Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala


yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan lain-lain, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Etika Bisnis Islam dengan pokok
pembahasan mengenai “PERAN DAN ETIKA BISNIS DIDALAM
PERUSAHAAN”.
Makalah ini disusun dengan menggunakan ragam bahasa sederhana. Agar
isi, maksud dan tujuan penyusunan makalah ini dapat dipahami dengan mudah.

Penyusun telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam menyusun


makalah ini. Namun demikian bentuknya masih banyak kekurangan-
kekurangannya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik-kritik dan saran-saran
yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan isi makalah untuk masa
yang akan datang.

Demikian makalah ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi


para pembacanya. Dan semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan
Taufiq dan Hidayah-Nya kepada siapa saja yang mencintainya. Amin Ya Rabbal
‘alamin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Banda Aceh, 08 Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ ........................ i


DAFTAR ISI ............................................................................... ....................... ii

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................... ........................ 3


1.1 Latar Belakang ................................................ ........................ 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................... ....................... 4
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ............................ ........................ 4

BAB II : PEMBAHASAN………..……………………………………….……5
1. Pengertian Etika, Bisnis dan Etika Bisnis Dalam Islam ....... 5
2. Prinsip Etika Bisnis ...................................... ........................ 6
3. Contoh Etika Bisnis Didalam Perusahaan ... ........................ 8
4. Mamfaat Etika Bisnis Untuk Perusahaan .... ........................ 9
5. Tujuan Etika Bisnis ..................................... ....................... 10
6. Peranan Etika Bisnis .................................... ....................... 10
7. Faktor-faktor pebisnis melakukan pelanggaran etika bisnis12

BAB III : PENUTUP................................................................... ............. ......... 14

1. Kesimpulan ................................................. ............. ......... 14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….....15

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Etika memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,


kepedulian seseorang akan tercermin melalui etika yang dimiliki, salah satu faktor
penentu seseorang diterima atau tidak dilingkungan sosialnya ditentukan oleh
etika yang dimiliki, begitupun dalam dunia bisnis, para pelaku bisnis memiliki
ruang yang sangat luas untuk melakukan aktivitas dalam mengembangkan usaha
yang dijalankan, dan berusaha untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh,
memiliki daya saing yang tinggi, bagi pelaku usaha harus memanajemen
organisasi perusahaan dengan baik, melalui perencanaan strategi, sistem dan
prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika
perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Akhir-akhir ini banyak pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku bisnis


untuk usahanya, persaingan yang semakin berat memicu berbagai cara untuk
bertahan, walaupun cara yang ditempuh sangat merugikan orang lain dan
melanggar etika dalam bisnis. Oleh karenanya, untuk meningkatkan iklim
persaingan usaha yang sehat etika bisnis sangat penting untuk ditegakkan.

Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi
kelangsungan hidup bisnis. Ketidaketisan dalam berbisnis akan merugikan bisnis
itu sendiri, terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Moral bisnis yang
baik adalah perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi
dalam berbisnis. Dalam dunia bisnis pelaku bisnis akan selalu memiliki hubungan
dan kerja sama dengan semua pihak, baik didalam maupun diluar perusahaan,
menjaga agar hubungan tetap berjalan dengan baik, pelaku bisnis harus memiliki
etika yang baik karena etika dalam bisnis merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan suatu usaha.

iii
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang menjadi tujuan etika dalam berbisnis ?


2. Bagaimana peran etika dalam bisnis ?
3. Faktor-faktor apa saja yang membuat pebisinis melakukan
pelanggaran etika bisnis ?

1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Untuk mengetahui bagaimana beretika yang baik dalam


menjalankan pekerjaan disuatu perusahaan, bagaimana tujuan dan peran
etika dalam berbisnis sehingga suatu pekerjaan didalam perusahaan
dapat berjalan dengan lancar dan mencapai sasaran yang dituju, dan juga
mengetahui faktor yang mendorong pebisnis melakukan pelanggaran
etika bisnis.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ETIKA, BISNIS, DAN ETIKA BISNIS ISLAM

Etika berasal dari kata Yunani Ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta
etha) berarti ‘adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’ dalam pengertian ini etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-
nilai, tata cara hidup yang baik aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang
dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi
kegenerasi yang lain. Kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku yang terus
berulang sebagai sebuah kebiasaan.

