Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEMPERKENALKAN FINTECH SYARIAH MELALUI DANA


SYARIAH INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Syariah
Dosen : Anna Sardiana, SE.,MSi.

Disusun oleh kelompok 2 :


Ika Putri Febriyani (20181311006)
Adi Prayogi (20181311019)
Rifki Hussein (20181311020)
Lila Amelia (20181311022)
Rania Farah Salsabila (20181311024)

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Memperkenalkan Fintech Syariah melalui Dana Syariah Indonesia”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa
ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar ke depannya bisa diperbaiki.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 7 Desember 2019

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Punulisan ............................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan Dana Syariah ...................................................... 3
B. Keunggulan yang Ditawarkan ......................................................... 3
C. Produk yang Ditawarkan ................................................................. 4
D. Perbedaan dengan Fintech Konvensional........................................ 5
E. Menjadi Bagian dari Dana Syariah ................................................. 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi keuangan atau financial technology (fintech), melahirkan berbagai moda baru
yang lebih praktis bagi konsumen dalam mengakses produk dan layanan keuangan.
Keberadaan fintech pun menggugah status quo dan merevolusi cara kerja institusi
keuangan tradisional. Jumlah pengguna internet di Indonesia 132 juta orang, pengguna
telpon genggam 371 juta pelanggan, pengguna aktif media sosial 106 juta orang, dan rata-
rata mengakses internet hampir 9 jam merupakan daya tarik yang sangat besar bagi
perkembangan fintech di Indonesia. Sampai dengan Januari 2017 jumlah masyarakat
Indonesia yang berbelanja di e-commerce mencapai 25 juta orang yaitu 9% dari total
populasi. Nilai transaksi mencapai 5,6 milyar dolar AS, padahal rata-rata pendapatan
pengguna e-commerce hanya 228 dolar AS. Bayangkan besaarnya pasar fintech di tahun
2030 ketika Indonesia menjadi negara terbesar kelima perekonomiannya.

Bisnis startup di Indonesia terus berkembang, salah satu yang kini merajai merupakan
sebuah industri baru financial technology atau biasa disebut Fintech. Fintech bertujuan
untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan,
mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan. Adapun perusahaan-
perusahaan Fintech di Indonesia didominasi oleh perusahaan-perusahaan startup dengan
potensi besar.

Sejalan dengan meningkatnya jumlah pemain, layanan yang ditawarkan oleh fintech juga
semakin beragam, mulai dari pembayaran, pembiayaan/pinjaman, investasi di pasar
modal hingga asuransi dikemas lebih menarik dengan sentuhan fintech. Pengetahuan,
tuntutan, tingkat kenyamanan dan inklusi keuangan publik pun semakin meningkat.
Namun demikian, sebagai konsekuensi logis dari akses yang lebih terbuka dan opsi yang
lebih banyak ini adalah meningkatnya resiko keamanan dalam bertransaksi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Dana Syariah ?
2. Apa saja keunggulan yang ditawarkan oleh Dana Syariah ?
3. Apa saja produk dari Dana Syariah ?
4. Apa yang membedakan Dana Syariah dengan fintech konvensional ?
5. Bagaimana cara menjadi bagian dari Dana Syariah ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui profil Dana Syariah secara menyeluruh
2. Untuk mengetahui keunggulan apa saja yang ditawarkan oleh Dana Syariah
3. Untuk mengetahui produk-produk yang ditawarkan oleh Dana Syariah
4. Untuk mengetahui perbedaan antara Dana Syariah dengan fintech
konvensional
5. Untuk mengetahui tata cara menjadi bagian atau pengguna dari Dana Syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

Dana Syariah adalah salah satu fintech P2P financing syariah yang terdaftar dan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor izin S-384/NB.213/2018 dan
didampingi oleh Dewan Pengawas Syariah (MUI). Penjelasan lainnya mengenai Dana
Syariah adalah sebuah layanan yang menyediakan investasi syariah dengan tujuan
mendapatkan manfaat dan bagi hasil yang halal serta terhindar dari segala jenis transaksi
yang dilarang (diharamkan) seperti maisir, gharar, riba, dsb.
Dana Syariah sendiri didirikan pada tahun 2018 yang terdiri dari tim tenaga ahli dan
profesional yang berpengalaman lebih dari 11 tahun di bidang Properti, Teknologi dan
diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah dari MUI.
Didirikan oleh Taufiq Aljufri yang sekaligus menjabat sebagai founder and president
director dari danasyariah.id yang berpengalaman selama 20 tahun lebih di bidang
managerial (CEO/direktur) di berbagai perusahaan dan penerima banyak penghargaan.
Serta M Yusuf Helmi sebagai perwakilan dari Dewan Pengawas Syariah yang menjadi
penanggung jawab dan pendamping.
Memiliki kantor yang berlokasi di Distric 8 Prosperity Tower lt. 12 tipe J SCBD,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Terhitung sejak tanggal 2 Desember 2019.
Visi dan Misi Dana Syariah antara lain mengajak masyarakat untuk melaksanakan
kegiatan ekonomi sesuai syariat islam, agar bisa diperoleh rezeki yang halal dan barokah
demi kesejahteraan dunia dan akhirat serta menjadi wadah dan pusat kegiatan ekonomi
syariah yang bisa mempermudah masyarakat, untuk melaksanakan kegiatan ekonomi
sesuai dengan syariah islam.

B. Keunggulan yang ditawarkan

1. Syariah – menerapkan prinsip Syariah pada setiap aktivitas bisnis secara ketat
dan diawasi oleh Dewan Penasehat Syariah MUI.
2. Legalitas – terdaftar dan dibawah pengawasan OJK dan terdaftar di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Kominfo.
3. Aman – pendanaan untuk unit properti / perumahan terjual, dijamin dengan
agunan, harga properti yang selalu naik dari waktu ke waktu.
4. Mudah – bersifat fintech, investasi / pinjaman Online, Mudah, Sederhana,
Hemat waktu, Hemat uang.
5. Liquid – dana investasi dapat ditarik sewaktu-waktu tanpa dikenakan biaya
atau denda apapun. Dana akan cair kurang lebih dalam 5 hari kerja.

3
6. Imbal Hasil Syariah Tinggi – menawarkan 9 hingga 15% per tahun (setara)
dan pembiayaan yang hanya untuk properti yang sudah ada pembelinya.
7. Dampak Sosial – membuka lapangan pekerjaan dan menciptakan kesempatan
usaha.

C. Produk yang ditawarkan


 Pendanaan Pra-Sarana
Jika pengembang telah memiliki sendiri lahan yang akan dikembangkan dan
memenuhi syarat untuk dijadikan usaha properti, maka Dana Syariah bisa
bekerjasama untuk mencarikan Pendana yang akan mendanai kebutuhan dana
pembangunan sarana prasarananya. Contohnya adalah pengembang yang
membutuhkan pendanaan untuk pengembangan proyeknya, maka Dana
Syariah akan menjadi perantara (memfasilitasi) antara pengembang dan
pendana yang terdiri dari berapa dana yang dibutuhkan, imbal hasil/tahun
(berkisar antara 15-18%), jenis akad (murabahah), durasi proyek , minimum
pendanaan, penerimaan imbal hasil (tiap bulan).

 Pembelian Lahan
Kerjasama dan pendaan pengadaan lahan untuk dijadikan proyek properti.

 Pendanaan Jual Beli Rumah


Bagi Pemasar properti yang mendapatkan kesempatan untuk membeli unit
rumah untuk dijual kembali , maka Dana Syariah bisa bekerjasama untuk
mencarikan Pendana untuk mendanai rumah yang akan dibeli dan nantinya
dibayar kembali setelah unit berhasil dijual.

 Sewa dan Jual


Pendanaan pada penyewaan dan penjualan properti.

 Hijrah ke Syariah
Memindahkan atau refinancing pinjaman cicilan rumah ke model pinjaman
syariah.

4
D. Perbedaan dengan Fintech Konvensional
Secara umum dari segi fungsi, fintech syariah dengan fintech konvensional tidak ada
bedanya. Sebab, kedua jenis tersebut sama-sama ingin memberikan layanan dalam
bidang keuangan. Perbedaan dari keduanya hanyalah akad pembiayaan saja dimana
pada fintech syariah mengikuti aturan-aturan dari syariat islam. Ada tiga prinsip
syariah yang harus dimiliki fintech ini yaitu tidak boleh maisir (bertaruh), gharar
(ketidakpastian) dan riba (jumlah bunga melewati ketetapan).

Walaupun menggunakan dasar syariah, rujukan dasar juga telah dibuat oleh Dewan
Syariah Nasional terkait dengan keberadaan financial technology syariah ini.
Dasarnya adalah MUI No.67/DSN-MUI/III/2008 yang mengatur tentang ketetapan
apa saja yang harus diikuti lembaga teknologi keuangan terbaru di Indonesia tersebut.
Terhitung hingga September 2018, baru ada 4 perusahaan teknologi keuangan syariah
yang diresmikan oleh OJK.

 Suku Bunga

Dalam pembiayaan konvensional, kredit yang diberikan kepada konsumen


dibuat sebagai akad pinjaman sehingga nasabah nantinya memiliki kewajiban
untuk mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunga yang ditentukan oleh
peminjam (fintech konvensional), tergantung pada besarnya pinjaman yang
diambil.

Sedangkan pada pembiayaan keuangan syariah, dimana bunga merupakan hal


yang tidak diperbolehkan karena dalam bunga terdapat unsur riba. Dalam
pembiayaan syariah, tidak akan menjumpai kredit yang diberikan akad sebagai
pinjaman melainkan dengan akad murabahah, ijarah wa iqtina, serta
musyarakah mutanaqishah.

 Akad

Pembiayaan pada fintech Syariah akan dilakukan berdasarkan Akad


Murabahah, Akad Ijarah Wa Iqtina, dan Akad Musyarakah
Mutanaqishah.Ketiga akad tersebut memang memiliki peraturan yang
berbeda-beda. Namun, ketiga akad tersebut tidak mengandung bunga lebih.

Akad Murabahah adalah akad jual beli di mana fintech Syariah menjadi
seorang pembeli atas produk yang diinginkan nasabah.Kemudian, peminjam
akan menjual produk tersebut kepada nasabah dengan jumlah keuntungan
yang sudah disetujui sebelumnya.

5
Akad Ijarah Wa Iqtina adalah akad sewa. Seperti Akad Murabahah, pada
Akad Ijarah Wa Iqtina penyelanggara fintech Syariah menjadi pembeli atas
barang yang diinginkan oleh nasabah.Lalu, peminjam akan menyewakan
barang tersebut yang di kemudian hari dapat dibeli oleh nasabah.Barang
tersebut terdapat dalam status sewa dengan kurun waktu tertentu sampai
berpindah kepemilikan.

Sedangkan Akad Musyarakah Mutanaqishah adalah program pembiayaan


yang berasal dari penyelenggara fintech dan nasabah.Masing-masing akan
memberikan modal untuk produk tertentu.Nantinya, nasabah dapat membeli
bagian yang dimiliki oleh penyelenggara fintech Syariah. Jadi, nasabah dapat
memiliki hak penuh atas kepemilikan produk tersebut.

 Resiko dan Cicilan

Ketika nasabah mengajukan pinjaman secara konvensional, nasabah akan


menanggung sepenuhnya resiko ketika nasabah tidak memiliki kemampuan
untuk membayar cicilannya. Hal ini berbeda dengan sistem pembiayaan
dengan akad syariah kedua belah pihak baik Fintech ataupun nasabah akan
menanggung resiko tersebut.

 Ketersediaan Pinjaman

Pada pembiayaan syariah menggunakan penawaran produk untuk keperluan


tertentu. Dalam hal ini tidak ada dalam pembiayaan keuangan konvensional
seperti untuk pendidikan, haji dan umroh, ataupun lainnya.

