Anda di halaman 1dari 78

PAJAK PENGHASILAN

PASAL 22
KPP Pratama Bandar Lampung Satu
Jl Dr. Soesilo No. 19
Sumur Batu, TBU

al.fajr86@gmail.com
gigih.fajar@pajak.go.id

+62 852 13 090 768


DASAR HUKUM

• Pasal 22 Undang-undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana Telah Diubah dengan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008
• PMK-110/PMK.010/2018 tentang Perubahan PMK-34/PMK.010/2017 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan
Pasal 22 Sehubungan dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan
Usaha di Bidang Lain
• PMK-253/PMK.03/2008 tentang Wajib Pajak Badan Tertentu Sebagai Pemungut Pajak Penghasilan dari Pembeli Atas
Penjualan Barang Yang Tergolong Sangat Mewah s.t.d.d. PMK-92/PMK.03/2019
• PMK-242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak
• PMK-243/PMK.03/2014 tentang Surat Pemberitahuan s.t.d.d. PMK-9/PMK.03/2018
• PMK Nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak,
Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Serta Pemotongan Dan/Atau Pemungutan,
Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak Bagi Instansi Pemerintah
PENGERTIAN

Pajak yang dipungut sehubungan dengan transaksi pembayaran atas


penyerahan barang, kegiatan impor, dan kegiatan usaha di bidang lain, serta
kegiatan penjualan barang yang tergolong sangat mewah
KARAKTERISTIK

Terkait dengan transaksi berupa barang

Pemungut PPh Pasal 22 tergantung kepada pihak yang ditentukan


atau ditunjuk oleh Menteri Keuangan
PASAL 22 UU PP

Menteri Keuangan dapat menetapkan


instansi pemerintah untuk badan-badan tertentu untuk
Wajib Pajak badan tertentu
memungut pajak sehubungan memungut pajak dari Wajib
untuk memungut pajak dari
dengan pembayaran atas Pajak yang melakukan kegiatan
pembeli atas penjualan barang
penyerahan barang di bidang impor atau kegiatan
yang tergolong sangat mewah
usaha di bidang lain

PMK-253/PMK.03/2008 s.t.d.d.
PMK-34/PMK.010/2017 PMK-90/PMK.03/2015

WP yang tidak ber-NPWP dikenai tarif 100% lebih tinggi utk PPh Pasal 22 yang tidak final
PMK 34/PMK.010/2017

Pemungutan PPh Pasal 22 Sehubungan dengan


Pembayaran atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di
Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain
PEMUNGUT DAN OBJEK

Pemungut Objek
Bank Devisa dan DJBC a. impor barang; dan
b. ekspor komoditas tambang batu bara, mineral logam dan
mineral bukan logam yang dilakukan oleh eksportir, kecuali
yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang terikat dalam
perjanjian kerja sama pengusahaan pertambangan dan
Kontrak Karya
bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna pembayaran atas pembelian barang
Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak pada
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansi
atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga
negara lainnya
bendahara pengeluaran pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan dengan
mekanisme uang persediaan (UP)
PEMUNGUT DAN OBJEK

Pemungut Objek
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat pembayaran atas pembelian barang kepada pihak ketiga yang
penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS)
delegasi oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
badan usaha tertentu meliputi: pembayaran atas pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk
a. BUMN keperluan kegiatan usahanya
b. BUMN yang dilakukan restrukturisasi oleh
pemerintah
c. Badan usaha tertentu yang dimiliki secara
langsung oleh BUMN
→ jika melakukan perubahan nama tetap
ditunjuk sbg pemungut
→ jika tidak lagi dimiliki secara langsung
oleh BUMN maka bukan sbg pemungut
PEMUNGUT DAN OBJEK

Pemungut Objek
badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha penjualan hasil produksinya kepada distributor di dalam negeri
industri semen, industri kertas, industri baja,
industri otomotif, dan industri farmasi
→ industri baja hulu, termasuk industri hulu
yang terintegrasi dengan industri antara dan
industri hilir
Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri
Pemegang Merek (APM), dan importir umum
kendaraan bermotor
produsen atau importir bahan bakar minyak, penjualan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas
bahan bakar gas, dan pelumas
PEMUNGUT DAN OBJEK

Pemungut Objek
badan usaha industri atau eksportir pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan, perkebunan,
pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui proses
industri manufaktur, untuk keperluan industrinya atau ekspornya
badan usaha pembelian komoditas tambang batubara, mineral logam, dan
mineral bukan logam, dari badan atau orang pribadi pemegang
izin usaha pertambangan
badan usaha penjualan emas batangan di dalam negeri
PPh Pasal 22 Impor
Objek Pemungut
Pemungutan

DJBC Bank devisa

Seluruh barang
selain yang
dikecualikan

KECUALI:
Pasal 3 ayat (1) huruf a, b, c, d, dan f
PMK-34/PMK.010/2017
 terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat
pembayaran Bea Masuk
 dalam hal Bea Masuk ditunda atau dibebaskan, PPh
Pasal 22 atas impor harus dilunasi pada saat
penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean impor

Luar Negeri Barang Bea Masuk


PPh Ps. 22

importir PIB DJBC


PPH PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG
Dasar Pengenaan Pajak
Harga Jual
Nilai Impor = Cost Insurance Freight (CIF) + Bea Masuk + pungutan lain berdasarkan peraturan kepabeanan
Lelang

Tarif Tarif

10% 7,5%
0,5% 2,5% 7,5% 7,5%
(API dan non API) (API dan non
(API) (API) (non API)
API)
barang tertentu tercantum barang tertentu barang berupa barang selain a. barang berupa kedelai, barang
dalam Lampiran I PMK lainnya tercantum kedelai, gandum, tercantum dalam gandum, dan tepung yang tidak
34/PMK.010/2017 dalam Lampiran II dan tepung terigu Lampiran I, II, III terigu tercantum dikuasai
PMK tercantum dalam PMK dalam Lampiran III
34/PMK.010/2017 Lampiran III 34/PMK.010/201 PMK
PMK 7 34/PMK.010/2017
34/PMK.010/201 b. barang selain
7 tercantum dalam
Lampiran I, II, III
PMK
34/PMK.010/2017
PPH PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG Lampiran I PMK 34/2017

a. Parfum dan cairan pewangi.


b. Pakaian dan aksesori pakaian (termasuk sarung tangan, mitten dan mitt), untuk segala keperluan, dari karet divulkanisasi
selain karet keras
c. Peti, koper, tas perempuan, tas eksekutif, tas kantor, tas sekolah, dompet kacamata, tas teropong, tas kamera, tas peralatan
musik, koper senjata, sarung pistol dan kemasan semacam itu; tas untuk bepergian, tas makanan dan minuman bersekat,
tas rias, ransel, tas tangan, tas belanja, dompet, pundi, tempat peta, tempat rokok, kantong tembakau, tas perkakas, tas
olah raga, tempat botol, kotak perhiasan, kotak bedak, tempat pisau dan kemasan semacam itu dari kulit samak atau dari
kulit komposisi, dengan lembaran dari plastik, atau dari bahan tekstil, atau dari serat vulkanisasi atau dari kertas karton
seluruhnya atau sebagian besar dibungkus bahan tersebut atau dengan kertas
d. Pakaian dan aksesori pakaian, dari kulit samak atau dari kulit komposisi
e. Pakaian, aksesori pakaian dan barang lainnya dari kulit berbulu
f. Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya, rajutan, sudah jadi maupun belum
g. Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya, tenunan, tidak berumbai-umbai atau tidak dibentuk flock, sudah jadi maupun
belum, termasuk "Kelem", "Schumacks","Karamanie" dan babut tenunan tangan yang semacam itu
h. Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya, berumbai, sudah jadi maupun belum
i. dll
PPH PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG Lampiran II PMK 34/2017

a. Perangkat makan, perangkat dapur, peralatan rumah tangga lainnya dan peralatan toilet atau higienis, dari plastik
b. Perangkat makan dan perangkat dapur, dari kayu
c. Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya, berumbai, sudah jadi maupun belum
d. Dll
DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPH PASAL 22 IMPOR
Impor barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan tidak terutang PPh → dinyatakan dengan SKB PPh Pasal 22 oleh DJP
Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata-nyata dimaksudkan untuk diekspor
kembali
Impor kembali (re-impor), yang meliputi barang-barang yang telah diekspor kemudian
diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang-barang yang telah diekspor untuk
keperluan perbaikan, pengerjaan dan pengujian, yang telah memenuhi syarat yang ditentukan
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Impor emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas
untuk tujuan ekspor → dinyatakan dengan SKB PPh Pasal 22 oleh DJP
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau Pajak Pertambahan Nilai,
termasuk dikenai Bea Masuk 0% dan PPN tidak dipungut
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau Pajak Pertambahan
Nilai
1. barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di Indonesia berdasarkan asas timbal balik
2. barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesia dan tidak memegang paspor
Indonesia yang diakui dan terdaftar dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata cara pemberian
pembebasan bea masuk dan cukai atas impor barang untuk keperluan badan internasional beserta para pejabatnya yang
bertugas di Indonesia
3. barang kiriman hadiah/hibah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan, atau untuk kepentingan
penanggulangan bencana
4. barang untuk keperluan museum, kebun binatang, konservasi alam dan tempat lain semacam itu yang terbuka untuk
umum
5. barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
6. barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya
7. peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah
8. barang pindahan
9. barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang kiriman sampai batas jumlah tertentu
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan kepabeanan
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau Pajak Pertambahan
Nilai
10. barang yang diimpor oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah yang ditujukan untuk kepentingan umum
11. persenjataan, amunisi, dan perlengkapan militer, termasuk suku cadang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan
dan keamanan negara
12. barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara;
13. vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan program Pekan Imunisasi Nasional (PIN);
14. buku ilmu pengetahuan dan teknologi, buku pelajaran umum, kitab suci, buku pelajaran agama, dan buku ilmu
pengetahuan lainnya;
15. kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda,
kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadangnya, serta alat keselamatan pelayaran dan alat keselamatan
manusia yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional atau Perusahaan Penangkapan Ikan
Nasional, Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai,
Danau dan Penyeberangan Nasional, sesuai dengan kegiatan usahanya;
16. pesawat udara dan suku cadangnya serta alat keselamatan penerbangan dan alat keselamatan manusia, peralatan untuk
perbaikan dan pemeliharaan yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional, dan suku
cadangnya, serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan pesawat udara yang diimpor oleh pihak yang ditunjuk
oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang digunakan dalam rangka pemberian jasa perawatan dan reparasi
pesawat udara kepada Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau Pajak Pertambahan
Nilai
17. kereta api dan suku cadangnya serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana perkeretaapian yang
diimpor dan digunakan oleh badan usaha penyelenggara sarana perkeretaapian umum dan/atau badan usaha
penyelenggara prasarana perkeretaapian umum, dan komponen atau bahan yang diimpor oleh pihak yang ditunjuk oleh
badan usaha penyelenggara sarana perkeretaapian umum dan/atau badan usaha penyelenggara prasarana perkeretaapian
umum yang digunakan untuk pembuatan kereta api, suku cadang, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan, serta
prasarana perkeretaapian yang akan digunakan oleh badan usaha penyelenggara sarana perkeretaapian umum dan/atau
badan usaha penyelenggara prasarana perkeretaapian umum;
18. peralatan berikut suku cadangnya yang digunakan oleh Kementerian Pertahanan atau Tentara Nasional Indonesia untuk
penyediaan data batas dan foto udara wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan untuk mendukung pertahanan
Nasional, yang diimpor oleh Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia atau pihak yang ditunjuk oleh
Kementerian Pertahanan atau Tentara Nasional Indonesia;
19. barang untuk kegiatan hulu minyak dan gas bumi yang importasinya dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama;
dan/atau
20. barang untuk kegiatan usaha panas bumi
PPH PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG Contoh Penghitungan

PT ABC mempunyai API dan melakukan impor 1.000 unit komputer dengan harga CIF per unit sebesar US
$500. Komputer tersebut dikenai bea masuk sebesar 25%, PPN 10%, dan PPn BM 20%. Kurs tengah BI
sebesar Rp12.050,00 dan kurs Menkeu sebesar Rp12.000,00. Komputer tersebut merupakan selain barang
tertentu di Lampiran PMK 34/PMK.010/2017.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 atas impor tersebut!

