Anda di halaman 1dari 26

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

KELOMPOK 4

1. NUR EKA SULIS TIANINGSIH


(1820210164)
2. ISFINA AMALIA (1820210175)
3. MELLY BANU STADIARI (1820210183)
Pengertian PPh pasal 22

Merupakan pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan


yang dipungut oleh:
- Bendaharawan pemerintah ( pusat&daerah), instansi atau
lembaga pemerintah dan lembaga negara lainnya sehubungan
dengan pembayaran atas penyerahan barang.
- badan-badan tertentu (pemerintah dan swasta) berkenaan
dengan kegiatan dibidang impor atau dibidang usaha yang lain.
PEMUNGUT PAJAK PPh PASAL 22
01. 04.
Bank devisa dan Dirjen Bea Badan usaha milik negara yang
Cukai atas impor barang dananya bersumber dari
APBN/NonAPBN
02. 05.
Badan usaha yang bergerak di
Dirjen Anggaran
industri tertentu yang ditunjuk
oleh KPP atas penjualan hasil
03. produksi dalam negeri
06.
BUMN & BUMD
07. Pertamina serta badan usaha
BUMN yang melakukan selain pertamina
pembelian barang yang dananya
bersumber dari APBN/nonAPBD
OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

Pembayaran atas pembelian barang A. B. Impor barang


yang dilakukan oleh dirjen anggaran
dan bendahara pemerintah D. Pembayaran
barang yang
atas pembelian
dilakukan BUMN
dan BUMD yang dananya dari
Penjualan hasil produksi C. belanja negara dan belanja
yang dilakukan oleh daerah
pertamina dan badan usaha
lain F. Penjualan hasil produksi
Pembelian bahan-bahan untuk E. dalam negeri yang dilakukan
oleh badan usaha yang
keperluan industri atau ekspor
bergerak dibidang industri
semen,rokok,kertas,baja,
dan otomotif
Yang dikecualikan dari pemungutan PPh pasal
22

1. Impor barang atau penyerahan barang yang


berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan tidak terutang PPh.
Pengecualian ini harus dinyatakan dengan
surat keterangan bebas (SKB) PPh pasal 22
yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak
2. Impor barang yang dibebaskan dari
bea masuk
 Barang perwakilan asing beserta para pejabatnya yang bertugas di
Indonesia berdasarkan asas timbal balik.

 Barang untuk keperluan badan internasional yang diakui dan terdaftar


pada pemerintah Indonesia beserta pejabatnya yang bertugas di
Indonesia dan tidak memegang paspor Indonesia.

 Barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum,amal,sosial, atau


kebudayaan.

 Barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan tempat


semacamnya yang terbuka untuk umum.

 Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.


Lanjutan….
Impor barang yang dibebaskan dari bea
masuk
 Barang untuk keperluan khusus tunanetra dan penyandang cacat
lainnya.

 Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah.

 Barang pindahan.

 Barang pribadi penumpang.

 Barang yang diimpor oleh pemerintah pusat/daerah.

 Persenjataan atau perlengkapan militer yang diperuntukkan untuk


keperluan hankam negara.

 Vaksin polio dalam rangka pelaksanaan program PIN.


Lanjutan….
Impor barang yang dibebaskan dari bea
masuk
 Buku pelajaran umum, agama, dan kitab suci.

 Jenis-jenis kapal.

 Jenis-jenis pesawat.

 Kerta api yang diimpor dan digunakan oleh PT. KAI.

 Peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan


foto udara wilayah NKRI yang dilakukan oleh TNI.
Lanjutan….
Yang dikecualikan dari pemungutan PPh pasal 22
3. Dalam hal impor sementara jika pada waktu impornya nyata-nyata dimaksudkan untuk
diekspor kembali.

4. Pembayaran yang jumlahnya maksimal rp.1.000.000 dan tidak merupakan pembayaran


yang terpecah-pecah

5. Pembayaran untuk pembelian BBM,listrik,gas,air minum/PDAM, dan benda-benda pos

6. Atas impor emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan emas untuk tujuan
ekspor pernyataan ini harus disertai SKB PPh pasal 22 yang diterbitkan oleh dirjen pajak

7. Pembayaran/pencairan dana JPS dan KPKN

8. Impor kembali barang yang telah di ekspor dengan kualitas yang sama

9. Pembayaran untuk pembelian gabah oleh BULOG


INSTANSI PEMERINTAH
Pembelian atau pembayaran barang
Pembayaran atau pembelian
didanai dari APBN/APBD yang
barang oleh instansi pemerintah
dilakukan oleh BUMN/BUMD
TARIF PEMUNGUTAN PPh PASAL
22

01 1,5% dari harga


pembelian barang
CONTOH PERHITUNGAN

Dinas pendidikan nasional kota


Bandung membeli peralatan kantor dari
PT Selayang Pandang seharga Rp. 120
juta. Hitunglah PPh pasal 22 !

Jawaban: 1,5% x Rp. 120.000.000 =


1.800.000
TARIF PEMUNGUTAN PPh PASAL
22

1,5% dari dana


02 APBN/APBD

CONTOH PERHITUNGAN

Hotel arya digunaguna adalah salah satu BUMN di


bidang jasa perhotelan. Pada Oktober 2012 membeli
televisi seharga 540 juta untuk mengganti beberapa
televisi yang rusak. Dari jumlah tersebut 350 juta di
danai dari dana APBN. Hitunglah PPH pasal 23 !

Dana dari APBN Rp. 350.000.00/

1,5% X Rp. 350.000.000 = Rp. 5.250.000


Hotel cahaya merupakan BUMN di bidang jasa perhotelan. Pada
Oktober 2012 membeli televisi seharga 200 juta untuk mengganti
beberapa televisi yang rusak. Dari jumlah tersebut 99 juta (termasuk
PPN 10%) di danai dari dana APBN. Hitunglah PPH pasal 22!

