Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

KIMIA ANORGANIK I DAN FISIK II JURUSAN KIMIA FAKULTAS


MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Judul : KESETIMBANGAN FASE


Nama : Fauzan M Rafi
NPM : 1817011081

Bandar Lampung, 06 April 2022

Mengetahui,
Asisten Praktikum

M. Rifki Fadillah
NPM. 1817011085

PENDAHULUAN
Fasa adalah bagian yang serbasama dari suatu system yang dapat dipisahkan
secara mekanik serba sama dalam hal komposisi kimia dan sifat-sifat fisika.
Dalam fasa uap kerapatannya serba sama di semua bagian pada uap tersebut. Dalam
fasa cair kerapatannya serba sama disemua bagian pada cairan tersebut, tetap ini lain
kerapatannya berbeda dengan difasa uap. Sistem yang terdiri atas campuran wujud gas
saja hanya ada satu fasa pada kesetimbangan sebab gas selalu bercampur secara
homogen. Dalam system yang hanya terdiri atas wujud cairan-cairan pada
kesetimbangan bisa terdapat satu fasa atau lebih tergantung pada kelarutannya.
Padatan-padatan biasanya mempunyai kelarutan yang lebih terbatas dan pada suatu
system padat yang setimbang bisa terdapat beberapa fasa padat yang berbeda. Jumlah
komponen dalam suatu sistem merupakan jumlah minimum dari spesi yang
secara
system tersebut. Cara praktis untuk menentukan jumlah komponen adalah dengan
menentukan jumlah total spesi kimia dalam system dikurangi dengan jumlah reaksi-
reaksi kesetimbangan yang berbeda yang dapat terjadi antara zat-zat yang ada dalam
system tersebut (Ni Ketut, 2012).

Kesetimbangan kimia merupakan topik sentral program kimia fisik. Pada


kesetimbngan kimia terdapat prinsip Le Chatelier yang memiliki hubungan kuat untuk
memprediksi secara kualitatif respon system pada kesetimbangan dengan peubahan
kondisi eksternal. Banyak peneliti yang meneliti tentang denaturasi protein dan
beberapa hasil dari penelitiann tersebut berkaitan dengan adanya suatu reaksi
kesetimbangan. Suatu reaksi kesetimbangan adalah bersifat khusus dan mempunyai
tetapan kesetimbngan yang berbeda beda. Namun, harga dari tetapan kesetimbangan
terbagi atas dua jenis berdasarakan fase reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi yakni
tetapan kesetimbangan (Kc) dan tetapan kesetimbangan tekanan (Kp). Harga Kc hanya
ditentukan oleh zat-zat yang bersifat cair dan gas (Moroni,dkk,2015).

Kesetimbangan kimia merupakan topik sentral program kimia fisik. Pada


kesetimbngan kimia terdapat prinsip Le Chatelier yang memiliki hubungan kuat untuk
memprediksi secara kualitatif respon system pada kesetimbangan dengan peubahan
kondisi eksternal. Banyak peneliti yang meneliti tentang denaturasi protein dan
beberapa hasil dari penelitiann tersebut berkaitan dengan adanya suatu reaksi
kesetimbangan. Suatu reaksi kesetimbangan adalah bersifat khusus dan mempunyai
tetapan kesetimbngan yang berbeda beda. Namun, harga dari tetapan kesetimbangan
terbagu atas dua jenis berdasarakan fase reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi yakni
tetapan kesetimbangan (Kc) dan tetapan kesetimbangan tekanan (Kp). Harga Kc
hanya ditentukan oleh zat zat yang bersifat cair dan gas (Krisnadwi,2014).

Sistem reaksi yang berada dalam kesetimbangan dapat diganggu dari luar
dengan cara mengubah konsentrasi,tekanan atau temperatur sistem. Suatu reaksi yang
berada dalam suatu kesetimbangan dapat diganggu apabila terhadap sistem itu
dilakukan penambahan atau pengurangan salah satu pereaksi atau produk reaksi.
Jika suhu dari sistem raeksi kesetimbangan diubah, maka sistem akan berusaha
mereduksi pengaruh perubahan suhu. Dampak dari perubahan suhu tiak seperti pada
perubahan konsentrasi zat, tetapi akan berdampak pada tetapan kesetimbangan
tersebut. Pada sistem yang melibatkan gas perubahan volume sistem pada suhu tetap
menyebabkan tekanan sistem berubah. Besarnya tekanan berbanding langsung dengan
jumlah molekul. Makin banyak jumlah molekul semakin besar pula tekanan yang
terjadi. Peningkatan tekanan menyebabkan gas-gas berusaha memperkecil jumlah
molekul dengan cara menggeser molekul kearah yang memiliki koefisien yaitu reaksi-
reaksi paling kecil (Sunarya, 2010).

