NIM: 1820610001
Kelas: Aksya-4-A
Soal-Soal Latihan:
1. Jelaskan tujuan Kerangkan Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah bagi
penyusun standar, penyusun laporan keuangan, auditor, dan para pemakai laporan keuangan.
Jawab:
Penyusun standar akuntansi keuangan syariah dalam pelaksanaan tugasnya membuat
standar.
Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi syariah yang
belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah.
Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum.
Para pemakai lapora keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan syariah.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan asas ukhuwah, ‘adalah, mashlahah, tawazun, dan syumuliyah
beserta kaitannya dengan akuntansi.
Jawab:
Asas Ukhuwah (persaudaraan) yaitu transaksi yang diadakan merupakan bentuk
interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk kemanfaatan secara
umum dengan semangat saling tolong-menolong. Ukhuwah dalam transaksi syariah
melingkupi berbagai aspek, yaitu saling mengenal (ta’aruf), saling memahami
(tafahum), saling menolong (ta’awun), saling menjamin (takaful), dan saling
bersinergi (tahaluf).
Asas ‘adalah (keadilan) yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan memberikan
sesuatu pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya.
Implementasinya dalam kegiatan usaha berupa aturan prinsip muamalah yang
melarang unsur riba, dzulm, maysir, gharar, ihtikar, najasy, risywah, ta’alluq, dan
penggunaan unsur haram dalam barang, jasa, maupun dalam aktivitas operasi.
Asas mashlahah (kemaslahatan) yaitu transaksi syariah haruslah segala bentuk
kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual,
serta individual dan kolektif. Asas ini harus memenuhi dua unsur yaitu unsur halal
(sesuai syariah) dan thayyib (bermanfaat dan membawa kebaikan). Transaksi yang
dianggap mashlahah harus memenuhi secara keseluruhan unsur-unsur yang menjadi
tujuan ketetapan syariah (maqasid syariah), yaitu pemeliharaan terhadap agama (ad-
din), akal (aql), keturunan (nasl), jiwa (nafs), dan harta benda (mal).
Asas tawazun (keseimbangan) yaitu transaksi harus memperhatikan keseimbangan
aspek material dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan riil, bisnis
dan sosial, serta keseimbangan aspek pemanfaatan dan pelestarian. Prinsip
keseimbangan menekankan bahwa manfaat yang didapat dari transaksi syariah tidak
hanya difokuskan pada pemegang saham melainkan pada semua pihak yang dapat
merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi.
Asas syumuliah (universalisme) yaitu transaksi syariah yang dapat dilakukan oleh,
dengan, dan untuk semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) tanpa
membedakan suku, agama, ras, dan golongan sesuai dengan semangat rahmatan lil
‘alamin.
4. Transaksi syariah dapat berupa komersial dan non-komersial, jelaskan kedua bentuk transaksi
tersebut.
Jawab:
Transaksi syariah komersial dapat berupa investasi untuk mendapatkan bagi hasil, jual
beli barang untuk mendapatkan laba, dan/atau pemberian layanan jasa untuk mendapatkan
imbalan. Sedangkan transaksi syariah non-komersial dapat dilakukan dengan pemberian
pinjaman atau talangan (qardh), penghimpunan dan penyaluran dana sosial seperti zakat, infaq,
sedekah, wakaf, dan hibah.
6. Bandingkan laporan keuangan suatu bank syariah dengan suatu bank konvensional (usahakan
yang pemiliknya sama, misal Bank Mandiri dengan Bank Syariah Mandiri), identifikasi
perbedaan yang ada dari segi laporan yang disampaikan maupun akun yang digunakan!
Tunjukkan perbedaan tersebut dengan screen shoot file pdf laporan masing-masing bank dan
ulaslah perbedaan tersebut berdasarkan karakteristik bank masing-masing!
Jawab:
1. Penyajian akun-akun didalam laporan posisi keuangan (neraca) pada sisa aktiva,
misalnya berbeda dalam akun piutang murabahah, piutang salam, piutang istishna,
piutang pendapatan ijarah, dll.
2. Penyajian akun-akun didalam laporan posisi keuangan (neraca) pada sisi pasiva
(kewajiban), misalnya berbedadalam akun keuntungan yang sudah diumumkan tetapi
belum dibagikan.
3. Informasi tambahan elemen laporan neraca pada sisi pasiva selain kewajiban dan ekuitas.
4. Bentuk aktiva produktif
5. Penyajian pengkreditan didalam neraca
6. Transaksi penghimpunan dana masyarakat
7. Pengakuan pembiayaan mudharabah
8. Pengakuan pembiayaan mudharabah secara bertahap
9. Pengakuan kredit dengan perjanjian sindikasi dan penerusan kredit
10. Pengukuran pembiayaan mudharabah
11. Pengakuan pembiayaan mudharabah yang hilang sebelum dimulainya usaha
12. Pengakuan pembiayaan mudharabah yang hilang setelah dimulainya usaha
13. Pengakuan pembiayaan musyarakah
14. Pengukuran pembiayaan musyarakah
15. Penyajian pembiayaan mudharabah dan musyarakah
16. Pengakuan piutang murabahah pada saat akad
17. Pengakuan piutang murabahah pada akhir periode
18. Penyajian piutang murabahah
19. Pengakuan piutang salam dan salam parallel
20. Pengakuan modal saham salam
21. Pengakuan utang salam
22. Pengakuan istishna
23. Penyajian istishna dan neraca
24. Pengakuan dan pengukuran ijarah
25. Penyajian ijarah dalam laporan neraca
26. Pengakuan dan pengukuran sharf
27. Instrument derivative
28. Komitnen dan kuntijensi
Dalam laporan laba rugi dapat ditemukan perbedaan dalam hal:
1. Penyajian akun-akun didalam laporan laba rugi
2. Kegiatan bank berbasis imbalan
3. Pengakuan beban bunga pada pengkreditan
4. Pengakuan kelebihan penerimaan dalam pengkreditan
5. Pendapatan bunga pada pengkreditan
6. Pendapatan yang diterima dari aktiva produktif
7. Pengakuan beban bunga pada aktiva produktif
8. Pengakuan pendapatan aktiva produktif non perfoming
9. Pengukuran laba pembiayaan musyarakah
10. Pengukuran rugi pembiayaan musyarakah
11. Pengakuan keuntungan/kerugian sharf
12. Pengungkapan secara terpisah mengenai pembagian hasil investasi tidak terikat
Pada PT. Bank Mandiri dari elemen laporan neraca factor-factor yang dapat dilihat
adalah pengakuan kredit, pengakuan kredit dengan janji sindikasi dan penerusan kredit,
penyajian dan pengklasifikasian efek, efek yang dibeli dijual kembali, dll.Pada laporan laba rugi,
factor-faktor yang dapat dilihat yaitupengungkapan pendapatan bunga dan beban bunga
sedangkan pada laporan perubahan ekuitas factor yang dapat dilihat adalah penyajian perubahan
ekuitas berdasarkan PSAK No. 1.
Sedangkan pada Bank Mandiri Syariah, factor-faktor yang dapat ditelusuri dalam elemen
neraca adalah pengukuran pembiayaan mudharabah, pengakuan pembiayaan mudharabah yang
hilang sebelum dan setelah dimulainya usaha, pengukuran pembiayaan musyarakah, dll.Pada
laporan laba rugi factor yang dapat dilihat yaitu pengukuran laba pembiayaan musyarakah, rugi
musyarakah, pengukuran/kerugian sharf, dll.Sedangkan pada laporan perubahan ekuitas, factor
yang dapat dilihat adalah penyajian perubahan ekuitas berdasarkan PSAK No.1.
7. Jelaskan yang dimaksud dengan pemilik dana syirkah temporer dan informasi apakah yang
diperlukannya dari laporan keuangan.
Jawab:
Pemilik dana syirkah temporer adalah individu atau institusi yang menginvestasikan
dananya pada entitas syariah secara temporer dengan menggunakan skema bagi hasil. Pemilik
dana syirkah temporer memerlukan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
mengetahui tingkat keamanan dan keuntungan dana yang diinvestasikan pada entitas syariah.
Informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menarik,
mempertahankan atau menambah dana yang diinvestasikan.
8. Jelaskan yang dimaksud dengan pemilik dana titipan dan informasi apakah yang diperlukannya
dari laporan keuangan.
Jawab:
Pemilik dana titipan adalah individu atau institusi yang menitipkan dananya di entitas
syariah dengan skema wadiah atau penitipan tanpa adanya kewajiban bagi yang dititipi untuk
memberikan tambahan kepada penitip. Pemilik dana titipan membutuhkan informasi keuangan
untuk memungkinkan mereka mengetahui apakah dana titipan dapat diambil setiap saat.
9. Jelaskan informasi yang diperlukan oleh pembayar dan penerima zakat, infaq, sedekah dan
wakaf.
Jawab:
Pembayar dan penerima zakat, infaq, sedekah, dan wakaf berkepentingan dengan
informasi mengenai sumber dan penyaluran dana tersebut.
11. Apakah tujuan utama dan tujuan lain laporan keuangan syariah?
Jawab:
Tujuan utama laporan keuangan syariah adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan lain laporan keuangan syariah adalah:
a) meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan
kegiatan usaha
b) informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset,
kewajiban, pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila
ada, serta bagaimana perolehan dan penggunaannya
c) informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas
syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada
tingkat keuntungan yang layak, dan
d) informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal
dan pemilik dana syirkah temporer serta informasi mengenai pemenuhan
kewajiban fungsi sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran
zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
15. Dalam bentuk apakah manfaat ekonomi masa depan dalam suatu aset mengalir dalam entitas
syariah?
Jawab:
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud asset adalah potensi dari asset tersebut
untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas
kepada entitas syariah
16. Dengan cara apakah penyelesaian kewajiban suatu entitas syariah dapat dilakukan di masa
depan?
Jawab:
Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain: pembayaran kas; penyerahan aset lain; pemberian jasa; penggantian kewajiban tersebut
dengan kewajiban lain; serta konversi kewajiban menjadi ekuitas.
19. Kenapa dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban maupun ekuitas?
Jawab:
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban karena entitas syariah
tidak berkewajiban, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari
pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi entitas syariah.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu
jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang
saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan non-
investasi.
20. Jelaskan yang dimaksud dengan penghasilan, beban, dan hak pihak ketiga atas bagi hasil.
Jawab:
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian pada penanam modal.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil adalah bagian dari bagi hasil pemilik dana atas
keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan
keuangan.