodanya digeser kearah positif sehingga
untuk logam-logam tertentu akan terjadi pasifasi kimiawi.
Contoh proteksi anodik :
 Pada stainless steel, ditambahkan paduan seperti 0,1% Paladium
(Pd) atau 0,1% Tembaga (Cu)
 Dalam baja tahan karat, penambahan paduan seperti 0,1% Pd at
au 0,1% Cu akan mampu mengurangi kecepatan korosi baja tah
an karat dalam larutan asam sulfat.
Note:
Sel galvani/sel volta : reaksi redoks yang menimbulkan arus listrik. Contoh : baterai
Sel elektrolitik : arus listrik yang menimbulkan reaksi redoks. Contoh : pemurnian logam dan pelapisan l
ogam.
14
Question Session

Anda mungkin juga menyukai