Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
NIM. 402190253
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah Studi Kelayakan Bisnis Dagang Syariah yang
berjudul “Modal Kerja dan Struktur Modal” dengan baik. Saya selaku penyusun
makalah mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen selaku dosen pengampu
mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Dagang Syariah yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam menyusun makalah ini, dan orang tua yang telah
mendukung kelancaran tugas ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh
dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif
sangat saya harapkan dari para pembaca demi perbaikan dan peningkatan kualitas
penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Modal Kerja 3
B. Konsep Modal Kerja 4
C. Sumber-Sumber Modal Kerja 5
D. Struktur Modal 6
BAB III 11
PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DARTAR PUSTAKA 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud modal kerja ?
2. Bagaimana konsep modal kerja ?
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian modal kerja
2. Umtuk mengetahui konsep modal kerja
3. Untuk mengetahui sumber – sumber modal kerja.
4. Untuk mengetahui pengertian struktur modal
5. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi struktur modal
D. Manfaat
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas, kiranya makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada pembaca sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil makalah ini diharapkan mampu menambah khazanah ilmu baik bagi
penulismaupun para pembaca, serta diharapkan mampu menjadi bahan kadian
lebihlanjut bagi pembaca lain yang ingin melakukan penulisan terkait
pembahasan yang serupa
2. Manfaat Praktis
Semoga hasil makalah ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan
untuk dapat menganalisis aspek risiko dalam dunia bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Modal Kerja
Weston dan Copeland (1997:239) menjelaskan modal kerja ialah analisis
saling hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Modal kerja juga
disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam perspektif yang luas,
manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk
mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek;
perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan
ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuanagn digunakan
untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan utang lancar.
Gifman (1994:643) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta
lancar yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke
bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis. Weston dan Brigham (1981:245)
menjelaskan bahwa manjemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam
jangka pendek; kas, surat-surat berharga (efek), piutang,, persediaan. Petty,
Keown, Scott, dan Martin (1993:532) menjelaskan bahwa secara tradisional
modal kerja dapat didefinisikan sebagai investasi perusahaan dalam harta lancar.
Manajemen modal kerja meliputi administrasi harta lancar dan utang
lancar, mempunyai fungsi utama yaitu; (1) menyesuaikna tingkat volume
penjualan dan penjualan musiman; di mana silklus volume penjualan jangka
pendek ini merupakan syarat untuk prospek jangka panjang yang menguntungkan,
(2) membantu perusahaan memaksimumkan nilainya dengan cara menurunkan
biaya modal dan menaikkan laba.
Modal keja sangat penting bagi perusahaan karena; (1) sebagian besar
pekerjaan manajer keuangan dicurahkan pada kegiatan operasi perusahaan sehari-
hari yang memerlukan modal keja, (2) pada umumnya nilai harta lancar suatu
perusahaan kira-kira lebih dari 50% dari jumlah harta, hal ini perlu pengelolaan
yang serius, (3) khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen modal kerja sangat
3
4
penting karena mereka sulit memperoleh sumber pembiayaan dari pasar modal,
(4) perkembangan pertumbuhan penjualan berkaitan erat dengan kebutuhan modal
kerja (Brigham dan Weston, 1981:245-246). Dalam buku Manajemen Keuangan
Agus Sartono dijelaskan bahwa ada dua pengertian modal kerja, yaitu Gross
Working Capital, adalah keseluruhan aktiva lancar. Net Working Capital, adalah
kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar.
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan
aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainya yang
tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi
kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja.
4. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya.
Pinjaman jangka pendek (seperti kredit bank) bagi beberapa perusahaan
merupakan sumber penting dari aktiva lancarnya, terutama sebagai
tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membelanjai kebutuhan
modal kerja musiman, siklis, keadaan darurat atau kebutuhan jangka
pendek lainnya.
