Anda di halaman 1dari 21

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

KELOMPOK 2 :

Helmy Andanie 21216122


Rizky Hidayatullah 21216110
Fitri Ramadhanti 21216079
Windy Sukmayanti 21216095
Lidia Fitriani Silaban 21216105
Yosi Rahma Maharani 21216108
Irpan Sarip Hidayat 21216111
Andrean Pradipta H 21216118
Pengertian PPh Pasal 22

Peraturan Menteri Keuangan RI


No. 34/PMK.010/2017

PPh Pasal 22 merupakan salah satu pajak yang harus dibayar oleh Wajib
Pajak dalam negeri atau Wajib Pajak BUT (Bentuk Usaha Tetap) karena
melakukan suatu transaksi penjualan atau pembelian berupa barang,
kegiatan impor-ekspor, dan kegiatan usaha dibidang lain, serta kegiatan
penjualan barang yang tergolong sangat mewah
DASAR HUKUM
PEMUNGUTAN PPh PASAL 22

• UU No.6 Tahun 1983 sttd UU UU No. 16 Tahun 2009 (KUP)


UU • UU No.7 Tahun 1983 sttd UU No.36 Tahun 2008 (PPh)

PP -PP No. 74 Tahun 2011 (Peraturan Pelaks.UU KUP)

PER
NOMOR 34/PMK.010/2017
MENKEU

[ Dit.P2Humas ]
PPH PASAL 22

Pemungut PPh Pasal 22 tergantung pada pihak yang ditentukan atau ditunjuk oleh Menteri Keuangan

PEMUNGUTAN PPh PASAL 22


FINAL TIDAK FINAL
1. Produsen/Importir BBM, BBG, Pelumas, Atas 1. Produsen/Importir BBM, BBG, Pelumas, Atas
Penjualan BBM, BBG, dan Pelumas berupa Penjualan BBM, BBG, dan Pelumas berupa
penjualan kepada penyalur/agen penjualan kepada selain penyalur/agen

2. Bank devisa,Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, atas


Impor Barang

3. Bendahara Pemerintah dan KPA sebagai pemungut


pajak saat pembayaran atas pembelian barang

4. Bendahara pengeluaran berkenaan dengan


pembayaran atas pembelian barang dengan
mekanisme uang persediaan
PPH PASAL 22

PEMUNGUTAN PPh PASAL 22

FINAL TIDAK FINAL


5. KPA berkenaan dengan pembayaran atas pembelian
barang kepada pihak ketiga atas mekanismen
pembayaran langsung

6. BUMN berkenaan dengan pembayaran atas


pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk
keperluan kegiatan usahannya

7. Badan usaha yang bergerak di bidang industri semen,


kertas, baja, otomotif, farmasi atas penjualan
produksinya kepada distributor dalam negeri

8. Agen tunggal pemegang merek (ATPM), Agen


pemegang Merek (APM) dan importir umum
kendaraan bermotor atas penjualan di dalam negeri
PPH PASAL 22

PEMUNGUTAN PPh PASAL 22

FINAL TIDAK FINAL


9. Industri dan eksportir yang bergerak di bidang
kehutanan, perkebunan, peternakan, perikinan, atas
pembelian bahan-bahan dari pedangang pengumpul

10. Badan usaha yang yang melakukan pembelian


komoditas tambang batubara, mineral logam, dan
mineral bukan logam
11. Badan usaha yang melakukan penjualan emas
batangan di dalam negeri
12. WP badan tertentu sebagai Pemungut Pajak
Pengasilan (PPh) dari pembelian atas penjualan
barang yang tergolong sangat mewah (SE
No.13/PJ/2009)
PPh Pasal 22 atas Impor Barang
Dasar Pengenaan Pajak

Nilai Impor = Cost Insurance Freight (CIF) + Bea Masuk + Pungutan lain berdasarkan peraturan Harga Jual
kepabean Lelang

Tarif Tarif

10 % 7,5 %
0.5 % 2,5 % 7,5 %
(API dan NON (API dan NON
(API) (API) (NON API) 7,5 %
API) API)

Barang tertentu Barang tertentu Barang berupa Barang selain a. Barang berupa Barang yang
tercantum dalam lainnya tercantum kedelai, tercantum kedelai, gandum, tidak dikuasai
dan tepung terigu
Lampiran 1 dalam Lampiran gandum, dan dalam
tercantum dalam
PMK34/PMK.010/ II PMK tepung terigu Lampiran Lampiran III PMK
2017 34/PMK.010/2017 tercantum I,II, III PMK 34/PMK.010/2017
dalam 34/PMK.010/2
Lampiran III 017 b. Barang selain
tercantum dalam
PMK
Lampiran I,II, III
34/PMK.010/20 PMK
17 34/PMK.010/2017

Apabila tidak mempunyai NPWP maka dikenakan 100% lebih tinggi daripada tarif yang
seharusnya untuk jenis pungutan PPh 22 yang tidak final
PPh Pasal 22 atas Penjualan Hasil Produksi Badan Usaha Tertentu
Kepada Distributuor DN

TARIF PPh PASAL 22

INDUSTRI BESARAN TARIF

Industri Kertas = 0,1 % X DPP PPN

Industri Semen = 0,25 % X DPP PPN

Industri Baja = 0,3 % X DPP PPN


Industri Farmasi = 0,3 % X DPP PPN
Industri Otomotif = 0,45 % X DPP PPN

PPh Pasal 22 atas Penjualan Kendaraan Bermotor di DN oleh


ATPM, APM, Importir Umum Kendaran Bermotor

TARIF PPh PASAL 22

JENIS BESARAN TARIF

Kendaraan Bermotor = 0,45% X DPP PPN

Kendaraan/Barang Mewah = 5% x Harga Jual (Excl PPn dan PPnBM)


PPh Pasal 22 atas Penjualan BBM, BBG, dan
Pelumas

TARIF PPh PASAL 22


Tarif SPBU Bukan
Keterangan Tarif SPBU Pertamina
Pertamina dan Non SPBU
Bahan Bakar = 0.25 % X penjualan =0.3% X Penjualan
Minyak

Gas =0.3% X Penjualan

Pelumas =0.3% X Penjualan


Kepada Penyalur/Agen
PPh Pasal 22 atas Perkebunan, Pertaniaan, Perikanan dll, yang belum sifatnya Final
melalui proses Industri manufaktur oleh industri atau eksportir

TARIF PPh PASAL 22


Keterangan Tarif

Kehutanan, Perkebunan, = 0.25 % x Harga pembelian (Excl PPN)


Pertanian, Perikanan,
dan Peternakan

Persyaratannya jumlah paling banyak Rp 20.000.000 tidak termasuk PPN


dalam satu masa pajak
PPh Pasal 22 atas Pembelian Komoditas Batubara, Mineral Logam dan
Mineral Bukan Logam dari Badan Usaha atau Orang Pribadi Pemegang Izin
Usaha Pertambangan

TARIF PPh PASAL 22


Keterangan Tarif

Batubara, Mineral = 1.5 % x Harga pembelian (Excl PPN)


Logam dan Mineral
Bukan Logam

PPh Pasal 22 atas Penjualan Emas Batangan di Dalam Negeri

TARIF PPh PASAL 22


Keterangan Tarif
= 0.45 % x Harga Jual
Emas Batangan
PPh Pasal 22 atas Pembelian barang oleh Badan
Usaha Tertentu

BADAN USAHA TERTENTU YANG


DIMILIKI SECARA LANGSUNG OLEH BUMN

- PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


- PT Petrokimia Gresik
- PT Pupuk kujang
- PT Pupuk Kalimantan Timur
- PT Pupuk Iskandar Muda
- PT Telekomunikasi Selular
- PT Indonesia Power
- PT Pembangkitan Jawa-Bali
- PT Semen Padang
- PT Semen Tonasa
- PT Elnusa Tbk
- PT Rajawali Nusindo
- PT Kimia Farma Apotek
- PT. Kimia Farma Trading & Dist.
- PT Tambang Timah
BADAN USAHA DAN BUMN HASIL RESTRUKTURASI - PT Bank Syariah Mandiri
- PT Bank BRI Syariah
- PT Bank BNI Syariah,
PPh Pasal 22 Impor dan Ekspor
- Terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat
pembayaran Bea Masuk

- Dalam hal Bea Masuk ditunda atau


dibebaskan, PPh Pasal 22 atas Impor harus
dilunasi pada saat penyelesaian dokumen
pemberitahuan pabean impor

Luar Negeri

DJBC
Importir PIB

Bank
Devisa
Jangka Waktu Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 22

PALING LAMBAT PALING LAMBAT


JENIS PEMBAYARAN
PEMBAYARAN PELAPORAN
PPh Pasal 22 dan PPN/PPnBM Dilunasi oleh WP bersamaan dengan saat pembayaran Bea Masuk.
atas Impor Apabila pembayaran Bea Masuk ditunda/dibebaskan oleh DJBC,
maka harus dilunasi saat penyelesaian dokumen impor.

PPh Pasal 22 dan PPN/PPnBM Disetor dalam jangka waktu Dilaporkan paling lambat 7
atas Impor yang dipungut DJBC sehari setelah pemungutan (tujuh) hari setelah batas waktu
dilakukan. penyetoran pajak berakhir.

PPh Pasal 22 dari penyerahan Dilunasi WP sebelum Delivery Dilakukan oleh pihak yang
Pertamina atas hasil produksi dan Order ditebus. melakukan penyerahan, dalam
penyerahan bahan bakar & gas waktu 20 hari setelah masa pajak
oleh Badan usaha lain. berakhir.

PPh Pasal 22 Bendaharawan Disetor pada hari yang sama Hasil pemungutan dilaporkan
dengan pelaksanaan pembayaran paling lambat 14 hari setelah
atas penyerahan barang yang masa pajak berakhir.
dibiayai dari APBN/D.

PPh Psl 22 Badan Tertentu tmsk Tanggal 10 bulan takwim 20 hari setelah masa pajak
Penjual Barang Yg Sgt Mewah berikutnya. berakhir.
PENGECUALIAN
PEMUNGUTAN PPH PASAL
22
 Impor barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan tidak terutang pajak penghasilan
 Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau PPN
 Impor sementara
 Impor kembali
 Emas batangan yang akan di proses untuk menghasilkan barang perhiasan dari
emas untuk tujuan ekspor
PPh Pasal 22 atas Pembelian barang oleh Badan
Usaha Tertentu
Pembelian Barang untuk kegiatan usahanya
Persyaratannya Kecuali :
• jumlahnya paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan tidak
merupakan pembayaran yang terpecah-pecah; Jumlah Rp. 10.000.000,- tersebut
termasuk PPN
• pembayaran untuk:
pembelian bahan bakar minyak, bahan bakar gas, pelumas, benda-benda pos;
serta pemakaian air dan listrik;
• Pembelian Gabah dan/atau beras oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik
(BULOG)
• Pembelian bahan pangan pokok dalam rangka menjaga ketersediaan pangan dan
stabilisasi harga pangan oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik
(BULOG) atau BUMN yang lain yang mendapatkan penugasan sesuai peraturan
perundang-undangan.

Pembelian barang hasil


Tarif 1,5% dari
kebun,hutan,tani,terna
harga beli exclude Kecuali
k, dan ikan mempunyai
PPN tarif sebesar 0,25%
Saat Terutang Dan Pelunasan
PPh Pasal 22
• Atas kegiatan impor barang, PPh pasal 22 terutang pada saat bersamaan dengan saat
pembayaran bea masuk. Apabila pembayaran bea masuknya ditunda atau dibebaskan, PPh
pasal 22 terutang pada saat penyelesaian dokumen PIB (pemberitahuanimpor barang)
• Atas kegiatan pembelian barang, PPh pasal 22 dan dipungut pada saat dilakukan
pembayaran.
• Atas pembelian hasil produksi PPh pasal 22 terutang dan dipungut  saat penjualan.
• Atas penjulanhasil produksi dan pengelolahan barang, PPh 22 terutang dan dipungut pada
saat pemungutan pada saat penerbitan surat perintah pengeluaran barang (delivery order).
• Pemungutan PPh pasal 22 atas pembelian barang atau bahan-bahan oleh pemungutan butir
2,3 dilaksanakan dengan pungutan dan peyetoran oleh pemungut pajak atas nama wajib
pajak ke bank persepsi atau kantor pos.
PPh Pasal 22 atas Impor Barang
Contoh Perhitungan

PT. ABC mempunyai API dan melakukan impor 1000 unit komputer dengan harga CIF per unit
sebesar US $500. Komputer tersebut dikenai bea masuk sebesar 25%, PPN 10% dan PPn BM
20%. Kurs tengah BI sebesar Rp. 12.050.000 dan kurs Menkeu sebesar Rp 12.000.000.
Komputer tersebut merupakan selain barang tertentu di Lampiran PMK 34/PMK.010/2017.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 atas impor barang tersebut

Jawab :
Nilai CIF 1.000 x US $500 x Rp 12.000.000 =Rp6.000.000.000
Bea Masuk 25% x CIF = 25% x Rp 6.000.000.000 =Rp1.500.000.000 +
Nilai Impor =Rp7.500.000.000
PPh Pasal 22 Impor =2.5% x Nilai Impor
=2.5% x 7.500.000.000
=Rp 187.500.000
Jika PT ABC belum ber-NPWP:
PPh Pasal 22 Impor = 200% x Rp 187.500.000 = Rp 375.000.000
PPh Pasal 22 atas Ekspor

Dasar Pengenaan Pajak


Nilai Ekspor yang tercantum dalam pemberitahuan Pabean Ekspor
Nilai Ekspor = Free On Board (FOB)

Tarif 1,5 %

Contoh Soal
PT. Eksporku adalah sebuah perusahaan eksportir mika dalam bentuk lembaran.
Perusahaan melakukan ekspor nilai mika dengan nilai ekspor di Pemberitahuan Pabean
Ekspor sebesar Rp 100.000.000.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 atas ekspor tersebut!

Jawab :
PPh Pasal 22 ekspor = 1.5% x Nilai Ekspor
= 1.5% x Rp 100.000.000
= Rp 1.500.000
PPh Pasal 22 atas Pembelian Barang
oleh Bendahara/Kuasa Pengguna
Anggran Contoh Perhitungan

PT. XYZ menjual komputer ke Pemda Cimahi dengan nilai sebesar Rp. 16.500.000 (include
PPN). Pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pemda Cimahi dengan menggunakan dana
APBD pada tanggal 7 September 2019.
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 atas pembelian barang tersebut

Jawab :
Dasar Pengenaan Pajak = harga pembelian tidak termasuk PPN
= 100/110 x Rp 16.500.000
= Rp 15.000.000

PPh Pasal 22 = 1.5% x DPP


= 1.5% x Rp 15.000.000
= Rp 225.000
PPh Pasal 22 atas Pembelian Barang Untuk
Kegiatan Usaha Oleh Badan Tertentu
Contoh Perhitungan

Pada Mei 2019, sebuah bank BUMN melakukan transaksi berikut ini:
a) Membeli makanan siap saji dari sebuah restoran secara tunai untuk keperluan rapat seharga Rp
8.000.000
b) Membeli bensin dari SPBU untuk kendaraan dinassebesar Rp 4.000.000 dan membeli benda-
benda pos sebesar Rp 3.000.000 dari kantor pos; dan
c) Membeli secara tunai ATK sebesar Rp 30.000.000 (belum termasuk PPn) dari CV Jaya Abadi
Diminta:
Hitunglah PPh Pasal 22 atas transaksi diatas!

Jawab :
a) Nilai pembelian sebesar Rp 8.000.000 masih dibawah Rp 10.000.000 sehingga tidak
dilakukan pemungutan PPh Pasal 22
b) Pembelian bahan bakar minyak dan benda-benda pos tidak dipungut PPh Pasal 22
C) PPh Pasal 22 = 1.5% x DPP
= 1.5% x Rp 30.000.000
= Rp 450.000
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai