Tentang
5.ZULKIFLI : (3523042)
DOSEN PENGAMPU :
OCTRIUS JUFNEL
BUKITTINGGI
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami,sehingga kami bisa membuat dan menyelesaikan makalah yang berjudul Etika
Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempermudah pembuatan makalah
ini.
Oleh karena itu penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan pengalaman yang menginspirasi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
B.Rumusan Masalah……………………………………………………………… 2
C.Tujuan Penulisan……………………………………………………………….. 2
B.Prinsip-Prinsip Bisnis…………………………………………………………... 4
A.Kesimpulan……………………………………………………………………...9
B.Saran……………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan perkembangan dunia bisnis yang begitu dan dinamis pada saat ini , tentunya
harus diimbangi dengan suatu aturan-aturan atau norma-norma yang dapat mengatur kegiatan
bisnis itu sendiri.Dengan begitu pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholder) dapat
melakukan kegiatan bisnisnya dengan baik, 4emban, dan berkesinambungan. Bahkan dalam
suatu kegiatan bisnis itu dapat mendatangkan manfaat dan laba yang optimal bagi kelangsungan
hidup perusahaannya.
Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain.
Kejujuran yang tinggi adalah kemampuan untuk melakukan analisis pada batas-batas kompetisi
seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.Dalam persaingan
inilah yang harus dicermati belakangan ini. Kata telah mengisyaratkan sebuah konsep bahwa
mereka yang berhasil adalah orang yang mahir mengalahkan musuh-musuhnys. Banyak yang
mengatakan bahwa kompetisi lambang ketamakan dan kerakusan. Padahal, bisnis dan perdangan
dunia yang lebih bebas pada masa kini dan di masa mendatang justru akan mempromosikan
kompetisi atau persaingan yang sehat juga lebih bebas, tetapi sesuai dengan etika bisnis yang
telah dibangun.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatiakan antara lain
yaitu pengendalian diri, pengembanagan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri,
menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep 4embangunan tanggung jawab sosial,
menerapkan konsep 4embangunan yang berkelanjutan, menghindari sikap yang kurang etis
(Koneksi, Kolusi, dan Korupsi) mampu mengatakan yang benar itu adalah benar dan lain-
lain.Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis dan kesadaran dari semua pihak untuk
melakukannya, kita yakin kesenjangan sosial itu dapat dikurangi, serta kita optimis dalam
menghadapi era globalisasi.
1
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Arissetyanto Nugroho, Agus Arijanto, Etika Bisnis (Business Ethic), (Bogor: PT Penerbit IPB Press, 2015), 2-4
3
B. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Prinsip etika bisnis tidak berlaku hanya untuk perusahaan besar. Jika anda
seorang wirausahawan yang baru memulai bisnis pun terlepas dari besar atau kecilnya
skala usaha yang dimiliki menjalankan etika bisnis harus sudah dilakukan sedari awal.
1. Kejujuran
Bisnis apa pun memerlukan kejujuran sebagai salah satu fondasinya. Sebagai
seorang pemilik usaha. Anda harus bersikap jujur kepada pelanggan sehingga mereka
tidak akan kecewa dan menjadi konsumen yang loyal. Seperti contoh, anda membuka
usaha bakery. Seorang pelanggan membuat pesanan dengan beberapa catatan khusus
seperti hanya menggunakan tepung, margarin, dan cokelat. Jika anda tidak dapat
memenuhinya, maka sampaikan saja, alih-alih justru membuat dengan bahan yang tidak
sesuai dan menyampaikan bahwa Anda menggunakan bahan-bahan yang diminta.
2. Keadilan
Berlaku adil lah kepada siapa saja,seperti kepada karyawan, konsumen, bahkan
mitra usaha. Prinsip etika bisnis ini akan membuat orang lain merasa dihargai dan
dihormati sehingga nyaman untuk menjalin relasi dengan anda. Misal anda kedatangan
seorang pelanggan baru, tak lama kemudian pelanggan setia yang biasa belanja dengan
nominal banyak juga datang. Layanilah mereka sesuai dengan waktu kedatangannya
dengan baik tanpa membedakan.
3. Otonomi
Prinsip otonomi berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengambil
keputusan dan tindakan yang benar. Tentunya, tiap keputusan tersebut harus sudah
melalui berbagai pertimbangan matang. Pertimbangan yang diambil pun tidak semata
hanya dari aspek bisnis. Anda juga perlu memperhatikan aspek-aspek lain seperti moral
dan norma sosial. Di samping itu, pengambilan keputusan tidak sebaiknya dibuat
berdasarkan emosional. Bijaknya, buatlah setiap keputusan dengan rasional (gunakan
data jika ada) tanpa mengabaikan norma dan moral.
4
4. Saling Percaya
Prinsip saling percaya didasari oleh kejujuran satu sama lain. Kendati begitu,
memberi kepercayaan tidak terbatas mengikuti emosi. Dalam bisnis, Anda juga perlu
melalui beberapa konsiderasi sebelum akhirnya menjalin kerja sama dan memberi
kepercayaan. Contohnya seperti anda merekrut seorang karyawan yang
direkomendasikan oleh seseorang yang tidak terlalu anda kenal. Ada baiknya, anda tidak
begitu saja menerima tanpa melakukan cross check terlebih dahulu. Paling tidak, anda
juga tetap perlu mengetahui latar dan kemampuan calon karyawan tersebut untuk
meminimalkan berbagai risiko.
5. Integritas
Integritas adalah kunci penting untuk menjaga nama baik suatu usaha. Integritas
yang kuat akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan pihak lain terhadap usaha.
Etika bisnis ini pun tidak hanya dipenuhi oleh pemilik usaha, tetapi juga orang-orang lain
yang ada di dalam badan usaha seperti karyawan. Misal, anda memiliki usaha warung
makan. Sekalipun anda tidak berada di lokasi, karyawan anda tetap harus melayani
konsumen dengan baik.
6. Loyalitas
Loyalitas dalam konteks ini adalah mampu memisahkan urusan pribadi dan
urusan profesional (usaha atau bisnis). Dalam kata lain, kita mampu memegang
komitmen usaha kendati ada tantangan tersendiri saat menghadapinya. Loyalitas dapat
terlihat dari keseriusan dan kerja keras yang diberikan dalam menjalankan peran atau
usaha. Loyalitas yang baik pun menjadi modal kuat untuk mencapai tujuan usaha yang
telah direncanakan.
7. Tanggung Jawab
Sebagai pemilik usaha, kita perlu berhati-hati dalam setiap perkataan dan
perbuatan, kita harus mampu mempertanggungjawabkan apa yang menjadi tindakan kita
sendiri, sekecil apa pun itu. Misal anda menyediakan jasa logistik. Ternyata, barang yang
sampai ke konsumen akhir mengalami kerusakan padahal telah mengikuti seluruh
prosedur sesuai yang disarankan oleh usaha anda. Anda pun sebaiknya ikut bertanggung
jawab agar tak merusak kepercayaan konsumen.
5
C. Pengertian Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Pengertian CSR adalah sebuah fenomena dan strategi yang digunakan perusahaan,
untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR adalah
konsekuensi dari kenyataan, bahwa lembaga atau organisasi selain berdimensi ekonomi
juga berdimensi sebagai institusi sosial. Dalam konteks PR (Public Relations), tanggung
jawab sosial perusahaan akan diimplementasikan dalam program dan kegiatan
Community Relations. Contoh perusahaan yang melakukan CSR adalah PT PLN
(Persero). PLN bertekas untuk menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam
penyediaan listrik, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Menyusun dan melaksanakan
program kemitraan sosial dan bina UKM dan peningkatan citra Perusahaan.
Memastikan tersedianya program pelestarian alam, termasuk penghijauan dan
upaya pengembangan citra perusahaan sesuai dengan prinsip good corporate governance.
Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan
perusahaan, dengan lingkup kegiatan community relation, community services,
community empowering, dan pelestarian alam.
1. Dana CSR
Dana CSR bisa digunakan untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk
membangun desa/fasilitas masyarakat. Fasilitas tersebut khususnya untuk masyarakat
yang berada di sekitar dunia usaha atau industri tersebut berada.
2. Jenis-jenis CSR
i. Upaya Lingkunga
Fokus utama yang biasa menjadi tanggung jawab CSR perusahaan adalah
terhadap lingkungan sekitar mereka.
ii. Filantropi
Perusahaan akan menunjukan tanggung jawab mereka dengan
menyumbangkan uang.
iii. Praktik Kerja Etis
Perusahaan hendaknya selalu memperlakukan karyawan mereka dengan
etis dan adil, dengan begitu perusahaan akan dianggap telah menunjukan
tanggung jawab sosial mereka.
6
iv. Sukarelawan (Volunteer)
Perusahaan dapat menunjukan itikad baik mereka, dengan menghadiri
acara sukarela. Perusahaan berbagi kepedulian mereka, untuk masalah yang
bersifat spesifik dan komitmen pada organisasi tertentu.
3. Tujuan CSR
Adapun tujuan CSR adalah sebagai berikut :
1. Mengharapkan izin sosial untuk beroperasi (social licence to operate).
2. Peluang mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari masyarakat.
3. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
4. Membuat pengurangan (mereduksi) risiko usaha dunia.
5. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
6. Membentangkan akses menuju market yang lebih luas.
7. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
8. Melebarkan akses sumber daya.
7
5. Manfaat CSR bagi Perusahaan
Adapun manfaat CSR bagi perusahaan adalah:
Meningkatkan citra perusahaan
Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain
Memperkuat brand merek perusahaan dimata masyarakat
Membedakan perusahaan tersebut dengan pesaingnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam dunia bisnis etika memiliki peran penting bagi perjalanan organisasi
bisnis.Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral dalam
pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang erat.Bisnis
tanpa etika akan membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan justru merugikan
tujuan utama dari bisnis itu sendiri.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing
elemen dalam lingkaran bisnis.Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah
elemen yang saling mempengaruhi.Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika,
sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika bisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek.Saling menjaga kepercayaan
dalam Kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik
dalam lingkup mikro maupun makro.Tentunya ini tidak akan memberi keutungan segera,
namun ini adalah wujud investasi jangka Panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran
bisnis.Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
B. Saran
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin
menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang
terjadi padaa perusahan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang
berat apabila salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika didalam bisnis pun
dapat berjalan dengan baik dan lancer di perusahaan tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Arissetyanto dan Agus Arijianto, Etika Bisnis(Businis Ethics). (Bogor : PT Penerbit IPB
Press, 2015)
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6016983/apa-itu-csr-ini-rungsi-jenis-
tujuan-contoh-dan-manfaatnya/amp
https://pintek.id/blog/7-prinsip-etika-bisnis-untuk-menjadi-wirausahawan-sukses/