Mengetahui,
Asisten Praktikum
M. Rifki Fadillah
NPM. 1817011085
PENDAHULUAN
Fasa adalah bagian yang serbasama dari suatu system yang dapat dipisahkan
secara mekanik serba sama dalam hal komposisi kimia dan sifat-sifat fisika.
Dalam fasa uap kerapatannya serba sama di semua bagian pada uap tersebut. Dalam
fasa cair kerapatannya serba sama disemua bagian pada cairan tersebut, tetap ini lain
kerapatannya berbeda dengan difasa uap. Sistem yang terdiri atas campuran wujud gas
saja hanya ada satu fasa pada kesetimbangan sebab gas selalu bercampur secara
homogen. Dalam system yang hanya terdiri atas wujud cairan-cairan pada
kesetimbangan bisa terdapat satu fasa atau lebih tergantung pada kelarutannya.
Padatan-padatan biasanya mempunyai kelarutan yang lebih terbatas dan pada suatu
system padat yang setimbang bisa terdapat beberapa fasa padat yang berbeda. Jumlah
komponen dalam suatu sistem merupakan jumlah minimum dari spesi yang
secara
system tersebut. Cara praktis untuk menentukan jumlah komponen adalah dengan
menentukan jumlah total spesi kimia dalam system dikurangi dengan jumlah reaksi-
reaksi kesetimbangan yang berbeda yang dapat terjadi antara zat-zat yang ada dalam
system tersebut (Ni Ketut, 2012).
Sistem reaksi yang berada dalam kesetimbangan dapat diganggu dari luar
dengan cara mengubah konsentrasi,tekanan atau temperatur sistem. Suatu reaksi yang
berada dalam suatu kesetimbangan dapat diganggu apabila terhadap sistem itu
dilakukan penambahan atau pengurangan salah satu pereaksi atau produk reaksi.
Jika suhu dari sistem raeksi kesetimbangan diubah, maka sistem akan berusaha
mereduksi pengaruh perubahan suhu. Dampak dari perubahan suhu tiak seperti pada
perubahan konsentrasi zat, tetapi akan berdampak pada tetapan kesetimbangan
tersebut. Pada sistem yang melibatkan gas perubahan volume sistem pada suhu tetap
menyebabkan tekanan sistem berubah. Besarnya tekanan berbanding langsung dengan
jumlah molekul. Makin banyak jumlah molekul semakin besar pula tekanan yang
terjadi. Peningkatan tekanan menyebabkan gas-gas berusaha memperkecil jumlah
molekul dengan cara menggeser molekul kearah yang memiliki koefisien yaitu reaksi-
reaksi paling kecil (Sunarya, 2010).
Diagram fase merupakan cara mudah menampilkan wujud zat sebagai fungsi
suhu dan tekanan. Contoh khas dengan fase tiga komponen air klorofrom dan asam
asetat. Menurut hukum gibbs derajat kebebasan suatu system kesetimbangan
dinyatakan dengan kesetimbangan. Kesetimbangan hanya dipengaruhi oleh tekanan
dan konsentrasi. Untuk system tiga komponen berfasa suatu variable diperlukan untuk
menggambarkan keadaan system adalah komposisi ketiga komponen, yakni yang
dipelajari disini adalah system tiga komponen ini komponen jumlah dalam suatu
system didefinisikan sebagai jumlah minimum dari variable bebas pilihan yang
dibutuhkan untuk menggambarkan komposisi setiap fase dari system (Daniels, 2011).
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu beaker gelas 200 ml,
termometer, batang pengaduk, hot plate atau komporkain saring yang bersih, pisau,
mortar, statif, gelas ukur 50 ml, Erlenmeyer 100 ml, dan saringan santan.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu tebu, kelapa paruta dan akuades
B. Prosedur
a) Percobaan Tebu
Tebu
Hasil
Kelapa Parut
Hasil
Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami bagian
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-
atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau bentuk kristal yang sama, tapi
secara umum banyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga memproduksi
padatan polikristalin. Misalnya, banyakan logam yang kita temui sehari-hari
merupakan polikristal.Bentuk kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan
tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan
tekanan ambien. Bagian terbentuknya bentuk kristalin diketahui untuk kristalisasi.
Diagram fasa atau diagram P-T adalah diagram yang menyatakan hubungan antara
suhu dan tekanan dengan fase zat
• Garis AB menyatakan garis sublimasi air yang merupakan trasisi fase padat ke
gas.
• Garis BC menyatakan garis didih air yang merupakan transisi fase cair ke gas.
Pada tekanan 1 atm (760 mmHg), air akan mendidih pada 100°C. Pada
tekanan 4,58 mmHg, air mendidih pada suhu 0,0099°C.
• Garis BD menyatakan garis beku air yang merupakan transisi fase cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm (760 mmHg), air membeku pada 0°C. Pada tekanan
4,58 mmHg, air membeku pada 0,0099°C.
• Titik B menyatakan titik tripel (titik dimana pada suhu dan tekanan tersebut
terjadi kesetimbangan fasa antara gas, cair, dan padat secara bersama-sama)
• Titik tripel air sebesar 0,0098°C pada 4,58 mmHg. Pada titik tripelnya, ketiga
bentuk fase, yaitu padat, cair, dan gas berada dalam kesetimbangan.
Komponen sistem merupakan unsur maupun senyawa yang menyusun
suatu sistem. Sedangkan jumlah komponen adalah jumlah terkecil spesies-spesies
kimia bebas yang dibutuhkan untuk menyatakan komposisi semua fase yang
terdapat dalam sistem. Hal tersebut mudah dilakukan apabila spesies kimia yang
terdapat dalam sistem tidak mampu bereaksi, sehingga yang perlu dihitung hanya
banyaknya saja. Contohnya sistem air murni merupakan satu komponen (C=1)
sedangkan campuran air dan etanol adalah dua komponen (C=2). Jika terdapat
suatu spesies bereaksi dalam keadaan setimbang, maka semua fase didalamnya
harus diperhatikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Fungsi pemanasan pada percobaan tebu adalah untuk menghilangkan
kandungan air.
2. Triple point pada diagram fase CO2 terletak pada temperatur -56,5 ˚C.
3. Fungsi pengadukan saat pemanasan ialah untuk menghomogenisasikan
larutan dan mempercepat pemanasan.
4. Pada Diagram fase CO2 menjelaskan bahwa pada temperatur dan tekanan
normal (1 atm 25oC) CO2 berupa fasa gas (vapour).
5. Titik tripel air sebesar 0,0098°C pada 4,58 mmHg. Pada titik tripelnya,
ketiga bentuk fase, yaitu padat, cair, dan gas berada dalam kesetimbangan
DAFTAR PUSTAKA