Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hinayahnya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
makalah mengenai Sejarah Lembaga Keuangan. Dalam rangka melengkapi tugas dari
mata kuliah Lembaga Keuangan dengan ini penulis mengangkat judul “Sejarah
Lembaga Keuangan”.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapatkan bahan dari media social.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu kami sebagai penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan untuk kesempurnaan.
Akhir kata semoga kami sebagai penulis makalah tentang “Sejarah Lembaga
Keuangan”. Dapat memberikan manfaat dan hikmah bagi pembaca dan terimakasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................7
2.1 Sejarah Lembaga Keuangan (Perbankan & Non Perbankan).........................................7
2.2 Definisi Sistem Keuangan............................................................................................12
2.2.1 Sistem Keuangan di Indonesia..............................................................................13
2.3 Fungsi Sistem Keuangan..............................................................................................14
2.4 Stabilitas Sistem Keuangan..........................................................................................17
2.5 Klasifikasi Lembaga Keuangan....................................................................................19
2.5.1 Lembaga Keuangan Depositori.............................................................................19
2.5.2 Lembaga Keuangan Non Depositori......................................................................20
2.5.3 Finance companies................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................22
3
BAB I PENDAHULUAN
4
Perkembangan perbankan di Indonesia belakangan ini mengalami berbagai
macam perubahan. Ada 4 macam periode yang terjadi di Indonesia:
Periode 1988 – 1996
Periode 1997 – 1998
Periode 1999 – 2002
Periode 2002 - sekarang.
1.3 Tujuan
Berdasarkan gambaran rumusan masalah diatas, maka tujuan penenlitian
ini adalah ingin mengetahui :
1. Ingin memberi gambaran tentang definisi sistem keuangan
2. Ingin memberikan pemahaman tentang sistem keuangan di Indonesia
3. Ingin mengetahui pengaruh stabilitas system keuangan
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan peneliti
memperoleh dan ilmu pengetahuan terkait system dan lembaga
keuangan di Indonesia.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang
berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan.
6
BAB II PEMBAHASAN
7
Beberapa contoh bank umum antara lain, BNI, BRI, Bank
Danamon, BCA, Bank Mandiri dan lain-lain. (Foto: pexels.com)
Jenis yang kedua ini melaksanakan jasa perbankan secara
langsung ke masyarakat dengan memberikan fasilitas dan produk
seperti, menghimpun dana dalam bentuk simpanan atau tabungan,
pemberian pinjaman, menyimpan barang dan surat berharga,
menerbitkan surat pengakuan hutang, dan yang lainnya.
Dapat dikatakan bahwa pada dasarnya lembaga bank umum
sebagai lembaga perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana
berlebih dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank umum adalah
lembaga keuangan yang melakukan kegiatan jasa perbankan, baik
secara konvensional maupun syariah.
8
Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan
Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan
pada bank lain.
Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan non bank tidak dapat memberikan berbagai
jasa keuangan dan menghimpun dana dari masyarakat secara langsung
atau depository. Tujuan dari lembaga keuangan non bank ini adalah
untuk mendorong pasar modal dan pengembangan pasar uang serta
membantu permodalan untuk perusahaan yang memiliki ekonomi
rendah.
Adapun beberapa contoh lembaga keuangan non bank antara
lain, asuransi, pegadaian, leasing, pasar modal, dan koperasi simpan
pinjam. Kelima lembaga keuangan non bank tersebut akan diulas lebih
lengkap di penjelasan selanjutnya ini.
1. Asuransi
Lembaga keuangan
Asuransi dapat melindungi Anda dan keluarga saat sedang
sakit, mengalami kecelakaan, dan bahkan meninggal. (Foto:
pexels.com)
Asuransi adalah lembaga keuangan non bank yang memiliki
kegiatan dalam memberikan proteksi atas kerugian keuangan yang
disebabkan oleh kejadian yang tak terduga. Asuransi menghimpun
dana melalui penarikan premi atau sejumlah dana setiap bulannya
selama periode waktu tertentu, sesuai dengan kontrak yang
disepakati.
Ketika terjadi suatu risiko kepada Anda (sebagai nasabah),
Anda akan mendapat klaim ganti rugi berupa dana yang
9
jumlahnya berbeda-beda, tergantung dari besaran premi dan polis
yang dibayarkan.
d) Pegadaian
Lembaga keuangan
Dalam pelaksanaannya, pengadaan barang dan jasa menggunakan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). (Foto: freepik.com)
Lembaga keuangan non bank berikut ini termasuk salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan dalam
menyalurkan kredit dengan menggunakan mekanisme gadai.
Masyarakat dapat menggadaikan barang seperti mobil, motor,
perhiasan, hingga sertifikat dan mendapatkan dana sesuai nilai yang
barang gadai tersebut. Tujuan dari lembaga keuangan non bank pegadaian
ini adalah sebagai alternatif lain dalam membantu masyarakat yang
membutuhkan saluran dana kredit atau pinjaman.
Tip Rumah
Pegadaian dapat menjadi alternatif atau solusi yang lebih baik daripada
pergi ke rentenir dalam mencari pinjaman atau kredit
e) Leasing
Lembaga keuangan
Jika Anda membutuhkan barang modal untuk usaha atau produksi
tertentu misalnya mobil, dapat disewa atau dibeli secara kredit melalui
leasing. (Foto: pexels.com).
Perusahaan multifinance atau leasing merupakan jenis lembaga
keuangan non bank yang menawarkan pinjaman atau kredit untuk
masyarakat dan juga perusahaan dalam membeli motor ataupun mobil
pada umumnya.
Sistem atau mekanisme yang digunakannya adalah pembelian secara
angsuran digabung dengan kontrak sewa. Beberapa perusahaan leasing
yang dimaksud antara lain, PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk, PT.
Summit Oto Finance, PT. Astra Credit Companies (ACC), PT. BFI
10
Finance, PT. Federal International Finance (FIF), serta PT. Indomobil
Finance Indonesia.
f) Pasar Modal
Lembaga keuangan
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah dua pasar saham
yang kredibel di Indonesia. (Foto: pexels.com).
Lembaga keuangan non bank selanjutnya adalah pasar modal atau
disebut juga bursa efek, yakni tempat jual beli berbagai surat berharga
jangka panjang seperti saham, obligasi, ekuitas, dan surat pengakuan
hutang.
Lembaga pasar modal memiliki payung hukum yang legal dari
pemerintah dalam menjalankan kegiatan tersebut. Dengan adanya
lembaga keuangan non bank ini, perusahaan bisa mendapatkan dana dari
investor melalui penjualan surat berharga seperti saham dan obligasi.
11
pengertian lembaga keuangan, peran dan fungsi, hingga jenis-jenisnya
diharapkan dapat membantu Anda dalam mengatur perencanaan
keuangan seperti menabung, investasi, dan pengajuan pinjaman seperti
KPR rumah dan lain sebagainya.
Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) merupakan badan usaha di
bidang keuangan yang boleh menghimpun dan menyalurkan dana kepada
masyarakat tetapi bukan dalam bentuk tabungan, giro, maupun deposito.
Dana dapat dihimpun dengan mengeluarkan surat-surat berharga,
selanjutnya menyalurkannya untuk pembiayaan investasi perusahaan
yang membutuhkan pinjaman.
Bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) berperan vital dalam
aktivitas perekonomian di Indonesia. Pasalnya, peran strategis kedua
lembaga keuangan ini diyakini mampu menghimpun dan menyalurkan
dana masyarakat secara efektif dan efisien menuju peningkatan taraf
hidup masyarakat.
LKBB sendiri memiliki peran untuk membantu dunia usaha
meningkatkan produktifitas barang dan jasa. Selain itu, memperlancar
distribusi barang dan mendorong terbukanya lapangan pekerjaan.
12
yang hendak ditekankan.Dari sisi moneter, sistem keuangan merupakan sistem
yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan uang primer dan bank-
bank pencipta uang giral, sedangkan lembaga keuangan lainnya termasuk
dalam kelompok di luar sistem moneter.Definisi lainnya memberikan
penekanan pada pembedaan lembaga keuangan menjadi 2, yaitu : lembaga
keuangan bank (bank financial intermediary) dan lembaga keuangan bukan
bank (non-bankfinancial intermediary). Sistem keuangan lebih luas
didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari :
13
4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;
5. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
6. Undang-undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah.Perkembangan jalannya sistem keuangan di Indonesia
mengalami perubahan yang sangat fundamental dari masa ke masa
setelah memasuki era globalisasi. Pada saat ini, adapun lembaga
yang mengatur , mengawasi serta melindungi jalannya industri
keuangan di Indonesia adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ketentuan terkait Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diatur dalam
Undang-Undang No 21 Tahun 2011(www.ojk.go.id).
14
dibutuhkan untuk dibelanjakan. Fungsi inidisebut fungsi penyimpanan
kekayaan (wectlthfunction).
Penyimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan cara membeli
barang. misalnya: mobil. Namun kekayaan tersebut akan berkurang
nilainya akibat penyusutan dan memiliki risiko kerugian, misalnya:
dicuri, kecelakaan. kebakaran dsb. Sebaliknya, obligasi. saham, dan
instrumen keuangan lain nilainya tidak akan berkurang karena
berlalunya waktu dan bahkan memperoleh penghasilan. Di samping
itu, risiko kerugiannya relatif Iebih kecil.
15
(Treasury Bond) ,dan Surat Perbendaharaan Negara (Trea sury Bills),
sampai mereka membutuhkan uang tersebut.
16
line ini menjadi suatu trend baru dalam industri perbankan Indonesia
sejak memasuki dekade 198O-an. Kegiatan ini merupakan
terobosan baru bagi bank untuk meningkatkan fee base income-nya.
Dan semua hal tersebut bisa menimbulkan resiko terhadap sistem keuangan
itu sendiri, seperti meningkatkan resiko kredit, likuiditas, pasar hingga
operasional. Hal ini terjadi perkembangan teknologi yang meningkat sehingga
sistem keuangan antar wilayah menjadi saling terintergrasi dengan mudah.
17
Misalnya saja sebuah bank, sebagai lembaga keuangan yang memiliki tujuan
untuk mengumpulkan dana dari mereka yang berlebih melalu produk keuangannya
seperti tabungan maupun deposito, dan menyalurkannya kembali kepada pihak
yang kekurangan modal melalui pinjaman atau kredit.
Dan jika sistem keuangan ini menjadi tidak efisien dan berfungsi secara tidak
stabil, penyaluran dana tidak akan dapat berjalan lancar dan dampaknya secara
signifikan mampu menghambat laju pertumbuhan ekonomi dalam skala yang lebih
luas bahkan dapat memicu terjadinya krisis.
18
berbagai upaya penting dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
Sebab hal tersebut tidak hanya berpengaruh pada satu orang atau lembaga saja
namun bahkan secara nasional dan menyeluruh bisa terkena dampaknya secara
nyata.
Oleh karenanya sistem stabilitas nasional menjadi hal yang teramat penting,
tak hanya oleh negara saja melalui lembaga keuangannya yang wajib menjaga
stabilitas nasional namun juga seluruh masyarakat dari berbagai lapisan juga turut
memiliki andil untuk bisa menyelamatkan kondisi keuangan agar tetap stabil.
19
Perkreditan Rakyat karena hanya bank-bank inilah yang dapat menjalankan
fungsi-fungsi tersebut, yaitu: menarik dana secara langsung dan menyalurkannya
kembali terutama dalam bentuk kredit.
20
pengelolaan investasi (intestment management). Sementara itu, perusahaan
investasi umumnya melakukan kegiatan dalam reksa dana. Kegiatan investment
bank Di beberapa negara kegiatan,vang dilakukan oleh perusahaan efek dan
investment company ini sering juga disebut sebagai kegiatan investment bank.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://nisaaaqmarina.blogspot.com/2013/12/sejarah-dan-perkembangan-
lembaga.html?m=1
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30348/Chapter II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y - :~:text=Sistem%20keuangan%20dapat%20diartikan
%20sebagai,dunia%20(Rose%20%3A%202002)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30348/Chapter II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y - :~:text=Sistem%20keuangan%20dapat%20diartikan
%20sebagai,dunia%20(Rose%20%3A%202002)
https://www.calonmanejer.com/2019/01/Pengertian-Lebaga-keuangan.html?m=1 -
:~:text=Lembaga%20keuangan%20dapat%20di%20klasifikasikan%20dalam
%20beberapa%20kelompok.&text=Atas%20dasar%20cara%20pengelompokan
%20tersebut,(non%20depository%20financial%20institutions)
22