Jawab:
Nilai CIF 1.000 x US $500 x Rp12.000,00 = Rp6.000.000.000,00
Bea Masuk 25% x CIF = 25% x Rp6.000.000.000,00 = Rp1.500.000.000,00 +
Nilai impor = Rp7.500.000.000,00
PPh Pasal 22 impor = 2,5% x nilai impor
= 2,5% x Rp7.500.000.000,00
= Rp187.500.000,00
Jika PT ABC belum ber-NPWP:
PPh Pasal 22 impor = 200% x Rp187.500.000,00 = Rp375.000.000,00
PPh Pasal 22 Ekspor
Komoditas Tambang Batubara, Mineral
Logam, dan Mineral Bukan Logam
Objek Pemungut
Pemungutan

DJBC Bank devisa

Komoditas tambang batu bara,


mineral logam, mineral bukan logam
yang dilakukan oleh eksportir

Kecuali:
Eksportir adalah Wajib Pajak yang terikat dalam
perjanjian kerjasama pengusahaan pertambangan
dan Kontrak Karya
 terutang dan disetorkan bersamaan
dengan saat penyelesaian dokumen
pemberitahuan pabean atas ekspor
 penyetoran oleh eksportir
Luar Negeri Barang

PPh Ps. 22

eksportir PEB DJBC


Dasar Pengenaan Pajak
Nilai Ekspor yang tercantum dalam Pemberitahuan Pabean Ekspor
Nilai Ekspor = Free On Board (FOB)

Tarif
1,5%
PPH PASAL 22 ATAS EKSPOR KOMODITAS TAMBANG Contoh Penghitungan
BATUBARA, MINERAL LOGAM, DAN MINERAL BUKAN
LOGAM
PT Eksporku adalah sebuah perusahaan eksportir mika dalam bentuk lembaran (sesuai
Lampiran IV PMK 34/2017). Perusahaan melakukan ekspor mika dengan nilai ekspor di
Pemberitahuan Pabean Ekspor sebesar Rp100.000.000,00
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 atas ekspor tersebut!

Jawab:
PPh Pasal 22 ekspor = 1,5% x nilai ekspor
= 1,5% x Rp100.000.000,00
= Rp1.500.000,00
PPh Pasal 22 atas Pembelian Barang
oleh Bendahara/KPA
Bendahara
pemerintah Tarif 1,5% dari harga
beli excl. PPN

Bendahara
Pengeluaran
KECUALI:
 Jumlahnya paling banyak Rp2jt dan dan bukan pembayaran
yg dipecah dr suatu transaksi yg nilai sebenarnya > Rp
KPA/penerbit SPM 2.000.000,00 (dua juta rupiah)
 Pembayaran untuk pembelian BBM, BBG, pelumas, benda
pos serta pemakaian air dan listrik
 Sehubungan penggunaan dana BOS
 Pembelian gabah dan/atau beras oleh bendahara pemerintah
SSP merupakan bukti
pemungutan PPh Pasal 22

Menjadi kredit pajak


dalam perhitungan PPh
Pasal 29
PPH PASAL 22 ATAS PEMBELIAN BARANG OLEH Contoh Penghitungan
BENDAHARA/KUASA PENGGUNA ANGGARAN

PT AAA menjual komputer ke Pemda Banten dengan nilai sebesar Rp11.100.000,00 (termasuk PPN). Pembayaran
dilakukan oleh bendahara Pemda Banten dengan menggunakan dana APBD pada tanggal 4 Januari 2022.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 atas pembelian komputer tersebut!

Jawab:
Dasar Pengenaan Pajak = harga pembelian tidak termasuk PPN
= 100/111 x Rp11.100.000,00
= Rp10.000.000,00

PPh Pasal 22 = 1,5% x DPP


= 1,5% x Rp10.000.000,00
= Rp150.000,00
PPh Pasal 22 atas Pembelian Barang
oleh Badan Usaha Tertentu
BUMN Badan usaha tertentu yang dimiliki
secara langsung oleh BUMN
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
PT Petrokimia Gresik
PT Pupuk Kujang
PT Pupuk Kalimantan Timur
PT Pupuk Iskandar Muda
PT Telekomunikasi Selular
PT Indonesia Power
PT Pembangkitan Jawa-Bali
PT Semen Padang
PT Semen Tonasa
PT Elnusa Tbk
Badan usaha dan BUMN hasil PT Krakatau Wajatama
PT Rajawali Nusindo
restrukturisasi PT Wijaya Karya Beton Tbk
PT Kimia Farma Apotek
PT Kimia Farma Trading & Distribution
PT Badak Natural Gas Liquefaction
PT Tambang Timah
PT Terminal Petikemas Surabaya
PT Indonesia Comnets Plus
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank BRI Syariah
PT Bank BNI Syariah
Pembelian barang untuk kegiatan usahanya
KECUALI:
 Jumlahnya paling banyak Rp10jt dan dan bukan pembayaran yg dipecah dr suatu transaksi yg
nilai sebenarnya > Rp 10.000.000,00
 Pembayaran untuk pembelian BBM, BBG, pelumas, benda pos serta pemakaian air dan listrik
 Pembelian gabah dan/atau beras oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum
BULOG)
 Pembelian bahan pangan pokok dalam rangka menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi
harga pangan oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG) atau Badan
Usaha Milik Negara lain yang mendapatkan penugasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan

Tarif 1,5% dari harga


beli excl. PPN
BUMN dan anak
Pembelian barang
usaha BUMN 1,5%

KECUALI

Pembelian barang hasil kebun,


0,25% hutan, tani, ternak, dan ikan
PPH PASAL 22 ATAS PEMBELIAN BARANG UNTUK KEGIATAN Contoh Penghitungan
USAHA OLEH BADAN USAHA TERTENTU

Pada Mei 2022, sebuah bank BUMN melakukan transaksi berikut ini:
a. Membeli makanan siap saji dari sebuah restoran secara tunai untuk keperluan rapat seharg Rp5.000.000,00;
b. Membeli bensin dari SPBU Pertamina untuk keperluan kendaraan dinas seharga Rp4.000.000,00 dan membeli benda-
benda pos sebesar Rp3.000.000,00 dari kantor pos; dan
c. Membeli secara tunai ATK sebesar Rp30.000.000,00 (belum termasuk PPN) dari CV Jaya
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 atas transaksi di atas!

Jawab:
Nilai pembelian sebesar Rp5.000.000,00 masih di bawah Rp10.000.000,00 sehingga tidak dilakukan pemungutan PPh Pasal
22
Pembelian bahan bakar minyak dan benda-benda pos tidak dipungut PPh Pasal 22
Pembelian ATK sebesar Rp30.000.000,00 dari CV Jaya dipungut PPh Pasal 22 karena pembelian tersebut telah melebihi
nilai Rp10.000.000,00
PPh Pasal 22 = 1,5% x DPP
= 1,5% x Rp30.000.000,00
= Rp450.000,00
PPh Pasal 22 atas Penjualan Hasil
Produksi Badan Usaha Tertentu kepada
Distributor DN
Industri
semen Industri
farmasi Industri
kertas

Industri
baja

Industri

PENJUALA
otomotif
0.25%
0.3%
0.1%

0.3%

0.45%

PENJUALA
PPH PASAL 22 ATAS PENJUALAN HASIL PRODUKSI KEPADA
Contoh Penghitungan
DISTRIBUTOR OLEH BADAN USAHA INDUSTRI TERTENTU

PT Semen Oke menjual semennya secara tunai kepada distributor PT Semenku senilai Rp5.000.000.000,00
pada 3 Jui 2022.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22!

Jawab:
PPh Pasal 22 = 0,25% x Rp5.000.000.000,00
= Rp12.500.000,00
PPh Pasal 22 atas Penjualan Kendaraan
Bermotor di DN oleh ATPM, APM,
Importir Umum Kendaraan Bermotor
Importir Umum
Pengecualian:
Penjualan yang telah dikenai
PPh Pasal 22 atas BSM

APM Tarif 0.45% dari DPP PPN ATP


Partai kecil
ATPM/APM/
Importir Kendaraan Bermotor di Dalam
Umum Negeri
0,45%

KECUA
LI

5%
PPH PASAL 22 ATAS PENJUALAN KENDARAAN Contoh Penghitungan
BERMOTOR DI DALAM NEGERI

PT ATPMo adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Perusahaan tersebut
menjual mobil secara tunai kepada distributor PT Motorindo senilai Rp2.000.000.000,00
pada 2 Juni 2022.

Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22!

Jawab:
PPh Pasal 22 = 0,45% x Rp2.000.000.000,00
= Rp9.000.000,00
PPh Pasal 22 atas Penjualan BBM, BBG,
Pelumas
PRODUSEN/
IMPORTIR
Peluma
s

BBM

Kepada
Non Pertamina dan
Penyalur/Agen,
BBG non SPBU sifatnya Final
PRODUSEN/
IMPORTIR
Harga Jual tidak
termasuk PPN 0.3%

0.25%

Non Pertamina dan


non SPBU
0.3%
0.3%
PPH PASAL 22 ATAS PENJUALAN BBM, BBG, Contoh Penghitungan
PELUMAS

PT SPBUku adalah sebuah perusahaan yang bergerak sebagai penyalur SPBU Pertamina.
Perusahaan tersebut membeli BBM dari PT Pertamina senilai Rp1.000.000.000,00 pada 7
Juni 2022.

Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22!

Jawab:
PPh Pasal 22 = 0,25% x Rp1.000.000.000,00
= Rp2.500.000,00
PPh Pasal 22 atas Pembelian Hasil Kehutanan,
Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan
Yang Belum Melalui Proses Industri Manufaktur
oleh Badan Usaha Industri atau Eksportir
DPP
Harga pembelian tidak termasuk PPN

Badan Usaha
Industri atau
Eksportir
yang
membeli 0.25%
untuk
keperluan
industri atau
ekspor KECUA
jumlahnya paling banyak Rp 20.000.000,00
LI
tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
dalam satu masa pajak
PEMBELIAN BAHAN-BAHAN BERUPA HASIL Contoh Penghitungan
KEHUTANAN, PERKEBUNAN, PERTANIAN,
PETERNAKAN, DAN PERIKANAN YANG BELUM
MELALUI PROSES INDUSTRI MANUFAKTUR OLEH
BADAN USAHA INDUSTRI ATAU EKSPORTIR

PT Sardenku adalah sebuah industri pengalengan ikan. Perusahaan tersebut membeli bahan
untuk keperluan industrinya dari CV Ikanku senilai Rp2.000.000.000,00 pada 5 Oktober
2022.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22!

Jawab:
PPh Pasal 22 = 0,25% x Rp2.000.000.000,00
= Rp5.000.000,00
PPh Pasal 22 atas Pembelian Komoditas Batubara,
Mineral Logam, dan Mineral Bukan Logam dari Badan
Usaha Atau Orang Pribadi Pemegang Izin Usaha
Pertambangan
DPP
Pemegang
Harga pembelian tidak termasuk PPN IUP

BADA
N
USAH
1.5%

Kecuali:

A
telah dipungut Pajak Penghasilan Pasal 22
atas pembelian barang dan/atau bahan-
bahan untuk keperluan kegiatan usaha oleh
badan usaha tertentu
Pembelian Komoditas Batubara, Mineral Logam, Contoh Penghitungan
dan Mineral Bukan Logam dari Badan Usaha Atau
Orang Pribadi Pemegang Izin Usaha Pertambangan

PT Logamo membeli batu bara dari PT Baraku pemegang IUP senilai Rp15.000.000.000,00
pada 2 Agustus 2022.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22!

Jawab:
PPh Pasal 22 = 1,5% x Rp15.000.000.000,00
= Rp225.000.000,00
PPh Pasal 22 atas Penjualan Emas Batangan
di Dalam Negeri
BADA
N
USAH
A

0.45% DPP: Kecuali:


Harga jual Penjualan kepada BI
Penjualan Emas Batangan Contoh Penghitungan

PT Emasku adalah perusahaan yang memproduksi emas batangan. PT Emasku menjual emas
batangan kepada PT Berkilau dengan harga jual Rp200.000.000,00 pada 5 Mei 2017.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22!

Jawab:
PPh Pasal 22 = 0,45% x Rp200.000.000,00
= Rp900.000,00
PMK 253//PMK.03/2008 S.T.D.D. PMK 92/PMK.03/2019

Wajib Pajak Badan Tertentu Sebagai Pemungut Pajak Penghasilan


dari Pembeli Atas Penjualan Barang yang Tergolong Sangat
Mewah
Pesawat Kapal
Wajib Pajak terbang/ pesiar/
helikopter yacht
Badan yang pribadi
melakukan
penjualan
Mobil angkutan
barang yang orang kurang dr
tergolong sangat 10 orang (sedan,
jeep, minibus,
mewah SUV, MPV) harga
jual > Rp2M atau
kapasitas silinder
>3000cc
Apartemen
kondominiu Rumah dan
m harga tanah harga
pengalihan pengalihan > Harga jual
> Rp30M Rp30M atau > Rp300 jt
atau luas atau
luas bangunan kapasitas
bangunan >400m2
>150m2
silinder
>250cc
5%

Harga jual
tidak termasuk
1% Harga jual
PPN dan
tidak termasuk
PPnBM
PPN dan
PPnBM
PENGECUALIAN

Pengecualian : pembelian barang yang tergolong sangat mewah yang dilakukan oleh bukan subjek pajak

Tidak dilakukan pemungutan : penjualan yang telah dikenakan PPh Pasal 22 ayat (1) huruf b UU PPh
Penjualan Barang Sangat Mewah Contoh Penghitungan

PT Motorku menjual kendaraan bermotor roda dua berkapasitas silinder 500 cc kepada Ali
(belum ber-NPWP) dengan harga jual Rp400.000.000,00 pada 5 Juli 2017.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22!

Jawab:
PPh Pasal 22 = 5% x 200% x Rp400.000.000,00
= Rp40.000.000,00
SAAT TERUTANG
e a M as uk
b a y a r a nB an
sa a t p e m an p a b e
a n d e n g an em b e r i t ahu
bersama a ia n d o ku m en p
i beba s k a n a t au
n y e l es a su k d
saat pe l am h a l B e aM
d a
im p o r ditunda t a u D JBC
m p or t ir a
an ole h i
Pen y e t o r

e n g a n s aa t
r sa m a a nd
t o r k a n b e
a n p a b ean
n g d a n dise e m b er i t ah u
teruta d ok u m en p
n ye l e s a ian ek s p or
pe at a s
o r ti r
ole h e k s p
e t o r a n
Peny
terutang dan dipungut
pada saat pembayaran

Bendahara/KPA Khusus atas pembelian barang hasil


Badan Usaha hutan, kebun, tani, ternak, ikan, dan
pembelian komoditas, terutang dan
dipungut saat pembelian
terutang dan dipungut
pada saat penjualan

penjualan BBM, BBG, pelumas, terutang dan dipungut


pada saat penerbitan surat perintah pengeluaran
barang (delivery order)
Atas seluruh pemungutan
UNGUT
T IP
BUK
KECUALI

Pemungutan oleh DJBC dan


Bendahara Pemerintah
P
SSP SSPC
Tidak Final
T
SIFA TAN
UNGU
PEM
KECUALI

Pemungutan atas penjualan


BBM dan BBG ke
agen/penyalur
SAAT
PENYETOR
AN DAN
PELAPORA
N PMK-242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak
PMK-243/PMK.03/2014 tentang Surat Pemberitahuan (SPT) s.t.d.d. PMK-9/PMK.03/2018
Disetor sehari setelah
pemungutan dilakukan
DJBC

SPT Masa
Secara mingguan paling lama
pada hari kerja terakhir minggu
berikutnya
disetor pada hari yang sama Bendahara/KPA/
dengan pelaksanaan pembayaran penandatangan SPM

SPT Masa
paling lama 20 (dua puluh) hari
setelah Masa Pajak berakhir

Bendahara disetor paling lama 7 (tujuh) hari setelah


Pengeluaran tanggal pelaksanaan pembayaran
disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir

dilaporkan paling lama 20 (dua puluh) hari


setelah Masa Pajak berakhir

Pelaporan dilakukan HANYA apabila


terdapat pemungutan
Soal 1
PT ABC merupakan badan usaha yang memproduksi kerajinan rotan. Selama 2017 terjadi transaksi di bawah
ini:
1 Mei 2017, melakukan pembelian rotan kepada Koperasi Makmur seharga Rp100.000.000,00
5 Mei 2017, melakukan penjualan kursi rotan sebesar Rp750.000.000,00 dengan rincian penjualan ke DN
sebesar Rp250.000.000,00 dan penjualan ekspor sesuai PEB sebesar Rp500.000.000,00.

Instruksi:
a. Definisikan jenis PPh yang terutang dalam transaksi tersebut!
b. Hitunglah PPh yang terutang (jika ada)!
c. Jelaskan saat terutang, saat setor, dan saat pelaporan!
Soal 2
Pada tanggal 1 Juli 2016, Bendahara Pengeluaran Pemerintah Kota Tangerang
Selatan membeli secara tunai meja kursi kantor seharga Rp200.000.000,00
ditambah PPN sebesar Rp20.000.000,00 kepada CV Mebelku.

Instruksi:
a. Definisikan jenis PPh yang terutang dalam transaksi tersebut!
b. Hitunglah PPh yang terutang (jika ada)!
c. Jelaskan saat terutang, saat setor, dan saat pelaporan!
Soal 3
PT A yang bergerak di bidang impor mempunyai API meng-impor mesin pabrik (bukan barang
tertentu yang ada di Lampiran PMK 34/PMK.010/2017) dengan total CIF US$10,000.00 dan Bea
Masuknya 10%. Kurs konversi mata uang asing untuk menghitung pajak terutang termasuk PPh
Pasal 22 yang ditetapkan Menkeu adalah US$1 = Rp15,000.00

Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 impor!
Soal 4
PT Indah Kiat Pulp adalah produsen kertas. Untuk keperluan produksinya, PT Indah Kiat Pulp
membeli kayu secara kredit dari PT Pinus senilai Rp300.000.000,00 pada tanggal 2 April 2017.
Pembayaran dilakukan pada tanggal 1 Mei 2017.
Pada 6 Mei, PT Indah Kiat Pulp melakukan penjualan kertas secara tunai kepada distributor kertas,
PT Warna Warni sebesar Rp100.000.000,00

Instruksi:
a. Definisikan jenis PPh yang terutang dalam transaksi tersebut!
b. Hitunglah PPh yang terutang (jika ada)!
c. Jelaskan saat terutang, saat setor, dan saat pelaporan!
Soal 5
PT Aksesoris bergerak di bidang pembuatan perhiasan emas. Penjualan perhiasan emas
seluruhnya dilakukan di dalam negeri.
Di bawah ini adalah transaksi selama 2017:
a. 3 April, meng-impor emas batangan (bukan termasuk barang tertentu dalam Lampiran PMK
34/PMK.010/2017) dengan nilai impor USD 50,000. Kurs Menteri Keuangan sebesar 1 USD =
Rp14.000,00. Bea Masuk sebesar 20%. PT Aksesoris belum memiliki API.
b. 6 Mei, membeli emas batangan secara tunai dari PT Mas Asli seharga Rp300.000.000,00
c. 9 Juni, menjual perhiasan secara tunai kepada PT Berhias sebesar Rp400.000.000,00
Instruksi:
d. Definisikan jenis PPh yang terutang dalam transaksi tersebut!
e. Hitunglah PPh yang terutang (jika ada)!
f. Jelaskan saat terutang, saat setor, dan saat pelaporan!

Anda mungkin juga menyukai