DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
DOSEN PENGAMPU :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Dasar Perilaku Kelompok dan
Memahami Kerja Tim”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Perilaku
Organisasi serta untuk menambah ilmu pengetahuan ataupun informasi yang semoga
bermanfaat bagi banyak orang.
Bagi kami sebagai penulis, karena keterbatasan ilmu dan pengalaman, kami
merasa masih banyak kekurangan dalam proses penyusunan makalah ini. Untuk itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini.
Kelompok VII
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi dengan meningkatnya
perubahan adalah perbedaan individu yang ada di dalam organisasi, yang selanjutnya
akan membentuk prilaku kelompok. Salah satu topik menarik dalam bidang perilaku
organisasi untuk ditelaah atau diteliti adalah mengenai perilaku kelompok. Kelompok
merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap hari manusia akan terlibat dalam
aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan
organisasi. Hal ini akan saling bersinergi manakala aktifitas akan bersentuhan satu
sama lain dalam membentuk satu capaian yang di inginkan bersama.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok adalah dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling
bergantung datang bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu kelompok
bisa bersifat formal dan informal. Sebuah kelompok formal ditetapkan melalui
struktur organisasi. anggota tim akan ditetapkan dan diarahkan menuju tujuan-tujuan
organisasi. Contohnya, enam anggota awak pesawat maskapai penerbangan adalah
kelompok formal. Sedangkan, kelompok informal pembentukannya tidak ditetapkan
struktur secara formal atau tidak ditentukan secara organisasional. Umumnya,
kelompok-kelompok ini terbentuk secara alamiah seperti kelompok yang terlihat
sebagai tanggapan atas kebutuhan kontak sosial.
Identitas sosial menolong kita memahami siapa diri kita dan di mana kita
sesuai dengan orang lain. Namun, perasaan ini memuliki sisi negatif yang disebut
favoritisme dalam kelompok (ingroup favoritism) yaitu kita melihat anggota
kelompok kita lebih baik daripada orang lain. Tentunya hal ini merupakan stereotip.
Beberapa karakteristik yang membuat identitas sosial menjadi penting bagi seseorang
3
kelompok yang lebih tinggi. Kesamaan demografis juga mengarah pada
identifikasi yang semakin kuat bagi para anggota baru direkrut.
2. Keunikan orang-orang cenderung memperhatikan identitas yang
memperlihatkan bagaimana mereka berbeda dari kelompok lain.
3. Status orang-orang tertarik dalam mengaitkan diri mereka dengan kelompok
yang memiliki status tinggi karena identitas digunakan untuk mendefinisikan
diri mereka untuk meningkatkan penghargaan dini.
4. Penurunan yang tidak pasti. Keanggotaan dalam sebuah kelompok juga
membantu beberapa orang memahami siapa diri mereka dan bagaimana
menyesuaikan diri ke dalam dunia.
4
Selanjutnya, model alternatif bagi kelompok yang bersifat sementara dengan
tenggat waktu. Kelompok yang bersifat sementara dengan tenggat waktu umumnya
tidak mengikuti model lima tahap. Kajian-kajian mengindikasikan bahwa mereka
memiliki urutan tindakan (kelambanan) yang unik.
Peran (role) merupakan suatu rangkaran pola perilaku yang diharapkan dan
dikaitkan dengan seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial. Semua
anggota kelompok memainkan sebuah peran. Bukan hanya salah satu peran yang
dimainkan secara konsisten, tetapi kita diminta untuk memainkan sejumlah peran
yang beragam dan perilaku yang masing-masing bervariasi. Sudut pandang individu
mengenai bagaimana dia seharusnya bertindak dalam situasi tertentu merupakan
persepsi peran. Seseorang mendapatkan persepsi peran dari semua stimulus di sekitar,
dari buku, film, atau televisi.
Ekspektasi peran adalah cara seseorang meyakini Anda bertindak dalam suatu
konteks tertentu. Di tempat kerja kita melihat ekspektasi peran melalui perspektif
kontrak psikologis sebuah perjanjian tidak tertulis yang terjadi antara karyawan dan
5
pemilik usaha. Manajemen diharapkan untuk memperlakukan karyawan dengan adil,
menyediakan kondisi kerja yang dapat diterima, komunikasi yang jelas, dan
memberikan umpan balik atas seberapa baik karyawan bekerja.
Kekompakan yaitu ketertarikan anggota satu dengan yang lain dan termotivasi
untuk tetap bertahan pada kelompok tersebut. Setiap kelompok memiliki kekompakan
yang berbeda. Berikut adalah yang mendorong kekompakan kelompok :
Efektivitas tim kerja didasarkan pada dua hasil, hasil produktif dan kepuasan
pribadi. Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk memenuhi kebutuhan
pribadi para anggotanya dan kemudian mempertahankan keanggotaan serta komitmen
mereka. Ciri-ciri tim yang efektif :
6
mereka juga diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka
dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berika juga
bisa optimal.
3. Peran dan tanggung jawab yang jelas
Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak aka nada yang
mendayung. Sebaliknya, jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan
terjadi kekacauan karena tidak ada yang member komando untuk
kesamaan waktu dan arah mendayung. Intinya, setiap anggota tim harus
mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang jelas.
Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi apa yang bisa mereka
berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang telah
ditentukan sebelumnya.
4. Komunikasi yang efektif
Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar
anggota tim. Strateginya jangan berasumsi. Artinya, jika anda tidak yakin
semua anggota tim tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk
diselesaikan, jangan berasumsi, tanyakan langsung kepada mereka dan
berikan informasi yang mereka perlukan.
5. Resolusi Konflik
Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi.
Tetapi konflik ini tidak harus menjadi sumber kehancuran tim.
Sebaliknya, konflik ini yang dapat dikelola dengan baik bisa dijadikan
senjata ampuh untuk melihat satu masalah dari berbagai aspek yang
berbeda sehingga bisa diperoleh cara baru, inovasi baru ataupun
perubahan yang memang diperlukan untuk melaju lebih cepat kea rah
tujuan.
6. Keahlian
Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan berbagai keahlian yang
saling menunjang akan lebih mudah bekerja sama mencapai tujuan.
7
Berbagai keahlian yang berbeda tersebut dapat saling menunjang sehingga
pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.
1. Kepemimpinan Formal
Orang ini umumnya mempunyai jabatan seperti misalnya manajer unit,
manajer bagian, penyelia, mandor, pimpinan proyek, kepala satuan tugas,
ataupun ketua komite. Pemimpin ini dapat memainkan peranan penting
dalam keberhasilan kelompok.
2. Peran
Peran adalah seperangkat pola perilaku yang diharapkan dari seseorang
yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial tertentu. Pemahaman
perilaku peran secara dramatis akan disederhanakan jika masing-masing
dari kita memilih satu peran dan memainkannya secara teratur dan
konsisten.
a. Identitas peran. Ada sikap dan perilaku aktual tertentu yang konsisten
dengan peran dan menciptakan identitas peran. Orang mempunyai
kemampuan untuk dengan cepat beralih peran bila mereka menyadari
bahwa situasi dan tuntutannya jelas-jelas membutuhkan perubahan besar.
b. Persepsi Peran. Pandangan seseorang mengenai bagaimana seseorang
seharusnya bertindak dalam situasi tertentu disebut persepsi peran.
Berdasarkan penafsiran atas bagaimana kita meyakini bagaimana
seharusnya perilaku kita, kita terlibat ke dalam tipe-tipe perilaku tertentu.
3. Norma
8
Semua kelompok telah menegakkan norma, yaitu standar perilaku yang
dapat diterima yang digunakan bersama oleh anggota kelompok. Norma ini
memberitahu para anggota apa yang seharusnya dan tidak seharusnya
dilakukan pada situasi dan kondisi tertentu. Dari titik pandang individu,
norma itu mengatakan apa yang diharapkan dari anda dalam situasi
tertentu. Bila disepakati dan diterima oleh kelompok, norma bertindak
sebagai alat untuk mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan
pengawasan eksternal yang minimal. Norma berbada di antara kelompok-
kelompok, komunitas dan masyarakat, tetapi semuanya mempunyai norma.
4. Status
Yaitu posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang diberikan ke
kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain.
Hal-hal berikut ini berhubungan dengan proses kelompok saat membuat keputusan
tak terprogram, yaitu:
9
3. Evaluasi alternatif: pertimbangan kolektif dari kelompok dengan berbagai
sudut pandang lebih unggul dibanding individu.
4. Memilih alternatif: interaksi kelompok dan pencapaian konsensus biasanya
menghasilkan penerimaan resiko lebih besar dibanding individu.
Keputusan kelompok juga biasanya lebih dapat diterima sebagai hasil dari
partisipasi bersama.
