Disusun Oleh :
Pivot (P) = H + L + C /3
= 7000 + 6000 + 6275 /3
= 6425
R1 =(2xP)–L
= ( 2 x 6425) – 6000
= 6850
S1 =(2xP)–H
= ( 2 x 6425) – 7000
= 5850
R2 =P+(H–L)
= 6275 + ( 7000 – 6000)
= 7425
S2 =P–(H–L)
= 6275 – ( 7000 – 6000 )
= 7425
a. Tren harga saham dalam sebuah grafik saham INDF
Pada awal tahun 2021 grafik saham INDF menunjukkan bahwa harga saham melejit
naik sampai dengan harga (7000) yang berada dalam kisaran tinggi. Kita bisa lihat
pada bulan Juni 2021 harga saham INDF senilai (6275). Saham ini berada fase
Bearish karena berada di titik terendah antara puncak swing harga tertinggi
sebelumnya (6625) dan swing terendah sebelumnya (6125). Harga saham INDF bulan
Juni 2021 mengalami (breakdown) dari salah satu ambang swing harga tertinggi dan
harga terendah, maka dari itu dapat kita bilang bahwasannya saham INDF sekarang
dalam tren bearish.
b. Support resistance harga dalam grafik sahamINDF
Puncak swing harga tertinggi sebelumnya dalam grafik harga saham INDF di atas
pada level (6625) meerupakan resistance yang terdekat dengan posisi harga sekarang.
Sedangkan swing terendah sebelumnya pada level (6125). Dari posisi harga saat ini
kita dapat memperkirakan bahwa apabila nilai support 6000 hingga turun drastis dari
harga sebelumnya, maka arah pergerakan berikutnya cenderung bearish jika
pergerakan harga naik hingga keatas level resistance maka kemungkinan akan terus
naik hingga 7000
c. Indikator teknikal
Pivot (P) = H + L + C /3
= 1250 + 1000 + 1025 /3
= 1091
R1 =(2xP)–L
= ( 2 x 1091) – 1000
= 1182
S1 =(2xP)–H
= ( 2 x 1091 ) – 1250
= 932
R2 =P+(H–L)
= 1091 + ( 1250 – 1000)
= 1341
S2 =P–(H–L)
= 6275 – ( 7000 – 6000 )
= 841
a. Tren harga saham dalam sebuah grafik saham FAST
Pada tahun 2021 saham FAST menunjukan tren sideways (menyamping). Dalam
kurun waktu bulan Februari – Juni 2021 hanya menunjukkan pergerakan nik-turun
dalam kisaran waktu yang cukup sempit dengan berada diantara puncak swing
harga tertinggi (1341) dan swing terendah (841). Namun bisa dilihat pada bulan
Juni adanya inverted hammer yang memungkinkan harga saham bisa naik lagi
pada harga (1100).
b. Support resistance harga dalam grafik saham FAST
Pada saham FAST harga cenderung turun setelah sebelumnya mencapai harga
tertingginya (1100). Dari posisi saat ini (1025) diperkirakan barries (menurun)
dan disarankan untuk beli.
c. Indikator Teknikal
b. Indikator Teknikal
Moving Average
Pivot (P) = H + L + C /3
= 3000 + 2000 + 2570 /3
= 2523
R1 =(2xP)–L
= ( 2 x 2523) – 2000
= 3046
S1 =(2xP)–H
= ( 2 x 2523 ) – 3000
= 2046
R2 =P+(H–L)
= 2623 + ( 3000 – 1000)
= 3523
S2 =P–(H–L)
= 2523 – ( 3000 – 2000 )
= 1523
Tren saham dan dan support resistance pada grafik saham EXCL
saham EXCL ditutup menguat pada 0,00% ke level (2570) pada perdagangan akhir
pekan kemarin. Penguatan EXCL akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi untuk
membentuk awal wave (C). Hal ini berarti saham EXCL berpeluang ber scope wave
di 30 April 2021Dalam kinerja terbarunya EXCL terlihat naik dari level (2000)
menuju (2700). Untuk pergerakan selanjutnya diperkirakan peluang menguat untuk
menguji area 2900-3000, apabila mampu bergerak diatas 3100 maka support 1523,
2046 dan resistance 3046, 3523.
Pivot (P) = H + L + C /3
= 8000 + 2000 + 2440 /3
= 4080
R1 =(2xP)–L
= ( 2 x 4080) – 2000
= 6160
S1 =(2xP)–H
= ( 2 x 4080 ) – 8000
= 160
R2 =P+(H–L)
= 4080 + ( 8000 – 2000)
= 8080
S2 =P–(H–L)
= 4080 – ( 8000 – 2000 )
= -1920
Tend harga saham dan support resistance pada grafik saham KAEF
Pada tanggal 4 Juni 2021 saham KAEF meemah pada harga (2590) turun ke 00,38%.
Pergerakan KAEF tengah menguji three black crows pattern candle dengan RSI yang
melemah. Sementara indikator stochastic berpotensi mengalami dead cross serta
volume perdagangan menurun. Disini bisa ditentukan level resistan terdekat saham
KAEF adalah pada (2700) sedangkan level support adalah (2530)
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan analisis teknikal pada ke-5 saham diatas saya
merekomendasikan saham yang memiliki intrepretasi terbaik adalah saham dari INDF
( Indofood Sukses Makmur Tbk.) meskipun harga saham per lembar kini di angka
Rp.6.275, dalam dua tahun terakhir saham ini menyentuh harga Rp8.600
perlembarnya dan mengalami koreksi menjadi Rp7.925 Perlembar saham. Harga
saham yang turun ini menjadi peluang besar bagi investor yang ingin bernvestasi
jangka panjang.