Anda di halaman 1dari 12

ETIKA BISNIS

ETIKA PASAR BEBAS

OLEH :

1. I Made Krisna Januariawan 202232121482


2. I Putu Adhi Pramana Putra 202232121699
3. I Putu Dede Okta Wibawa putra 202232121458
4. I Putu Gede Jordy Setyawan Nananjaya 202232121446
5. Ni Putu Reinanta Sari 202232121479
6. Leticia xaviera Frederick 202232121484

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
sayangnya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul "ETIKA PASAR BEBAS”.

Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Etika Bisnis. Penyusun menyadari, bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan karena keterbatasan
kemampuan penyusun, untuk itu, masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu
penyusun untuk semakin membenahi kekurangannya.

Demikian dari kami selaku penulis makalah ini, apabila terdapat masalah pada makalah
ini saya ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya harap makalah ini dapat bermanfaat
bagi kalian yang membacanya. Terima kasih.

Denpasar, 2 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 4
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masakah…………………………………………………………….. 5
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………... 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 6
2.1 Etika Pasar Bebas……………………………………………………………… 6
2.2 Keuntungan Moral Pasar Bebas……………………………………………….. 7
2.3 Peran Pemerintah……………………………………………………………… 8
CONTOH KASUS ETIKA PASAR BEBAS……………………………………………… 10
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….. 11
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sistem ekonomi pasar bebas, pasar bebas dianggap sebagai sistem yang lebih
baik dan akomodatif terhadap etika bisnis. Dalam mekanisme pasar bebas, diberikan
kebebasan kepada para pelaku bisnis untuk melakukan aktivitas dalam pembangunan
ekonomi. Pelaku bisnis juga dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme
pasar. Keadaan tersebut didukung oleh orientasi bisnis yang tidak hanya pada produk,
promosi dan konsumen tetapi lebih menenkankan pada persaingan sehingga etika bisnis tidak
lagi diperhatikan dan akhirnya telah menjadi praktek monopoli, persekongkolan, dan
sebagainya.

Pasar bebas memperoleh pembenaran karena mampu mengalokasikan sumber daya


dan mendistribusikan komoditas dalam cara-cara yang adil,mampu memaksimalkan utilitas
ekonomi para anggota masyarakat, danmenghargai kebebasan memilih baik para pembeli
ataupun penjual. Aspek-aspek moral dari sistem pasar ini sangat bergantung pada sifat
kompetitif dari sistem itu sendiri. Jika perusahaan-perusahaan bergabung dan menggunakan
kekuatan bersama untuk melakukan penetapan harga, menyingkirkan pesaing dengan
tindakan-tindakan yang tidak adil, atau memperoleh keuntungan monopoli dengan
mengorbankan konsumen maka pasar tidak lagi menjadi kompetitif dan hasilnya adalah
ketidakadilan, penurunan utilitas sosial, dan pembatasan terhadap kebebasan memilih.

Persaingan pasar melibatkan lebih dari sekedar persaingan antara dua perusahaan atau
lebih. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai etika pasar bebas yang
dijadikan sebagai batasan atau pedoman dalam bertindak atau melakukan persaingan dalam
pasar bebas. Dengan adanya pasar bebas maka perlahan selera masyarakat banyak yang
berpindah dari barang-barang dalam negeri ke barang-barang impor. Perpindahan selera ini
menyebabkan turunnya permintaan konsumen terhadap produk-produk lokal yang pada
akhirnya menyebabkan turunnya tingkat produksi dan berakhir pada turunnya tingkat
pendapatan.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menetapkan kebijakan agar hal seperti ini
tidak terjadi. Tegaknya suatu etika bisnis dan sehat atau tidaknya iklim bisnis sangatlah
ditentukan oleh sistem sosial politik yang dianut dalam suatu negara. Untuk menjamin suau
bisnis yang baik dan juga ber’etika, sangatlah di perlukan sosial politik dan ekonomi yang
sesuai, dengan adanya sosial politik maka akan menjamin konsekuensi kegiatan bisnis yang
baik, etis dan fair. Apabila kita mengharapkan suatu bisnis yang baik dan ber’etika jika tidak
ditunjang oleh sistem sosial politik dan ekonomi yng memungkinkan rasanya sia-sia, karna
keduanya harus seimbang dan keduanya juga saling membutuhkan. Untuk itu pemerintah
harus berperan penting dalam adanya pasar bebas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Etika Pasar Bebas?
2. Apa Keuntungan Moral Pasar Bebas?
3. Bagaimana Peran Pemerintah?

C. Tujuan Masalah

Adapun tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis dalam
membuat makalah Etika Pasar Bebas. Maksud dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa itu etika pasar bebas;


2. Untuk mengetahui keuntungan moral pasar bebas;
3. Untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam pasar bebas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Etika Pasar Bebas

Pasar bebas adalah suatu pasar dimana harga barang dan jasa disusun secara lengkap
yang tidak saling memaksa dan disetujui oleh para penjual dan pembeli, yang ditetapkan
pada umumnya oleh hukum penawaran dan permintaan tanpa campur tangan pemerintah
dalam regulasi harga, penawaran dan permintaan. Produsen memiliki kuasa penuh dalam
menentukan harga jual produk maupun jasanya sesuai mekanisme pasar. Pasar bebas juga
merupakan suatu pasar yang ideal, yaitu dimana adanya perlakuan yang sama bagi semua
pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen, dan objektif memberi peluang
yang optimal bagi persaingan bebas dan juga sehat dalam pemerataan ekonomi.

Pengertian Pasar Bebas menurut para ahli yaitu sebagai berikut:

 Menurut pendapat Adam Smith, pengertian pasar bebas adalah wadah yang digunakan
sebagai tempat berlindung yang diproduksi oleh masing-masing individu berdasarkan
kebebasan untuk menjalankan roda ekonomi yang diinginkan oleh mereka.
 Menurut David Ricardo, pasar bebas sering disebut perdagangan bebas. Yaitu sistem
perdagangan yang berada di luar negeri. Dengan konsep masing-masing negara
melakukan perdagangannya tanpa alasan hambatan dari negara lain.

Secara konkret, proses di pasaran selalu disertai bermacam-macam kegagalan dan


kekurangan. Namun, sistem pasar bebas tetap yang paling unggul terutama karena menjamin
efisiensi ekonomi dengan cara paling memuaskan. Efisiensi di sini dimaksudkan kemampuan
untuk menghasilkan barang atau jasa yang terbanyak dan berkualitas terbaik dengan biaya
yang rendah.

Etika secara keseluruhan, tampak dari dua segi. Pertama keadilan sosial yaitu
kompetisi. Bagiamana semua peserta dalam kompetisi di pasar diberikan kesempatan yang
sama. Kedua, etika dibutuhkan sebagai jaminan agar kompetisi berjalan baik dari sudut
moral. Secara positif kompetisi harus berjalan fair dan secara negatif dalam kompetisi orang
tidak boleh merugikan orang lain. Semua peserta dalam pasar bebas harus berlaku dengan
fair. Artinya, kejujuran merupakan tuntutan etis yang penting. Dengan kejujuran diharapkan
semua peserta dapat berkompetisi dengan awalan yang sama.

Dalam kompetisi pasar sangat mungkin terjadi situasi zero sum: artinya ada yang menang
dan ada yang kalah. Namun, dalam bisnis diharapkan situasi yang terjadi lebih banyak situasi
yang win-win: dua pihak atau lebih dapat menang sekaligus. Situasi ini dapat diciptakan
melalui kerja sama. Karena itu, dalam bisnis, mutual benefit sering menjadi suatu nilai etis
yang khusus: kedua pihak memperoleh manfaat dengan kegiatan bisnis.

2.2 Keuntungan Moral Pasar Bebas

Terlepas dari berbagai kelemahan yang tidak bisa dibantah, sistem ekonomi pasar
bebas sebagai sistem yang paling baik dan kondusif, dibandingkan dengan sistem alternatif
manapun bagi bisnis yang baik dan etis karena dari segi etis sistem ini lebih memungkinkan
praktek bisnis yang baik, etis, dan fair. Dari segi moral sistem ekonomi pasar bebas
mengandung beberapa hal yang sangat positif yaitu :

 Sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan yang
sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
 Dari sejarahnya ekonomi pasar bebas justru lahir untuk membasmi sistem ekonomi
yang korup, karena didukung oleh monopli, kolosi, dan praktek-praktek politik
distorsif yang mengarah pada manipulasi birokrasi pemerintah oleh pengusaha demi
kepentingan mereka dan elit penguasa dengan mengorbankan kepentingan dan rasa
keadilan masyarakat luas.
 Pasar bebas adalah sistem ekonomi yang lahir untuk mendobrak sistem ekonomi yang
tidak etis dan yang menghambat pertumbuhan ekonomi dengan memberi kesempatan
berusaha yang sama, bebas, dan fair kepada semua pelaku ekonomi.
 Dalam sistem ekonomi pasar bebas, semua pelaku ekonomi dibiarkan bebas
mejalankan kegiatan bisnisnya, sesuai dengan keinginannya untuk mengejar
keuntungan sebesar-besarnya, asalkan dengan syarat tidak merugikan masyarakat.
 Sistem ekonomi pasar bebas bukanlah sistem tanpa regulasi melainkan sistem yang
menjamin kebebasan berusaha sebagai hak asasi semua orang, tetapi tetap dalam
kerangka aturan yang fair dan terbuka bagi semua.
 Regulasi pasar bebas adalah regulasi sebagai perwujudan keadilan dan kebebasan
demi menjamin hak dan kepentingan setiap orang dan hak seluruh masyarakat, sambil
tetap mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.

2.3 Peran Pemerintah

Tegaknya suatu etika bisnis dan sehat atau tidaknya iklim bisnis sangatlah ditentukan
oleh sistem sosial politik yang dianut dalam suatu negara. Untuk menjamin suau bisnis yang
baik dan juga ber’etika, sangatlah di perlukan sosial politik dan ekonomi yang sesuai, dengan
adanya sosial politik maka akan menjamin konsekuensi kegiatan bisnis yang baik, etis dan
fair. Apabila kita mengharapkan suatu bisnis yang baik dan ber’etika jika tidak ditunjang
oleh sistem sosial politik dan ekonomi yang memungkinkan rasanya sia-sia, karna keduanya
harus seimbang dan keduanya juga saling membutuhkan. Untuk itu pemerintah harus
berperan penting dalam adanya pasar bebas.

Globalisasi pasar bebas, memiliki dampak positif dan negatif. Karenanya, diperlukan
adanya peran pemerintah untuk membatasi pasar. Syarat utama untuk menjamin sistem
ekonomi pasar yang fair dan adil perlunya suatu peran pemerintah yang sangat mendukung
yang merupakan kombinasi dari prinsip non intervensional dan prinsip campur tangan demi
menegakkan keadilan. Berdasarkan prinsip non intervensional pada dasarnya pemerintah
memang tidak boleh campur tangan atas kehidupan dan kegiatan siapapun, tetapi prinsip ini
hanya berlaku apabila prinsip no harm benar-benar ditegakkan.

Dalam semangat sistem ekonomi pasar bebas yang dikehendaki pemerintah dibatasi
peranannya hanya pada tingkat yang minimal, tetapi sekaligus efektif. Efektifitas ini dalam
kaitannya dengan penegakan keadilan, dalam hal ini pemerintah atau penguasa harus tegas
tanpa kompromi menindak siapa saja yang merugikan pihak lain. Dengan kata lain syarat
terwujudnya sistem pasar yang adil dan kegiatan bisnis yang etis adalah pemerintahan yang
juga adil. Sebaliknya jika pemerintah bertindak di luar hukum atau bertentangan dengan
hukum, maka kekuasaan pemerintah akan kehilangan kemutlakannya dan tidak ada yang
wajib mentaati pemerintah atau penguasa.

Peran pemerintah dalam pasar bebas adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah bersikap Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan
kepentingan pihak tertentu, pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk
membela pihak yang dilanggar dan menegakkan keadilan.
2. Bersikap Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan baik dan fair maka
pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur. Maka siapa saja yang melanggar aturan
main akan ditindak secara konsekuen, siapa saja yang dirugikan dak dan
kepentingannya akan dibela dan dilindungioleh pemerintah terlepas dari status social
dan ekonominya.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang besar yang
dapat mempengaruhi pasar.
4. Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan ketidaksetaraan
dalam masyarakat.
5. Memastikan pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan secara efisien.

Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat dilakukan dalam tiga bentuk yaitu:

1. Membuat undang-undang. Undang-undang diperlukan untuk mempertinggi efisiensi


mekanisme pasar, menciptakan dasaran social ekonomi dan menciptakan pertandingan
bebas sehingga tidak ada kekuatan monopoli.
2. Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan perusahaan) dengan produksi
barang publik agar masyarakat dapat membelinya dengan mudah dan murah
3. Melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter. Kebijakkan fiscal diperlukan masyarakat
bahwa pemerintah dapat menetapkan anggaran belanja dan penerimaan negara secara
seimbang. Dan Kebijakkan moneter diperlukan untuk mengendalikan tingkat harga-harga
agar tetap stabil.
Contoh Kasus Etika Pasar Bebas
Dalam mekanisme pasar bebas diberi kebebasan luas kepada pelaku bisnis untuk
melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam pembangunan ekonomi. Disini pelaku
bisnis dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme pasar. Dalam persaingan
antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam memperoleh keuntungan sering kali terjadi
pelanggaran etika berbisnis, bahkan melanggar peraturan yang berlaku. Apalagi kasus yang
akan dibahas adalah persaingan produk impor dari Indonesia yang ada di Taiwan.

Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut
mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zat
yang terkandung dalam Indomie adalah Methyl Parahydroxybenzoate dan Benzoic Acid
(asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat
kosmetik, dan pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produk Indomie
dari peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu tidak
memasarkan produk dari Indomie.

Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR. Komisi IX DPR meminta
keterangan tentang kasus Indomie bisa terjadi, apalagi pihak negara luar yang mengetahui
terlebih dahulu adanya zat berbahaya yang terkandung di dalam produk Indomie. Ketua
BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalam
kasus Indomie. Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang
juga berada di dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada
dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi.

Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius


Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional tentang
regulasi mutu, gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan
anggota Codec. Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di
Indonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka timbulah kasus Indomie
ini.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pasar bebas merupakan
perdagangan yang berfokus pada penjualan berdasarkan mekanisme penawaran dan
permintaan tanpa melibatkan campur tangan pemerintah. Jadi, pengusaha memiliki
kewenangan mutlak atas pengelolaan produksi dan harganya serta bebas memilih siapa saja
yang akan menjadi target penjualan mereka. Didalam pasar bebas memerlukan etika bisnis
agar tidak terjadi ketidakadilan antara produsen dan konsumen.
Etika secara keseluruhan, tampak dari dua segi. Pertama keadilan sosial yaitu
kompetisi. Kedua, etika dibutuhkan sebagai jaminan agar kompetisi berjalan baik dari sudut
moral. Terlepas dari berbagai kelemahan,, sistem ekonomi pasar bebas sebagai sistem yang
paling baik dan kondusif, dibandingkan dengan sistem alternatif manapun bagi bisnis yang
baik dan etis karena dari segi etis sistem ini lebih memungkinkan praktek bisnis yang baik.
Apabila kita mengharapkan suatu bisnis yang baik dan ber’etika jika tidak ditunjang
oleh sistem sosial politik dan ekonomi yang memungkinkan rasanya sia-sia, karna keduanya
harus seimbang dan keduanya juga saling membutuhkan. Syarat utama untuk menjamin
sistem ekonomi pasar yang fair dan adil perlunya suatu peran pemerintah yang sangat
mendukung yang merupakan kombinasi dari prinsip non intervensional dan prinsip campur
tangan demi menegakkan keadilan
Dalam semangat sistem ekonomi pasar bebas yang dikehendaki pemerintah dibatasi
peranannya hanya pada tingkat yang minimal, tetapi sekaligus efektif. Efektifitas ini dalam
kaitannya dengan penegakan keadilan,
DAFTAR PUSTAKA

https://geotimes.id/opini/monopoli-dan-etika-pasar-bebas-4/Peranan pemerintah

https://id.scribd.com/document/459334207/329723915-Etika-Pasar-Bebas-docx

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/page/view.php?id=97935

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12670/Intervensi-Pemerintah-
Dalam-Perekonomian-Bagian-I-Ringkasan-Sejarah.html

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/pasar-bebas-adalah

Anda mungkin juga menyukai