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam
melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai
bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian
nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa
disebut etis apabila dalam mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan
nuraninya. Bapak Paterson bersama plowman menjelaskan bahwa bisnis
merupakan serangkain kegiatan yang berhubungan dengan penjualan ataupun
pembelian barang dan jasa yang secara konsinsten berulang. Dapat disimpulkan
bahwa pengertian bisnis adalah kegiatan atau bentuk aktivitas penjualan jasa dan
barang yang bertujuan untuk mencari atau memperoleh keuntungan kepada pihak
yang berusaha yang berlangsung secara terus menerus selama masih memberikan
keuntungan.

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara


untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini
mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum
yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan
di masyarakat. Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai
moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika
bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke

v
dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-
orang yang ada di dalam organisasi.

Etika Bisnis Islami merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui
hal-hal yang benar dan salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar
berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang
berkepentingan dengan tuntutan perusahaan. Etika bisnis islami adalah studi
tentang seseorang atau organisasi melakukan usaha atau kontak bisnis yang saling
menguntungkan sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam. Dengan demikian, bisnis
dalam islam memposisikan pengertian bisnis yang pada hakikatnya merupakan
usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah SWT. Bisnis tidak bertujuan jangka
pendek, individual dan semata-mata mencari keuntungan tetapi bertujuan jangka
pendek sekaligus jangka panjang, yaitu tanggung jawab pribadi dan sosial dihadap
masyarakat, perusahaan dan Allah SWT.

Etika bisnis yang wajib dimiliki oleh pebisnis unggul dan yang mau sukses
dalam usahanya, perlu menerapkan etika bisnis berikut, diantaranya :
a. Jujur dan tidak berbohong
b. Bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan
c. Lapang dada dalam cara berkomunikasi
d. Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik
e. Tidak mudah emosi atau emosional
f. Berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog
g. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
h. Menggunakan pakaian yang pantas dan menyesuaikan keadaan
i. Bertingkah laku yang baik.

2. PRINSIP ETIKA BISNIS


a. Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa
yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang bisnis yang otonom adalah
orang yang sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam
dunia bisnis. Ia tahu mengenai bidang kegiatannya, situasi yang
dihadapinnya, apa yang diharapkan darinya, tuntutan dan aturan yang
berlaku bagi bidang kegiatannya, sadar dan tahu akan keputusan dan
tindakan yang akan diambilnya serta resiko dan akibat yang akan timbul
baik bagi dirinya dan perusahaannya maupun bagi pihak lain.

vi
a. Kejujuran ketika berkomunikasi dan bersikap.
Kejujuran merupakan poin penting dalam menjalankan usaha sekaligus
membangun kepercayaan. Dalam berbisnis wajib bersikap jujur dalam segala
hal, mulai dari memberikan informasi dan menganalisa kekuarangan
perusahaan.

b. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan adalah perusahaan harus bersikap adil kepada
pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang
adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada
konsumen, dan lain-lain.

c. Prinsip hormat pada diri sendiri


Prinsip hormat pada diri sendiri merupakan prinsip yang
mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin
diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita
tidak ingin diperlakukan.

d. Integritas
Seseorang yang mempimpin perusahaan mendapatkan keparcayaan
dari oran lain karena mempunyai integritas. Integritas dapat diartikan
sebagai konsistensi antara pemikiran, perkataan, dan perbuatan.

e. Memenuhi janji serta komitmen yang dibuat


Seorang pebisnis dapat dipercaya karena mampu memenuhi semua
janji serta komitmennya yang pernah dibuat. Dalam berbisnis Anda tidak
boleh asal membuat janji, tetapi saat diucapkan Anda dapat langsung
memenuhinya dengan baik.

f. Prinsip saling menguntungkan


Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa
sehingga menguntungkan semua pihak. Jadi, kalau prinsip keadilan
menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan
kepentingannya, prinsip saling menguntungkan secara positif menuntut
hal yang sama, yaitu agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan satu sama lain.

g. Loyalitas
Loyalitas merupakan hal yang penting dalam berbisnis. Hal ini
agar bisnis yang Anda jalani dapat berjalan dengan baik tanpa adanya
konflik. Keloyalan dapat ditunjukan dengan bekerja keras sesuai

vii
dengan visi misi perusahaan serta mampu membedakan urusan kantor
dengan masalah pribadi. Loyalitas juga dapat terlihat dari keseriusan
Anda mengembangkan bisnis yang dijalani.

3. CONTOH ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN

a. Menyebutkan Nama

Pengusaha yang mengerti etika bisnis, biasanya akan menyebutkan


nama secara lengkap ketika bertemu dengan orang baru. Hal ini penting
dilakukan untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki etika yang baik.

b. Berdiri Saat Berkenalan

Selain menunjukkan kesopanan, berdiri saat memperkenalkan diri juga


mempertegas kehadiran Anda. Namun, jika kondisinya tidak
memungkinkan untuk berdiri, Anda dapat sedikit membungkuk.
Dengan begitu, rekan bisnis akan melihat bahwa Anda adalah orang
memiliki nilai positif dan memiliki citra baik.

c. Ucapkan Terima Kasih

Ketika menghadiri suatu acara bisnis jangan pernah lupa untuk


mengucapkan terima kasih, misalnya “terima kasih sudah datang”.

d. Bayar Tagihan Ketika Mengundang

Terkadang pertemuan bisnis dilakukan di luar kantor, misalnya di


sebuah kafe, restoran, dan lain sebagainya. Sebagai tuan rumah yang
mengundang pertemuan, ada baiknya membayar tagihan tersebut.

Contoh Perilaku Bisnis Yang Beretika :

Salah satu contoh singkat bisnis yang beretika misalnya ada suatu
perusahaan yang bergerak di bidang makanan dia berinovasi menambahkan
bumbu-bumbu tertentu untuk makannya, perusahaan ini tidak melanggar aturan
karena dia tidak menjiplak resep perusahaan lain karena dia berinovasi dengan
resep yang sudah ada yang dia miliki.

Lalu perusahaan ini mendapatkan hak paten dan mengajukan izin produksi
makanan pada dinas kesehatan, setelah melalui tahapan-tahapan perizinan seperti
izin usaha, ijin produksi dan lain-lain maka perusahaan ini telah secara sah atau
legal menjalankan usahanya.

viii
4. MAMFAAT ETIKA BISNIS UNTUK PERUSAHAAN

a. Dapat Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan

Etika bisnis sangat penting bagi perusahaan, terutama perusahaan


besar yang dimana memiliki banyak sekali karyawan yang tidak saling
mengenal. Setiap karyawan pada perusahaan akan terikat dengan peraturan
standar etis yang sama, maka jika ada suatu kasus yang timbul maka akan
mengambil keputusan yang sama.

b. Perusahaan Dapat Menjelaskan Bagaimana Menilai Tanggung Jawab


Sosialnya

Dengan biasa menjelaskan tanggung jawab sosial atau dengan


menggunakan pendekatan sosial perusahaan tidak hanya mendapatkan
keuntungan dari segi ekonomi saja, tapi mendapatkan keuntungan dari segi
sosial juga. Jika perusahaan telah bertanggung jawab dari segi sosial maka
usaha akan berjalannya secara baik, sehingga secara tidak langsung
perusahaan akan terhindar dari konflik sosial yang dapat merugikan.

c. Dapat Menyediakan Perusahaan atau Dunia Bisnis Kemungkinan Untuk


Mengatur Dirinya Sendiri

Hal ini disebut juga dengan “self regulation” merupakan suatu


proses dimana individu dapat mengatur pencapainnya sendiri. Dapat
menentukan target mereka, melakukan evaluasi terhadap kesuksesan mereka
ketika telah tercapainya target tersebut dan memberikan penghargaan
kepada diri mereka sendiri karena mereka telah mencapai target yang
diinginkannya.

d. Dapat Membantu Menghilangkan Grey Area Pada Bidang Etika

Misalnya kesetaraan penerimaan gaji, penggunaan tenaga kerja


dibawah umur dan kewajiban perusahaan dalam menjaga lingkungan
hidup, sehingga perusahaan memiliki batasan-batasan dalam menjalankan
bisnisnya.

e. Dapat Meningkatkan Daya Saing Perusahaan

Memiliki daya saing saat ini sudah menjadi keharusan bagi setiap
perusahaan, karena jika suatu perusahaan tidak memiliki daya saing,
usahanya tidak akan bertahan lama. Jika suatu usaha atau bisnis memiliki

ix
etika yang baik, maka bisnisnya akan mengalami perkembangan dan
semakin meningkatkan daya saing maupun kemampuannya untuk bersaing
di pasaran dengan perusahaan atau pembisnis lain.

f. Dapat Meningkatkan Kepercayaan Investor Pada Perusahaan

Bagi perusahaan yang sudah go publik maka akan mendapatkan


manfaat berupa meningkatnya kepercayaan para investor untuk
berinvestasi, jika terjadi kenaikan harga saham maka biasanya akan
menarik minat investor untuk berinvestasi atau membeli saham
perusahaan.

g. Dapat Membangun Citra Positif Perusahaan

Etika bisnis juga dapat membangun citra yang baik tentang


perusahaan dimata para mitra bisnis maupun para konsumen. Maka dengan
citra yang baik akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

5. TUJUAN ETIKA BISNIS

Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan


batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak
melakukan monkey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak
pihak yang terkait dalam bisnis tersebut. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk
menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan
hukum yang sudah dibuat.

Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat
mengarahkan mereka dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik,
sehingga dapat diikuti oleh semua orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut
memiliki etika yang baik. Memiliki etika bisnis juga dapat menghindari citra
buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis yang memiliki etika baik
biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar aturan hukum
yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya,
dan memiliki izin usaha yang sah.

6. PERANAN ETIKA BISNIS

Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang
tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi, dimana

x
diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dan biasanya
dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3


hal pokok yaitu :

a. Memiliki produk yang baik


b. Memiliki managemen yang baik
c. Memiliki etika

Etika yang diterapkan oleh sebuah perusahaan bukanlah salah satu


penghambat perusahaan untuk dapat berkompetisi dengan para pesaingnya
melainkan untuk dipandang oleh masyarakat bahwa perusahaan yang menerapkan
etika didalam perusahaan bisnis adalah sebagai perusahaan yang memiliki
perilaku etis dan bermoral. Alasan yang mendorong perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya secara etis sebagai berikut:

a. Penerapan etika bisnis agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan


yang dilakukan karyawan maupun kompetitor yang bertindak tidak etis.
Sebagai contoh, kejahatan pencurian uang perusahaan yang dilakukan
pemilik dan pimpinan perusahaan merupakan faktor penyebab utama
kebangkrutan perusahaan dibanding faktor-faktor lainnya.
b. Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.
c. Penerapan etika bisnis seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap
dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis di antara dua pihak yang
melakukan hubungan bisnis.
d. Penerapan etika bisnis perusahaan secara baik di dalam suatu perusahaan
dapat menghindarkan terjadinya pelanggaran hak-hak pekerja oleh
pemberi kerja. Contoh, perusahaan dianggap berlaku tidak etis apabila
perusahaan tidak memberikan kesempatan kemajuan karier yang sama
kepada tenaga kerja yang ada di perusahaan hanya karena terdapat
perbedaan ras antara pekerja yang satu dengan pekerja lainnya.
e. Penerapan etika bisnis dengan memberikan reword kepada pekerja yang
berprestasi dapat meningkatkan produktivitas kerja dan segaligus
penyemangat bagi karyawan untuk lebih bersifat dan berperilaku baik
sesuai yang dianut oleh perusahaan.

xi
f. Penerapan etika dengan memberikan sanksi kepada karyawan yang
melakukan pelanggaran dan tindakan yang tidak etis sehingga
mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian.
g. Perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usahanya,
untuk mencegah agar perusahaan tidak memperoleh sanksi hukum karena
telah menjalankan bisnis secara tidak etis.

7. FAKTOR-FAKTOR PEBISNIS MELAKUKAN PELANGGARAN


ETIKA BISNIS

Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi oleh


berbagai hal, selain untuk mencapai keuntungan yang sebanyak-banyaknya, juga
dapat disebabkan beberapa faktor antara lain:

a. Banyaknya kompetitor dengan produk mereka yang lebih menarik


b. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi
c. Ingin menambah pangsa pasar
d. Ingin menguasai pasar.

Dari faktor-faktor tersebut, faktor pertama adalah faktor yang memiliki


pengaruh paling kuat terhadap pelanggaran etika bisnis. Salah satu upaya untuk
mempertahankan produk perusahaan tetap menjadi yang utama, dibuatlah iklan
dengan sindiran-sindiran pada produk lain. Iklan dibuat hanya untuk
mengunggulkan produk sendiri, dan menjelek-jelekkan produk iklan lain. Hal
tersebut tentunya menyalahi prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik.

Gwynn Nettler dalam bukunya Lying, Cheating and Stealing memberikan


kesimpulan tentang sebab-sebab seseorang berbuat curang, yaitu :

a. Orang yang sering mengalami kegagalan cenderung sering melakukan


kecurangan.
b. Orang yang tidak disukai atau tidak menyukai dirinya sendiri cenderung
menjadi pendusta.
c. Orang yang hanya menuruti kata hatinya, bingung dan tidak dapat
menangguhkan keinginan memuaskan hatinya, cenderung berbuat curang.
d. Kesempatan yang mudah untuk berbuat curang atau mencuri, akan
mendorong orang melakukannya.
e. Masing-masing individu mempunyai kebutuhan yang berbeda dan karena
itu menempati tingkat yang berbeda, sehingga mudah tergerak untuk
berbohong, berlaku curang atau menjadi pencuri.

xii
f. Kehendak berbohong, main curang dan mencuri akan meningkat apabila
orang mendapat tekanan yang besar untuk mencapai tujuan yang
dirasakannya sangat penting.
g. Perjuangan untuk menyelamatkan nyawa mendorong untuk berlaku tidak
jujur.

xiii
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat, selain mempertaruhkan


barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga membutuhkan etika yang
setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya.
Etika bisnis berperan penting dalam memberikan kepercayaan terhadap kelompok
atau individu yang berkepentingan dengan jalannya perusahaan.

Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis yaitu
menentukan keberlangsungan dari suatu bisnis, selalu relevan sepanjang masa,
sangat berperan bagi kemajuan suatu bangsa, menentukan kemakmuran ekonomi
rakyat. Dengan ditanamkannya etika bisnis di dalam kegiatan bisnis, maka bisnis
tersebut akan berkembang baik. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu
mengembangkan etika yang menjamin kegiatan bisnis itu sendiri.

xiv
Daftar Pustaka

Faisal Badroen, dkk. 2015Etika Bisnis Islam. Jakarta : Kencana

Ahmad, Mustaq. 2001. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta Timur : Pustaka Al-
Kausar

https://mohammadfadlyassagaf.wordpress.com/2016/12/04/peranan-etika-dalam-
bisnis/

http://www.gurupendidikan.co.id/etika-bisnis-pengertian-tujuan-manfaat-prinsip-
contoh/

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-
dalam-perusahaan

xv

Anda mungkin juga menyukai