D. Struktur Modal
1. Definisi Struktur Modal
Salah satu keputusan yang harus dihadapi manajer perusahaan dalam
kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan struktur
modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang
dengan ekuitas yang harus digunakan perusahaan. Keputusan struktur modal
yang ditentukan haruslah sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu
memaksimalkan nilai perusahaan. Terdapat beberapa definisi struktur modal
menurut para ahli, sebagai berikut: Menurut Riyanto (2010:296) menyatakan:
“Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang
jangka panjang dengan modal sendiri. Hutang jangka panjang merupakan
salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo
lebih dari satu tahun. Mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai
oleh kreditur (debt ratio) dilakukan dengan cara membagi total hutang jangka
panjang dengan total asset. Semakin tinggi debt ratio, semakin besar jumlah
modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan”. Menurut H. Kent Baker (2011:15), menyatakan sebagai berikut:
"Capital structure refers to the proportion of assets financed with straight debt
and common equity ".
7
masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali
(hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian
dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau
beinvestasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Inflasi
juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang
semakin menurun. Walaupun ketika inflasi suatu Negara tersebut
melambung dan berpengaruh kepada suku bunga yang ikut melambung,
tetapi ketika inflasi tersebut sudah terlalu tinggi, maka suku bunga
nilainya tidak bisa melebihi inflasi tersebut dan nilai uang akan tetap
menurun.
Selain itu, inflasi dapat menguntungkan bagi para debitur (orang
yang meminjamuang) karena pada saat pembayaran utang kepada
kreditur (orang yang meminjamkan uang), nilai mata uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, bagi kreditur hal tersebut
bisa merugikan mereka karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika
dibandingkan pada saat peminjaman. Bagi produsen, inflasi dapat
menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi. Namun, ketika para produsen tidak sanggup
mengikuti laju inflasi, para produsen mungkin akan mengalami
kebangkrutan (untuk para UKM). Secara garis besar, suatu Negara dapat
kehilangan investasi dari Negara asing akibat dari inflasi. Selain itu,
inflasi juga dapat mendorong kenaikan suku bunga, kegagalan
pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca
pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat.
b. Suku Bunga
Beberapa ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa perubahan-
perubahan yang dapat dengan mudah berllaku ke atas suku bunga akan
menjamin terciptanya kesamaan diantara jumlah tabungan yang akan
disediakan rumah tangga dan jumlah investasi yang akan dilakukan oleh
pengusaha. Menurut pendapat paea ahli keadaan seperti itu akan terjadi
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modal kerja ialah analisis saling hubungan antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek.
Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan
upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan
jangka pendek; perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif.
Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer
keuangan digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan utang
lancar.
Modal kerja diperoleh dari hasil operasi perusahaan, dana pinjaman dari
bank,penjualan aktiva tidak lancar, dan penjualan saham atau obligasi.
Manajemen modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk pertumbuhan
kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan
modal kerja untuk memperluas penjualan dan peningkatan produksinya, maka
besar kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Dan Apabila
perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar
kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya, Maka akan menghadapi masalah
likuidasi.
B. Saran
Dengan disususnnya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui
pengertian, dan apa saja yang perlu diketahui dalam hal modal kerja dan struktur
modal sehingga manajer dapat menentukan besarnya modal kerja dan efisiensi
pengguanaan modal kerja dan struktur modal yang tepat untuk menjalankan
kegiatan kehidupan perusahaan. Sehingga apa yang menjadi tuhuan utama dari
perusahaan dalam hal ini adalah perolehan laba dapat diperoleh secara maksimal.
11
DARTAR PUSTAKA
https://zaviabalqis.wordpress.com/2020/01/22/makalah-modal-kerja/
https://id.scribd.com/doc/294026052/Makalah-Modal-Kerja
http://karyacombirayang.blogspot.com/2016/04/makalah-modal kerja.html?m=1
http://www.pajak.go.id/content/article/makalahmodalkerja-terbaru
12