Dana dari APBN= Rp. 99.000.000


DPP PPN = 100%/110% X Rp. 99.000.000 = Rp. 90.000.000
1,5% X Rp.99.000.000 = Rp. 1.350.000
IMPOR Yang menggunakan angka
pengenal impor (API) sebesar
2,5% dari nilai impor.

Yang tidak menggunakan (non


API) sebesar 7,5% dari nilai
Tarif pungutan impor.
atas impor
Yang tidak dikuasai
sehingga dilakukan
pelelangan sebesar
7,5% dari harga jual
lelang
Nilai Impor

Nilai yang berupa uang dari dasar perhitungan bea


masuk yang terdiri dari CIF ( cost, insurance, freight) +
Bea masuk + pungutan lain, yang dikenakan berdasarkan
peraturan perundangan-undangan pabean dibidang
impor
Perhitungan PPH pasal
22 atas kegiatan impor
barang
Yang
menggunakan
PPH pasal 22= 2,5% X Nilai impor
API

PPH pasal 22= 7,5% X Nilai


Tidak
impor
menggunakan
API

PPH pasal 22= 7,5% X


Yang tidak
Harga jual lelang
dikuasai
Atas Penjualan Hasil Produksi yang
Bergerak di Bidang Usaha tertentu

Jenis Bidang
Usaha:

Rokok Kertas
Semen

PPH pasal 22 = 0,25 X DPP PPH pasal 22 = 0,15 X PPH pasal 22 = 0,1 X DPP PPN
PPN Harga bandrol
Baja

Otomotif

PPH pasal 22= 0,45 X DPP PPN PPH pasal 22 = 0,2% X DPP
PPN
Perhitungan pasal 22 atas pembelian bahan-bahan untuk
keperluan industri atau ekspor oleh industri yang bergerak
dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian, perikanan
dari pedagang pengumpul.

Please keep this slide for


CREDITS: This presentation template was Besarnya PPH
attribution.
pasal 22 yang
PPHcreated
pasalby22 = 0,5%
Slidesgo, X harga
including icons by wajib dipungut oleh industri
Flaticon, and infographics & images by
pembelian atau eksportir yang bergerak,
Freepik
yang telah terdaftar sebagai
WP sebesar 0,5% dari harga
pembelian tidak termasuk
PPN
Perhitungan PPH pasal 22 yang
dipungut oleh pertamina dan BU
lainnya
Besarnya PPH pasal 22 yang wajib dipungut
oleh pertamina dan BU lainnya yang bergerak
dalam bidang BBM jenis premix, super TT dan
gas atas penjualan hasil produksinya sbb:
1. Atas penebusan premium, solar,
premix/super TT oleh SPBU swastanisasi 0,3%
dari penjualan. (PPH pasal 22= 0,3% X
penjualan)

2. Pertamina adalah 0,25 % dari penjualan.


(PPH pasal 22= 0,25%x penjualan)

4. Atas penjualan minyak tanah, gas LPG, dan


pelumas adalah 0,3% dari penjualan. (PPH
pasal 22= 0,3% X penjualan
Catatan pemungutan:
Pemungutan PPH pasal 22 ini final atas
penyerahan/penjualan hasil produksi
kepada penyalur
Saat Terutang dan Pelunasan
Barang PPh pasal 22
01.
02.
Atas kegiatan imppr
barang, PPH pasal 22
Atas kegiatan
terutang pada saat
pembelian barang, PPh
bersamaan dengan saat
pasal 22 terutang dan
pembayaran Bea masuk.
dipungut pada saat
Apabila pembayaran bea
dilakukan pembayaran
masuknya ditunda atau di
bebaskan, PPH pasal 22
terutang pada saat
penyelesaian dokumen.
03.
Atas pembelian hasil
produksi atau PPh pasal 22
terutang dan dipungut saat
penjualan
04.

Atas penjualan hasil


CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
produksi atau pengelolaan
Flaticon, and infographics & images by barang, PPh pasal 22 terutang
Freepik
Please keep this slide for
dan dipungut pada saat
attribution. penerbitan Surat Perintah
Pengeluaran Barang (delivery
order)
Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan
Pelaporan
1. Pemungutan PPh pasal 22 atas impor barang oleh pemungut (Bank Devisa& Drijen Bea &
Cukai)dilaksanakan dengan cara penyetoran oleh pengimpor yang bersangkutan ke bank
devisa, atau bank persepsi atau bendaharawan Dirjen Bea dan Cukai.

2. Pemungutan PPh pasal 22 atas pembelian barang atau bahan-bahan oleh pemungut, pada
pemungut pajak dilaksanakan dengan cara pemungut dan penyetor oleh pemingut pajak atas
nama WP ke Bank persepsi atau kantor pos dan Giro.

3. Pemungutan PPh pasal 22 atas penjualan hasil produksi oleh pemungut , pemungut pajak
dilaksanakan dengan cara pemungut dan penyetor oleh pemungut paja atas nama WP ke banj
persepsi atau kantir pos dan Giro penyetoran tersebutdilakukan secara kolektif dengan
menggunakan SSP dan harus diterbitkan bukti pemungutannya.

4. Pemungutan PPh pasal 22 atas penjualan hasil produksi oleh pemungut, pada pemungut pajak
dilaksanakan dengan cara penyetoran oleh penyalur, agen, atau pembeli lainnya ke bank
persepsi atau kantor pos dan giro. Atas pemungutannya diterbitkan bukti pemungutannya.
THANKS!
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Please keep this slide for
attribution.

Anda mungkin juga menyukai