Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

“MANAJEMEN MODAL KERJA”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. RIDHA ANANDA S. C30117003


2. VENESIA R.N TORUNDE C30117017
3. SUCI WIDYA ASTUTI C30117119
4. MATIAS PASAU C30117125
5. RESNAL SAINI C30117147
6. FRESTY TIRANDA C30117158
7. JHEYZHEN MANIA C30117240
8. MARIA VANESA C30117241
9. VEREN THALIA M. MAAPI C30117258
10. FRANS STEVEN C30117305

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TADULAKO
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Berkat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan materi tentang Manajemen
Modal Kerja tepat pada waktu yang telah ditentukan, yang akan digunakan
untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Keuangan.
Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan Tugas ini. Semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.
Namun Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.

Palu, 5 Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................4
C. Tujuan .....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Modal Kerja ........................................................................5
B. Konsep Manajemen Modal Kerja ...........................................................5
C. Arti dan Tujuan Manajemen Modal Kerja .............................................7
D. Jenis- Jenis Modal Kerja..........................................................................8
E. Sumber Modal Kerja...............................................................................9
F. Perputaran Modal Kerja...........................................................................9
G. Besarnya Perputaran Modal Kerja........................................................12
H. Contoh Soal Modal Kerja.....................................................................13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...........................................................................................15
Daftar Pustaka .......................................................................................................16

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen kauangan merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang
brsangkutan dangan usaha mendapatkan dana yang dierlukan dengan biaya
minimal dan syarat-syarat yang paing menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal
kerja. Modal kerja merupakan salah satu input penting yang digunakan untuk
menghitung nilai tambah ekonomi suatu perusahaan dan devisi. Modal kerja itu
antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva tetap, pembayaran gaji
karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting
untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila
perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan
tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak
memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka
pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Manajemen Modal Kerja?
2. Apa saja konsep Manajemen Modal Kerja?
3. Apa arti penting dan tujuan Manajemen Modal Kerja?
4. Apa saja jenis-jenis Modal Kerja?
5. Apa saja sumber Modal Kerja?
6. Bagaimana perputaran Modal Kerja?
7. Bagaimana menentukan besarnya perputaran Modal Kerja?
8. Contoh soal Modal Kerja?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat untuk membahas masalah manajemen modal kerja
serta hal-hal yang berkaitan dengannya. Semoga dengan adanya makalah ini bisa
menambah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang hal ini.
BAB II

4
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN MANAJEMEN MODAL KERJA


Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai
operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu yang
pendek. Dengan kata lain Modal Kerja merupakan investasi yang ditanamkan
dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat berharga,
piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.
Sedangkan manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi
perusahaan dalam aset jangka pendek (current assets). Yang berarti bagaimana
mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Adapun menurut Weston dan
Brigham (1986) menjelaskan bahwa manajemen modal kerja adalah investasi
perusahaan dalam jangka pendek, yang meliputi kas, surat-surat berharga (efek),
piutang, dan persediaan.

B.       KONSEP MODAL KERJA


Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3
konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
1.      Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau
jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau
keseluruhan daripada jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar
dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam
waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja
bruto (gross working capital).
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa konsep
tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan
tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari
pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek. Modal kerja yang
besar belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang
baik atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah
modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang

5
baik sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi
perusahaan pada periode berikutnya.
2.      Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva
lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan
sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan
modal kerja neto (net working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar
yang lebih besar daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi
kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang
dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan
jaminan aktiva lancar.
3.      Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitik beratkan pada fungsi dari pada
dana dalam menghasilkan dana atau income dari usaha pokok perusahaan. Setiap
dana yang digunakan dlam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan
pendapatan. Ada dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang
menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dan yang
dimaksudkan untuk menghasilkan pada periode-periode selanjutnya atau dimasa
yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor atau aktiva
tetap lainnya yang disebut future income.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk
menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya
perusahaan, diantaranya kas, piutang dagang. Dan lain sebagainya. Sedangkan
efek atau surat berharga dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja
potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek
sudah dijual.

C.       ARTI PENTING DAN TUJUAN MANAJEMEN MODAL KERJA

6
Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehtan
keuangan dan kinerja perusahaan adalah:
1.     Bahwa kegiatan seorang manjemen keuangan lebih banyak dihabiskan dalam
kegiatan operasional perusahaan dari waktu ke waktu atau dengan kata lain
sebagian besar waktu dialokasikan untuk mengurus modal kerja.
2.    Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah dan sering kali mengalami
perubahan serta cenderung labil.
3.    Dalam praktinya sering sekali bahwa lebih dari separu dari total aktiva
merupakan bagian dari jumlah aktiva lancar, yang merupakan modal kerja
perusahaan.
4.    Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena
investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi
lancar dalam piutang dan sediaan tidak dapat dihindarkan harus segera
terpenuhi.
5.    Khusus bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi manajemen modal kerja
sangat penting.
6.    Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan modal kerja.
Kemudian tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan sebagai berikut:
1.  Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan,
artinya likuiditas suatu perusahaan sangat tergantung pada manajemen modal
kerja.
2.   Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk
memenuhi kewajiban pada waktunya.
3.   Memungkinkan untuk perusahaan memiliki sediaan yang cukup dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggannya.
4.   Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para
kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat seperti likuiditas yang
terjamin.
5.   Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat
pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.

7
6.  Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan laba dan
penjualan.
7.  Perusahaan mampu melindungi diri apabilla terjadi krisis modal kerja akibat
turunya nilai aktiva lancar.

D.       JENIS-JENIS MODAL KERJA


Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan
dalam beberapa jenis yaitu
1.      Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk
dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari:
a.     Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus
ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau modal kerja
yang secara terus menerus diperlukan untuk kegiatan usahanya.
b.    Modal kerja normal
Modal kerja normal adalah modal kerja dibutuhkan untuk proses produksi
normal.

2.      Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)


Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
keadaan, modal kerja ini terdiri dari:
a.     Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi
musim.
b.     Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi
konjungtur.
c.      Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat
yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh,
banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak).

8
E.       SUMBER MODAL KERJA
Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva
dan kenaikan pasiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat
digunakan:
1.      Hasil operasi perusahaan
2.      Keuntungan penjualan surat berharga
3.      Penjulan saham
4.      Penjualan aktiva tetap
5.      Penjualan obligasi
6.      Memperoleh pinjaman
7.      Dana hibah
Secara khusus sumber modal kerja dibagi menjadi dua macam:
1.      Pembiayaan permanen
2.      Pembiayaan lancar
Sumber modal kerja untuk pembiayaan lancar digunakan untuk membiayai
modal kerja variabel yang biasanya terdiri dari dua sumber:
a.       Modal dari sumber internal terdiri dari:
1)      Penyusunan
2)      Kewajiban yang belum jatuh tempo
3)      Cadangan dan laba
b.      Modal sumber enksternal:
1)      Kredit
2)      Pinjaman

F.        PERPUTARAN MODAL KERJA


Modal Kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan
selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran
modal kerja (working capital turn over ) dimulai dari saat dimana kas
diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana
kembali lagi menjadi kas.
Menurut Kasmir (2011:182), yang menyatakan bahwa: Perputaran modal
kerja atau working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur

9
atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya
seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam satu
periode.
Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin
tinggi tingkat perpuatarannya ( turnover rate-nya ). Perputaran modal kerja sangat
penting untuk melihat berapa modal kerja yang diguanakan perusahaan untuk
menciptakan penjualannya sehingga nantinya dapat menambah pundi-pundi
finansial perusahaan. Dengan memperhatikan modal kerja akan memungkinkan
perusahaan dapat menggunakan sumber dayanya dengan ekonomis sehingga
bahaya akan krisis keuangan akan dapat diminimalisir.
Berikut rumus untuk menghitung rasio perputaran modal kerja.
1.     Jika nilai penjualan naik, maka rasio tersebut akan tinggi. Begitu pula jika
modal kerja turun.
2.     Sebaliknya, jika penjualan turun maka rasio tersebut juga akan rendah.
Apalagi jika modal kerja naik.
Contoh:
Jumlah penjualan netto suatu perusahaan adalah Rp. 8 Miliar, aset lancar yang
dimiliki Rp. 2,4 Miliar, sedangkan utang lancar yang dimiliki hanya sekitar Rp. 1
Miliar. Maka perputaran modal kerja adalah….
WCTR = Penjualan: (Aset Lancar-Utang Lancar)
= Rp. 8 miliar : (Rp. 2,4 miliar – Rp. 1 miliar)
= 5,17 kali.
Hal tersebut menandakan bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar
rata-rata 5,17 kali dalam satu tahun

G.      PENENTUAN BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA


Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung kepada faktor-faktor
berikut ini:
1.      Besar Kecilnya Skala Usaha Perusahaan
Kebutuhan Modal Kerja Perusahaan besar berbeda dengan Perusahaan kecil.
Hal ini terjadi karena beberapa alasan, perusahaan besar mempunyai
keuntungan akibat lebih luasnya sumber pembiayaan yang tersedia di

10
bandingkan perusahaan kecil yang sangat tergantung pada beberapa sumber
saja. Pada perusahaan kecil, tidak tertagihnya beberapa piutang para
langganan dapat sangat mempengaruhi unsur-unsur modal kerja lainnya
seperti kas dan persediaan.
2.      Aktivitas Perusahaan
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tidak mempunyai persediaan
barang dagangan sedangkan perusahaan yang menjual persediaannya secara
tunai memiliki piutang dagang. Hal ini mempengaruhi tingkat perputaran dan
jumlah modal kerja suatu perusahaan. Demikian pua dengan syarat pembelian
dan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang
yang akan dijual.
3.     Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan faktor yang sangat penting yang
mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Bila penjualan meningkat maka
kebutuhan modal kerjapun akan meningkat demikian sebaliknya.
4.      Perkembangan Teknologi
Kemajuan tehnologi, khususnya yang berhubungan dengan proses produksi
akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Otomatisasi yang
mengakibatkan proses produksi yang lebih cepat membutuhkan persediaan
bahan baku yang lebih banyak agar kapasitas maksimum dapat tercapai,
selain itu membuat perusahaan mempunyai persediaan barang jadi, dalam
jumlah jumlah yang lebih banyak pula bila tidak diimbangi dengan
pertambahan penjualan yang besar.
5.      Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas
Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan mengakibatkan
jumlah modal kerja yang yang relatif besar mempunyai kecenderungan untuk
mengurangi laba perusahaan, tetapi dengan menahan uang kas dan persediaan
persediaan yang lebih besar akan membuat perusahaan lebih mampu untuk
membayar transaksi yang dilakukan dan resiko kehilangan pelanggan tidak
terjadi karena perusahaan mempunyai persediaan barang yang cukup
(Sundjaja, 2003).

11
6.      Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu
pemberian kredit beli,lama penyimpanan bahan mentah di gudang,lamanya
proses produksi,lamanya barang disimpan di gudang,jika waktu penerimaan
piutang.
7.      Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan
bahan mentah,bahan pembantu,pembayaran upah buruh,dan lain-lain.
Menurut Zamit (2009) modal kerja makin besar,jika :
a.       Jumlah pengeluaran kas setiap tetap,periode perputaran lama.
b.      Periode perputaran tetap,jumlah pengeluaran kas besar.

H.       PENGGUNAAN MODAL KERJA


Penggunaan modal kerja menurut Kasmir ( 2012: 258) biasa dilakukan
perusahaan untuk:
1.      Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya
Maksudnya dari pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan
lainya, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah
dan biaya operasi perusahaan lainnya yang digunakaan untuk menunjang
penjualan.
2.      Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan
Maksudnya pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagaan
adalah pada sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakaan untuk
proses produksi dan pembelian barang dagaan untuk di jual kembali.
3.      Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga
Maksudnya menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada
saat perusaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal
ini akan mengurangi modal kerja dan segera ditutupi.
4.      Pembentukan dana
Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu
dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi,

12
atau dana pelunasaan obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk
aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.
5.      Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, dan mesin )
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah,
bangunan, kendaraan dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.

CONTOH SOAL MODAL KERJA


Contoh soal 1
PT. Abadi Sentosa memiliki neraca dan laporan laba rugi sebagai berikut:
P.T. Abadi Sentosa
Neraca
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )
Kas 461.538 Utang Dagang 1.500.000
Piutang Dagang 1.900.000 Utang Bank 312.500
Persediaan 2.300.000 Utang Wesel 568.269
Total Aktiva Lancar 4.661.538 Total Utang Lancar 2.380.769

Aktiva Tetap 10.463.462 Utang jangka Panjang 4.500.000


Modal Saham 4.750.000
Laba ditahan 3.494.231

Total Aktiva 15.125.000 Total Utang + Modal 15.125.000

P.T. Abadi Sentosa


Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan 60.000.000
Harga Pokok Penjualan (41.400.000)
Laba Kotor 18.600.000
Biaya Administrasi dan Umum (6.250.000)
Laba Sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT 12.350.000
Bunga (3.750.000)
Laba sebelum Pajak ( EBT ) 8.600.000
Pajak penghasilan 30 % (2.580.000)
Laba Bersih Setelah Pajak 6.020.000

13
PT. Abadi Sentosa pada tahun 2007 merencanakan menjual produknya senilai Rp.
75.000.000 Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 30 (tiga puluh hari). Berapa besar
kebutuhan modal kerja PT. Abadi tahun 2007?
Jawaban:
Perputaran Kas = Penjualan = Rp 60.000.000 = 130 kali
Kas Rp 461.538
Perputaran Piutang = Penjualan = Rp 60.000.000 = 31 kali
Piutang Rp 1.900.000
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan = Rp 41.400.000 = 18 kali
Persediaan Rp 2.300.000
Setelah perputaran dari setiap unsur modal kerja di ketahui, selanjutnya di hitung
periode terikatnya unsur modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode
terikatnya modal kerja (diasumsikan 1 tahun = 360 hari).
Periode terikatnya modal kerja adalah sebagai berikut:
Kas = 360/130 = 3 hari
Piutang = 360/31 = 12 hari
Persediaan = 360/18 = 20 hari
Jumlah 35 hari
Dengan demikian periode terikatnya modal kerja secara keseluruhan adalah 35
hari, sehingga perputaran unsur modal kerja adalah 360/35 = 10 kali.
Apabila pada tahun 2007 perusahaan diperkirakan akan mampu menjual
produknya seharga Rp. 75.000.000 maka:
Kebutuhan modal kerjanya = Rp 75.000.000 = Rp. 7.500.000
10

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan
dalam aset jangka pendek (current assets). Yang berarti bagaimana mengelola
investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Bambang Riyanto (1995)
mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep
kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan
dalam beberapa jenis yaitu
1.     Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk
dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
a.       Modal kerja primer (Primary Working Capital)
b.      Modal kerja normal
2.     Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
keadaan, modal kerja ini terdiri dari :
a.       Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
b.      Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
c.       Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu
rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama
periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu
periode atau dalam satu periode

15
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Rianto. 1995. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan.


Yoyakarta:yayasan badan penerbit gadjah mada

http://tutorialkhen.blogspot.co.id/2016/01/makalah-makalah-modal-kerja-mata-
kuliah.html?m=1

http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2016/04/makalah-modal-kerja.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai