Anda di halaman 1dari 17

ETIKA BISNIS

Grace Natasya 2017110043


Vania Marcellina 2017110046
Gilang Permatasari 2017110083
Laurensia 2017110068

ETIKA PROFESI

STMIK Likmi
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah Etika Bisnis ini.
Kami juga berterima kasih pada Bapak Roberto Santana Molle, S.Kom., M.M.
selaku dosen mata kuliah Etika Profesi STMIK Likmi yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai etika dalam berbisnis. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami harapkan kritik dan sarannya demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada kata-kata yang kurang
berkenan. Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi pembacanya.
Terima kasih atas perhatiannya.

Bandung, September 2020

Penyusun

1|Business Ethic
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 3

B. Pengertian Etika Bisnis ........................................................................................ 4

C. Tujuan Etika Bisnis .............................................................................................. 5

D. Prinsip Etika Bisnis .............................................................................................. 6

E. Manfaat Etika Bisnis ............................................................................................ 8

F. E-Commerce ......................................................................................................... 9

G. Pelanggaran Etika Bisnis .................................................................................... 12

H. Faktor Penyebab Pelanggaran Etika Bisnis ........................................................ 13

I. Upaya Mengatasi Pelanggaran Etika Bisnis....................................................... 14

J. Kesimpulan ......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 16

2|Business Ethic
A. Latar Belakang

P
erkembangan dunia bisnis saat ini begitu cepat dan dinamis, tentunya
perkembangan tersebut harus diimbangi dengan aturan atau norma yang dapat
mengatur kegiatan bisnis. Dengan begitu para pemangku kepentingan
(stakeholder) dapat melakukan kegiatan bisnisnya dengan baik dan berkesinambungan
bahkan dalam suatu kegiatan bisnis tersebut dapat mendatangkan manfaat dan profit
yang optimal bagi kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan yang dijalankan.
Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis
oleh para pelaku bisnis di manapun. Masalah etika dan ketaatan pada hukum merupakan
dasar kokoh yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menentukan tindakan dan
perilaku yang bagaimana yang akan dilakukan dalam bisnisnya.

Moral seorang pengusaha atau pelaku bisnis pun menjadi faktor pendorong untuk
melakukan kebaikan etika sebagai rambu-rambu. Dunia bisnis yang bermoral akan
mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan bisnis yang baik dan seimbang,
selaras dan serasi.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain pengendalian diri, tanggung jawab sosial, menciptakan persaingan yang sehat,
menghindari sikap yang tidak etis seperti KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan
lain-lain.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, semua pihak dapat
melaksanakan kegiatan bisnis dengan baik serta menghindari masalah-masalah yang
bisa saja terjadi dalam era globalisasi.
3|Business Ethic
B. Pengertian Etika Bisnis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etika adalah nilai mengenai benar dan
salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan Bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam
melakukan bisnis, kita wajib memperhatikan etika bisnis agar dipandang sebagai bisnis
yang baik.
Menurut Hill dan Jones (1998) etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk
membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap
pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis
yang terkait dengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia juga mengatakan,

“ Most of us already have a good sense of what is right


and what is wrong. We already know that is wrong to
take action that put the lives other risk ”

Secara sederhana, etika bisnis juga dapat diartikan sebagai suatu aturan main
yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi dalam praktik bisnis sehari-hari etika
bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat
penting mengingat keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Etika bisnis mencakup bagaimana seorang pelaku bisnis menjalankan bisnis
secara adil, sesuai dengan hukum berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan
individu atau perusahaan di masyarakat.

4|Business Ethic
C. Tujuan Etika Bisnis

Tujuan etika bisnis adalah memberikan kesadaran akan moral dan memberikan

batasan kepada para pelaku bisnis supaya dalam menjalankan bisnisnya dengan baik,

sehingga tidak berperilaku yang dapat merugikan banyak pihak yang ada hubungannya

dengan bisnis tersebut.

Di dalam jalannya sebuah kegiatan bisnis yang baik tidak hanya berorientasi pada

keuntungan, produksi barang dan kegiatan operasional saja tetapi harus memperhatikan

tingkat moralitas yang baik dari seorang pebisnis dan perusahaan pengelola itu sendiri.

