Disusun Oleh:
Disusun oleh :
M. DAZI HAMDI
MARYANI
M JIMLY ASSIDQI
NADIVA FEBRYANTI
NURUL JADID
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat Kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Manajemen Keuangan dengan pokok pembahasan “Manajemen Modal Kerja”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan di program
studi Manajemen. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
bapak Dra. Muryati, M.si selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Keuangan yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama proses perkuliahan mata kuliah ini.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangannya. Oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan-perbaikan
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………...................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Definisi Manajemen Modal Kerja..........................................................................................6
2.2 Konsep Modal Kerja.............................................................................................................6
2.3 Jenis-jenis Modal Kerja........................................................................................................8
2.4 Sumber Modal Kerja..............................................................................................................9
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja...........................................................................9
2.6. Perputaran Modal Kerja.....................................................................................................10
2.7. Penggunaan Modal Kerja...................................................................................................10
2.7. Contoh Soal Modal Kerja..................................................................................................11
2.8 Arti Penting Dan Tujuan Manajemen Modal Kerja.............................................................13
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................14
3.2. Saran...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Modal kerja adalah jumlah kekayaan atau aktiva lancar, seperti kas atau uang tunai di peti
kas dan di bank, piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan barang jadi,
ditambah kewajiban atau pasiva lancar, seperti hutang usaha dan pinjaman jangka pendek.
Dengan demikian maka manajemen modal kerja merupakan semua kegiatan dalam rangka
pengelolaan aktiva lancar dan pasiva lancar suatu investasi perusahaan.
Modal terbagi atas dua apabila dilihat dari neraca yaitu “Modal Aktif” ialah modal yang
tertera di sebalah debit dari neraca, yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh
dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan, sedangkan pengertian “Modal pasif” ialah modal
yang tertera di sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber darimana dana
diperoleh. Elemen-elemen dari modal aktif akan selalu berubah-berubah, akan selalu berganti-
ganti baik dalam waktu pendek (kas, persediaan, piutang).Sedangkan nilai dari modal pasif
dalam jangka waktu tertentu adalah relative permanen.
Berdasarkan cara dan lamanya perputaran modal aktif dapat dibedakan atas :
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva Lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi,
dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek (umumnya kurang dari satu
tahun). Dilihat dari pengertian Modal Kerja itu sendiri dari beberapa konsep,aktiva lancar
merupakan elemen dari Modal Kerja.
Aktiva tetap adalah aktiva atau aset yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk yang
siap pakai, dibuat, atau dibangun dan siap digunakan atau memberikan manfaat dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun. Selain itu, aktiva tetap juga bisa diartikan sebagai aset atau aktiva
siap pakai yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan oleh perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun.
Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep yaitu
konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
6
1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari
aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada
jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk
semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep
ini biasanya disebut modal kerja bruto (gross working capital).
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya
menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh
modal kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek.
Modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang
baik atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja yang
besar belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik sekaligus belum tentu
menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode berikutnya.
2. Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-
benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya.
Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto (net working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih
besar daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek
serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.
3. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep inimenitik beratikan pada fungsi dari pada dana dalam
menghasilkan dana atau income dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan
dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada dana yang digunakan
dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut.
Sementara itu, ada pula dan aynag dimaksudkan utuk menghasilkan pada periode 2 periode
selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor
atau aktiva tetap lainnya yang disebut future income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah
dana digunakan untuk menghasilkan pendapata pada saat ini sesuai dengan maksud utama
didirikannya perusahaan, diantaranya kas, piutang dagang. Dan lain sebagainya.
7
Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja
potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.
Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam
beberapa jenis yaitu
8
2.4 Sumber Modal Kerja
Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan kenaikan
pasiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan:
1. Hasil operasi perusahaan
2. Keuntungan penjualan surat berharga
3. Penjulan saham
4. Penjualan aktiva tetap
5. Penjualan obligasi
6. Memperoleh pinjaman
7. Dana hibah
Modal Kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama
perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja (working
capital turn over ) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen
modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.
Menurut Kasmir (2011:182), yang menyatakan bahwa: Perputaran modal kerja atau working
capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal
kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama
satu periode atau dalam satu periode.
Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat
perpuatarannya ( turnover rate-nya ). Perputaran modal kerja sangat penting untuk melihat
berapa modal kerja yang diguanakan perusahaan untuk menciptakan penjualannya sehingga
nantinya dapat menambah pundi-pundi finansial perusahaan. Dengan memperhatikan modal
kerja akan memungkinkan perusahaan dapat menggunakan sumber dayanya dengan ekonomis
sehingga bahaya akan krisis keuangan akan dapat diminimalisir.
Berikut rumus untuk menghitung rasio perputaran modal kerja.
Jika nilai penjualan naik, maka rasio tersebut akan tinggi. Begitu pula jika modal
kerja turun.
Sebaliknya, jika penjualan turun maka rasio tersebut juga akan rendah. Apalagi jika
modal kerja naik.
Contoh:
Jumlah penjualan netto suatu perusahaan adalah Rp. 8 Miliar, aset lancar yang dimiliki Rp. 2,4
Miliar, sedangkan utang lancar yang dimiliki hanya sekitar Rp. 1 Miliar. Maka perputaran modal
kerja adalah….
WCTR = Penjualan: (Aset Lancar-Utang Lancar)
= Rp. 8 miliar : (Rp. 2,4 miliar – Rp. 1 miliar)
= 5,17 kali.
Hal tersebut menandakan bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 5,17
kali dalam satu tahun.
Penggunaan modal kerja menurut Kasmir ( 2012: 258) biasa dilakukan perusahaan untuk:
1. Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya maksudnya dari
pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainya, perusahaan mengeluarkan
sejumlah uang untuk membayar gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya yang
digunakaan untuk menunjang penjualan.
10
2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan maksudnya pengeluaran
untuk membeli bahan baku atau barang dagaan adalah pada sejumlah bahan baku yang
dibeli yang akan digunakaan untuk proses produksi dan pembelian barang dagaan untuk di
jual kembali.
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga maksudnya menutupi kerugian akibat
penjualan surat berharga adalah pada saat perusaan menjual surat-surat berharga, namun
mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal kerja dan segera ditutupi.
4. Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka
panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi, atau dana pelunasaan
obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi
aktiva tetap.
5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, dan mesin ) Pembelian aktiva tetap
atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, bangunan, kendaraan dan mesin.
Pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.
PT. Abadi Sentosa memiliki neraca dan laporan laba rugi sebagai berikut:
Total
Aktiva 15.125.000
11
P.T. Abadi Sentosa
Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan 60.000.000
Harga Pokok Penjualan (41.400.000)
Laba Kotor 18.600.000
Biaya Administrasi dan Umum (6.250.000)
Laba Sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT 12.350.000
Bunga (3.750.000)
Laba sebelum Pajak ( EBT ) 8.600.000
Pajak penghasilan 30 % (2.580.000)
Laba Bersih Setelah Pajak 6.020.000
PT. Abadi Sentosa pada tahun 2007 merencanakan menjual produknya senilai Rp. 75.000.000
Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 30 (tiga puluh hari). Berapa besar kebutuhan modal kerja
PT. Abadi tahun 2007?
Jawaban:
Perputaran Kas = Penjualan = Rp 60.000.000 = 130 kali
Kas Rp 461.538
Perputaran Piutang = Penjualan = Rp 60.000.000 = 31 kali
Piutang Rp 1.900.000
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan = Rp 41.400.000 = 18 kali
Persediaan Rp 2.300.000
Setelah perputaran dari setiap unsur modal kerja di ketahui, selanjutnya di hitung periode
terikatnya unsur modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode terikatnya modal kerja
(diasumsikan 1 tahun = 360 hari).
Periode terikatnya modal kerja adalah sebagai berikut:
Kas = 360/130 = 3 hari
Piutang = 360/31 = 12 hari
Persediaan = 360/18 = 20 hari
Jumlah 35 hari
Dengan demikian periode terikatnya modal kerja secara keseluruhan adalah 35 hari, sehingga
perputaran unsur modal kerja adalah 360/35 = 10 kali.
Apabila pada tahun 2007 perusahaan diperkirakan akan mampu menjual produknya seharga Rp.
75.000.000 maka:
Kebutuhan modal kerjanya = Rp 75.000.000 = Rp. 7.500.000
10
12
Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehtan keuangan dan
kinerja perusahaan adalah:
1. Bahwa kegiatan seorang manjemen keuangan lebih banyak dihabiskan dalam kegiatan
operasional perusahaan dari waktu ke waktu atau dengan kata lain sebagian besar waktu
dialokasikan untuk mengurus modal kerja.
2. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah dan sering kali mengalami perubahan
serta cenderung labil.
3. Dalam praktinya sering sekali bahwa lebih dari separu dari total aktiva merupakan bagian
dari jumlah aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan.
4. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi dalam
aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan
sediaan tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi.
5. Khusus bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi manajemen modal kerja sangat penting.
6. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal
kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Modal kerja ialah analisis saling hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam perspektif
yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk
mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek; perusahaan harus
memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan ini sangat penting karena
sebagian besar waktu manajer keuanagn digunakan untuk menganalisis setiap perubahan
aktiva lancar dan utang lancar.
Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membelanjai operasi sehari-hari,
kemudian dana yang telah dikeluarkan itu kembali lagi masuk dalam perusahaan dari hasil
penjualan barang-barang yang telah diproduksi oleh perusahaan tadi. Elemen-elemen dari
modal kerja seperti persediaan, piutang, dan kas pada hakikatnya mengalami perputaran
sampai kembali lagi menjadi bentuk kas dengan nilai yang lebih tinggi dari semula kas itu
dikeluarkan. Investasi-investasi ini lah yang dibutuhkan dalam perusahaan karena sifatnya
yang sangat fleksibel sehingga mampu untuk menyesuaikan nilai barang terhadap gejolak
pasar yang kian naik kian menurun.
3.2. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA