Anda di halaman 1dari 21

Gambaran Umum Kajian Etika Bisnis

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis Islam

Dosen Pengampu :
Dr. Nurul Ichsan, M.A

Disusun Oleh :
Kelompok 1 Kelas 3A
Sammy Alsabah 11220860000079
Umar Alief Alfaruq 11220860000081
Bima Wahyu Ramadhan 11220860000063

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Gambaran
Umum Kajian Etika Bisnis” sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta
salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa
manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman yang berilmu seperti saat ini.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Nurul
Ichan M.A selaku Dosen Pengampu mata kuliah Etika Bisnis Islam yang telah memberikan
kami amanah untuk membuat makalah ini.

Namun, kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat hal- hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Kami berharap makalah yang telah kami buat dapat memberikan manfaat yang berarti untuk
para pembaca.

Ciputat, 18 Juni 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................4
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................5
2.1 Apa yang bisa kita ketahui tentang etika bisnis ........................................................... 5
2.2 Apa yang harus saya lakukan Dalam beretika bisnis ................................................... 7
2.3 Apa dasar yang harus saya percayai Dalam beretika bisnis ......................................10
2.4 Mengapa Belajar Etika Dalam Bisnis? ......................................................................12
2.5 Alasan Belajar Etika Bisnis ....................................................................................... 14

BAB III PENUTUP .........................................................................................................19

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSAKA ........................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Banyak cerita tentang perilaku tidak etis dalam bisnis, di antaranya skandal yang terjadi
dalam bidang keuangan, tabungan dan pinjaman, dan industri lain yang menyebabkan
kekhawatiran tentang etika di tempat kerja. Kesuksesan seringkali diukur hanya dalam
bentuk uang mencerminkan perilaku dari banyak orang di masyarakat kita. Keinginan untuk
memiliki akan barang dan jasa semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi masyarakat, demikian juga bisnis juga mencerminkan nilai-nilai,
kepercayaan, dan tujuan pribadi masyarakat. Peran penting etika untuk bisnis dapat dilihat
pada praktek bisnis yang mengesampingkan etika sehingga menimbulkan resiko serius bagi
bisnis dan dapat mengakibatkan kerusakan besar pada bisnis dan masyarakat, serta dapat
menimbulkan konflik antara tujuan bisnis dan norma etika. Untuk alasan itulah maka perlu
pemahaman tentang pentingnya etika dalam bisnis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang bisa diketahui tentang etika bisnis?
2. Apa yang harus saya lakukan dalam berEtika bisnis?
3. Apa dasar yang bisa saya percayai dalam Etika bisnis?
4. Mengapa kita harus mempelajari Etika bisnis?
5. Apa alasan belajar Etika bisnis?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui dasar-dasar dalam implementasi Etika bisnis dalam kehidupan sehari-hari
2. Menerapkan nilai-nilai Etika bisnis
3. Memahami manfaat dan tujuan dari Etika bisnis

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa yang bisa kita ketahui tentang etika bisnis.


Etika merupakan refleksi jiwa, ungkapan perasaan terhadap perilaku atau tindakan
orang lain atau diri kita berdasarkan nilai-nilai yang disepakati karena etika berasal dari kata
etos yang berarti kebiasaan, karakter, atau watak.
Seringkali pebisnis dihadapkan pada kondisi-kondisi sulit dalam perkembangannya. Baik
yang terkait dengan pengelolaan sumber daya internal perusahaan dan dengan masyarakat.
Untuk menangani berbagai masalah sulit semacam itu, dibutuhkan suatu prinsip yang dapat
membantu pebisnis dalam bersikap. Inilah alasan mengapa etika dalam berbisnis sangat
penting untuk dimiliki.
Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua bagian yang berhubungan
dengan perusahaan, masyarakat, dan individu. Peran dari etika bisnis pada sebuah perusahaan
adalah untuk membentuk perilaku karyawan dan pimpinan agar hubungan antara karyawan,
perusahaan, dan berbagai pihak internal dan eksternal lain tetap sehat.1
Etika bisnis merupakan suatu pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal.
Ini merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu atau pun
organisasi di masyarakat.2
Sebagai contoh Dalam perusahaan, etika bisnis dapat membentuk suatu nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan untuk menciptakan suasana hubungan yang adil dan sehat
baik itu dengan sesama rekan kerja maupun konsumen. Dari etika bisnis itulah secara tidak
langsung akan mendorong adanya sikap tanggung jawab dalam menjalankan bisnis sehingga
segala aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Bagi sebuah perusahaan, etika bisnis merupakan hal penting dalam membangun bisnis.
Dalam membangun dan memperluas kiprah perusahaan menjadi lebih baik, tentunya tidak
mudah untuk dilakukan.
Praktik bisnis yang tidak mengikuti aturan dan kewajiban yang sudah menjadi ketentuan
hukum pemerintah atau kelaziman bisnis yang berEtika, bisa berakibat tidak langgengnya

1
https://greatdayhr.com/id-id/blog/pengertian-etika-bisnis/ diakses tanggal 5 september
2
https://alumni.stekom.ac.id/artikel/pentingnya-etika-dalam-
berbisnis#:~:text=Dalam%20perusahaan%2C%20etika%20bisnis%20dapat,sikap%20tanggung%20jawab%20
dalam%20menjalankan diakses pada tanggal 5 September 2023

5
bisnis itu sendiri. Selain pelanggaran etika, ketidaksuksesan sebuah bisnis juga dapat
disebabkan oleh sangsi formal, di dalam bisnis juga akan berakibat pada runtuhnya reputasi
atau kepercayaan, baik secara eksternal maupun internal perusahaan.
Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli
Dapat dilihat bahwa etika bisnis dapat memegang peran yang cukup penting di dalam
perusahaan karena dapat membentuk perilaku anggota organisasi.
Namun, seiring berjalannya waktu, para pakar bisnis memiliki berbagai macam pendapat
yang berbeda mengenai pengertian dari etika bisnis sendiri.
Agar Anda tidak bingung, GreatDay HR telah mengumpulkan tujuh pendapat ahli mengenai
etika bisnis. Berikut pengertian etika bisnis menurut para ahli3:

Velasques
Menurut Velasques, etika bisnis adalah studi yang berfokus mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini juga berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan,perilaku bisnis, dan institusi.

Yosephus
Sedangkan menurut Yosephus, etika bisnis adalah etika terapan, dimana dalam penerapan
prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi, terutama
dalam industri bisnis. Menurut beliau sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis
yang melakukan kegiatan ekonomi.

Hill dan Jones


Lalu, Hill dan Jones berkata bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan
antara salah dan benar. Di samping itu, etika bisnis juga memberikan pembekalan kepada
setiap pemimpin perusahaan ketika harus mempertimbangkan untuk mengambil keputusan
strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.

3
Ibid

6
Steade Et Al
Steade dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa etika bisnis adalah standar etika yang
berhubungan dengan tujuan dan cara untuk mengambil suatu keputusan bisnis.

2.2 Apa yang harus saya lakukan Dalam beretika bisnis.

Beberapa ahli berpendapat bahwa praktik bisnis yang etis sama penting dengan
keuntungan dan pertumbuhan bisnis. Sebagian ahli malah menganggapnya layak menjadi
prioritas utama. Salah satunya Richard De George, penulis Business Ethics: The State of the
Art, yang berpendapat bahwa etika bisnis bersifat absolut. Etika bisnis mesti diutamakan
bahkan ketika penerapannya berisiko membawa kerugian.
Pandangan De George tersebut menuai kritik sebab dianggap tidak selaras dengan tuntutan
realita dalam menjalankan bisnis. Seiring perkembangannya, etika bisnis tidak hanya dilihat
melalui sudut pandang yang normatifUntuk membantu pelaku bisnis menyeimbangkan
antara moralitas dan kepentingan ekonomi, etika bisnis juga dirumuskan dalam bentuk
pendekatan praktis.

Dalam etika bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Etika bisnis produksi

Produksi merupakan kegiatan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa dan
menentukan produk dalam rangka mempertemukan apa dan bagaimana keinginan serta
kebutuhan konsumen, berkaitan erat dengan hal-hal sebagai berikut; a) produk yang
berguna dan dibutuhkan; b) produk yang berpotensi menghasilkan keuntungan; c) nilai
tambah yang tinggi; d) jumlah yang dibutuhkan dan mendapatkan keuntungan; e dapat
memuaskan konsumen secara positif.

2. Etika bisnis promosi dan pemasaran

Kegiatan promosi dan pemasaran merupakan ujung tombak dari kegiatan bisnis yang
dijadikan pendukung utama dalam menggembangkan bisnis. Menurut William J. Stanton
dalam (Basu Swasta dan Sukotjo, 1995) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada

7
maupun pembeli yang potensial. Menurut Muslich (2004) hal yang penting dalam promosi
menurut etikanya adalah kebenaran dan kejujuran obyektivitas pesan faktual yang
disampaikan dengan tujuan untuk membangun kepercayaan dan loyalitas masyarakat
terhadap perusahaan.

3. Etika bisnis distribusi

Prinsip distribusi produk dimaksudkan untuk mencapai ketepatan dan kecepatan waktu
datangnya barang ketangan konsumen, keamanan yang terjaga dari kerusakan, sarana
kompetisi dalam ketepatan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Etika bisnis dalam kegiatan distribusi yaitu kecepatan dan ketepatan produk ditangan
konsumen dengan mudah pada saat dibutuhkan. Jika bisnis melakukan penimbunan atas
produk maka akibatnya tidak terdapat ketersediaan produk yang cukup di masyarakat
dan dapat menyebabkan kelangkaan. Penimbunan barang dengan tujuan mendapatkan
keuntungan yang maksimal hal ini tidak sesuai dengan etika bisnis.

4. Etika bisnis dalam kompetisi

Sebuah kegiatan bisnis tidak bisa terlepas dari kompetisi antar pelaku bisnis.

Menurut Muslich (2004) prinsip etika yang dapat dikembangkan dalam kompetisi
berdasarkan landasan-landasan antara lain; a) memberikan yang terbaik untuk konsumen,
dapat berupa memberikan kualitas produk yang terbaik, memberikan harga yang kompetitif
dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen; b) tidak berlaku curang; c) kerja
sama positif4

4
https://stekom.ac.id/artikel/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-etika-bisnis diakses tanggal 6
September 2023

8
Prinsip-prinsip etika dalam berbisnis
Etika Bisnis dapat menjadi standar bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Menurut Sonny Keraf (1998), ada lima prinsip yang dapat dijadikan pedoman untuk
menjalankan praktik bisnis, di antaranya sebagai berikut :
1. Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta tanggung jawab. Orang
yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil keputusan lalu melaksanakannya
berdasarkan kemampuan sendiri dan sesuai dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan,
hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.

9
2. Prinsip saling Menguntungkan

Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk saling memberikan keuntungan


satu sama lain, artinya dalam setiap tindakan bisnis harus diusahakan supaya semua pihak
merasa diuntungkan.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil terhadap semua pihak, dengan tidak
membeda-bedakan dari segala aspek, seperti aspek ekonomi, hukum, maupun yang lainnya.

4. Prinsip Integritas Moral

Prinsip integritas moral merupakan prinsip yang tidak merugikan orang lain dalam
mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi dengan kesadaran bahwa
setiap orang harus dihormati sebagai manusia.5

2.3 Apa dasar yang harus saya percayai Dalam beretika bisnis.

Dalam BerEtika bisnis kalian harus memahami dulu prinsip-prinsip Dalam beretika
karena ini adalah dasar/Akar/ kepercayaan yang harus Dan wajib ada Dalam beretika bisnis
diantaranya :
1. Bersikap Jujur
Kejujuran adalah satu nilai penting yang harus diterapkan dalam berbisnis.
Ketidakjujuran dalam berbisnis dapat diartikan sebagai penipuan, terlebih jika hal
tersebut merugikan pihak tertentu. Bersikap jujur juga membuat karyawan dan
perusahaan menjadi lebih mudah dipercaya.

5
https://alumni.stekom.ac.id/artikel/apa-saja-prinsip-prinsip-etika-dalam-berbisnis diakses tanggal 7
September 2023

10
2. Penggunaan Bahasa yang Baik
Bahasa apa pun yang digunakan dalam berkomunikasi, sebaiknya gunakan bahasa yang
positif dan jauhi kata-kata atau istilah kasar. Penggunaan bahasa menentukan kualitas
diri serta bagaimana kamu ingin dihargai oleh orang lain.

3. Berpakaian Rapi
Pakaian mencerminkan kepribadian seseorang. Dalam berbisnis, berpakaian rapi juga
berarti kamu menghormati relasi bisnis, pimpinan, atau perusahaan yang kamu datangi.
Memakai pakaian yang rapi dan harum juga menggambarkan kualitas dirimu sebagai
seseorang yang dapat dipercaya.

4. Sikap Tanggung Jawab


Prinsip ini penting dalam beretika bisnis karena dapat menumbuhkan komitmen dan
menghasilkan kemakmuran yang tak hanya terbatas pada pemilik saham, namun juga
pada pemangku kebijakan dan lingkungan operasional perusahaan.

5. Menghargai Lingkungan
Tak kalah pentingnya, prinsip menghargai lingkungan juga penting dipahami agar bisa
mempraktikkan etika dalam bisnis dengan optimal. Semua pelaku bisnis harus bisa
menjaga, memanfaatkan, dan mengelola sumber daya alam secara efisien. Dengan
begitu, kelangsungan dan kelestarian alam juga lingkungan dapat bertahan lama.

6. Saling Menguntungkan
Pada prinsip ini memandatkan kesadaran bahwa dalam menjalani sebuah bisnis
membutuhkan win-win solution. Dalam kata lain, semua tindakan dan keputusan bisnis
harus diusahakan untuk mampu memberikan keuntungan terhadap semua pihak yang
terkait.

7. Saling Percaya Antara Satu sama Lain


Sikap saling percaya antara satu dengan yang lain ini tentu mampu membantumu dalam
mengimplementasikan etika bisnis dengan baik. Dengan begitu, kamu dapat mematuhi
perjanjian serta aturan yang telah disepakati bersama sebelumnya dengan lebih mudah
dan tanpa menaruh rasa curiga. 6

6
https://www.sisternet.co.id/read/283484-7-prinsip-yang-bisa-dijadikan-acuan-dalam-melakukan-etika-
bisnis di akses pada tanggal 7 september

11
2.4 Mengapa Belajar Etika Dalam Bisnis?

Pembelajaran etika memungkinkan seseorang untuk menerapkan prinsip-prinsip


etika pada tindakan, yaitu berupa keterampilan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
dan kapan melakukannya. Ketika menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi
khusus, seseorang tidak hanya perlu mengevaluasi situasi dengan mempertimbangkan aturan
dan prinsip etika namun juga perlu untuk melihat situasi dan melihat apa sebenarnya masalah
etika yang terkait.
Etika bisnis merupakan studi khusus tentang kebenaran dan kesalahan moral yang berfokus
pada lembaga bisnis, organisasi, dan kegiatan. Sementara yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah studi tentang standar moral dan bagaimana standar tersebut berlaku untuk sistem
sosial dan organisasi di mana masyarakat modern memproduksi dan mendistribusikan barang
dan jasa, dan untuk kegiatan orang-orang yang bekerja di dalam organisasi ini.7 Etika bisnis,
dengan kata lain, merupakan bentuk dari etika terapan, yang tidak hanya mencakup analisis
norma-norma moral dan nilai-nilai moral, tetapi juga mencoba menerapkan kesimpulan
analisis pada bermacammacam lembaga, organisasi, dan kegiatan yang disebut bisnis.
Terdapat tiga jenis masalah yang dipelajari dalam etika bisnis (Velasquez, 2014), yaitu:
1.Sistemik
Berkaitan dengan hal etis yang berkaitan tentang ekonomi, politik, hukum, dan institusi lain
di mana bisnis beroperasi. Jika sebuah perusahaan mencoba untuk menangani masalah
sistemik, misalnya budaya untuk menyuap agar suatu ijin pendirian usaha dapat dikeluarkan,
maka masalah tersebut harus ditangani pada tingkat sistemik, yaitu, harus ditangani melalui
tindakan terkoordinasi dari banyak kelompok sosial yang berbeda.
2. Etika Perusahaan
Berhubungan dengan pertanyaan tentang perusahaan tertentu dan kebijakan yang dibuat,
budaya, iklim, dampak, atau tindakan. Masalah etika perusahaan hanya dapat diselesaikan
melalui perusahaan atau solusi perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki budaya yang
mendorong kesalahan moral, kemudian bermaksud mengubah budaya tersebut, maka
perusahaan membutuhkan kerja sama dari banyak orang yang membentuk perusahaan agar
budaya tersebut bisa dihilangkan.
3. Etika Individual
Berkenaan dengan pertanyaan tentang keputusan individu, perilaku, atau karakter. Masalah
etika individu dapat diselesaikan melalui keputusan dan tindakan individu bahkan melalui
reformasi individu. Beberapa pelaku bisnis berargumen bahwa etika tidak perlu dimasukkan

7
Velasquez, M. G. (2014). Business Ethics Concepts and Cases Manuel G. Velasquez Seventh Edition.
Retrieved from www.pearsoned.co.uk

12
ke dalam bisnis, karena etika dianggap mengatur semua kegiatan manusia secara sukarela,
sementara bisnis adalah kegiatan manusia sukarela. Akibatnya mereka keberatan untuk
menerapkan standar etika dengan alasan bahwa mereka harus mengejar kepentingan
keuangan perusahaan dan tidak perlu mengalihkan energi atau sumber daya perusahaan
mereka dengan melakukan pekerjaan yang baik. Namun kenyataannya bisnis tidak bisa hidup
dan berlangsung lama, kecuali jika orang-orang yang terlibat dalam bisnis dan masyarakat
sekitarnya mematuhi standar etika minimal.8 Lebih lanjut (Velasquez, 2014) menjelaskan tiga
jenis argumen yang berbeda untuk mendukung pandangan ini:
1. Pendapat bahwa pasar bebas sangat kompetitif.
Pengejaran keuntungan dengan sendirinya akan memastikan bahwa anggota masyarakat
dilayani dengan cara yang paling bermanfaat secara sosial (Filer, 1983). Agar diperoleh usaha
yang menguntungkan, masing-masing perusahaan harus menghasilkan hanya apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat dengan cara paling efisien, sehingga anggota masyarakat akan
mendapat manfaat paling besar. Bila para manajer tidak memaksakan nilai-nilai pada sebuah
bisnis, dan lebih mementingkan pada pengejaran keuntungan dan kepentingan pribadi, maka
mereka dapat menghasilkan suatu hal yang efisien dan dihargai oleh anggota masyarakat.
Argumen tersebut menyimpan asumsi tersembunyi, bahwa:
(a) Tidak semua pasar industri sangat kompetitif, sepanjang perusahaan tidak harus bersaing,
mereka dapat memaksimalkan keuntungan meskipun produksi tidak efisien.
(b) Setiap langkah yang diambil untuk meningkatkan laba tentu akan bermanfaat secara
sosial. Pada kenyataannya, beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan laba tidak
mengindahkan kepentingan masyarakat, seperti membiarkan polusi berbahaya tidak
terkendali, iklan yang menipu, menyembunyikan bahaya produk, penipuan, penyuapan,
penggelapan pajak, dan sebagainya.
(c) Adanya pendapat yang menyatakan bahwa memproduksi barang apa pun yang diinginkan
oleh masyarakat berarti telah memenuhi keinginan masyarakat. Namun sebagian besar
masyarakat, yang miskin dan yang kurang beruntung, belum tentu terpenuhi keinginannya
ketika perusahaan memproduksi apa yang diinginkan pembeli, karena segmen masyarakat
ini tidak dapat berpartisipasi sepenuhnya di pasar.
(d) Adanya kebiasaan untuk membuat argumen penilaian yang normatif, di mana manajer
telah terpola untuk 8 berpikir mengejar keuntungan sebagai tujuan utama perusahaan dengan
berdasarkan beberapa standar moral yang tidak terucapkan dan tidak terbukti, misalnya orang
harus melakukan apa pun yang akan bermanfaat bagi mereka yang berpartisipasi dalam pasar.
Meskipun seolah-olah berusaha menunjukkan bahwa etika tidak penting, namun standar
etika yang disumsikan tidak terbukti untuk menunjukkan hal ini.

8
Velasquez, M. G. (2014). Business Ethics Concepts and Cases Manuel G. Velasquez Seventh Edition.
Retrieved from www.pearsoned.co.uk

13
2. Kewajiban manajer yang paling penting adalah kesetiaan kepada perusahaan tanpa
memandang etika. Menurut (Dey & Hill, 2007) manajer merupakan agen loyal bagi
perusahaan, yang dicirikan dengan tiga hal berikut:
a. Sebagai agen loyal dari majikannya, manajer memiliki tugas untuk melayani majikan
karena majikan ingin dilayani (jika majikan memiliki keahlian agen).
b. Seorang majikan ingin dilayani dengan cara apa pun yang akan memajukan
kepentingannya.
c. Sebagai agen loyal dari majikan, manajer memiliki kewajiban untuk melayani majikan
dengan cara apa pun yang akan memajukan kepentingan majikan. Meskipun manajer
berperan sebagai agen loyal, namun seyogyanya manajer harus berani berargumentasi dan
mengambil tindakan yang mengatasnamakan kebenaran, tidak hanya menuruti kemauan dan
perintah dari perusahaaan untuk selalu mengejar keuntungan namun juga memperhatikan
kepentingan para pegawai dilingkungan perusahaan, masyarakat dan lingkungan sehingga
harmonisasi kehiduan dapat tercapai.
3. Selama perusahaan mematuhi hukum, mereka akan melakukan semua yang diminta etika.
Bagi pebisnis, hal ini dapat diartikan apabila mereka mematuhi hukum, maka dapat dikatakan
mereka sudah beretika.
Sekalipun tidak selamanya mematuhi hukum berarti sudah beretika, karena terkadang
undang-undang mensyaratkan perilaku yang sama dengan perilaku yang disyaratkan oleh
standar moral. Hal ini tidak berarti bahwa etika tidak ada hubungannya dengan kepatuhan
terhadap hukum (Orfield, Losen, Wald, & Swanson, 2004). Banyak standar moral telah
dimasukkan ke dalam ranah hukum karena adanya standar moral yang harus ditegakkan
dengan hukuman melalui sistem hukum. Sementara itu, hukum terkadang dihapus dari buku-
buku hukum ketika hukum tersebut melanggar standar moral.

2.5 Alasan Belajar Etika Bisnis

Pada saat menjalankan bisnis ataupun suatu tugas perlu adanya rasa tanggung jawab
dan sebuah aturan untuk mengatur tindakan-tindakan yang akan dilakukan. Hal tersebut
menjadi pendorong bagi sebuah bisnis untuk menuju arah yang lebih baik atau lebih sering
disebut dengan kesuksesan. Seringkali pebisnis dihadapkan pada kondisi-kondisi sulit dalam
perkembangannya. Baik yang terkait dengan pengelolaan sumber daya internal perusahaan
dan dengan masyarakat. Untuk menangani berbagai masalah sulit semacam itu, dibutuhkan
suatu prinsip yang dapat membantu pebisnis dalam bersikap. Inilah alasan mengapa etika
dalam berbisnis sangat penting untuk dimiliki. Etika bisnis merupakan suatu pengetahuan

14
tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma
dan moralitas yang berlaku secara universal. Ini merupakan aturan tidak tertulis mengenai
cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung
pada kedudukan individu atau pun organisasi di masyarakat.

Dalam perusahaan, etika bisnis dapat membentuk suatu nilai, norma dan perilaku karyawan
serta pimpinan untuk menciptakan suasana hubungan yang adil dan sehat baik itu dengan
sesama rekan kerja maupun konsumen. Dari etika bisnis itulah secara tidak langsung akan
mendorong adanya sikap tanggung jawab dalam menjalankan bisnis sehingga segala aktivitas
bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar. Bagi sebuah perusahaan, etika bisnis
merupakan hal penting dalam membangun bisnis. Dalam membangun dan memperluas
kiprah perusahaan menjadi lebih baik, tentunya tidak mudah untuk dilakukan. Praktik
bisnis yang tidak mengikuti aturan dan kewajiban yang sudah menjadi ketentuan hukum
pemerintah atau kelaziman bisnis yang berEtika, bisa berakibat tidak langgengnya bisnis itu
sendiri. Selain pelanggaran etika, ketidaksuksesan sebuah bisnis juga dapat disebabkan oleh
sangsi formal, di dalam bisnis juga akan berakibat pada runtuhnya reputasi atau kepercayaan,
baik secara eksternal maupun internal perusahaan.9

Perilaku bisnis yang tidak berEtika ini secara eksternal akan menjatuhkan kredibilitas
perusahaan. Dalam jangka panjang tentu akan berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan
bisnis terhadap kemungkinan akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara
ekonomi dan secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari karyawan
terhadap atasan (eksekutif). Akibatnya ethos kerja karyawan menurun karena tidak ada
panutan beretika dari pimpinan. Butuh waktu dan biaya besar untuk memulihkan
kepercayaan publik dan karyawan terhadap perbaikan kualitas etika bisnis perusahaan Yang
tidak lain merupakan bagian dari profesionalitas dan kepedulian sosial perusahaan, serta
landasan yang tidak untuk ditawar, apalagi ditinggalkan, namun untuk dijalankan. Memang,
begitu penting arti etika bisnis untuk keberlangsungan sebuah perusahaan. Sebagai pelaku
bisnis harus memiliki etika dan tanggung jawab dalam menjalankan bisnis. Untuk itu pelaku

9
https://majoo.id/solusi/detail/etika-bisnis diakses pada 7 September 2023

15
bisnis dapat mulai mempelajari etika dalam berbisnis dan cara menumbuhkan adanya etika
saat berbisnis. Harapannya saat meraih kesuksesan bukan menjadi persoalan yang begitu
berat di kemudian hari. 10

Tujuan etika bisnis

Tujuan etika bisnis adalah untuk mendorong kesadaran moral dan memberikan
batasan- batasan bagi para pebisnis atau pemilik perusahaan untuk menjalankan good
business dan tidak melakukan dirty business. Karena hal tersebut dapat merugikan banyak
pihak yang terkait. Dengan adanya etika bisnis para pebisnis memiliki aturan yang dapat
mengarahkan mereka dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik sehingga
dapat diikuti oleh semua orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang
baik. Bisnis yang memahami pengertian etika bisnis dengan baik biasanya tidak akan pernah
merugikan bisnis lain, tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana
yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya dan yang juga penting adalah memiliki izin bisnis
yang sah. Tujuan etika bisnis bisa disimpulkan menjadi beberapa poin 11

1. Meningkatkan kesadaran moral, sehingga pebisnis bukan saja memikirkan keuntungan


dari kegiatan operasional, tapi juga nilai dan sikap yang harus dimiliki. Dengan cara ini maka
perselisihan dapat dihindarkan.

2. Membuat batasan- batasan bagi para pebisnis, merupakan etika yang harus dimiliki.
Pembatasan inilah yang membuat bisnis dapat berjalan sesuai standar dan menghindari
kecurangan.

3. Memberikan motivasi kepada pelaku bisnis untuk dapat meningkatkan kemampuan.


Karena adanya standar yang sudah berlaku, dan harus dipatuhi oleh seluruh pebisnis.12

10
https://alumni.stekom.ac.id/artikel/pentingnya-etika-dalam-berbisnis diakses pada 7 September 2023
11
https://www.akseleran.co.id/blog/etika-bisnis/ diakses pada 7 September 2023
12
https://ilmu.lpkn.id/2021/04/12/pentingnya-etika-bisnis-bagi-seorang-pengusaha/ diakses pada 8
September 2023

16
Pada dasarnya, etika bisnis digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan tertentu
dalam dunia bisnis. Tujuan dari adanya etika bisnis adalah untuk menjalankan dan
menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat.
Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan
individu ataupun perusahaan. Etika bisnis juga menjadi nilai plus atau keuntungan tersendiri
bagi sebuah perusahaan, baik dalam jangka panjang ataupun menengah. Adapun fungsi etika
bisnis di antaranya adalah dapat mengurangi dana yang diakibatkan dari pencegahan yang
kemungkinan terjadinya friksi atau perpecahan, baik dari internal perusahaan itu sendiri
maupun eksternal. Fungsi lainnya dari etika bisnis yakni untuk membangkitkan motivasi
pekerja agar terus meningkat, melindungi prinsip dalam kebebasan berdagang atau berniaga,
serta dapat meciptakan keunggulan dalam bersaing. Secara umum, suatu tindakan perusahaan
yang kurang etis akan membuat konsumen menjadi terpancing dan pada akhirnya muncullah
sebuah tindakan pembalasan. Seperti contoh adanya larang beredarnya suatu produk, gerakan
pemboikotan, dan yang sejenisnya, maka yang terjadi adalah penurunan nilai jual dan juga
perusahaan. Hal ini tentu berbeda dengan suatu perusahaan yang menghargai adanya etika
bisnis, pasti akan mendapatkan peringkat kepuasan yang lebih tinggi. Etika bisnis tentunya
memiliki manfaat tersendiri bagi perusahaan. Apabila perusahaan mengaplikasikan etika
bisnis secara optimal dan terus menerus, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan
beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut . 13

1. Meningkatkan reputasi perusahaan

Perusahaan yang memperhatikan etika bisnis dapat membantu untuk meningkatkan citra
positif mereka dipasar dan masyarakat. Tentunya hal ini dapat mendatangkan pelanggan baru
melalui sistem pemasaran mulut ke mulut. Begitupun sebaliknya, bila tidak memperhatikan
etika bisnis ini dengan baik maka perusahaan bisa memperoleh citra yang negatif dari pasar
atau pelanggan. Hal ini dapat mengurangi peluang Anda untuk mendapatkan pelanggan baru

13
https://www.redlands.edu/study/schools-and-centers/business/sbblog/2019/may-2019/3-reasons-why-
business-ethics-important/ diakses pada 8 September 2023

17
terutama di sosial media. Ketika pelanggan tidak puas dengan pelayanan Anda mereka biasa
akan menyebarkan informasi pengalaman negatif bertransaksi dengan Anda di sosial media.

2. Perusahaan jadi lebih terpercaya

Perusahaan yang selalu mengedepankan etika bisnis bisa membuat perusahaan menjadi lebih
terpercaya di mata pelanggan. Dengan etika bisnis ini, perusahaan dapat menunjukkan bahwa
perusahaan mereka selalu jujur dan tidak pernah menipu pelanggannya. Adanya kepercayaan
dari konsumen, perusahaan akan dinilai pious dalam melakukan bisnis mereka dengan
konsumen. Pada akhirnya, konsumen akan merekomendasikan perusahaan Anda sebagai
perusahaan yang dapat dipercaya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

3. Perusahaan dapat beradaptasi terhadap perubahan

Karyawan yang memiliki etika bisnis ditempat kerja merupakan kunci utama dari kesuksesan
perusahaan. Mereka akan memiliki pemahaman, dapat dipercaya, dapat diandalkan, memiliki
motivasi, perhatian dan juga bertanggung jawab dengan beradapatasi dengan segala posisi dan
pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Pada saat perusahaan mengalami kekurangan
karyawan karena beberapa karyawan meninggalkan perusahaan karena perubahan, maka
karyawan yang memiliki etika bisnis dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas perubahan
tersebut. Mereka akan berusaha untuk memaksimalkan pekerjaan mereka.

4. Menciptakan budaya perusahaan yang khas

Penerapan etika bisnis di dalam perusahaan akan menciptakan dan membentuk budaya
perusahaan yang khas dan membuat keunggulan dalam perusahaan itu. Dengan terbentuknya
budaya yang khas ini akan menciptakan kontribusi pada nilai dan norma yang berlaku pada
perusahaan. Dengan adanya hal tersebut, etika bisnis dapat membantu untuk mengembangkan
perusahaan menjadi lebih baik.14

14
https://sarjanaekonomi.co.id/etika-bisnis/ diakses pada 8 September 2023

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika merupakan refleksi jiwa, ungkapan perasaan terhadap perilaku atau tindakan
orang lain atau diri kita berdasarkan nilai-nilai yang disepakati karena etika berasal dari kata
etos yang berarti kebiasaan, karakter, atau watak.
Seringkali pebisnis dihadapkan pada kondisi-kondisi sulit dalam perkembangannya. Baik
yang terkait dengan pengelolaan sumber daya internal perusahaan dan dengan masyarakat.
Untuk menangani berbagai masalah sulit semacam itu, dibutuhkan suatu prinsip yang dapat
membantu pebisnis dalam bersikap. Inilah alasan mengapa etika dalam berbisnis sangat
penting untuk dimiliki.
Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua bagian yang berhubungan
dengan perusahaan, masyarakat, dan individu. Peran dari etika bisnis pada sebuah perusahaan
adalah untuk membentuk perilaku karyawan dan pimpinan agar hubungan antara karyawan,
perusahaan, dan berbagai pihak internal dan eksternal lain tetap sehat.
Pembelajaran etika memungkinkan seseorang untuk menerapkan prinsip-prinsip etika pada
tindakan, yaitu berupa keterampilan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan kapan
melakukannya. Ketika menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi khusus,
seseorang tidak hanya perlu mengevaluasi situasi dengan mempertimbangkan aturan dan
prinsip etika namun juga perlu untuk melihat situasi dan melihat apa sebenarnya masalah
etika yang terkait.
Etika bisnis merupakan studi khusus tentang kebenaran dan kesalahan moral yang berfokus
pada lembaga bisnis, organisasi, dan kegiatan. Sementara yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah studi tentang standar moral dan bagaimana standar tersebut berlaku untuk sistem
sosial dan organisasi di mana masyarakat modern memproduksi dan mendistribusikan barang
dan jasa, dan untuk kegiatan orang-orang yang bekerja di dalam organisasi ini. Etika bisnis,
dengan kata lain, merupakan bentuk dari etika terapan, yang tidak hanya mencakup analisis
norma-norma moral dan nilai-nilai moral, tetapi juga mencoba menerapkan kesimpulan
analisis pada bermacammacam lembaga, organisasi, dan kegiatan yang disebut bisnis.
Pada saat menjalankan bisnis ataupun suatu tugas perlu adanya rasa tanggung jawab dan
sebuah aturan untuk mengatur tindakan-tindakan yang akan dilakukan. Hal tersebut menjadi
pendorong bagi sebuah bisnis untuk menuju arah yang lebih baik atau lebih sering disebut
dengan kesuksesan. Seringkali pebisnis dihadapkan pada kondisi-kondisi sulit dalam
perkembangannya. Baik yang terkait dengan pengelolaan sumber daya internal perusahaan
dan dengan masyarakat. Untuk menangani berbagai masalah sulit semacam itu, dibutuhkan

19
suatu prinsip yang dapat membantu pebisnis dalam bersikap. Inilah alasan mengapa etika
dalam berbisnis sangat penting untuk dimiliki. Etika bisnis merupakan suatu pengetahuan
tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma
dan moralitas yang berlaku secara universal. Ini merupakan aturan tidak tertulis mengenai
cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung
pada kedudukan individu atau pun organisasi di masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://greatdayhr.com/id-id/blog/pengertian-etika-bisnis/ diakses tanggal 5 september

https://alumni.stekom.ac.id/artikel/pentingnya-etika-dalam-
berbisnis#:~:text=Dalam%20perusahaan%2C%20etika%20bisnis%20dapat,sikap%20tangg
ung%20jawab%20dalam%20menjalankan diakses pada tanggal 5 September 2023
https://stekom.ac.id/artikel/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-etika-bisnis diakses
tanggal 6 September 2023

https://alumni.stekom.ac.id/artikel/apa-saja-prinsip-prinsip-etika-dalam-berbisnis diakses
tanggal 7 September 2023
https://www.sisternet.co.id/read/283484-7-prinsip-yang-bisa-dijadikan-acuan-dalam-
melakukan-etika-bisnis di akses pada tanggal 7 september
Velasquez, M. G. (2014). Business Ethics Concepts and Cases Manuel G. Velasquez
Seventh Edition. Retrieved from www.pearsoned.co.uk
https://majoo.id/solusi/detail/etika-bisnis diakses pada 7 September 2023

https://alumni.stekom.ac.id/artikel/pentingnya-etika-dalam-berbisnis diakses pada 8


September 2023

https://www.akseleran.co.id/blog/etika-bisnis/ diakses pada 8 September 2023

https://ilmu.lpkn.id/2021/04/12/pentingnya-etika-bisnis-bagi-seorang-pengusaha/ diakses
pada 8 September 2023

https://www.redlands.edu/study/schools-and-centers/business/sbblog/2019/may-2019/3-
reasons-why-business-ethics-important/ diakses pada 8 September 2023

https://sarjanaekonomi.co.id/etika-bisnis/ diakses pada 9 September 2023

21

Anda mungkin juga menyukai