Henri Louis Le Chatelier berhasil menyimpulkan pengaruh faktor luar


tehadap kesetimbangan dalam suatu azas yang dikenal dengan azas Le Chatelier
sebagai berikut : “Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi),
maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi
tersebut.“ Secara singkat, azas Le Chatelier dapat dinyatakan sebagai: Reaksi = - Aksi
Artinya : Bila pada sistem kesetimbangan dinamik terdapat gangguan dari luar
sehingga kesetimbangan dalam keadaan terganggu atau rusak maka sistem akan
berubah sedemikian rupa sehingga gangguan itu berkurang dan bila mungkin akan
kembali ke keadaan setimbang lagi. Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan
pergeseran ke kiri atau ke kanan (Arsyad, 2009).

Diagram fase merupakan cara mudah menampilkan wujud zat sebagai fungsi
suhu dan tekanan. Contoh khas dengan fase tiga komponen air klorofrom dan asam
asetat. Menurut hukum gibbs derajat kebebasan suatu system kesetimbangan
dinyatakan dengan kesetimbangan. Kesetimbangan hanya dipengaruhi oleh tekanan
dan konsentrasi. Untuk system tiga komponen berfasa suatu variable diperlukan untuk
menggambarkan keadaan system adalah komposisi ketiga komponen, yakni yang
dipelajari disini adalah system tiga komponen ini komponen jumlah dalam suatu
system didefinisikan sebagai jumlah minimum dari variable bebas pilihan yang
dibutuhkan untuk menggambarkan komposisi setiap fase dari system (Daniels, 2011).
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu beaker gelas 200 ml,
termometer, batang pengaduk, hot plate atau komporkain saring yang bersih, pisau,
mortar, statif, gelas ukur 50 ml, Erlenmeyer 100 ml, dan saringan santan.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu tebu, kelapa paruta dan akuades
B. Prosedur
a) Percobaan Tebu

Tebu

- Dikupas dan dipotong- potong lalu ditumbuk sampai


mengeluarkan air
- Diperas air tebu kemudian saring sampai diperoleh 100 ml
air tebu.
- Ditempatkan air tebu dalam beaker gelas yang telah
dilengkapi termometer, catat suhu awal, kemudian panaskan
sambil diaduk-aduk
- Dicatat suhu setiap kali pengurangan volume larutan dalam
beaker gelas sebanyak 25 mL
- Dicatat suhu saat kristal gula mulai terbentuk
- Dicatat suhu sampai semua air menguap
- Dtimbang kristal gula yang dihasilkan.

Hasil

b) Percobaan Santan Kelapa

Kelapa Parut

- Ditambahkan sedikit demi sedikit akuades ke dalam kelapa


parut, peras dan ambil santan kentalnya sebanyak 200 ml
- Ditempatkan santan dalam beaker gelas yang telah
dilengkapi termometer, catat suhu awal, kemudian panaskan
sambil diaduk-aduk
- Dicatat suhu saat santan mulai mendidih.
- Dicatat suhu setiap kali pengurangan volume santan dalam
beaker gelassebanyak 25 ml
- Dicatat suhu saat mulai terbentuk gumpalan santan dan amati
apa yang terjadi
- Dicatat suhu saat gumpalan mulai berwarna coklat
- Dihentikan pemanasan bila minyak telah terbentuk
- Digunakan kain saring yang bersih untuk memisahkan
minyak dari blonde.
- Dikeringkan blonde, timbang.
- Dicatat volume minyak yang terbentuk

Hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pembahasan
Adapun fungsi perlakuan dari percobaan yang telah dilakukan antara lain:
1. Fungsi pemanasan pada percobaan tebu adalah untuk menghilangkan
kandungan air
2. Fungsi pemanasan pada percobaan santan kelapa adalah untuk
memperoleh minyak
3. Fungsi penyaringan yaitu untuk memisahkan minyak dari blondo
4. Fungsi pengadukan saat pemanasan ialah menghomogenisasikan larutan
dan mempercepat pemanasan.
Fasa merupakan bagian materi dari suatu sistem yang memiliki kesamaan
diseluruh bagiannya baik dalam hal sifat-sifat fisika dan komposisi kimia. Bagian ini
mampu dibedakan dari bagian materi yang lain dalam suatu sistem. Fasa dapat
dipisahkan secara mekanik. Fasa yang sudah lama dikenal yakni fasa padat, cair dan
gas. Banyaknya fasa dalam suatu sistem dinotasikan dengan huruf P. Dengan istilah
lain P merupakan jumlah bagian-bagian yang seragam atau homogen dalam suatu
sistem.

Kesetimbangan fasa merupakan perubahan spontan yang terjadi pada


temperatur tertentu untuk suatu tekanan tertentu. temperature transisi merupakan
temperature dimana kedua fase memiliki potensial kimia nilainya adalah sama, yakni
temperature leleh dan temperatur didih. Dalam gas dan cairan, mobilitas molekul-
molekul memungkinkan transisi fase berlangsung secara cepat, tetapi dalam padatan,
ketidakstabilan termodinamika tertangkap didalamnya. Komponen merupakan bagian
dari keseluruhan suatu unsur yang membentuk system atau kesatuan.

Derajat Kebebasan adalah jumlah nilai yang terlibat dalam perhitungan


yang memiliki kebebasan untuk bervariasi. Dengan kata lain, Degree of Freedom ini
adalah jumlah penghitungan akhir suatu statistik yang bebas berubah-ubah. Pada
umumnya, Derajat Kebebasan (DK) atau Degree of Freedom (df) dapat didefinisikan
sebagai jumlah total observasi dikurangi jumlah batasan independen yang dikenakan
pada observasi. Rumus umum untuk menentukan derajat kebebasan (db) adalah total
pengamatan (N) dikurangi banyaknya parameter yang ditaksir atau df = N –
banyaknya parameter yang ditaksir (k).

Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami bagian
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-
atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau bentuk kristal yang sama, tapi
secara umum banyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga memproduksi
padatan polikristalin. Misalnya, banyakan logam yang kita temui sehari-hari
merupakan polikristal.Bentuk kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan
tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan
tekanan ambien. Bagian terbentuknya bentuk kristalin diketahui untuk kristalisasi.
Diagram fasa atau diagram P-T adalah diagram yang menyatakan hubungan antara
suhu dan tekanan dengan fase zat

• Garis AB menyatakan garis sublimasi air yang merupakan trasisi fase padat ke
gas.
• Garis BC menyatakan garis didih air yang merupakan transisi fase cair ke gas.
Pada tekanan 1 atm (760 mmHg), air akan mendidih pada 100°C. Pada
tekanan 4,58 mmHg, air mendidih pada suhu 0,0099°C.
• Garis BD menyatakan garis beku air yang merupakan transisi fase cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm (760 mmHg), air membeku pada 0°C. Pada tekanan
4,58 mmHg, air membeku pada 0,0099°C.
• Titik B menyatakan titik tripel (titik dimana pada suhu dan tekanan tersebut
terjadi kesetimbangan fasa antara gas, cair, dan padat secara bersama-sama)
• Titik tripel air sebesar 0,0098°C pada 4,58 mmHg. Pada titik tripelnya, ketiga
bentuk fase, yaitu padat, cair, dan gas berada dalam kesetimbangan.
Komponen sistem merupakan unsur maupun senyawa yang menyusun
suatu sistem. Sedangkan jumlah komponen adalah jumlah terkecil spesies-spesies
kimia bebas yang dibutuhkan untuk menyatakan komposisi semua fase yang
terdapat dalam sistem. Hal tersebut mudah dilakukan apabila spesies kimia yang
terdapat dalam sistem tidak mampu bereaksi, sehingga yang perlu dihitung hanya
banyaknya saja. Contohnya sistem air murni merupakan satu komponen (C=1)
sedangkan campuran air dan etanol adalah dua komponen (C=2). Jika terdapat
suatu spesies bereaksi dalam keadaan setimbang, maka semua fase didalamnya
harus diperhatikan.

Aplikasi kesetimbangan fase di Industri :


• Pengilangan/penyulingan (refining)Pengilangan/penyulingan (refining) adalah
proses perubahan minyak mentah menjadi produk yang dapat dijual
(marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan kimia.
• destilasi etanol berari memisahkan etanol dengan air. Air mendidih pada suhu
100 C. Pada suhu ini air yang berada pada bentuk/fase cair akan berubah
menjadi uap/fase gas.

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Fungsi pemanasan pada percobaan tebu adalah untuk menghilangkan
kandungan air.
2. Triple point pada diagram fase CO2 terletak pada temperatur -56,5 ˚C.
3. Fungsi pengadukan saat pemanasan ialah untuk menghomogenisasikan
larutan dan mempercepat pemanasan.
4. Pada Diagram fase CO2 menjelaskan bahwa pada temperatur dan tekanan
normal (1 atm 25oC) CO2 berupa fasa gas (vapour).
5. Titik tripel air sebesar 0,0098°C pada 4,58 mmHg. Pada titik tripelnya,
ketiga bentuk fase, yaitu padat, cair, dan gas berada dalam kesetimbangan
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta. Daniels, P.w. 2011. Kimia Fisika. Erlangga. Jakarta.

Krisnadwi. 2014. Istilah Kimia Umum. Kimia FMIPA. Bandung.


Moroni, L , Gelcini,C. Salvi. 2015. Thermal Denaturation of Proteins and Chemical
Equilibrium. Journal Of Chemistry Education. Hali. University difurenza.
Vol 3(3) hal 56.
Ni Ketut Sari. 2012. Data Kesetimbangan Etanol Air. Jurnal Teknik Kimia. 6(2) 65-

69. Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Yrama Widya. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai