2. Herbert Spencer(1820-1903)
Spencer menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis. Ia mengatakan bahwa
objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial dan
industri.
Spencer juga menekankan bahwa sosiologi harus menyoroti hubungan timbal balik antara
unsur-unsur masyarakat seperti pengaruh norma-norma atas kehidupan keluarga,
hubungan antara lembaga politik dan lembaga keagamaan. Unsur-unsur masyarakat tadi
mempunyai hubungan yang tetap dan harmonis, serta merupakan suatu integrasi.
Sebagaimana juga dengan Comte, Spencer menganggap penting penelitian atas
perkembangn masyarakat dan perbandingan atara masyarakat-masyarakat tersebut.
3. Emile Durkheim (1858-1917)
Menurut Emile Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan
proses-proses sosial. Dalam sebuah majalah sosiologi yang pertama, yaitu L’annee
Sociologique, ia mengklasifikasikan pembagian sosiologi atas tujuh seksi, yaitu:
a. Sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia.
b. Sosiologi agama.
c. Sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi sosial,
perkawinan dan keluarga.
d. Sosiologi tentang kejahatan.
e. Sosiologi ekonomi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja
f. Demografi yang mencakup masyarakat pedesaan dan perkotaan.
g. Sosiologi estetika.
Dia juga menekankan pentingnya penelitian perbandingan karena sosiologi merupakan
ilmu mengenal masyarakat.
Di samping itu, Durkheim mengulas solidaritas dan angka bunuh diri dalam masyarakat
bersahaja sebagai sifat mekanis karena sifatnya yang spontan, sedangkan pada masyarakat
yang kompleks bersifat organis.