Selain memiliki kelebihan, pengambilan keputusan secara kelompok juga tidak lepas
dari beberapa kelemahan, di antaranya adalah:
10
1. Memakan waktu. Keputusan kelompok diperoleh dari hasil diskusi yang
panjang, banyak waktu dipakai untuk rapat-rapat, sedangkan pengambilan
keputusan sendiri oleh manajer bisa diambil dalam waktu singkat, tepat
pada saat masalahnya timbul.
2. Dominasi minoritas. Tidak mungkin dalam satu kelompokterwakili semua
kepentingan dalam organissi dan seringkali hanya terdiri atas segelintir
orang saja. Kesempatan ini oleh para anggota kelompok sering digunakan
untuk memenangkan kepentingan orang-orangtertentu dalam organisasinya
yang sengaja atau tidak sengaja diwakilinya. Ada kecenderungan dia
mendominasi kepentingan orang terbanyak.
3. Tekanan untuk menyesuaikan. Dalam kelompok ada saja golongan yang
mempunyai pengaruh dan menekan kelompok untuk menyesuaikan diri
dengan kehendaknya.
4. Tanggung jawab tersamar. Pada keputusan individual jelas siapa yang
bertanggung jawab, tapi pada keputusan kelompok dari mereka (para
anggota) tidak bisa dimintai pertanggung jawaban perorangan. Tanggung
jawab perorangan luluh dalam tanggung jawab bersama.
Dalam tugas kelompok, sumbangan setiap individu tidak nampak jelas karena
ada individu yang mengurangi upayanya sehingga hasil yang diperoleh oleh
11
kelompok maksimal tetapi ada juga individu yang menciptakan keluaran (ouput)
lebih besar dari pada masukan (input).
7. Sinergi
Sinergi adalah tindakan dua atau lebih substansi yang menghasilkan
dampak atau efek yang berbeda dari penjumlahan masing-masing substansi
itu. Seperti: kemalasan social memperlihatkan sinergi yang negative.
8. Efek Fasilitas Sosial
Efek fasilitas social mengacu pada kecenderungan membaik atau
memburuknya kinerja sebagai respons atas kehadiran orang lain.
12
CONTOH KASUS
Kurang dari dua bulan seteah teroris menyerang World Trade Centre dan Pentagon,
para pejabat keamanan dan pusat penyortiran FedEx di Bandara New York menjadi
gelisah ketika mendengar desas desus bahwa salah seorang dari mekanik kontrak
perusahaan, Osama Sweilan secara periodik menghilang kedalam ruang simulator
penerbangan perusahaan. Petugas keamanan itu cepat melakukan interogasi. Sweilan
35 tahun, kelahiran mesir itu dengan gugup menjelaskan bagaimana dia kadang-
kadang harus masuk keruang itu untuk memastikan bahwa pipa yang dia betulkan
tidak bocor. Dia juga sering cepat-cepat menelepon istrinya. Bahkan dia kadang harus
berdoa.
Para pejabat FedEx terus mendesak dia, menanyai dia tentang keyakinan soal politik
dan Osama bin Laden. Setelah itu mereka menyita tanda pengenalnya dan
memberitahu perusahaan Outsourcing Sweilan bahwa dia tidak lagi diterima di
pekerjaan yang sudah digelutinya selama 16 bulan tersebut.
Seharusnya dalam kasus ini, Perusahaan FedEx harus bertindak tegas dan lebih
prrofesional. Karena Ilegal bagi majikan untuk melakukan diskriminasi tersebut.
Korbannya bukan hanya berdampak pada Sweilan, namun juga pekerja yang berasal
dari negara timur juga.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi
dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga
komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam
sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang dalam sebuah tim
memiliki tujuan kinerja yang sama.
Ciri-ciri tim yang efektif apabila memiliki tujuan yang sama, antusiasme yang
tinggi, peran dan tanggung jawab yang jelas, komunikasi yang efektif, dan keahlian.
14
3.2 Saran
Sebaiknya setiap anggota kelompok yang masuk bergabung dengan sebuah organisasi
baik itu organisasi besar maupun kecil haruslah bisa beradapsi dengan keadaan
organisasi tersebut dan hanya mempertahankan prilaku yang baik saja sewaktu berada
dalam kelompok ke dalam organisasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://prezi.com/w7ggvyyvxoqq/pondasi-perilaku-kelompok-dan-kerjasam-tim-
kerja/.
16