MAKALAH
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
1442 H/ 2021 M
2
KATA PENGANTAR
Audzubillahiminasyaitonnirrojim Bismillahhirrahmannirrohim
Alhamdulillah puji syukur atas nikmat disetiap hembus nafas selalu kami
panjatkan kepada Allah SWT dimana kami selalu diberikan nikmat sehat, jasmani
dan rohani serta rahmat dan hidayahnya sehingga tugas makalah berisi tentang
“KEPRIBADIAN DAN NILAI” Yang senantiasa Allah SWT berikan kepada kita tak
lupa kita juga sanjung agungkan kepada Nabi baginda Nabi Muhammad SAW dan
mudah-mudahan kita dinantikan syafa’atnya di khiamul nanti aamiin
yarobbal’aallaamiin.
Secara ringkas buku ini membahas mengenai dipadukan dari berbagai sumber
referensi menjadi satu padu. Kami ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu ... selaku
dosen pengampu mata kuliah ... dengan diberinya tugas ini menjadikan kami lebih
sering membaca dan memahami lebih mendalam mengenai materi-materi. Sehingga
menjadikan kami sangat termotivasi dan mendorong semangat kepada kami dalam
mencerminkan dan menjadikan kami mahasiswa intelektual.
Penulis,
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Masalah.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kepribadian...........................................................................................6
1. Pengertian Kepribadian.........................................................................6
4 Mengukur kepribadian............................................................................9
B. NILAI....................................................................................................13
1. Pengertian Nilai.....................................................................................13
3. Jenis Nilai..............................................................................................16
6. Nilai-Nilai Internasional........................................................................20
4
A. Kesimpulan...........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 24
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya kepribadian dari diri seseorang merupakan suatu cerminan dari
kesuksesan.Seseorang yang mempunyai kepribadian yang unggul adalah seseorang
yang siap untuk hidupdalam kesuksesan. Sebab dalam kepribadian orang tersebut
terdapat nilai-nilai positif yang selalumemberikan energi positif terhadap paradigma
dalam menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan.
mengalami pasang surut seiring dengan besarnya tantangan dan cobaan yang
dihadapi.
B.RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEPRIBADIAN
1. Pengertian Kepribadian
1. Perfeksionis Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup
dengan benar, memperbaikidiri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
2. Penolong Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai,
mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan
membutuhkan.
8
1
Stephen P, robbins, perilaku organisasi; salemba empat; 2008, jakarta, h. 34
9
Myers – Briggs Type Indicator Instrument ini berisi 100 pertanyaan mengenai
bagaimana individu akan merasa aatau bertindak tertentu. Berdasarkan jawaban-
jawaban dari test tersebut individu diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Ekstraversi
b. Mudah akur atau mudah sepakat
c. Sifat berhati-hatid)Stabilitas emosi
4. Mengukur kepribadian
Alasan paling penting manajer perlu mengetahui bagaimana mengukur
kepribadian adalah bahwa riset telah menunjukkan uji kepribadian dalam keputusan
perekrutan dan membantu manjer memprediksi siapa yang terbaik untuk sebuah
pekerjaan. Alat yang paling umum untuk mengukur kepribadian adalah melalui
survey laporan diri di mana individu mengevaluasi dirinya sendiri dalam serangkaian
faktor, seperti “Saya sangat khawatir tentang masa depan”. Meskipun ukura-ukuran
laporan diri berhasil saat dibangun dengan baik, responden mungkin berbohong atau
memperaktikkan manajemen impresi untuk menciptakan impresi yang baik. Saat
orang-orang mengetahui skor kepribadian mereka akan digunakan untuk keputusan
rekrutmen, mereka menilai diri mereka sekitar setengah standar deviasi lebih hati-hati
10
dan stabil secara emosional diri mereka sekitar setengah standar deviasi lebih hati-
hati dan stabil secara emosional dibandingkan jika mereka. Masalah lainnya akurasi
seorang kandidat dalam suasana hatiburuk saat mereka. Masalah lainnyaadalah
akurasi, seorang kandidat dalam suasana hati buruk saat mengerjakan survey bisa
memilki skor yang tidak akurat.
