Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MODAL KERJA

DOSEN PENGAMPU:

HAMIDA HASAN SE.,MSi

DI SUSUN OLEH :

Wahyu Dwi Mahardika (2001033)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS INSTITUT ILMU SOSIAL


DAN BISNIS ANDI SAPADA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini guna memenuhi salah satu
tugas matakuliah Seminar Manajemen Keuangan   dengan judul “MODAL
KERJA” dengan baik.Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh
dari sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik dari pembaca sangat
kami  harapkan. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

Parepare,30 maret 2022

Wahyu dwi mahardika

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.Latar Belakang......................................................................................................4

2.Rumusan Masalah.................................................................................................6

3.Tujuan...................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7

1.Pengertian Modal Kerja.......................................................................................7

2.Sumber-Sumber Modal Kerja..............................................................................8

3.Unsur-Unsur Modal Kerja....................................................................................9

5.Volume Modal Kerja .........................................................................................10

6.Item Penyebab Modal Kerja...............................................................................11

7.Kebaikan Modal Kerja........................................................................................11

8.Kelemahan modal kerja......................................................................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

1.KESIMPULAN.............................................................................................14

2.SARAN........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas


untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan
oleh perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan 
operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya.
Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari
disebut modal kerja.

Setiap perusahaan selalu memerlukan modal  kerja yang akan digunakan


untuk membiayai aktifitas perusahaan sehari-hari misalnya, untuk membeli
bahan baku, membayar upah buruh, membayar utang dan lain-lain.  Kekurangan
uang tunai (kas) akan menyebabkan perusahaan tidak mampu membayar
kewajiban dalam jangka pendek sedangkan kekurangan persediaan akan
menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan karena calon
pembeli tidak jadi membeli pada perusahaan. Perusahaan yang membiayai
kebutuhan modal kerja dengan pinjaman, jika tidak dilakukan dengan
perencanaan yang matang selain akan mengurangi laba yang seharusnya
diperoleh, juga akan memberikan beban berat pada perusahaan di waktu yang
akan datang.

Pengelolaan modal kerja merupakan tanggung jawab setiap manajer atau


pimpinan perusahaan. Manajer harus mengadakan pengawasan terhadap modal
kerja agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa
mendatang. Manajer juga perlu mengetahui tingkat perputaran modal kerja agar
dapat menyusun rencana yang lebih baik untuk periode yang akan datang.
Selain manajer, kreditor jangka pendek juga perlu mengetahui tingkat
perputaran modal kerja suatu perusahaan. Dengan begitu, kreditor jangka
pendek akan memperoleh kepastian kapan hutang perusahaan akan segera
dibayar.

Manajemen modal kerja dalam suatu perusahaan diperlukan untuk


mengetahui jumlah modal kerja optimal yang dibutuhkan perusahaan tersebut.
Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi
manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan (Esra
dan Apriweni, 2002). Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal
kerja adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva
lancar sehingga tingkat pengelolaan investasi marjinal adalah sama atau lebih
besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut,

4
meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk
membiayai aktiva dan pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar.

Manajemen modal kerja menjadi penting karena aktiva lancar dari


perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dan setengah dari jumlah total aktiva. 
Untuk perusahan distribusi, jumlahnya lebih besar lagi.  Untuk menjalankan
perusahaan secara lebih efisien, piutang dan persediaan harus dimonitor dan
dikendalikan secara seksama.  Hal ini penting untuk perusahaan yang
berkembang cepat,  karena investasi pada kedua aktiva ini cepat sekali berubah
dan sulit dikendalikan.  Kelebihan jumlah aktiva lancar bisa berakibat pada
realisasi pengembalian investasi di bawah standar yang telah ditentukan. 
Namun, perusahaan dengan aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat
menimbulkan kekurangan dan kesulitan dalam kelancaran operasi.

Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama


bagi pembiayaan eksternal.  Perusahaan ini tidal memiliki akses bagi pasar
modal untuk jangka yang lebih panjang, selain memperoleh jaminan hipotik 
dari bangunan.  Perusahaan yang tumbuh dengan cepat tetapi lebih besar juga
menggunakan hutang jangka pendek untuk pembiayaan.  Untuk alasan ini,
manajer keuangan dan anggotanya memberikan porsi waktu yang sesuai dengan
hal-hal yang berkaitan dengan modal kerja.  Manajemen kas, sekuritas, piutang,
hutang, beban dan pendapatan di muka dan hal-hal dari pembiayaan dari jangka
pendek merupakan tanggungjawab langsung dari manajer keuangan, hanya
persediaan yang dikecualikan.  Lagi pula tanggungjawab manajemen ini
membutuhkan pengawasan dari hari ke hari secara terus-menerus.  Tidak seperti
keputusan deviden dan struktur modal, hal ini dapat dipelajari, diputuskan dan
ditentukan untuk periode yang akan datang.  Oleh karena itu, manajemen modal
kerja sangat penting, sehingga proporsi waktu dari seorang manajer keuangan
seharusnya dialokasikan untuk hal ini.  Namun yang lebih penting adalah
dampak dari keputusan modal kerja pada tingkat resiko, laba dan harga saham
perusahaan.

5
Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud   Modal Kerja ?


2. Apa saja sumber – sumber modal kerja ?
3. Apa saja unsur – unsur dari modal kerja ?
4. Bagaimana ketentuan volume modal kerja ?
5. Apa saja yang menyebabkan penurunan modal kerja ?
6. Apa saja kelebihan dan kelemahan modal kerja ?
7. Bagaimana contoh kasus penentuan modal kerja ?

TUJUAN PENULISAN

Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Manajemen
Keuangan..
2. Untuk menambah bacaan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Selamat Sri
Kendal.
3. Untuk mengetahui pengertian modal kerja
4. Untuk mengetahui sumber – sumber modal kerja.
5. Untuk mengetahui unsur – unsur dari modal kerja.
6. Untuk mengetahui ketentuan volume modal kerja
7. Untuk mengetahui item menyebabkan penurunan modal kerja.
8. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan modal kerja.
9. Untuk mengetahui cara menentuakan besarnya modal kerja.

6
BAB II

PEMBAHASAN
1.Pengertian  Modal Kerja

Weston dan Copeland (1997:239) menjelaskan modal kerja ialah analisis


saling hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Modal kerja juga
disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam perspektif yang luas,
manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk
mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek;
perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan
ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuanagn digunakan
untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan utang lancar.

Gifman (1994:643) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta


lancar yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk
ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis. Weston dan Brigham
(1981:245) menjelaskan bahwa manjemen modal kerja adalah investasi
perusahaan dalam jangka pendek; kas, surat-surat berharga (efek), piutang,,
persediaan. Petty, Keown, Scott, dan Martin (1993:532) menjelaskan bahwa
secara tradisional modal kerja dapat didefinisikan sebagai investasi perusahaan
dalam harta lancar.

Manajemen modal kerja meliputi administrasi harta lancar dan utang


lancar, mempunyai fungsi utama yaitu; (1) menyesuaikna tingkat volume
penjualan dan penjualan musiman; di mana silklus volume penjualan jangka
pendek ini merupakan syarat untuk prospek jangka panjang yang
menguntungkan, (2) membantu perusahaan memaksimumkan nilainya dengan
cara menurunkan biaya modal dan menaikkan laba.

Modal keja sangat penting bagi perusahaan karena; (1) sebagian besar
pekerjaan manajer keuangan dicurahkan pada kegiatan operasi perusahaan
sehari-hari yang memerlukan modal keja, (2) pada umumnya nilai harta lancar
suatu perusahaan kira-kira lebih dari 50% dari jumlah harta, hal ini perlu
pengelolaan yang serius, (3) khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen
modal kerja sangat penting karena mereka sulit memperoleh sumber
pembiayaan dari pasar modal, (4) perkembangan pertumbuhan penjualan
berkaitan erat dengan kebutuhan modal kerja (Brigham dan Weston, 1981:245-
246).

Dalam buku Manajemen Keuangan Agus Sartono dijelaskan bahwa ada dua
pengertian modal kerja, yaitu

7
1. Gross Working Capital, adalah keseluruhan aktiva lancar.
2. Net Working Capital, adalah kelebihan aktiva lancar diatas hutang
lancar.

2.Sumber – sumber modal kerja

Kebutuhan modal kerja yang permanen seharusnya atau sebaiknya


dibiayai oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham. Semakin besar
jumlah modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik
perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena akan semakin
besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit, dan semakin besar
jaminan kreditor jangka pendek. Di samping dari investasi para pemilik
perusahaan, kebutuhan modal kerja yang permanen dapat pula dibiayai dari
penjualan obligasi atau jenis hutang jangka panjang lainnya, tetapi dalam hal ini
perusahaan harus mempertimbangkan jatuh tempo dari hutang jangka panjang
ini di samping juga harus mempertimbangkan beban bunga yang harus dibayar
oleh perusahaan.

Djarwanto (2001) mengemukakan bahwa pada umumnya modal kerja suatu


perusahaan berasal dari berbagai sumber, yaitu:

a.    Hasil operasi perusahaan                                       

Modal kerja perusahaan yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat
dihitung dengan menganalisa laporan penghitungan laba rugi perusahaan.
Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha perusahaan dan apabila laba
tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut akan
menambah modal perusahaan yang bersangkutan.

b.    Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek)

Surat-surat berharga merupakan salah satu elemen aktiva lancar yang


segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.
Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan
dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga menjadi uang kas.
Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu
sumber bertambahnya modal kerja, sebaliknya apabila terjadi kerugian maka
modal kerja akan berkurang.

c. Penjualan aktiva tetap

Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan
aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainya yang tidak

8
diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau
piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja.

d. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya

Pinjaman jangka pendek (seperti kredit bank) bagi beberapa perusahaan


merupakan sumber penting dari aktiva lancarnya, terutama sebagai tambahan
modal kerja yang diperlukan untuk membelanjai kebutuhan modal kerja
musiman, siklis, keadaan darurat atau kebutuhan jangka pendek lainnya.

3.Unsur – unsur modal kerja

Berdasarkan pengertian modal kerja tersebut di atas, bahwa modal kerja


merupakan investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yang dapat segera
dijadikan uang kas. Modal kerja tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
 Kas (Cash)

Menurut S. Munawir (1995 : 158), kas merupakan salah satu modal


kerja yang paling tinggi likuiditasnya, suatu perusahaan dengan kas
dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah
dan mencerminkan adanya over investment dalam kas berarti pula bahwa
perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Sedangkan jumlah kas
yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan
keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang
hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas
akhirnya perusahaan itu akan dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-
waktu ada tagihan. Karena kas sangat berperan dalam menentukan
kelancaran kegiatan perusahaan maka kas itu harus direncanakan dan
diawasi dengan baik.Jadi kas sangat diperlukan untuk membiayai operasi
perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam
aktiva tetap.
 Surat-surat Berharga (Marketable Securities)

Menurut S. Munawir (1995 : 122) “Surat berharga yang dimiliki


perusahaan untuk jangka pendek (Marketable Securities atau Efek) adalah
salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan dapat
menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan
surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal
kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas.” Jadi
surat berharga merupakan kekayaan, aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan.

9
 Persediaan (Inventory)

Menurut Sarwoko dan Abdul Halim (1989 : 91) : “Persediaan


adalah barang-barang yang disimpan untuk dijual lagi oleh perusahaan.
Persediaan sebagai salah satu elemen penting di dalam usaha-usaha
perusahaan untuk memperoleh tingkat penjualan yang diinginkan.
Pengertian persediaan lebih luas dari sekedar barang dagangan. Dalam
perusahaan manufaktur tidak hanya barang yang akan dijual saja, tetapi
juga persediaan barang yang sedang diproses di pabrik dan yang belum
diproses, yakni masih berupa bahan mentah.” Jadi persediaan adalah
bahan baku yang disimpan oleh perusahaan dalam kegiatan produksi
untuk memperoleh tingkat penjualan yang diinginkan. J. Fred Weston dan
Thomas E Copeland (1997 : 305) mengemukakan ada 3 faktor utama
yang menentukan besarnya investasi dalam persediaan yaitu : Tingkat
penjualan, Sifat teknis dan lamanya tingkat produksi, Daya tahan produk
akhir (faktor mode). Jadi berbagai model persediaan yang dikembangkan
sebagai alat bantu dalam proses pengendalian terbukti sangat bermanfaat
dalam meminimumkan biaya-biaya persediaan. Setiap produksi
menekankan investasi dalam rangka menghasilkan volume penjualan
tertentu akan mempunyai pengaruh positif pada tingkat hasil
pengembalian atas investasi, dengan demikian akan meningkatkan nilai
perusahaan secara keseluruhan. Mengelola modal kerja berarti mengelola
aktiva lancar. Aktiva lancar biasanya dikaitkan dengan hutang lancar.

4.Volume modal kerja

Manajemen modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk


pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.  Apabila
perusahaan Kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan
peningkatan peroduksinya, maka besar kemungkinan akan kehilangan
pendapatan dan keuntungan. Dan Apabila perusahaan tidak memiliki modal
kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada
wakunya, Maka akan menghadapi masalah likuidasi.

Semakin lama periode antara saat pengeluaran kas sampai penerimaan


kembali, maka kebutuhan modla kerja akan semakin besar.  Periode itu
misalnya :

o pembayaran BB dimuka = penerimaan BB = BB disimpan = peroses


produksi = disimpan sebelum dijual = dijual secara kredit = penerimaan
kas kembali. Apabila rangkaian tersebut semakin panjang maka
kebutuhan modal semakin besar.
10
Dengan demikian besar kecilnya modal kerja merupan fungsi dari
berbagai faktor, seperti :
1. Jenis prodduk yang dibuat
2. Jangka waktu siklus operasi
3. Tingkat penjualan (semakin tinggi tingkat penjualan maka kebutuhan
investasi pada persediaan akan semakin besar )
4. Kebijakan persediaan
5. Kebijakan perjualan kredit

5.Item penyebab penurunan modal kerja

Dalam kegiatanya modal kerja dapat mengalami penurunan volume. Hal


itu dipengaruhi oleh:
 Rugi operasi
 Pembelian aktiva jangka panjang dan aktiva lain-lain
 Pembayaran hutang jangka panjang
 Penarikan kembali saham perusahaan (redemption)
 Pembayaran deviden tunai

6.Kebaikan modal kerja

modal kerja memiliki kebaikan – kebaikan tersendiri. Kebaikan disini


dimaksudkan apabila volume modal kerja dianggap cukup. Kelebihan –
kelebiha itu diantarnya :
 Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi
modal kerja yang diperlukan.
 Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana
keuangan di dalam jangka pendek.
 Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh.
 Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh
tempo
 Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan
kebutuhan kekayaan aktiva lancar.
 Memberikan pedoman sehingga tidak terdapat keraguan manajemen guna
memperoleh efisiensi yang baik.

11
7.Kelemahan modal kerja

Modal kerja memiliki kelemahannya sendiri. Kelemahan itu diantaranya :


 Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba
menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahaan.
 Kelebihan modal kerja Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak
mampu menggunakan modal kerja secara efisien.
 Jika modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan
mengalami kerugian dalam membayar bunga.

 Contoh penentuan kebijakan modal

1. Contoh kasus

Perusahaan pembuatan sepatu setiap hari memproduksi 1.000 pasang sepatu,


Bahan baku kulit harus dibeli dengan cara bayar dimuka 5 hari sebelum pesanan
sampai dengan harga Rp.2.000/kg. Untuk membuat sepasang diperlukan 2 kg
kulit. Bahan penolong Rp.200. upah pekerja Rp.1.000/pasang.

