Anda di halaman 1dari 17

‫الرحيم‬

‫الرحمن ّ‬
‫بسم هللا ّ‬
Sadd/Fath Adz-dzari’ah
&
Madzhab Shahabi
Lecture: Ustadzah Farida Ulvi Nai’mah, MH.i
Presented by: Mukhlash Ridlo & M Ali Wafi
Departement of Qur’anic Science & Interpretation 2018
Adz-dzari’ah
 Adz-dzari’ah berasal dari kalimat bahasa arab (‫ )الذريعة‬secara bahasa
memiliki beberapa makna. Asal katanya adalah (‫ )ذرع‬yang berarti al-imtidad
(berkelanjutan), juga al-harakah (gerakan). Kata adz-dzari’ah bentuk
jama’nya adalah adz-dzara’i yang berarti jalan atau perantara yang
menyampaikan kepada arah atau tujuan tertentu. Makna lainnya adalah
sebab menuju kepada sesuatu yang lain. Jalan dan sebab yang dimaksud ini
masih bersifat umum, tanpa memperhatikan jalan ini diperbolehkan atau
tidak diperbolehkan.
 Secara istilah ada beberapa pendapat ulama, diantaranya:
 Pendapat Al-Qarafi,menurut beliau adz-dzari’ah identik dengan wasilah atau
jalan. Beliau mengatakan: Wasilah kepada sesuatu yang haram maka
diharamkan, wasilah kepada yang wajib maka juga diwajibkan. Hal ini
menandakan bahwa adz-dzari’ah berada di posisi netral, tidak selalu identik
dengan hukum larangan saja.
 Pendapat Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, beliau mengatakan adz-dzari’ah adalah
wasilah dan jalan menuju kepada sesuatu yang lain.
 1. Ketidakbolehan (larangan) untuk menggunakan suatu
sarana atau jalan, dikarenakan akan mengarah kepada
Pembagian keburukan atau kerusakan. Dengan kata lain jika hasil
atau tujuannya itu suatu kerusakan maka penggunaan
Adz-dzari’ah Adz-dzari’ah adalah tidak boleh. Inilah yang dimaksud
Sadd Adz-dzari’ah. Yang mana secara bahasa Sadd
berarti menutup, mencegah.
 2. Kebolehan untuk menggunakan suatu sarana atau
Terkait dengan penggunaan kata Adz- jalan, dikarenakan hal tersebut akan mengarah kepada
dzari’ah dalam metode penetapan kebaikan dan kemaslahatan. Dengan kata lain jika
hasilnya itu kebaikan maka penggunaan Adz-dzari’ah
hukum Islam, Wahbah Zuhaili
adalah boleh. Hal ini dikarenakan realisasi aspek
menjelaskan, apabila dikaitkan dengan
kebaikan dan kemaslahatan merupakan sebuah
cakupan pembahasan dalam aspek keharusan yang harus ada. Inilah yang disebut dengan
hukum syari’ah, maka kata Adz-dzari’ah Fath Adz-dzari’ah. Yang mana secara bahasa Fath
masuk dalam dua kategori, yaitu: berarti membuka.
Macam-macam Adz-dza’riah
A. Dilihat dari aspek yang ditimbulkan B. Dilihat dari aspek kesepakatan ulama
1. Dzariah yang memang dari 1) Sesuatu yang telah disepakati untuk
dasarnya pasti menimbulkan tidak dilarang meskipun bisa menjadi
kerusakan sarana terjadinya suatu perbuatan yang
2. Dzariah yang pada dasarnya diharamkan
diperbolehkan, namun secara 2) Sesuatu yang disepakati untuk
sengaja dijadikan sebagai perantara dilarang
untuk terjadi suatu keburukan 3) Sesuatu yang masih dipersilisihkan
untuk dilarang
3. Dzariah yang pada dasarnya
diperbolehkan, namun tidak
disengaja untuk menimbulkan
suatu keburukan dan pada
umumnya kebuurkan itu tetap
Kehujjahan Adz-dzari’ah

1. Menerima sepenuhnya sebagai metode


dalam menetapkan hukum, Yaitu: Madzhab
Maliki dan Hanbali
2. Tidak menerima sepenuhnya dalam
menetapkan hukum, Yaitu: Madzhab Hanafi
dan Syafi’i
3. Menolak sepenuhnya dalam metode
metode menetapkan hukum, Yaitu:
Madzhab Zahiri
Contoh Penetapan Sadd Adz-dzari’ah
 Ketidakbolehan menggali sumur di jalanan umum, dikarenakan adanya
Mafsadah yaitu tergelincir dan jatuhnya orang lain.
 Ketidakbolehan menjual buah anggur kepada pembuat khamer dikarenakan
adanya Mafsadah yaitu dikhawatirkan akan dibuat minuman yang
memabukkan.
 Ketidakbolehan bagi kaum perempuan untuk menghentakkan kakinya ke
atas, dikarenakan adanya Mafsadah yaitu terlihatnya aurat yang harus
ditutupi.
 Ketidakbolehan untuk mencela dan atau mencaci Tuhan kaum musyrik,
dikarenakan adanya mafsadah yaitu munculnya aksi pembalasan pencelaan
terhadap Tuhan kaum muslim/mu’min itu sendiri.
 Ketidakbolehan melakukan praktek nikah tahalli, dikarenakan adanya
mafsadah yaitu pernikahan tersebut hanya untuk formalitas penghalalan
bagi perempuan agar bisa menikah kembali dengan mantan suami yang
sudah menceraikannya sebanyak 3 kali.
Contoh Penetapan Fath Adz-dzari’ah
 Kebolehan menggali sumur tidak di tempat umum yang sering dilalui oleh
orang yang berjalan dan atau diberi tanda khusus bahwa itu adalah sumur,
dikarenakan adanya Maslahah yaitu untuk pasokan air bersih dan kebutuhan
sehari-hari.
 Kebolehan menjual buah anggur dan hasil buah-buahan di pasar umum, dan
tidak secara khusus kepada pembuat khamer, dikarenakan adanya maslahah
yaitu terlaksananya hubungan perdagangan, keuntungan bagi penjual – baca:
Hifz al-Mal dan tersuplainya kebutuhan buah-buahan.
 Jika pelaksanaan shalat jum’at itu wajib, maka segala sarana terkait seruan
itu juga wajib, dikarenakan adanya aspek maslahah yaitu terlaksananya
pelaksaan shalat jumat dan itu bagian dari Hifz ad-Din.
 Kebolehan menikahi perempuan yang sudah 3 kali dicerai hanya oleh satu
suaminya (bersuamikan satu, dan satu suami tersebut telah mentalaknya
dengan 3 kali), dikarenakan adanya aspek maslahah yaitu ikatan lahir batin,
menjaga keturunan dan lain-lain.
Madzhab
Shahabi
Madzhab Shahabi
 Shahabi (sahabat) adalah setiap muslim yang bertemu Rasulullah
saw, beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan islam.

 Madzhab adalah berarti pendapat, teori, doktrin dan


kepercayaan.

 Madzhab shahabi ialah pendapat sahabat Rasulullah Shollallohu


alaihi wasallam tentang suatu kasus dimana hukumnya tidak
dijelaskan secara tegas dalam Alquran dan sunnah Rasulullah.
Macam-macam Madzhab Shahabi

 1. Perkataan sahabat terhadap hal-hal yang tidak termasuk


objek ijtihad. Dalam hal ini para ulama semuanya sepakat
bahwa perkataan sahabat bisa dijadikan hujjah. Karena
kemungkinan sima’ dari Nabi SAW sangat besar, sehingga
perkataan sahabat dalam hal ini bisa termasuk dalam kategori
al-Sunnah, meskipun perkataan ini adalah hadits mauquf.

 2. Perkataan sahabat yang disepakati oleh sahabat yang


lain. Dalam hal ini perkataan sahabat adalah hujjah karena
masuk dalam kategori ijma’.
3. Perkataan sahabat yang tersebar di antara
para sahabat yang lainnya dan tidak diketahui
ada sahabat yang mengingkarinya atau
menolaknya. Dalam hal inipun bisa dijadikan
hujjah, karena ini merupakan ijma’ sukuti, bagi
mereka yang berpandapat bahwa ijma’ sukuti
bisa dijadikan hujjah.
Kehujjahan Madzhab Shahabi
1. Dikatakan bahwa mazhab Shohabi (qaulus shahabi) dapat menjadi
hujjah. Pendapat ini berasal dari Imam Maliki, Abu bakar ar-Razi, Abu
Said, shahabat Imam Abu Hanifah, begitu juga Imam Syafi’i dalam
madzhab qadimnya, termasuk juga Imam Ahmad Bin Hanbal dalam
satu riwayat.

 Alasannya:

‫ص َحا ِب ْي َكالنُّ ُج ْو ِم ِبأ َ ِي ِه ْم ا ِْقت َ َد ْيت ُ ْم اِ ْهت َ َد ْيت ُ ْم‬


ْ َ ‫أ‬
 “Sahabatku bagaikan bintang-bintang siapa saja di antara mereka
yang kamu ikuti pasti engkau mendapat petunjuk”.
2. Bahwa mazhab sahabat (qaul shahabi) secara mutlak
tidak dapat menjadi hujjah dasar hukum. Pendapat ini
berasal dari jumhur Asya’irah dan Mu’tazilah, Imam
Syafi’i dalam mazhabnya yang jadid (baru) juga Abu
Hasan al-Kharha dari golongan Hanafiyah.
Alasan mereka antara lain adalah firman Allah:

“Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran,


hai orang-orang yang mempunyai pandangan”. (QS. Al-
Hasyr: 2)
3. Ulama Hanafiyah, Imam Malik, qaul qadim Imam Syafi’i dan
pendapat terkuat dari Imam Ahmad bin Hanbal, menyatakan
bahwa pendapat sahabat itu menjadi hujjah. Dan apabila
pendapat sahabat bertentangan dengan qiyas maka pendapat
sahabat didahulukan.
Alasan yang mereka kemukakan antara lain adalah firman Allah
dalam surat at-Taubah ayat 100:

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama


(masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-
orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada
mereka” (QS. At-Taubah: 100)
Contoh-contoh Madzhab Shahabi
1. Perkataan Aisyah RA:

‫مايتحول ظ ّل‬
ّ ‫اليمكث الحمل فى بطن امه اكثر من سنتين قدر‬
‫المغزل‬
“Kandungan itu tidak tinggal di perut ibunya lebih dari dua tahun,
menurut kadar ukuran yang dapat mencegah bayangan alat tenun”.

2. Kesepakatan para sahabat tentang bagian warisan seperenam kepada


nenek.
‫رب العالمين‬
‫الحمد هلل ّ‬

Anda mungkin juga menyukai