Anda di halaman 1dari 10

Reaksi Senyawa Kompleks

Reaksi Adisi Disosiasi Senyawa


Kompleks

Kelompok III
Devi Fitria F1C115001
Albert F1C115009
Allisya Novita Al-Sobry F1C115O21
Rinaldi Satria F1C115027
Reaksi adisi senyawa
kompleks

PENDAHULUAN

Dalam ilmu kimia, kompleks atau senyawa


koordinasi merujuk pada molekul atau
Reaksi Disosiasi entitas yang terbentuk dari penggabungan
Senyawa Kompleks ligan dan ion logam. Dulunya, sebuah
kompleks artinya asosiasi reversibel dari
molekul, atom, atau ion melalui ikatan kimia
yang lemah.
Reaksi adisi senyawa kompleks

Reaksi Adisi Oksidatif

Contoh, pemanasan Fe(CO)5 dengan kehadiran I2 memicu terbentuknya cis-I2Fe(CO)4


Adisi oksidatif kompleks d8 segiempat datar
memiliki kekhasan kimiawi yang penting

Contoh kompleks Ir, biloks meningkat dari I ke III,


dan bil koord meningkat dari 4 ke 6
Reaksi Disosiasi Senyawa Kompleks

Disosiasi dan substitusi ligan

Disosiasi CO

Umumnya, hanya CO yang mengalami disosiasi dari logam pusat.


Ligan lain dapat lepas dari logam melalui disosiasi, dibantu oleh efek sterik
ligan, dan Kebanyakan reaksi termal melibatkan penggantian CO oleh ligan
lain

penentuan laju adalah lepasnya CO, dengan hokum laju sebagai berikut
sosiasi fosfin

Efek sterik fosfon, dapat dijelaskna menggunakan cone angle (Tolman)


Keberadaan ligan meruha (bulky) dengan cone angle besar, membuat sekeliling logam
menjadi padat/ramai maka akan mempercepat disosiasi ligan. Hal ini dikatan sebagai
akibat efek sterik yang besar. contoh pada reaksi dibawah, semakin besar cone angle
semakin cepat L lepas dari kompleks.
PENUTUP

Kesimpulan
1. Pada reaksi adisi senyawa kompleks perubahan bilangan oksidasi akan meningkat dan
perubahan bilangan oksidasi formal logam tidak ada. Reaksi ini dapat disebut sebagai
adisi oksidatif disosiatif.
2. Pada reaksi disosiasi senyawa kompleks terdapat disosiasi dan substitusi ligan. Ada 2
disosisasi yaitu disosiasi CO dan disosiasi fosfin. Pada disosiasi CO CO dapat hilang oleh
panas ,atau fotokimia. Hasil reaksinya adalah penyusunan ulang molekul, atau
penggantian
CO oleh ligan lain. Sedangkan pada disosiasi fosfin Efek sterik fosfon, dapat dijelaskan
menggunakan cone angle (Tolman). Keberadaan ligan meruha (bulky) dengan cone angle
besar, membuat sekeliling logam menjadi padat/ramai maka akan mempercepat disosiasi
ligan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Saputro, A. N. C. 2015. Buku Ajar Konsep Dasar Kimia Koordinasi. Yogyakarta: Deepublish.
Miessler, G.L., P.J. Fischer dan D.A. Tarr. 2014. Inorganic Chemistry Fifth Edition. Columbus: Pearson
Miessler, G.L., P.J. Fischer dan D.A. Tarr. 2014. Inorganic Chemistry Third Edition. Northfield: Pearso

Anda mungkin juga menyukai