Proses pembuatan memakan waktu 2hari, setelah selesai sepatu tersebut terlebih
dulu disimpan selama 1 minggu.lalu dijual secara kredit selama 4hari. Gaji staff 
Rp.1.500.000/bulan. Biaya overhead pabrik Rp.2.750.000/bulan. Biaya
pemasaran Rp.1.400.000/bulan. Bila sebulan ada 25 hari kerja dan kas minimal
ditentukan sebesar Rp.1.000.000.

berapa kebutuhan modal kerja perusahaan tersebut ?


jawaban :

 Kebutuhan kas setiap hari


 Bahan baku                       1000 x 2kg x Rp.2000                        = Rp.
4.000.000
 Bahan penolong                1000 x Rp. 200                       = Rp.
200.000
 Upah TK                           1000 x Rp. 1000                     = Rp.
1.000.000
 BOP                                  Rp.2.750.000 / 25                   = Rp.
110.000
 By. Pemasaran                  Rp. 1.400.000 /25                   = Rp. 56.000
 Gaji staff                           Rp. 1.500.000 / 25                  = Rp. 60.000

12
Jumlah kebutuhan kas perhari                                           = 5.426.000

 Periode keterikatan dana

BAHAN BAKU KULIT, BAHAN PENOLONG


 Pembayaran dimuka          = 5 hari
 Proses produksi                 = 2 hari
 Disimpan di gudang          = 7 hari
 Penjualan kredit                = 4 hari
 Lama keterikatan dana      = 18 hari

UPAH LANGSUNG, BOP, By. PEMASARAN


 Proses produksi                 = 2 hari
 Disimpan di gudang          = 7 hari
 Penjualan kredit                = 4 hari
 Lama keterikatan dana      = 13 hari

 Kebutuhan modal kerja


 Bahan baku                       18 x Rp.4.000.000      = Rp. 72.000.000
 Bahan penolong                18 x Rp. 200.000        = Rp. 3.600.000
 Upah TK                           13 x Rp. 1000 .000     = Rp. 13.000.000
 BOP                                  13 x Rp.110.000         = Rp. 1.430.000
 By. Pemasaran                  13 x Rp. 56.000          = Rp. 728.000
 Gaji staff                           13 x Rp. 60.000          = Rp. 1.0000.000

Jumlah kebutuhn modal kerja                        = Rp.92.718.000

Dengan demikian kebutuhan modal kerja prusahaan sepatu


adalah Rp.92.718.000

13
BAB III

PENUTUP
1.Kesimpulan

Modal kerja ialah analisis saling hubungan antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka
pendek. Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek
merupakan upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan
terhadap perubahan jangka pendek; perusahaan harus memberi tanggapan yang
cepat dan efektif. Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar
waktu manajer keuanagn digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva
lancar dan utang lancar.

Modal kerja diperoleh dari hasil operasi perusahaan, dana pinjaman dari
bank,penjualan aktiva tidak lancar, dan penjualan saham atau obligasi.
Manajemen modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk
pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.  Apabila
perusahaan Kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan
peningkatan peroduksinya, maka besar kemungkinan akan kehilangan
pendapatan dan keuntungan. Dan Apabila perusahaan tidak memiliki modal
kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada
wakunya, Maka akan menghadapi masalah likuidasi. Semakin lama periode
antara saat pengeluaran kas sampai penerimaan kembali, maka kebutuhan
modla kerja akan semakin besar.

2. Saran

Dengan disususnnya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui


pengertian, dan apa saja yang perlu diketahui dalam hal modal kerja, sehingga
manajer dapat menentukan besarnya modal kerja dan efisiensi pengguanaan
modal kerja yang tepat untuk menjalankan kegiatan kehidupan perusahaan.
Sehingga apa yang menjadi tuhuan utama dari perusahaan dalam hal ini adalah
perolehan laba dapat diperoleh secara maksimal

14
DARTAR PUSTAKA
 Agus Sartono. Manajemen Keuangan .Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 2000.
 Jurnal Irma S. Irmaningsih, Penggunaan Modal Kerja, 2012.
 http://id.wikipedia.org/wiki/Penghasilan_tidak_kena_pajak/ minggu/
9oktober2016.
 http://www.pajak.go.id/content/article/makalahmodalkerja-terbaru/ m
inggu/12Maret2017.

15

Anda mungkin juga menyukai