Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN
MODAL KERJA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2019

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. FAISAL CANIAGO (1861201045)


2. ASMELIA DIANA PUTRI (1861201111)
3. RUDI YANTO (1861201292)
4. MUHAMMAD TAGAR (1961201193)
5. DINA NURDIANA (1861201030)
6. RENDIANSYAH (1861201005)
7. ELLEN ISMELIA (1861201102)
8. DESY GUSWITA (1861201035)
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr. wb.  …

          Puji syukur saya ucapkan selaku penulis kepada Allah SWT atas rahmat-Nya,
Alhamdulillah saya selaku penulis dan anggota kelompok saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “MODAL KERJA”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas untuk mata kuliah MANAJEMEN KEUANGAN .

            Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan,
baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak baik dari dosen pengajar maupun dari teman-teman saya
harapkan demi penyempurnaan makalah ini dan agar dalam pembuatan makalah-makalah
selanjutnya dan di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Saya bersama anggota kelompok saya berharap, semoga makalah yang kami buat
ini berguna dan bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. ...

Pekanbaru, 17 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Modal Kerja...................................................... 2
B. Konsep Modal Kerja.................................................................................. 2
C. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja............................... 5
D. Jenis-Jenis Modal Kerja............................................................................ 6
E. Sumber Modal Kerja................................................................................. 7
F. Perputaran Modal Kerja........................................................................... 7
G. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja....................................... 8
H. Penggunaan Modal Kerja......................................................................... 9
I. Contoh Soal Modal Kerja........................................................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................. 15
B. Kritik dan Saran........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan
jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan efisien. Setiap
perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja itu antara
lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva tetap, pembayaran gaji karyawan dan
pembayaran biaya-biaya lainnya.       
Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk
pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan
kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan
pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup tetapi
tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya maka akan menghadapi
masalah likuiditas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Manajemen Modal Kerja?
2. Apa saja konsep Manajemen Modal Kerja?
3. Apa arti penting dan tujuan Manajemen Modal Kerja?
4. Apa saja jenis-jenis Modal Kerja?
5. Apa saja sumber Modal Kerja?
6. Bagaimana perputaran Modal Kerja?
7. Bagaimana menentukan besarnya perputaran Modal Kerja?
8. Contoh soal Modal Kerja?

C. Tujuan Penulisan
1. Menambah wawasan terhadap materi Manajemen Modal Kerja
2. Menambah ilmu pengetahuan penulis, khususnya dalam sistem pembuatan karya tulis

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN MODAL


KERJA
Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu yang pendek. Dengan kata lain
Modal Kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka
pendek, seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.
Sedangkan manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan
dalam aset jangka pendek (current assets). Yang berarti bagaimana mengelola investasi dalam
aktiva lancar perusahaan. Adapun menurut Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa
manajemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek, yang meliputi kas,
surat-surat berharga (efek), piutang, dan persediaan.

B. KONSEP MODAL KERJA


Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep
yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.

1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau
jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan
atau keseluruhan daripada jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali
berputar dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi
dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal
kerja bruto (gross working capital).
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut
hanya menunjukkan jumlah dari modal  kerja yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak
mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari pemilik
hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek. Modal kerja yang besar
belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang baik
atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal
kerja yang besar belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik
sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan
pada periode berikutnya.

2
2. Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar
dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian
dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal
kerja neto (net working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar
yang lebih besar daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi
kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang
dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan
jaminan aktiva lancar.
3. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitik beratkan pada fungsi dari pada dana
dalam menghasilkan dana atau income dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana
yang digunakan dlam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
Ada dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang
menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula
dan yang dimaksudkan untuk menghasilkan pada periode-periode selanjutnya
atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor
atau aktiva tetap lainnya yang disebut future income.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk
menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya
perusahaan, diantaranya kas, piutang dagang. Dan lain sebagainya. Sedangkan
efek atau surat berharga dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja
potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek
sudah dijual.

Contoh:
PT. HARAPAN
Neraca
31 Desember 2005

Kas 18.000,00 Hutang dagang 30.000,00


Efek 12.000,00 Hutang wesel
25.000,00
Piutang dagang 70.000,00 Hutang lainnya 15.000,00
Persediaan 80.000,00 Total Hutang Lancar 70.000,00
Total Aktiva Lancar 180.000,00
Hutang Obligasi 80.000,00
Mesin 100.000,00
Penyusutan mesin (20.000,00) Modal Sendiri :
Mesin Net 80.000,00 - Saham 150.000,00
Gedung 120.000,00 - Cadangan 30.000,00
Penyusutan gedung (24.000,00) - Laba ditahan 26.000,00
Gedung Net 96.000,00 Total Modal Sendiri 206.000,00
Total Aktiva Tetap 176.000,00
TOTAL AKTIVA 356.000,00 TOTAL PASIVA 356.000,00

3
Informasi data lain :
- Margin laba yang diperoleh perusahaan sebesar 25 %.
Berdasarkan data neraca tersebut diatas dapat hitunglah :
1. Modal kerja kuantitatif ?
2. Modal kerja kualitatif ?
3. Modal kerja fungsional ?.

Jawab :

Berdasarkan data neraca tersebut diatas dapat dihitung :


1. Modal Kerja Kuantitatif: - Kas 18.000,00
- Efek 12.000,00
- Piutang dagang 70.000,00
- Persediaan 80.000,00
Total Rp 180.000,00

2. Modal Kerja Kualitatif: - Total Aktiva Lancar Rp 180.000,00


- Total Hutang Lancar Rp 70.000,00
Total Rp 110.000,00

3. Modal Kerja Fungsional :

- Modal Kerja Riil: - Kas 18.000,00


- Piutang dagang (75%) 52.500,00
- Persediaan 80.000,00
- Penyusutan mesin 20.000,00
- Penyusutan gedung 24.000,00
Total Rp 194.500,00

- Modal Kerja Potensial: - Efek 12.000,00


- Margin laba piutang(25%) 17.500,00
Total Rp 29.500,00

- Bukan Modal Kerja : - Mesin net 80.000,00


- Gedung net 96.000,00
Total Rp 176.000,00

4
C. ARTI PENTING & TUJUAN
MANAJEMEN MODAL KERJA
Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehtan keuangan dan
kinerja perusahaan adalah:

 Bahwa kegiatan seorang manjemen keuangan lebih banyak dihabiskan dalam kegiatan
operasional perusahaan dari waktu ke waktu atau dengan kata lain sebagian besar waktu
dialokasikan untuk mengurus modal kerja.
 Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah dan sering kali mengalami perubahan
serta cenderung labil.
 Dalam praktinya sering sekali bahwa lebih dari separu dari total aktiva merupakan bagian
dari jumlah aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan.
 Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi
dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang
dan sediaan tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi.
 Khusus bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi manajemen modal kerja sangat penting.
 Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan
modal kerja.

Kemudian tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan sebagai berikut:

 Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya


likuiditas suatu perusahaan sangat tergantung pada manajemen modal kerja.
 Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi
kewajiban pada waktunya.
 Memungkinkan untuk perusahaan memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggannya.
 Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila
rasio keuangannya memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
 Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan,
dengan kemampuan yang dimilikinya.
 Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan laba dan penjualan.
 Perusahaan mampu melindungi diri apabilla terjadi krisis modal kerja akibat turunya nilai
aktiva lancar.

5
D. JENIS-JENIS MODAL KERJA
Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam
beberapa jenis yaitu :

1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari:

a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)


Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada
pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau modal kerja yang
secara terus menerus diperlukan untuk kegiatan usahanya.

b. Modal kerja normal


Modal kerja normal adalah modal kerja dibutuhkan untuk proses produksi
normal.

2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan,
modal kerja ini terdiri dari:

a.Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)


Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.

b.Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)


Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.

c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)


Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang
tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir,
perobahan keadaan ekonomi yang mendadak).

6
E. SUMBER MODAL KERJA
Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan
kenaikan pasiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan:
 Hasil operasi perusahaan
 Keuntungan penjualan surat berharga
 Penjulan saham
 Penjualan aktiva tetap
 Penjualan obligasi
 Memperoleh pinjaman
 Dana hibah

Secara khusus sumber modal kerja dibagi menjadi dua macam:


 Pembiayaan permanen
  Pembiayaan lancar
Sumber modal kerja untuk pembiayaan lancar digunakan untuk membiayai
modal kerja variabel yang biasanya terdiri dari dua sumber:
 Modal dari sumber internal terdiri dari:
1) Penyusunan
2) Kewajiban yang belum jatuh tempo
3) Cadangan dan laba
 Modal sumber enksternal:
1) Kredit
2) Pinjaman

F. PERPUTARAN MODAL KERJA


Modal Kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama
perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja
(working capital turn over ) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.
Menurut Kasmir (2011:182), yang menyatakan bahwa: Perputaran modal kerja atau
working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai
keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.  Artinya seberapa banyak
modal kerja berputar selama satu periode atau dalam satu periode.
Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi
tingkat perpuatarannya ( turnover rate-nya ). Perputaran modal kerja sangat penting untuk
melihat berapa modal kerja yang diguanakan perusahaan untuk menciptakan
penjualannya sehingga nantinya dapat menambah pundi-pundi finansial perusahaan.
Dengan memperhatikan modal kerja akan memungkinkan perusahaan dapat

7
menggunakan sumber dayanya dengan ekonomis sehingga bahaya akan krisis keuangan
akan dapat diminimalisir.
Berikut rumus untuk menghitung rasio perputaran modal kerja.
1. Jika nilai penjualan naik, maka rasio tersebut akan tinggi. Begitu pula jika modal
kerja turun.
2. Sebaliknya, jika penjualan turun maka rasio tersebut juga akan rendah. Apalagi
jika modal kerja naik.

Contoh:

Jumlah penjualan netto suatu perusahaan adalah Rp. 8 Miliar, aset lancar yang
dimiliki Rp. 2,4 Miliar, sedangkan utang lancar yang dimiliki hanya sekitar Rp. 1
Miliar. Maka perputaran modal kerja adalah….

WCTR = Penjualan: (Aset Lancar-Utang Lancar)


         = Rp. 8 miliar : (Rp. 2,4 miliar – Rp. 1 miliar)
         = 5,17 kali.

Hal tersebut menandakan bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-
rata 5,17 kali dalam satu tahun

G. PENENTUAN BESARNYA KEBUTUHAN


MODAL KERJA
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung kepada faktor-faktor berikut ini:

1. Besar Kecilnya Skala Usaha Perusahaan


Kebutuhan Modal Kerja Perusahaan besar berbeda dengan Perusahaan
kecil. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, perusahaan besar  mempunyai
keuntungan akibat lebih luasnya sumber pembiayaan yang tersedia di bandingkan
perusahaan kecil yang sangat tergantung pada beberapa sumber saja. Pada
perusahaan kecil, tidak tertagihnya beberapa piutang para langganan
dapat  sangat mempengaruhi unsur-unsur modal kerja lainnya seperti kas dan
persediaan.

2. Aktivitas Perusahaan
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tidak mempunyai persediaan
barang dagangan sedangkan perusahaan yang menjual persediaannya secara tunai
memiliki piutang dagang. Hal ini mempengaruhi tingkat perputaran dan jumlah
modal kerja suatu perusahaan. Demikian pua dengan syarat pembelian dan waktu
yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual.

3. Volume Penjualan

8
Volume penjualan merupakan faktor yang sangat penting yang mempengaruhi
kebutuhan  modal kerja. Bila penjualan meningkat maka kebutuhan modal
kerjapun akan meningkat demikian sebaliknya.
4. Perkembangan Teknologi
Kemajuan tehnologi, khususnya yang berhubungan dengan proses produksi
akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Otomatisasi yang mengakibatkan
proses produksi yang lebih cepat membutuhkan persediaan bahan baku yang
lebih banyak agar kapasitas maksimum dapat tercapai, selain itu membuat
perusahaan mempunyai persediaan barang jadi, dalam jumlah jumlah yang lebih
banyak pula bila tidak diimbangi dengan pertambahan penjualan yang besar.

5. Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas


Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan mengakibatkan
jumlah modal kerja yang yang relatif besar mempunyai kecenderungan  untuk
mengurangi laba perusahaan, tetapi dengan menahan uang kas dan persediaan
persediaan yang lebih besar akan membuat perusahaan lebih mampu untuk
membayar transaksi yang dilakukan dan resiko kehilangan pelanggan tidak
terjadi karena perusahaan mempunyai persediaan barang yang cukup (Sundjaja,
2003).
6. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu
pemberian kredit beli,lama penyimpanan bahan mentah di gudang,lamanya
proses produksi,lamanya barang disimpan di gudang,jika waktu penerimaan
piutang.
7. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan
bahan mentah,bahan pembantu,pembayaran upah buruh,dan lain-lain. Menurut
Zamit (2009) modal kerja makin besar,jika :
a. Jumlah pengeluaran kas setiap tetap,periode perputaran lama.
b. Periode perputaran tetap,jumlah pengeluaran kas besar.

H. PENGGUNAAN MODAL KERJA


Penggunaan modal kerja menurut Kasmir ( 2012: 258) biasa dilakukan perusahaan untuk:
 Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya
Maksudnya dari pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainya,
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah dan biaya operasi
perusahaan lainnya yang digunakaan untuk menunjang penjualan.
 Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan
Maksudnya pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagaan adalah pada
sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakaan untuk proses produksi dan
pembelian barang dagaan untuk di jual kembali.
 Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga

9
Maksudnya menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada saat
perusaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal ini akan
mengurangi modal kerja dan segera ditutupi

 Pembentukan dana
Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam
jangka panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi, atau dana
pelunasaan obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva
lancar menjadi aktiva tetap.
 Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, dan mesin )
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah,
bangunan, kendaraan dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya aktiva
lancar dan timbulnya utang lancar.

I. CONTOH SOAL MODAL KERJA


Contoh soal 1 :

PT. Abadi Sentosa memiliki neraca dan laporan laba rugi sebagai berikut:

P.T. Abadi Sentosa


Neraca
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )
Kas                                         461.538 Utang Dagang                         1.500.000
Piutang Dagang                   1.900.000 Utang Bank                                312.500
Persediaan                           2.300.000 Utang Wesel                               568.269
Total Aktiva Lancar            4.661.538 Total Utang Lancar                 2.380.769

Aktiva Tetap                     10.463.462 Utang jangka Panjang             4.500.000


Modal Saham                          4.750.000
     Laba ditahan                           3.494.231
  
Total Aktiva                      15.125.000 Total Pasiva 15.125.000    

P.T. Abadi Sentosa


Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan                                                                                            60.000.000
Harga Pokok Penjualan                                                                   (41.400.000)
Laba Kotor                                                                                         18.600.000
Biaya Administrasi dan Umum                                                         (6.250.000)       

10
Laba Sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT                                            12.350.000
Bunga                                                                                                 (3.750.000)
Laba sebelum Pajak  ( EBT )                                                               8.600.000
Pajak penghasilan 30 %                                                                     (2.580.000)
Laba Bersih Setelah Pajak                                                                   6.020.000

PT. Abadi Sentosa pada tahun 2007 merencanakan menjual produknya senilai Rp.
75.000.000 Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 30 (tiga puluh hari). Berapa besar kebutuhan
modal kerja PT. Abadi tahun 2007?

Jawaban:

Perputaran Kas =    Penjualan = Rp 60.000.000  =  130 kali


                                     Kas Rp 461.538
Perputaran Piutang =    Penjualan   = Rp 60.000.000  =  31 kali
                                              Piutang          Rp 1.900.000
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan  = Rp 41.400.000  =  18 kali
                                                Persediaan                     
Rp2.300.000                                                    
Setelah perputaran dari setiap unsur modal kerja di ketahui, selanjutnya di hitung periode
terikatnya unsur modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode terikatnya modal
kerja (diasumsikan 1 tahun = 360 hari).
Periode terikatnya modal kerja adalah sebagai berikut:
Kas                        = 360/130 =   3 hari
Piutang                  = 360/31   = 12 hari
Persediaan             = 360/18   = 20 hari
Jumlah                                          35 hari
Dengan demikian periode terikatnya modal kerja secara keseluruhan adalah 35 hari, sehingga
perputaran unsur modal kerja adalah 360/35 = 10 kali.
Apabila pada tahun 2007 perusahaan diperkirakan akan mampu menjual produknya
seharga Rp. 75.000.000 maka:

Kebutuhan modal kerjanya =  Rp 75.000.000   


                                                           10
= Rp. 7.500.000

Contoh soal 2:

Perusahaan Sepatu “Andrew” pada tahun 2007 merencanakan untuk memproduksi


dan menjual sepatu sebanyak 720.000 pasang sepatu.  Perusahaan bekerja sebulan rata- rata
30 hari. Setiap pasang sepatu membutuhkan 2 kg bahan baku kulit.
1.      Harga beli baku kulit per kg adalah Rp. 9.000. pembelian bahan baku selalu dilakukan secara
tunai. Setelah dibeli sambil menunggu proses produksi, bahan baku di simpan di gudang
selama 10 hari. Proses produksi membutuhkan waktu selama  5 hari.
2.      Penjualan sepatu dilakukan secara kredit dan baru dapat di tagih selama 30 hari.
3.      Upah tenaga kerja langsung Rp. 5.000 per pasang.  

11
4.      Biaya pemasaran dan administrasi ditaksir sebesar Rp. 60.000.000 per bulan.
5.      Untuk berjaga-jaga disediakan kas kecil sebesar Rp. 20.000.000.  
Dari data diatas, hitunglah besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan tersebut untuk tahun
2007!

Jawaban:
Perputaran Bahan Baku:
Penyimpanan bahan Baku                                                     10 hari
Proses Produksi                                                                        5 hari
Penagihan Piutang                                                                  30 hari
Total                                                                                      45 hari
Perputaran Upah Langsung:
Proses Produksi                                                                       5 hari
Penagihan Piutang                                                                  30 hari
Total                                                                                      35 hari
Pengeluaran Kas per hari:
Bahan Baku = Rp 36.000.000
(2.000 x 2 kg x Rp 9.000)
Upah Langsung = Rp 10.000.000
(2000  x Rp 5.000)                           
Biaya Administrasi dan Pemasaran = Rp   2.000.000
(60.000.000 :  30 Hari)

Kebutuhan Modal Kerja:


Bahan Baku = 45 hari x Rp 36.000.000 = Rp 1.620.000.000
Upah Langsung = 35 hari x Rp 10.000.000 = Rp    350.000.000
Biaya Administrasi dan Pemasaran = 35 hari x Rp 2.000.000 = Rp      70.000.000
                                                                                             Rp 2.040.000.000,-

Contoh Soal 3 :

PT. MENUNGGAL ABADI


Neraca
Per 31 Desember 2010
( Dalam Ribuan Rupiah)

Kas dan Efek Rp 20.000,00 Hutang Dagang Rp 30.000,00


Piutang Dagang Rp 70.000,00 Hutang Wesel Rp 25.000,00
Persediaan Rp 80.000,00 Hutang Gaji Rp 15.000,00
Mesin & Peralatan Rp 90.000,00 Hutang Obligasi Rp 80.000,00
Gedung Rp 96.000,00 Modal Sendiri:
- Saham Rp 150.000,00
- Laba ditahan Rp 56.000,00

12
Total Aktiva Rp 356.000,00 Total Pasiva Rp 356.000,00

PT. MENUNGGAL ABADI


Laporan Laba – Rugi
Tahun 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

Total Penjualan Rp 4.000.000,00


Harga Pokok Penjualan Rp 2.400.000,00 -
Laba Bruto Rp 1.600.000,00
Biaya Operasi Rp 700.000,00 -
EBIT Rp 900.000,00
Bunga Rp 8.000,00 -
EBT Rp 892.000,00
Tax 30 % Rp 267.600,00 -
EAT Rp 624.400,00

Berdasarkan laporan keuangan tersebut hitunglah :

1. Modal kerja tahun 2010 ?.


2. Barapa modal kerja yang harus disediakan tahun 2011 ?
Apabila penjualannya meningkat sebesar 50 % dari tahun 2010 !

Penyelesaian

- Menghitung perputaran modal kerja:

Perputaran Kas = Penjualan


Rata-rata Kas
= 4.000.000,00 = 200 Kali
20.000,00
Perputaran Piutang = Penjualan
Rata-rata Piutang
= 4.000.000,00 = 57,14 Kali
70.000,00

Perputaran Persediaan= Harga Pokok Penjualan


Rata-rata Persediaan
= 2.400.000,00 = 30 Kali
80.000,00

13
Seandainya diasumsikan hari kerja dalam setahun sebanyak 360 hari maka periode
keterikatan modal kerja adalah sebagai berikut :
- Pada Kas = 360 : 200 = 1,8 hari
- Pada Piutang = 360 : 57,14 = 6,3 hari
- Pada Persediaan = 360 : 30 = 12,0 hari
Total = 20,1 hari

Perputaran modal kerja perusahaan = 360 : 20


= 18 kali per tahun

Dengan demikian kebutuhan modal kerja perusahaan dapat dihitung sbb :


1. Modal kerja tahun 2010
= Rp 4.000.000.000,00 : 18
= Rp 222.222.222,22 (dalam 1 kali Putaran )
2. Kebutuhan modal kerja tahun 2011
= Rp 4.000.000.000,00 (1 + 50 %) : 18
= Rp 333.333.333,33

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset
jangka pendek (current assets). Yang berarti bagaimana mengelola investasi dalam aktiva
lancar perusahaan. Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi
menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam
beberapa jenis yaitu :
1.      Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
a.       Modal kerja primer (Primary Working Capital)
b.      Modal kerja normal

2.      Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)


Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan,
modal kerja ini terdiri dari :
a.       Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
b.      Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
c.       Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)

Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk
mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.  Artinya
seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam satu periode.

15
B.KRITIK DAN SARAN
Alhamdulillah kami ucapkan sebagai implementasi rasa syukur kami atas selesainya
makalah MODAL KERJA dalam Mata Kuliah MANAJEMEN KEUANGAN ini. Namun,
dengan selesainya bukan berarti telah sempurna, karena kami sebagai manusia, sadar bahwa
dalam diri kami tersimpan berbagai sifat kekurangan dan ketidak sempurnaan yang tentunya
sangat mempengaruhi terhadap kinerja kami.
Oleh karena itu, Apabila rekan-rekan ingin mengetahui lebih banyak mengenai materi
ini, rekan-rekan Mahasiswa dapat mencari bahannya di Perpustakaan atau media lainnya dan
tidak lupa pula kami juga berharap kepada rekan-rekan agar dapat memberikan saran serta
kritik yang bersifat membangun guna penyempurnaan dalam tugas berikutnya dan dijadikan
suatu pertimbangan dalam setiap langkah sehingga kami terus termotivasi ke arah yang lebih
baik dan semoga makalah kami ini bermanfaat bagi kita semua.

16
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Rianto. 1995. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan.
Yoyakarta:yayasan badan penerbit gadjah mada

http://astirizki.blogspot.com/2018/03/makalah-manajemen-modal-
kerja.html
http://tutorialkhen.blogspot.co.id/2016/01/makalah-makalah-
modal-kerja-mata-kuliah.html
http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2016/04/makalah-modal-
kerja.html

17

Anda mungkin juga menyukai