Etika bisnis dapat mengatur dan mengarahkan para pelaku bisnis untuk mewujudkan

manajemen maupun citra yang baik dalam berbisnis, sehingga bisnis tersebut dapat

diikuti oleh semua orang yang mempercayai bahwa bisnis memiliki etika yang baik.

Dengan kerja sesuai peraturan tentu saja akan terhindar dari yang namanya kecurangan,

KKN atau praktik merugikan lainnya

Dengan adanya etika bisnis juga, kegiatan bisnis dapat jauh dari citra buruk yang

kotor, licik dan penuh dengan penipuan. Ciri-ciri bisnis yang memiliki etika baik

diantaranya :

1. Tidak merugikan pebisnis atau usaha orang lain.

2. Tidak melanggar aturan hukum yang berlaku.

3. Tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya.

4. Memiliki izin usaha yang sah dan jelas di mata hukum.

5|Business Ethic
D. Prinsip Etika Bisnis

Secara umum etika bisnis harus ditempuh oleh perusahaan agar tercapai tujuan yang
telah ditetapakan. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah yang
memperhatikan etika seperti menaati hukun dan peraturan yang berlaku. Oleh karena
itu etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan yang dimaksud.
Adapun prinsip-prinsip etika bisnis menurut Keraf (1994) diantaranya:
1. Prinsip Otonomi.
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan
kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan
mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga
mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab
seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan,
konsumen, pemerintah, dan masyarakat.
2. Prinsip Kejujuran.
Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu
barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini
paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
3. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik.
Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau
menguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal
tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.
4. Prinsip Keadilan.
Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana
prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
5. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri.
Prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin
diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin
diperlakukan.

6|Business Ethic
Selain itu ada juga nilai-nilai etika bisnis yang seharusnya tidak dilanggar menurut
Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, yaitu :
1. Kejujuran
Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat
keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci
keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah
persaingan bisnis.
2. Keadilan
Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan
sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan
keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan
tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.
3. Rendah Hati
Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan
produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah
melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan
untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak
sedikit masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu
sempurna, pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
4. Simpatik
Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien
atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis
anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.
5. Kecerdasan
Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang
memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan
menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan
oleh lawan-lawan bisnisnya.

7|Business Ethic
E. Manfaat Etika Bisnis

Manfaat yang bisa didapatkan dari etika bisnis bagi perusahaan yaitu :
1. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Etika bisnis sangat penting bagi perusahaan, terutama perusahaan besar yang
memiliki banyak karyawan yang tidak saling mengenal. Setiap karyawan pada
perusahaan akan terikat dengan peraturan standar etis yang sama, maka jika ada
suatu kasus yang timbul maka akan mengambil keputusan yang sama.
2. Perusahaan Dapat Menjelaskan Bagaimana Menilai Tanggung Jawab Sosialnya
Dengan biasa menjelaskan tanggung jawab sosial atau dengan menggunakan
pendekatan sosial perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan dari segi
ekonomi saja, tapi mendapatkan keuntungan dari segi sosial juga. Jika perusahaan
telah bertanggung jawab dari segi sosial maka usaha akan berjalannya secara baik,
sehingga secara tidak langsung perusahaan akan terhindar dari konflik sosial yang
dapat merugikan.
3. Memungkinkan Perusahaan Untuk Mengatur Dirinya Sendiri
Hal ini disebut juga dengan “self regulation” merupakan suatau proses dimana
individu dapat mengatur pencapainnya sendiri. Dapat menentukan target mereka,
melakukan evaluasi terhadap kesuksesan mereka ketika telah tercapainya target
tersebut dan memberikan penghargaan kepada diri mereka sendiri karena mereka
telah mencapai target yang diinginkannya.
4. Membantu Menghilangkan Grey Area Pada Bidang Etika
Misalnya kesetaraan penerimaan gaji, penggunaan tenaga kerja dibawah umur dan
kewajibab perusahaan dalam menjaga lingkungan hidup, sehingga perusahaan
memiliki batasan-batasan dalam menjalankan bisnisnya.
5. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Memiliki daya saing saat ini sudah menjadi keharusan bagi setiap perusahaan,
karena jika suatu perusahaan tidak memiliki daya saing, usahanya tidak akan
bertahan lama. Jika suatu usaha atau bisnis memiliki etika yang baik, maka bisnisnya
akan mengalami perkembangan dan semakin meningkatkan daya saing maupun
kemampuannya untuk bersaing di pasaran dengan perusahaan atau pembisnis lain.

8|Business Ethic
6. Meningkatkan Kepercayaan Investor Pada Perusahaan
Bagi perusahaan yang sudah go publik maka akan mendapatkan manfaat berupa
meningkatnya kepercayaan para investor untuk berinvestasi, jika terjadi kenaikan
harga saham maka biasanya akan menarik minat investor untuk berinvestasi atau
membeli saham perusahaan.
7. Membangun Citra Positif Perusahaan
Etika bisnis juga dapat membangun citra yang baik tentang perusahaan dimata para
mitra bisnis maupun para konsumen. Maka dengan citra yang baik akan menjaga
kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

F. E-Commerce

Pandemi COVID-19 berdampak pada meningkatnya penggunaan e-commerce di


seluruh dunia. Selama pandemi berikut data 10 situs web e-commerce teratas dilansir
dari https://www.researchgate.net/ :

No. Retail Website Millions


1 Amazon.com 4059M
2 Ebay.com 1227M
3 Rakuten.co.jp 804M
4 Samsung.com 648M
5 Walmart.com 614M
6 Apple.com 562M
7 Aliexpress.com 532M
8 Etsy.com 395M
9 Homedepot.com 292M
10 Allegro.pl 272M

More Online Shopping = More Cybercrime


E-commerce Indonesia Unicorn Tokopedia mengalami pembobolan basis data
internalnya oleh pihak tak dikenal pada Maret lalu, mengakibatkan kebocoran data
besar-besaran informasi pribadi lebih dari 15 juta pengguna. Basis data lengkap yang
mencakup 91 juta pengguna Tokopedia dijual di dark web seharga US $ 5.000 oleh
anggota dari platform pertukaran data Raid Forums, menurut kolektif penelitian
keamanan siber Under the Breach.

9|Business Ethic
Situasi pandemi saat ini memang telah memaksa banyak perusahaan bermigrasi ke
e-commerce untuk mempromosikan kelangsungan bisnis mereka. E-commerce menjadi
salah satu jalan yang memberikan peluang kepada perusahaan untuk tetap menjalankan
bisnis, tetapi konsumen akhir dan pebisnis memiliki data sensitif yang perlu
dilindungi. Kekhawatiran muncul akan meningkatnya pelanggaran etika bisnis tentang
penipuan, pencurian data dan keamanan transaksi mereka. Karenanya, perlindungan
konsumen, privasi data dan keamanan dunia maya menjadi sangat penting. Pebisnis
harus paham jika mereka ingin memiliki e-commerce yang sukses, mereka perlu
menginvestasikan sumber daya tambahan untuk membuat situs web mereka aman dan
terlindung dari serangan cyber.
Berikut adalah beberapa kasus kejahatan dunia maya yang umum terjadi di dunia pasca-
COVID-19. Dalam beberapa kasus, pelanggaran etika bisnis dalam e-commerce ini
dapat disebabkan oleh ketidaktahuan pebisnis, poor legal advice ataupun karena
kesengajaan pebisnis itu sendiri :

1. Unoriginal Logos / Logo tidak original


Logo adalah bagian penting dari branding perusahaan. Beberapa pengusaha
memiliki anggaran kecil untuk desain logo dan mungkin menyalin logo dari
perusahaan lain atau mungkin menyewa desainer logo yang, karena keterbatasan
anggaran, menyalin desain yang sudah digunakan.
2. Image theft / Pencurian gambar
Gambar berkualitas adalah komponen penting dari situs web berkualitas. Menyewa
fotografer profesional atau membeli foto stok bisa jadi mahal. Akibatnya, desainer
web yang tidak etis terkadang mencuri gambar dan menggunakannya di situs web
yang mereka buat.
3. Content theft / Pencurian konten
Yaitu ketika pebisnis tidak mampu menyewa content writer berkualitas, web
designer, plagiat deskripsi produk, konten, katalog online untuk digunakan di situs
mereka.

10 | B u s i n e s s E t h i c
4. Selling counterfeit items / Menjual barang palsu
Pengecer terkadang menjual barang palsu. Dalam beberapa kasus, ini terjadi
karena pengecer itu sendiri menjadi korban penipuan oleh pedagang grosir tidak
sah. Dalam kasus lain, pemilik perusahaan mengetahui sepenuhnya bahwa mereka
menjual produk palsu.
5. Unauthorized use of audio and video files / Penggunaan file audio dan video
yang tidak sah
Hal ini dapat menjadi masalah yang signifikan bagi bisnis yang menggunakan
musik dan file suara lainnya dalam podcast dan pemrograman video. Konten
audio, termasuk musik, memiliki hak cipta dan izin penggunaan. Padahal ada
kemungkinan bagi pebisnis untuk membeli hak agar dapat menggunakan lagu
berhak cipta.

Menggunakan konten dan gambar tanpa izin dapat mengakibatkan tuntutan hukum,
akun hosting web terkena suspend, penghapusan dari platform media sosial, penurunan
engine ranking bahkan dipermalukan di depan umum. Pemilik bisnis dapat
menghindari pelanggaran kekayaan intelektual dengan membeli kreasi konten asli,
bekerja dengan fotografer berkualitas atau layanan pembuatan konten dan memastikan
bahwa mereka memiliki dokumentasi yang mengesahkan penggunaan semua konten
online.

Berikut adalah tips dalam menjalankan e-commerce yang dapat diterapkan oleh
pebisnis agar terhindar dari pelanggaran etika bisnis :

1. Memperoleh izin untuk menjual produk sebagai pengecer resmi.


2. Menggunakan konten yang disetujui, seperti foto, logo perusahaan, dan salinan
deskriptif dalam upaya penjualan.
3. Menghormati poin harga yang ditetapkan oleh supplier/ vendor.

11 | B u s i n e s s E t h i c
G. Pelanggaran Etika Bisnis

1. Fintech Ilegal
Kasus foto nasabah disebar dan
dilabeli kalimat yang tidak
senonoh dialami oleh YI (51)
warga Solo, Jawa Tengah.
Mengutip Kompas.com, foto YI
disebar di media sosial dengan
tulisan tidak senonoh lantaran
telat membayar pinjaman selama dua hari. YI meminjam senilai Rp 1.000.000.
Tetapi dirinya hanya menerima Rp 680.000. Kemudian, YI harus mengembalikan
pinjaman tersebut senilai Rp 1.054.000 dalam jangka waktu seminggu. YI melalui
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Soloraya akhirnya melaporkan oknum pinjaman
online Incash dan penyebar poster foto dirinya ke medsos tersebut kepada pihak
berwajib.

2. FIFA (Federation Internationale de Football Association)


Kasus suap di salah satu induk
organisasi olahraga terbesar di dunia
yaitu FIFA, 14 orang yang terkait
didakwa pada Mei 2015 sehubungan
dengan kasus penipuan transfer,
pemerasan, dan pencucian uang yang
diselidiki oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat. Mereka diekstradisi
ke Amerika Serikat atas tuduhan menerima suap senilai US 150 juta. Markas
CONCACAF di Miami ikut digeledah. Dalam pemilihan tuan rumah piala dunia
2010 di Afrika Selatan dicurigai adanya permainan jual beli suara. Beberapa
petinggi FIFA diduga menerima uang, agar dapat meloloskan Afrika Selatan sebagai
pemenang dalam pemilihan tuan rumah piala dunia 2010. Dengan kasus ini dapat
kita ketahui bahwa FIFA melanggar etika dengan tidak adanya kejujuran dalam
pemilihan.

12 | B u s i n e s s E t h i c
3. PT. Lapindo Brantas
Sejak terjadinya kebocoran gas di
areal eksplorasi PT Lapindo
Brantas Kabupaten Sidoarjo,
muncul semburan asap putih dari
rekahan tanah, membumbung
tinggi sekitar 10 meter. Semburan
gas tersebut disertai keluarnya
cairan lumpur dan meluber ke lahan warga. Tak kurang 10 pabrik harus tutup,
90 hektar sawah dan pemukiman penduduk tak bisa digunakan dan ditempati
lagi, demikian juga dengan tambak-tambak bandeng, belum la gi jalan tol
Surabaya - Gempol yang harus ditutup karena semua tergenang lumpur
panas.
Perusahaan terkesan lebih mengutamakan penyelamatan asset-asetnya daripada
mengatasi soal lingkungan dan sosial yang timbul. Namun Lapindo Brantas
akhirnya sepakat untuk membayar ganti rugi kepada warga korban Lumpur.
Lapindo akan membayar Rp2,5 juta per meter persegi untuk tanah pekarangan
beserta bangunan rumah, dan Rp120.000 per meter persegi untuk sawah yang
terendam lumpur.

H. Faktor Penyebab Pelanggaran Etika Bisnis

Dalam sebuah bisnis, tentunya ada faktor dasar dalam pembentukan terjadinya suatu
masalah. Ada 3 faktor yang memicu terjadinya pelanggaran etika dalam bisnis :
1. Mementingkan Urusan dan Keperluan Pribadi
Salah satu faktor dasar yang dapat menyebabkan perusahaan melanggar suatu etika
bisnis dapat didasari dari sikap egois yang dimiliki pelaku bisnis. Karena hal
keogisan itu ia rela dalam melakukan pelanggaran apapun terhadap etika bisnis.
Semua itu dilakukan demi untuk memuaskan keinginannya, oleh sebab itu ia tidak
akan mempedulikan dengan keserakahan yang telah dilakukannya, tentang apakah
itu merugikan perusahaan maupun masyarakat.

13 | B u s i n e s s E t h i c
2. Tekanan Persaingan Terhadap Keuntungan (laba) Perusahaan
Dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin hari semakin canggih,
persaingan yang terjadi didalam dunia bisnis ini semakin keras. Oleh sebab itu,
sering kali hal ini membuat para pelaku bisnis hingga perusahaan harus berpikir
keras dalam mempertahankan usahanya dan laba perusahaanya,
Yang tujuannya agar tetap bisa mendapatkan
laba yang diinginkan, perusahaan harus
menekan biaya produksi serendah mungkin,
hingga kemungkinan lainya perusahaan juga
bisa saja mengurangi kualitas hingga kuantitas
dari material produksi perusahaan.

3. Pertentangan antara Nilai Perusahaan dengan Pengusah


Munculnya keinginan dari pelaku bisnis dalam mencapai tujuan- tujuan tertentu
dengan menggunakan metode tertentu. Metode tertentu yang dimaksudkan adalah,
metode atau cara-cara baru yang belum pernah disosialisasikan sebelumnya.
Sehingga hal itu dapat membuat para pekerja atau karyawan tidak dapat menerima
hal tersebut.

I. Upaya Mengatasi Pelanggaran Etika Bisnis

1. Penegakkan budaya berani bertanggung jawab di perusahaan atau organisasi


bisnis. Jika seorang individu mempunyai kesalahan, jangan bersembunyi di balik
institusi ataupun dilindungi oleh institusi.
2. Tolak ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja seseorang dalam karyawan
harus jelas bukan berdasarkan kedekatan dengan atasan, melainkan kinerja.
3. Pengelolaan dan sumber daya manusia harus baik.

14 | B u s i n e s s E t h i c
J. Kesimpulan

Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang
bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam
mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya. Apakah produk yang
dijualnya baik? Apakah dia telah berpromosi dengan tidak menipu? Apakah dia telah
menggunakan praktik bisnis yang jujur?
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.

15 | B u s i n e s s E t h i c
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/etika-bisnis/#ftoc-heading-

https://nissaoctavia.blogspot.com/2020/03/kasus-pelanggaran-etika-bisnis-pt.html

https://regional.kompas.com/read/2019/07/31/20401761/selain-korban-yi-15-korban-
fintech-ilegal-lain-lapor-ke-lbh-soloraya

https://lalalaila.com/pelanggaran-etika-bisnis/

https://www.scribd.com/doc/241894053/Definisi-Pengertian-Etika-Bisnis-Menurut-
Para-Ahli-Menurut-Velasques-docx

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-etika-bisnis/



16 | B u s i n e s s E t h i c

Anda mungkin juga menyukai