Anda di halaman 1dari 9

Akad Mudharabah

Fiqih Muamalah Kontemporer


Dosen Pengampu : Ulin Nuha, M.S.I
Disusun Oleh :
Shinta Aulia (1820210158)
Siti Nur Khafida (1820210161)
Ahsani Taqwim (1820210186)
Apa itu Mudharabah??
• Mudharabah berasal dari kata adhdhorby fi ardhi yaitu
bepergian untuk urisan dagang.
• Disebut juga qiradh yang berarti potongan, karena
pemilik memotong sebagian hartanya untuk
diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungan.
• Akad mudharabah merupakan suatu transaksi investasi
yang berdasarkan kepercayaan.
Jenis Akad Mudharabah
 Mudharabah Muthlaqah Adalah mudharabah dimana pemilik dana
memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan
investasinya.

 Mudharabah Muqayyadah Adalah mudharabah dimana pemilik dana


memberikan batasan kepada pengelola antara lain mengenai dana, lokasi,
cara, atau objek investasi atau sektor usaha.
 Mudharabah Musytarakah Adalah mudharabah dimana pengelola dana
menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi.
Dasar Hukum Akad Mudharabah
Dalam akad mudharabah, Al-Qur'an hanya memberikan garis-garis besar, agar
umat manusia mencari rizki yang di ridhai Allah SWT, tidak membicarakan pada
aspek teknisnya. Sedangkan teknis pelaksanaan akad mudharabah banyak
didapatkan dari praktek Rasulullah SAW bersama masyarakat Arab ketika itu
‫علم ان سيكون منكم مرضى و ا خرون يضربون في االرض يبتغون من فضل‬
‫اللهواخرون يقاتلون في سبيل الله‬

Dia Mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang sakit dan
orang-orang yang akan berjalan di muka bumi mencari sebagian karunja Allah
dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah (Al Muzjammil : 20)
Rukun Akad Mudharabah

Rukun mudharabah ada empat, yaitu :


1) Pelaku, terdiri atas Pemilik dana dan pengelola dana
2) Objek Mudharabah, berupa :Modal dan kerja
3) Ijab Kabul/Serah terima
4) Nisbah keuntungan
Berakhirnya Akad Mudharabah
Akad mudharabah dapat berakhir karena hal-hal berikut :
 Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya, maka mudharabah
berakhir pada waktu yang telah ditentukan
 Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri
 Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal
 Pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola usaha
untuk mencapai tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad.
 Modal sudah tidak ada
Prinsip Pembagian Hasil

Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan


pengakuan penghasilan usaha mudharabah, dalam praktik dapat diketahui
berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan hasil usaha dalam
pengelola dana. Tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi
hasil usaha.
Bagi Hasil Untuk Akad Mudharabah
Ketentuan bagi hasil untuk akad jenis ini dapat dilakukan dengan 2
pendekatan yaitu :
1. Hasil investasi dibagi antara pengelola dan pemilik dana sesuai nisbah yang
disepakati, selanjutnya sebagian hasil investasi setelah dimurangi untuk pengelola dana
tersebut dinagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dengan pemilik dana dengan
porsi modal masing-masing.
2. Hasil investasi dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) danpemilik dana
sesuai dengan porsi modal masing-masing, selanjutnya bagian hasil investasi setelah
dikurangi untuk pengelola dana (sebagai musytarik) tersebut dibagi antara pengelola
dana dengam pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati.
Terima Kasih........

Anda mungkin juga menyukai