E. Menjadi Bagian dari Dana Syariah


 Menjadi Pendana
Tata cara :
1. Mendaftar
a) Daftar menjadi member dari Dana Syariah melalui portal Dana
Syariah, verifikasi melalui email serta melengkapi data profile
anda terlebih dahulu agar mendapatkan Nomor Virtual
Account. Bisa juga melalui aplikasi android.
b) Menyetujui Syarat dan Ketentuan
Bersedia tunduk dan menyetujui terhadap syarat dan ketentuan
keanggotaan.
2. Memilih Proyek
a) Sebelum memilih proyek anda harus melakukan TOPUP dana
ke Virtual Account anda terlebih dahulu dan Memilih usaha-
usaha yang sedang dilakukan penggalangan dana oleh Dana
Syariah.
b) Menempatkan dana pada usaha yang sesuai dengan preferensi
Pemilik Dana.

6
3. Terima Imbal Hasil
a) Pemberi Dana akan menerima bagi hasil pada setiap tanggal
yang sudah ditentukan
b) Pengembalian Pokok
pemberi dana juga akan menerima pengembalian pinjaman
pokok sesuai jadwal pengembalian pinjaman pokok yang
disetujui.

 Menjadi Penerima Pendanaan


Tata cara :
1. Mendaftar
a) Daftar menjadi member dari Dana Syariah dengan cara
menghubungi Dana Syariah.
b) Bersedia tunduk dan menyetujui terhadap syarat dan ketentuan
keanggotaan.

2. Pengajuan Proyek (verifikasi)


a) Mengajukan proposal untuk dicarikan pembiayaannya pada
portal Dana Syariah.
b) Pemilik Usaha mengajukan proposal penggalangan dana
kepada Dana Syariah sesuai dengan Template
c) Tim Dana Syariah akan melakukan survey lokasi (lokasi
proyek, kantor dan atau tempat usaha)
d) Pemilik Proyek dan pihak Dana Syariah mengikatkan diri pada
perjanjian awal

3. Penggalangan Dana
a) Penggalangan Dana dilakukan selama 30 hari melalui platform
aplikasi Dana Syariah.
b) Penandatanganan akad Syariah (bagi hasil) antara Pemilik
Proyek dengan pihak Dana Syariah.

4. Pembayaran Bagi Hasil


a) Pembayaran Bagi hasil (sementara dan final) dan Pengembalian
pembiayaan pokok sesuai jadwal yang disetujui.
b) Proyek selesai dan hutang piutang selesai, pemberi dana juga
akan menerima pengembalian pinjaman pokok sesuai jadwal
pengembalian pinjaman pokok yang disetujui.

7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Fintech adalah salah satu bentuk penerapan teknologi informasi di bidang keuangan.
Fintech syariah sendiri peraturannya tertuang dalam OJK dan DSN-MUI yang
memperbolehkan transaksi bemuamalah dengan sistem fintech syariah tersebut.

Dana Syariah sendiri merupakan fintech syariah yang baru didirikan pada tahun 2018
yang berfokus pada sektor properti dengan menjadi perantara antara pihak pendana
dan pihak pengembang sektor properti (penerima dana) yang menawarkan persantese
timbal balik (bagi hasil) yang sesuai dengan kesepakatan, menjadikannya fintech
syariah yang berbeda dengan para pelaku dan penyedia jasa fintech syariah lainnya
serta memegang peran penting dalam memajukan industri keuangan syariah Indonesia
terutama dalam sektor fintech.

B. Saran
Pemahaman tentang fintech di kalangan masyarakat Indonesia saat ini masih belum
banyak diketahui apalagi adanya fintech syariah, oleh karena itu diperlukan sosialisasi
pemahaman mengenai fintech dan lembaga yang paling bertanggung jawab atas hal
itu antara lain adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional
MUI.

Serta dibutuhkan lebih banyak lagi fintech-fintech syariah yang dapat bersaing dengan
fintech konvensional demi mengembangkan dan memajukan industri keuangan
syariah Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.danasyariah.id/

https://www.instagram.com/danasyariah/?hl=id

https://www.finansialku.com/apa-itu-industri-financial-technology-fintech-
indonesia/

http://nofieiman.com/wp-content/images/financial-technology-lembaga-keuangan.pdf

http://nurulauu.blogspot.com/2018/01/teknik-bagi-hasil-perkembanganfintech.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai