Pertemuan Ke 9
PERPAJAKAN
PENGERTIAN
Pajak Penghasilan Pasal 22 atau
biasa disebut PPh Pasal 22 adalah
pajak penghasilan yang dikenakan
pada badan usaha tertentu, baik milik
pemerintah maupun swasta yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor
serta re-impor.
PEMUNGUT PAJAK PPh PASAL 22
Industri dan eksportir yang bergerak dalam Industri atau badan usaha yang melakukan
sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, pembelian komoditas tambang batubara,
peternakan, dan perikanan, atas pembelian mineral logam, dan mineral bukan logam, dari
bahan-bahan dari pedagang pengumpul untuk badan atau orang pribadi pemegang izin usaha
keperluan industrinya atau ekspornya. pertambangan.
OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
Atas Impor
• Yang menggunakan Angka Pengenal mportir (API), 2,5% (dua
setengah persen) dari nilai impor;
• Yang tidak menggunakan API, 7,5% (tujuh setengah persen)
dari nilai impor;
• Yang tidak dikuasai, 7,5% (tujuh setengah persen) dari harga
jual lelang.
Atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh importir yang
menggunakan API sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a sebesar
0,5% (setengah persen) dari nilai impor.
Atas Penjualan
• Pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari Rp20.000.000.000,00
• Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari
Rp10.000.000.000,00
• Rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih
dari Rp10.000.000.000,00 dan luas bangunan lebih dari 500 m2.
• Apartemen, kondominium,dan sejenisnya dengan harga jual atau
pengalihannya lebih dari Rp10.000.000.000,00 dan/atau luas bangunan lebih
dari 400 m2.
• Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang
berupa sedan, jeep, sport utility vehicle(suv), multi purpose vehicle (mpv),
minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp5.000.000.000,00
(lima milyar rupiah) dan dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc.
• Sebesar 5% dari harga jual tidak termasuk PPN dan PPnBM.
• Untuk yang tidak ber-NPWP dipotong 100%lebih tinggi dari tarif PPh Pasal 22
PERHITUNGAN PPH PASAL 22
PT. AAA mengimpor barang dari Kanada dengan harga faktur senilai
US$500.000. Barang yang diimpor adalah jenis barang yang tidak termasuk Perhitungan PPh Pasal 22 jika memiliki API
dalam barang-barang tertentu yang ditentukan dalam PMK No.
16/PMK.010/2016. Biaya asuransi yang dibayar di luar negeri sebesar 3%
dari harga faktur dan biaya angkut sebesar 5% dari harga faktur. Jika PT. AAA memiliki Angka Pengenal Impor, maka
Bea Masuk (BM) sebesar 10% dan Bea Masuk Tambahan sebesar 6%. Kurs hitungan PPh Pasal 22 dari impor barang tersebut
pajak saat itu sebesar Rp14.550 per dolar Amerika Serikat. Maka, perhitungan sebagai berikut:
63% 59%
PPh Pasal 22 yang dipungut Ditjen Bea Cukai adalah: = (Tarif PPh Pasal 22 memiliki API x Nilai Impor)
= 2,5% x Rp9.114.120.000
= Rp.227.853.000
b. Biaya Asuransi (Insurance) (3% x US$500.000) US$15.000 Perhitungan PPh Pasal 22 jika tidak memiliki API
Rp.7.857.000.000
hitungan PPh Pasal 22 dari impor barang tersebut
adalah:
= (Tarif PPh Pasal 22 tidak punya API x Nilai Impor)
= 7,5% x 9.114.120.000
e. Bea Masuk Enter text Enter text
(10% x Rp.7.857.000.000) Rp.785.700.000 = Rp.683.559.000
f. Bea Masuk Tambahan (6% x Rp.7.857.000.000) Rp.471.420.000