Disusun Oleh:
KELOMPOK III
Anggun Satria Jaya : P2C319003
Desty Puji Rahmi : P2C319008
Rina Nurarifah : P2C319017
Ulfa Mawaddah : P2C319013
Sukarda : P2C319023
1
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
3.1 Kesimpulan............................................................................................................31
2
BAB I
PENDAHULUAN
Etika Bisnis perusahaan harus mengikuti aturan yang diatur oleh tata cara undang-
undang. Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business.
Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang
baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya
dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis
sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai
implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya
Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sangsi. Jika semua tingkah laku
salah dibiarkan, maka lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Pada akhirnya, norma
yang salah ini akan menjadi budaya. Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
jawab atas segala tingkah lakunya, b. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur
kinerja jelas, c. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik, d. Visi dan misi
perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah laku organisasi. Etika Bisnis dapat menjadi
standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya
sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu: Utilitarian Approach, setiap tindakan harus
3
didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya
dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. Individual
Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang
harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain. Justice
Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun
secara kelompok.
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika, yaitu: 1. Sistematik Masalah-
masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai
sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi; 2.
etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan.
Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter
individual. Ciri bisnis yang beretika berdasarkan hasil diskusi kelompok dalam mata
kuliah etika bisnis dapat disimpulkan mengenai ciri-ciri bisnis yang beretika yaitu tidak
merugikan siapapun, tidak menyalahi aturan-aturan dan norma yang ada., tidak
melanggar hukum, tidak menjelek-jelekan saingan bisnis, serta mempunyai surat izin
usaha.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa sajakan isu-isu signifikan yang ada dalam Etika Bisnis
3. Untuk mengetahui bagaimana Etika bisnis yang baik dalam sebuah perusahaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
menghindari investasi, asosiasi atau hubungan lain yang akan mengganggu, atau terlihat
dapat mengganggu, dengan penilaian baik mereka berkenaan dengan kepentingan terbaik
perusahaan.
Arifin (2005) menyatakan bahwa para akuntan adalah salah satu profesi yang
hubungannya dengan prinsip good corporate governance (GCG), peran akuntan secara
pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan bermoral.
Ungkapan tersebut mengisyaratkan bahwa sikap dan perilaku moral (akuntan) dapat
terbentuk melalui proses pendidikan yang terjadi dalam lembaga pendidikan akuntansi,
dimana mahasiswa sebagai input, sedikit banyaknya akan memiliki keterkaitan dengan
Situasi konflik dapat timbul jika karyawan mengambil tindakan yang dapat
6
dan efektif. Apabila situasi semacam itu muncul maka harus segera melaporkan hal-hal
yang terkait dengan situasi tersebut kepada petugas kepatuhan perusahaan. Apabila
petugas atau direktur, atau seorang anggota dari keluarganya, menerima tunjangan
pribadi yang tidak layak sebagai akibat dari kedudukannya dalam perusahaan.
(anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pegawai) karena kedudukan atau wewenang
pribadi, kelompok atau keluarga dengan kepentingan ekonomis Perseroan. Dalam banyak
kasus, seseorang tidak mungkin memenuhi kedua kepentingan yang bertentangan tersebut
tanpa melakukan kompromi pada satu atau yang lain, dan oleh karena itu maka setiap
1. Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan dengan atau berkeinginan
7
pemasok lain dengan memasukkan pasokan bahan baku dari usaha yang dia miliki
Contoh: Ketika seorang karyawan mendapatkan tugas keluar kota dari perusahaan
tempat dia berkerja dia memanfaatkan sebagian dari waktu tersebut untuk sekalian
3. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada
hubungan keluarga (family) atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal
keluarganya untuk dapat menempati suatu posisi di perusahaan tersebut tanpa harus
4. Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh atau
control terhadap evaluasi hasil pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih
ada hubungan keluarga. Contoh: Seorang manajer memberikan evaluasi hasil kerja
yang baik terhadap anggota keluarganya yang bekerja di perusahaan itu juga, padahal
kinerja dari anggota keluarganya itu tidak sesuai dengan hasil laporan yang dilaporkan
5. Segala penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi rahasia perusahaan demi
suatu keuntungan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik
perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut. Contoh:
8
perusahaan kepada temannya yang berkerja disuatu perusahaan yang bergerak
6. Segala penjualan pada atau pembelian dari perusahaan yang menguntungkan pribadi.
7. Segala penerimaan dari keuntungan, dari seseorang / organisasi / pihak ketiga yang
kepada perusahaan lain dengan harga yang telah dimanipulasi sehingga perusahaan
8. Segala aktivitas yang berkaitan dengan insider trading atas perusahaan yang telah go
public yang merugikan pihak lain. Contoh: Seorang karyawan dalam memberikan
informasi kepada manajer investainya tentang efek yang diperdagangkan yang dimana
informasi tersebut tidak disediakan oleh emiten, dan orang dalam tersebut melakukan
Berdasarkan pasal 12 PKB, terdapat Larangan kepada pegawai yang melakukan hal-
hal berikut: 1. Bekerja di perusahaan/Instansi / Lembaga lain dalam waktu yang sama; 2.
Tempat khusus untuk merokok; 3. Larangan melakukan kewajiban lain yang telah
ditetapkan di dalam PKB; 4. Sanksi pelanggaran yang diberikan kepada karyawan bila
melanggar ketentuan aturan di PKB Prinsip utama yang dianut oleh Perseroan yang harus
diikuti untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan implikasi lanjutan yang
9
1. Bahwa Good Corporate Governance merupakan dasar acuan dalam pengelolaan
Karya Tbk (persero) Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai tidak memanfaatkan
jabatan untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang lain atau pihak
keputusan.
10
2.2 Upaya perusahaan dalam menghindari benturan kepentingan
1. Menghindarkan diri dari tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan benturan
2. Mengusahakan lahan pribadi untuk digunakan sebagai kebun perusahaan yang dapat
5. Menghormati hak setiap insan perusahaan untuk memiliki kegiatan di luar jam kerja,
yang sah, di luar pekerjaan dari perusahaan, dan yang bebas dari benturan dengan
kepentingan.
7. Menghindarkan diri dari memiliki suatu kepentingan baik keuangan maupun non-
8. Tidak memegang jabatan pada lembaga-lembaga atau institusi lain di luar perusahaan
dalam bentuk apapun, kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari yang
berwenang.
11
2.3 Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern
Pengelolaan resiko etika pada praktik bisnis kini mulai menyadari bahwa meskipun
manajemen resiko cenderung berfokus kepada masalah-masalah non-etis, bukti yang ada
kepada masalah risiko etika.Dengan adanya resiko etika tersebut, maka manajemen perlu
hal yang tidak diinginkan atau bencana yang dihasilkan dari prinsip-prinsip etika yang
terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan oleh para investigator perusahaan, yaitu:
12
2) Mempertimbangkan kemampuan aktivitas perusahaan dengan ekspektasi
stakeholder, dan menilai risiko ketidak sanggupan dalam memenuhi
ekspektasi stakeholder atau menilai adanya kemungkinan peluang untuk
berprestasi lebih dari yang diharapkan.
Saat mempertimbangkan apakah ekspektasi telah terpenuhi, maka
manajemen wajib membuat perbandingan di antara input, output, kualitas
relevan dan variabel kinerja lainnya.Penilaian ketidaksanggupan perusahaan ini
melalui memperbandingkan kemampuan aktivitas perusahaan dengan harapan yang
diinginkan oleh stakeholders. Dari hasil penilaian tersebut didapatkan penilaian resiko
terhadap ketidaksanggupan dalam memenuhi harapan stakeholder. Namun, perusahaan
juga bisa mendapatkan peluang yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
memenuhi harapan stakeholder itu secara lebih, sehingga dapat memberikan respon positif
dari stakeholder tersebut. Di dalam melaksanakan penilaian tersebut harus menggunakan 6
aspek, yaitu kejujuran, keadilan, simpati, integritas, prediktabilitas, dan tanggung jawab.
4) Melakukan pelaporan.
Setelah tahap ketiga selesai, maka manajemen dapat menyiapkan
laporan kepada masing-masing stakeholder. Laporan tersebut harus dibuat
dengan mempertimbangkan kelompok stakeholder, produk atau jasa, tujuan
perusahaan, nilai-nilai hypernorm, dan elemen-elemen penentu
reputasi. Empat tahapan ini akan menghasilkan data yang memungkinkan direktur dan
eksekutif dapat mengawasi adanya peluang dan risiko etika, sehingga dapat ditemukan cara
untuk menghindari dan mengatasi risiko tersebut, serta agar dapat secara strategis
mengambil keuntungan dari kesempatan tersebut. Berdasarkan SOX, menyatakan bahwa
auditor eksternal tidak diharapkan melacak hal-hal immaterial, peluang dan resiko non-
13
finansial. Auditor eksternal bertanggung jawab untuk melakukan pengujian terhadap sistem
pengendalian internal perusahaan, tetapi tidak diwajibkan untuk menemukan setiap masalah
yang ada di dalam perusahaan klien.
Empat tahapan ini akan menghasilkan data yang memungkinkan direktur dan
eksekutif dapat mengawasi adanya peluang dan risiko etika, sehingga dapat
ditemukan cara untuk menghindari dan mengatasi risiko tersebut, serta agar dapat
secara strategis mengambil keuntungan dari kesempatan tersebut.
14
Secara rinci, SAS 99 mengharuskan:
Manajemen Risiko pada PT.Wijaya Karya menyadari bahwa risiko telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap proses bisnisnya. Risiko-risiko tersebut
melekat pada semua aktifitas dan pengambilan keputusan serta dampak dari risiko
adalah suatu budaya, dimana proses-proses dan struktur diarahkan untuk mengelola
manajemen yang tepat guna, terhadap peluang yang potensial dan dampak yang
merugikan. PT. Wijaya Karya membutuhkan sistem manajemen risiko yang mampu
15
menjadi semakin penting keberadaannya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
oleh perusahaan demi memastikan roda bisnis perusahaan terus berputar. Peraturan
sejak 31 Mei 2018, dibentuk Departemen Manajemen Risiko yang yang berada di bawah
dan asesmen sistem manajemen risiko di tingkat perusahaan yang terintegrasi darisemua
2.4 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana dalam Jumlah
Besar
PBS memiliki pedoman kebijakan dan prosedur penyediaan dana kepada pihak terkait
dan tidak pernah melanggar ketentuan mengenai BMPD Batas Maksimum Penyaluran
Dana. Penyaluran dana oleh PBS mengacu kepada kemampuan permodalan Bank,
aktiva produktif. Bank tidak menyalurkan dana kepada pihak terkait dalam jumlah besar
selama periode tahun 2011. Nomor Penyaluran Dana Jumlah Debitur Nominal Rp
Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah ditetapkan dalam Rapat Umum
16
2.5 Etika dalam Tempat Kerja
yang mungkin mengancam tujuan tersebut. Ada dua hal yang terkandung dalam etika
bagaimana mengembalikan kejujuran dalam dunia kerja dan menolak stigma lama bahwa
jawab diarahkan atas mutu output sehingga insan bisnis jangan puas hanya terhadap
Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika
hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak
penghargaan.
Hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar selalu terpelihara
ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang dan
polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk adalah uasha-
17
usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan
Sikap baik menurut suatu tata krama bukan berarti bersikap sebagai seorang yang
tahu segalanya atau mengoreksi kesalahan orang lain. namun suatu usaha untuk
menghormati pihak lain dan memperlakukan mereka dengan sopan dan baik.
Bila budaya kerja perusahaan tempat Anda bekerja bersifat santai dan kasual, jangan
mengenakan suits mahal dari butik perancang italia. Hal ini disamping akan
2. Hormat Senior
Banyak perusahaan punya tingkat hierarki sendiri, pelajari dan sesuaikan sikap Anda
pada tiap tingkatan. Misal: Jangan anggap bos seperti teman bermain atau bercanda.
Meski Anda bekerja dengan banyak orang, anda harus tahu secara pasti batas-batas
pribadi mereka Jangan sok akrab dengan melakukan pendekatan yang tidak perlu.
tentang agama, politik, moral serta gaya hidup masing-masing orang, tapi jangan
paksakan apa yang menjadi keyakinan Anda. Tangani Beban Kerja AndaTanpa perlu
melimpahkannya pada orang lain. Stres memang tidak dapat dihindari, namun saat
18
mengalaminya Anda harus menyalurkannya pada hal yang lebih positif, tanpa perlu
Bahkan jika posisi sudah lumayan tinggi sekalipun, bukan berarti Anda dapat
Perlu Anda ketahui bahwa peralatan kantor disediakan untuk memudahkan kerja
banyak pihak, jadi rawatlah baik-baik semua fasilitas yang Anda pakai. Dan hindari
perusahaan. Hal itu bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar, melainkan sebuah
gambaran jelas dan konkrit. Jadi, budaya itu adalah tingkah laku, yaitu cara individu
bertingkah laku dalam mereka melakukan sesuatu. Tidaklah mengherankan, bila sama-
sama kita telaah kebanyakan perusahaan sekarang ini. Para pemimpin yang bergelimang
dengan fasilitas dan berbagai kondisi kemudahan. Giliran situasinya dibalik dengan
perjuangan dan persaingan, mereka mengeluh dan malah sering mengumpat bahwa itu
semua karena SDM kita yang tidak kompeten dan tidak mampu.
19
2.7 Akuntabilitas Sosial
negara dengan pemerintah dalam memeriksa pelaku dan kinerja pejabat publik, politisi
a. Untuk mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan manfaat
auditing.
c. Untuk menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat menentukan
suatu hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan keuntungan sosial
suatu perusahaan.
penting dari manfaat dan biaya sosial. Masalah nilai diasumsikan dapat diatasi
2. Kuantifikasi terhadap biaya dan manfaat saat aktivitas yang menimbulkan biaya
20
3. Menempatkan nilai moneter pada jumlah akhir. Tanggung Jawab Sosial Bisnis
Dunia bisnis hidup ditengah-tengah masyarakat, kehidupannya tidak bisa lepas dari
kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu ada suatu tanggung jawab sosial yang dipikul oleh bisnis. Banyak
bisnis hanya terbatas sampai menghasilakan barang dan jasa buat konsumen dengan
harga yang murah, atau juga ada yang mengatakan tanggungjawab bisnis adalah jangan
mengambil keuntungan besar, tetapi yang sewajarnya. Dalam dunia bisnis juga semua
orang tidak mengharapkan memperoleh perlakuan tidak jujur dari sesamanya, banyak
praktik manipulasi tidak akan terjadi jika dilandasi dengan moral tinggi.
Moral dan tingkat kejujuran rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu
sendiri, karena masalahnya nilai etika hanya ada di dalam hati nurani seseorang. Etika
mempunyai kendali intern dalam hati, berbeda dengan hokum yang mempunyai unsur
paksaan ekstern. Akan tetapi bagi orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
bisnis yang dilandasi oleh rasa keagamaan mendalam akan mengetahui bahwa perilaku
jujur akan memberikan kepuasan tersendiri dalam kehidupannya baik dalam duniawi
maupun akhirat.
Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang
dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Artinya terjadi
21
kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada, dan dengan demikian dapat
dikategorikan sebagai krisis. Kejadian buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat
mengambil beragam bentuk. Mulai dari bencana alam seperti Tsunami, musibah
teknologi (kebakaran, kebocoran zat- zat berbahaya) sampai kepada karyawan yang
mogok kerja. Segala kejadian buruk dan krisis, berpotensi menghentikan proses normal
bisnis yang telah dan sedang berjalan, membutuhkan penanganan yang segera
(immediate) dari pihak manajemen. Penanganan yang segera ini kita kenal sebagai
Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang
dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Pendekatan yang
dikelola dengan baik sebagai respon terhadap kejadian itu terbukti secara signifikan
sangat membantu meyakinkan para pekerja, pelanggan, mitra, investor, dan masyarakat
Setidaknya terdapat enam aspek yang perlu diperhatikan jika kita ingin menyusun
22
6. Manajemen Krisis (Crisis Management).
Penanganan krisis pada hakekatnya dalam setiap penanganan krisis, perusahaan perlu
membentuk tim khusus. Tugas utama tim manajemen krisis ini terutama adalah
mendukung para karyawan perusahaan selama masa krisis terjadi. Kemudian menentukan
dampak dari krisis yang terjadi terhadap operasi bisnis yang berjalan normal, dan
menjalin hubungan yang baik dengan media untuk mendapatkan informasi tentang krisis
dalam diri para elit profesional tersebut adakesadaran kuat untuk mengindahkan etika
profesi pada saat mereka inginmemberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi
yang terhormat akansegera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah
biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-
ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang
Contoh Kasus
dari bahan berasalah dari binatang tidak halal. Sebelumnya pernah juga terjadi krisis yang
melanda pabrik biskuit dari pabrik susu yang terkait dengan isu biskuit beracun dan isu
pengunaan lemak babi. Kedua masalah tersebut telah berkembang menjadi isu nasional
dan telah melibatkan banyak pihak di dalam penanganannya. Implikasi dari kedua
23
masalah tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap perusahaan besar, tetapi juga telah
membuat perusahaan kecil dan pedagang kecil ikut merasakan akibatnya.Sekian banyak
pengangguran yang terjadi, dan sekian banyak produk yang tidak laku dijual. Kasus obat
anti nyamuk Hit pada kasus Hit, meskipun perusahaan telah meminta maaf dan berjanji
untuk menarik produknya, ada kesan permintaan maaf itu klise. Penarikan produk yang
Disamping masalah yang sangat besar seperti contoh di atas, tidak jarang
perusahaan dilanda oleh masalah yang implikasinya hanya terbatas pada ruang lingkup
satu perusahaan saja. Beberapa contoh krisis yang dihadapi perusahaan adalah :
4) masalah kericuhan dengan pemerintah dalam hal peraturan yang berkaitan dengan izin
usaha.
Dari ketiga kasus di atas, Hit merupakan contoh yang kurang baik dalam menangani
hubungan sinergi antara etika dan laba. Di era kompetisi yang ketat ini, reputasi baik
perusahaan maka akan berbuah keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.
24
Contoh Kasus
Pengendalian Intern.
melakukan sosialisasi secara berkala atas setiap ketentuan tersebut, serta memastikan
pemahaman setiap satuan kerja atas komitmen Bank yang timbul. vi. Membantu
memenuhi permintaan data dari instansi terkait seperti PPATK dan KPK. vii. Penerapan
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT dilakukan
dengan pelatihan berkala kepada petugas dan pejabat Bank, pemantauan dan pengkinian
nasabah dan transaksi keuangan, serta melakukan kewajiban pelaporan sesuai ketentuan
berlaku. viii. Melengkapi dan memperbarui ketentuan dan prosedur satuan kerja
Kepatuhan termasuk prosedur penerapan APU dan PPT. ix. Menjadi petugas penghubung
Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
Umum, SKAI sebagai satuan kerja yang independen dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama, telah melakukan tugas dan fungsi sebagai berikut : i. Melakukan
pemeriksaan secara langsung dan tidak langsung secara rutin kepada satuan-satuan kerja
perbaikan atas beberapa kelemahan yang ada. ii. Menyampaikan laporan hasil
25
pemeriksaan kepada Direktur Utama, Komite Audit, Direktur Kepatuhan, DPS terkait
pemenuhan prinsip syariah dan Unit Kerja terkait. iii. Melakukan pemantauan tindak
lanjut perbaikan terhadap temuan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Laporan
Pelaksanaan Good Corporate Governance 14 PT. Bank Panin Syariah iv. Secara
monitoring tindak lanjut penyelesaian atas temuan pemeriksaan SKAI dan Bank
pemeriksaan internal sebagai standar pemeriksaan setiap satuan kerja maupun kantor
cabang dan cabang pembantu. vi. Menambah SDI sebanyak 3 orang karyawan dengan
Atas rekomendasi dari Komite Audit, PBS menggunakan jasa Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio Rekan untuk pemeriksaan tahun buku 2011. Pelaksanaan audit
oleh KAP telah memenuhi aspek kapasitas, legalitas dan sesuai standar profesi akuntan
publik.
26
gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker
lambung.
HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata
sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat
turunan Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-
nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT
17 L (cair isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT
Megarsari Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni
2006.Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual
dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat
anti-nyamuk HIT.
Penjelasan:
Dalam kasus ini pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT.
Megarsari Makmur yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan
peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka
yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu
penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot oleh produk itu
semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki /digunakan
ruangan tersebut.PT Megarsari juga melanggar prindip Kepedulian, Melakukan apa saja
untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan
pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih
mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan
meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu
sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas
konsumen terhadap produk itu sendiri.
Solusi:
1. Pihak produsen dalam hal ini PT Megarsari Makmur harus menarik seluruh produk
mereka dan melakukan evaluasi lagi terhadap seluruh produk nya.
27
2. Memberikan sanksi terhadap produsen tersebut agar tidak terulang ke produsen yang
lainnya.
4. Lebih teliti dalam memeriksa izin penggunaan bahan-bahan yang dijadikan sebagai
bahan baku untuk produk yang akan diproduksi.
28
tetapi malah dinyatakan sebagai aset perusahaan.Jadi disini ada permainan atau trik-trik
akuntansi yang sedang dijalankan.
Di lain pihak PT Kereta Api Indonesia memandang bahwa kekeliruan pencatatan
tersebut hanya terjadi karena perbedaan persepsi mengenai pencatatan piutang yang tidak
tertagih, terdapat pihak yang menilai bahwa piutang pada pihak ketiga yang tak tertagih
itu bukan pendapatan. Sehingga sebagai konsekuensinya, PT KAI seharusnya mengakui
menderita kerugian.
PT. Indofarma (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang berada di bawah Departemen Kesehatan.Indofarma memproduksi obat – obat
esensial dan merupakan produsen obat generik berlogo terbesar di Indonesia. Diawali
dengan melihat tinjauan keuangan kurun waktu 1999-2003, kondisi perusahaan memiliki
growth sales yang sangat baik akan tetapi pencapaian yang baik tidak diimbangi oleh
laba yang dihasilkan. Terbukti adanya kerugian yang sangat ekstrim di periode 2002-
2003 yang tak luput sebagai akibat kesalahan-kesalahan direksi dalam pelaporan
keuangannya.
29
demikian tidak diketahui apakah tindakan tersebut merupakan suatu kesengajaan atau
tidak dari manajemen untuk memberikan Laporan Keuangan dengan kinerja yang bagus
kepada publik. Sehingga publik akan menanamkan atau tidak modalnya terhadap
perusahaan farmasi tersebut. Kalau tindakan ini merupakan satu hal yang disengaja dan
diketahui oleh manajemen Indofarma jelas merupakan suatu kejahatan di Pasar Modal.
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business.
Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis
yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai
adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia
bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis
mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis
bagi pelakunya Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sangsi. Jika semua
tingkah laku salah dibiarkan, maka lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Pada
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika, yaitu: 1. Sistematik Masalah-
mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis
31
individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu
tindakan dan karakter individual. Ciri bisnis yang beretika berdasarkan hasil diskusi
kelompok dalam mata kuliah etika bisnis dapat disimpulkan mengenai ciri-ciri bisnis
yang beretika yaitu tidak merugikan siapapun, tidak menyalahi aturan-aturan dan
norma yang ada., tidak melanggar hukum, tidak menjelek-jelekan saingan bisnis, serta
32