Anda di halaman 1dari 14

Akuntansi Keuangan Lanjutan I

Pembentukan dan Pembagian Labarugi Persekutuan

𝐃𝐢𝐬𝐮𝐬𝐮𝐧 𝐎𝐥𝐞𝐡 :
Ratna Juwita (1943000025)
Melati Marguna (1943000071)
Mawaddah (1943000073)

Prodi Akuntansi Pagi A (Sems 5)

Dosen Pengampu :

Irina Ika Wardhani. S.E, M.Ak


Pembentukan dan Pembagian Labarugi Persekutuan
Macam-macam bentuk
A. Pembentukan Persekutuan Karakteristik persekutuan
Persekutuan adalah suatu penggabungan Persekutuan perdagangan
Berusaha bersama-sama
diantara dua orang (badan) atau lebih untuk
memiliki bersama-sama dan menjalankan
suatu perusahaan guna mendapatkan Jangka waktu terbatas Persekutuan jasa-jasa
keuntungan atau laba.

Tanggungjawab yang tidak Persekutuan umum


Pembentukan terbatas
&
Pembagian
Memiliki suatu bagian di dlm Persekutuan terbatas
persekutuan

Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan Pengambilan bagian Joint stock companies
sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua keuntungan persekutuan
individu atau lebih untuk memiliki dan
menyelenggarakan suatu usaha secara bersama
dengan tujuan untuk memperoleh laba.
Penggolongan Persekutuan
1. Persekutuan Firma (Fa)
3. Joint Stock Company
Persekutuan yang didirikan atau
Persekutuan yang stru/ktur modalnya
diadakan untuk menjalankan
perusahaan dengan menggunakan terbagi atas saham-saham yang dapat
nama bersama dimana semua sekutu dipindah-tangankan. Besarnya saham
bertanggung jawab penuh dan biasanya masing-masing sekutu didalam Joint Stock
ikut aktif mengelola perusahaan. Company tidak menunjukkan besarnya
tanggung jawab sekutu yang bersangkutan
2. Persekutuan Komanditer (CV) melainkan hanya menunjukkan besarnya
Suatu bentuk perjanjian kerja sama pemilikan.
untuk berusaha di mana salah satu atau
lebih dari anggotanya bertanggung
jawab terbatas. Cv ini terbagi menjadi 2
yaitu Sekutu aktif dan sekutu pasif.
Perjanjian Persekutuan
Pembentukan persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh
para sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
persekutuan sampai pembubarannya. Isi perjanjian antara lain :
1. Ketentuan mengenai persekutuan
2. Ketentuan mengenai sekutu.
3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan. A
4. Ketentuan mengenai pembagian laba.
5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.
6. Ketentuan mengenai pertanggungan ( asuransi ) terhadap masing-
masing sekutu.

a. Dasar pencatatan setoran modal.


b. Dasar perhitungan modal. B C
Isi Perjanjian c. Dasar pembagian laba.
Persekutuan akan d. Dasar pencatatan transaksi
e. Transaksi persekutuan yang
dipakai sebagai
menyangkut modal.
f. Dasar pembagian aktiva dalam
likuidasi
D E
E
Akuntansi dalam persekutuan
Pada persekutuan laba atau rugi selalu dibagi antara para sekutu
sesuai dengan metode pembagian laba yang telah disepakati. Pembagian
laba adalah pemindahan saldo laba (rugi) persekutuan ke rekening modal
masing-masing sekutu. Mengenai modal sekutu pada dasarnya
merupakan keseluruhan dari hak para sekutu terhadap persekutuan.
Pada umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan dan para
sekutu ditampung di dalam tiga rekening, yaitu :
1. Rekening “Modal”
2. Rekening “Prive”
3. Rekening “Utang kepada sekutu”
4. Rekening “Piutang kepada sekutu”
REKENING MODAL
Rekening modal menunjukan besarnya hak modal Jurnal :
sekutu yang bersangkutan. Modal masing-masing KETERANGAN DEBIT KREDIT
sekutu berasal dari setoran modal mula-mula. Kas Rp. Xxx
Selanjutnya akan bertambah dengan setoran Aktiva Non Kas Rp. Xxx
tambahan modal dan pembagian laba serta Modal Sekutu A Rp. Xxx
berkurang dengan pengambilan modal dan
Modal Sekutu B Rp. Xxx
pembagian rugi. Rekening modal akan didebit
apabila berkurang dan dikredit apabila bertambah.
Contoh : Rizky dan Amirul sepakat mendidirikan persekutuan dengan nama Fa. Bina Loka, adapun
modal masing-masing di sepakati sebagai berikut : Rizky akan menyetor uang tunai Rp 10.000.000,- dan
barang dagangan seharga Rp 30.000.000 dan Amirul sepakat menyetorkan uang tunai Rp 5.000.000,- dan
peralatan Rp 25.000,000,
KETERANGAN DEBIT KREDIT
Kas Rp. 15.000.000,-
Persediaan barang dagangan Rp. 30.000.000,-
Peralatan Rp 25.000,000,-
Modal Rizky Rp 40.000,000,-
Modal Amirul Rp. 30.000,000,-
REKENING PRIVE
Rekening Prive juga diselenggarakan untuk tiap-tiap sekutu. Jurnal :
Rekening akan didebit apabila terjadi pengambilan harta KETERANGAN DEBIT KREDIT
persekutuan untuk sekutu. Sedangkan Rekening akan dikredit Modal sekutu Rp. Xxx
dengan bagian laba (apabila tidak langsung ditutup ke rekening Kas Rp. Xxx
modal). Pada akhir periode saldo rekening “prive” ini akan
Aktiva non kas Rp. Xxx
dipindah ke rekening “modal” sekutu yang bersangkutan yaitu :
a. Ke sisi debit, apabila rekening prive bersaldo debit
b. Ke sisi kredit , apabila rekening prive bersaldo kredit
Jadi, setelah buku saldo rekening prive selalu nol

Contoh : Rizky dan Amirul mengambil uang untuk keperluan pribadi uang tunai, masing-masing
Rizky Rp. 500.000,- dan Amirul Rp. 300,000,-

KETERANGAN DEBIT KREDIT


Prive Rizky Rp. 500.000,-
Prive Amirul Rp. 300.000,-
Kas Rp 800.000,-
R E K E N I N G U TA N G K E PA D A
SEKUTU

Rekening ini akan di debit apabila utang kepada Jurnal :


KETERANGAN DEBIT KREDIT
sekutu berkurang dan di kredit apabila utang Kas Rp. Xxx
kepada sekutu bertambah. Dalam hal Utang sekutu B Rp. Xxx
persekutuan dilikuidasi maka saldo rekening ini
ikut dipertimbangkan di dalam menghitung
bagian kas sekutu yang bersangkutan. Di dalam
neraca saldo disajikan pada kelompok pasiva,
yaitu utang.
R E K E N I N G P I U TA N G K E PA D A
SEKUTU

Rekening ini di debit apabila piutang kepada Piutang kepada pihak ketiga:
sekutu bertambah dan dikredit apabila piutang
KETERANGAN DEBIT KREDIT
kepada sekutu berkurang. Dalam hal persekutuan
Piutang Dagang Rp. Xxx
dilikuidasi yaitu mengurangi hak sekutu yang
Penjualan Rp. Xxx
bersangkutan.
Didalam neraca saldo rekening disajikan dalam
kelompok aktiva, yaitu piutang :

Jurnal :
KETERANGAN DEBIT KREDIT
Piutang Rp. Xxx
Kas Rp. Xxx
Pembagian laba persekutuan
Pembagian laba persekutuan di tetapkan dalam akta pendirian sesuai
kesepakatan. Metode pembagian laba adalah metode atau cara yang
digunakan sebagai dasar penghitungan pembagian laba. Ada berbagai
macam Metode Pembagian Laba yang digunakan:
1. Dibagi sama rata diantara para sekutu
2. Berdasarkan rasio modal masing-masing sekutu
3. Berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji, bonus, bunga,
modal, yang kemudian dibagi sesuai kesepakatan.
Pembagian laba persekutuan
Contoh : Rizky dan Amirul sepakat mendirikan persekutuan dengan nama Fa. Bina Loka, adapun
modal masing-masing di sepakati sebagai berikut :
Rizky akan menyetor uang tunai Rp 10.000.000,- dan barang dagangan seharga Rp 30.000.000 dan
Amirul sepakat menyetorkan uang tunai Rp 5.000.000,- dan peralatan Rp 25.000,000,- Rizky dan
Amirul mengambil uang untuk keperluan pribadi uang tunai masing-masing, Rizky Rp 500.000,- dan
Amirul Rp 300,000,- Pada tahun buku 2019 memperoleh laba bersih Rp 15.000.000,-
Pehitungan pembagian laba, jika laba dibagi sama rata :
Laba--------------------------------------------------Rp. 15.000.000,-
Pembagian :
Rizky ½ x Rp. 15.000.000,- = Rp. 7.500.000,-
Amirul ½ x Rp. 15.000.000,- = Rp. 7.500.000,- Jurnal pembagian laba
Ikhtisar L/R Rp. 15.000.000,-
Sekutu Rizky Amirul
Modal Rizky Rp. 7.500.000,-
Modal Awal Rp. 40.000.000,- Rp. 30.000.000,-
Modal Amirul Rp. 7.500.000,-
Prive Rp. 500.000,- Rp. 300.000,-
Rp. 39.500.000,- Rp. 29.700.000,-
Pembagian Laba Rp. 7.500.000,- Rp. 7.500.000,-
Modal Akhir Rp. 47.000.000,- Rp. 37.200.000,-
Pembagian Laba Persekutuan
Metode pembagian laba adalah metode atau cara yang digunakan
untuk dasar penghitungan pembagian laba. Ada berbagai macam
metode pembagian laba yang digunakan yaitu :
1. Laba dibagi sama
2. Laba dibagi dengan rasio tertentu
3. Laba dibagi menurut perbandingan modal
4. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya
dapat dibagi menurut metode 1,2 atau 3
5. Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus dan
sisanya dibagi menurut metode 1,2 atau 3
6. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal serta gaji
atau bonus dan sisanya dibagi menurut metode 1,2 atau 3
Pembagian Laba atau Rugi Persekutuan
1. Laba Dibagi Sama 4. Laba Dibagi dengan memperhitungkan bungan
Masing-masing sekutu selalu mendapatkan bagian laba yang sama. modal
Contoh : A = Rp. 51.000.000
B = Rp. 54.000.000 Besarnya bagian laba masing-masing sekutu adalah sama dengan
C = Rp. 45.000.000 bunga modal ditambah bagian sisanya. Apabila setelah
diperhitungkan bunga tersebut menjadi minus, yang berarti rugi,
Total Rp. 150.000.000
maka besarnya bagian laba masing-masing sekutu adalah sama
Maka dengan metode pembagian laba yang dibagi rata masing-masing dengan bunga modal dikurangi dengan bagian sisa rugi.
sekutu mendapatkan laba Rp. 50.000.000 (Rp. 150.000.000 / 3)

2. Laba Dibagi Dengan Rasio Tertentu 5. Laba dibagi dengan memperhitungkan Gaji /
bonus
Contoh : Sekutu A = Rp. 51.000.000
Sekutu B = Rp. 54.000.000 Di dalam metode ini laba yg ada dikurangi gaji / bonus terlebih
Sekutu C = Rp. 45.000.000
Total = Rp. 150.000.000 dahulu baru kemudian sisanya dibagi menurut laba dibagi rata,
Laba atau rugi persekutuan dibagi dengan rasio 3 : 4 : 3, rasio tertentu atau metode rasio modal sehingga sisa tsb dapat
dengan laba Rp. 5.000.000
Maka Sekutu A : 30% x Rp. 5.000.000 = Rp. 1.500.000 positif maupun negatif. Bila negatif berarti mengalami rugi riil
Sekutu B : 40% x Rp. 5.000.000 = Rp. 2.000.000 meskipun sebenarnya ada laba namun setelah dikurangi gaji dan
Sekutu C : 30% x Rp. 5.000.000 = Rp. 1.500.000
bonus menjadi rugi karena gaji bonusnya terlalu besar.
3. Laba Dibagi Dengan Rasio yang jenisnya antara lain : 6. Laba dibagi dengan memperhitungkan Bunga Modal,
a. Modal mula-mula adalah masing-masing sekutu pada saat persekutuan Gaji/Bonus
berdiri. Modal awal periode adalah saldo modal pada awal periode yang
Dalam metode ini, laba dikurangi bunga modal, gaji dan
bersangkutan.
b. Modal akhir periode adalah saldo rekening “Modal” pada akhir periode
bonus (gabungan metode 4,5) kemudian sisanya dibagi
sebelum pemindahan saldo rekening “prive” dan pembagian laba atau rugi. menurut metode laba dibagi rata, rasio tertentu atau metode
c. Modal rata-rata adalah masing-masing sekutu selama satu periode rasio modal. Dalam metode ini, semua faktor yang
d. Dalam menghitung besarnya modal rata-rata ada 2 faktor yang menentukan besarnya andil masing-masing sekutu di dalam
diperhitungkan, yaitu saldo modal dan jangka waktu menghasilkan laba atau rugi. Perubahan metode pembagian
Rumus : Modal rata-rata = ∑ (modal x waktu) laba ini harus disetujui oleh para sekutu.
Thank
You...

Anda mungkin juga menyukai