Survey peringkat pengamat memberikan penilaian independen atas
keprbadian. Di sini, seorang rekan kerja atau pengamat lainnya melakukan
pemeringkatan (kadang-kadang dengan pengetahuan subjek dan kadang-kadang
tidak). Meskipun hasil dari survey laporan diri dan survey peringkat pengamat sangat
berkolerasi, riset menyatakan survey peringkat pengamat lebih baik dalam
memprediksi kesuksesan dalam pekerjaan. Meskipun demikian, masing-masing dapat
mengatakan pada kita sesuatu yang unik mengenai perilaku seseorag individu.
Sebuah analisis atas sejumlah besar kombinasi dari laporan diri sendiri dan laporan
pengamat memprediksi kinerja lebih baik dibandingkan dengan salah satu jenis
informasisaja. Implikasiya jelas, gunakanlah keduanya peringkat pengama dan
peringkat laporan diri dari kepribadian saat membuat keputusan pekerjaan penting.
Pembeda Kepribadian sebuah debat awal dalam riset kepribadian berpusat
pada apakah keperibadian seseorang merupakan faktor hereditas (keturunan) atau
lingkungan. Cenderung mendukung pentingnya faktor hereditas dibandingkn
lingkungan.
Hereditas merujuk pada faktor-faktor yang ditentukan saat konsepsi. Figure
fisik, fitur-fitur wajah, jenis kelamin, temeramen, komposisi otot, dan reflex, level
energy , dan ritme biologis umumnya dianggap benar-benar atau secara substansial
dipengaruhi oleh orang tua dengan biologis, fisik, dan pembentukan psikologis
inheren orang tua kandung anda. Pendekatan genetic berpendapatan bahwa penjelasa
akhir dari keperibadian seorang individu adalah struktur molekul gen, yang terletak
dalam kromosom.2
2
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/perilaku (diakses pada rabu 17 Maret 2021,
16.15 WIB)
11
4. Menilai Kepribadian
a. Survei mandiriSurvei yang diisi oleh individu adalah cara paling umum yang
digunakan untuk menilaikepribadian. Kekurangan dari survei jenis ini adalah
individu mungkin berbohong atau mungkinhanya menunjukan kesan yang
baik. Individu berbohong guna mendapatkan hasil test yang baik.
b. Survei peringkat oleh pengamatSurvei ini dikembangkan untuk memberikan
suatu penilain bebas mengenai kepribadianseseorang. Survei ini dapat pula
dilakukan oleh rekan kerja. Survei peringkat terbukti merupakandasar
pertimbangan yang yang lebih baik atas keberhasilan suatu pekerjaan.
c. Ukuran proyeksi (Rorshach Inkbolt Test dan Tematic Apperception
Test)Beberapa contoh ukuran proyeksi adalah Rorshach Inkbolt Test dan
Tematic ApperceptionTest. Dalam Rorshach Inkbolt Test individu diminta
untuk menyatakan menyerupapi apakahinkbolt yang disediakan. TAT adalah
serangkaian gambar pada kartu. Individu yang diuji dimintauntuk menuliskan
kisah dari setiap gambar yang dilihatnya.
a) Evaluasi Diria
Adalah tingkat dimana Individu memiliki pandangan yang berbeda mengenai
apakah merekamenyukai dirinya atau tidak menyukai diri mereka dan apakah
mereka menganggap diri merekasendiri cakap dan efekfif. Perspektif diri ini
merupakan konsep inti dari evaluasi inti diri ( CoreSelf-Evaluation ).Evaluasi
inti diri seseorang ditentukan oleh dua elemen utama yanitu :
a. Harga diri
tngakat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri
merekasendiri dan sampai mana mereka sendiridan sampai dimana
mereka menganggap dirimereka berharga sebagai manusia.
b. Lokus diri
tIngkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu
nasibmerekasendiri.
b) Machiavelliansme
Karakteristik kepribadian machiavelliansme berasal dari nama Nicolo
Machivelli penulisabad 16 yang menulis tentang cara mendapatkan
kekuasaan. Individu dengan sifat ini cenderung pragmatis, mempertahankan
jarak emosional dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. “Jika
hal ini berguna maka manfaatkanlah” inilah prinsip para mach. Mzch yang
tinggimelakukan lebih banyak manipulasi, lebih banyak memperoleh
kemenangan, tidak mudahterbujuk akan tetapi sangat pandai dalam membujuk
dibandingkan dengan individu yangmempunyai tingkat mach. Yang rendah.
c) Narsisme
Narsisisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah
ini pertamakali digunakan dalam psikologiolehSigmund Freuddengan
mengambil dari tokoh dalam mitosYunani,Narcissus, yang dikutuk sehingga
ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpasengaja ia menjulurkan
tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampaisekarang
14
disebut bunga narsis.Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir
bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme
dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsiyang
seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain.
Narsisismememiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan
seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain
demi membuat dirinya bahagia. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat
menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifatpatologis.
d) Pemantau Diri
Pemantau diri merujuk pada kemampuan seorang individu untuk
menyesuaikan perilakunyadengan faktor-faktor situasional eksternal. Individu
dengan tingkat pemantau diri yang tinggimenunjukan kemampuan yang
sangat baik dalm menyesuaikan perilaku mereka dengan faktor situasional
eksternal.
e) Pengambilan Resiko
Individu memiliki keberanian yang berbeda-beda untuk mengammbil
keputusan.Kecenderungan untuk mengambil atau menghindari risiko telah
terbukti berpengaruh terhadap berapa lama untuk membuat suatu keputusan.
B. NILAI
1. Pengertian Nilai
Nilai ( value ) mengandung elemen penilaian karena mengandung ide – ide
seorang individu mengenai apa yang benar, baik, atau diinginkan. Ia memilki
atribut isi maupun intensitas. Atribut ini mengatakan sebuah mode tindakan atau
keberadaan akhir yang penting. Atribut intensitas menspesfikkan seberapa
pentingnya. Kita memperingkat nilai dari sisi intensitas, kita memperoleh system
nilai ( value system) orang tersebut. Kita semua memilki sebuah hierarki nilai
menurut kepentingan relative yang kita berikan kepada nilai – nilai seperti
kebebasan, kesenangan, hormat diri, kejujuran, kepatuhan, dan kesamaan. Nilai
cenderung relative stabil dan bertahan. Banyak nilai yang dari kita pegang
15
dibentuk saat kita masih kecil oleh orang tua, guru, teman dan yang lainnya,
sebagai anaka kita diberi tahu mana perilaku atau tujuan ynag selalu diinginkan
dan selalu tidak diinginkan, dengan sedikit area abu – abu. Misalnya, anda tidak
pernah diajarkan untuk hanya sedikit jujur atau sedikit bertanggung jawab. Jadi
karakteristik – karakteristik hitam atau putih dari nilai adalah bersifat absolut,
sehingga menjamin stabilitas dan kelangsungannya. Nilai – nilai dapat berubah
jika kita meragukannya, tetapi umumnya nilai – nilai itu tertanam semakin kuat.
Ada juga bukti hubungan antara keprinadian dan nilai menyiratkan nilai kita bisa
saja sebagian ditentukan oleh sifat – sifat yang ditransmisikan secara genetik.
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia.sifat dari suatu benda yang menyebabkan minat
seseorang atau kelompok.Dengan demikian maka nilai itu adalah suatu kenyatan
yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya:
1. Hierarkhi Nilai
Hierarkhi nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang
individu – masyarakat terhadap sesuatu obyek. Misalnya kalangan
materialis memandang bahwanilai tertinggi adalah nilai meterial.Max
Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya
danluhurnya. Menurutnya nilai-nilai dapat dikelompokan dalam empat
tingkatan yaitu:
a. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan
indra yang memunculkanrasa senang, menderita atau tidak
enak.
b. Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni :
jasmani, kesehatanserta kesejahteraan umum.
c. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan
kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni.
d. Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai
dari yang suci.
2. Arti Penting Nilai dan Pembentukan Nilai
16
nilai baik pada hasil (nilai terminal) dan alat (nilai instrumental) keseimbangan
diantara keduanya penting, sebgaimana pemahaman tentang alat untuk
mencapainya. Nilai terminal instrumental beragam per individu.3
3. JENIS NILAI
Jenis jenis nilai diantarnya adalah sebagai berikut:
a. Nilai instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan
dari nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila
belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan
konkrit. Apabila nilai instrumental itu berkaitandengan tingkah laku
manusia dalam kehidupan sehari-hari maka nilai itu akan
menjadinorma moral. Namun jika nilai instrumental itu berkaitan
dengan suatu organisasi ataunegara, maka nilai instrumental itu
merupakan suatu arahan, kebijakan, atau strategiyang bersumber pada
nilai dasar sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumentalitu
merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.Dalam kehidupan
ketatanegaraan Republik Indonesia, nilai-nilai instrumental
dapatditemukan dalam pasal-pasal undang-undang dasar yang
merupakan penjabaranPancasila.
4. Nilai Lintas Kultur
Salah satu pendekatan yang paling banyak digunakan untuk menganalisis
variasi kultur dibuat pada akhir 1970an adalah:
a. Kerangka Hofside yanag berisi :
Jarak kekuasaan (power distance)
3
organisasi/http://id.wikipedia.org/wiki/organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/kepribadianhttp://translat
e.googleusercontent.com/translate_c? diakses pada rabu 17 Maret 2021, 16.15 WIB)
18
Satu studi yang menggunakan sebuah desain longitudinal yang pantas memang
menemukan nilai yang ditempatkan pada kesenangan yang telah meningkat selama
generasi dari generasi lonjakan bayi ke generasi millennium dan sentralisatas kerja
telah menurun, tetapi ia tidak mendapati bahwa generasi millennium memiliki nilai
kerja yang lebih altruistic seperti yang diharapkan. Klarifikasi generasional bisa
membantu kita memahami generasi kita sendiri dan generasi lainnya dengan lebih
baik tetapi kita juga harus mangapresiasikan batasan-batasannya.
5. Mengaitkan Kepribadian dan Nilai – Nilai Individu di Tempat Kerja
Tiga puluh tahung yang lalu, organisasi hanya peduli dengan kepribadian karena
focus utama mereka adalah mencocokkan individu dengan pekerjaan tertentu.
Pertimbangan itu telah berkembang dengan mengikutsertakan seberapa baik
kepribadian dan nilai individu itu cocok dengan organisasi? mengapa? Oleh karena
itu dewasa in kurang tertarik dengan kemampuan seorang pelamar dan pekerjaan
spesifik dibandingkan dengan fleksibilitas-nya untuk memenuhi situasi yang berubah
dan komitmennya pada organisasi.
Sekarang kita akan mendiskusikan kecocokan orang – pekerjaan dan orang –
organisasi dengan lebih detail.
c. Kecocokan Orang-Pekerjaan
Usaha untuk mencocokah tuntutann pekerjaan dengan karakteristik
kepribadian diartikulasikan paling baik dalam teori kecocokan kepribadian-
pekerjaan (personality-job fit theory) John Holland. Holland menampilkan
enam tipe kepribadian serta mengusulkan bahwa kepuasan dan keinginan
untuk meninggalkan sebuah posisi bergantung pada seberapa baik individu itu
mencocokkan kepribadiannya dengan sebuah pekerjaan.
d. Kecocokan Orang-Organisasi
Kita telah memperhatikan bahwa para peneliti telah mengamati kecocokan
orang dengan organisasi sebagaimana dengan pekerjaan. Jika sebuah
organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah serta
membutuhkan pekerja untuk siap mengubah tugas – tugas dan berpindah
antartim dengan mudah, maka yang lebih penting adalah melihat kecocokan
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk
oleh prosessosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis
seseorang untuk melakukan tingkahlaku social tertentu, baik berupa perasaan,
berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.
2. Faktor penentu yang membentuk kepribadian diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Faktor Keturunan-Keturunan yang merujuk pada faktor genetis
seorang individu.
b. Faktor LingkunganLingkungan dimana kita tinggal sangat besar
pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian pada setiap individu.
4
http://tugas123blig.blogspot.com/2018/11/perilaku-keorganisasian-kepribadian.html?m=1 (diakes
kamis 25 Maret 2021. Pukul 13,23 WIB)
24
DAFTAR PUSTAKA
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/perilaku
organisasi/http://id.wikipedia.org/wiki/organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/kepribad
ianhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?
http://tugas123blig.blogspot.com/2018/11/perilaku-keorganisasian-kepribadian.html?m=1