Anda di halaman 1dari 168

STUDI ISLAM KONTEMPORER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam Kontemporer Dosen
Pembimbing Bapak Fazlul Rahman MA. Hum.

Penulis : Mahasiswi Tarbiyah Prodi PAI Institut Agama


Islam Syarifuddin Semester III/B, Tahun 2018.
Editor : Mahasiswi PAI III/B.
Cetakan : Januari 2018.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Swt. Yang Maha
Pengasih dan Penyayang, yang selalu membimbing hamba-nya dengan penuh
kasih sayang. Dialah yang mengatur segalanya, dialah yang kita sembah dan
hanya dialah yang menciptakan kita serta hanya kepada dialah juga kita
kembali. Shalawat dan salam tercurah limpahkan kepada baginda Rasulullah
Saw., sang pembawa risalah, penuntun umat, teladan umat hingga akhir
zaman, pembimbing umat dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Studi Islam kontemporer adalah salah satu studi yang membahas


tentang berbagai permasalahan umat Islam yang terjadi saat ini atau sering
disebut era modern. Pada era yang sudah mengalami banyak perubahan,
penyempurnaan, dan kemajuan berbagai teknologi, Ilmu pengetahuan,
pendidikan bahkan fashion sudah membawa berbagai dampak yang dapat
menimbulkan persoalan-persoalan baru bagi setiap orang khususnya umat
Islam.

Buku ini disususn sebagai bentuk pemaparan berbagai permasalahan yang


terjadi yang disebabkan oleh perubahan zaman. sebagai umat Islam yang
memiliki penganut terbesar di Indonesia dan memliki pegangan yang kuat
yakni Al-Qur’an dan Hadis seyogyanya bisa memilah hal baik yang sesuai
dengan syariat serta meminimalisir dampak negatifnya.Permasalahan tersebut
meliputi : Metode Pembelajaran Klasik, Relevansi Tasawuf Dengan
Kehidupan, Metode Sorogan Dan Eksistensi Sorogan Di Era Globalisasi,
Tantangan Globalisasi Terhadap Pendidikan Di Pesantren , Hadits
Handphone , Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-Undang Pornografi
Terhadap Pornografi Di Media Sosial , Wanita Di Era Modern

Diharapkan setelah membaca isi buku ini secara keseluruhan dapat


membuka wawasan tentang kajian studi Islam kontemporer yang nantinya
akan membantu setiap orang khususnya umat Islam dalam menghadapi
berbagai persoalan di era modern, dengan tetap berpegang teguh pada dua
dasar yakni Al-Qur’an dan Hadis yang nantinya akan membantu
menyelamatkan kita dikehidupan dunia maupun akhirat. Akhirnya diucapkan
terima kasih kepada Dr. Fazlul Rahman, MA, Hum. yang sudah membimbing
kami dalam menyelesaikan penyusunan buku ini .

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER i


Tentang Studi Islam Kontemporer ini, serta ucapan terima kasih juga
kepada teman-teman kelas 3B Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan
juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam perilisan buku ini.
Semoga dengan hadirnya buku ini dapat membawa manfaat bagi semua
pihak. Kepada para pembaca, mahasiswa, akademis, dan yang lainnya dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan pada
perilisan buku berikutnya.

Lumajang, 20 Januari 2018

Penulis

ii STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................i

Daftar Isi .................................................................................................iii

BAGIAN I

METODE PEMBELAJARAN KLASIK

DAN MODERN (Kelompok 1) .............................................................1

BAGIAN II

RELEVANSI TASAWUF DENGAN KEHIDUPAN

DI ERA MODERN (kelompok 2) .........................................................17

BAGIAN III

METODE SOROGAN DAN EKSISTENSI SOROGAN DI ERA


GLOBALISASI (Kelompok 3) ..............................................................49

BAGIAN IV

TANTANGAN GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN DI


PESANTREN (Kelompok 4) .................................................................67

BAGIAN V

HADITS HANDPHONE (kelompok 5) .................................................87

BAGIAN VI

TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

PORNOGRAFI TERHADAP PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL


(Kelompok 6) .........................................................................................103

BAGIAN VII

WANITA DI ERA MODERN (Kelompok 7) ........................................143

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER iii


iv STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B
METODE PEMBELAJARAN KLASIK DAN MODERN

Henny Mareta Syafrida


(hennymareta@gmail.com)
Imroatus Soleha
(imroatussholehah@gmail.com)

Abstrak :

Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui dan memahami sebuah
metode pembelajaran yang digunakan dari klasik sampai modern diantaranya
1) metode drill, 2) eksperimen, 3) pemontrasi, 4) inqury . 5) bercerita, 6)
permainan dua simulasi, 7) discovery (penemuan), 8) micro teaching, 9)
model belajar, 10) imitasi, 11) ceramah, 12) menulis, 13) dialog .
Kata kunci : metode pembelajaran pada massa klasik sampai
modern.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 1


A. Pendahuluan
Salah satu metode pembelajaran adalah bertanya dan menjawab. Metode
ini sanhat ampuh dari dulu hingga sekarang. Rasulullah SAW sering
mempratikkan ini kepada para sahabat dalam banyak hadist. Hal ini bertujuan
menarik perhatian para pendengar sehingga mereka erfikirlalu menerima
jawaban yang benar.seperti halnya pengetahuan tentang datang hari kiamat.
Nabi tidak kepada seorangpun dari makhluk ya malaikat maupun rosul.
Metode pembelajaran klasik sampai mutakhir, metode atau tehnik
pembelajaran yang selama ini di kenal dapat dikembangkan disain baru baik
dengan cara kolaborasi, modifikasi, maupun integrasi yang memungkinkan.
Dalam filsafat ilmu metode ini masuk pada aspek epistemologi ilmu,
misalnya bagaimana (how) mengajarkan ilmu dan bagaimana pelajaran dapat
diterima? Materi pelajaran ilmu masuk pada otologi apa (what) hakikat
materi pelajaran yang akan diberikan? Sedang tujuan dan kegunaan kegunaan
ilmu itu masuk pada arah aksiologi, mengapa (why) materi ilmu dipeklajari
apa gunanyan dan apa tujuannya. Maka dari itu bagaimana islam
memperaktikkan metode pembelajara pada zaman klasik sampai zaman
kontemporer? Dan Urgensi pada karya ilmiah ini adalah mengenal dan
memahami berbagai metode pembelajaran dari masa klasik sampai modern.
Dan tujuannya untuk mengetahui macam metode pembelajaran dan
perkembangannya.

2 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


B. Metode Pembelajaran Klasik-Moderen
1. Metode Drill, Eksperimen, demontrasi dan inquiry.
‫عن ابي هريرة رسول هللا صلى هللا عليه و سلم دخل المسجد فدخل رجل فصلى فسلم على النبي صلى‬
‫هللا عليه وسلم فرد وقال ارجع فصل فانك لم تصل فرجع يصلي كما صلي ثم جاء فسلم على النبي‬
‫صلى هللا عليه وسلم فقال ارجع فصل فانك لم تصل ثالثا فقال والذى بعثك بالحق ما احسن غيره‬
‫فعلني فقال اذ قمت الى الصالة فكبرثم اقراما تيسر معك من القران ثم اركع حتى تطمئن راقعًا ث ّم ارفع‬
‫حتى تعدل قائما ثم اسجد حتى تطمئن ساجدًا ثم ارفع حتى تطمئن جالسا وافعل ذلك في صالتك كلها‬
‫(متفق عليه‬
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rosululloh SAW masuk ke masjid,
kemudian ada seorang laki-laki masuk juga untuk melaksanakan
sholat. Setelah sholat memberi salam ke pada Nabi SAW Nabi
menjawab dan bersabda:”Ulangi, maka sholatlah sesungguhnya
engkau belum sholat”.laki-laki itu mengulangi sholat sebagaimana
yang telah dilaksanakan.kemudian datang memberi salam kepada
Nabi, beliau bersabda lagi:”Ulangi sholatlah, sesungguhnya
engkau belum sholat” sampai tiga kali. Laki-laki itu berkata
:”Demi Dzat yang mengutus engkau dengan membwa kebenaran
aku tidak dapat memperbaiki sholat lainnya, maka ajarkanlah
aku.Beliau bersabda :”jika kamu berdiri akan sholat maka
bertakbirlah kemudian bacalah apa yang mudah bersamamu dari
pada Al-Qur’an, kemudian rukuklah sehinggah tenang sebagai
orang yang rukuk beneran (thumakninah). Kemudian bangnlah dari
rukuk sehingga tegak berdiri (I’tidal). Kemudian sujudlah sehingga
tenang sebagai orang yang sujud beneran (thumakninah).
Kemudian bangunlah dari sujud sehingga tenang sebagai orang
yang duduk (thumakninah). Dan kerjakanlah demikian itu di

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 3


seluruh shalatmu.” (HR.Bukhori dan muslim). (abdul majid khon,
2012).

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 4


Menurut penulis Metode drill pada zaman modern ini biasa
digunakan untuk keterampilan seperti bahasa asing. Dan metode drill
dikembangkan dengan menggunakan media AVA (Audio Visual Aid) di
laboratorium. Dan Dalam hadist diatas menerangkan metode pembelajaran
drill pada zaman klasik atau pada zaman rosuluallah yang menerangankan
seorang laki-laki tersebut memperlihatkan bagaimana cara sholat yang benar
dan berusaha melaksanakanya yang benar,sehingga diulang-ulang sampai
tiga kali.
Metode eksperimen pada zaman modern biasanya digunakan untuk
pembuktian sebuah teori atau menjawab sebuah hipotesa. Pada hadist diatas
menerangkan metode eksperimen pada zaman klasik sebagai berikut contoh:
“guru yakni nabi Muhammad SAW bersama seorang sahabat tersebut sebagai
muridnya mengjarkan cara sholat yang benar sebagai latihan praktis dari apa
yang diketahui”.
Metode demonstrasi biasanya digunakan agar teori yang dipelajari
bisa diaplikasikan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memahami sesuatu.
Pada hadist diatas menerangkan metode demontrasi yaitu “ nabi
mendemonstrasikan bagaimana caranya sholat yang benar”.
Menurut penulis metode demontrasi pada zaman sekarang ini biasa
digunakan oleh guru untuk menerangkan suatu materi yang akan di bahas
dengan sediteil-diteil sehingga tidak ada kekeliruan saat praktek.
Metode inquiry biasa dilakukan untuk hal-hal yang bersifat sosial
sehingga terbentuk kecerdasan emosional. Metode ini bisa diartikan kerja
kelompok, pertanyaan, pemeriksaan dan penyelidikan.
Menurut penulis bahwa metode keempat ini sering dilakukan pada
pelajaran agama untuk mempraktekkan. seperti whuduk, sholat, jual-beli,
bersesuci, haji dan umrah. Dan metode ini lebih baik karena guru bisa

4 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


melihat langsung titik kesalahannyadan kebenaran yang telah dilakukan sang
murid, dan sebaliknya murid juga diberikan kesempatan untuk mengefaluasi
diri, mengoreksidiri dan berusaha memperbaiki diri dalam melakukan
pembelajaran sholat.
2. Metode Asistensi dan micro teacing
‫عن ربعي حدثنا رجل من بني عامرانه استاذن على النبي صلى هللا وهو في بيت فقال ألج فقال النبي‬
‫هللا علي وسلم لخادمه اخرج إلى هذا فعلمه االستئذان فقل له قل السالم عليكم أأدخل فسمعه الرجل فقال‬
‫السالم عليكم أأدخل فأذن له النبي صلى هللا عليهوسلم فدجل ( أجرجه أبو داود‬
Artinya : Dari Rib’y bin Hirasi berkata :”Seseorang dari Bani Amir
menceritakan kepada kami bahwa ia minta izin untuk masuk ke
rumah Nabi SAW, sedangkan beliau berada di dalam
rumah.Orang itu mengucapkan “Bolehkah saya masuk?”
kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada orang itu tntang tata
cara minta izin. Katakan kepadanya:”Ucapkan assalamu’aiaikum
bolehkah saya masuk?”Orang itu mendengar apa yang
disabdakan Beliau,maka ia mengucapkan:”Assalamu’aiaikum
bolehkah saya masuk?” kemudian Nabi memberi izin kepadanya
dan ia pun masuk”. ( HR.Abu Daud ). ( abdul majid khon, 2012)
Micro teacing biasa digunakan untuk paktik bagi calon
guru,penceramah, dan lainnya. Metode ini bermanfaat untuk
memberikan pemahaman. Pada hadist diatas menjelas tentang
metode ini pada” nabi Muhammad mengajarkan pada
pembantunya untuk memberi pengajaran bagaimana sebenarnya
dalam islam etika masuk ke rumah orang lain yaitu dengan
memberi salam kepada pemilik rumah tersebut.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 5


3. Metode diskusi dan Tanya Jawab (dialog)
‫ بينما نحن عند رسول هللا صلي هللا عليه وسلم ذات يوم إذ‬: ‫عن عمربن الخطاب رظي هللا عنه قال‬
‫ وال يعر فه منا أحد حتى‬،‫ ال يرى عليه أثر السفر‬،‫طلع علينا رجل شديد بياض الثياب شديد الشعر‬
‫ يا محمد‬:‫ ووضع كفيه على فخذيه وقال‬،‫جلس إلى النبي صلي هللا عليه وسلم فأسندركبتيه إلى ركبتيه‬
‫ اإلسالم أن تشهد أن ال إله إال هللا وأن‬:‫ فقال رسول هللا صلي هللا عليه وسلم‬،‫أخبرني عن اإلسالم‬
‫ وتحج البيت إن استطعت إليه سبيال‬،‫ وتصوم رمضان‬،‫ وتؤتي الزكاة‬،‫ وتقيم الصالة‬، ‫محمدا رسول هللا‬
،‫ ومالئكته‬،‫ أن تؤمن بله‬:‫ فأخبرني عن اإليمان قال‬:‫قال صدقت قال فعجبنا له يسأله ويصدقه قال‬
‫ أنتعبد هللا‬:‫ وتؤمن بالقدر خيره وثره قال صدقت قال فأخبرني عناإلحسان قال‬،‫ واليوم األخر‬،‫ورسله‬
‫ ما المسؤول عنها بأعلم من‬:‫ فأخبرني عن السا عة قال‬:‫ فإن لم تكن تراه فإنه يراك قال‬،‫كأ نك تراه‬
‫ وأن ترالحفاة العراة العالة رعاء يتطاولونفي‬،‫ أن تلد األمة ربتها‬:‫ فأخبرني عن أمارتها قال‬:‫السائل قال‬
‫ فإ نه‬: ‫ هللا ورسو له أعلم قال‬: ‫ أتدري منالسائل؟قلت‬،‫ يا عمر‬:‫البنيان ثم انطلق فلبثت مليا ثم قالي‬
) ‫جبريل أتكم يعلمكم دينكم ( رواه مسلم‬
Artinya : Dari Umar bin al-Khathab r.a berkata: Pada suatu hari ketika kami
berada di samping Rasul datanglah seorang laki-laki yang
berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak diketahui
dari arah mana dia daatang dan tidak ada yang mengenalnya
diantara kami seorang pun,sehingga dia duduk mendekati Nabi dan
menyndarkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi dan
meletakkan kadua telapak tangannya keatas kedua pahanya. Lalu
berkata:”Hai Muhammad beritakan kepadaku tentang islam”. Lalu
Rosul bersabda:”Islam itu kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan
slain Allah dan bahwasannya Muhammad itu utusan allah, dan
kamu menegakkan sholat,menunaikan zakat,berpuasa Ramadhan
dan pergi haji ke Baitullah jika kamu mampu.” Lalu orang itu
berkata “Kamu benar”.Umar berkata:”Kami heran, dia bertanya
kapada dia membenarkannya”.Lalu dia berkata lagi”beritakan
kepadaku tentang iman’. Lalu nabi bersabda: “kamu percaya pada

6 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


allah, para malaikatnya, kitab-kitabnya, hari akhir dan kamu
percaya pada takdir baik dan buruknya”. Lalu orang itu berkata:”
kamu benar”. Kemudaian dia berkata lagi,” Beritakan padaku
tetang ihsan”. Lalu rosul bersabda :” kamu menyembah allah
seakan-akan kamu melihatnya, dan jika kamu tidak dapat
melihatnya maka sesungguhnya allah melihat kamu”. Orang itu
berkata lagi:” beritakan padaku tentang hari kiamat”. Nabi
bersabda :” tidaklah orang yang ditanya tentang kiamat lebih tahu
dari pada yang ditanya”. Lalu dia berkata lagi:” beritakan padaku
tentang tanda-tanda hari kiamat”. Lalu nabi bersabda:” diantara
tanda-tandanya jika telah muncul budak melahirkan majikannya,
dan kamu melihat orang yang berjalan nyeker, telanjang dan
miskin berlomba membangun berbagai bangunan”. Kemudian
pergilah orang tersebut, maka diamlah aku beberapa waktu.
Kemudian nabi bersabda kepadaku:” hai umar apakah kamu tahu
siapa yang bertanya itu?” saya menjawab” hanya allah dan
rosulnya yang mengetahui”. Nabi bersabda :” sesungguhnya dia
adalah malaikat jibril datang kepadamu untuk mengajarkanya
kamu tentang agama kamu.” ( HR.Muslim ). (bukhori umar, 2012)
Hadist diatas menerangkan tentang rukun agama, ketika itu malaikat
jibril menjelma menjadi seorang laki-laki yang berpakain putih dan
berambut hitam untuk bertanya pada nabi, metode penyampain
pelajaran melalui tanya jawab atau dilog antara jibril dengan nabi
antara nabi dengan sesama sahabat atau antara guru dengan murid
dan antara murid dengan sesama murid, jadi terjadi interaksi
(diskusi) antar-beberapa arah.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 7


‫‪Menurut penulis metode ini sangat cocok di gunakan pada zaman sekarang‬‬
‫‪ini karna metode ini sangat efektif di gunakan proses pembelajaran karna‬‬
‫‪metode ini langsung peserta yang aktif dan akan berdampak baik pada‬‬
‫‪peserta dan pengajar serta lembaga.‬‬

‫‪4. Metode Drama dan imitasi‬‬


‫عن أبي هريره رضي هللا عنه قال وكلني رسول هللا صلي هللا عليه وسلم بحفظ زكاة رماضان فأتاني‬
‫آت فجعل يحثو من الطعام فأخذته وقلت وهللا ألرفعنك إلى رسول هللا صلي هللا عليه وسلم قال إني‬
‫محتاج وعلي عيال ولي حاجة شديدة قال فخليت عنه فأصبهت فقال النبي صلي هللا عليه وسلم يا أبا‬
‫هريرة ما فعل أسيرك البار حة قال قلت يا رسول هللا شكا حاجة شديدة وعياال فرحمته فخليت سبيله‬
‫قال أما رسول هللا صلي هللا عليه وسلم قد كذبك وسيعود فعرفت أنه سيعو د لقول رسول هللا صلي هللا‬
‫عليه إنهسيعود فرصدته فجاء يحثو من الطعام فأخذته فقلت ألرفعنك إلى رسول هللا صلي هللا عليه‬
‫وسلم قال دعني محتاج وعلي عيال ال أعودفرحمته فخليت سبيله فأ صبحت فقال لي رسول هللا صلي‬
‫هللا عليه وسلم يا أبا هريرة ما فعل أسيرك قلت يا رسول هللا شكا حاجة شديدة وعاال فرحته فخليت‬
‫سبيله قال أما إنهة قد كذ بك وسيعود فرصد ته الثا لثه فجاء يحثو من الطعام فأخذته فقلت ألرفعنك إلى‬
‫رسول هللا وهذا آخر ثالث مرات أنك تزعم ال تعود ثم تعود قال دعني أعلمك كلمات نفعك هللا بها قلت‬
‫ما هو قال إذا أويت إلى فرا شك فاقرأ آية الكر سي هللا ال إله إال هو الحي القيوم حتى تختم االية فإنك‬
‫لن يزال عليك من هللا حافظ وال يقربنك شيطان حتى تصبح فخليت سبيله فأصبحت فقال لي رسول هللا‬
‫صلي هللا عليه وسلم ما فعل أسيرك البارحة قلت يا رسول هللا زعم أنه يعلمني كلمات ينفعني هللا بها‬
‫فخليت سبيله قال ما هي قلت قال لي إذا أويت إلى فرا شك فاقرأ آية الكرسي من أولها حتى تختم االية‬
‫ال إله إال هو الحي القيوم وقال لي لن يزال عليك من هللا حافظ وال يقربك شيطان حتى تصبح وكانوا‬
‫أحرص شيء الى الخير فقال النبي صلي هللا عليه وسلمأما إنه قد صدقك وهو كذوب تعلم من تخاطب‬
‫منذثالث ليال يا أبا هريرة قال ال قال ذاك شيطان ( أخرجه البخاري )‬
‫‪Artinya : Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw mewakilkan saya‬‬
‫‪untuk menjaga‬‬ ‫‪zakat pada bulan ramadhan, kemudian ada‬‬
‫‪seseorang datang dan mengambil segenggam makanan maka orang‬‬
‫‪itu saya tangkap dan saya berkata: “sungguh kamu akan saya‬‬
‫‪laporkan kepada rosulullah saw”, ia berkata: “sungguh saya adalah‬‬

‫‪8 STUDI ISLAM KONTEMPORER‬‬ ‫‪Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B‬‬


orang miskin dan saya mempunyai banyak tanggungan keluarga
serta saya membutuhkan makanan”. Maka saya lepaskan orang itu,
pagi harinya Ralullah saw bersabda: “wahai abu huraira apa yang
di perbuat oleh tawananmu tadi malam?” saya menjawab: “wahai
Ralullah saw ia mengeluh sangat membutuhkan makanan
sedangkan ia mempunyai banyak tanggungan keluarga maka saya
kasihan kepadanya lantas saya lepaskan”. Beliau bersabda:
“sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan datang lagi”.
Saya percaya ia akan datang lagi karena Rasulullah saw telah
menyabdakan hal itu, maka saya awasi dia. Kemudian orang itu
datang lagi dan mengambil segenggam makanan, maka saya
berkata: “sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah
saw”. Ia menjawab: “maafkan saya, karena sesungguhnya saya
adalah orang miskin dan mempunyai banyak keluarga, saya tidak
akan mengulanginya lagi”, sayapun merasa kasihan kepadanya
maka saya lepaskan. Pagi harinya Rasulullah saw bertanya kepada
saya: “wahai Abu Huraira apa yang diperbuat oleh kawananmu”.
Saya menjawab: “wahai Rasulullah saw ia mengeluh sangat
membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak keluarga
maka saya merasa kasihan padanya lantas saya lepaskan”, beliau
bersabda: “sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan
kembali lagi”. Kemudian saya jaga benar untuk ketiga kalinya.
Tiba-tiba ia datang kembali dengan mengambil segenggam
makanan maka orang itu saya tangkap dan saya berkata: “sungguh
kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah saw ini adalah
perbuatan yang ketiga kalinya dimana kamu berjanji tidak akan
mengulangi tetapi ternyata kamu mengulangi lagi. Ia berkata:
“lepaskan saya, pasti saya ajrarkan beberapa kalimat yang mana

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 9


Allah memberi manfaat kepadamu dengannya”. Saya bertanya
apakah kalimat itu? Ia berkata: “apabila kamu hendak tidur maka
bacalah ayat kursi yang berbunyi: “ Allahu la illaha illa huw al-
hayyu al-qayyum...sampai akhir ayat. Maka kamu senantiasa
mendapat perlindungan dari Allah dan setan tidak akan datang
mendekat kepadamu sampai waktu pagi. Kemudian ia saya
lepaskan. Pagi harinya Rasulullah saw bertanya kepada saya: “apa
yang diperbuat oleh tawananmu tadi malam? Saya menjawab:
“wahai Rasulullah, ia memberi tahu kepada saya beberapa kalimat
yang mana Allah memberi manfaat kepada saya dengannya, maka
saya lepaskan. Beliau bertanya: “kalimat-kalimat apa itu?” saya
menjawab: “ia berkata kepada saya, apabila kamu hendak tidur
maka bacalah ayat kursi dari awal sampai akhir, yaitu ayat: Allahu
la illaha illa huw al-hayyul qayyum. Dan ia berkata pula kepada
saya: niscaya Allah selalu memberi perlindungan kepadamu dan
setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi”. Kemudian
beliau bersabda: “sesungguhnya ia berkata benar kepadamu
walaupun ia adalah pembohong. Tahukah kamu siapa yang datang
kepadamu selama tiga malam itu wahai Abu Huraira?” saya
menjawab: “ tidak tahu”. Beliau bersabda: “ itu adalah setan.” (HR.
Al-bukhari).
Diambil kesimpulan dari hadist di atas adalah bahwa rosulullah yang
mengajarkan keutamaan ayat kursi untuk pemeliharaan diri dari berbagai
gangguan dengan mendramatikaskandalam suatu adegan pemeliharaan rumah
zakat. Abu huroiroh penjaga rumah zakat. setan sebagai pencuri harta zakat
dan rosulullah sebagai guru sejati yang bertanggung jawabterhadap rumah
zakat.

10 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


C. Metode Pembelajaran Klasik –Medern
1. metode ceramah
metode ini dapat menggugah kreatifitas peserta didik jika
direncanakan secara sistematis dan memuat poin-poin yang bernilai. Metode
ini sering dipakai oleh guru-guru yang ada di pesantren.
Menurut penulis metode ceramah pada zaman moderen ini jarang di
gunakan oleh guru karena metode ceramah banyak negatifnya misalnya
peserta didik jarang yang keseringan guru tidak memperhatikan kondisi
peserta didik apa dia mengerti apa tidak dalam kondisi belajar mengajar
dalam metode ini peserta didik sering merasa jenuh, malas tidak
memperhatikan penjelasan dari guru
2. Metode menulis
metode ini termaksud metode klasik akan tetapi masih digunakan
pada saat ini. Pelajaran membaca bisanya disertai menulis. Salah satu alasan
nabi membebaskan tawaran perang adalah dengan memberikan kewajiban
kepada mereka untuk mengajar baca-tulis kepada para sahabat yang pada saat
itubelum manpu baca-tulis. Baca-tulis merupakan pintu masuk bagi siapapun
yang ingin elajardan mengerti tenteang peradaban dunia. Menulis bisa
dikembangkan diantaranya dengan imla’, khat dan sebagainya.
3. metode bercerita (qishah)
cerita dalam Al-Quran cukup mendominasi isi kitab suci tersebut.
Cerita masa lalu secara simbilikmaupunditempatkan sebagai pelajaran bagi
pembaca. Dan cerita ini harus di respon oleh pembaca sebagain proses
pembelajaran bahwa setiap kejadianpasti memmiliki latar yang dapat
dijadikan pelajaran. Menurut penulis metode ini hampir sama dengan
metode ceramah

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 11


4. permainan dan simulasi.
Metode ini digunakan untuk mempermudah pemahaman dan rasa
menyenangkan bagi pesera didik. Dengan metode ini, peserta didik dapat
bermain peran dengan suasana yang rileks dan nyaman. Studi wisata
(tadabbur alam ) termasuk katagori ini.
Menurut penulis metode ini pada zaman moderen biasa di gunakan
pada kelas yag butuh lansung turun pada lokasi seperti pelajaran sejarah yang
harus turun lngsung ke museum dll.
5. metode discovery ( penemuan ).
Metode ini dapat di peraktikkan untuk menjawab rasa penasaran
terhadap sesuatu yang membutuhkan jawaban secara ilmiah. Upaya mencari
jawaban terhadap keajaiban air yang dilakukan oleh Masaru Emoto telah
mendapatkan kesimpulan luar biasa yang kemudian direkam dalam sebuah
buku “The Hidden Messeges in Water”.
6. metode modul belajar.
Metode ini biasanya digunakan untuk sekolah jarak jauh atau bahan
yang harus di pahami sebelum tatap muka dilakukan. Modul berfungsi
sebagai bahan dan di harapkan telah dibaca secara mandiri (independent
study). Jika peserta didik menemukan beberapa problem di dalamnya maka
dia bisa berkonsultasi atau menanyakan kepada pendidik yang bersangkutan.
Dari penjelasan di atas penulis bisa menyimpulkan bahwa:
Metode adalah bahan ajar yang akan di sampaikan ke peserta didik saat
proses belajar mengajar terlaksana. Dan metode banyak macamnya yaitu:
Metode drill pada saat ini biasa digunakan untuk keterampilan seperti bahasa
asing. Dan metode drill dikembangkan dengan menggunakan media AVA
(Audio Visual Aid) di laboratorium.

12 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Metode eksperimen pada zaman modern biasanya digunakan untuk
pembuktian sebuah teori atau menjawab sebuah hipotesa. Menurut penulis
metode demontrasi pada zaman sekarang ini biasa digunakan oleh guru untuk
menerangkan suatu materi yang akan di bahas dengan sediteil-diteil sehingga
tidak ada kekeliruan saat praktek.
Metode inquiry biasa dilakukan untuk hal-hal yang bersifat sosial
sehingga terbentuk kecerdasan emosional. Diambil kesimpulan dari hadist di
atas adalah bahwa rosulullah yang mengajarkan keutamaan ayat kursi untuk
pemeliharaan diri dari berbagai gangguan dengan mendramatikaskandalam
suatu adegan pemeliharaan rumah zakat. Abu huroiroh penjaga rumah zakat.
setan sebagai pencuri harta zakat dan rosulullah sebagai guru sejati yang
bertanggung jawabterhadap rumah zakat

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 13


Kesimpulan

Dari penjelasan di atas penulis bisa menyimpulkan bahwa:


Metode adalah bahan ajar yang akan di sampaikan ke peserta didik saat
proses belajar mengajar terlaksana. Dan metode banyak macamnya yaitu:
Metode drill pada saat ini biasa digunakan untuk keterampilan seperti bahasa
asing. Dan metode drill dikembangkan dengan menggunakan media AVA
(Audio Visual Aid) di laboratorium.
Metode eksperimen pada zaman modern biasanya digunakan untuk
pembuktian sebuah teori atau menjawab sebuah hipotesa. Menurut penulis
metode demontrasi pada zaman sekarang ini biasa digunakan oleh guru untuk
menerangkan suatu materi yang akan di bahas dengan sediteil-diteil sehingga
tidak ada kekeliruan saat praktek.
Metode inquiry biasa dilakukan untuk hal-hal yang bersifat sosial sehingga
terbentuk kecerdasan emosional. Diambil kesimpulan dari hadist di atas
adalah bahwa rosulullah yang mengajarkan keutamaan ayat kursi untuk
pemeliharaan diri dari berbagai gangguan dengan mendramatikaskandalam
suatu adegan pemeliharaan rumah zakat. Abu huroiroh penjaga rumah zakat.
setan sebagai pencuri harta zakat dan rosulullah sebagai guru sejati yang
bertanggung jawabterhadap rumah zakat

14 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Blibiografi

Majid khon, Abdul, 2012, Hadis Tarbawi, Kencana Prenadamedia Grop,


Jakarta.
Umar Penulis, 2012, hadis tarbawi, Jakarta, AMZAH.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 15


16 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B
RELEVANSI TASAWWUF DENGAN KEHIDUPAN

DI ERA MODERN

Homsawati (shofikhomsawati@gmail.com)

Siti Ruwaida (sitiruwaida40@gmail.com)

Qomariyatul Qibtiyah (qomariyatulqibtiyah98@gmail.com)

Mia wahyuningsih (miawahyuningsih912@gmail.com)

Abstrak

Kemajuan yang telah merambah dalam berbagai aspek kehidupan manusia,


baik sosial, ekonomi, budaya dan polotik, mengharuskan individu untuk
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan
pasti. Padahal dalam kenyataannya tidak semua individu mampu
melakukannya sehingga yang terjadi justru masyarakat atau manusia yang
menyimpan banyak problem.Berbicara masalah solusi, kini muncul
kecendrungan masyarakat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan spiritual
(tasawuf). Tasawuf sebagai inti ajaran islam muncul dengan memberi solusi
dan terapi bagi problem manusia dengan cara mendekatkan diri kepada Allah
yang maha pencipta. Peluang dalam menangani problema ini semakin
terbentang luas diera modern ini.Yang menjadi penyebab masalahnya adalah
banyaknya tantangan dan masalah kehidupan di era modern yang dihadapi
oleh setiap insan, dan kadang kala masyarakat telah terperangkap dalam pola
pikir rasional dan mencampakkan dimensi batin dan pada akhirnya
melahirkan gaya hidup yang materialis, dalam artian masyarakat hanya
berfikir kehidupan duniawi dan menghiraukan kehidupan ukhrawi. Dengan
adanya tantangan dan masalah seperti di atas, maka salah satu cara seseorang
dapat menemukan makna hidup sesungguhnya,dengan cara menggunakan
keyakinan-keyakinan spiritual dan agama dengan keyakinan yang haqiqi.
Bisa dengan cara atau perilaku setiap sufi dalam praktinya,karena perilaku
sufi merupakan representasi kebebasan yang melahirkan ketenangan,
penyucian,dan kebahagian yang luar biasa bersama tuhan.

Kata Kunci : Tasawwuf ,kehidupan ,Modernisasi.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 17


A. Pendahuluan

Adanya perdebatan antara masyarakat sufisme dan masyarakat


modernisasi yang sering terjadi pada zaman sekarang itu tentang islam
syari’ah dan islam mistik. Pembaharu atau modernisasi beranggapan bahwa
islam mistismelah yang merupakan unsur /dasar dari kesalehan seseorang,
dengan mistisme seseorang dapat mengerti akan makna kehidupan,namun
kesalehan tersebut boleh dilakuakan ketika seseoranag muslim berpeganang
pada syariat.

Sedang menurut para muslim sufisme cenderung berpijak pada


syariah,seseoranag yang menjalani kehidupan harus dengan didasari syariah
yaitu berlandaskan al-Qur’an dan Hadist, sebagai dasar dalam hukum islam.
Lebih lengkapnya jika kita menjalani kehidupan, kita harus berdasakan
dengan syari’ah, thoriqot, hakekat, ma’rifat,serta hidup dengna menyesuaikan
pada kondisi zaman saat ini,selagi tidak bertentangan dengan syari’at
islam.Dan kabanyakan masyarakat/muslim sufisme beranggapan bahwa
unsur bahtin(dari dalam hati) itu lebih penting dari pada unsur dhohir (fisik),
sedangkan muslim modernisasi lebih cenderung pada unsur dhohirnya.

Penulis merasa bahwa banyak problem dari fenomena sosial


masyarakat yang kini hidup di era modern, dengan perubahan sosial yang
cepat dan komunikasi tanpa batas, dimana kehidupan cenderung berorientasi
pada materirialistik, rasionalistik dengan kemajuan tekhnologi dan pesatnya
media sosial di segala bidang. Mereka semakin kehilangan tuntunan
keilahiannya. Kondisi ini ternyata tidak selamanya memberikan kenyamanan,
tetapi justru melahirkan abad kecemasan. Kemajuan ilmu dan teknologi hasil
karya cipta manusia yang memberikan segala fasilitas kemudahan, ternyata
juga memberikan dampak berbagai problema psikologis bagi manusia itu
sendiri. Masyarakat modern kini sangat mendewa-dewakan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sementara pemahaman keagamaan yang didasarkan pada
wahyu sering di tinggalkan dan hidup dalam keadaan sekuler. Bagi
masyarakat kita, kehidupan semacam ini sangat terasa di daerah-daerah
perkotaan yang saling bersaing dalam segala bidang. Sehingga kondisi
tersebut memaksa tiap individu untuk beradaptasi dengan cepat.

18 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Oleh karena itu, penulis menyimpulakan beberapa masalah dari
pembahasan yang telah dijelaskan diantaranya :

Apa pengertian tasawuf, masyarakat modern, problematika masyarakat


modern ?, Bagaimana pemikiran para sufi tentang relevansi tasawuf di era
modern?, Apa perbedaan pemikiran para sufi tentang relevansi tasawuf di
era modern?, Bagaimana relevansi tasawuf dengan kehidupan di era
modern?, Bagaimana cara agar hidup diera modern tetap bahagia?.

Dengan demikian penulis mencoba untuk mengulas sedikit tentang


bagaimaana msyarakat hidup di era modern, oleh karena itu penulis membuat
sebuah artikel dengan judul “relevansi tasawwuf dengan kehidupan di era
modern”, dengan harapan dapat menejelaskan serta memberi solusi dalam
setiap problematika yang dihadapi setiap individu dalam kehidupan.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 19


B. Pengertian Tasawuf, Masyarakat Modern, Problematika Masyarakat
Modern.

1. Pengertian Tasawuf
Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yang dihubung-
hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Dari segi Linguistik
(kebahasan) ini segera dapat dipahami bahwa tasawuf adalah sikap mental
yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela
berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang
demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
Adapun pengertian tasawuf dari segi istilah atau pendapat para ahli
amat bergantung kepada sudut pandang yang digunakanya masing-masing
selanjutnya jika sudut pandang yang digunakan manusia sebagai makhluk
yang harus berjuang, maka tasawuf dapat didefinisiokan sebagi upaya
memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. (Ahmad, Abdul Fattah Sayyid.
: 2005)
Ada definisi tasawuf seperti yang dikemukakan Abul Hasan Ats-
Tsauri. Menurutnya “Tasawuf berarti membenci dunia dan mencintai Allah.”.
Berarti tasawuf bisa diartikan sebagai “berzuhud di dunia, mengkhususkan
semua amal hanya bagi Allah, dan meninggalkan hal-hal yang dapat
membangkitkan syhawat.” Menurut Al-Junaidi, “Tasawuf berarti engkau
dikhususkan oleh Allah dengan kejernihan.” Asy-Syibli mengatakan,
“Tasawuf adalah memulai dengan mengenal (ma’rifat) Allah dan mengakhiri
dengan mengesakan Allah.”
Al-Kittani mengatakan, “Tasawuf berarti shafaa’ (jernih) dan
musyaahadah (menyaksikan).”. Adapun definisi yang saya pilih adalah
definisi kedua yang disampaikan Al-Kittani, yaitu “Tasawuf berarti shafaa’
(jernih) dan musyaahadah (menyaksikan).” Dengan demikian tasawuf berarti
“menjernihkan hati dan mengikhlaskan/memurnikan ibadah semata hanya
untuk Allah.” Jika seorang hamba telah ikhlas demi Allah, mengikuti
perintahNya, menjauhi larangan-Nya, serta telah menjernihkan hatinya, maka
ia telah mendapatkan kedudukan musyhadah. Definisi dikuatkan oleh Dr.
Abdul Halim Mahmud. Dia mengatakan, “Jika kita memperhatikan definisi
yang disampaikan oleh Al-Kittani, maka kita menjumpai definisinya telah

20 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


mencakup dua sisi yang —menurut kita— adalah suatu kesatuan yang
sempurna. Dua sisi itu adalah wasilah (sarana, alat) dan ghayah (tujuan,
sasaran). Yang disebut wasilah dalam dunia tasawuf adalah shafaa’
(kejernihan hati), sedangkan ghayah-nya adalah musyahadah. Dengan
merujuk definisi inl, maka tasawuf adalah jalan (thariq) dan tujuan
(ghayah).”
Sama dengan tasawuf, sufi juga didefinisikan secara beragam oleh
para pakar. Dzun Nuun Al-Mishri mengatakan, “Sufi adalah seorang yang
tidak dicapekkan oleh upaya mencari dunia dan tidak dirisaukan oleh
besarnya dunia yang didapatkannya.” Ta juga mengatakan, “Mereka (para
sufi) adalah kaum yang mengutamakan Allah di atas segala sesuatu, maka
Allah pun mengutamakan mereka di atas segala sesuatu.”. Sahi bin Abdullah
At-Tusturi mengatakan, “Sufi adalah orang yang bersih dan kotoran, yang
pikirannya penuh, yang putus hubungannya dengan manusia untuk
berhubungan dengan Allah, yang memandang sama antara emas dan tanah.”
Al-Junaid mengatakan, “Sufi ibarat tanah yang dilemparkan padanya segala
hal yang buruk, dan tidak ada yang keluar darinya kecuali segala sesuatu
yang manis.”
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sufi adalah
orang yang senantiasa bersih, selalu membersihkan waktunya dan segala
kotoran dengan membersihkan hati dan kotoran nafsu. Proses pembersihan
hati dibantu dengan selalu merasa butuh Allah. Perasaan membutuhkan Allah
inilah yang menghilangkan kotoran. Setiap kali nafsu bergerak dan nampak
dengan salah satu sifatnya, maka sufi mampu mengenali nafsu tersebut
dengan ilmunya yang luas, lalu sang sufi berlari meninggalkan nafsu untuk
menghadap Tuhannya.

2. Pengertian Masyarakat Modern


Masyarakat modern terdiri dari dua kata yaitu masyarakat dan
modern. Dalam kamus bahasa Umum Bahasa Indonesia W.J.S
Poerwardaminta mengartikan masyarakat sebagai pergaulan hidup manusia
(himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan
aturan yang tentu). Sedangkan modern di artikan yang terbaru, secara baru,
mutakhir. Dengan demikian, secara harfiah masyarakat modern berarti suatu
himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan
aturan tertentu yang bersifat mutakhir.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 21


Deliar Noer menyebutkan ciri-ciri modern sebagai berikut :
 Bersifat rasional, yakni lebih mengutamakan pendapat akal pikiran, dari
pada pendapat emosi, sebelum melakukan pekerjaan selalu
dipertimbangkan lebih dahulu untuk ruginya, dan pekerjaan tersebut
secara logika dipandang menguntungkan.
 Berfikir untuk masa depan yang lebih jauh, tidak hanya memikirkan
masalah yang bersifat sesaat, tetapi selalu terlihat dampak sosialnya
secara lebih jauh.
 Menghargai waktu, yakni selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatu
yang sangat berharga dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
 Bersikap terbuka, yakni mau menerima saran, masukan, baik berupa
kritik, gagasan dan perbaikan dari manapun datangnya.
 Berfikir obyektif, yakni melihat segala sesuatu dari sudut fungsi dan
kegunaanya bagi masyarakat. (Deliar Noer. : 1987)

3. Problematika Masyarakat Modern


Sikap hidup yang mengutamakan materi (materialistik)
memperturutkan kesenangan dan kelezatan syahwat (hedonistik) ingin
menguasai semua aspek kehidupan (totaliteristik) hanya percaya pada rumus
– rumus pengetahuan empiris saja, serta paham hidup positivistis yang
bertumpu pada kemampuan akal pikiran manusia tampak lebih menguasai
manusia yang memegang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditangan mereka
yang berjiwa dan bermental demikian itu, ilmu pengetahuan dan teknologi
modern memang sangat mengkhawatirkan. Mereka akan menjadi penyebab
kerusakan di daratan dan di lautan sebagaimana di isyaratkan Al-Qur’an
(QS.Al-Rum 30;41)

Dari sikap mental yang demikian itu kehadiran ilmu pengetahuan dan
teknologi telah melahirkan sejumlah problematika masyarakat modern
sebagai berikut :

22 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Desintegrasi Ilmu Pengetahuan Kehidupan moden antara lain
ditandai oleh adanya spesialisasi di bidang ilmu pengetahuan. Masing-masing
ilmu pengetahuan memiliki paradigma sendiri dalam memecahkan masalah
yang dihadapi.

 Kepribadian yang terpecah (Split personality) karena kehidupan manusia


modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering nilai-
nilai spiritual dan berkotak-kotak itu, maka manusianya menjadi pribadi
yang terpecah (split personality). Jika proses keilmuan yang berkembang
itu tidak berada di bawah kendali agama, maka proses kehancuran
pribadi manusia akan terus berjalan. Dengan berlangsungnya proses
tersebut. Semua kekuatan yang lebih tinggi untuk mempertinggi derajat
kehidupan manusia menjadi hilang, sehingga bukan hanya kehidupan
kita yang mengalami kemerosotan tetapi juga kecerdasan dan moral kita.
 Penyalahgunaan Iptek terlepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi dari
ikatan spiritual kemampuan membuat senjata telah diarahkan untuk
tujuan penjajahan satu bangsa atau bangsa lain.
 Pendangkalan iman
 Pola hubungan Materialilstik
 Menghalalkan segala cara
 Stress dan Frustasi
 Kehilangan harga Diri dan Masa Depanya

Problem masyarakat modern menurut erich Fromm, karakter


masayarakat modern diwarnai oleh orientasi pasar dimana keberhasilan
seseorang bergantung pada sejauh mana nilai jualnya di pasar (1999)
masayarakat (manusia) modern mengalami dirinya sebagai penjual sekaligus
sebagai komoditas untuk dijual di pasar

Maka penghargaan atas dirinya ditentukan oleh nilai jualnya yang


tinggi dan dihargai di pasar, Akhirnnya setipa orang didorong berjuang keras
menjadi pekerja sukses dan kaya demi penegasan atas keberhasilanya itu.
Kemakmuran melambangkan nilai jualnya yang tinggi dan dihargai di pasar.
kemiskinan dimaknai sebagai sebaliknya, kebaikan, kejujuran, kesetiaan pada
kebenaran dan lkeadailan sipandang tidak bernilai jika tidak memberikan

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 23


kebenaran manfaat bagi kesksesan dan kemakmuran. Sejauh kondisi
ekonominya tidak makmur, dia dinilai belum sukses. Kondisi ini
menandakan masayarakat modern mengalami aliensi (keterasingan) mereka
menilai manusia tidak lagi berpijak pada kualitas kemanusiaan, melainkan
oleh keberhasilanya dalam mencapai kekayaan materil .

Keadaan ini memalingkan kesadaran manusia sebagai makhluk


termulia. Keutamaan dan kemulianya menyatu desngan kekuatan
kepribadianya. Bukan bergantung pada sesuatu diluar dirinya. karena itu,
masayaraklat modern memngalami depersonilisasi kehampaan dan
ketidakbermaknaan hidup

Eksistensinya bergantung pada pemilikan dan penguasaan pada


symbol kekayaan, hasrat mendapatkan harta yang berlimpah melampaui
komitmenya terhadap solidaritas social.

C. Pemikiran Para Sufi Di Era Modern

1. Pemikiran Al-Ghozali di era modern.


Al- Ghazali yang terkenal dengan sebutan al-Gazel di dunia barat
adalah seorang ahli sains terkemuka. Dalam perjalanan hidupnya ia
merupakan seorang pengembara ilmu. Hal ini setidaknya dapat dibuktikan
dengan karya-karyanya yang kaya akan berbagai cabang keilmuan. Selain di
kenal sebagai tokoh sufi ia juga dikenal sebagai seorang ulama’ usul fiqh
dengan karyanya al-mustashfa, ia juga dikenal sebagai tokoh filsafat dengan
karyanya Tahafut al-Falasifah yang mengkritik konsep berfikir para filosof
saat itu. Al-Ghazali menganggap para filosof pada saat itu telah melewati
batas dan terjadi kehawatiran yang mendalam akan rusaknya akidah kaum
filsafat sehingga ia berinisiatif untuk meluruskan pemikiran filsafat pada
zaman itu.
Abu Hamid al-Ghazali dilahirkan pada tahun 405 H/ 1058 M di kota
Tush yaitu kota kedua setelah Naisabur di daerah Khurasan atau pada saat ini
berada pada bagian timur laut negara Iran. Al Ghazali dengan nama lengkap
Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Ahmad al-Thusi ini
mendapat banyak gelar dalam dunia islam. Diantara gelar yang paling
terkenal adalah Hujjah al-Islam dan Zain al-‘Arifin. Ia diberikan gelar Hujjah
al- Islam karena ia menjadikan tasawuf sebagai hujjahnya dalam berbagai
perbincangan kesufian. (Asmaran As. : 1996).

24 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Penulis menyimpulkan, kebanyakan manusia lebih cenderung pada
urusan dunia sehingga ia tidak begitu tergugah hatinya untuk menelusuri
perjalanan rohani atau spiritual. Manusia merasa tidak membutuhkan sesuatu
apapun selain materi karena ia merasa terpuaskan dengan kesenangan dunia
yang sejatinya hanyalah akan memperbudak dirinya. Padahal, rohani manusia
sangatlah jauh lebih fundamental dan tentu akan mengantarkan manusia pada
kebahagiaan yang jauh lebih tinggi dari kebahagiaan duniawi. Manusia yang
cenderung pada dunia materi, tentu materi akan menutupi dirinya dari hakikat
kebahagiaan sebenarnya.
Sebagai seorang sufi, al-Ghazali pun mempunyai teori tentang etika
sebagai bagian dari disiplin tasawufnya. Banyak ahli mengelompokkan dia ke
dalam tokoh sufi, tetapi juga banyak ahli yang menggolongkan ke dalam
tokoh filsafat. Hal ini bukan tanpa alasan. Dari beberapa buku yang dia tulis
memang menunjukkan ketertarikannya akan kedua bidang tersebut. Jika
melihat bukunya yang berjudul Maqâshid al-Falâsifah atau Tahâfut al-
Falâsifah, atau melalui Mi’yâr al’Ilmnya,akan dapat disimpulkan bahwa al-
Ghazali adalah seorang filsuf sejati. Hanya bila melihat karyanya seperti
dalam master piecenya Ihyâ al-Ulûm al-Dîn, atau Kitabal-Arbâ’in dan al-
Munqidz min al-Dhalâl, akan dapat disimpulkan dia adalah seorang mistikus
atau sufi yang sejati pula. Sebaiknya pendekatan keduanya terhadap pikiran
al-Ghazali itu dipadukan sehingga sosok pemikirannya akan terlihat utuh dan
tidak berat sebelah. Atas dasar itu, kajian tasawuf al-Ghazaliakan menjadi
lebih lengkap jika dua jalan pemikirannya dilihat. (Ahmad, Abdul Fattah
Sayyid. : 2005)
Di zaman modern, dimana materi lebih sebagai orientasi dan pusat
hidup yang utama, kejernihan hati pun telah mulai sirna. Manusia bergerak
semakin permisif dan norma kehidupan kian melonggar. Oleh karena itu,
hanya jalan spiritual inilah dapat sebagai jalan penjernihan hati yang mampu
mengatasi budaya modern yang kian menjauh dari nilai-nilai agama. Untuk
memberikan arahan manusia pada perjalanan spiritual, tentu sangat lazim
bagi manusia untuk mengenal terlebih dahulu arti ‘perjalanan spiritual’ itu
sendiri.
Perjalanan spiritual adalah salah satu bagian dari ilmu irfan ataupun
tasawuf. Dalam pandangan tasawuf ataupun irfan, manusia pesuluk adalah
manusia yang dengan menapaki jalan-jalan spiritual. Ia kembali ke tempat

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 25


asalnya dengan kedekatan kepada-Nya serta mengabadikan dirinya dengan
kebersamaan dengan-Nya. Perjalanan spiritual ini sangatlah penting, dimana
manusia berupaya untuk mendekati Tuhan. Untuk itu, mendekati Tuhan itu
tidaklah mudah, manusia harus menyucikan dirinya dengan melepaskan roh
dari kukungan materi. Banyak tahap-tahap perjalanan spiritual yang
ditawarkan oleh kaum sufi dimana manusia yang hendak melakukan
perjalanan spiritual haruslah mengikuti tahapan tersebut. Oleh karena itu,
dalam prosesnya, haruslah dilakukan dibawah bimbingan seorang
pembimbing spiritual yang benar-benar berpengalaman yang mungkin akrab
dan sangat mengetahui prosedur perjalanan serta pernah melewati sendiri
semua tahap dalam perjalanan tersebut
Menurut Al-Ghazali, Pengetahuan yang dapat membebskan dari
keraguan adalah pengetahuan intuisi (ma’rifat hadsiyah) atau ‘isyraqiyah’
(illuminisme). Tetapi, apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan
‘pengetahuan intuisi’ itu?
Al-Ghazali menjelaskan ‘pengetahuan intuisi’ sebagai berikut: “Ilmu
yang memperkenalkan seseorang pada masalah-masalah yang tidak dapat
dibuktikan kebenarannya, tapi ia tidak meragukan kebenarannya. Ia tidak
dapat mengajarkan ilmu ini pada orang lain jika orang lain itu tidak
menempuh jalan yang pernah ditempuhnya.” Artinya, ia tidak dapat
membuktikan kebenaran pengetahuan yang didapatkannya itu dengan logika.
Tetapi, ia sendiri tidak meragukan kebenarannya, karena pengetahuan intuisi
memberikan keyakinan mutlak. Menurutnya, pengetahuan semacam ini dapat
dicari
Al-Ghazali juga menyebut pengetahuan intuisi sebagai ‘cahaya’
yang ditanamkan Allah dalam dadanya. “Yang aku maksud dengan
pengetahuan intuisi bukanlah keyakinan seseorang awam yang
didapatkannya secara turun-temurun dan taklid. Pengetahuan intuisi bukan
pula ilmu yang didapatkan dengan cara debat untuk membela pendapat
sendiri sebagaimana yang dilakukan para ahli ilmu kalam. Tetapi, ia adalah
ragam keyakinan yang merupakan buah dan cahaya yang ditanamkan Allah
dalam hati hamba yang mensucikan batinnya dan segala kotoran.” .(Ahmad,
Abdul Fattah Sayyid.: 2005)
Dengan cahaya yang telah dianugerahkan Allah, akal telah bersih
dan suci, artinya terlepas dari segala campur-tangan indra dan keraguan. Akal
meminjam cahaya dari Allah.Jika cahaya menerangi akal, maka

26 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


sesungguhnya Allah telah mengirimkan cahaya tadi. Akal akan mengambil
cahaya dari Cahaya-Hakiki.
Jadi penulis simpulkan bagaimana pemikiran Al-Gzhozali bahwa
tasawuf bagi manusia sekarang ini, sebaiknya lebih ditekankan pada tasawuf
sebagai akhlak, yaitu ajaran-ajaran mengenai moral yang hendaknya
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna memperoleh kebahagiaan
optimal. Tasawuf perilaku baik, memiliki etika dan sopan santun baik
terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap Tuhannya

2. Pemikiran Buya Hamka di era modern.


Kehidupan di dunia modern sangatlah berpengaruh terhadap pola
pikir dan tindakan setiap manusi. Pada penjelasan berikut ini penulis
mengulas sedikit tentang pemikiran buya hamka di era modern ini.
Buya hamka adalah seorang sufi yanag terkenal,nama lengkap beliau
adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan
Hamka, yakni singkatan namanya, lahir di desa kampung Molek, Manijau,
Sumatra Barat, 17 Februari 1908. Ia adalah sastrawan Indonesia, sekaligus
ulama dan aktivis politik.
Pemikiran tasawuf hamka,Islam merupakan jalan kebahagiaan yang
hakiki. Meski banyak rumusan-rumusan tentang kebahagiaan datang, namun
Islamlah satu-satunya jalan itu. Agama yang akan dijadikan sandaran dan
kerangka hidup bukanlah agama Islam yang saat ini dipahami telah terpecah
belah menjadi memiliki sekte-sektenya masing-masing, dan dengan praktik
ibadah yang mereka buat serta mereka yakini masing-masing untuk
diamalkan, sehingga sesungguhnya mereka sendiri telah jauh dari sumber
utama (al Qur’an dan Sunnah).
Menurut Hamka dalam prateknya masyarakat benegara harus
mengusai ilmu tasawuf untuk melandasi kekuatan Aqidah. Sebab dengan
kekuatan inilah, perjalanan tasawuf akan terhindar dari bentuk-bentuk
kemusyrikan yang sering kali terjadi pada seorang sufi, sehingga dengan ini
para masyarakat dapat mengetahui bagaimana makna kehidupan pada zaman
sekarang.
Buya hamka perpandangan bahwa kehidupan dengan bercorak
klasik/tradisional dan kehidupan dengan bercorak modern harus saling

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 27


berjalan beriringan,karena dengan demikian masyarakat bisa menjalani
hidup dengan tentram.beliau perpandangan bahwa jika manusia hanya
bertaha dengan karakter lama dari bertasawuf,maka mereka hanya akan
dipaksa untuk di tarik pada masa lalu saja,sedangkang kodratnya manusia
yaitu menjalankan kehidupan dimasanya.menurut bya hamaka mengatakan
bahwa, manusia harus menyesuaikan kehidupan dengan tasawuf serta
menyesuaikan dengan konteks zaman, dengan artian mengarahkan
masyarakat agar tidak terjerumus dalam kesengsaraan dan celaka. ( Prof
Ahmad Syafii Maarif, View original article at:{http , 04/12/2017, 19:19})
Hamka dengan prinsip kemerdekaan akal dan semangat anti
taqlidnya telah mengembara cukup jauh sebagai seorang pencari kebenaran,
melampaui kebanyakan ulama yang sezaman dengannya. Sekalipun belum
sampai mempertanyakan tentang kotak-kotak sempit sunnisme atau syi’isme
sebagai produk sejarah, sebagaimana yang telah lebih dari dua puluh tahun
saya lontarkan, Hamka telah membuka jalan bagi intelektual Muslim untuk
terus bergerak dan bergerak dalam upaya mencari terobosan pemikiran Islam
yang lebih dekat kepada semangat autentik al-Qur’an agar manusia berfikir
tanpa henti.
Kondisi umat Islam sejagat yang masih berada di buritan peradaban
adalah fakta telanjang tentang betapa kita tidak setia lagi kepada Islam al-
Qur’an atau Islam kenabian yang mengharuskan kita tampil sebagai wasit
peradaban umat manusia, bukan mereka yang diwasiti, seperti yang telah kita
derita sejak sektar empat ratus tahun yang lalu.
Terdapat suatu keganjalan menurut buya hamka,salah
satunya,adanya persinggungan antara sisi esoterik dengan pergulatan
eksitensi manusia.kecenderungan animisme dan dinamisme,dari faktor
seperti inilah yang mendorong pemikiran buya hamka tentang kehidpuan
dengan tasawuf,sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bukunya “tidaklah
diragukan lagi,bahwasannya tasawuf adalah salah satu pusaka keagamaan
terpenting yang dapat mempengaruhi perasaan dan pikiran setiap umat
muslim dalam kehidupannya”. ( Prof Ahmad Syafii Maarif, View original
article at:{http , 04/12/2017, 19:19})
Penulis simpulkan bahwa kehidupan menurut buya hamka dengan
kebahagian, zuhud, qona’ah, serta tawakal, dan menjalankan kehidupan
disesuaikan dengan kondisi zaman, selagi tidak menetanga syariat islam,
dengan demikian manusia bisa mengerti bagaimana menjalankan kehidupan
sesuai kondisi di era globalisasi saat ini.

28 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Dari sinilah dapat penulis ketahui bahwa,buya hamka berpandangan,kehidup
an di era modern ini harus tetap berpegang teguh pada al-qur’an dan al hadist,
walaupun banayak manusia yang banyak memberi apresiasi pada
pengahyatan esoteris islam, namun beliau mengatkan bahwa esoteris atau
yanag lainnya itu harus tetap saling berkesinabuangan serta terkendaliakan
oleh ajaran-ajaran standart syari’at islam.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 29


3. Pemikiran Sayyed Noer Hasan

Dilihat dari nama yang menggunakan Sayyed dapat diduga bahwa


Hossein Nasr merupakan salah seorang keturunan Nabi Muhammad saw. Dia
lahir tahun 1933 di Teheran. Data tentang tanggal dan tempat/kampung dia
dilahirkan tidak ditemukan. Suasana Iran ketika dia dilahirkan di bawah
kekuasaan Syah Reza Pahlevi yang melakukan restorasi di berbagai bidang
kehidupan.Hal ini dapat dipahami karena pada saat itu kekuasaan Iran di
bawah “koordinasi” Amerika yang memang menghendaki perubahan
menyeluruh di negeri Iran. Itulah kenapa Syah Reza dikatakan sebagai kaki
tangan Amerika.
Sebagai anak yang dilahirkan di lingkungan keluarga terdidik, Nasr
belajar sejumlah ilmu, baik tradisional maupun ilmu-ilmu modern. Dia
banyak belajar dan menyerap ilmu dari sejumlah guru di antaranya; Sayyid
Muhammad Kazim Assar, Muhammad Husain Tabataba’i, Sayyid Abul-
Hasan, Qaswini Rafi’i, Jawad Muslih, dan Murtadha Mutahhari.
(M.H.Thabathaba’i.: 1989)
Merasa tidak cukup mendapat pengetahun di negerinya, Nasr
memutuskan untuk belajar ke Barat. Negara tujuan pertamanya adalah Eropa.
Setelah mendapat gelar diploma Bachelor of Science (B.S) dalam bidang
Fisika dari Massachussets Institute of Technology (MIT), dia melanjutkan
studinya ke Harvard University, dan pada tahun 1958, telah meraih gelar
Philosophise Doctor (Ph.D) dalam usia 25 tahun dengan menulis sebuah
karya disertasi yang berjudul An Introduction to Islamic Cosmological
Doctrines (1964). Karya ini ditulis dilatarbelakangi oleh minimnya
pembahasan tentang kosmologi Islam di dunia Barat. Nasr ingin
mengeksplorasi kajian keislaman terutama di bidang kosmologi dan
menyebarkan gagasannya di di dunia Barat.
Sekembalinya dari Amerika, dia dipercaya untuk mengajar di
Universitas Teheran. Pendidikan Barat yang pernah diterima, tidak
mempengaruhi cara pandang dan pola kehidupan dengan tradisi Islamnya.
Meski mengenyam pendidikan di Barata, tetapi dia masih haus akan tradisi

30 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


keislaman. Itulah kenapa dia melanjutkan belajat tasauf kepada seorang
ulama besar Muhammad Husain Tabataba’i, seorang penulis kitab Tafsir
Tabatabai yang dianggap sebagai pelanjut pemikir Mu’tazilah..
(M.H.Thabathaba’i.: 1989)
Di akhir tahun 1962, Nasr diundang menjadi dosen tamu di Harvard
University, untuk memberikan kuliah umum tentang pemikiran Islam.
Setelah itu, pemikirannya tersebar di dunia Timur dan Barat melalui sejumlah
buku, artikel, tabloid, dan kuliah yang dia sampaikan di khalayak publik. Di
antara bukunya yang terkenal adalah Knowledge and the Sacred (1981), Man
and Nature: The Spiritual Cricis of Modern Man (1968), Ideals and Realitis
of Islam (1966), An Introduction to Islamic Cosmological Doctrines (1964).

Pemikiran Sayyed Hossein Nasr

Manusia modern sedang mengalami berbagai krisis akut, yang


menurut Nasr, berawal dari krisis spiritual yang menimpa mereka juga.
Perkembangan teknologi Barat yang tidak diimbangi dengan nilai esoterios
membuat mereka terhempas dalam badai. Iptek yang selama ini dipuja-puja
justeru menjadi “bumerang” bagi manusia dengan mengalirkan arus
globalisasi dan informasi yang demikian dahsyat bahkan menurut Hosen
Nasr, ilmu akhirnya menjadi penguasa dan mendominasi alam. (Sayyed
Hosen Nasr. : 1994)
Sebaliknya pada sebagian kelompok masyarakat dunia terdapat pula
mereka yang sudah mulai jenuh bahkan muak dengan glamouritas,
materialisme, hidonisme, kompetisi tidak sehat, keserakahan, keangkuhan,
sadisme, kekerasan dan sebagainya. Mereka mulai mencari pegangan, arahan
dan perlindungan untuk tetap meng”ada”kan dan menghadirkan nilai
spiritualitas di dalam kehidupannya.
Dalam konteks seperti ini, sufisme menjadi rujukan dan lahan subur
bagi mereka yang mencari perlindungan dari “ancaman” duniawi yang penuh
dengan sandiwara. Hanya saja mungkinkan sufisme mampu memberikan
jawaban dan menghilangkan kedahagaan rohani ? mengingat paradigma
sufisme terlanjur dikemas dalam sebuah tatanan “anti duniawi”, padahal
manusia yang berada di dalamnya justru berada dalam genggaman dunia itu
sendiri.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 31


Dalam konteks inilah Nasr melihat masyarakat perkotaan (urban
people) kini sedang mencari-cari panasehat yang bersifat spiritual, baik yang
berdasarkan pada suatu tradisi tertentu atau tidak.
Harifuddin Cawidu, mengemukakan tiga faktor utama penyebab
manusia-manusia perkotaan modern melirik spiritualitas sebagai alternatif.
(Harifuddin Cawidu. : 1994)

1. Faktor ideologi dan pandangan hidup

Masyarakat modern (diwakili oleh Barat) didominasi oleh


pandangan hidup materialistik, pragmatis dan sekularistik. Pandangan hidup
semacam ini amat menjunjung tinggi nilai material dan menafikan aspek
spiritual. Akibatnya terjadi desakralisasi kehidupan. Realitas hidup adalah
“kini/kekinian” dan “di sini/kedisinian”. Masa depan, apalagi hidup sesudah
mati, merupakan hal yang nisbi. Jika mereka beragama, tampaknya agama
hanya dianggap sebagai sebuah identitas simbolik, bukan sebagai suatu nilai
yang tercermin dalam perilaku. Konsekuensinya terjadilah pembusukan nilai
agama akibat agama melekat pada individu yang mengartikulasikan nilainya
sebatas simbol/topeng.
Pandangan hidup seperti di atas berpadu dengan falsafah humanistik
esktrem yang menjadikan manusia sebagai pusat dan ukuran segala-galanya.
Di satu sisi mereka mengagungkan kedudukan manusia sebagai makhluk
yang termulia, tetapi di sisi lain justeru menginjak-injak harkat dan martabat
manusia itu sendiri. Di samping itu humanisme hipokrit juga melanda dunia
modern. Pada waktu tertentu, atas nama demokrasi dan keadilan, terdapat
sekelompok bangsa perkasa menindas, membantai bahkan
menghancurleburkan peradaban bangsa lain, tetapi di sisi lain, juga atas nama
keadilan dan demokrasi bangsa perkasa tersebut juga membiarkan kejahatan
kemanusiaan terjadi di depan batang hidungnya.
Gejala semacam ini menyebabkan terjadinya distorsi pada nilai-nilai
kemanusiaan. Agama dan Tuhan seakan diabaikan, bahkan ada
kecenderungan manusia modern memerankan dirinya sebagai “tuhan” di atas
bumi dan membuang dimensi transcendental dari kehidupannya.
2. Faktor dominasi Ilmu Pengetahuan dan teknologi
Kecanggihan material sebagai hasil kemajuan ilmu dan teknologi
dewasa ini telah mempermudah hidup dan kehidupan manusia.

32 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Banyak kesenangan dan fasilitas hidup dapat dinikmati dengan bertambahnya
setiap penemuan baru di bidang teknologi.Persoalan teknologi ini
sesungguhnya bukanlah hal baru. Sejak 5000 tahun yang lalu orang sudah
memanfaatkan teknologi, sesuai dengan ukuran zamannya.
Akan tetapi fenomena dominasi Iptek yang dipaketkan dengan
ideologi kapitalisme menyebabkan manusia kehilangan kebebasan dan
makna kemanusiannya yang hakiki di tengah kehidupan megamekanis.
Peran-peran manusia telah digantikan oleh dominasi mesin yang bersifat
atomistis, bahkan pemberian nilai-nilai edukatif orang tua di rumah tangga
sekalipun, diambil alih oleh peran media elektronik. Jika pada masa lalu,
anak tertidur di dalam belaian ibunya, diiringi dengan senandung religius,
budaya atau dongeng sebelum tidur., fenomena sekarang menunjukkan
sebaliknya. Tidak sedikit anak tertidur di depan tayangan sinetron televisi
yang menyajikan kekerasan, dendam, romantisme, pergaulan bebas dan lain-
lain.
Akibatnya, tujuan hidup mulai kabur, ekosistem dikacaukan,
masyarakat diracuni oleh posmodernisme, lembaga perkawinan tidak
dianggap lagi sakral, rumah tangga berantakan, adat dan tradisi menjadi rusak
dan iman telah lama menguap dari lubuk hati manusia. Mereka terasing dari
dirinya sendiri, dari lingkungan dan dari Tuhannya. Terjadilah apa yang
diistilahkan ahli psikologi sebagai dislokasi kejiwaan, disorientasi dan
deprivasi relatif. Mereka merasa tersingkir, terhempas dalam
ketidakberdayaan. Eskapisme ini akhirnya mengambil bentuk mabuk-
mabukan, penyalahgunaan zat-zat adiktif, selingkuh (memburu “kesenangan”
di luar rumah tangganya) dan ada juga yang lari ke agama atau ke pseudo
agama yang menjanjikan ketenteraman batin.
3. Melemahnya pengaruh gereja tradisional menyebabkan
disfungsionalnya agama Nasrani (Kasus di Barat)
Pelarian manusia kepada non organized religion disebabkan agama
formal di Barat (Nasrani) tidak memberi tempat yang sejuk bagi kegersangan
masyarakat. Agama formal tersebut tidak cukup akomodatif menampung
aspirasi, keresahan, kegelisahan jiwa, frustasi, dan penyakit modern seperti ;
perceraian, broken home, kekerasan seksual dan berbagai bentuk sadisme
yang lain. Jembatan Golden Gate di Amerika Serikat sebagai simbol
kemajuan Intelegence Qoutient (IQ) manusia, justru saat ini menjadi saksi
bisu tewasnya ribuan manusia akibat terjun bebas dari jembatan tersebut.
(Harifuddin Cawidu. : 1994).

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 33


Kondisi seperti ini terjadi akibat tidak adanya keseimbangan antara
dimensi zikir dan pikir, rasa dan rasio. Akal tidak diharmoniskan dengan
wahyu, aspek individu tidak diimbangi dengan sosial, kreatifitas tidak
dibarengi dengan cita, cinta kasih dan sebagainya. Akibatnya, manusia
modern (perkotaan ) terhempas dalam badai kehampaan. Oleh karena itu,
agama menawarkan jalan alternatif (khususnya) di dalam ajaran Islam
melalui pintu sufisme/tasauf yang lebih mengedapankan kasih sayang,
humanisme, peradaban, kesamaan yang berorientasi kepada persaudaraan
universal.

D. Perbedaan Pemikiran Dan Hubungan Tasawuf Di Era Modern.

1. Perbedaan pemikiran para sufi dalam memaknai hidup di era


modern.
Pada tataran teoritis dan praktis, pemikiran seoranag sufi dalam
memakanai hidup,spiritual,maupun moral di era modern. Secara umum
maknai kehidupan dengan penuh kebahagian, para sufi yang telah dipaparkan
di penjelasan diatas berpendapat bahwa kehidupan sesungguhnya itu
pencapaian kebahagian dengan meletakakan pada penajaman,penyucian
hati,berserah diri pada sang maha kuasa,dan kebahagian menjadi puncak
pencapaian moral/akhlak di era modern. Sedangkan filosof berpendapat
bahwa kehidupan itu akan bermakana jika dilalui dengan pencapaian
kebahagian yanag menempatkan pada kemampuan olah nalar (akal pikiran).
Dan perkembangan tasawuf di era modernisasi ini , para sufi islam
berpandangan bahwa tasawuf sangat erat hubungannya dengan
kehidupan,karena masyarakat di zaman sekarang lebih cenderung memilih
hidup dengan mengikuti zaman seperti sekarang ini . jadi para sufi dan filosof
islam mengatakan bahwa kodrat manusia itu menjalani hidup sesuai keadaan
zaman selama tidak bertentanagn dengan syari’at islam.
2. Hubungan Tasawuf Di Era Modern
Banyak cara yang diajukan para ahli untuk mengatasi masalah
tersebut dan salah satu cara yang hampir disepakati para ahli adalah dengan
cara mengembangkan kehidupan yang berakhlak dan bertasawuf. Salah satu
tokoh yang begitu sungguh-sungguh memperjuangkan akhlak tasawuf bagi
mengatasi masalah tersebut adalah Husein Nashr. Menurutnya, faham

34 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


sufisme ini mulai mendapat tempat di kalangan masayarakat (termasuk
masyarakat barat) karena mereka mulai mencari-cari dimana sufisme yang
dapat menjawab sejumlah masalah tersebut.

Sufisme perlu dimasyarakatkan pada kehidupan modern yang sekarang


karena terdapat 3 tujuan yang penting yaitu : (Abudin Nata.1997/286 )
Turut serta terlibat dalam berbagai peran dalam menyelamatkan
kemanusiaan dari kondisi kebingungan akibat hilangnya nilai-nilai spiritual.
Memperkenalkan literatur atau pemahaman tentang aspek esoterik
(kebatinan) Islam, baik terhadap masyarakat islam yang mulai melupakannya
maupun non islam, khususnya terhadap masyarakat barat
Untuk memberikan penegasan kembali bahwa sesungguhnya aspek
esoterik Islam, yakni sufisme, yaitu jantung dari ajaran islam sehingga bila
wilayah ini kering dan tidak berdenyut , maka keringlah aspek-aspek lain
ajaran islam
Relevansi Tasawuf dengan problem manusia modern adalah karena
Tasawuf secara seimbang memberikan kesejukan batin dan disiplin syari’ah
sekaligus. Ia bisa difahami sebagai pembentuk tingkah laku melalui
pendekatan Tasawuf suluky, dan bisa memuaskan dahaga intelektuil melalui
pendekatan Tasawuf falsafy. Ia bisa diamalkan oleh setiap muslim, dari
lapisan sosial manapun dan di tempat manapun. Secara fisik mereka
menghadap satu arah, yatiu Ka’bah, dan secara rohaniah mereka berlomba
lomba menempuh jalan (tarekat) melewati ahwal dan maqam menuju kepada
Tuhan yang Satu, Allah SWT. Tasawuf adalah kebudayaan Islam, oleh
karena itu budaya setempat juga mewarnai corak Tasawuf sehingga dikenal
banyak aliran dan tarekat.Telah disebut di muka bahwa berTasawuf artinya
mematikan nafsu dirinya untuk menjadi Diri yang sebenarnya. Jadi dalam
kajian Tasawuf, nafs difahami sebagai nafsu, yakni tempat pada diri
seseorang dimana sifat-sifat tercela berkumpul, Al Ashlu Al Jami` Li As Sifat
Al Mazmumah Min Al Insan. Nafs juga dibahas dalam kajian Psikologi dan
juga filsafat. Dalam upaya memelihara agar tidak keluar dari koridor Al-
Qur’an maka baik Tasawuf maupun Psikologi (Islam) perlu selalu menggali
konsep nafs (dan manusia) menurut Al-Qur’an dan hadis.
Tasawuf dan modernitas pada dasarnya sejak awal perkembangan
isalam gerakan tasawuf mendapat sambutan luas di kalangan umat islam.
Bahkan penyebaran islam di Idonesa lebih mudah berkat dakwah
menggunakan pendekaatan tasawuf. Penekanan pada sisi esoteric agama

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 35


(hal-hal yang bersifat batiniah dari agama) lebih mengunfdang daya tarik
ketimbang eksoteriknya (Formalitas ritual agama)
Salah satunya disebabkan oleh adanya persinggungan antara sisi
esoteric dengan pergulatan eksistensi manusia. Kecenderungan aniomisme
dan dinamisme (kepercayaan terhadap benda-benda yang mengandung
keramat dan ruh-ruh leluhur yang bisa menjadi perantara kepada Tuhan)
misalnya menyiratkan ketertarikan yang besar terhadap sisi esoteric itu.
Factor seperti inilah yang mendorong Hamka meneliti Tasawuf sebagaimana
ia jelaskan dalam bukunya : “Tidaklah dapat diragui lagi bahwasana tasawuf
adalah salah satu pusaka keagamaan terpenting yang mempengaruhi perasaan
dan pikiran kaum muslimin (Hamka .1981;20).
Luasnya pengaruh tasawuf dalam hampir seluruh episode peradaban
islam menandakan tasawuf relevan dengan kebutuhan umat islam. Menurut
Hamka tasawuf ibarat jiwa yang menghidupkan tubuh dan meruoakan
jantung dari keislaman.
Dalam masyarakat modern fenomena ketertarikan terhadap
pengajian bernuansa tasawuf mencerminkan adanya kebutuhan untuk
mengatasi problem alenasi yang diakibatkan modernitas. Modernitas
memberikan kemudahan mhidup tetapi tidak selalu memberikan kebahagiaan
Intisari ajaran tasawuf sebagaimana paham mistisme dalam agama-
agama lain adalah bertujuan memperoleh hubungan langsung dan disadari
dengan Tuhan, sehingga seseorang merasa dengan kesadaranya itu berada di
kehadirat-Nya. Upaya ini antara lain dilakukan kontemplasi, melepaskan diri
dari jeratan dunia yang senantiasa berubah dan bersifat sementara. Sikap dan
pandangan sufistik ini sangat diperlukan oleh masyarakat modern yang
mengalami jiwa yang terpecah sebagaimana disebutkan, asalkan pandangan
terhadap tujuan tasawuf tidak dilakukan secara ekslusif dan individual,
melainkan berdaya aplikatif dalam meresponi berbagai masalah yang
dihadapi.
Kemampuan berhubungan dengan Tuhan ini dapat mengintegrasikan
seluruh ilmu pengetahuan yang tampak berserakan karena melalui tasawuf ini
seseorang disadarkan bahwa sumber segala yang ada ini berasal dari Tuhan.
Dengan adanya bantuan tasawuf ini, maka ilmu pengetahuan satu dan lainya
tidak akan bertabrakan karena ia berada dalam satu jalan dan satu tujuan.
Selanjutnya tasawuf melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan
kehalusan budi pekerti. Sikap batin dan kehalusan budi yang tajam ini
menyebabkan ia akan selalu mengutamakan pertimbangan kemanusiaan pada

36 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


setiap masalah yang dihadapi dengan demikian ia akan terhindar dari
melakukan perbuatan perbuatan yang tercela menurut agama. (Ahmad, Abdul
Fattah Sayyid. : 2005)
Selanjutnya ajaran tawakkal pada Tuhan menyebabkan ia memiliki
pegangan yang kokoh, karena ia telah mewakilkan atau menggadaikan
dirinya sepenuhnya pada Tuhan, sikap tawakkal ini akan mengatasi sikap
stress yang dialami oleh manusia. Sikap materialistic dan hedonistic yang
merajalela dalam kehidupan modern ini dapat diatasi dengan menerapkan
konsep zuhud, yang pada intinya sikap yang tidak mau diperbudak atau
terperangkap oleh pengaruh duniawi yang sementara itu. Jika sikap ini tidak
mantap, maka ia tidak akan berani menggunakan segala cara untuk mencapai
tujuan , sebab tujuan yang ingin dicapai dalam tasawuf adalah menuju Tuhan,
maka caranyapun harus ditempuh dengan cara yang disukai Tuhan.
Demikian pula ajaran uzlah yang terdapat dalam tasawuf yaitu usaha
mengasingkan diri dari terperangkat oleh tipu daya keduniaan, dapat pula
digunakan untuk membekali masyarakat modern agar tidak menjadi sekruft
dari mesin kehidupan. Yang tidak tahu lagi arahnya mau dibawa kemana.
Tasawuf dengan konsep uzlahnya itu berusaha membebaskan manusia dari
perangkap-perangkap kehidupan tapi ia tetap mengendalikan aktivitasnya
sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan, dan bukan sebaliknya larut dalam
pengaruh keduniaan. Terakhir problematika masyarakat modern diatas adalah
sejumlah manusia yang kehilangan masa depanya, merasa kesunyian dan
kehampaan jiwa di tengah-tengah derunya laju kehidupan.
Abad yang berkembang telah tiba, teknologi yang modern semakin
berkembang. Perkembangannya seiring dengan perubahan waktu. Siapa yang
tidak bisa mengejar perkembangan berarti ketinggalan zaman. Inilah
perkataan yang memancing kita terjerumus terjun ke dalam tawaran
kemodernismean.
Modernisme merupakan tanda kemajuan dan moderniame juga
merupakan tanda kemunduran suatu bangsa. Perkembangan dalam berbagai
bidang, dari bidang ekonomi sampai bidang teknologi. Hal telah banyak
membuat kita lupa akan daratan kita –tujuan awal– yang sejak awal kita
bangun. Kenyataannya, modernisme makin hari membawa diri kta
terselubungi dengan perkembangan teknologi.
Efeknya, penghayatan terhadap Islam mulai digantikan dengan
penghayatan duniawi yang serba ingin modern. Prinsip materiaistik
memenuhi otak pikiran, yang melepaskan kontrol agama dan kebebasan

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 37


bertindak demi memenuhi modernisme telah berkuasa untuk mengalahkan
terapi sufisme atau tasawuf.
Masyarakat modern semakin mendewakan keberadaan ilmu
pengetahuan, maka seakan-akan kita berada pada wilayah pinggiran yang
bermadzab ke-barat-an dan bahkan kita hampir-hampir kehilangan visi
kailahian. Hal inilah yang membuat kita makin stress dan gersang hati kita
dengan dunia, akibat tidak mempunyai pegangan hidup.
Wujud dari kemampuan manusia, umunnya berupa kekuatan
ekonomi, teknologi, dan kekuatan ibadiyah. Wajar sekali, kekuatan ekonomi
dan teknologi saat ini sangat diperlukan bagi penunjang keberhasilan umat
Islam demi menjaga dan mengangkat harkat dan martabat umat itu sendiri.
Hal ini disebabkan maraknya perkembangan dan kebutuhan duniawi yang
marak juga. Maka dari itu, keselamatan seseorang ditentukan oleh pribadi
masing-masing, di mana ia semakin menjaga martabat Islam, semakin pula
dirinya terjaga dari arus besarnya kemodernismean.
Keseimbangan memang dibutuhkan, tapi realita yang terjadi ketika
insan bertaqorub ilahirobbi yang mana mereka menjalani hidup penuh
dengan nuasa tasawuf tidak disertai yang namanya EQ. Sehinga yang terjadi,
mereka hanya bisa dekat dengan Tuhannya tapi tidak dekat dengan
lingkungannya yakni masyarakat sekitarnya
.Sebagai muslim yang beritikad shaleh untuk agama, berkeyakinan
baik dengan adanya perkembangan zaman, hendaknya menyeimbangi
pekembangan tersebut bukan mengikuti bahkan terpengaruh perkembangan
zaman. Untuk itu, pertebal kekuatan keilmuan untuk menyeimbangi
perkembangan zaman. Perlu kita ingat sejenak dalam surat al-Fajr ayat 27-30
yang artinya: “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan
puas dan diridhoi Allah, masuklah ke dalam golonganku (yang beramal
shaleh), dan masuklah ke dalam surgaku”. Ayat ini bisa kita renunggi, tatkala
kita terbawa arus modernisme, hendaklah dan segerahlah kembali ke jalan
Allah.
Sekularitas Tasawuf menjadi jawaban ini semua, harapan terbesar
dengan keberadaan buku ini, menjadikan manusia berpaling sejenak untuk
mangapai lagi sifat keilahiannya yang sering kali pudar dengan modernisme.
Ajakan dan rayuan semata, telah membutakan sekilas perjuangan yang
selama ini kita rintis. Seyogyanya kemampuan mengeksistensikan kembali
tasawuf-lah yang bisa menyayat sedikit gemerlap hujatan hitam di dunia
modern ini.

38 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Mari kita buka, lembar per lembar simbol-simbol Islam telah dipakai
untuk menutupi kekhilafan mereka. Tameng Islam yang suci menjadi korban
simbolistik mereka. Memang bentul, Islam sangat demokrasi pada umatnya
tapi sudahkah kita adil dalam meninteraksikan konsep kebangsaan dalam
keagamaan. Sehingga terciptalah konsep baru yang lebih moderat terhadap
lingkungan masyarakkat kita.
Selama ini, tasawuf dipandang sebelah mata oleh sebagian umat
Islam sendiri. Mereka beranggapan, seorang yang bertasawuf malah tidak
kenal dengan dunia, tidak kenal toleransi, dan lainnya. Sebenarnya, jika
diamati secara seksama justru dengan bertasawuf semakin banyak nilai,
kesusilaan dan norma yang dilahirkan dari tubuh tasawuf.
Realitanya, yang dikatakan modernisme malah berpaling pada
kemunduran. Hal ini disebabkan oleh krisis peradapan modern bersumber
dari penolakan terhadap hakikat ruh dan peyingkiran ma’nawiyah secara
grandual alam kehidupan manusia. Manusia modern mencoba hidup dengan
roti semata, meraka bahkan berupaya “membunuh” Tuhan dan menyatakan
kebebasan dari kehidupan akhirat.
Dari sinilah, hanya kita yang tahu mana yang lebih panting dari
beberapa kebutuhan kita, kedewasaan semakin bertambah manakalah kita
semakin dewasa dengan keberadaan Allah swt.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 39


E. Cara Untuk Bisa Lebih Medekatkan Diri Dengan Allah Swt
1. Berjihad / berusaha mencari keridhoan Allah SWT.
Abu ‘ali al-daqqod rohimahullah mengatakan, “ barang siapa yang
menghiasi dirinya dengan mujahadat maka allah akan memperbagus batinnya
dengan musyahadah (menyaksikan kebenaran). Allah berfirman {orang-
orang yang berjihad untuk mencari keridhoan kami, benar-benar akan kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami [al-‘ankabut 29/69]}. Barang siapa
yang tidak mengawali laku sufistiknya dengan mujahadah, maka ia tidak
akan merasakan aroma dari tarekat”.

Allah berfirman

Artinya :
“Orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhoan kami, benar-
benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami ” (Al-‘Ankabut
{29}:69).
Jadi jika ada yang mengklaim bahwa ia telah dibukakan sedikit
celah menuju jalan kebenaran atau ia merasa bahwa dirinya sudah benar,
namun ia tidak melakukan dengan proses mujadah maka ia telah salah sangka
atau salah kaprah dengan keadaannya.
“ Barang siapa menghiasi dirinya dengan mujahadat maka akan
memperbagus batinnya dengan musyahadah ” – Abu ‘Ali Al-Daqqoq.
Jika masyarakat perkotaan atau mayarakat modern berusaha untuk
mencapai keridhoan allah maka setidaknya harus memperbagus batinnya
dengan musyahadah namun juga menyempurnakan aqidah nya dengan baik.
“ Barang siapa yang memuliakan diri maka ia telah merendahkan
agama” – Abu Umar Ibnu Nujaid. (Aguk irawan, Lc . : 2015/109-113)
Maksud dari perkataan Ibnu Nujaid, jika seseorang hanya bekerja
untuk memuliakan dirinya dalam segala hal dan pasti akhirnya akan timbul
rasa riya’, dan hal itu yang dapat merendahkan agama karena mereka hanya
memuliakan diri tanpa mengetahui bahwa yang patut dimulyakan itu hanya
allah SWT.

40 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


2. Tawakkal
Allah berfirman
Artinya : “Barag siapa yang bertawakkal kepada allah niscaya allah akan
mencukupi keperluannya”(Al Thalaq {65}: 3)
Tawakkal adalah memasrahkan segala urusan sepenuhnya kepada
allah, menyucikan diri dari gulita ikhtiyar dan sombongnya perencanaan dan
takdir.
Jadi seorang yang bertawakkal yakin tidak ada perubahan pada
bagian-bagian rezeki, jodoh, mati dan yang lain telah ditentukan Allah,
sehingga apa yang telah ditetapkan sebagai rezekinya tidak akan lepas
darinya, dan apa yang tidak ditakdirkan untuknya tidak akan diperoleh,
sehingga hatinya merasa tentram dengan hal tersebut dan yakin dengan janji
tuhan-Nya, lalu mengambil (bagian) langsung dari Allah SWT.
Umar memberikan sebuah permisalan tawakkal dengan
melantunkan bait syair berikut : (Aguk irawan, Lc .: 2015/136-146)
Tenangkan dirimu,

Sesungguhnya segala sesuatu sudah ditentukan oleh Tuhan

Tidak akan datang padamu apa yang bukan bagianmu.

Dan tidak akan hilang darimu apa yang menjadi bagianmu.

Jadi sudah jelas bahwa semua yang telah ditakdirkan kepada kita
pasti akan datanag dengan sendirinya tanpa kita meminta pun pasti akan
datang karena sudah memang bagian kita. Jadi yakini saja bahwa semua yang
ada pada kita itulah takdir kita yang telah ditentukan.
Tawakkal juga bisa diqiyaskan seperti anak bayi yang tidak
mengetahui apa yang ia tuju selain pada puting susu ibunya. Oleh karena itu,
orang yang bertawakkal tidak bertuntut kecuali menuju tuhannya.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 41


3. Berbudi Pekerti
Budi pekerti adalah hal yang utama karena budi pekerti
mencerminakan jati diri yang sebenarnya. Manusia terkubur oleh
kelakuannya dan terkenal karena kelakuannya pula. Budi pekerti juga ada
yang mengartikan sebagai sikap tidak terpengaruh oleh perlakuaan kasar
makhluk terhadapnya setelah mengetahui yang haq.
Anas Ibnu Malik ra berkata : bahwa rosulullah pernah ditanya
tentang orang mukmin yang imannya paling utama. Lalu beliau menjawab, “
Yang paling baik budi pekertinya”. (Aguk irawan, Lc . : 2015/149)
Dari riwayat tersebut bisa kita tafsirkan bahwa segala sesuatu akan
ternilai bila budi pekerti atau akhlak seseorang sudah baik. Yang bisa menilai
mana yang baik dan yang buruk adalah diri sesorang sendiri. Budi pekerti
yang agung berarti tidak memusuhi dan tidak layak dimusuhi karena ma’rifat
yang dalam akan Allah SWT.
Penulis menafsirkan bahwa jika segala sesuatu yang dilakukan
sudah baik otomatis budi pekerti pun akan baik begitu pula moralnya. Namun
semua itu akan berlangsung dengan sempurna jika sudah sesuai dengan
aqidah dan syari’at.
4. Bersyukur
Allah berfirman
Artinya : “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan
menambah (nikmat)-mu” (al-ibrahim{14}: 7).
Syukur adalah mengakui nikmat yang diberikan oleh pemberi
nikmat secara khusus. Allah menyebut diri-Nya “sebagai yang maha
mensyukuri”. Dalam artian tersebut mempunyai artian luas, maksudnya, allah
akan membalas para hambanya atas syukur mereka. Membalas syukur juga
disebut dengan syukur. Allah berfirman “ Balasan suatu kejahatan adalah
kejahatan serupa (al-syura’ {42} : 40)”.
Syukur terbagi menjadi beberapa macam diantaranya :
 Syukur dengan lisan, yakni mengakui nikmat yang telah diberikan oleh
allah dengan aktualisasi ketundukan (al-istikanah).
 Syukur dengan mata, yakni menutupi aib yang telah dilihat pada diri
seseorang.
 Syukur telinga yakni, tidak bermaksiat kepada allah SWT dengan segala
nikmat yang telah diberikan.

42 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


 Syukur dengan anggota tubuh, yakni aktualisasi dengan komitmen
pemenuhan hak dan kewajiban serta pelayanan.
 Syukur dengan hati yakni, bersimpuh di atas permadani syuhud
(penyaksian Allah) dengan mengistiqomahkan kesucian (kehoratan).
Abu Bakar Al-Warraq rohimhullah mengatakan, mensyukuri nikmat
berarti menyaksikan anugerah dan menjaga kesucian. Bersyukur atas syukur
lebih sempurna dari pada syukur itu sendiri, yakni memandang syukurmu
sebagai bentuk taufik pertolongan allah, dan taufik tersebutlah merupakan
nikmat terbesar yang diberikan kepada seseorang. (Aguk irawan, Lc . :
2015/154-158).

5. Sabar
Allah berfirman
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada
allah SWT, supaya kamu beruntung”(al-imron{3}: 127).
Sabar itu, ada berbagai macam bentuk kesabaran salah satunya
bersabar karena allah yakni sabar dalam menjalani perintah dan bersabar
dalam menjalani semua larangan Allah, ada pula bersabar karena kehendak
allah atau skenario yang telah allah kehendaki berupa cobaan , ujian dan hal
yang lain yang menguji kesabaran seseorang, ada pula bersabar karena allah,
bersabar atas apa yang telah dijanjikan allah pada hambanya, berupa
pertolongan , rejeki, mati, bebas dari masalah, dan yang lainnya.
Yahya Ibnu Mu’adz al-Razi bertutur “ Laku sabar kaum pecinta
tuhan (al-muhibbin) lebih berat dibanding laku sabra orang-orang ahli zuhud.
Alangkah mengagumkan mereka bersabar.”. Lalu ia bersyai. (Aguk irawan,
Lc . : 2015/163-168).

Berat terasa menanggung segala ujian.

Kecuali buatmu, wahi pecinta.

Karena sabar tak lagi menjadi beban.

Jadi penulis tafsirkan bahwa untuk berbuat sabar itu sangatlah sulit,
apalagi pada zaman modern saat ini, sungguh untuk menyempurnakan rasa

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 43


sabar butuh proses karena sebaik-baik manusia pasti mereka pernh juga tidak
bisa bersabar dalam hal yang dilakukan. Karena sabar itu menahan diri dari
berbagai hal yang dihadapi. Dan juga sabar itu tidak membedakan mana itu
cobaan mana itu nikmat namun apaun itu tetap bisa merasa tenang hati dan
juga pikiran dalam menghadapinya.
6. Ridha.
Ibnu ‘Abbas berkata, rosulullah bersabdah “(Manis) rasa keimnan
hanya bisa dicicipi oleh orang yang ridha menerima Allah sebagai
Tuhannya”. Jadi suatu keridhaan itu sangatlah sempurna jika seorang hamba
bisa mengetahui siapa tuhannya sebenarnya.

Sejumlah syeekh rohimakumullah mengatakan, ridha menerima


qhada apa adanya adalah pintu allah yang terbesar dan rahmat-Nya. Dengan
bahasa lain, barang siapa yang mendapat anugerah ridha, ia telah diberi
sambutan yang luar biasa dan dikaruniai kedekatan yang tertinggi.

Suatu ketika, ada seorang santri yang bertanya kepada gurunya, “


Apakah seseorang bisa tahu bahwa allah meridhainya?’ si guru menjawab,
“tidak.!! Bagaiman ia bisa mengetahui hal itu, sementara ridha-Nya
merupakan perkara yang ghoib.” Si murid menukas, “Dia bisa
mengetahuinya.” Si guru balik bertanya, “Bagaiman??.” Si murid menjawab,
“ jika aku rasakan hatiku ridha pada allah mka aku tahu bahwa allah ridha
padaku.” Si guru berujar, “Tepat katamu!!. Dan seseorang tidak bisa disebut
ridha kepada allah sampai allah ridha padanya. Allah berfirman:( Allah
meridhai mereka dan mereka pun meridhai allah {al-maidah [5]:119})”.
(Aguk irawan, Lc . : 2015/168-172)

Dari sinilah penulis mengetahui bahwa ridha itu pusat pertama jika
kita ridha pasti kita akan melakukan segala seuatu dengan rasa ikhlas, syukur,
sabar, dan yang lainnya.

44 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Kesimpulan

Berdasarkan beberapa pemikiran para sufi tentang tasawuf serta


kehidupan di era modern diantaranya (Al-Ghozali,Buya Hamka,Sayyed noer
husaein), beliau semua berpandangan bahwa kehidupan yanag sesungguhnya
hanya denagn adanya kebahagian sejati, karena kebahagian adalah harapan
dan tujuan setiap orang.

Kelompok sufi terbagi dalam 3 kelompok. Pertama, para sufi yang


berhenti hanya sebatas tujuan moral saja, yaitu meluruskan jiwa,
mengendalikan kehendak yang membuat manusia hanya konsisten terhadap
keluhuran moral. Tasawuf yang begini lebih bersifat mendidik, yang ditandai
dengan coraknya yang praktis. Kedua, para sufi yang bertujuan mengenal
Allah secara lebih dekat.

Untuk merealisasikan tujuan ini dibutuhkan syarat-syarat khusus


menuju penyikapan langsung (kashf). Ketiga, para sufi yang
mengembangkan ajarannya dengan disertai filosofis. Dari pembagian ini
dapat diketahui bahwa tasawuf Hamka termasuk kategori yang pertama
karena Hamka bukanlah seorang yang telah mengalami perjalanan ruhani,
namun ia dapat menerima dan mengamalkan tasawuf sebagai jalan untuk
mendekatkan diri pada Allah, selama ajarannya masih dalam koridor
keIslaman yang berdasar pada al-Qur’an dan as Sunnah.

Kemudian menginterpretasikannya kembali hingga lebih mudah


diterima oleh masyarakat modern.Dan kabanyakan masyarakat/muslim
sufisme beranggapan bahwa unsur bahtin(dari dalam hati) itu lebih penting
dari pada unsur dhohir (fisik), sedangkan muslim modernisasi lebih
cenderung pada unsur dhohirnya.

Jika kita kaitkan dengan masalah pendidikan. Pendidikan agama


kenyataanya lebih sulit dibandingkan dengan pendidikan lainnya karena,
pendidikan agama menyangkut masalah perasaan dan menitik beratkan pada
pembentukan kepribadian murid. Oleh karena itu pendidikan islam sangatlah
penting.pendidikan moral sampai saat ini tetap relevan terbukti dengan
banyaknya pendidik yang masih menggunakan konsep-konsep seperti konsep
tujuan pendidikan di era modern. Hanya saja berbeda dalam penyajian

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 45


pemikiran dan kasus yang dihadapi. Seperti halnya Imam al-Ghazali dalam
mendidik sesuai dengan zaman anak tersebut dan tidak bersifat yang mutlak.
Dari sini pendidikan moral bersifat dinamis dan dapat diimplikasikan nilai-
nilai dari konsep pendidikan moral tersebut pada zaman kekinian dan masih
relevan.

Dengan demikian, keberadaan pendidikan bagi manusia yang


meliputi berbagai aspeknya mutlak diperlukan bagi kesempurnaan hidup
manusia dalam upaya membentuk mausia paripurna, berbahagia didunia dan
akhirat kelak.

46 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Blibiography

Tasawwuf dan Etos Kerja (KH Mustaghfirin Amin)2014.

Abdul Fattah Sayyid, Ahmad, 2005, Tasawuf antara Al-Ghazali & Ibnu
Taimiyah(Jakarta, Khalifa).

Nata , Abudin, 1997, Akhlaq Tasawuf , (Jakarta : Raja Grafindo Persada).

Cawidu, Harifuddin,1994,Sufisme dan Fenomena Spiritualitas Masyarakat


Industri (Suatu Telaah terhadap Tren Religiusitas di Akhir Abad XX),
(Makassar: PPs IAIN Alauddin).

Thabathaba’i,1989,Shi’ite Islam, diterjemahkan oleh Djohan Efendi dengan


judul Islam Syi’ah,(Jakarta: Pustaka Utama Graiti).

Hosen Nasr , Sayyed,1994,A Young Muslim’s Guide to The Modern World,


diterjemahkan oleh Hasti Tarikat dengan judul Menjelajah Dunia
Modern, (Bandung: Mizan).

Asmaran As,1996, Pengantar Studi Tasawuf,( jakarta, RajaGrafindo Persada,)

Noer,Deliar, 1987, Pembangunan di Indonesia , (Jakarta: Mutiara).

Irawan ,Aguk,2015,Buku saku tasawuf dan tarekat,(Jakarta : Zaman)

Prof Ahmad Syafii Maarif, View original article at:


http://irfront.net/post/opinionfeatures/hamka-manusia-merdeka-
pencari-kebenaran-bahagian-ii/,04/12/2017. 19:19

Journal akhlak dan tasawwuf volume 2 2016 / journal.stain


kudus.ac.id/indeks.php/esoterik.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 47


48 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B
METODE SOROGAN DAN EKSISTENSI SOROGAN DI ERA
GLOBALISASI

Ainun Zahria Akbarina

(ainunzahria186@gmail.com)

Anisatul Khoiroh

Umi Syarifah

(umisyarifah876@yahoo.com,)

Abstrak

Pondok pesantren merupakan salah satu bentuk kebudayaan asli Indonesia.


Sebab, lembaga dengan pola kyai, murid dan asrama telah dikenal dalam
kisah dan cerita rakyat khususnya di pulau Jawa. Sebagai suatu lembaga
pendidikan pondok pesantren memiliki berbagai metode kajian pengajian
kitab kuning salah satunya Sorogan. Metode ini dilakukan dengan cara
bertatap muka (face to face) antara murid dan kyai/ustadz secara langsung
dengan membawa kitab dan membacanya kemudian dibenarkan yang salah
oleh kyai/ustadz. Metode ini dalam pemakaiannya lebih pada penggunaan
bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Madura, Sunda dan bahasa Indonesia,
sehingga memudahkan para santri dan para kyai/ustadz dalam proses
pembelajaran. Metode ini juga dikenal paling sulit diantara metode lain
karena menuntut keaktifan santri dan keuletan para kyai/ustadz dalam proses
belajar kitab kuning. Namun di era globalisasi saat ini metode sorogan di
sebagian pondok pesantren sudah mulai tidak di terapakan lagi dengan alasan
disesuaikan dengan tuntutan zaman, ketidak relevannya dan keefektifan
metode sorogan untuk para sant ini karena membutuhkan waktu yang lama
dan butuh kesabaran dalam proses pengajarannya. Sebagian pondok
pesantren lain tetap mempertahankan dengan alasan metode sorogan adalah
salah satu cara membuat santri aktif dan memiliki rasa tanggung jawab dalam
dirinya, sehingga nantinya ketika berbaur di masyarakat mereka lebih mudah
menerapkan apa yang sudah dipelajarinya. Penulisan karya Ilmiah ini
bertujuan mengetahui pengertian, sejarah, jenis bahasa, penerapan sorogan di
berbagai pesantren dan eksistensi sorogan di era globalisasi. Penulis merujuk
pada beberapa buku Ilmiah tentang sorogan.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 49


Kata kunci: Sorogan, Penerapan Sorogan di berbagai Pesantren, Eksistensi
Sorogan di Era Globalisi..

50 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


A. Pendahuluan

Pondok pesantren adalah salah satu kebudayaan asli Indonesia yang


sudah ada setelah dibawa oleh para wali songo ketika menyebarkan agama
islam di nusantara. Pondok pesantren memillki 5 elemen dasar yaitu kyai,
pondok , santri, kajian kitab kuning dan masjid atau musholla. Kajian kitab
kuning adalah ciri khas pesantren yang dalam proses pembelajarannya sangat
sulit karena penggunaan bahasa arab.

Oleh karena itu penggunaan berbagai metode yang tepat dan


nantinya bisa memudahakan kyai/ustadz dan santri dalam proses
pembelajaran. Metode tradisional (non klasikal) adalah metode yang sudah
digunakan sejak terbentuknya pesantren di nusantara salah satunya metode
sorogan.

Metode sorogan adalah suatu metode dimana seorang santri


menghadap secara langsung kepada kyai atau ustadz dengan membawa kitab
dan membacanya dan nantinya dikoreksi kesalahannya. Metode sorogan
merupakan metode yang sangat efektif untuk membuat santri lebih aktif dan
bersikap tanggung jawab.

Di era globalisasi eksistensi sorogan mulai berkurang karena


sebagian pesantren mulai bertransformasi dengan metode klasikal atau
modern, walaupun sebagian pesantren yang lain lebih memilih
mempertahankan metode non klasikal yaitu metode sorogan.

Dengan demikian permasalahan yang timbul dari penulis mengapa


metode sorogan tidak bisa eksis di era globalisas jika dalam kenyataannya
metode sorogan adalah cara membuat santri lebih aktif dan memiliki rasa
tanggung jawab.

Terkait pembahasan diatas penulis menyimpulkan beberapa pokok


permasalahan yang harus dibahas. Bagaimana pengertian, sejarah, jenis
bahasa, kelemahan serta kelebihan metode sorogan?, Bagaiamana
penerapkan metode sorogan di berbagai pesantren?, serta Bagaimana
eksistensi sorogan sendiri di era globalisasi?.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 51


Setelah menemukan 3 pokok permasalahan sebelumnya diharapkan
dapat memberikan pemahaman tentang sorogan dan eksistensi sorogan
sendiri di era globalisasi.

52 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


B. Pengertian, Sejarah, Jenis Bahasa, Kelemahan Serta Kelebihan
Metode Sorogan

1. Pengertian Sorogan
Kata sorogan berasal dari bahasa Jawa “sorog” artinya
‘menyodorkan’. Dalam kamus besar bahasa Indonesia “sorog” artinya kayu
panjang untuk menjolok buah, sedangkan “sorogan” artinya hasil menjolok
buah. Menurut Wahyu Utomo metode sorogan adalah sistem belajar dimana
santri maju satu persatu untuk membaca dan menguraikan isi kitab dihadapan
seorang guru atau kyai. Sejalan dengan pendapat itu Mbah Ma’sum Lasem
(pengasuh PP Al-Hidayat Lasem) yang memberlakukan dua cara pengajaran
yaitu bendongan dan sorogan memberikan pengertian sorogan adalah sebuah
sistem dimana seorang santri membaca kitab-kitab kuning satu persatu
dihadapan kyai (Muhammad Lutfi Thomafi, 2007: 106-107). Zamakh Syari
Dhofier memberikan pengertian metode sorogan adalah murid mendatangi
guru yang akan membacakan beberapa dari Al-Qur’an dan menerjemahkan
kata demi kata dan yang pada gilirannya murid mengulangi dan
menerjemahkan sepersis mungkin seperti yang dilakukan gurunya
(Suprihatiningsih, 2016: 35-36). Menurut Sofyan Rofi (2016: 35) dalam
bukunya Sejarah Pendidikan Islam Indonesia memberikan pendapatnya
bahwa sorogan adalah metode pengajaran dengan cara santri menghadap
guru seorang demi seorang dengan membawa kitab yang dipelajari
diklasifikan berdasarkan tingkatan-tingkatan. Ada yang ditingkat awal,
menengah dan atas.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode
sorogan adalah suatu metode dimana seorang santri menghadap guru (ustadz
atau kyai) secara langsung (face to face) dengan membawa kitab dan
membacanya kemudian dibenarkan secara langsung oleh kyai atau ustadz
kesalahannya.Metode sorogan merupakan kegiatan pembelajaran bagi santri
yang lebih menitikberatkan pada pengembangan kemampuan perseorangan
(individu) dibawah bimbingan seorang ust atau kyai. Pembelajaran dengan
sistem sorogan ini biasanya dianggap penting dan membantu memahami teks.
Menurut Mbah Ma’sum Lasem “sorogan ini termasuk metode belajar siswa
aktif (CBSA). Ini adalah satu-satunya metode yang paling bisa dipertanggung
jawabkan dan dapat membiasakan santri untuk memiliki sikap tanggung

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 53


jawab serta mandiri dalam grammar bahasa arab maupun materi-materi
yang ada pada kitab. Metode ini juga salah satu keunggulan pesantren
tradisional.”
2. Sejarah Sorogan
Sejarah sorogan bebarengan dengan masuknya Islam dan
terbentuknya pesantren di Indonesia. Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh
para pedagang dari Gujarat, disiarkan dengan damai, tanpa paksaan. Dalam
penyiaran Islam pada awalnya dilakukan oleh para wali terutama di pulau
Jawa yang dikenal dengan Wali Songo (sembilan wali). Dengan
bijaksananya, para wali dalam menyiarkan ajaran Islam (tauhid), maka
orang-orang banyak masuk Islam. Kemudian mereka berkeinginan untuk
mempelajari dan mengetahui lebih lanjut tentang ajaran Islam.
Mereka berkeinginan agar pandai dalam berdo’a, pandai membaca
Al-Qur’an, menguasai ilmu agama Islam, pandai bergaul dengan orang lain,
sebagaiman dicontohkan para Wali Songo dan para dai lainnya. Dari sinilah
tumbuh pendidikan ajaran Islam, mulai belajar di rumah-rumah, surau,
langgar, masjid dan kemudian berkembang menjadi pondok pesantren.
Dalam sejarah kita mengenal nama Tegal Sari. Pondok pesantren ini
sampai abad ke-19 merupakan pondok pesantren terkemuka di Jawa.
Santrinya ada yang berasal dari Sumatra, Kalimantan dan lain-lain (Adi
Sasono, 1998 : 102).
Pondok pesantren tetap merupakan lembaga pendidikan yang tertua
di Indonesia. Meskipun kapan dan dimana mulai adanya pondok pesantren
itu tidak dapat diketahui secara pasti, namun dapat diketahui adanya
pesantren pada abad ke -17 di Indonesia, seperti Pondok Pesantren Sunan
Malik Ibrahim di Gresik (1619), Pesantren Sunan Bonang di Tuban,
Pesantren Sunan Ampel di Surabaya , dan sebagainya (Adi Sasono, 1998 :
102)..
Pondok pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan yang tumbuh
dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, sekaligus memadukan unsur-
unsur pendidikan yang amat penting. Pertama, ibadah untuk menanamkan
iman dan takwa terhadap Allah SWT. Kedua Tablig untuk penyebaran ilmu.
Ketiga, amal untuk mewujudkan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam sejarahnya, perkembangan pondok pesantren memiliki sistem
pendidikan dan pengajaran non klasikal yang dikenal dengan nama:
Bendongan, Sorogan,dan Wetonan. Penyelenggaraan sistem pengajaran ini

54 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


berbeda antara satu pondok dengan pondok lain. Untuk sistem pengajaran
sorogan yaitu seorang kyai mengajarkan santri-santrinya berdasarkan kitab-
kitab yang ditulis bahasa Arab oleh ulama abad pertengahan dengan sistem
terjemahan. Kegiatan ini dilangsungkan di pondok dengan santri menetap
atau tinggal disana, asrama pondok, dan ada pula yang diluar pondok.
Metode pengajaran sorogan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman
Rasulullah SAW atau para nabi. Salah satu contohnya ketika peristiwa Nabi
Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT melalui
Maliakat Jibril dengan berhadapan langsung (face to face). Metode ini pada
zaman Rasulullah dan para sahabat disebut metode kuttab dimana proses
belajar secara face to face antara guru dan murid. Proses belajar ini berjalan
sampai akhir pemerintahan Bani Umayyah hingga sekarang.

3. Jenis Bahasa Dalam Sorogan


Dalam penerjemahan ini kyai atau ustadz bisa menggunakan
berbagai bahasa yang menjadi bahasa utama para santri misalnya bahasa
Jawa, Madura, Sunda atau bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa daerah ini
dimaksudkan agar para santri mudah dalam belajar dan memahami isi atau
kandungan kitab. Di Indonesia sendiri tidak banyak orang yang bisa atau
mahir dalam bacaan, pengucapan bahasa arab, oleh karena itu peran bahasa
daerah disini sangat membantu para kyai/ustadz dalam menyampaikan materi
dan membantu para santri atau siswa paham dengan materi yang
dipelajarinya. Namun penggunaan bahasa sendiri terkadang masih
mengalami kendala misalnya bahasa Indonesia, penggunaan bahasa ini
memiliki kendala karena sulit dalam pemberian artinya atau cara
pengucapannya. Jadi bahasa yang digunakan disesuaiakan dengan bahasa
daerah masing-masing. Di daerah Jawa saja jenis bahasa daerahnya beragam
seperti di daerah Jawa Barat lebih pada penggunaan bahasa sunda dan untuk
Jawa Tengah hingga Jawa Timur bahasa yang digunakan jawa dan madura
sedangkan di daerah Madura menggunakan bahasa daerah khas mereka yaitu
bahasa madura.

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Sorogan


a. Kelebihan sistem atau metode sorogan
1) Menurut Mbah Ma’sum Lasem sorogan ini termasuk Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA). Sorogan juga satu-satunya metode yang
paling bisa dipertanggung jawabkan dan dapat membiasakan

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 55


santri untuk memiliki sikap tanggung jawab serta mandiri dalam
grammar bahasa arab maupun materi-materi yang ada pada kitab
(Muhammad Lutfi Thomafi, 2007: 107).
2) Ismail SM merasakan bahwa metode sorogan secara didaktik dan
metodik terbukti memiliki efektifitas dan signifikansi yang tinggi
dalam pencapaian hasil belajar. Sebab metode ini memungkinkan
kiai/ustadz mengawasi, menilai dan membimbing secara
maksimal kemampuan santri dalam menguasai materi (Mujamil
Qomar, 145).
3) Memungkinkan kecepatan belajar para santri, sehingga ada rasa
kompetisi sehat antar santri.
4) Memiliki ciri penekanan yang sangat kuat pemahaman tekstual
atau literal.

b. Kelemahan sistem atau metode sorogan


1) Jika dilihat dari segi efektivitasnya metode ini cukup lambat
karena memerlukan waktu yang sangat banyak dan menguras
tenaga.
2) Banyak menuntut kerajinan, ketekunan, keuletan dan kedisiplinan
pribadi seorang kyai dan santrinya.
3) Sistem sorogan dalam pengajaran ini termasuk yang paling sulit
4) dari seluruh sistem.

56 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


C. Pesantren Yang Menerapkan Metode/Sistem Sorogan
Metode sorogan ini banyak diterapakan diberbagai pondok klasik
(tradisional) misalnya pesantren Lirboyo, Kediri, dan Sidogiri Pasuruan.
Banyak santri yang mengikuti sorogan bisa mencapai 200-500 santri, bahkan
pada bulan puasa bisa mencapai seribu santri. Dalam model pembelajaran ini
kehadiran santri tidak didasarkan pada usia ataupun tingkat pengetahuan
mereka (Ali Maschan Moesa, 2007: 95).
Sistem ini biasanya dilakukan oleh kyai dan santri secara rutin setiap
hari. Dalam model ini, seorang kyai atau santri senior hanya membacakan
kitab-kitab karya ulama terdahulu (salaf) dengan cara menerjemahkannya
kedalam bahasa daerah dan memberikan kejelasan secukupnya tentang isi
kitab yang sedang dibaca. Berikut ada bebrapa pesantren yang menerapkan
metode sorogan:

1. Pondok Al-Hidayat Lasem (Mbah Ma’sum Lasem)


Salah satu pesantren yang masih menerapakan metode klasik
bendongan dan sorogan. Alasan pondok ini menerapkan metode non klasikal
ini karena menurut pengasuh pondok ini Mbah Ma’sum Lasem mengatakan
bahwa “Metode non klasikal (sorogan) ini termasuk cara belajar aktif.
Sorogan ini satu-satunya metode yang paling bisa dipertanggung jawabkan
dan dapat membiasakan santri untuk memiliki sikap tanggung jawa serta
mandiri dalam grammar bahasa arab maupun materi yang ada di kitab.”
Beliau memberlakukan metode ini pada kitab Alfiyah hingga berusia sepuh,
beliau masih tetap menyisakan waktu untuk mengajar dengan metode ini
walaupun jika dilihat sisi efektifitasnya memang cukup lambat tapi
urgensinya sangat penting dan tidak diragukan lagi.Posisi para santri pada
metode ini biasanya berbentuk lingkaran dengan mengelilingi kyai atau
ustadz sehingga membentuk halaqah (lingkaran). Sistem sorogan memiliki
perbedaan dengan sistem lain misalnya sistem bendongan. Sistem sorogan
biasanya diikuti oleh santri dalam jumlah lebih sedikit dan kyai menjelaskan
isi kitab secara lebih detail. Untuk mempercepat pemahaman santri seorang
kyai sering kali menyuruh santri yang bersangkutan untuk membaca kajian
sebelumnya sebagai semacam pasca ujian. Sistem ini bertujuan untuk
memberikan latihan khusus pada santri dan membantu mereka
mengembangkan dan mendalami pengetahuan atau kahlian tertentu. Pada

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 57


umumnya para kyai tidak pernah menilai kemajuan dengan seperangkat nilai
hasil belajar, mereka lebih memberikan evaluasi dari sistem sorogan dengan
mengadakan lomba baca kitab kuning yang diselenggarakan setiap akhir
tahun (akhir as-sunnah), biasanya sebelum masuk bulan ramadhan. Dalam
lomba tersebut akan terpilih secara objektif beberapa santri pembaca kitab
yang dianggap kompeten dan bisa digolongkan sebagai pembaca (qari’) yang
baik (Muhammad Lutfi Thomafi, 2007:)

2. Pesantren Mabaul Ulum Baresan (KH. Askandar)


Pesantren yang lebih dikenal pesantren baresan atau pesantren Kiai
Kandar ini didirikan oleh KH. Askandar di Dusun Baresan Tegal Pare pada
tahun 1930. Pesantren yang dikelola dengan baik dan berjalan slama belasan
tahun ini masih mempertahankan pengajaran yang bersifat tradisional.
Pesantren ini hanya mengkaji kitab kuning dengan sistem tradisional yang
dikenal dengan sistem bandogan, sorogan, atau wetonan.

3. Pesantren Al-Jauhariyah Balerante – Palimanan Cirebon

Pondok pesantren Al-Jauhariyah Balerante masih menggunakan


Manhaj Kutubul Qadimah/ kitab-kitab klasik (kitab kuning) yang
menggunakan bahasa Jawa dalam pemberian makna dan keterangan materi.
Pesantren ini menggunakan sistem tradisional yang kebanyakan di gunakan
pondok pesantren lain pada umumnya. Metode yang di gunakan pesantren ini
adalah Sorogan, Weton/bandongan, Hafalan (Muhafadzah) atau Tahfiz dan
Muhawarah atau Muhadatsah.

58 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


4. Pondok Pesantren Putri Al-Khoirot Malang
Adalah sebuah pondok pesantren wanita yang menggunakan sistem
salaf dan modern di Malang Jawa Timur. Sitem salaf murni dianut oleh
pesantren ini kurang lebih 10 tahun sejak awal berdirinya sampai sekarang,

walaupun hampir semua sudah menggunankan sistem sekolah dan


transformasi keilmuan. Sistem ini merujuk pada semua materi belajar
mengajaranya yang mayoritas berbasis Ilmu agama saja. Selain belajara Ilmu
agama dari literature bahasa arab yang dikenal kitab kuning. Para santri juga
belajar juga membaca kitab suci Al-Qur’an secara tartil atau secara benar
menurut tajwid baik dari segi makharijul huruf maupun panjang pendeknya.
Adapun sistem pengajaran tradisionalnya berupa sorogan, wetonan dan
bandongan. Untuk kajian kitab kuning yang di pelajari Ilmu agama dasar
seperti Sullamut Taufiq, Safinatun Naja, Matan Jurumiyah, Aqidatu Awam
dan sebagainya.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 59


D. Eksistensi Metode Sorogan di Era Globalisasi
Globalisasi merupakan proses perkembangan pada masa kini
(kontemporer) yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya
berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung.
Menurut cendekiawan Barat, globalisasi adalah suatu proses kehidupan yang
sangat luas, tidak terbatas dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti
politik, sosial dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh manusia di dunia ini.
Proses globalisasi lahir dari adanya perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, transportasi, dan komunikasi. Perkembangan ini
mempengaruhi atau menuntut perubahan dari berbagai bidang. Pada bidang
pendidikan salah satunya mengalami banyak perubahan dan perkembangan
mulai dari lembaga pendidikan, metode mengajar, bahan ajar, buku-buku
ajaran, media pembelajaran dan sebagainya.
Lembaga pesantren sebagai lembaga tertua di Indonesia juga ikut
mengalami perubahan baik dari segi lembaga, bahan ajar, metode
pengajarannya dan berbagai hal yang lain. Dari segi metode pengajaran
(sistem pengajaran) dahulu semua pesantren menggunakan metode non
klasikal (tradisional) yang disebut sorogan, bendongan dan wetonan. Namun
untuk saat ini di era globalisasi sistem ini sudah mulai tidak diterapkan, salah
satunya metode sorogan.
Eksistensi metode sorogan saat ini sudah mulai mengalami
pergeseran dan perubahan menjadi metode ceramah meskipun belum
merupakan consensus para pengajar di pesantren. Said dan Affan melaporkan
bahwa metode sorogan dan wetonan yang menjadi ciri khas beberapa
pesantren telah diganti dengan metode ceramah sebagai metode mengajar
yang pokok dengan sistem klasik (Zuhri. 2016: 145) Tetapi beberapa
pesantren masih mempertahankan metode sorogan terkadang hanya untuk
pelajaran agama. dan ada beberapa yang memang mulai bertranformasi
menjadi metode yang lebih modern. Jika dilihat dari beberapa kelebihan
metode sorogan, metode caramah justru mengakibatkan santri menjadi lebih
pasif. Sendangkan dari segi keistimewaannya metode ceramah mampu
menjangkau santri dalam jumlah yang besar, bisa diterpakan (continyu) baik
metodelogi, teknologi dan aktivitas pendidikan agar mampu berkompetisi
atau paling tidak mampu mengejar ketertinggalan dengan berpedoman pada:

60 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


“memegang yang lama dan masih tetap layak serta mengambil yang baru
tapi yang lebh baik.”
Perjalanan arus di era globalisasi ini membawa kesadaran baru bagi
para pemimpin pesantren. Tuntutan sosio-kultural, sosio-ekonomi, dan sosio-
politik yang selalu berubah-ubah membuka tabir yang menghalangi wawasan
kiai dan ustadz serta memaksa mereka untuk segera mengadakan
pengembangan pendidikan di pesantren termasuk metode pengajaran
(pendidikan) yang dipandang kurang relevan lagi dengan tuntutan zaman.
Kuntowijoyo dan Mukti Ali melaporkan bahwa pada abad ke-20 pesantren
mulai mengembangkan metode pengajaran dengan sistem madrasi (klasikal).
Dari segi sistem pendidikan yang dianut, pesantren tidak banyak mengalami
perubahan sampai awal abad ke-20, ketika sistem klasikal disebut madrasah
mulai diperkenalkan di Indonesia(Zuhri, 2016: 148).
Sekitar 1901 hingga 1945 memang beberapa pesantren telah
mengadakan perubahan metode, tetapi sebagian lainnya masih
mempertahankan gaya tradisionalnya. Artinya belum ada kesepakatan
pesantren dalam mengadakan perubahan metode. Perubahan metode ini
masih dipertentangkan atau setidaknya diragukan oleh pemegang kendali
pesantren. Kemudian baru pasca kemerdekaan, perubahan metode pengajaran
memperoleh perhatian yang makin luas dikalangan pesantren. Penelitian
Karel A. Steenbrink mengungkapakan bahwa sejumlah pesantren tidak
mengadakan perubahan sebelum 1945., namun sebagian besar lainnya mulai
berkembang dengan mengubah metode dan memasukkan sistem klasikal
(Zuhri 2016: 148).
Perbedaan sikap ini disebabkan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, yaitu kondisi perangkat keras dan perangkat lunak yang
berlainan, serta kesederhanaan dan kelengkapan mewarnai masing-masing
pesantren. Kondisi yang serba kurang terdapat pada pesantren kecil
sedangkan yang serba lengkap ada dalam pesantren besar. Selain itu, jumlah
sntri, asal-usulnya , jangkauan pengaruh kiai dan keberhasilan (alumni)
menjadi ulama juga turut membentuk khazanah warisan atau pelestarian. Di
dalam buku Penyelenggaraan Pendidikan Formal di Pesantren dijelaskan
bahwa pada awal berdirinya metode pengajaran yang digunakan adalah
metode pengajaran wetonan, sorogan dan metode non klasikal lainnya. Tetapi
akibat tuntutan zaman dan perkembangan masyarakatnya serta kemajuan dan
perkembangan pendidikan di tanah air, sebagian pesantren ikut dalam arus

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 61


perkembangan, sebagian lagi tetap bertahan dengan metode pengajaran yang
lama.
Seperti yang telah dibahas pada penjelasan sebelumnya metode
sorogan untuk saat ini sudah sebagian pesantren tidak menerapkan hal itu
disebabkan oleh beberapa hal, penulis berpendapat bahwa penyebabnya
antara lain:
1. Metode sorogan membutuhkan pemahaman dan penguasaan
Ilmu alat (Nahwu dan Shorofnya) yang tinggi.
2. Metode sorogan membutuhkan waktu lama dalam proses
pembelajarannya.
3. Metode sorogan dalam kajian kitab kuning pembahasannya
lebih terperinci bahkan dalam membahas satu demi kata dalam
setiap kalimatnya, kesimpulan dari babnya, dan banyak lagi
yang lainnya.

62 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Kesimpulan

Berdasarkan keterangan sebelumnya dan analisis dari beberapa


buku Ilmiah tentang sorogan penulis dapat menyimpulkan:

Metode sorogan adalah suatu metode dimana seorang santri


menghadap guru (ustadz atau kyai) secara langsung (face to face) dengan
membawa kitab dan membacanya kemudian dibenarkan oleh kyai atau
ustadz. Metode sorogan merupakan kegiatan pembelajaran bagi santri yang
lebih menitikberatkan pada pengembangan kemampuan perseorangan
(individu) dibawah bimbingan seorang ust atau kyai. Metode ini dikenal
sebagai metode yang paling sulit bukan hanya menuntut santri agar lebih
aktif namun juga menuntut keuletan, kesabaran, dan keterampilan seorang
kyai/ustadz dalam pengajaran kajian kitab kuning yang menjadi ciri khas
pesantren. Metode ini juga memudahkan santri karena metode ini memakai
bahasa utama para santri (bahasa daerah). Bahasa yang biasa digunakan
adalah bahasa jawa, madura, dan sunda. Penggunaan bahasa sendiri ini
sangatlah membantu para kyai/ustadz dalam proses penyampaian materi dan
membantu santri dalam menerima materi dengan cepat.

Metode sorogan adalah metode tradisional yang sudah digunakan


stiap pesantren di nusantara sejak awal terbentuknya pesantren, namun di era
globalisasi yang sudah mengalami banyak perubahan dari berbagai aspek
budaya, sosial, politik, ekonomi hingga pendiikan, menuntut pendidikan
pesantren ikut dalam arus global ini. Eksistensi sorogan sudah mulai
berkurang, sebagian pesantren memilih untuk tidak menerapkan metode
sorogan dengan alasan metode tersebut kurang relevan atau efektif dalam
pendidikan saat ini karena metode ini sangat lambat dan membutuhkan waktu
lama serta menuntut kyai/ustadz dan para santri lebih ulet, trampil dan
disiplin. Metode ini juga termasuk metode yang paling sulit. Sebagian
pesantren lebih memilih untuk tetap mempertahankan metode tradisional
sorogan degan alasan, metode ini membuat para santri lebih aktif dalam
belajar dan membiasakan para santri memiliki rasa tenggung jawab. Metode
ini dikatakan efektif dan signifikan karena metode ini memiliki pencapaian
hasil belajar yang nyata.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 63


Menurut penulis alasan sebagian pesantren mempertahankan metode
sorogan dan yang sebaliknya memang benar, namun sebenarnya metode
sorogan masih bisa digunakan dalam setiap pesantren di era globalisasi
dengan cara tetap mengadakan pengkajian kitab kuning dengan metode
sorogan namun kegiatan pengajian sorogan dijadikan sebagai salah satu
ekstra kulikuler pondok yang mewajibkan santri untuk mengikutinya.
Kegiatan pengajian sorogan di rencanakan dulu mulai dari kelas, jadwal,
fasilitas, dan gurunya. Dalam satu kelas misal berjumlah 40 orang santri
maka 40 orang tadi dibagi lagi menjadi beberapa kelompok yang setiap
kelompoknya terdiri dari minimal 3 orang maksimal 7 sampai 10 orang untuk
1 guru. Metode sorogan juga bisa dijadikan sebagai ekstra kulikuler bagi
yang minat saja dengan pembagian yang sama seperti sebelumnya.

64 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Blibiography

Moesa, Ali Maschan. 2007. Nasionalisme KAI : Kontruksi Sosial


Berbasis Agama. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta

Qomar, Mujamil. Pesantren Dari Tranformasi Metodologi Menuju


Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.

Rofi, Sofyan. 2016. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.


Yogyakarta: CV Budi Utama.

Sasono, Adi. 1998. Solusi Islam Atas Problematika Umat (Ekonomi,


Pendidikan dan Dakwah). Jakarta: Gema Insani Press

Suprihatiningsih. 2016. Perspektif Manajemen Pembelajaran Program


Keterampilan. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Thomafi, Muhammad Lutfi. 2007. Mbah Ma’sum Lasem The


Authorized Biography of Ma’sum Ahmad. Yogyakarta: Pustaka Pesantren

Zuhri. 2016. Convergentive Design: Kurikulum Pendidikan Pesantren


(Konsepsi Dan Aplikasinya). Yogyakarta: Deepublish.

www.alkhoirot.com diakses 27 Oktober 2017, pukul 18.30 WIB

www.pesntrenaljauhariyahbalerante.com diakses 27 Oktober 2017,


18.30

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 65


66 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B
TANTANGAN GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM DI
PESANTREN

Elok Mubsyiroh
(mubsyirohelok@gmail.com)
Romdatul Azqiyah
Ulfa Nur Rosidah
(ulfanurr474@gmail.com)

Abstrak

Ada tiga hal yang menjadi ciri khas dari adanya globalisasi, yakni makanan
(foot), pakaian (fashion) dan hiburan (fun). Dampak dari terjadinya
globalisasi sungguh merubah pola kehidupan manusia ketiga hal tersebut
diatas, mulai dari gaya hidup yang semakin konsumtif, pragmatisme; segala
sesuatu hanya sealu bisa diukur dengan materi termasuk dunia pendidikan
yang selalu berorientasi kepada dunia kerja dan kepentingan pasar. Manusia
sudah dikendalikan oleh mesin dan menjadi mesin-mesin oleh kepentingan
tertentu. Ketika terjadi globalisasi dampaknya terhadap dunia pendidikan,
maka tujuan pendidikan hanyalah untuk kerja, maka pada akhirnya yang
terjadi komersialisasi pendidikan dalam segala tingkatan, mulai dari jenjang
pendidikan paling rendah hingga perguruan tinggi. Bahkan bisa terjadi
penodaan terhadap dunia pendidikan, seperti pemalsuan ijazah dan
sebagainya. Menghadapi yang demikian, pendidikan Indonesia bukan berarti
antipatif (eksklusif) terhadap globalisasi, tetapi juga harus mampu mendesain
pendidikan kita (Indonesia) mampu tampil dan bersaing dalam pentas global
sesuai dengan tuntutan masyarakat dalam dunia kerja tanpa menghilangkan
identitas dan karakter bangsa sendiri. Sebagai lembaga pendidikan yang
mengajarkan ilmu-ilmu agama (al-din) juga hendaknya membuka diri dengan
model pendidikan modern agar santrinya (out put-nya) bisa tampil sebagai
bentuk respon terhadap dunia global dengan mempunyai dasar (basic)
pendidikan agama yang dibarengi dengan pendidikan akhlaq.

Kata kunci :globalisasi,pendidikan indonesia,pesantren.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 67


A. Pendahuluan

Zaman globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan


tekonologi yang tak bendung lagi, menuntut kita untuk ikut ambil bagian
peran agar tidak dicap sebagai negara-bangsa yang tertinggal ( Ary
H.Gunawan,1995: 112) oleh negara luar. Kemajuan dan perbaikan dalam
segala ini hendaknya segera diperbaiki dan memberikan layanan sebaik
mungkin kepada masyarakat, termasuk akses layanan dalam pendidikan yang
berkualitas. Menghadapi zaman di era globalisasi ini dibutuhkan sebuah
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan mampu bersaing sesuai
dengan zamannya. Kualitas SDM musthail terwujud tanpa adanya layanan
pendidikan yang berkualitas pula terhadap generasi bangsa. Jika suatu Negara
pendidikan maju, maka akan tersedia sumber daya manusia ( Ki
Fudyantanta,2010: 216) yang berkualitas pula, karena SDM yang berkualitas
juga dicetak dari pendidikan yang berkualitas.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan
semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi
dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia baik di sekolah luar maupun
di pesantren dalam beberapa tahun ini mulai melakukan globalisasi dalam
sistem pendidikan internal sekolah seperti halnya bilingual scholl. Selain itu
berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan
tinggi. baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas
internasional. Terdapat beberapa rumusan masalah yang ada pada
pembahasan ini diantaranya: (a) Bagaimana pengertian Era Globalisasi (b)
Bagaimana Eksistensi pendidikan pondok di era globalisasi? (c) Bagaimana
pola kehidupan di pesantren dalam era globalisasi?. Sedangkan dari beberapa
masalah diatas terdapat tujuan masalah: (a) Untuk mengetahui pengertian
globalisai (b) Untuk mengetahui Eksistensi pendidikan pondok pesantren di
era globalisasi (c) Untuk mengetahui pola kehidupan di pesantren dalam era
globalisasi.

68 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


B. Era Globalisasi
1. Pengertian globalisasi
Globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti bumi. Istilah
globalisasi di populerkan oleh Theodore Lavitte pada tahun 1985 dan kini
menjadi slogan magis di dalam setiap topik pembahasan. Subtansi globalisasi
adalah ideologi yang menggambarkan proses interaksi yang sangat luas
dalam berbagai bidang. Globalisasi terkadang di kaitkan dengan berbagai
permasalahan diantaranya masalah ekonomi, politik-ideologi, ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya. Sehingga mengaitkan globalisasi dengan
persoalan tersebut akan menjadi rumit dan semakin spesiifik, meskipun
terdapat keterkaitan yang erat.

Globalisasi ditandai dengan berbagai hal yaitu: pertama, globalisasi


terkait dengan kemajuan dan inovasi teknologi, arus informasi atas
komunikasi yang lintas batas negara.Kedua, globalisasi tidak dapat
dilepaskan dari akumulasi kapital, semakin tinggi intensitas arus investasi
keuangan dan perdagangan global. Ketiga globalisasi berkaitan dengan
semakin tingginya intensitas perpindahan manusia, pertukaran budaya, nilai
dan ide yang lintas batas negara. Keempat globalisasi ditandai dengan
semakin meningkatnya tingkat keterkaitan dan ketergantungan tidak hanya
antar bangsa namun juga antar masyarakat.

2.Model Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi

Dalam upaya membangun masyarakat yang maju dalam konteks


globalisasi yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sudah
mengakar di tengah-tengah masyarakat harus bersikap kooperatif terhadap
perkembangan tersebut. Namun karena perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi membawa kerusakan moral dan dekadensi akhlak, pondok
pesantren lebih hati-hati dan bersikap lamban dalam mengikuti arus
globalisasi. Karena salah saatu tugas dan tanggung jawab pondok pesantren
adalah pembinan moral. Selama ini, meteri yang diajarkan di pondok
pesantren hanya terbatas pada ilmu agama, sedangkan ketika santri kembali
ke masyarakat mereka tidak hanya membutuhkan pengetahuan agama tetapi
juga pengetahuan umum dan keterampilan

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 69


Untuk itu, materi pendidikan pondok pesantren harus memiliki
orentasi yang berbeda dengan memberikan penambahan materi tentang
keterampilan. Idealnya ada 3 ”H” yang harus dididikkan ( Daulay, 2004: 26)
kepada para santri, pertama, head (kepala). Artinya, mengisi otak santri
dengan ilmu pengetahuan. Kedua, heart (hati). Artinya, mengisi hati santri
dengan iman dan takwa. Ketiga, hand (tangan). Artinya kemampuan bekerja.
Tiga ”H” tersebut dapat dilakukan dengan rekonseptualisasi kurikulum secara
sistematis. Langkah-langkah sistematis yang dapat dilakukan dan
dikembangkan pondok pesantren dalam menjawab tantangan globalisasi
adalah penataran kurikulum, proses pembelajaran yang baik, pembentukan
karekter, pembentukan manusia relegius dan akhlak, pembentukan manusia
sebagai makhluk sosial, dan pembentukan watak bekerja.

Pesantren di era globalisasi adalah pesantren yang bisa memodifikasi


antara kebutuhan masyarakat dengan tujuan pesantren sebagai lembaga
pembinaan dan pemberdayaan umat. Tentunya, untuk mewujudkan hal ini,
pesantren harus bertolak pada paradigma yang digunakan dan melakukan
pembaharuan terhadap kekurangan-kekurangannya. Menurut Ahmad Tafsir,
dalam Islam ada tiga paradigma besar ( Ahmad Tafsir, 2008: 204)
pengetahuan. Pertama, paradigma sains, pengetahuan yang diperoleh akal
dan indera seperti fiqh; kedua, paradigma logis yaitu pengetahuan dengan
objek yang abstrak seperti filsafat; dan ketiga, paradigm mistik yang
diperoleh dengan rasa. Selama ini pondok pesantren hanya membekali santri
paradigma yang pertama dan yang ketiga. Sementara paradigma yang kedua
kurang tersentuh. Untuk itu, pondok pesantren masa kini idealnya harus
memasukkan paradigm yang kedua, yaitu paradigma logis, agar semua
pengetahuan dapat dibekalkankepada seluruh peserta didik.
Menurut Daulay, ciri-ciri pesantren masa depan ada 3, yaitu: ledakan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kompetitif, moral dan pluralisme. Pondok
pesantren modern idealnya bersikap aktif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, menyuburkan daya saing, tetapi tetap mampu mempertahankan
pembinaan moral yang selama ini dianggap prestasi besar pondok pesantren.
Kalau konsep ini bias dilakukan dengan baik, pesantren akan semakin
tumbuh mengakar kuat dan kredibilitasnya semakin naik di tengahtengah
masyarakat. terserap lapangan kerja dan mampu menjawab tantangan zaman.

70 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Tantangan modernitas yang paling berat adalah pergeseran nilai dan
moral yang bersumber dari arus globalisasi dan tingginya angka
konsumerisme dan ketergantungan masyarakat terhadap produk teknologi
modern. Maka, pesantren masa kini setidaknya memiliki beberapa ciri, di
antaranya: ledakan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbasis penguatan
agama dan moral, serta toleransi dan pluralisme.

C. Eksistensi Pendidikan Pesantren Di Era Globalisasi

1.Pengertian Pesantren
Pondok pesantren berawal dari seorang kyai disuatu tempat,
kemudian datang santri yang ingin belajar agama kepadanya. Setelah
semakin hari semakin banyak santri yang datang, timbullah insiatif untuk
mendirikan pondok atau asrama di samping rumah kyai. Pada zaman dahulu
kyai tidak merencanakan bagaimana membangun pondoknya itu, namun
yang terpikir hanyalah bagaimana mengajarkan ilmu agama supaya dapat
dipahami da dimengerti oleh santri. Kyai saat itu belum memberikan
perhatian terhadap tempat-tempat yang umumnya sangat kecil dan sederhana.
Mereka menempati sebuah gedung atau rumah kecil yang mereka dirikan
sendiri di sekitar rumah kyai. Semakin banyak jumlah santri, semakin
bertambah pula gubu yang didirikan. Para santri selanjutnya memopulerkan
keberadaan pondok pesantren tersebut, sehingga menjadi terkenal kemana-
mana. Seperti contoh pondok-pondok yang timbul pada zaman Walisongo.
Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi
kemajuan islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara
keseluruhan. Berdasarkan catatan penelitian yang ada bahwa pendidikan
agama di Nusantara telah dimulai sejak tahun 1956. Kegiatan agama inilah
yang kemudian dikenal dengan nama Pondok Pesantren. Bahkan dalam
catatan Howard M. Federspiel, salah seorang pengkaji ke-islaman di
Indonesia, menjelang abad ke-12 pusat-pusat studi di Aceh (Pesantern
disebut dengan nama Dayah di Aceh) dan Palembang (Sumatra), di Jawa
Timur dan di Gowa (Sulawesi) telah menghasilkan tulisan-tulisan penting
dan telah menarik santri umtuk belajar.
Pada awalnya pesantren berperan sebagai pusat pengemblengan dan
penyiaran nilai-nilai yang berkaitan dengan keislaman. Dalam
perkembangannya, pesantren semakin memperlebar wilayah yang tidak

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 71


hanya melulu mengakselerasikan mobilitas keagamaan, tetapi juga mobilitas
untuk menumbuhkan kesadaran sosial. Pesantren masa kini tidak hanya
cenderung pada kurikulum yang berbasis keagamaan, tetapi juga kurikulum
yang menyentuh hubungan dengan masyarakat. Dengan demikian, pesantren
bukan lagi semata-mata sebagai lembaga keagamaan murni, namun
seharusnya juga menjadi lembaga sosial yang hidup ditengah masyarakat
sekitarnya (Fakhrudin Fatim Zam, 2015:.261).
Pondok pesantren sendiri merupakan lembaga pendidikan islam tertua
yang merupakan hasil dari budaya murni Nusantara. Keberadaan pesantren di
Indonesia di mulai sejak islam masuk ke Indonesia dengan mengadopsi
system pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah ada sebelum islam
masuk dan berkembang di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan yang telah
mengakar di Indonesia, pondok pesantren memiliki andil besar terhadap
perjalanan sejarah bangsa. Pesantren menjadi lembaga pendidikan releven
karena membebankan biaya yang murah bagi para santrinya.
Pesantren-pesantren yang ada disekitar kita telah memberikan
konstribusi besar terhadap pembentukan mental spiritual yang religius,
disamping itu masyarakat bangsa Indonesia memiliki budaya sosial yang
mencerminkan sifat dan watak kepribadian yang luhur dan beretika sehingga
di mata dunia Internasional akan disegani dan dihormati. Keberadaan
Pesantren sebagai lembaga Pendidikan Islam dengan perkembangannya
mulai diterima oleh banyak kalangan masyarakat, maka sekarang banyak
yang melirik pada dunia pendidikan di Pesantren, dan juga penyelenggara
pendidikan kini banyak mengadopsi sistem pendidikan ala pesantren
sehingga banyak bermunculan lembaga pendidikan agamis ditengah
masyarakat.
Dalam lingkungan pesantren tradisi-tradisi sosial kemasyarakatan
masih tetap utuh tidak tergerus oleh perkembangan jaman. Di Era Globalisasi
ini di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan dunia pendidikan
khususnya di Pesantren. Pesantren telah mengalami perubahan dalam proses
pembelajaran yang dapat memadukan mental dan kepribadian islami dengan
memiliki pengetahuan teknologi bagi para santri atau peserta didik.
Perkembangan dan perubahan-perubahan yang signifikan dalam kehidupan
masyarakat dalam hal kehidupan masyarakat dalam hal kebutuhan hidup.
Pesantren dengan segala ciri khasnya akan senantiasa memberikan
kontrisibusinya terhadap pembentukan dalam pengembangan manusia

72 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


seutuhnya dalam lingkungan masayarakt yang religius sehingga diharapkan
mampu menghasilkan perubahan-perubahan dalam masyarakat sekitar.
2. Potensi peengembangan pondok pesantren
Menurut KH. Anas Abdul Halim pendiri pondok pesantren miftahul
midad pada awal berdirinya pondok pesantren ini atas dasar dukungan atau
motifasi dari alumni santri abahnya yaitu Kyai Abdul Halim, untuk
mewujudkan cita-cita dari orang tuanya, maka KH. Anas Abdul Halim
mendirikan pondok pesantren guna untuk mengistiqomahkan diri dan
mengamalkan ilmu yang diperoleh.
Pada tahun 1986 merupakan masa munajad dan ikhtiar KH. Anas
Abdul Halim kepada Allah SWT supaya mendapatkan tempat yang
setrategis. Pada waktu beliau menghadiri sebuah pengajian didesa karangsari
ada seseorang yang ingin menawarkan tanahnya di desa seumberjo seluas
750 meter untuk diwaqafkan. Dengan petunjuk dari Allah KH. Anas Abdul
Halim menerima tawaran tersebut akan dijadikannya sebuah pondok
pesantren.
Mengingat pondok pesantren miftahul midad yang akan didirikan
berada ditengah-tengah kesunyian yang jauh dari perumahan penduduk desa
sumberjo seringkali menjadikan desa tersebut sebagai tempat kemaksiatan.
Seperti halnya berjudi, minum-minum keras, dan tempat-tempat perzinaan.
Dengan demikian, besar bagi KH. Anas Abdul Halim untuk amar ma’ruf nahi
munkar didaerah tersebut.
Pada awalnya berdirinya pondok pesantren miftahul midad ditandai
adanya papan nama berisi tulisan “ disini akan dibangun pondok pesantren”
pemberitahuan disambut baik oleh masyarakat sumberjo yang mendapat
hidayah dari Allah SWT. Selanjutnya diteruskan dengan peletakan batu pada
hari rabu 30 nopember 1988 oleh KH.Anas Abdul Halim, yang disaksikan
beberapa kyai umaro’ diantaranya kyai ismam pengasuh pondok pesantren
mambaul hikam, kyai basuni pengasuh pondok pesantren miftahul ulum
pulosari lumajang, kepala desa sumberejo beserta staf-stafnya dan semua
masyarakat desa sumberejo yang sangat mendukung dengan adanya pondok
pesantren ini.
Pondok pesantren tersebut diberi nama “ miftahul midad” yang
mempunyai arti kunci pertolongan. Hal tersebut menunjukan adanya etika
santri sebagai kader islam yang mempunyai solidaritas tinggi, berwawasan
luas,memikirkan kaum yang lemah dan membebaskan umat dari kebodohan.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 73


Pada awal pembangunanya beliau (KH. Anas Abdu Halim)
membangun mushola putra dan asrama sebelah selatan mushola ( sebagai
tempat istirahat santri). Pada waktu itu keadaan minus akan modal yang
beliau punyai. Kemudian dengan modal tawakal dan kenyakinan yang kuat
kepada Allah SWT akhirnya Allah membuka rezekinya, banyak orang yang
tidak dikenal berdatangan untuk membantu dalam menyelesaikan bangunan
tersebut.
Beliau bersama tiga santri putra hidup kesengsaraan yang pada waktu
itu KH. Anas Abdul Halim dalam keadaan miskin tidak punya apa-apa dan
penuh cobaan yang dihadapi, ironisnya makan yang dimakan untuk esok
haripun tidak ada. Namun pendirian beliau sangat teguh, apapun rintangan
dan cobaannya beliau hadapi dengan kesabaran dan tawakal kepada Allah
SWT.
Pada tahap berikutnya santri semakin hari semakin bertambah,
sementara tempat kurang memungkinkan. Beliau (KH.Anas Abdul Halim)
menambah kamar lagi sebelah timur mushola sekarang menjadi kantor
pondok pesantren miftahul midad, juga merupakan tempat atau kediaman
KH. Anas Abdul Halim beserta keluarganya.
Santri purti mulai bermunculan sehingga mau tidak mau beliau harus
menambah kamar guna menyediakan tempat untuk mereka istirhat, belajar
dan lain-lain. Atas ma’unah dari Allah dan tidak lepas dari do’a kaum
muslimin, pembangunan dapat dilaksanakan dengan lancar. Santri yang
mondok pada awal pembukaan pesantren miftahul midad adalah santri yang
tahu rasa pahitnya dalam perjuangan pondok pesantren ini, namun tidak
sebagaimana yang dirasakan oleh KH. Anas Abdul Halim.
Berjalan dengan lanjutnya perkembangan pondok pesantren ini beliau
mulai membuka pengajian yang pertama bersama masyarakat sumberejo.
Pengajian ini dihadiri oleh gurunya KH. Anas Abdul Halim yaitu Kyai Juhari
Jawawi pengasuh pondok pesantren Asunniyah kencong jember. Kemudian
pada tahun 1993, beliau mempunyai pemikiran bahwa semua santri yang
mondok dipesantrennya tidak mungkin menjadi kyai semua, kemungkinan
lain ada yang menjadi guru, pegawai negeri, petani, bisnisman dll. Maka
beliau membuka program kejar paket B yang dibuka oleh bapak Mufilih faris
asisten II KDH tingkat II lumajang dengan dibukanya proses belajar
mengajar ini menunjukkan bahwa pondok pesantren miftahul midad

74 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


merupakan pesantren yang dinamis dan membuka potensi bagi santri untuk
mempelajari ilmu duniawi dan ukhrawi.
Pada tahun 1995 KH.Anas Abdul Halim dan membangun madrasah
diniyah. Disamping itu juga pada tahun 1996 beliau mendirikan madrasah
formal yaitu Mts miftahul midad dan dilanjutkan dengan membuka Madrasah
Aliyah (MA) miftahul midad. Pondok pesantren miftahul midad telah banyak
mencetak kader-kader islam yang berkualitas dan ini terbukti bahwa alumni
pondok tersebut banyak yang berhasil. Keberhasilan itu dapat dari potensi-
potensi yang dikembangkan pada alumni dalam kehidupan masyarakat
dimanamereka banyak yang menjadi masyarakat, da.i guru atau dosen, dan
lain-lain yang berguna dimasyarakat. Dari kurun waktu pondok pesantren
miftahul midad bertambah maju dan berkembang.
Santrinya pun sudah juga sudah ratusan orang serta kepercayaan
masyarakat semakin besar dari tahun ketahun. Daerah disekitar pesantren
tersebut sekarang jadi daerah yang damai dan menanamkan etika keagamaan
yang tinggi. Ini tampak pada aktivitas masyarakat yang penuh dengan nuansa
islam, seperti diadakan pengajian di pesantren ini setiap malam rabu
masyarakat sumberejo banyak yang mengikuti kegiatan tersebut. Disamping
itu pengajian-pengajian dan kegiatan shalawatan disetiap mushola yang
berada disekitar pesantren khususnya desa sumberejo yang secara rutin
dilaksanakan. Pendidikan generasi muda pun berkembang secara pesat
dengan didirikannya sekolah MTS dan MA didaerah tersebut.
3. Peran pendidikan pesantren di Era Globalisasi

Pada setiap kajian tentang Islam tradisional dan pendidikan Islam di


bumi Nusantara, tidak bisa lepas dari pembahasan tentang peran pesantren
dan kiai sebagai pemimpinnya. Sebab, sepanjang sejarah pertumbuhan Islam
di Indonesia, pesantren dan kiai memiliki andil besar di dalamnya.
Pesantren adalah sebuah sebutan umum yang digunakan untuk
menyebut nama sekolah Islam tradisional di Indonesia. Di berbagai daerah,
penyebutan terhadap model pendidikan pesantren memiliki istilah yang
bervariatif. Di Jawa dan Madura, misalnya, menggunakan istilah pondok
untuk menyebut suatu lembaga pendidikan Islam dengan sistem dan model
pesantren. Di Aceh digunakan kata meunasah dan di Sumatera Barat
menggunakan istilah surau. Menariknya, seringkali muncul juga sebuah
istilah/term yang berkembang di masyarakat lingkungan santri, bahwa
pesantren selalu identik dengan sebutan penjara suci

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 75


Pesanteren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai
fungsi pokok. Pendidikan dan pengajaran di pesantren mau tidak mau harus
turut pula mengambil bagian dalam berkompetisi dengan para tetangganya.
Kompetisi yang dapat dilakukan oleh pesantren adalah dengan turut ambil
bagian, memposisikan diri dan membuktikan sebagai lembaga yang mampu
mengakomodasi tuntutan di Era Globalisasi yaitu dengan menciptakan
manusia yang tidak hanya bertakwa, berilmu, memiliki sumber daya manusia
yang tinggi dan berakhlakul karimah. Terdapat dua potensi yang ada dalam
pesantren yaitu: Pertama, potensi pengembangan masyarakat yaitu pesantren
dilahirkan untuk memberikan respon terhadap situasi dan kondisi sosial
masyarakat yang telah dihadapkan pada sendi-sendi moral. Sehingga,
kehadirannya disebut sebagai agen perubahan sosial yang selalu melakukan
kerja-kerja pembebasan pada masyarakat dari segala keburukan moral,
pemiskinan ilmu pengetahuan. Kedua: potensi pendidikan, salah satu
didirikan pesantren adalah untuk menyebarluaskan informasi ajaran tentang
universalitas islam keselururh pelosok Nusantara (Saied Aqiel Siradj, 1999:
201).

Globalisasi dalam perspektif islam adalah sunnatuallah karena islam


adalah agama yang bersifat universal, yang diturunkan oleh Allah kepada
Nabi Muhammad Saw. Sebagai rahmat bagi semesta alam yang telah
tercantum pada surah al-Anbiya’ ayat: 107.

Akibat globalisasi terdapat perubahan dalam pesantren sendiri. Tetapi


maksud dari perubahan disini bukan berarti merombak total ataupun
membuang jauh-jauh sistem yang selama ini telah menjadi ciri khasnya.
Penerimaan pesantren terhadap berbagai perubahan juga disertai dengan
mempertahankan dan tetap memberikan tempat terhadap nilai-nilai lama
karena perubahan bukan berarti harus menhilangkan atau menggusur nilai
lama pesantren yang justru pada akhirnya akan menghilangkan hakekat dari
pesantren itu sendiri. Perubahan yang dimaksud adalah pesantren harus
terbuka dengan segala perubahan. Sebagaimana pendapat para ulama’
terdahulu yaitu Akhdzu bi al jadid al ashlah (mempertahankan nilai-nilai
lama yang baik dan mengambil yang baru lebih baik). Tetapi dengan yang
demikian itu, pesantren cenderung mulai kehilangan identitas
kepesantrenanya. Contoh kecil saja budaya nadzaman santri, biasanya

76 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


nadzam dibaca pada saat akan memulai pelajaran atau pengajian kitab. Baik
itu sorogan atau bondongan yang sejak dahulu telah ada. Tetapi, pada zaman
ini tak bisa lagi dipungkiri. Pesantren yang seperti dulu merupakan markas
santri, kini mulai redup dengan dunia nadzaman.

Sehingga dapat dikatakan bahwasanya pesantren mempunyai peran


dan kesempatan yang lebih besar dibandingkan yang lain. Pertama, pesantren
yang ditempati para generus bangsa, dengan pendidikannya yang tidak
terbatas oleh waktu sebagaimana di lembaga umum,akan semakin
menyemaikan ajaran-ajaran islam yaitu dapat dijadikan sebagai benteng
dalam menghadapi globalisasi.

Kedua, pendidikan di pesantren yang mencoba memberikan


keseimbangan antara pemenuhan lahir dan batin, pendidikan agama dan
umum,merupakan usaha yang sangat sesuai dengan kebutuhan pendidikan di
era globalisasi yang membutuhkan keseimbangan antara kualitas SDM dan
keluhuran moral. Pendidikan pesantren yang berlandaskan ajaran agama
islam, menjadikan keluhuran moral dan akhlakul karimah sebagai salah satu
fokus bidang pendidikannnya. Hal ini tetap menjadi nilai lebih pendidikan
pesantren yang tidak sulit didapatkan dalam pendidikan luar pesantren dan
akan menjadi pelarian masyarakat yang mulai resah dengan dekandensi
moral yang telah mewabah. Sehinnga pesantren akan menjadi tujuan
masyarakat disaat orang-orang telah kehilangan kepercayaan.

pesantren selama ini masih tetap eksis di tengah-tengah masyarakat.


Dari abad keabad, pesantren masih memperlihatkan kemampuannya untuk
membendung gempuran modernisasi yang telah terbukti menjungkirbalikkan
spiritualitas manusia, baik secara individual maupun komonal. Kenyataan ini,
tentu saja tidak dilepaskan dari sportifitas (kesalehan) dan karisma kiai
sebagai top leader pesantren, serta sekaligus juga perjuangan yang
mengendalikan teologi dan moral. Sehingga, pesantren sangat mudah untuk
berintegrasi dengan masyarakat, yang dari dimensi sosio-ekonimi-politik
telah mengalami kekalahan dan ketertindasan. Karena itu, sangat beralasan
jika kahadiran pesantren dimanapun saja berada, benar-benar mendapat
respons yang positif dari masyarakat. Respon ini dapat dijadikan suatu
indikasi, bahwa pesantren – sejak awal berdirinya – sebenarnya telah banyak
terlibat secara aktif konstruktif dalam proses pemberdayaan masayarakat
sesuai dengan kemampuan dan versi pesantren itu sendiri.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 77


Peran pesantren misalnya dibidang spiritual, sampai sekarang ternyata
masih belum bisa digantikan oleh lembaga-lembaga pendidikan lain. Dengan
bermodal keikhlasan dan keteladanan, kiai (pesantren) telah menunjukkan
keberhasilannya dalam mentransfer nilai-nilai relegius kepada santrinya, dan
juga bahkan kepada masyarakat. Melalui cara ini kemudian lahirlah santri
yang bermoral, tegar dan mampu menghindarkan diri dari “cengkraman”
status formal – semisal pegawai negeri dan pekerjaan kantoran, legeslatif dan
eksekutif – yang telah menghegemoni mayoritas kaum terpelajar di bumi
pertiwi saat ini.

D. Pola Pesantren Di Era Globalisasi

1.Pola pakaian (fashion)

Kebanyakan perubahan yang terjadi dipondok pesantren Miftahul


Midad diakibatkan dengan adanaya pola fashion yang membuat santri wati
semakin menikmati gaya hidup. Bukan itu juga , juga perubahan dari pola
komsumsi, dan pola hiburan. Menurut pengalaman saya sendiri waktu saya
menjadi santri dipondok pesantren miftahul midad. Perubahan yang terjadi
dari cara berpakaian zaman dulu dan zaman sekarang. Sekarang ini santri
wati lebih terlihat modis dan gaul, karena pada pondok pesantren ingin
menjadi kelihatan lebih menarik dengan mengikuti busana yang lagi trend.

Pondok pesantren ada yang lebih mengutamakan mengikuti trend


mode dan ada yang sebagian lagi mengikuti lebih mengutamkan busana yang
syar’i. Pada dasarnya pondok pesantren itu contoh atau suri tauladan dan
dalam segala apapun. Karna banyak masyarakat yang memandang atau
menilai anak pondok itu selalu anggun dan sopan jika memakai busana yang
menurut syari’at islam tersebut. Dengan demikian pola fashion yang sekarang
banyak santri yang suka baju kelihatan body atau lekak-lekuk tubuh dan juga
santi wati kalau pakaian baju yang agak longgar santi wati itu risih atau malu
dan juga yang terlalu besar. Tetapi dipondok pesantren miftahul midad ini
ada peraturan dalam berpakaian dan ada juga ada batasannya kita boleh
membawa pakaian tersebut. Terkadang santri wati mengeluh terhadap semua
peraturan yang ada dipondok pesantren dan ada sebagian santri wati

78 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


menerima peraturan tersebut, dan ada pula santri wati yang tidak bisa
menerima peraturan dari pondok tersebut. Tetapi kalau sudah terciptanya
peraturan di pondok pesantren pastri santri wati akan melaksanakan dan
menjalakan peraturan dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan pondok
pesantren dan diluar pondok pesantren.

Sebenarnya berbusana itu bukan karna kita menjadi seorang santri


wati akan tetapi kewajiban kita sebagai seorang muslimah, yang menutup
aurat karan itu hukumnya wajib bagi seorang muslimah.Kadang dalam
masyarakat orang yang menutup aurat dibilang bu nyai dibilang alim dan
sebagainnya. Padahal kita sebagai seorang santri harus memberikan contoh
yang baik kepada masyarakat agar seorang santri tidak dianggap sebelah
mata. Karna itu, harus benar-benar jadi santri yang bisa membawa nama baik
pondok pesantren . dan benar-benar mengamalkan ilmu yang didapat
dipondok pesantren dari ilmu agama dan ilmu umum,baik untuk diri kita
sendiri maupun masyarakat. Kadang-kadang ada sebagian anak pondok yang
sudah berhenti atau lepas dari pondok (alumni), apa yang ilmu didapatkan
dipondok sehingga santri tidak lagi mengikuti apa yang diajarkan dipondok.
Karna santri sudah terpengaruh oleh dunia luar,kita sebagai santri harus
berhati-hati dalam menghadapi era globalisasi zaman sekarang.

Tujuan: saya membuat pola fashion pada santri wati dipondok


pesantren miftahul midad ini agar santri ini dapat memberikan contoh
didalam masyarakat dalam berbusana yang baik. Kelebihan: dari pola
fashion dipondok pesantren miftahul midad santri memakai busana yang
sebenarnya artinya tidak sekedar menutup aurat sehingga tidak
memperlihatkan lekak-lekuk tubunya. Kekurangan: sebagian santri ada
yang kurang nyaman dalam berbusana yang syar’i, sebagian santri tidak suka
baju yang telalu besar sehingga santri merasa risih atau malu dengan
pakaiannya. Sebagian santri pakaian baju yang besar diperkecil agar terlihat
lebih treand dan lebih gaul. Dampak-dampak: santri memakai pakaian yang
apa adanya yang penting menutup aurat walaupun tidak berbusan yang syar’i
yang sebenarnya.

Banyak sekali santri yang menerima ataupun tidak menerima dengan


peraturan yang diterapkan oleh pesantren. Alasan mengapa di terima pola
pakain di pesantren yaitu: Menjalankan perintah Allah, menutup aurat, untuk
menghindari dari kemaksiatan. Dan ada pula alasan mengapa ditolak pola

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 79


pakaian di pesantren yaitu: Karna tidak sesuai dengan syariat islam, karna
tidak menutup aurat, karna tidak menghindari dari kemaksiatan.

2.Pola konsumsi

Pola konsumsi santri di zaman sekarang lebih beragam dibandingkan


pesantren zaman dulu. Ketersediakan makanan/bahan makanan di pesantren
zaman dulu lebih terbatas di bandingkan dengan pesantren zaman sekarang
baik dalam jumlah dan macamnya. Sebagian besar di santri zaman dulu
memperoleh makanan dengan cara memasak sendiri (gendok). Pesantren
menyediakan dapur untuk santri di pesantren. Ketersediaan makanan di
pesantren dulu lebih mandiri dan sederhana meskipun terbatas di banding
dengan pesantren zaman sekarang.

Pola konsumsi di pesantren zaman sekarang tidak seperti dulu


sekarang, pesantren zaman sekarang cenderung pada sistem majek/dekos di
dhalem pengasuh dengan santri membayar perbulan, ada juga yang membeli
makanan di luar dan ada juga yang dikirim tiap hari oleh orang tuanya karna
rumahnya tidak terlalu jauh dari pesantren.

Pola konsumsi di pesantren kebanyakan memberi asupan yang sehat


dengan keserhanaan agar pasa santri tidak memiliki kepribadian yang boros.
Pola makan yang tidak bermewah-mewahan yang di tanamkan oleh santri,
dan dari keserhanaan itu agar para santri qona’ah dalam pola makan di
pesantren. Sehinngga dapat dikatakan bahwasanya model pola konsumsi
makanan atau tingkat konsumtif di masa era globalisasi ini sangat meningkat.
Banyaknya dari mereka yang lebih cenderung pada materi yang menyukai
sesuatu secara instan.

80 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


a. Konsumsi yang baik menurut syariat islam

Artinya : dari Abu Hurairah RA berkata Rasullah SAW bersabda wahai


manusia ! sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang
baik. Ia memerintahkan kepada orang-orang yang beriman apa yang
diperintahkan pada para utusan. “ Wahai para utusan, makalah dari yang baik
dan beramallah yang baik , karna sesungguhnya kami mengetahui apa yang
kalian kerjakan.” Makanlah dari yang baik atas apa yang kami rezeqikan
padamu.” Kemudian nabi menuturkan ada seorang laki-laki yang berpergian
jauh, rambutnya acak-acakan dan kotor. Dia menengadahkan kedua
tangannya ke atas seraya berdo’a : “ Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku”,
sedangkan yang dimakan dan yang diminum serta dipakai adalah berasal dari
yang haram, mana mungkin do’anya diterima” ( H.R. Muslim )
Islam adalah Agama yang rahmatan lil’alamin, agama yang
sempurna. Semua te hal-hal untuk menjalani kehidupan telah ada aturan
didalamnya, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun. Salah satu perilaku
kehidupan yang sudah ditetapkan aturannyadalam islam adalah perilaku
ekonomi yakni kosumsi. Konsumsi adalah kebutuhan harta yang paling besar
dan mendasar. Maksudnya, bila dibandingkan dengan kebutuh-kebutuhan
dasar lainnya diluar makan dan minum, kebutuhan makanan dan minuman
(kosumsi) memang merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan besar
dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan primer lainnya seperti rumah
sekalipun. Apalagi yang dalam bentuk pakaian.
Dalam al-qur’an hadis sudah banyak pembahasan tentang seharusnya
perilaku konsumsi yang baik menurut syariat islam. Hadis yang saya tulis
diatas adalah salah satu hadis yang membahas tentang konsumsi menurut
hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim , Allah telah memerintahkan
kepada orang-orang yang beriman apa yang diperintahkan pada utusan
makanlah yang baik dan beramallah yang baik. Sejatinya seorang yang
beriman haruslah mengosumsi makanan dan minuman yang halal.
Atas pertimbangan ini maka cukup dengan mengingatkan makanan
dan minuman yang baik. Termasuk dalam katagori makanan dan minuman
yang baik adalah bersih (higenis), bergizi, dan tidak menimbulkan akibat
negatif.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 81


Berikut adalah ayat Al-qur’an yang menjelaskan bagaimana
seharusnya berperilaku konsumsi :
Artinnya : “ Wahai para Rosul, makanlah dari makanan yang baik-
baikdan kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya aku maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.[QS. Al mu’minun[23:51]
Menurut Abdul Mun’im Ahmad Tua’alib , penjelasan dari ayat diatas
adalah “ rabb kita yang maha tinggi lagi maha agun, menyeru orang-orang
beriman [ahal iman ] supaya mengkonsumsi, menyimpan, mengelolah, dan
memiliki barang atau jasa yang halal lagi thayyib.”
Pengungkapan semua itu dengan menggunakan simbol kata al-akl
[makan dan minum] mengingat makandan minum itu adalah penemuhan
jahat manusia yang makan dan minum itu adalah penemuhan hajat manusia
yang paling mendasar. Kecuali itu, Allah yang maha suci juga menuntut
orang-orang beriman supaya mensyukuri nikmat yang diberikan oleh-nya,
sebagai pemberian nikmat( al mun’im) yang mahasuci nama-namanya, dan
sangat berkah segala nikmat-nya. Yang demikian itu, mengkonsumsi,
menyimpan, mengelola, dan memiliki barang atau jasa dengan cara hal-hal
yang sangat diagungkan pembalasannya, dan dikabulkan do’anya.
Setelah apa yang sudah saya paparkan dari penjelasan ayat dan hadist
diatas, dapatlah disimpulkan bahwa mengonsumsi barang atau jasa yang halal
lagi thayyibin, wajib hukumnya bagi para rasul maupun orang-orang mu’min.
Mengonsumsi makanan dan minuman yang baik-baik merupakan bagian
tidak dipisahkan dari rasa mensyukuri terhadap nikmat Allah yang wajib
disyukuri. Terdapat toleransi yang erat dan kuat antara makanann dan
minuman baik-baik di satu pihak, dengan tingkat kesyukuran di pihak lain.
Ayat dan hadist diatas pada satu sisi mengisyaratkan persamaan pola
konsumsi manusia pada umumnya dan pada sisi yang lain mengisyaratkan
perbedaan kualitas konsumsi orang-orang mu’min dan terlebih para nabi dan
rosul dari konsumsi orang-orang yang tidak beriman. Disinilah terletak
kelebihan orang-orang beriman dan terutama para rosul sebagian insan-insan
pilihan.

3.Pola hiburan

Kebanyakan perubahan yang terjadi di pondok pesantren di akibatkan


dengan adanya pola hiburan yang membuat santri wati menikmati pola

82 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


hiburan tersebut. Maksud dari pola hiburan tersebut yaitu santri wati dapat
melihat televisi baik dalam satu minggu sekali atau pun satu bulan sekali.
Bukan itu saja, santri wati bisa mengakses berbagai cara agar bisa menghibur
fikirannya sendiri. Perubahan ini terjadi dari pondok pesantren itu sendiri,
padahal pada zaman dulu pondok lebih cenderung pada salafiyah. Tetapi,
dengan pada masa globalisasi ini santri dapat menghibur dan tidak merasa
bosen atau jenuh. Meskipun melihat atau menonton tv baik dalam satu
minggu atau satu bulan sekali santri merasa senang, dan sebagian santri
banyak menonton televisi.

Akibat dari adanya globalisasi yang sangat memprihatinkan santri


lebih kurang dalam melakukan kewajiban dalam tersebut seperti dalam
bidang agama contoh kecil saja adalah budaya nadzoman yang dulu diagung-
angungkan sekarang mulai redup dengan berbagai pola hiburan di zaman
globalisasi,shalat berjamaah dan lain sebagainya.

Sehingga yang demikian itu, dapat dikatakan pesantren cenderung


mulai kehilangan identitas kepesantrenanya. Dampak industrilasiasi,
globalisasi, serta arus informasi dan komunikasi yang tak lagi terbendung
berdampak hilangnya semnagat kegemaran para santri membaca nadzam
dulunya sempat menjadi kebangaan dan sangat diagung-agungkan. Akibatnya
saat ini santri lebih suka melagukan musik-musik pop, dangdut, india, musik
barat dan semuanya itu tidak mempunyai moral dan nilai pesan sama sekali.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 83


Kesimpulan

Kiai adalah "raja" di setiap pesantrennya. Ia memiliki peran sentral


dalam menentukan model dan peran pesantren dalam berinteraksi dengan
tren kehidupan masyarakat. Pada umumnya, pesantren memiliki dua peran,
yaitu peran internal dan eksternal. Peran internal pesantren berhubungan
dengan kegiatan pembelajaran santri dan peran eksternalnya berhubungan
dengan kiprah pesantren di lingkungan masyarakat. Sejalan dengan
kehidupan masyarakat yang terus berkembang, pesantren pun
bermetamorfosis menjadi lembaga yang kooperatif terhadap kemajuan iptek
dan budaya masyarakat modern. Proses ini membuat pesantren berkembang
dari model salaf menjadi khalaf atau modern. Pesantren di era globalisasi
harus mampu mendesain kurikulum yang berbasis kebutuhan pasar sehingga
ia menghasilkan outcomes yang mudah terserap lapangan kerja dan mampu
menjawab tantangan zaman. Tantangan modernitas yang paling berat adalah
pergeseran nilai dan moral yang bersumber dari arus globalisasi dan
tingginya angka konsumerisme dan ketergantungan masyarakat terhadap
produk teknologi modern. Maka, pesantren masa kini setidaknya memiliki
beberapa ciri, di antaranya: ledakan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbasis
penguatan agama dan moral, serta toleransi dan pluralisme.
Globalisasi ditandai dengan berbagai hal yaitu: pertama, globalisasi
terkait dengan kemajuan dan inovasi teknologi. Kedua, globalisasi tidak
dapat dilepaskan dari akumulasi kapital, semakin tinggi intensitas arus
investasi keuangan dan perdagangan global. Pesantren didirikan lantaran
tuntutan kebutuhan zaman dan oleh karena itu, pesantren senantiasa dituntut
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, tanpa tercabut dari akar tradisi
serta khazanah keagamaannya. Sebagai lembaga pendidikan keagamaan
sekaligus lembaga kemasyarakatan, pesantren diharapkan mampu berfungsi
sebagai pelopor pembaharuan.

84 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Blibiography

Aqiel siradj, sa’id.1999. Pesantren Masa Depan.Bandung: Hidayah

Fudyartanta Ki, 2010.Membangun Kepribadian dan Watak Bangsa Indonesia


yang Harmonis dan Integral .Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Barnadib Imam, 1995, Kebijakan-kebijakan Pendidikan. Jakarta : Rineka


Cipta.

Fatih Zam, Fakhrudin, 2015, Jari Tangan yang Berbicara. Jakarta:Pustaka

Tafsir,Ahmad.2008. Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam. Jakarta:Rosda

Daulay, 2004, Pendidikan Islam. Jakarta:Kencana

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 85


86 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B
HADIS HANDPHONE

Arizatul nazilah
Desi nur kumalasari
(desikumalasari62@yahoo.com)
Nurul ma’rifah
(marifanurul64@gmail.com)

Abstrak

Teknologi muncul berdasarkan lingkungan sekitar dan keadaan


manusianya. Sehingga manusia berfikir untuk menciptakan sesuatu supaya
bisa memudahkan beban hidupnya. Misalnya saja handphone yang saat ini
sangat pesat perkembangannya. Saat ini sedikit oranng yang tidak
mempunyai handphone, mereka membelinya untuk kepentinngan bisnis,
masalah pekerjaan, juga sebagai hiburan. Handphone bisa membawa dampak
positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi pemiliknya, juga sebaliknya,
bisa berdampak negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan
manusia dan lingkungannya yang mengakibatkan kehancuran alam semesta.
Banyak yang mengakui manfaat luar biasa dari handphone, begitupun umat
Islam Indonesia melalui partai-partai Islam yang telah terlibat aktif dalam
proses politik ini berarti penerimaan pada demokrasi tidak lagi menjadi
masalah, hal ini menunjukkan bahwa bangsa ini mewadahi aspirasi-aspirasi
politik yang terus berkembang. Penggunaan teknologi tidak dilarang selama
pengguna tidak melenceng dari ajaran Islam.

Kata kunci : Perkembangan Handphone, Manfaat dan Mudharat handphone,


hukum handphone dalam islam,

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 87


A. Pendahuluan

Pada era ini, perkembangan teknologi informasi berkembang dengan


pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang informasi dan komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat
yang pendukung perkembangan tersebut, mulai dari sistem komunikasi
sampai dengan alat komunikasi.

Perkembangan teknologi informasi ini beriringan pula dengan


perkembangan masyarakat dar iyang tradisional menjadi modern, secara
otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju ke arah
globalisasi. Dapat dilihat dri cara masyarakat berkomunikasi yang tradisional
dalam penerimaan informasi dari jarak jauh memerlukan waktu yang lama,
Karena saat itu cara penyampaian informasi masih menggunakan cara yang
sederhaa yaitu surat menyurat.

Dengan seiringnya perkembangan teknologi, maka cara berkomuni-


kasi sudah pada tingkat yang lebih modern dengan hadirnya telepon
genggam. Salah satu kemajuan tenologi yang berkembang sangat pesat yaitu
telepon genggam atau biasa disebut handphone. Dengan adanya HP ini,
mempermudah manusia untuk berkomunikasi tanpa mengenal jarak.
Keungggulannyapun dapat dibawa kemanapun dan tidak perlu disambungkan
dengan kabel. Dengan kecanggihan teknologi, fungsi HP kini tidak hanya
sebagai alat komunikasi biasa, tetapi dapat juga mengakses internet,sms,berfo
to,dan lainnya.

Jadi, pembahasan ini memunculkan beberapa masalah.

1. Bagaimana Penggunaan hp dulu dan sekarang?

2. Bagaima manfaat dan mudharat penggunaan hp?

3. Bagaiman hukum hp dalam islam?

Jadi, pembahsan ini memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui perkembangan hp dulu dan sekarang

88 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dan mudharat dalam mengguna-kan
handphone dan mengetahui hukum hp di islam

B. Pembahasan

1. Penggunaan Handphone Dulu Dan Sekarang

Saat ini pengguna handphone, ponsel,atau telepon yang ada di dunia


semakin banyak dengan berbagai merek dan tipenya. Jika dulu ponsel hanya
digunakan untuk keperluan telepon dan SMS saja sekarang ini sudah banyak
hal yang bisa dilakukan dengan sebuah handphone. Selain itu HP kini tlah
menjadi kebutuhan, tidak hanya kalangan pekerja saja, tetapi para pelajar,
mulai dari siswa SMP sampai mahasiswa menggunakan fasilitas ini. Semakin
berkembangnya zaman penggunaan HP pun juga semakin berkembang. Jika
dulu penggunaan teknolgi HP tidaklah sama dengan sekarang, selain
merek,model dan harga yang berbeda penggunaannya pun juga berbeda.

Hp pada zaman dahulu sangat hemat di bandingkan dengan HP


zaman sekarang, HP zama dulu setelah di lakukan isi ulang baterai HP dapat
bertahan beberapa hari bahkan ada yang bisa mencapai satu minggu.
Bandingkan dengan HP di zaman sekarang yang hanya bisa bertahan
beberapa jam saja, butuh beberapa kali mengisi ulang untuk digunakan terus
menerus.

Selanjutnya HP pada zaman dahulu tanpa biaya tambahan, HP


zaman dulu tidak usah menggunakan biaya tambahan untuk mengoprasikan
secara total HPnya. Berbeda dengan sekarang yang butuh biaya tambahan.
Biya tambahan tersebut meliputi biaya paket internet,power bank dan sejenis
lainnya.

Di zaman dahulu pun hp tidak menyebabkan pengguna kecanduan,


HP zaman sekarang banyak fitur-fitur atau aplikasi yang menarik sehingga
dapat menyebabkan para penggunanya menjadi kecanduan,. Berbeda pada
zaman dahulu HP hanya bisa digunakan untuk SMS dan telepon itupun
digunakan untuk hal penting, sehingga tidak membut penggunanya tidak
kecanduan. (Ahmad Wahyudin, M Ilyas. 122)

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 89


HP zaman dulu lebih tahan banting, pada zaman dahulu HP tersebut
masih awet ketika tidak sengaja di banting atau sengaja dibanting,
bandingkan dengan sekarang yang mudah pecah mungkin retak apabila HP
tersebut terjatuh secara tidak sengaja dari saku atau kntong.

HP zaman dahulu lebih praktis penggunaannya, karena bentuk HP


zaman dulu tidak terlalu besar sehingga mudah dan raktis untuk dimasukkan
dalam kantong atau saku, selain HP zaman dulu tidak terlalu banyak
menggunakan bahan-bahan tambahan.

Hanphone dalam pandangan islam, sesungguhnya pesawat telepon


dengan segala kemudahannya telah memegang peran yang sangat penting
dan memberikan jasa yang besar berupa penghematan banyak hal, baik
waktu, biaya, dan transportasi.

Para ulama pun telah membahas masalah telepon ini beserta adab-
adab dalam menggunakan perangkat ini. Hal-hal apa saja yang perlu dijaga
dan penting untuk diperhatikan. Seorang diantaranya Syaikh Dr. Bakar
AbuZaid, beliau menulis sebuah kitab berjudul “ Adabu Hatif” (adab
menelepon) dengan sangat bagus dan mendapat pujian. Telepon genggam,
ponsel, sesungguhnya sama seperti telepon biasa. Hanya saja ponsel memiliki
beberapa fasilitas khusus yang tidak dimiliki telepon rumah biasa. Salah satu
yang membedakan adalah ponsel lebih bersifat pribadi dan hanya dipegang
oleh satunorang tertentu. Berbeda dengan telepon rumah yang biasanya
dipasang di tempat umum, misal rumah atau kantor.

Ada beberapa catatan penting agar penggunaan piranti ini lebih bijak
dan berhati-hati,sehingga pengguna piranti ini benar-benar memeberikan
manfaat seperti yang diharapkan serta tidak menyebabkan datangnya ke
mudharat-an bagi si empunya.

Dalam hal ini Islam berpandangan bahwa diharuskan para pengguna


hanphone ini mengetahuib bahwasanya islam menilai dari para pengguna
menggunakan hanphone dan akan bernilai mudharat apabila pengguna tidak
menggunakannya dengan bijak. Maka pada hal ini para ulama telah
merumuskan dan menentukan bagaimana pengguna memahami etik dan adab

90 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


menggunakan hanphone, maka dari berikut adalah beberapa adab untuk
menggunakan hanphone :

a. Menyingkat pembicaraan

Percakapan melalui media telepon hendaknya dilakukan


sesingkat mungkin untuk menghindari pemborosan uang atau pulsa.

b. Tidak menyusahkan penerima telepon

Misalnya menelepon orang dan mengujinya dengan


pertanyaan:

“apakah kamu mengenalku?”ketika dijawab “tidak” , malah mencela dan


menyalahkannya karena sudah tidak mengenalnya lagi atau karena tidak
meyimpan nomor ponselnya. Padahal isi penerima kadang lebih tua
darinya, lebih alim atau terpandang.

c. Mematikan ponsel atau tanpa nada saat memasuki masjid

Tujuannya agar tidak mengganggu orang yang shalat da


mengurangi kekhusu’an mereka. Jika terlupa mematikan ponsel atau
memasang mode silent, lalu tiba-tiba ada yang menelepon segerahlah
matikan atau hilangkan suaranya ketika itu juga.

d. Tidak menggunakan ponsel pada saat berada di majelis ilmu atau pada
forum –forum besar secara umum.

Karena hal itu bisa mengurangi wibawa majelis dan


mengganggu orang yang sedang menuntut ilmu. Menyakiti perasaan
pembicara yang sedang menyampaikan pelajaran atau materi dan
menimbulkan cercaan terhadap pengguna ponsel tersebut. Disarankan agar
tidak menelepon atau menjawab telepon ketika sedang berada dalam sutau
pertemuan yang dipimpin oleh orang yang mulia, diisi oleh pembicara
tunggal, atau terdapat orang yang lebih tua dan dimuliakan.

2. Manfaat dan Mudharat HP Menurut Pandangan Islam

HandPhone tidak ubahnya seperti alat- alat canggih lain yang


ditemukan manusia, dia memiliki dua mata bagaikan pedang yang memiliki
dua ujung, ujung pertama dapat digunakan untuk kebaikan, dan yang lain

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 91


untuk keburukan, tergantung kepada orang yang menggunakannya. (risalah
”al-Ahkam al-Fiqhiyah al-Muta’alliqah bistikhdam bil Hatif al-Naqqal. 1435)

Diantara manfaat dan mudarat handphone antara lain:

Manfa’athandphone: (uswatun{www.edukasi.kompasiana.com}. 2017)

1) Untuk mempermudah komunikasi

Handphone adalah alat komunikasi, baik jarak dekat maupun jarak


jauh dan merupakan alat komunikasi lisan atau tulisan yang dapat
menyimpan pesan dan sangat praktis untuk di pergunakan sebagai alat
komunikasi karena bisa dibawa kemana saja, sebab itulah handphone sangat
berguna untuk alat komunikasi jarak jauh semakin efektif dan efisien. Selain
perangkatnya yang bisa dibawa kemana-mana dan dapat dipakai di mana
saja. Seperti yang disebutkan di dalam hadis yang artinya: “Tidak ada dosa
yang Allah SWT lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia serta yang
tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan dzalim dan memutuskan tali
silaturrahmi” (HR At-Tirmidzi)

2) Untuk meningkatkan jalinan sosial

Di samping sebagai alat komunikasi handphone tersebut dapat


berfungsi untuk meningkatkan jalinan sosial karena dengan handphone
seseorang bisa tetap berkomunikasi dengan saudara yang berada jauh,
agar selalu menjaga tali silaturrahmi dan kerap kali hanphone ini juga
digunakan untuk menambah teman dengan orang lain.

3) Untuk menambah pengetahuan tentang kemajuan teknologi

Alat komunikasi handphone merupakan salah satu buah hasil dari


kemajuan teknologi saat ini, maka handphone tersebut dapat dijadikan
salah satu sarana untuk menambah pengetahuan tentang kemajuan
teknologi sehingga tidak dikatakan menutup mata akan kemajuan di era
globalisasi saat ini, jika kita amati saat ini feuture handphone sangatlah
lengkap sampai jaringan internet pun sudah bisa di akses dari
handphone. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengetahui apa yang
ada di sekeliling mereka dengan catatan handphone itu digunakan
dengan bijaksana. Seperti yang di sebutkan dalam hadis yang artinya:

92 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim” (HR Ibnu Abdil
Barr)

4) Sebagai alat penghilang stres

Salah satu tambahan dari handphone yaitu sebagai alat penghilang


stres. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa hndphone saat
ini sudah memiliki feature yang sangat lengkap seperti mp3, video,
kamera, televisi, radio, dan layanan internet. Sehngga feature tesebut
dapat menghilangkan stres.

Mudharat Handphone

a. Membuat malas belajar

Anak-anak yang sudah kecanduan handphone, maka setiap saatnya


hanya bermain handphone dan handphone. Mereka tidak lagi berfikir pada
yang lain, bagi mereka handphone merupakan teman setia yang setiap
kemana-mana selalu dibawa, rasanya tidak lengkap tanpa handphone
digenggamannya.

Keberadaan handphone memang sangat penting keberadaannya di


era globalisasi seperti sekarang ini. Tapijika handphone disalah gunakan
maka akan berdampak negatif yang akan menimbulkan kemalasan. seperti
yang disebutkan dalam hadist dari zaid bin arqam bahwasanya rasulullah
bersabda yang artinya:”Ya ALLAH aku berlindung kepada mu dari rasa
lemah dan malas, dari rasa takut, tua, dan bakhil, dan aku berlindung
kepadaMu dari siksa kubur dan fitnah hidup dan fitnah mati.”

b. Pemborosan

Dengan mempunyai alat komunikasi handphone, maka pengeluaran


akan bertambah, apalagi kalau handphone hanya dignakan untuk hal-hal
yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan. Dengan
anggaran orang tua yang sangat minim tapi memekasa orang tua-Nya untuk
dapat dibelikan handpone seprti yang disebutkan dalam al-Quran yang
artinya:”Sseungguhnya pemborosa itu adalah saudara-saudara setan dan seta
itu adalah sangat ingkar kepada tuhan-Nya.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 93


c. Sangat mempengaruhi sikap dan prilaku

Bagi seorang siswa jika tidak ada kontrol dari guru atau orang tua,
alat komunikasi bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang
menagandung unsur porno, dan sebaginya yang sama sekali tidak layak untuk
dilihat oleh seorang pelajar. Dan pada akhirnya sangat berpotensi
mempengaruhi sikap dan prilaku.

3. Hukum Handphone Dalam Islam

Diantara sekian banyak nikmat Allah yang dianugrahkan kepada


manusia adalah semakin canggihnya alat-alat komunikasi terutama
Handphone, alat ini menjadi satu- satunya sarana komunikasi yang paling
cepat perkembangannya di seluruh dunia. Hampir semua lapisan masyarakat
menggunakannya, baik laki- laki atau perempuan, muda atau tua, pejabat atau
orang biasa dan lain sebagainya.

HandPhone tidak ubahnya seperti alat- alat canggih lain yang


ditemukan manusia, dia memiliki dua mata bagaikan pedang yang memiliki
dua ujung, ujung pertama dapat digunakan untuk kebaikan, dan yang lain
untuk keburukan, tergantung kepada orang yang menggunakannya.

HandPhone adalah sekedar alat komunikasi yang bisa digunakan


untuk kebaikan dan bisa untuk keburukan, hukum asal HP adalah mubah/
boleh- boleh saja, dan bisa berubah hukumnya sesuai penggunaannya

Rasulullah bersabda, dalam Hadistnya berbunyi:

‫الحديث االول عن اميرالمؤمنين ابي حفص عمربن الخطاب رضي هللا عنه قال سمعت‬
‫ فمن كانت‬.‫ وإنما لكل امرىء ما نوى‬،‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول إنما األعمال بالنيات‬
‫ ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها‬،‫هجرته إلى هللا ورسوله فهجرته إلى هللا ورسوله‬
‫فهجرته إلى ما هاجر إليه ” رواه إماما المحدثين أبو عبدهللا محمد ابن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة‬
‫ وأبو الحسين مسلم بن الحجاح بن مسلم القشيري في صحيحيهما اللذيب هما‬،‫بن بردزبه البخاري‬
‫أصح الكتب المصنفة‬

94 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Dari Amirul Mukminin Abu Hafs Umar bin Khothob Rodhiyaallahu
‘anhu ia telah berkata: Saya pernah mendengar Rosuulullah Shollallahu

94 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


‘alaihi wa sallam bersabda: ” Sesungguhnya amal perbuatan tergantung
kepada niyatnya, dan bagi seseorang tergantung apa yang ia niyatkan. Maka
barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rosulnya [mencari
keridhoannya] maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rosulnya
[keridhoannya]. Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia
atau untuk menikahi wanita maka hijrahnya itu tertuju kepada yang
dihijrahkan.” [HR Imamnya Ahli Hadits Abu Abdillah Muhammad bin
Isma’il bin Ibrahim bin Mughiroh bin Bardizbah Al-Bukhori dan Abu Husein
Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi dalam kedua kitab shohihnya
yang merupakan kitab tershohih dari kitab kitab hadits yang ditulis.

Sekarang yang banyak menjadi pertanyaan oleh orang Islam adalah:

a. Hukum membawa Al-Qur’an ke toilet

Bagaimana hukum membawa Handphone yang ada aplikasi Al-


Qur’an kedalam toilet?. (http://www.nu.or.id/post/read/56821/bolehkah-
membawa-hp-berisi-aplikasi-al-qurrsquoan-ke-toilet 2017)

Hukum awal memegang dan membaca Al-Qur’an harus suci dari


hadast dan najis. Kemudian, Al-Qur’an harus diletakkan di tempat yang
layak sebagai bentuk pemuliaan terhadapnya. Oleh karena itu Ulama
melarang membawa Al-Qur’an dibawa ke dalam toilet. mengutip pendapat
Imam Al-Adzra’i. (Ibnu Hajar Al-Haitani. 155)

‫ور ٍة إجأ ََل اًل لَهُ َوتَك ِأري اما‬ َ ‫َف َونَحأ ِو ِه ا أل َخ ََل َء ِم أن‬
َ ‫غي ِأر ض َُر‬ ‫ َوا أل ُمت َّ ِجهُ تَحأ ِري ُم إ أد َخا ِل ا أل ُم أ‬:‫قَا َل أاْل َ أذ َر ِع ُّي‬
ِ ‫صح‬
Artinya : Imam Al-Adzra’i berkata : pendapat yang tepat adalah
haram membawa Mushhaf dan semisalnya ke dalam toilet tanpa dhorurot.
Ini dilakukan sebagai wujud pengagungan dan pemuliaan terhadap Mushaf.

Di sini perlu diperjelas tentang Mushhaf yang dimaksud dalam


kutipan di atas. Imam Nawawi Banten mengatakan tentang batasan Mushhaf
; Yang dimaksud dengan Mushhaf adalah setiap benda yang di sana terdapat
sebagian tulisan dari Al-Qur’an yang digunakan untuk belajar seperti kertas,
kain, plastik, tiang, tembok, dan lain sebagainnya. (Nihayatun Zain. 32).

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 95


Masalahnya kemudian, sekarang banyak Software Al-
Qur’an yang terdapat dalam PC, laptop dan Handphone/Smartpho-ne yang
bisa kita baca dan juga bisa kita gunakan untuk belajar. Apakah Software
tersebut dihukumi seperti Mushaf dan bagaimana hukum membawanya ke
dalam toilet? Dalam hal ini, ulama kontemporer menjawab pertanyaan
tersebut sebagaimana yang terdapat dalam fatwa-fatwa kontemporer yang
dikompilasikan dalam kitab Mauqi’ul Islam. (Mauqi’ul Islam. 53 )

Artinya: Handphone atau Smartphone yang di dalamnya terdapat Al-


Qur’an baik yang tampak sebagai tulisan atau berupa audio tidak dihukumi
sebagai mushhaf. Oleh karena itu boleh memegangnya dalam keadaan hadats
dan juga boleh membawanya ke dalam toilet. Ini disebabkan tulisan Al-
Qur’an yang tampak di HP/Smartphone tidak seperti tulisan dalam Mushhaf,
tulisan tersebut adalah getaran listrik atau pancaran sinar yang bisa nampak
dan bisa hilang serta bukan merupakan huruf yang tetap. Lebih dari itu,
dalam HP/Smartphone terdapat banyak program atau data selain Al-Qur’an.

b. Salat sambil membaca qur’an dari HandPhone

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum salat sambil membaca


al-Qur’an dari mushaf al-Qur’an;

1) Pendapat pertama, tidak boleh secara total, baik imam atau


makmum, dengan alasan – ”Salat itu adalah sesuatu yang menyibukkan”,
sedangkan membawa mushaf (dari HP atau dari yang lainnya) mengharuskan
gerakan yang banyak dan ini bisa membatalkan salatnya, padahal gerakan itu
tidak terpaksa

2) Pendapat ke dua, makruh dalam salat fardhu, dan diberi


keringanan dalam salat sunnah di permulaan salat sunnah,alasannya
”dima’afkan dalam salat sunnah dan tidak dima’afkan dalam salat wajib” (as-
Sarkhasi, al-Mabsuth 2/356).

96 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


3) Pendapat ke tiga, dan inilah yang paling kuat, dimakruh-kan
dalam salat fardhu, dan dibolehkan dalam salat sunnah, pendapat ini memiliki
beberapa alasan, diantaranya;

a) Aisyah mempunyai budak Dzakwan mengimaminya dengan mushaf.

b) Gerakan tersebut sangat sedikit dan ada kebutu-han

c) Karena manusia senang jika bacaan imamnya bagus, dan jika dia
membutuhkan untuk membawa mushhaf supaya bacaannya lebih bagus,
maka hal itu dibolehkan. (Al-Ahkam al-Fiqhiyah al-Muta’alliqah
bistikhdam bil Hatif al-Naqqal,. 91-93)

C. Larangan Menggunakan ringtone berupa lagu- lagu dan musik

Pemilik HP, mau- tidak mau harus memilih rigtone untuk nada
panggilan dan SMS yang masuk, akan tetapi seorang muslim tidak boleh
memilih ringtone sesuka hatinya, tetapi harus memilih ringtone yang tidak
bertentangan dengan syari’at.

Adapun lagu- lagu/nyanyian- nyanyian tanpa musik, maka ada


perbedaan ulama dalam hal ini, ada yang melarangnya secara total dan ada
yang sebaliknya, akan tetapi pendapat yang lebih kuat adalah, jika terpenuhi
beberapa syaratnya, maka dibolehkan. (Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Nur Ala
ad-Darb. 337) diantara syaratnya;

a) Hanya dengan beberapa kata saja seperti satu bait atau dua bait sya’ir saja.
( Syaikh Ibnu Baz dalam Fatawa Nur Ala ad-Darb no.12312.)

b) Tidak dijadikan kebiasaan sehari- hari, tetapi hanya suatu saat saja, seperti
ketika merindukan keluarganya, untuk menyemangati diri, untuk
menghilangkan lelahnya perjalanan, dan semisalnya, dan hal ini tidak

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 97


boleh melalaikannya dari al-Qur’an dan assunnah. (Muhammad
Nasiruddin al-Albani, Ibnu Utsaimin. No 337).

c) Kata- kata yang diucapkan adalah kata- kata yang baik bukan kata- kata
kotor, bukan tentang syahwat, bukan tentang keindahan wanita dan
menjurus kepada persetubuhan atau perselingkuhan.

d) Tidak dengan suara yang mengundang fitnah, dan tidak menghalangi dari
kewajiban seperti meninggalkan salat dan semisalnya. (Muhammad bin
Salih al-Utsaimin no.208630)

e) Tidak membebani diri dengan mempelajari alunan nyanyiannya, berkata


Imam Syatibi. (al-Qaulul Rasyid fi Hukmil Ma’azif wal Ghina’ wan
Nasyid, Hlm.19)

”Orang arab dahulu tidak tahu cara menyanyi seperti orang


sekarang, mereka sekedar melantunkan sya’ir saja, tidak mempelajari
notasi- notasi lagunya, mereka membaguskan suara dan
memanjangkannya seperti kebiasaan orang arab yang tidak mengetahui
notasi, sehingga tidak terlena dengan goyangan- goyangan yang
melupakan, akan tetapi hanya untuk membakar semangat, seperti lantunan
syair Abdullah bin Rawahah dihadapan Rasulullah, katanya;

”Kamilah yang mengikat bai’at kepada Muhammad untuk berjihad


selama hayat dikandung badan”.Lalu Nabipun menjawab;”Ya Allah tiada
kebaikan kecuali kebaikan akhirat Ampunilah kaum anshar dan
muhajirin.” (HR.Bukhari. 2680)

D. Hukum menjadikan a-Qur’an, atau adzan sebagai ringtone

Ada orang mengatakan bahwa ringtone al-Qur’an dan adzan lebih


baik dari pada lagu- lagu dan musik, akan tetapi anggapan ini perlu
diluruskan, karena beberapa hal;

1) Syaikh Salih al-Fauzan, mengatakan,” (menggunakan suara


adzan atau al-Qur’an sebagai ringtone) itu termasuk merendahkan adzan,
98 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B
dzikir dan ayat- ayat al-Qur’an, (ini semua) tidak boleh dijadikan sebagai
ringtone. Jika ada yang mengatakan bahwa ini lebih baik daripada
ringtone musik, maka (jawabnya), tidak ada yang memaksamu untuk
mengguna-kannya, tinggalkan (ringtone musik), pakailah ringtone yang
biasa yang bukan musik dan bukan al-Qur’an, cukupkan dengan suatu
(tanda) yang dapat memberitahumu akan adanya panggilan masuk.”(dari
rekaman Liqa’ al-Maftuh ma’a Syaikh Salih al-Fauzan 23/10/1426 H)

2) Majlis Ulama Indonesia (MUI) juga melarang ringtone berupa lantunan


ayat- ayat al-Qur’an, melalui Wakil Sekjen MUI, beliau
menegaskan,”Ringtone ayat- ayat suci al-Qur’an
itu dilarang,” beliau memberi alasan dengan ucapannya,”ponsel bisa saja
berdering saat dibawa ke toilet.” Dia juga mengungkapkan,”Bahwa ayat-
ayat suci al-Qur’an juga nama Allah, tidak boleh disebut dalam toilet.”
(m.tribunnews.com/Ramadan/2017/07/15mui-ayat-al-quran)

3) HP yang berdering dengan ringtone ayat- ayat al-Qur’an, baisanya


langsung dimatikan oleh pemiliknya, dan ayat- ayat suci al-Qur’an tidak
akan didengar apalagi di hayati, biasanya justru diputuskan meskipun
bacaan belum tuntas, maka ini dikawatirkan termasuk mengabaikan ayat-
ayat Allah dan mendahulukan perkataan manusia. ( al-Ahkam al-Fiqhiyah
al-Muta’alliqah bistikhdam bil Hatif al-Naqqal, hlm.48.)

E. Pandangan pesantren pada Handphone

Saat ini handphone sangat booming, baik itu dikalangan


pedesaan atau perkotaan. Seakan-akan semua orang mengidolakannya. Lalu,
bagaimana dengan santri yang ada dipondok pesantren yang diperbolehkan
membawa handphone? Menurut penulis, hal itu boleh-boleh saja, asalkan
waktunya dibatasi. Sebab, santri wajib mengikuti kegiatan yang sudah
diwajibkan bagi mereka. Sekiranya meskipun mereka membawa handphone
tidak mengganggu kegiatannya di pesantren.

Kebanyakan, para kyai tidak memperbolehkan santrinya membawa


handphone dengan maksud agar lebih fokus pada pelajaran yang ada
dipesantren dan tidak terpengaruh pada kehidupan diluar. Karena maraknya

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 99


kerusakan moral akibat media sosial yang sekarang sangat mudah di akses
melalui handphone.

Akan tetapi menurut penulis, tidak ada salahnya memperbolehkan


santri membawa dan mengaplikasikan handphone asal dibatasi hanya boleh
pada waktu tertentu, penulis berpendapat seperti itu bukan bermaksud
memberi kebebasan pada santri agar bisa mengakses hal-hal yang tidak baik,
tetapi membiasakan santri bersikap jujur dalam hal apapun termasuk dengan
fsilitas handphone yang diperbolehkan tersebut. Sejauh mana santri itu jujur
dalam menjaga amanah yang diberikan.

100 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Kesimpulan

Dalam perkembangan HP yang pesat seperti ini banyak pengguna


yang kelewat batas. Hal-hal yang harusnya dikerjakan malah ditinggalkan
lebih memilih memerhatikan handphonenya. Dalam hal ini seharusnya
pengguna tidak kelewat batas, bisa memilah mana hal yang seharusnya
didahulukan dan mana yang harus diperhatikan.

Manfaat handphone sangatlah banyak bagi para pengguna, misalnya


untuk bisnis, alat komunikas, dan lainnya, akan tetapi, jangan hanya
memerhatikan manfaatnya saja, mudhorotnya juga harus di perhatikan, sebab
terkadang seseorang lengah setelah mereka mendapat kenyamanan diantara
salah satu mudharatnya adalah boros, menciptakan kebiasaan buruk yaitu
males, dan lain sebagainya.

Hukum handphone dalam islam adalah mubah, tergantung pengguna


itu sendiri. Hukum bisa berubah sesuai dengan perbuatan penggunanya, jika
di gunakan untuk hal baik, maka akan membawa manfaat dan pahala
tersendiri, begitupun sebaliknya, jika digunakan untuk hal yang salah ya akan
membawa petaka bagi penggunanya. Semua tergantung niatnya.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 101


Blibiography

http://www.nu.or.id/post/read/56821/bolehkah-membawa-hp-berisi-aplikasi-
al-qurrsquoan-ke-toilet

http://www.assunnahpasuruan.com/fiqih/fiqih-hand-phone

Ibn Hajar Al-Haitami, (kitab Mughnil Muhtaj).

Al-Ahkam al-Fiqhiyah al-Muta’alliqah bistikhdam bil Hatif al-Naqqal,

Lihat Hukmul Ghina’ bi Duni Alah, Muhammad Nasiruddin al-Albani


(www.muslim .org/vb/showthread.php), dan Fatawa Nur Ala ad-Darb,
Ibnu Utsaimin dalam kaset rekaman no.337, side A)

Lihat perkataan Muhammad bin Salih al-Utsaimin no.208630


(fatwa.islamweb.net)

al-Qaulul Rasyid fi Hukmil Ma’azif wal Ghina’ wan Nasyid.

tribunnews.com/Ramadan/2017/07/15mui-ayat-al-quran

Lihat al-Ahkam al-Fiqhiyah al-Muta’alliqah bistikhdam bil Hatif al-Naqqal.

Al-Ahkam al-Fiqhiyah al-Muta’alliqah bistikhdam bil Hatif al-Naqqal,. 91-


93.

Simak lebih rinci perkataan Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Nur Ala ad-Darb,
kaset no.337, side A.

Lihat perkataan Syaikh Ibnu Baz dalam Fatawa Nur Ala ad-Darb no.12312.

102 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG
PORNOGRAFI TERHADAP PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL

Nur Aini
( Aini.nyin2013@gmail.com)
Indriani
(yndry0103@gmail.com)
Firda Surayyah
(Firdasurroya@gmail.com)

Abstrak
Pokok permasalahan penelitian adalah, Bagaimana Tinjauan Hukum Islam
dan Undang-Undang pornografi terhadap Pornografi di Media Sosial. Pokok
masalah tersebut selanjutnya dijabarkan dalam beberapa masalah, yaitu
membahas tentang hakikat dan bentuk-bentuk pornografi di media sosial,
dampak tayangan pornografi dikalangan masyarakat, dan tinjauan hukum
Islam dan Undang-Undang pornografi terhadap pornografi. Beberapa
masalah tersebut muncul dengan menggunakan penelitian melewati studi
kepustakaan. Penelitian tersebut diambil dari beberapa dokumen, berupa
data-data yang diperoleh dari perpustakaan melalui penelitian buku-buku
literature, media internet atau alat elektronik lainnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2008 Tentang Pornografi pada Bab I Ketentuan UmumPasal I Ayat
I, yang dimaksud dengan pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto,
tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak
tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi
atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi
seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Dalam tinjauan
hukum Islam pornografi secara tegas dilarang dan merupakan perbuatan yang
haram. Hal ini dapat dilihat pada QS.al-Nur/24:30-31 yang menekankan dua
pokok yaitu penahanan pandangan dan menjaga organ seksual. Demikian
pula QS.al-Isra’/17:32 tentang larangan mendekati zina, serta hukuman bagi
pelaku zina QS.an-Nur/24:2. Dalam Islam pornografi dikaitkan dengan
perbuatan zina, dan memberikan hukuman yang berat kepada pelaku zina.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 103


Karena kejahatan pornografi tidak ada secara langsung yang
mengatur hukumnya dalam hukum Islam. Untuk itu, pemerintah dan MUI
harus tegas dalam mengambil keputusan untuk menentukan hukuman
terhadap pelaku tindak pidana pornografi. Kepada seluruh masyarakat harus
membantu pemerintah untuk mencegah berbagai macam tindak pidana
pornografi, karena pornografi sangat meresahkan masyarakat.

Kata Kunci : Tinjauan, Hukum Islam, Undang-undang Pornografi, Pornogra


fi, Media Sosial

104 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


A. Pendahuluan

Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan


Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika, ahklak mulia,
kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menghormati kebinekaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta melindungi harkat martabat manusia setiap warga
Negara.

Prinsip Negara hokum dilihat dari aspek pelaksanaan hukum


mengandung arti, segala tindakan pemerintah dan tindakan masyarakat harus
selalu sesuai dengan hukum yang berlaku. Apabila perilaku atau tindakan
masyarakat tersebut menyimpang atau tidak sehaluan dengan hukum, maka ia
bertentangan dengan hukum. Dengan demikian, di dalam penyelenggaraan
pemerintahan, segala tindakan pemerintah harus selalu berdasarkan asas
umum pemerintahan yang baik. Saat ini, media sosial telah membentuk
masyarakat dengan kebudayaan baru. Masyarakat yang tak lagi dihalangi
oleh batas-batas teritorial antara negara yang dahulu ditetapkan. Masyarakat
baru dengan kebebasan beraktivitas dan berkreasi yang paling sempurna.
Namun, di balik kegemerlapan itu, media sosial juga melahirkan keresahan-
keresahan baru, di antaranya muncul perkembangan penyebaran pornografi
dengan situs-situs porno dalam berbagai tampilan situs yang sangat
menggoda, yang memberikan pengaruh buruk terhadap moral dan
kepribadian bangsa dan kepribadian luhur bangsa Indonesia sehingga
mengancam kehidupan dan tatanan sosial masyarakat Indonesia.(Neng
Djubaedah, 2009:345)

Berkembangluasnya pornografi ditengah masyarakat juga


mengakibatkan meningkatnya tindak susila. Pada awalnya ketika masyarakat
belum terbuka seperti sekarang ini, begitupula media massa dan teknologi
komunikasi belum berkembang seperti saat ini, semua bentuk pencabulan
atau tindakan-tindakan yang jorok dengan menonjolkan objek seks disebut
dengan kata porno. Kemudian ketika ide-ide porno itu sudah dapat dilukis
atau diukir pada lembaran-lembaran kertas atau kanvas dan terutama ketika
penemuan mesin cetak di abad ke-14, sehingga masyarakat telah dapat

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 105


memproduksi hasil-hasil cetakan termasuk gambar-gambar porno, maka
istilah pornografi menjadi sangat sering digunakan untuk menandai gambar-
gambar porno sampai saat ini. (H.M. Burhan Bungin, 2013:341-342)

Pornografi sudah banyak kita kenal, bahkan konsep pornografi ini


paling umum dikenali, karena sifatnya yang mudah dikenal mudah
ditampilkan, dan mudah dicerna. Pornografi sebagai sesuatu yang dianggap
lumrah dalam budaya barat, ditengah-tengah budaya Timur, hal itu dianggap
sebagai sesuatu yang melanggar norma. Sehingga tindakan pornografi di
anggap sebagai sebuah tindak pidana. Namun demikian, pornografi
sebagaimana yang dijelaskan dalam hukum positif di Indonesia memiliki
perbedaan dengan pandangan Islam.

Perbedaan itu menyangkut masalah batasan (kapan sesuatu


dianggap pornografi). Sedangkan dalam pasal 1 ayat 1 UU No. 44 Tahun
2008, Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk
pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi atau pertunjukan di
muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang
melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Jika dicermati redaksi pasal tersebut, sesungguhnya telah


menjelaskan rumusan yang cukup sempurna tentang tindak pidana
pornografi. Namun, yang menjadi masalah adalah sebuah tindakan akan di
anggap sebagai sebuah tindakan pornografi jika tindakan tersebut melanggar
norma kesusilaan dalam masyarakat. Ini berarti bahwa meskipun sebuah
tindakan objektif merupakan sebuah tindakan pornografi, namun jika
tindakan tersebut tidak bertentangan dengan norma kesusilaan dimana
tindakan tersebut terjadi, maka hal itu tidak dianggap sebagai tindakan
pornografi. Misalkan sebuah media massa di Papua yang berisi tentang foto
seorang wanita yang memakai pakaian koteka (adat Papua), maka gambar
tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pornografi, karena tidak bertentangan
dengan norma kesusilaan yang ada di daerah Papua. Hal tersebut diataslah
yang membedakan antara pornografi dalam tinjauan hukum Islam dan hukum
positif dalam Undang-Undang no. 44 tahun 2008 tentang pornografi. ( Neng
Djubaedah: 346)

106 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Dalam pandangan hukum Islam, hukum agama (dalam artian
Syariat) merupakan hukum Allah yang bersifat Absolut, berlaku universal
dan tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Sehingga hukum Islam
yang diberlakukan di suatu tempat akan sama dengan hukum Islam yang
diberlakukan di tempat lain dan dalam waktu yang berbeda.

Pentingnya sebuah pembahasan dari permasalahan-permasalahan


yang kontemporer merupakan suatu keharusan. Karena sampai sekarang
belum ada sebuah solusi atau formula untuk mengetahui batasan-batasan dan
penyelesaian dalam pornografi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah


pokok pembahasan yaitu, bagaimana tinjauan hukum islam dan undang-
undang pornografi terhadap pornografi di media sosial. Agar pembahasan ini
terfokus pada permasalahan maka penulis merumuskan beberapa masalah
yang perlu mendapat pembahasan dan pemecahan dalam skripsi ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana hakikat pornografi itu sendiri, faktor-faktor yang
menyebabkan munculnya pornografi, sejarah, dan klasifikasi
pornografi menurut Undang-Undang pornografi ?
2. Bagaimana pengertian dan tujuan hukum Islam dan undang-undang
tentang pornografi, pengertian dan sejarah media sosial, serta bentuk-
bentuk pornografi ?
3. Bagaimana dampak tayangan pornogarfi dan tinjauan hukum Islam dan
Undang-Undang pornografi terhadap pornografi di media sosial ?
Adapun tujuan pembahasan masalah adalah untuk :

1. Memahami hakikat pornografi itu sendiri, faktor-faktor yang


menyebabkan munculnya pornografi, sejarah, dan klasifikasi
pornografi menurut Undang-Undang pornografi.
2. Memahami pengertian dan tujuan hukum Islam dan undang-undang
tentang pornografi, pengertian dan sejarah media sosial, serta bentuk-
bentuk pornografi.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 107


3. Memahami dampak tayangan pornografi dan tinjauan hukum Islam dan
Undang-Undang pornografi terhadap pornografi di media sosial.

108 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Pandangan Umum Tentang Pornografi

A. Pengertian Pornografi
Istilah atau kata pornografi merupakan kata yang berasal dari bahasa
Yunani, yakni porne yang artinya pelacur dan graphein yang artinya
ungkapan. Jadi berdasarkan asal katanya, pornografi berarti ungkapan pelacur
atau yang merujuk kepada segala karya, baik yang dituangkan dalam bentuk
tulisan atau lukisan yang menggambarkan pelacur. Sedangkan istilah porno
bisa mencakup baik tulisan, gambar, lukisan maupun kata-kata lisan, tarian
serta apa saja yang bersifat cabul.(Tjipta Lesmana, 1995: 70)

Arti pornografi menurut asal katanya tersebut, dari waktu ke waktu


juga mengalami perubahan makna. Dalam artian makna pornografi itu sendiri
secara bahasa dipengaruhi oleh perubahan dalam kehidupan sosial atau
bahkan dipengaruhi oleh pergeseran cara pandang masyarakat. Dalam kamus
besar bahasa Indonesia, kata pornografi diartikan sebagai penggambaran
tingkah laku secara erotis dan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan
nafsu birahi atau bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata
dirancang untuk membangkitkan nafsu birahi. Jadi, jika dicermati makna
pornografi yang dirumuskan dalam kamus bahasa Indonesia, menekankan
adanya maksud untuk membangkitkan birahi. ( Departemen Pendidikan
Nasional KKBI, 2008:1094) Olehnya itu, suatu penggambaran bagaimanapun
vulgarnya tidak akan dikategorikan sebagai pornografi jika pelaku tersebut
tidak ada niat atau maksud untuk membangkitkan birahi.

Berbeda dengan makna pornografi yang dikemukakan di atas, dalam


perspektif hukum pornografi memiliki makna tersendiri. Pasal 1 ayat 1
Undang-Undang No 44 tahun 2008 tentang pornografi menjelaskan
pengertian pornografi sebagai berikut:

“Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk
gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,
animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan
komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi atau pertunjukan
di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual atau melanggar
nilai-nilai kesusilaan dan masyarakat”.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 109


Dr. H.B. Jassin, kritikus sastra beken yang pada tahun 1994
memperoleh anugerah Bintang Maha Putera dari Pemerintah, berpendapat
bahwa pornografi adalah setiap hasil tulisan atau gambar yang ditulis atau
digambar dengan maksud sengaja untuk merangsang seksual. Sifat dari
pornografi menurut Jassin, adalah yang membuat fantasi pembaca menjadi
bersayap dan kekelaminan yang menyebabkan syahwat berkobar-kobar.
Meskipun demikian, untuk menilai apakah suatu karya tulisan atau gambar
termasuk porno atau tidak, menurut Jassin, kita harus membaca atau
melihatnya secara keseluruhan.

Sementara itu, menurut Abu al-Ghifari, pornografi adalah tulisan,


gambar, lukisan, tayangan audio visual, pembicaraan, dan gerakan-gerakan
tubuh tertentu secara vulgar yang semata-mata untuk menarik perhatian
lawan jenis. Mencermati pandangan al-Ghifari ini, pada dasarnya pornografi
diartikan sebagai penggambaran atau gerakan-gerakan tubuh tertentu secara
vulgar melalui instrumen media massa, elektronik maupun media sosial
dengan tujuan menarik perhatian lawan jenis. Jadi, maksud atau tujuan
penggambaran tersebut senantiasa menjadi barometer dalam menentukan
sebuah perbuatan dapat dikategorikan sebagai pornografi.

Dari penjelasan pengertian pornografi yang dikemukakan di atas,


maka dapatlah ditarik kesimpulan tentang pengertian pornografi, yakni suatu
pertunjukan yang memuat pencabulan dan eksploitasi seksual yang
melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat dengan melalui media
elektronik, baik berupa gambar, sketsa, ilutrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk
pesan lainnya melalui bentuk media komunikasi. Jadi, sederhana pornografi
itu merupakan penggambaran tentang hal-hal yang bersifat cabul yang
dilakukan dengan perantaraan media massa atau media komunikasi. Hal
inilah yang membedakan antara pornografi dan pornoaksi. Kalau pornoaksi
langsung dilakukan oleh seseorang tanpa perantara media massa atau
komunikasi, sementara pornografi mensyaratkan adanya mediator baik
berupa visual atau audio visual. Dengan kata lain, pornografi adalah
pornoaksi yang termuat dalam media (lewat perantaraan media).(Tjipta
Lesmana:75).

110 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


B. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pornografi

Faktor seseorang mudah mengakses pornografi di media sosial


adalah yang menyebabkan pornografi di media sosial semakin marak terjadi
dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Adapun beberapa faktor
penyebab terjadinya pornografi bagi masyarakat, yakni:
1. Minimnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak
remaja. Pendidikan merupakan suatu aktivitas untuk mengembangkan
seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata
lain, pendidikan tidak hanya berlangsung dikelas, tetapi berlangsung pula
diluar kelas. Namun pendidikan anak dijaman sekarang mulai rentang karena
kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak itu sendiri. Dari
sekian banyak orang tua hanya sedikit saja yang melibatkan diri dalam
pendidikan anaknya. Karena kesibukan orang tua itu sendiri sehingga
aktifitas yang dilakukan anak disekolah atau diluar sekolah kurang diketahui.
Padahal orang tua adalah guru pertama kita dalam menaiki tangga kehidupan.
Dalam era modernisasi sekarang ini, peran penting orang tua sangat
dibutuhkan. Berkenaan dengan perkembangan kecanggihan teknologi,
sesuatu yang tidak dapat dihindari bahwa teknologi berkembang dengan
pesat sehingga penggunaannya banyak digunakan tidak semestinya.
Teknologi yang paling sering digunakan para anak muda sekarang adalah
akses konten pornografi melalui media sosial yang mudah ditemui, padahal
pemerintah sudah mengeluarkan Undang-Undang pornografi, tetapi masih
saja mereka kerap mengakses konten yang berbau negatif yang jelas dapat
merusak moral sang anak. Minimnya perhatian orang tua menjadi salah satu
faktor penyebab terjadinya pornografi dan pornoaksi. Bukan hanya perhatian
dalam hal edukasi, tapi juga dalam hal etika.
2. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan semakin
mudah di akses. Berkembang pesatnya teknologi yang semakin hari semakin
berkembang tersebut, tentu saja punya dampak positif dan juga negatif, oleh
karena itu penting untuk di buat suatu sistem pengawasan dan bimbingan
bagi mereka agar dampak negatifnya dapat di hindari dan dampak positif dari
teknologi tersebut semakin di rasakan. Di antara dampak positif dari
teknologi adalah anak dan remaja dapat belajar mengembangkan
keterampilan teknis dan sosial yang sangat di butuhkan di zaman digital

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 111


seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,
bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
a. Dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
b. Kemudahan memperoleh informasi, kemudahan untuk
memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu
manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu
internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
c. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan.
Dengan kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke
tempat penawaran atau penjualan karena dapat di lakukan lewat
internet. Sementara itu dampak negatif dari teknologi yang
semakin modern dan tanpa biaya yang mahal adalah
memungkinkan penggunanya untuk dapat mengakses informasi
dengan sangat cepat. Maka dengan bantuan media sosial yang
dapat diakses lewat internet, video maupun gambar pornografi
tersebut dapat tersebar luas dengan hitungan menit kesemua daerah
di seluruh nusantara. Penyebaran video maupun gambar tersebut
semakin meluas dengan bantuan koneksi data yang juga semakin
canggih, seperti bluetooth dan dari PC ke handphone atau
sebaliknya. Dengan perkembangan handphone yang telah banyak
di gunakan oleh anak-anak sekarang terutama para remaja,
memudahkan mereka mengakses situs-situs porno, dan banyak
dilakukan sampai ke kamar tanpa pengawasan orang tua.
3. Keterbatasan pengetahuan tentang agama. Pada dasarnya,
agama adalah landasan seseorang dalam menjalani kehidupan ini. Tiap-tiap
agama mempunyai aturan sendiri-sendiri mengenai perintah dan larangan.
Dalam kehidupan, seseorang harus selalu berada pada jalur yang benar yakni
jalur yang sudah diatur dalam kitab suci agama. Dengan dilandasi keimanan
yang baik, diharapkan orang tersebut akan kuat menjalani arus tajam dalam
kehidupan ini. Pengetahuan tentang agama juga merupakan salah-satu
penyebab terjadinya pornografi, baik berupa kekerasan seksual maupun
pelecehan seksual. (http://www.gurupendidikan.com/21-ciri-pengertian-
mediasosial-menurut para ahli dampak- positif-negatifnya/ . : 2017)

112 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


C. Awal Mula Munculnya Pornografi

Masalah tubuh perempuan sebagai objek porno, sebenarnya telah


lama menjadi polemik dihampir semua masyarakat disebabkan karena
adanya dua kutup dalam menilai tubuh manusia (terutama perempuan)
sebagai objek seks.

Pertama: kelompok yang memuja-muja tubuh sebagai objek seks serta


merupakan sumber kebahagiaan, kesenangan, keintiman, status sosial, dan
seni. Kelompok ini memuliakan seks sebagai karunia Tuhan kepada
manusia. Seks juga dipandang sebagai sumber ketenangan batin, sumbert
inspirasi bahkan sala satu tujuan akhir perjuangan manusia. Kedua:
kelompok yang menuduh seks sebagai objek maupun subjek dari sumber
malapetaka bagi kaum perempuan itu sendiri. Kelompok ini diwakili pula
oleh dua aliran pemikiran yakni:

a. Kelompok yang mewakili pemikiran fesimis radikal, yang menganggap


jenis kelamin sebagai sumber persoalan seksisme (diskriminasi sosial
berdasarkan jenis kelamin) dan ideologi patriarki. Pemikiran ini
menuduh laki-laki secara biologis maupun politis menguasai tubuh
perempuan, laki-laki memiliki “fisik yang lebih kuat” untuk
memperlakukan perempuan sebagai objek seks mereka. Laki-laki juga
secara politis telah menciptakan ideologi patriarki sebagai dasar
penindasan yang merupakan sistem kirarki seksual di mana laki-
lakimemiliki kekuasaan superior dan privillege terhadap perempuan.
b. Kelompok lain yang menamakan diri mereka sebagai feminis marxis
melihat bahwa ideologi kapitalis adalah sumber penguasaan seks
terhadap perempuan. Jatuhnya status seks perempuan disebabkan
karena perubahan dalam system kekayaan. Era private property, yaitu
era hewan piaraan dan pertanian sebagaimasa awal penciptaan suplus
yang kemudian menjadi awal bagi perdagangan dan produksi untuk
perdagangan, maka mereka menguasai hubungan social dan politik,
sedangkan perempuan direduksi sebagai bagian dari property, dengan
demikian laki-laki memiliki kontrol terhadap seks atas perempuan
sebagai bagian dari kekuasaan sosial laki-laki

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 113


Pemikiran-pemikiran di atas mendasari semua argumentasi dan
polemik tentang seks sebagai objek porno di masyarakat baik sebagai alasan
memuja-muja seks maupun alasan penguasaan objek seks. Walaupun kedua
alasan itu hanya berbeda pada cara mereka mengeksploitasi seks, akan tetapi
target eksploitasi tetap saja adalah seks sebagai objek. Dengan demikian dari
masa ke masa, masyarakat terus berpolemik tentang seks di antara dua kutup
itu. Pada tahun 2 sebelum masehi, pujangga Romawi Ovidius menerbitkan
buku Seni Cinta, yang isinya adalah memuji-muji seks. Baru kemudian pada
awal tahun masehi seks sebagai suatu kebebasan dan kesenangan jasmani
semata, dicela Santo Agustinus, seorang guru retorika. Pada umumnya
perubahan sikap masyarakat menerima seks secara terbuka, secara
revolusioner baru pada abad ke 20-21 ini. Sebelum itu seks selalu dipandang
oleh banyak masyarakat sebagai perilaku yangtertutup.

Pada sisi lain dari kehidupan masyarakat kota, dijumpai beberapa


wanita lebih senang dieksploitasi atau mengeksploitasi dirinya sebagai objek
porno. Wanita lebih senang menonjolkan bagian-bagian tubuhnya untuk
menjerat lawan jenisnya. Bentuk tantangan seperti ini adalah sisi lain dari
subjektivitas wanita dalam memperlakukan perilaku seksnya, serta
bagaimana mereka menempatkan tingkah laku tersebut pada makna porno
yang sesungguhnya.

Melihat bahwa wacana porno itu selalu ditanggapi secara subjektif


menurut konteks nilai yang berlaku di masyarakat dan dalam kurun waktu
tertentu, maka perdebatan-perdebatan tentang persoalan seks dan hal ihwal
yang berhubungan dengannya, harus dimulai dari pandangan intrasubjektif
maupun intersubjektif tentang makna sebenarnya dari porno yang
diperdebatkan itu. Perdebatan harus menjawab persoalan-persoalan porno
berdasarkan konsensus nilai dalam masyarakat Indonesia mengenai makna
porno itu sendiri. Paling tidak harus dapat menjawab bahwa pertama
pemaknaan porno di suatu masyarakat dapat menggeserkan konseptualisasi
seks secara normatif, di mana seks sebagai sesuatu yang sakral menjadi seks
yang dipahami sebagai komoditas. Kedua eksploitasi seks dalam berbagai
aspek porno akan mengundang syahwat bagi lawan jenis, sehingga perilaku
porno tidak dapat dihindari. Kedua aspek tersebut dapat membawa
masyarakat, dan karena itu kedua aspek diatas dipandang bertentangan

114 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


dengan konsensus nilai-nilai seksual masyarakat Indonesia. (Tjipta
Lesmana:80)

1. Klasifikasi Bentuk Pornografi Menurut Undang-Undang Pornografi


Secara garis besar membagi wacana porno ke dalam beberapa
bentuk porno, yaitu pornografi, pornoteks, pornosuara dan pornoaksi.
2. Pornografi dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No 44 tahun 2008
tentang pornografi adalah “pornografi adalah materi seksualitas yang
dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto,
tulisan,suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan,
gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk
media komunikasi atau pertunjukan di muka umum, yang dapat
membangkitkan hasrat seksual atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dan
masyarakat”.
3. Pornoteks adalah karya kecabulan yang mengangkat cerita berbagai versi
hubungan seksual dalam bentuk narasi, konstruksi cerita, testimonial atau
pengalaman pribadi secara detail atau vulgar, termasuk pula cerita porno
dalam buku-buku komik, sehingga pembaca merasa seakan-akan ia
menyaksikan sendiri, mengalami atau melakukan sendiri peristiwa
hubungan-hubungan seks itu. Penggambaran yang detail secara narasi
terhadap hubungan seks ini menyebabkan terciptanya theatre of the mind
pembaca tentang arena seksual yang sedang berlangsung, sehingga fantasi
seksual pembaca menjadi menggebu-gebu terhadap objek hubungan seks
yang digambarkan itu.
4. Pornosuara yaitu, suara atau tuturan, kata-kata dan kalimat-kalimat yang
diucapkan seseorang, yang langsung atau tidak langsung, bahkan secara
halus atau vulgar melakukan rayuan seksual, suara atau tuturan tentang
objek seksual atau aktivitas seksual. Porno suara ini secara langsung atau
tidak memberi penggambaran tentang objek seksual maupun aktivitas
seksual kepada lawan bicara atau pendengar, sehingga berakibat kepada
efek rangsangan seksual terhadap orang yang mendengar atau menerima
informasi seksual itu.
5. Pornoaksi adalah suatu penggambaran aksi gerakan, lenggokan, liukan
tubuh, penonjolan bagian-bagian tubuh yang dominan member rangsangan
seksual sampai dengan aksi mempertontonkan payudara dan alat vital

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 115


yang tidak disengaja atau disengaja untuk memancing bangkitnya nafsu
seksual bagi yang melihatnya. Pada awalnya pornoaksi adalah aksi-aksi
subjek-subjek seksual yang dipertontonkan secara langsung dari seseorang
kepada orang lain, sehingga menimbulkan rangsangan seksual bagi
seseorang termasuk menimbulkan hysteria seksual di masyarakat.
Dalam kasus tertentu semua kategori ini dapat menjadi sajian dalam
satu media, sehingga konsepnya menjadi pornomedia. Melihat dari
pengertian tersebut, maka pornografi mengandung beberapa bentuk yaitu
gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan yang lainnya.
Bentuk-bentuk tersebut harus dapat dideteksi oleh panca indera manusia,
yaitu dapat dilihat, didengar dan dirasa. Sehingga menjadi suatu stimulus,
baik yang menyebabkan ataupun tidak menyebabkan, bangkitnya gairah
seksual dalam jangka waktu tertentu, yang melanggar norma kesusilaan
dalam masyarakat. (H.M Burhan Bungin:348-353)

Pandangan Umum Terhadap Hukum Islam, Undang-Undang


Pornografi Dan Media Sosial

A. Pengertian
1. Pengertian Hukum Islam
Hukum Islam terdiri atas dua kata yakni hukum dan Islam. Hukum
seperti dikemukakan oleh para ahlinya selalu tidak dapat didefinisikan secara
tuntas. Oleh karena itu, kesepakatan yang diperoleh para ahli hukum ialah
bahwa tidak mungkin mendefinisikan hukum yang demikian banyak
aspeknya dengan kata-kata hingga tuntas. Namun, guna memberikan
gambaran secara garis besar dan untuk lebih memudahkan pemahaman
terhadap konsepsi selanjutnya, dikutip pendapat Abdul Rauf mengenai
hukum, Menurutnya hukum adalah peraturan-peraturan yang terdiri atas
ketentuan-ketentuan suruhan dan larangan yang menimbulkan kewajiban dan
atau hak.
Kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata (salima, yaslimu,
salamatun), yang berarti selamat, sentosa, tunduk, patuh dan damai. Menurut
Idris Ramulyo Islam adalah agama penutup dari semua agama-agama yang
diturunkan berdasarkan wahyu ilahi (Alquran) kepada Nabi Muhammad saw.

116 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


melalui malaikat jibril. Agama itu untuk diajarkan kepada seluruh umat
manusia sebagai way of life (pedoman hidup) lahir batin dari dunia sampai
akhirat sebagai agama yang sempurna. Dalam khazanah ilmu hukum di
Indonesia, istilah hukumIslam adalah istilah khas bangsa Indonesia yang
terdiri atas dua kata, yakni kata hukum dan kata Islam, sebagaimana yang
telah dijelaskan di atas. Selanjutnya oleh para ahli hukum Barat, hukum
Islam diistilahkan dengan Islamic Law. Dalam Alquran dan sunnah, istilah
hukum Islam tidak dijumpai, sedang yang digunakan adalah kata syari’ah dan
selanjutnya dalam penjabarannya lahirlah istilah fiqhi.
Jadi, dalam agama Islam, hukum Islam adalah aturan-aturan yang
bersumber dari ajaran-ajaran Islam yang biasa disepadankan dengan istilah
“syariat” dan “fiqih”. (Fatimah, 2011:17-20)

2. Pengertian Undang-Undang Pornografi

Sebelum membahas mengenai apa pengertian dari Undang-Undang


pornografi, terlebih dahulu mengetahui pengertian Undang-Undang dan
pornografi. Undang-Undang adalah, ketentuan dan peraturan negara yang
dibuat oleh pemerintah (menteri, badan eksekutif, dsb), disahkan oleh
parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat, badan legislatif, dsb), ditanda tangani
oleh kepala Negara (presiden, kepala pemerintah, raja), dan mempunyai
kekuatan yang mengikat. Sedangkan pornografi dalam Undang-Undang no
44 tahun 2008 pasal 1 ayat 1 adalah:

“Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia


dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar
bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan
komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi atau pertunjukan
di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual atau melanggar
nilai-nilai kesusilaan dan masyarakat”. (Departemen Pendidikan Nasional
KBBI, 2005:1245)

Pornografi juga dapat didefinisikan sebagai representasi eksplisit


(gambar, tulisan, lukisan, dan foto) dari aktivitas seksual atau hal yang tidak
senonoh, mesum atau cabul yang dimaksudkan untuk dikomunikasikan ke
publik. Jadi, Undang-Undang Pornografi adalah ketentuan atau seperangkat
aturan yang mengatur tentang pelarangan, dan pembatasan perbuatan
penyebarluasan bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 117


gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau
bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi
atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual
atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat. Undang-Undang
pornografi berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, penghormatan terhadap
harkat dan martabat kemanusiaan, kebhinekaan, kepastian hukum,
nondiskriminasi, dan perlindungan terhadap warga negara. Ketentuan yang
diatur dalam Undang-Undang ini adalah :

a. Menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang bersumber pada ajaran


agama.
b. Memberikan ketentuan yang jelas-jelasnya tentang batasan dan
larangan yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara serta
memerlukan jenis sanksi bagi yang melanggarnya.
c. Melindungi setiap warga negara, khususnya perempuan anak ,dan
generasi muda darai pengaruh buruk dan korban pornografi (Neng
Djubaedah, 2009: 348)

B. Tujuan Hukum Islam dan Undang-Undang Pornografi


1. Tujuan Hukum Islam
Secara umum tujuan hukum Islam adalah kebahagiaan hidup
manusia di dunia dan di akhirat, dengan jalan mengambil segala yang
bermanfaat dan mencegah atau menolak yang mudarat, yaitu yang tidak
berguna bagi hidup dan kehidupan. Dengan kata lain, tujuan hukum Islam
adalah kemaslahatan hidup manusia, baik rohani maupun jasmani.
Kemaslahatan itu tidak hanya untuk kehidupan dunia saja tetapi juga untuk
kehidupan di akhirat.

Abu Ishaq al-Shatibi, merumuskan lima tujuan hukum Islam, yakni :

a.Memelihara agama
b.Memelihara jiwa
c.Memelihara akal
d.Memelihara keturunan, dan
e.Memelihara harta, yang kemudian disepakati oleh ilmuan ilmu
hukum lainnya.
Mohammad Muslehuddin menambahkannya dengan tujuan hukum
Islam yang keenam, yaitu untuk memelihara kehormatan diri. Pemeliharaan

118 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


diri dari hal-hal yang pornografis dan perbuatan pornoaksi berarti merupakan
pemeliharaan tubuh, yang meliputi pemeliharaan jiwa, akal dan rohani yang
menyatu dan terwujud dalam tubuh manusia setiap manusia yang sekaligus
berarti memelihara agama, keturunan, harta, serta kehormatan diri. Kaitan
kepemilikan tubuh dengan pornografi dan pornoaksi dapat ditinjau dari
tujuan hukum Islam, yaitu:

a. Hubungannya dengan memelihara agama


Kaitan tubuh dengan seluruh aspek yang terdapat di dalamnya
(ruh, jiwa, akal, dan qalbu) adalah bertujuan untuk memelihara
agama. Agama Islam sebagai agama terakhir dan agama yang
diridhai Allah. Sebagaimana QS.al-Maidah/5:3 :

َّ ‫ير َو َما أ ُ ِّه َّل ِّلغَي ِّْر‬


ُ ‫َّللاِّ بِّ ِّه َو ْال ُم ْن َخنِّقَةُ َو ْال َم ْوقُوذَة‬ ِّ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوالدَّ ُم َولَ ْح ُم ْال ِّخ‬
ِّ ‫نز‬ ْ ‫ُح ِّ ّر َم‬
‫ب َوأَن ت َ ْست َ ْق ِّس ُموا‬ ِّ ‫ص‬ ُ ُّ‫سبُ ُع إِّ َّال َما ذَ َّك ْيت ُ ْم َو َما ذُبِّ َح َعلَى الن‬ َّ ‫َو ْال ُمت ََر ِّدّيَةُ َوالنَّ ِّطي َحةُ َو َما أ َ َك َل ال‬
ُ‫اخش َْو ِّن ۚ ْاليَ ْو َم أَ ْك َم ْلت‬
ْ ‫س ا َّلذِّينَ َكفَ ُروا ِّمن دِّي ِّن ُك ْم فَ َال ت َْخش َْو ُه ْم َو‬ َ ِّ‫ْق ۗ ْاليَ ْو َم يَئ‬ ٌ ‫بِّ ْاأل َ ْز َال ِّم ۚ َٰذَ ِّل ُك ْم فِّس‬
‫ص ٍة َغ ْي َر‬ َ ‫ط َّر فِّي َم ْخ َم‬ ُ ‫ض‬ْ ‫اإلس َْال َم دِّينًا ۚ فَ َم ِّن ا‬ ِّ ْ ‫ضيتُ لَ ُك ُم‬ ِّ ‫لَ ُك ْم دِّينَ ُك ْم َوأَتْ َم ْمتُ َعلَ ْي ُك ْم ِّن ْع َمتِّي َو َر‬
{3} ‫ور َّر ِّحيم‬ ٌ ُ‫َّللاَ َغف‬ َّ ‫ُمت َ َجانِّفٍ ِّّ ِّإلثْ ٍم ۙ فَإ ِّ َّن‬

Terjemahnya :

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,


(daging hewan)” yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi
nasibdengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-
orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada
hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan
tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah maha pengampun
lagi maha penyayang”.

Ayat di atas menjelaskan tentang akidah, syari’ah dan akhlak,


menuntun, membimbing, mengarahkan dan mengatur kehidupan manusia

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 119


baik di dunia maupun diakhirat. Agama Islam yang di dalamnya terdapat
hukum Islam baik dalam pengertian syari’ah maupun fiqh mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan (hablun minallah) juga mengatur manusia
dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lainnya dalam masyarakat,
serta manusia dengan alam sekitarnya (hablun minannas).

b. Hubungan dengan memelihara jiwa


Kewajiban memelihara jiwa ditentukan Allah melalui larangan-
larangan melakukan pembunuhan, dan segala perbuatan yang dapat
mengakibatkan terjadinya kematian. Allah berfirman dalam QS.al-
Maidah/5:32.

‫ض فَ َكأَنَّ َما‬
ِّ ‫سا ٍد فِّي ْاأل َ ْر‬ ً ‫ِّم ْن أَجْ ِّل َٰذَلِّكَ َكت َ ْبنَا َعلَ َٰى َبنِّي إِّس َْرائِّي َل أَنَّهُ َمن قَت َ َل نَ ْف‬
َ َ‫سا بِّ َغي ِّْر َن ْف ٍس أَ ْو ف‬

ِّ ‫سلُنَا بِّ ْالبَيِّّنَا‬


‫ت ث ُ َّم إِّ َّن‬ َ َّ‫اس َج ِّميعًا َو َم ْن أَحْ يَاهَا فَ َكأَنَّ َما أَحْ يَا الن‬
ُ ‫اس َج ِّميعًا ۚ َولَقَدْ َجا َءتْ ُه ْم ُر‬ َ َّ‫قَت َ َل الن‬

ِّ ‫يرا ِّ ّم ْن ُهم َب ْعدَ َٰذَلِّكَ ِّفي ْاأل َ ْر‬


{32} َ‫ض لَ ُمس ِّْرفُون‬ ً ‫َك ِّث‬

Terjemahnya:

“Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena
membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya, dan barang siapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan Sesungguhnya telah datang
kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-
keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah
itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan
dimuka bumi”.

Sebagaimana juga dijelaskan dalam QS.al-Baqarah: 178-179, an-


Nisa: 92-93, al-An‟am: 151, dan al-Isra; 33 termasuk membunuh
diri sendiri.

120 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Dalam melakukan pornografi dan pornoaksi juga selalu disertai
dengan jiwa, apakah jiwa telah dirasuki oleh nilai-nilai hidup yang
bertentangan dengan inti tujuan hukum Islam, maka tubuh pun melangkah
tanpa jiwa yang didasarkan akidah, syari’ah dan akhlak, sehinnga
pembunuhan akibat oleh adanya pornografi dan pornoaksi seringkali terjadi.

c. Hubungannya dengan memelihara akal


Akal wajib dipelihara, karena akal merupakan amanah dan salah satu
unsure yang mambedakan manusia sebagai makhluk yang bemartabat,
dengan makhluk lainnya. Sebagaimana dalam QS.al-Maidah/5:9-91.

‫ان‬
ِّ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫س ِّّم ْن َع َم ِّل ال‬ ٌ ْ‫صابُ َو ْاأل َ ْز َال ُم ِّرج‬ َ ‫ََ ا أَيُّ َها الَّ ِّذينَ آ َمنُوا إِّنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َم ْيس ُِّر َو ْاألَن‬
‫ضا َء فِّي ْالخ َْم ِّر‬ َ ‫طانُ أَن يُوقِّ َع بَ ْينَ ُك ُم ْالعَدَ َاوةَ َو ْالبَ ْغ‬ َّ ‫{إِّنَّ َما ي ُِّريد ُ ال‬90} َ‫فَاجْ تَنِّبُوهُ لَعَ َّل ُك ْم ت ُ ْف ِّلحُون‬
َ ‫ش ْي‬
(91) َ‫ص َالةِّ ۖ فَ َه ْل أَنتُم ُّمنتَ ُهون‬ َّ ‫َّللاِّ َو َع ِّن ال‬ ُ َ‫َو ْال َم ْيس ِِّّر َوي‬
َّ ‫صدَّ ُك ْم َعن ِّذ ْك ِّر‬

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan
itu)”.

Larangan terhadap meminum khamar berkaitan dengan perbuatan


pornografi karena sama-sama merusak akal sehat manusia. Akal sehat
manusia tidak akan pernah menerima perlakuan yang merendahkan martabat
manusia demi kesenangan dan pemenuhan materi duniawi semata. Allah
adalah maha pemberi kehormatan kepada manusia yang dikehendakinya.
Pornografi maupun pornoaksi bukan merupakan perbuatan yang dapat
memberikan kehormatan ataupun nikmat yang diridhoi Allah.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 121


d. Hubungannya dengan memelihara keturunan
Kaitan pornografi dan pornoaksi dengan tujuan memelihara
keturunan sangat jelas, khususnya bagi kaum perempuan, pornografi dan
pornoaksi yang sering mengakibatkan anak yang lahir akan dapat mendapat
malu, karena menurut Undang-Undang perkawinan, anak tersebut hanya
mempunyai hubungan keperdataan denganibunya dan keluarga ibunya saja.
Pornografi di media sosial merupakan masalah sosial, budaya, moral dan
Agama, Allah telah mengharamkan zina dan mengharamkan segala prasarana
jalan sesat yang mengarah ke sana agar bisa memelihara keturunan,
sebagaimana dalam QS. al-Israa’/17:32.

ً ‫س ِّب‬
{32} ‫يال‬ َ ‫شةً َو‬
َ ‫سا َء‬ ّ ِّ ‫َو َال ت َ ْق َربُوا‬
ِّ َ‫الزنَا ۖ ِّإنَّهُ َكانَ ف‬
َ ‫اح‬

Terjemahnya:

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah


suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”

e. Hubungannya dengan memelihara harta


Dalam hukum Islam, seluruh harta adalah hak mutlak Allah
yang diamanahkan kepada manusia untuk dimanfaatkan ke jalan
yang diridhoi Allah dancara memperolehnya pun wajib melalui cara
yang diridhoi pula. Harta yang diperoleh melalui pornografi dan
pornoaksi adalah haram, karena pornografi dan pornoaksi
merupakan perbuatan haram yang mendorong pelakunya
maupun orang lain untuk melakukan perbuatan haram, yaitu zina
dan tindak pidana lain yang terkait. (Hamzah Hasan.2012:58-61)
2. Tujuan Undang-Undang Pornografi
Tujuan Undang-Undang Pornografi dalam UU No. 44 Tahun 2008 tentang
pornografi pasal 3 adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang


beretika,berkepribadian luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan
Yang MahaEsa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan.

122 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


b. Menghormati, melindungi, dan melestarikan nilai seni dan budaya, adat
istiadat, dan ritual keagamaan masyarakat Indonesia yang majemuk.
c. Memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak
masyarakat.
d. Memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga negara dari
pornografi, terutama bagi anak dan perempuan.
e. Mencegah berkembangnya pornografi dan komersialisasi seks
dimasyarakat. (Hamzah Hasan: 62)
C. Pengertian Media Sosial
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook,
Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan
media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet
dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan
pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile
phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi, tidak
hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya
media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa
konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pengertian media sosial terus berubah seiring dengan terus
berkembangnya media sosial tersebut. Berikut beberapa pendapat mengenai
pengertian media sosial.
1. Lisa Buyer, media sosial sebagai bentuk hubungan masyarakat yang
paling transparan, menarik dan interaktif saat ini.
2. Chris Garrett, media sosial adalah alat, jasa dan komunikasi yang
memfalisilitasi hubungan antara orang dengan satu sama lain dan
memiliki kepentingan atau kepentingan yang sama.
3. Sam Decker, media sosial adalah konten digital dan interaksi yang
dibuat oleh dan antara satu sama lain.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 123


4. Antony Mayfield, media sosial adalah tentang menjadi manusia. Orang
biasa yang yang berbagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk
menciptakan kreasi, pemikiran, berdebat, menemukan orang yang bisa
menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuah
komunitas.
5. Wikipedia, media sosial adalah alat berbasis komputer yang
memungkinkan orang untuk membuat, berbagi, atau bertukar
informasi, ide, dan gambar atau video dalam komunitas dan jaringan
virtual.

Sedangkan menurut peneliti sendiri yang dimaksud dengan media


sosial adalah suatu wadah atau tempat dimana orang dapat berkomunikasi
sesama user (pengguna) secara tidak langsung dan dibutuhkan koneksi
internet untuk dapat melakukan komunikasi. Di sini user atau pengguna dapat
berbagi informasi berupa kejadian, berbagi foto, dan dapat juga untuk
menambah wawasan serta bisa juga sebagai ajang untuk mencari atau
menambah teman.
Dari beberapa pengertian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa
media sosial haruslah memiliki unsur interaksi antar manusia, baik itu antara
individu dengan individu, atau pun individu dengan organisasi atau
perusahaan. Pengertian media sosial ini bisa berbeda-beda tergantung dari
sudut mana kita memandangnya.

Adapun jenis-jenis media sosial adalah sebagai berikut :

a) Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun
bisa ke berbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS
ataupun internet.
b) Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gate
keeper.
c) Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding
medialainnya.
d) Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
(http://www.gurupendidikan.com/21-ciri-pengertian-mediasosial-
menurut para ahli dampak- positif-negatifnya/. : 2017).

124 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


D. Sejarah Media Sosial

Internet merupakan salah satu aspek penting dalam berhubungan


dalam aplikasi media sosial, internet telah merangkul dunia yang memegang
peran manusia dalam kehidupan manusia. Internetpun juga bisa di katakan
menjadi rekan manusia untuk berkomunikasi dalam media sosial, melalui
internet manusia dapat berbagi informasi, melakukan kegiatan bisnis serta
dapat menjalin hubungan sosial antar sesama manusia dengan menggunakan
media sosial. Tergantung kebutuhan manusia terhadap media sosial telah
banyak membuat perusahaan perusahaan teknologi dan informasi membuat
aplikasi aplikasi sosial media seperti facebook, twitter, myspace dan
friendster, serta masih banyak lagi aplikasi sosial media yang ada di era
perkembangan modern ini. Pesatnya perkembangan teknologi sekarang
membuat banyak aplikasi aplikasi media sosial baru yang bermunculan di
dunia maya. Kini dengan mengandalkan smartphone yang berhubungan
dengan internet, kita sudah bisa mengakses beberapa situs media sosial
seperti, facebook, twitter, line, we chat, kakao talk dan itu semua bisa kita
akses dimana saja dan kapan saja, asalkan terhubung dengan koneksi internet
dan itu membuat arus informasi semakin besar dan pesat.

Perkembangan media sosial yang pesat ini tidak hanya terjadi pada
negara-negara maju saja, di negara berkembang seperti tanah air kita ini
Indonesia, banyak user atau pengguna media sosial dan perkembangan yang
pesat ini bisa menjadi pengganti peran media massa konvensional dalam
menyebarkan berita atau informasi. Selain itu, Indonesia menempati urutan
ke-5 di dunia dalam penggunaanakun twitter. Selain untuk membagi
informasi, media sosial maupun internet juga dapat dijadikan sebagai sutau
kegiatan bisnis, seperti membuka toko online.

Facebook dan Twitter menurut saya merupakan media sosial yang


banyak digunakan sebagai toko online, mereka membuat akun baru dan
memberi nama akun mereka menjadi kategori barang dagangan mereka yang
akan mereka dagangkan membuat komunitas bisa juga dilakukan melalui
media sosial, komunitas-komunitas seperti fans boyband, girlband, fans,
pecinta olahraga, sepak bola, fans sebuah grup band dan masih banyak
komunitas-komunitas yang bisa kita buat.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 125


a. Perkembangan Media Sosial
Awal mula terbentuknya media sosial terjadi pada tahu 1978 dari
penemuan sistem papan buletin, yang dapat memungkinkan kita untuk
mengunggah, atau mengunduh informasi, dapat berkomunikasi dengan
mengunakan surat elektronik yang koneksi internetnya masih terhubung
dengan saluran telepon dengan modem. Sistem papan buletin ini ditemukan
oleh Ward Christensen dan Randy Suess yang keduanya adalah sesama
pecinta dunia komputer.

Perkembangan media sosial pertama kali dilakukan melalui


pengiriman surat elektronik pertama oleh peneliti ARPA (Advanced
Research Project Agency) pada tahun 1971. Tahun 1995 Kelahiran dari situs
GeoCities, situs ini melayani Web Hostingyaitu layanan penyewaan
penyimpanan data-data website agar halaman website tersebut bisa di akses
dari mana saja, dan kemunculan Geo Cities ini menjadi tonggak dari
berdirinya website -website lain. Kemudian tahun 1997 muncul situs jejaring
sosial pertama yaitu Sixdegree.com, walaupun sebenarnya pada tahun 1995
terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial
namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring
sosial di banding Classma 1999, muncul situs untuk membuat blog pribadi,
yaitu Blogger.

Situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman


situsnya sendiri. Sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal
tentang apapun termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah,
sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah
media sosial. Pada tahun 2002 berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang
pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi
fenomenal. Kemudian tahun 2003 berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna
untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga
fungsi dari sebuah media sosial makin berkembang.

Selanjutnya pada tahun yang sama, berdirinya MySpace, MySpace


menawarkan kemudahan dalam menggunakannya, sehingga myspace di
katakan situs jejaring sosial yang user friendly. Tahun 2004 lahirnya
Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini

126 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
Kemudian 2006 lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan
yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status
atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.

Selanjutnya pada 2007 lahirnya Wiser, situs jejaring sosial pertama


sekali diluncurkan bertepatan dengan peringatan hari bumi (22 April) 2007).
Situs ini diharapkan bisa menjadi sebuah direktori online organisasi
lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan
individu maupun kelompok. Akhirnya tahun 2011 lahirnya Google+, google
meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+, namun pada
awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh
google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum. Mungkin tidak
banyak yang mengetahui, bahwa sebelum eranya Facebook atau MySpace,
bahkan Friendster, ada sebuah jejaring sosial bernama Friends Reunited. Dari
infografik dan Marketing Directo.com. Berikut tercantum cukup lengkap
perkembangan media sosial dan internet sejak tahun 1978 hingga 2012.
Terdapat beberapa hal menarik sebelum muncul atau lahirnya Facebook,
seperti kelahiran Friends Reunited, jejaring sosial pertama pada tahun 1998
hingga tahun 2003. Ketika Facebook lahir, jejaring sosial Friends Reunited
ini memiliki 15 juta pengguna hingga pada tahun 2008.

Pada saat Facebook muncul pertama kali, media sosial ini memiliki
pengguna mencapai 400 juta pengguna. Lalu pada tahun 2008 juga, Friends
Reunited dijual dan akhirnya menghilang sampai sekarang. Pada tahun 1995,
internet baru memiliki satu juta situs. Sementara, tiga tahun berikutnya,
industri dotcom sudah sulit diprediksi. Data terakhir hanya menunjukkan
pengguna internet dunia, yang diperkirakan mencapai 1,97 miliar atau hampir
30 persen dari total populasi di dunia. Dari info grafik ini juga menunjukkan
bagaimana bisnis di media sosial cukup kejam, bagaimana MySpace yang
menggeser Friendster, tapi lalu akhirnya harus menyerah oleh Facebook.
Google+ mungkin belum tampak cukup besar untuk menggeser Facebook,
tapi kalau melihat kurun waktu yang dibutuhkan, Facebook butuh 4 tahun
untuk berjaya, dan MySpace butuh 5 tahun. Kemungkinan apapun bisa terjadi
Google+ yang baru lahir 2011.

(http://sugikshare.blogspot.co.id/2013/10/sejarah-sosial-media-dan-
perkembangan.html .: 2017)

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 127


E. Media Sebagai Industri Bentuk-Bentuk Pornografi

Pada tahun 2006, jika dihebohkan oleh rencana penerbitan majalah


playboy. Pro-kontra bermunculan di media massa, juga aksi demostrasi yang
meminta agar majalah yang terbit pertama kali di Amerika Serikat pada
Desember 1953 itu ditolak masuk indonesia. Namun, Playboy versi Indonesia
akhirnya terbit perdana tanggal 7April 2006 ditengah kontroversi. Mereka
yang mendukung lebih mengatasnamakan semangat kebebasan pers. Apalagi
sebelumnya telah ada majalah yang juga mengandung materi dewasa di
Indonesia. Sementara barisan penentang majalah ini,terdiri dari agamawan,
budayawan, politisi, akademisi, dan aktivis perempuan dan anak, berdasarkan
pada pentingnya menjaga nilai budaya dan moralitas bangsa dari pengaruh
buruk media.

Jauh sebelum kemunculan majalah Playboy, Indonesia pernah


dihebohkan oleh fenomena jurnalisme “lherrr” (pers “porno”) yang dimotori
oleh tabloid Monitor mencapai 600.000 eksemplar. Ramai-ramai kalangan
pers ikut dalam “bandwagon” keberhasilan tabloid tersebut dengan
menerbitkan media dengan konsep sejenis. Inilah masalah ekonomi
komunikasi yang tumbuh bersama industri media massa.

Merebaknya massenpresse (Pers komersil) sering tak mudah


dipisahkan dengan majalah dan tabloid hiburan dan sejenisnya, yang
menawarkan selera rendah kepada pembaca melalui montase gambar-gambar
perempuan seronok. Tabloid ini akhirnya ditutup setelah dalam salah satu
edisinya dianggap menghina Islam.Kenyataan tersebut membuktikan, media
justru menjadi bagian dan merupakan penopang utama industri yang
mengeksploitasi tubuh dan sensualitas perempuan. Akrab dengan istilah
erotis, sensual, pornografi, dan sejenisnya karena massifnya penyebaran
praktek-praktek yang terkait dengan hal itu di media, baik media cetak,
media penyiaran, apalagi melalui media online seperti media sosial. Tulisan,
gambar, foto, maupun video yang mengandung muatan pornografi kini begitu
mudah menyebar, tanpa harus dicari bisa diperoleh karena mereka yang rajin
berinternet akan dikirimi melalui akun dijejaring sosial maupun media sosial.

128 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Kemajuan teknologi komunikasi informasi, terutama melalui
jaringan internet, menjadikan Indonesia bagian dari industri pornografi
global, dari yang semula konsumen menjadi produsen. Menurut Sony Set
(2009), jumlah remaja Indonesia pengakses internet dengan materi pornografi
masuk dalam peringkat 10 besar dunia. Pada tahun 2007, buku berjudul
“500+ Gelombang Video Porno Indonesia” mencatat adanya jumlah 500
lebih video porno yang dibuat dengan menggunakan gadget perekam video
dan handphone yang sebagian besar dilakukan oleh remaja usia sekolah dan
mahasiswa. Yang menyedihkan, hampir setiap hari, diprediksi dua video
porno lokal baru dibuat dan disebarluaskan lewat internet.

Dalam UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, jelas


disebutkan bahwa media menjadi bagian dari (industri) jasa pornografi. Jasa
pornografi adalah segala jenis layanan pornografi yang disediakan oleh orang
perseorangan atau korporasi melalui pertunjukan langsung, televisi kabel,
televisi teresterial, radio, televon, internet, dan komunikasi elektronik lainnya
serta surat kabar, majalah, dan barang cetakan lainnya. Tulisan, gambar, foto,
maupun video yang mengandung muatan pornografi kini begitu mudah
menyebar, tanpa harus dicari bisa diperoleh karena mereka yang rajin
berinternet akan dikirimi melalui akun dijejaring sosial maupun media sosial.

Penjelasan UU Pornografi menyebutkan, pengaturan pornografi


meliputi :

1. Pelarangan dan pembatasan pembuatan, penyebarluasan, dan


penggunaan pornografi.
2. Perlindungan anak dari pornografi.
3. Pencegahan pembuatan, penyebarluasan dan penggunaan pornografi,
terma
4. suk peran serta masyarakat dalam pencegahan.
Pornografi selalu dikaitkan dengan gerak tubuh yang erotis dan atau
sensual dari perempuan dan atau laki-laki untuk membangkitkan nafsu birahi,
baik bagi lawan jenis maupun sesama jenis. Menurut ajaran Islam, tubuh
manusia merupakan amanah Allah SWT bagi pemilik tubuh bersangkutan
yang wajib dipelihara dan dijaga dari segala perbuatan tercela, perbuatan
yang merugikan diri pemilik tubuh itu sendiri maupun masyarakat, demi

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 129


keselamatan hidup dan kehidupannya, baik dunia maupun akhirat kelak.
Tubuh sebagai amanah Allah yang wajib dipelihara, antara lain disebutkan
dalam QS. An-Nur 24/30:
َ‫ص َنعُون‬ َّ ‫ظوا فُ ُرو َج ُه ْم ۚ َٰذَلِّكَ أَ ْزك ََٰى لَ ُه ْم ۗ إِّ َّن‬
ٌ ‫َّللاَ َخ ِّب‬
ْ َ‫ير ِّب َما ي‬ ُ َ‫ار ِّه ْم َويَحْ ف‬ َ ‫قُل ِّلّ ْل ُمؤْ ِّمنِّينَ َيغُضُّوا ِّم ْن أ َ ْب‬
ِّ ‫ص‬
{30}

Terjemahnya:

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka


menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa

yang mereka perbuat".

Ayat di atas merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya


yang beriman agar mereka menahan pandangannya dari perkara-perkara yang
haram dilihat. Janganlah melihat kecuali kepada hal-hal yang dibolehkan
untuk dilihat, dan hendaklah mereka menahan pandangannya dari perkara-
perkara yang haram untuk dilihat. Jika tanpa sengaja pandangan tertuju pada
perkara-perkara yang haram dilihat, maka hendaklah memalingkan
pandangannya.

Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, dan dengan


kemudahan mengakses serta tanpa biaya yang mahal, berbagai macam
bentukpun sudah banyak kita dapatkan di berbagai media. Pornografi seakan
menjadi masalah besar bagi masyarakat pada saat sekarang. Apalagi
dampaknya pun sudah banyak meresahkan masyarakat.

Pandangan mata dapat menyebabkan rusaknya hati, seperti yang


disebutkan oleh sebagian Salaf “pandangan mata merupakan panah beracun
yang mengincar hati”. Oleh karena itu, Allah memerintahkan kita untuk
menjaga kemaluan sebagaimana Allah memerintahkan untuk menjaga
pandangan yang merupakan pendorong ke arah itu.

Menahan pandangan terhadap sesuatu yang diharamkan merupakan


salah satu cara antisipasi dari menghindarkan diri dari perbuatan dosa,
termasuk menonton tayangan pornografi di media sosial, sebagaimana yang
telah dijelaskan tersebut diatas. (Arifuddin Tike, 2006:112-117)

130 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Perbandingan Hukum Islam Dan Undang-Undang Pornografi Terhadap
Tayangan Pornografi Di Media Sosial

A. Dampak Tayangan Pornografi di Media Sosial menurut Hukum


Islam dan Undang-Undang Pornografi.
Masalah pornografi selain merusak akhlak seseorang juga
merupakan salah satu sumber timbulnya kemaksiatan. Perbuatan pornografi
sangat jelas merupakan perbuatan haram dan dilarang oleh agama, karena
perbuatan yang tidak memelihara kehormatan diri pelaku, keluarga, maupun
masyarakat dan merupakan perbuatan yang mencemarkan, menodai,
menjerumuskan diri sendiri maupun orang lain. Pornografi dalam hal ini
berdampak negatif sangat nyata dan memprihatinkan, dimana diantaranya
sering terjadi perilaku seks bebas, pelecehan seksual, perilaku seks
menyimpang yang sudah banyak dirasakan masyarakat.

Dampak pornografi tidak hanya melanda anak-anak, kerena banyak


orang dewasa yang juga ketagihan pornografi di media sosial, karena dengan
mudah dan tanpa malu, seseorang dapat mengakses dan melihat gambar-
gambar porno bahkan melalui telepon genggam. Awalnya, mungkin
seseorang tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan
media sosial untuk tujuan yang baik. Tetapi situs porno ini dapat muncul
secara tiba-tiba pada saat seseorang mengakses informasi yang berhubungan
dengan tugas sekolah atau pekerjaan.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan mudah di akses,


peran orang tua dalam mengontrol anak-anaknya terutama dalam hal
pendidikan, serta keterbatasan pengetahuan tentang agama, termasuk faktor
terjadinya pengaruh dampak pornografi bagi masyarakat. Tidak heran jika
kejahatan seksual yang dilakukan oleh remaja dan anak dibawah umur
semakin marak terjadi belakangan ini. Berbagai dampak buruk dari kegiatan
menonton tayangan pornografi bagi anak dibawah umur adalah rusaknya
mental dan moral yang berimbas pada kejahatan-kejahatan seksual. Jika
dilihat dari segi psikologis pornografi dapat berakibat pada melemahnya
fungsi pengendalian diri, terutama terhadap naluri agresivitas fisik maupun

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 131


seksual. Pornografi di media sosial dapat memicu dan merupakan provokator
tindakan-tindakan agresivitas seksual sebagai akibat lepasnya kontrol diri.
Oleh karena itu, tayangan pornografi di media sosial yang mudah di akses
dan terus-menerus di akses dan ditonton oleh seseorang akan berdampak
pada maraknya perzinahan, pemerkosaan, dan bahkan pembunuhan dan
berbagai dampak buruk lainnya. (http://www.lampuislam.org/2015/02/efek-
berbahaya-pornografi.html.: 2017)

Dampak pornografi juga berhubungan dengan tujuan hukum Islam


yakni hubungan dengan memelihara jiwa yang ditentukan Allah melalui
larangan-larangan melakukan pembunuhan, dan segala perbuatan yang dapat
mengakibatkan terjadinya kematian. Hidup yang bertentangan dengan inti
tujuan hukum Islam, maka tubuh pun melangkah tanpa jiwa yang didasari
akidah, syari’ah dan akhlak, sehingga pembunuhan dampak oleh adanya
pornografi dan pornoaksi seringkali terjadi.

Dampak pornografi juga berhubungan dengan tujuan hukum Islam


memelihara keturunan sangat jelas, khususnya bagi perempuan yang menjadi
korban perkosaan yang mengakibatkan anak yang lahir akan menjadi malu
karena menurut Undang-Undang perkawinan, karena anak tersebut hanya
akan mempunyai hubungan keperdataan dengan ibunya dan keluarga ibunya.

Pornografi adalah perbuatan yang berdampak negatif terhadap


perilaku generasi muda anak-anak dan perempuan.Banyak yang telah
menjadi korban, baik sebagai korban murni maupun sebagai pelaku sebagai
korban. Karena itu, pornografi dikategorikan sebagai perbuatan pidana.
Karena Pasal 281, Pasal 282, Pasal 283, Pasal 532, dan Pasal 533 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) telah melarang pornografi maupun
pornoaksi dan telah menentukan hukumannya. Sebagaimana telah diketahui,
bahwa KUHP mulai berlaku di Indonesia sejak Januari Tahun 1917, tentu
pada masa itu pun sebab ditentukannya pidana bagi pelaku pornografi dan
pornoaksi adalah karena adanya alasan bahwa pornografi dan pornoaksi
merupakan perbuatan yang merusak moral dan akhlak bangsa. Pasal-pasal
yang menentukan larangan pornoaksi dan pornografi beserta hukumannya
dimasukkan ke dalam Bab tentang Kejahatan terhadap Kesusilaan. (Hamzah
Hasan, 2012: 32).

132 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Pornografi dan pornoaksi berdampak pula terhadap perbuatan
amoral lainnya atau tindak pidana lainnya, misalnya perzinaan, pemerkosaan,
pelacuran, aborsi, pembunuhan, dan lain-lain. Pengesahan UU No. 44 Tahun
2008 tentang Pornografi, merupakan kepanjangan tangan Hukum Islam.
Artinya apa yang dilarang dalam Pasal 4 sampai 12 UU Pornografi adalah hal
yang baik untuk mencegah semakin maraknya pornografi di masyarakat.
Kedua, larangan pornografi dalam Pasal 4-12 dapat dikatakan tindak pidana,
karena melihat dampaknya dapat merusak harta benda, agama, nyawa,
keturunan dan sebagainya.

Adapun sanksinya menurut kepastian hukum Islam, seperti apa yang


telah ditetapkan dalam UU Pornografi yang tertuang dalam Pasal 4-12 bahwa
hukuman bagi pelaku tindak pidananya dapat diancam dengan hukuman ta'zir
atau merupakan hak Ulil Amri, dengan standar ukurnya dapat melihat
beberapa asas yang sudah ditetapkan dalam al-Qur'an dan hadis, seperti asas
keadilan, legalitas dan sebagainya. Pengambilan hukum tindak pidana
pornografi dan sanksinya dalam pandangan hukum Islam di-qiyas-kan
dengan kajahatan berbagai macam tindak pidana, bisa dihukum dengan
hukuman zina, ta'zir, qisas dan sebagainya karena kejahatan pornografi tidak
ada secara langsung yang mengatur hukumnya dalam hukum Islam. Maka
diambil hukumnya melalui qiyas dengan mengambil hukum-hukum dengan
berlandaskan nash atau hukum yang sudah ada.

Dengan demikian kepastian hukum dalam hukum Islam terhadap


pelaku tindak pidana pornografi adalah hak Ulil Amri dan masyarakat harus
mematuhinya asas-asas dan tujuan di undangkannya Undang-Undang Nomor
44 Tahun 2008 tentang Pornografi perlu dimuatkan dalam bagian ini, karena
berdasarkan asas-asas dan tujuan-tujuan inilah yang seharusnya terjabar
dalam Pasal-pasal Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 yang menentukan
tindak pidana pornografi dan hukumannya serta peraturan-peraturan lainnya,
seperti peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, peran masyarakat,
perlindungan anak. Pemusnahan produk pornografi, dan lain-lain. Adapun
Tindak Pidana Pornografi yang diatur dalam UU No. 44 tahun 2008 Bab II
mengenai “Larangan dan Pembatasan” Pasal 4, dan Pasal 10, menyebutkan
yaitu:

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 133


Pasal 4 yaitu :

1) Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak,


menggandakan, meyebarluaskan, menyiarkan mengimpor, mengekspor,
menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan
pornografi yang secara eksplisit memuat:
d. Persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang
e. Kekerasan seksual
f. Masturbasi atau onani
g. Ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan
h. Alat kelamin
i. Pornografi anak
2) Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang:
a. Menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang
mengesankan ketelanjangan.
b. Menyajikan secara eksplisit alat kelamin
c. Mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas seksual
d. Menawarkan atau mengiklankan, baik langsung maupun tidak
langsung layanan seksual.
Pasal 10 yaitu;

Setiap orang dilarang mempertontonkan diri atau orang lain, dalam


pertunjukan atau di muka umum, yang menggambarkan ketelanjangan,
eksploitasi seksual, persenggamaan, atau yang bermuatan pornografi lainnya.
(http://ronny-hukum.blogspot.co.id/2014/06/aturan-hukum-ttg-
pornografi.html.: 2017)

134 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


B. Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang Pornografi Terhadap
TayanganPornografi di Media Sosial
1. Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Tayangan Pornografi di
MediaSosial
Perintah untuk menahan pandangan dan kemaluan, kaitannya
dengan masalah tindak pidana pornografi adalah dilarang melihat apa-apa
yang berbau mesum atau membangkitkan birahi (gambar-gambar porno,

tayangan-tayangan porno, dan lain-lain). Agar dapat memelihara kemaluan


dalam artian menahan nafsu birahi supaya terhindar dari perbuatan zina.
Hukum Islam sifatnya tegas meskipun hal-hal yang dilarang tersebut
dianggap kuno dan ketinggalan zaman, akan tetapi sebagai umat Islam
diwajibkan untuk mematuhinya demi kemaslahatan bersama. Adapun dalam
Surah QS.al-Isra’/17:32.

ً ِّ‫سب‬
{32}‫يال‬ َ ‫شةً َو‬
َ ‫سا َء‬ ّ ِّ ‫َو َال ت َ ْق َربُوا‬
ِّ َ‫الزنَا ۖ ِّإنَّهُ َكانَ ف‬
َ ‫اح‬

Terjemahnya :

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah


suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”

Apabila dikaitkan dengan tindak pidana pornografi yaitu misalkan


seseorang menyebarkan gambar-gambar, tulisan-tulisan, dan hal-hal lainnya
yang dapat menimbulkan nafsu birahi bagi siapa saja yang melihatnya itu
sama saja dengan telah mendekati zina seperti apa yang telah dijelaskan ayat
tersebut diatas. Oleh karena itu dalam Islam memberikan hukuman yang
berat kepada pelaku zina. Sebagaimana dalam QS.an-Nur/24:2

‫َّللاِّ ِّإ ْن ُك ْنت ُ ْم‬ ِّ ‫اح ٍد ِّم ْن ُه َما ِّمائَةَ َج ْلدَةٍ ۖ َو َال ت َأ ْ ُخ ْذ ُك ْم ِّب ِّه َما َرأْفَةٌ فِّي د‬
َّ ‫ِّين‬ ِّ ‫الزانِّي فَاجْ ِّلد ُوا ُك َّل َو‬ َّ ‫الزانِّيَةُ َو‬َّ
{2} َ‫طائِّفَةٌ ِّمنَ ْال ُمؤْ ِّمنِّين‬ َ ‫اَّللِّ َو ْاليَ ْو ِّم ْاْل ِّخ ِّر ۖ َو ْليَ ْش َهدْ َعذَابَ ُه َما‬
َّ ‫تُؤْ ِّمنُونَ ِّب‬

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 135


Terjemahnya :

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap
tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama
Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan
orang-orang yang beriman.”

Berdasarkan kutipan ayat di atas dipahami bahwa pornografi adalah


berkaitan dengan persoalan seks. Karena itu pembicaraan mengenai
pornografi, maka tidak luput dari pembahasan tentang seks itu sendiri.
Menurut Islam, seks itu merupakan suatu yang sakral dan harus disalurkan
secara benar dan bermoral. Penyalahgunaan seks di luar nilai sakralitasnya,
merupakan pelanggaran yang tercela menurut agama. Istilah yang paling
populer digunakan dalam Al-Qur’an menyangkut penyalagunaan atau
penyimpangan seks dari norma agama adalah zina.

Menurut Ensiklopedi Hukum Islam zina adalah hubungan seksual


antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang tidak atau belum
diikat dalam perkawinan tanpa disertai unsur keraguan dalam hubungan
seksual tersebut. Menurut fuqaha dari kalangan mazhab Hanafi, zina adalah
hubungan seksual yang dilakukan seorang laki-laki secara sadar terhadap
perempuan yang disertai nafsu seksual dan di antara mereka tidak atau belum
ada ikatan perkawinan secara sah atau ikatan perkawinan syubhat,yaitu
perkawinan yang diragukan keabsahannya, seperti ikatan perkawinan tanpa
wali nikah, tanpa saksi, atau kawin mut’ah.

Seperti difatwakan Majelis Ulama Indonesia Nomor 287 Tahun


2001 tentang Pornografi dan Pornoaksi tanggal 22 Agustus 2001,
berdasarkan surat al-Isra’ ayat 32 kita dilarang mendekati zina, an-Nur ayat
30-31 mengatur tentang cara bergaul, memelihara kehormatan, dan batas
aurat al-Ahzab ayat 59 mengatur tentang aurat kaum perempuan mukminah,
dan al-Maidah ayat 2 tentang kewajiban saling tolong menolong dalam
mengerjakan kebajikan dan takwa, dan larangan melakukan tolong menolong

136 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


dalam melakukan perbuatan dosa dan pelanggaran, maka batasan pornografi
maupun pornoaksi menurut hukum Islam telah jelas.

2. Ancaman Pidana Tayangan Pornografi di Media Sosial


MenurutUndang-Undang Pornografi
Sementara tinjauan tayangan pornografi di media sosial dalam
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Dalam pasal
1 ayat 1 UU No. 44 Tahun 2008, Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi,
foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan,
gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media
komunikasi atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau
eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Asas-asas dan tujuan di undangkannya Undang-Undang Nomor 44


Tahun tentang Pornografi perlu dimuatkan dalam bagian ini, karena
berdasarkan asas-asas dan tujuan-tujuan inilah yang seharusnya terjabar
dalam Pasal-pasal Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 yang menentukan
tindak pidana pornografi dan hukumannya serta peraturan-peraturan lainnya,
seperti peran pemerintah pusat danpemerintah daerah, peran masyarakat,
perlindungan anak, pemusnahan produk pornografi, dan lain-lain. Dapat
disimpulkan bahwa, hukuman tindak pidana pornografi dalam Islam dengan
hukuman tindak pidana pornografi menurut UU No. 44 Tahun 2008 tentang
pornografi yaitu sangat berkaitan erat, bahwa sanksi pornografi dalam Islam
itu belum jelas kepastian hukuman bagi tindak pidana pornografi, karena
dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan secara langsung hukuman bagi pelaku
tindak pidana pornografi, hanya saja dijelaskan larangan untuk mendekati
zina, jadi dalam Islam menjelaskan bahwa hukuman bagi pelaku tindak
pidana pornografi itu bisa dihukum dengan hukuman zina, ta’zir, qisas dan
sebagainya. Bahkan hukumnya diambil melalui qiyas dengan mengambil
hukum-hukum yang sudah ada seperti hukuman pelaku tindak pornografi
yang diatur dalam UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan diserahkan
kepada Ulil Amri (pemrintah) tersebut.

Dengan hukuman zina, ta’zir, qisas dan sebagainya bahkan


hukumnya diambil melalui qiyas dengan mengambil hukum-hukum yang
sudah ada seperti hukuman pelaku tindak pornografi yang diatur dalam UU
No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan diserah kepada Ulil Amri
(pemrintah) tersebut. Pasal 29 Undang-Undang-Undang Pornografi No. 44

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 137


Tahun 2008, termasuk dalam delik formil bukan delik materiil. Oleh
karena itu, tanpa akibat apapun orang lain, namun juga produk pornografi itu
telah tersebar luas di masyarakat, maka jika terbukti, pelakunya dapat
dikenakan berdasarkan pasal 29 Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 tentang
Pornografi, yaitu:

1. Pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan


2. Paling lama 12 (dua belas) tahun
3. Pidana denda paling sedikit Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh
juta rupiah)
4. Paling banyak Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah)
Unsur “menyebarluaskan” adalah kata kerja yang mengandung
“niat” dari pelaku agar pornografi tersebar luas di masyarakat. Upaya dalam
mewujudkan niat pelaku untuk merealisasikan atau mewujudkan niatnya
adalah tidak selalu harus disertai dengan adanya upaya yang mengandung
unsur “kesengajaan”.

138 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab


terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008
Tentang Pornografi pada Bab I Ketentuan Umum Pasal I Ayat I, yang
dimaksud dengan pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto,
tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan,
gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media
komunikasi atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan
atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam
masyarakat. Melihat dari definisi tersebut, maka Pornografi
mengandung beberapa bentuk yakni: berbentuk gambar, sketsa,
ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun,
percakapan, gerak tubuh dan bentuk-bentuk lainnya yang menyebabkan
ataupun tidak menyebabkan, bangkitnya gairah seksual dalam jangka
waktu tertentu, yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.
2. Tayangan pornografi di media sosial yang mudah diakses dan terus
menerus diakses dan ditonton oleh seseorang akan berdampak pada
maraknya perzinahan, pemerkosaan, dan bahkan pembunuhan dan
berbagai dampak buruk lainnya.
3. Dalam tinjauan hukum Islam pornografi secara tegas dilarang dan
merupakan perbuatan yang haram, hal ini dapat dilihat pada QS. an-
Nur/24:30-31 yang menekankan dua pokok yaitu penehanan pandangan
dan menjaga organ seksual. Demikian pula QS. al-Isra’/17:32 tentang
larangan mendekati zina, serta hukuman bagi pelaku zina QS. An-
Nur/24:2. Dalam Islam pornografi dikaitkan dengan perbuatan zina dan
memberikan hukuman yang berat kepada pelaku zina. Karena kejahatan
pornografi tidak ada secara langsung yang mengatur hukumnya dalam
hukum Islam. Maka diambil hukumnya melalui qiyas dengan
mengambil hukum-hukum dengan berlandaskan nash atau hukum yang
sudah ada. Seperti apa yang telah ditetapkan dalam UU Pornografi
yang tertuang dalam Pasal 4-12. Dengan demikian, kepastian hukum
dalam hukum Islam terhadap pelaku tindak pidana pornografi adalah
hak Ulil Amri dan masyarakat harus mematuhinya. Pornografi itu telah
tersebar luas di masyarakat, maka jika terbukti, pelakunya dapat

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 139


dikenakan berdasarkan pasal 29 Undang-Undang No. 44 Tahun 2008
tentang Pornografi, yaitu:
a. Pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan
b. Paling lama 12 (dua belas) tahun
c. Pidana denda paling sedikit Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima
puluhjuta rupiah)
d. Paling banyak Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah)

140 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Blibiography

Bungin .Burhan, 2013Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan


Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat ,Jakarta: Kencana.

Departemen Pendidikan Nasional,2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pusat Bahasa, Cet.1; Jakarta.

Djubaedah.Neng, 2009,Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau dari Hukum


Islam, Jakarta: Kencana.

Fatimah, 2011,Studi Kritis Terhadap Pertautan Antara Hukum Islam dan


Hukum Adat Dalam Sistem Hukum Nasional, Cet, 1; Alauddin
University Press.

Hasan. Hamzah, 2012, Kejahatan Kesusilaan Perspektif Hukum Pidana


Islam, Cet,1; Makassar:Alauddin University Press.

Lesmana. Tjipta, 1995Pornografi Dalam Media Massa, Cet. 1; Jakarta:


Puspa Swara.

Tike .Arifuddin, 2006, Etika pers dan Perundang-Undangan Media Massa,


Cet.I; Makassar: Alauddin University Press.

///D:/mozilla/Hadhorotuna%20%20pornografi%20dan%20pornoaksi.htm . (1
April 2017).

http://www.gurupendidikan.com/21-ciri-pengertian-mediasosial-menurut
para ahli dampak- positif-negatifnya/. (09 Oktober 2017).

http://sugikshare.blogspot.co.id/2013/10/sejarah-sosial-media-dan-
perkembangan.html (09 Oktober 2017)

http://www.lampuislam.org/2015/02/efek-berbahaya-pornografi.html (09
Oktober 2017)
http://ronny-hukum.blogspot.co.id/2014/06/aturan-hukum-ttg-
pornografi.html(09 Oktober 2017)

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 141


142 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B
WANITA DI ERA MODERN

Hosniyah
Izza nailufar
(nailufar.lmj@gmail.com)
Mega silvia
(megasilviapuma@gmail.com)
Siti sofiatul jannah
(sofiatuljannah5@gmail.com)

Abstrak
Membicarakan kaum wanita dan kedudukannya dalam kehidupan sosial,
maka tentulah sangat menarik, apalagi dalam masyarakat yang secara umum
bersifat patrilineal(memuliakan kaum lelaki dalam semua aspek kehidupan).
Diketahui bahwa wanita bagian dari eksistensi komunitas basyari(insani).
Eksistensi wanita meniscayakan eksistensi pria dan sebaliknya. Pada zaman
jahiliyyah kondisi kaum wanita sangat terpojokkan , hak-hak nya di rampas
sehingga datang islam yang membebaskan nya. Dalam masyarakat modern
ini hal tersebut di kenal dengan istilah “emansipasi” .Wanita adalah sentral
peradaban, merekalah yang membentuk sebuah generasi dan mereka adalah
pendidik utama dan yang pertama. Sebagai pendidik pertama sebuah generasi
, wanita harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan hambatan
dalam melaksanakan misi islam. Yang paling penting bagaimana harus
mempersiapkan generasi muslimah sebagai mata rantai yang
menghubungkan pada generasi berikutnya. Pada era globalisasi ini banyak
ancaman-ancaman perang nilai yang datang diam-diam lewat materi hiburan
yang hadir bersama perangkat tehnologi. Untuk melindungi pengaruh negatif
pada kehidupan keluarga, maka wanita muslimah mendapat tantangan untuk
dapat memerankan diri secara baik melalui berbagai upaya dalam kehidupan
keluarga khusunya dan masyarakat pada umumnya.

Kata kunci: wanita muslimah, kedudukan wanita, perubahan sosial dan


tekhnolog

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 143


A. Pendahuluan

Laki-laki dan perempuan memiliki persamaan dan perbedaan dalam


melaksanakan hak dan kewajian yang telah diatur dalam Islam. Bila tidak ada
perbedaan tugas diantara keduanya, untuk apa manusia dibagi menjadi dua?
Allah berfirman dalam surah an-Nisa(4) ayat 32, yang artinya
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah
kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada
bagian dari apa yang ia usahakan, dan bagi perempuan pun ada bagian dari
apa yang mereka usahakan.”
Wanita pada masa sebelum Islam datang mengalami keadaan yang
sangat memprihatinkan. Harus disadari islamlah yang pertama kali
memperjuangkan hak-hak wanita. Islam pulalah yang menjunjung tinggi
kehormatan wanita. Wanita muslimah adalah wanita yang berkepribadian,
merdeka, dan memiliki kedudukan sama di depan hukum seperti laki-laki.
Sejak 14 abad yang lalu Islam telah meletakkan prinsip-prinsip kesetaraan
antara keduanya berdasarkan aturan yang tegas dan rinci.
Penulis menyadari bahwa tidak dapat dimungkiri bahwa banyak
fenomena yang terjadi, terkait dengan wanita muslimah menghadapi zaman
modern ini. Pemahaman tentang hukum-hukum fikih tentang kehidupan
sehari-hari sangat dibutuhkan bagi kaum muslimin. Zaman yang moderen
memberikan kesibukan untuk menjalani kehidupan sehingga semakin sedikit
waktu untuk memahami hal tersebut. Wanita muslimah perlu mengetahui dan
memahami peranannya dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari
kegiatan yang membawa pada keburukan dan melakukan kegiatan yang
membawa kebaikan dunia dan akhirat. Berangkat dari permasalahan pokok
diatas, penulis tertarik untuk membahas masalah sebagai berikut:
a.Bagaimana Hakikat Wanita dalam perspektif Islam?
b.Bagaimana Peran Wanita dalam era globaliasi?
c.Bagaimana definisi Wanita Muslimah dan Wanita Modern?

144 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


A. Hakikat Wanita Dalam Islam
1. wanita sebagai anggota masyarakat
Pada zaman jahiliyah kondisi kaum wanita sangat terpojokkan, hak-
hak nya dirampas sehingga datang islam yang membebaskannya dalam
masyarakat, Ketika Islam datang di sepanjang Arab, negara-negara barat
didominasi oleh pandangan romawi, yunani dan kristen yang masih
memandang negatif terhadap wanita. Kemudian islam muncul, merombak
total pandangan tersebut dan merekonstruksinya sedemikian rupa sehingga
wanita tidak lagi dipandang sebagai sosok tubuh yang hina,tetapi diposisikan
pada melindungi jati diri kaum wanita, berikut hak dan kewajiban wanita
dalam al-Qur’an:
Islam tidak membedakan kedudukan antara pria dan wanita kerena diciptakan
dari unsur yang sama. Allah berfirman dalam beberapa ayat berik‫ا‬: ‫يا اْيها الناس‬
‫اتقواربكم االذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجاال كثيرا ونساء واتقوهللا‬
ْ ‫الذي تساءلون به وا‬
)1( ‫الرحام ان هللا كان عليكم رقيبا‬
”Hai sekalian manusia,bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
istrinya;dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak.(QS.AL-Nisa’[4]:1)
Wanita adalah sentral peradapan, merekalah yang membentuk
sebuah generasi dan meraka adalah pendidik utama dan yang pertama.
Sebagai pendidik pertama sebuah generasi, wanita harus mempersiapkan diri
menghadapi tantangan dan hambatan dalam melaksanakan misi islam. (
Peran wanita muslimah tadris. Volume 5 nomor 1. 2010 89)
Islam juga menganggap wanita adalah patner kaum pria dalam
berbuat kebaikan,peran dan tanggungjawab wanita sama sama dengan
pria,sebagaimana Allah berfirman:َ”Dan ْ orang-orang yang beriman, lelaki
dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian
yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari
yang buruk, mendirikan sholat,menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah
dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; “sesungguhnya
Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.”(QS. Al-Taubah[9]71)
2. Wanita Sebagai Istri Dan Ibu
(institusi) keluarga, memperkokoh sendi-sendi masyarakat ke
stabilannya.keberadaan ibu menjamin kesinambungan umat, peran ibu

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 145


sebagai pendidik anak dianggap tugas utama dan kunci. Keadaan
wanita disuatu bangsa menjadi tolak ukur keberhasilan generasi, mengingat
erat hubungan ibu dan anak sejak dalam kandungan.Islam sangat
menghormati perang seorang ibu sebagaimana yang tertera dalam al-
Qur’an:”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya,ibunya mengandungnya dengan susah payah,dan
melahirnya dengan susah payah(pula).mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga bulan, sehinga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai
empat puluh tahun ia berdoa:” Ya Tuhanku,tunjukilah Aku untuk mensyukuri
nikmat yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu dan bapakku
dan supaya Aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi;berilah
kebaikan kepadaku dengan(memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya Aku
termasuk orang-orang yang berserah diri.”(QS.Al-Ahqaf[46]:15).

146 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


B. Peranan Wanita Dalam Era Globalisasi
Wanita mempunyai posisi sentral dalam keluarga : sebagai istri,
mitra suami, sebagai ibu rumah tangga, sebagai ibu pendidik pertama dan
utama karena pendidikan berlangsung sejak janin masih dalam kandungan
ibu dan sebagai ibu bangsa yang mempersiapkan generasi penerus. Tetapi
yang sering kurang diketahui dan kurang dipahami masyarakat ialah, bahwa
potensi wanita yang begitu besar dan sangat menentukan keberhasilan
pembangunan nasional, khususnya pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya, belum dikembangkan secara maksimal.
Peranan wanita makin dirasakan dalam gerak pembangunan yang
kian pesat, sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Di era
globalisasi sekarang, kaum ibu harus dilindungi dan harus mendapat tempat
dalam berbagai kesempatan. Kaum ibu, jangan sampai termajinalkan, apalagi
mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Siapa yang tidak tahu R.A Kartini? Tentu semua orang mengenal
beliau. Beliau adalah seorang pejuang wanita, yang memperjuangkan hak-
hak wanita yang terinjak-injak karena dianggap lemah, tidak bisa apa-apa,
dan tidak berdaya dibandingkan kaum pria. Oleh karena perjuangannya, kini
para kaum wanita dapat bersekolah. Karena sesungguhnya Rosulullah s.a.w
yang memerintahkan agar orang Islam itu wajib menuntut ilmu, perintah itu
ditujukan pula dengan tegas kepada wanita disamping kepada pria.
Tanggung jawab pendidikan dibebankan atas pundak si ibu yang
dengan suatu tamsil dimana wanita dianggap sebagai tiang yang menentukan
tegak-runtuhnya suatu Negara. Manakala baik akhlak wanitanya, maka
baiklah negaranya, tetapi manakala buruk akhlak wanitanya, maka rusaklah
negaranya. Dengan demikian jelaslah bahwa pandangan orang yang
menganggap bahwa wanita itu tidak perlu sekolah dan tidak perlu terpelajar
karena ia akan ke dapur juga, adalah pandangan yang salah. Memang kita
sering mendengarkan ucapan-ucapan seperti itu dari mulut-mulut orang-
orang yang fanatik beragama, yang pengertian dan pandangan mereka
terhadap agama sempit. Namun berkat perjuangan R.A Kartini, kini para
kaum wanita dapat bersekolah dengan baik, dapat melakukan banyak
kegiatan dan tidak lagi dianggap lemah. Untuk selalu mengenang jasa-
jasanya diadakanlah hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 147


Jika dulu peranan wanita adalah memperjuangkan hak-hak
kaumnya. Lalu, apakah peranan wanita dalam era globalisasi yang modern
ini?
Peranan wanita dalam era-globalisasi ini sangat banyak.
(Anshori:1997) Banyak pekerjaan yang dilakukan oleh para wanita sekarang
ini sama dengan pekerjaan kaum pria. (Anshori Dadang S. 1997). Hal ini
dilakukan juga karena faktor-faktor tertentu, misalnya karena faktor ekonomi,
dalam pelajaran sosiologi, ini dapat disebut dengan penyimpangan yang
positif karena dianggap mempunyai unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya
alternatif sehingga mengarah pada nilai yang didambakan. Contohnya,
seorang ibu terpaksa menjadi tukang becak karena keadaan ekonomi dan juga
wanita yang bekerja karena ingin mengisi waktu luang dan menyalurkan
kemampuan yang ia miliki. Karena wanita yang tidak bekerja, baik di rumah
maupun di luar rumah, akan kehilangan akal unntuk mengisi waktu, mungkin
ia akan pergi bertandang kerumah tetangga atau tidur di rumah dan main-
main tanpa arah. Akibatnya, ia akan merasa bosan, kesal dan tidak tenang.
Keadaan yang seperti itu akan menyebabkan suasana keluarga menjadi
tegang dan pendidikan anak-anak akan terbengkalai. Oleh sebab itu wanita
harus bekerja sesuai kodrat dan kemampuannya.
Sesungguhnya pandangan Islam terhadap wanita benar-benar tinggi,
bahkan dalam Al-Qur’an sangat banyak ayat-ayat yang menunjukkan hal
tersebut. Jika kita teliti sejarah Islam, akan tampaklah betapa besar perhatian
Nabi Muhammad s.a.w dalam usaha mengangkat tinggi derajat wanita.
Misalnya, Siti Khadijah adalah wanita pengusaha kaya, yang mempunyai
usaha dagang dalam luar negeri (Mekah dan Syam).
Nabi muhammad s.a.w menghargai pandangan dan pendapat beliau
dalam banyak hal, bahkan kadang-kadang minta pertimbangan kepada istri
beliau. Dalam perjuangan Nabi Muhammad s.a.w pada masa-masa pertama
dari ke-Rasulan beliau, Siti Khadijah mendorong dan membantu perjuangan
beliau dengan segala apa yang dapat diberikannya, dengan memberikan
dorongan moril, semangat, dan dengan hartanya sehingga perjuangan berat
yang dihadapi Nabi Muhammad s.a.w pada waktu itu dapat teratasi. Segala
halangan dan rintangan yang bertubi-tubi dihadapi oleh Nabi dengan tenang.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh wanita selain menjadi ibu
rumah tangga. Misalnya, jika dulu pemimpin haruslah pria, maka sekarang
pun wanita bisa menjadi pemimpin.

148 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Buktinya banyak wanita yang menjadi kepala desa, camat, bahkan
menjadi pejabat. Pekerjaan yang dilakukan wanita harus tetap dalam batasan-
batasan yang pantas. Maksudnya, tetap ada pekerjaan atau hal-hal yang
dilakukan kaum adam yang tidak bisa digantikan oleh wanita. Contohnya,
kepala keluarga. Meskipun dalam pekerjaannya seorang wanita
berpenghasilan lebih tinggi dari suaminya, di dalam keluarga sang suami
tetaplah menjadi kepala keluarga. Karena wanita diciptakan untuk melayani
suaminya. Tetapi dalam hal mendidik anak-anaknya, hak dan kewajiban
keduanya adalah sama.
Upaya peningkatan peranan wanita ditujukan untuk meningkatkan
kedudukan dan peranannya :
1. Sebagai pribadi yang mandiri, yang perlu mengembangkan dirinya agar
dapat berperan aktif dalam pembangunan dan menjawab tantangan
kemajuan yang dibawa oleh pembangunan.
2. Sebagai istri dan ibu, bersama-sama suami/bapak bertanggung jawab
atas kesejahteraan, kebahagiaan keluarga dan pembinaan generasi
muda yang berkualitas dalam arti sebagai manusia yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, cerdas, berbudi luhur,
berkepribadian kuat, mandiri, kreatif, mempunyai semangat
kebangsaan yang tinggi dan berorientasi ke masa depan.
3. Sebagai anggota masyarakat, yang mempunyai kesadaran dan tanggung
jawab dan kesetiakawanan sosial yang tinggi dan berperan serta secara
aktif dalam membina kehidupan bermasyarakat yang aman dan
tentram.
4. Sebagai warga Negara, yang perlu menyadari akan hak dan
kewajibannya serta berperan aktif dalam segala bidang kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Kedudukan wanita di Indonesia sudah diangkat dan sudah dilakukan


pemberdayaan wanita. Sudah ada Undang-Undang Anti Kekerasan terhadap
wanita. Sudah terbentuk lembaga-lembaga yang membela hak-hak wanita.
Meskipun sudah diangkat, namun usaha-usaha tersebut masih belum
maksimal. Mengapa dikatakan belum maksimal? Karena masih banyak
terjadi kekerasan terhadap kaum hawa, contohnya penyiksaan suami terhadap
Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI- 3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 149
istrinya, penyiksaan TKW (Tenaga Kerja Wanita) oleh majikannya. Hanya
karena menjadi pembantu Rumah Tangga, ia diperlakukan sebagai seorang
hina. Padahal di zaman yang sudah modern ini, jika tidak ada wanita-wanita
yang bekerja sebagai PRT (Pembantu Rumah Tangga), lalu siapa yang
membantu dan mengurus rumah? Jika seandainya pekerjaan kita menyita
waktu terlalu banyak. Oleh karena itu, diperlakukan pembenahan tidak hanya
dalam Undang-Undang, tetapi juga kesadaran masyarakat. Wanita sekarang
memang sudah dapat bekerja dan melakukan banyak kegiatan.
Lalu, apakah yang lebih penting keluarga atau pekerjaan? Untuk hal
ini, kedua-duanya sama pentingnya. Pekerjaan dibutuhkan untuk menghidupi
keluarga, sedangkan tanpa keluarga, hidup terasa hampa meskipun memiliki
banyak uang.
Dilihat dari hal-hal diatas, dapat dikatakan bahwa wanita memiliki
peran yang sangat besar dalam era-globalisasi. Bahkan kita pernah memiliki
Presiden seorang wanita.
Hal ini membuktikan, seiring berjalannya waktu dan arus
globalisasi semakin meluas dan berpengaruh. Tidak cukup hanya pria,
dibutuhkan juga tenaga wanita. Wanita ada bukan hanya untuk diam di
rumah melakukan pekerjaan rumah, tetapi juga ada untuk membantu dan
melengkapi apa yang terkadang tidak bisa berkreasi dan bekerja layaknya
seorang pria. Tetapi, semua itu tetap dibatasi dalam batasan yang wajar.
Sebagai kaum wanita, harus bisa menunjukkan kemampuannya baik dalam
keluarga, juga didalam kehidupan masyarakat. Karena umumnya wanita itu
lebih teliti, rapi, dan penuh perhitungan dalam segala hal. (
http://pppakb.grobongan.go.id/artikel/56-emansipasi-wanita-dibalik-
kepeloporan-kartini-.html. 2017)

150 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


C. Pengertian Wanita Muslimah Dan Wanita Moderen.
1. Wanita Muslimah
Wanita muslimah adalah wanita yang berkepribadian, merdeka, dan
memiliki kedudukan sama di depan hukum seperti laki-laki. Sebagaimana
yang dijelaskan sebelumnya bahwa menuntut ilmu adalah merupakan hak
wanita. Wanita mendapat hak yang sama dengan laki-laki untuk
mendapatkan pahala.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat An Nisaa(4) ayat 32 yang
artinya
“Bagi para laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi
perempuan pun ada bagoan dari apa yang mereka usahakan.”
(Sya’rawi:2004) Wanita muslimah diwajibkan untuk belajar agar
memiliki pemahaman sebagai wanita muslimah.
Rasulullah bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim; laki-laki
dan perempuan.”(HR Ibnu majah dan Thabrani..(Sya’rawi M Mutawwali. :
2004).
Hadist yang dikutip dari buku “Fiqih Wanita” yang ditulis oleh
Muhammad M. Sya’rawi menerangkan bahwa wanita diwajibkan untuk
menuntut ilmu. Kemudian dari sumber yang sama,
Rasulullah bersabda,
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya akan dipahamkan urusan-
urusan agamanya.”(HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah)
“Dipahamkan urusan-urusan agamanya” artinya adalah diberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang hukum-hukum dan ajaran-ajaran
agama. Makna etimologis dari kata fiqih adalah pemahaman (fahm).
Sehingga wanita muslimah diwajibkan mencapai pemahan itu, yaitu dengan
cara merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an, memikirkan hadis-hadis Raslullah,
serta memperhatikan ajaran-ajaran orang-orang terdahulu yang saleh.
Wanita muslimah adalah wanita yang shalihah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, yang artinya
“Maka perempuan-perempuan yang shalihah ialah yang taat (kepada Allah)
dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, ”(Q.S. An Nisaa,4: 34)
(Sya’rawi:2003) menyatakan bahwa wanita shalihah memiliki ciri
seperti pada ayat tersebut. Berikut kutipan lengkapnya, (Sya’rawi, M
Mutawwali. : 2003).

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 151


Salah satu ciri perempuan shalihah yang disebutkan dalam ayat
tersebut adalah dengan menjaga dirinya ketika suaminya tidak ada di rumah,
menunjukkan bahwa perempuan tersebut dapat menjaga kesuciannya sebagai
seorang isteri. Maka, seharusnya seluruh perempuan dapat berlaku seperti itu
ketika orang yang bertanggung jawab kepadanya sedang tidak ada. Seorang
ayah bagi anak perempuan yang belum menikah, anak laki-laki bagi seorang
ibu, dan suami bagi seorang perempuan yang telah menikah.
Seorang perempuan yang berada dalam wilayah wali atau suaminya
harus dapat menjaga dirinya ketika wali atau suaminya tersebut sedang tidak
ada di isinya. Maka, seharusnya ia dapat menjaga dirinya dan harta suaminya
ketika ia sedang bepergian. Lihatlah jendela-jendela yang mungkin saja dapat
menimbulkan fitnah. Janganlah keluar ke jalan-jalan kalau bukan karena ada
kepentingan yang tidak dapat ditunda. Sehingga tidak ada satu orang pun
yang tertarik kepadanya, atau sebaliknya ia tertarik kepada orang tersebut.
Karena inilah satu-satunya cara untuk menjaga diri jangan sampai terjadi
fitnah.
2. Wanita Moderen
Siapa itu wanita modern? Kalau pertanyaan ini diajukan di jalan-
jalan, ke kalangan orang-orang yang tidak terpelajar atau mengenyam bangku
pendidikan hanya setingkat SLTA atau bahkan universitas dan tidak terdidik
secara benar, maka kita akan mendengar jawaban-jawaban sebagai berikut:
“Wanita yang berpakaian serba mini dan transparan, memakai
tanktop, bercelana jeans ketat dan bersepatu hak tinggi.”
“Wanita yang pakai gincu dan bedak tebal dan rambutnya dicat
warna-warni.”
“Wanita yang rajin memelihara kuku dan mengecatnya.”
“Perempuan yang bajunya dan seluruh aksesoris di badannya selalu
mengikuti model terbaru dan mahal.”
Benarkah? Fareed Zakaria seorang pemikir Muslim warga negara
Amerika dalam bukunya The Future of Freedom mengatakan bahwa
pandangan atas wanita modern semacam itu dipengaruhi oleh kekeliruan kita
dalam m`emandang komodernan atau modernitas dan unsur-unsur yang ada
di dalamnya. Antara substansi pembawa modernitas dan sisi-sisi negatif
darinya.
Modern berkonotasi pada cara berfikir dan berperilaku secara
rasional dan berdasar akal sehat. Sikap dan perilaku modern semacam ini

152 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


tidak dapat dilakukan tanpa melalui pembelajaran dan pendidikan yang tepat.
Akal sehat tidak akan dapat berfungsi maksimal kalau kita selalu ketinggalan
informasi keilmuan. Transfer keilmuan hanya dapat dilakukan dengan
banyak membaca apa saja termasuk membaca kitab yang rutin diajarkan,
buku, majalah dan berdiskusi serta berkonsultasi dengan kalangan yang
dianggap mengetahui akan suatu bidang keilmuan tertentu.
Karena modern itu identik dengan akal sehat, maka wanita modern
adalah wanita yang berakal sehat yang memiliki logika, cara berfikir dan
berperilaku yang baik. Dalam kitab Mushkilatul Faqr wa kaifa Alajaha al
Islam Syekh Yusuf Qardhawi menegaskan bahwa Islam tidak pernah
bertentangan dengan akal sehat. Artinya, wanita muslimah yang dalam
berfikir dan berperilaku sesuai dengan syariah Islam adalah dapat dikatakan
sebagai wanita modern yang sejati. Sementara istilah “wanita modern”
sebagaimana yang selama ini banyak disalahpahami orang—seperti dikutip di
awal tulisan ini—adalah pemahaman kalangan yang kurang rasional, kurang
terdidik, kurang wawasan dan kurang berakal-sehat. Allah selalu
menganjurkan kita agar selalu membaca, menulis dan berwawasan serta
berilmu (Al Alaq 96:1-5) supaya kita tidak terjebak dalam pemahaman yang
salah kaprah dan menyesatkan yang justru akan membuat kita dinilai sebagai
wanita yang ndeso dan kampungan, bukan dianggap sebagai wanita modern
seperti yang kita bayangkan dan harapkan.
Menurut penulis zaman moderen adalah zaman dimana orang-orang
berpikir lebih maju ke masa depan dan manusia terus meningkatkan
teknologi serta zaman yang keras dalam persaingan. Peradaban yang paling
mempengaruhi di zaman moderen menurut saya adalah peradaban barat.
Seperti yang dinyatakan Sya’rawi bahwa wanita memasuki era yang di
dalamnya terdapat persaingan. Berikut kutipan selengkapnya,
Perempuan dan laki-laki kini telah masuk dalam lapangan
persaingan yang sangat ketat dan pertarungan yang tidak pernah berakhir. Ini
benar-benar masalah yang tidak ada satu pun orang yang dapat
membenarkannya dan tidak ada satu pun manusia, baik laki-laki maupun
perempuan yang dapat menerima takdir dan tugas mereka dalam menjalani
kehidupan ini.
Wanita pada hakikatnya adalah orang yang lemah. Sya’rawi
menyatakan “Seorang wanita yang memutuskan untuk bekerja akan
berhadapan dengan risiko terbengkalainya pendidikan anak dan urusan rumah
tangga. Wanita yang bekerja sepanjang hari akan kembali ke rumah dengan

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 153


kondisi fisik telah terkuras habis dan tidak akan mampu mengerjakan tugas-
tugas utamanya dengan maksimal”. Sisi emosional wanita lebih berperan dari
pada sisi intelektual, maka sewajarnya wanita wajib menuntut ilmu.
Emosional wanita seperti kasih sayang sangat dibutuhkan untuk mengajarkan
generasi berikutnya akan kekuatan kasih sayang dalam membangun
masyarakat. (Sya’rawi:2004) Kasih sayang menyebabkan kelembutan hati
pada diri manusia, tanpa kasih sayang hati manusia akn keras dan menjadi
sulit untuk masuki dengan hal-hal yang baik. ( Sya’rawi. M Mutawwali. :
2004)
Allah berfirman:
“Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua
ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-
Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu” (Q.S.
Luqman:14)
Dewasa ini, wanita banyak memilih berkarier dengan alasan
emansipasi (persamaan hak) dalam mengerjakan pekerjaan yang sama
dengan laki-laki. Padahal akibat yang dapat diterima oleh orang-orang
didekatnya akan sangat berbahaya. Misalnya, anak-anak tidak cukup
menerima pelajaran dari seorang ibu dan ayahnya karena tidak ada cukup
waktu yang disediakan karena kedua orang tuanya bekerja di luar rumah. Bila
anak ini tidak mendapatkan cukup kasih sayang, maka sangatlah mungkin dia
menjadi anak yang keras hatinya. Emansipasi yang benar sebagaimana
diterangkan dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab(33) ayat 35. Sebagaimana
yang dinyatakan (Kahar) bahwa ayat tersebut mengajarkan emansipasi antara
wanita dan laki-laki baik mengenai akidah, hati dan ibadah serta tiap amalan
mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal. (Dr H Mansyur Kahar . :
1986).
Mengapa banyak wanita yang memilih bekerja di luar rumah
(berkarier)? Ada banyak kemungkinan yang menjadi faktor penyebab wanita
memilih untuk berkarier, diantaranya karena faktor ekonomi yang mendesak,
kuentungan lebih, dan masa depan yang dianggap menjanjikan. Menurut saya
ini merupakan pengaruh dari barat yang banyak dari wanitanya bekerja di
luar rumah dan berkarier.
Wanita di zaman moderen banyak memilih untuk berkarier. Karier
sebenarnya merupakan pekerjaan yang hanya akan menambah kesulitan bagi
seorang wanita sehingga mereka tidak dapat melaksanakan tugas utama

154 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


mereka baik sebagai ibu maupun isteri secara maksimal. Sebagian akan
mengatakan bahwa wanita terpaksa bekerja di luar rumah untuk membantu
meningkatkan kehidupan ekonomi keluarga. Namun seorang mukmin
harusnya dapat mensyukuri nikmat rizki yang telah diberikan Allah swt.
(Sya’rawi:2003) menerangakan bahwa ada syarat bagi wanita
muslimah yang ingin bekerja di luar rumah. (Sya’rawi. Mutawwali. :
2003)Berikut kutipan selengkapnya,
“Islam telah meletakkan syarat-syarat tertentu bagi perempuan yang ingin
bekerja di luar rumah, yaitu:
a. Karena kondisi keluarga yang mendesak;
b. Keluar bersama mahramnya;
c. Tidak berdesak-desakan dengan laki-laki dan bercampur baur dengan
mereka;
d. Pekerjaan tersebut sesuai dengan tugas seorang perempuan.”
Kemudian (Sya’rawi:2003) menegaskan ada hukum yang berlaku
bagi wanita muslimah yang bekerja di luar rumah atau berkarier. (Sya’rawi.
Mutawwali. : 2003)
Islam tidak pernah meninggalkan sesuatu begitu saja. Islam pasti
meletakkan hukum dan peraturan-peraturan tertentu. Perempuan juga dapat
keluar rumah untuk bekerja karena unsur yang mendesak seperti tidak ada
orang yang dapat mencukupi kebutuhannya atau memberikan nafkah
kepadanya. Ia juga tidak boleh melakukan hal tersebut dengan cara berdesak-
desakan dan berbaur dengan kaum laki-laki atau bekerja pada waktu-waktu
yang tidak pantas bagi kaum perempuan berada di luar rumah. Masyarakat
muslim seharusnya membantu perempuan untuk mendapatkan apa yang
dibutuhkannya.
Tugas utama wanita adalah mengurus suami dan putra-putrinya.
Kemudian laki-laki bertugas mencari nafkah baik lahir maupun batin untuk
keluarganya. Namun tugas yang paling utama sebagai hamba Allah adalah
bertaqwa kepada-Nya. Bila wanita tidak maksimal dalam melaksanakan
tugas tamanya, maka akan terbuka kehancuran bagi masyarakat yang akan
dibangunnya. Mengabaikan pendidikan moral hanya akan menciptakan
kecacatan dalam tubuh generasi mendatang.
3. Tantangan Muslimah Masa Kini
Muslimah dan hijab. Dua komponen yang tidak bisa dan tidak
seharusnya dipisahkan. Namun modernitas zaman nyatanya berhasil
menyeret ‘fashion’ untuk berada di tengah tengah mereka. Menarik minat

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 155


para perempuan untuk melakukan kolaborasi, alias memadu padankan hijab
agar tetap sesuai trend, atau malah sekedar sebagai penunjang penampilan.
Fenomena DJ bercadar yang viral di media sosial, kemudian seorang
guru berhijab yang menunjukkan bakat tari jaipongnya saat kompetisi hijab
hunt, adalah bukti kecil bahwa virus berbahaya ini sudah menyebar.
Mengopinikan kepada massa bahwa status tidak bisa menghalangi seorang
perempuan untuk berekspresi. Parahnya lagi, sang DJ justru menyeru muda
mudi untuk tidak takut menjadi diri sendiri tanpa perlu memusingkan
komentar orang lain. Sebuah ajakan yang menjurus pada konsep liberal.
Sadar atau tidak, ini adalah buah dari serangan yang digencarkan
Barat. Mendoktrin pemikiran para perempuan bahwa hijab hanya
mengekang perempuan. Akibatnya, banyak kalangan yang tanpa segan
merespon secara defensif dengan mengambil jalan tengah. Artinya, mereka
berhijab, namun juga bersolek dan menonjolkan lekuk tubuh demi tetap
tampil cantik dan menarik.
Minimnya pengetahuan tentang batasan syariah ketika memandang
makna kebebasan berekspresi semakin memperkeruh suasana. Masyarakat
terus dibiarkan berasumsi sendiri tentang tata busana dan tata pergaulan.
Definisi aurat disempitkan sebatas pada rambut. Campur baur juga bukan
lagi masalah yang perlu dipusingkan. Point inilah yang kemudiam
dimanfaatkan oleh komoditas industri dalam menyedot perhatian para
muslimah masa kini. Sebagai kiblat fashion, kaum kapitalis secara berkala
meluncurkan desain hijab terbaru demi kesesuaian tren.
Tidak berhenti disitu, kuatnya cengkraman kapitalis juga berimbas
pada berubahnya arah pandang terhadap perempuan. Mereka tidak lagi
dianggap sebagai sesuatu yang harus dijunjung tinggi kehormatannya, tapi
justru sebagai komoditas yang diperlombakan kecantikannya. Dalam sekup
kecil saja semisal putri Indonesia, terhitung sudah berapa banyak
perempuan yang mati matian mengejar prestise, menampilkan kemolekan
paras demi sebuah kemenangan yang sebenarnya nonsense. Nilai duniawi
berhasil mengelabui pemikiran mereka hingga berani menukar dan
memainkan kodratnya sebagai individu yang terjaga.
Edukasi tata pergaulan, kemudian penanaman nilai takwa guna
menumbuhkan kesadaran bahwa manusia senantiasa terikat dengan nilai
nilai syara’ adalah langkah yang tidak boleh diabaikan. Tidak hanya itu,
pemerintah juga harus berani

156 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


mengambil tindakan besar seperti menutup kran kebebasan yang terlanjur
dialirkan Barat. Segala hal yang berhubungan dengan pemberdayaan
perempuan bernilai ekonomi harus dihentikan. Karena sadar atau tidak, arus
liberal inilah yang sering melalaikan perempuan dari kewajiban dan
fitrahnya.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 157


Kesimpulan

Dalam Islam telah ditetapkan aturan-aturan, larangan-larangan,


perintah-perintah dan hukum-hukum yang mengatur tata kehidupan umat
manusia. Tugas utama bagi wanita adalah mengurus wali atau yang
bertanggung jawab atas dirinya dan memberikan pendidikan pada anak-
anaknya serta mengurusi urusan rumah tangga.
Zaman moderen dapat mempengaruhi wanita sebaliknya wanita pun
dapat mengendalikan zaman moderen. Membentengi diri dengan dasar Al-
Qur’an dan Al Hadist merupakan keharusan, maka dari itu pemahaman atau
ilmu fiqih dalam Islam sangatlah penting. Oleh karena itu sudah sewajarnya
standar keberhasilan zaman moderen adalah Al-Qur’an. Dengan begitu Insya
Allah masyarakat yang dibangunnya dan dirinya akan mendapatkan ridho
Allah di dunia dan di akhirat.

158 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B


Blibiography

Peran wanita muslimah tadris. Volume 5 nomor 1. 2010 89 berkenaan


dengan posisi wanita yang sangat strategis dalam mewujudkan keluarga yang
modern dan bahagia
Dadang S Anshori, 1997 Refleksi Muslimah atas Peran Sosial kaum wanita,
Bandung: Pustaka Hidayah.
http://pppakb.grobongan.go.id/artikel/56-emansipasi-wanita-dibalik-
kepeloporan-kartini-.html diakses tanggal 19 oktober 2017 13:15
M. Mutawwali Sya’rawi, 2004 Fiqhul Mar’ah al-Muslimah: Fiqih Wanita
(terj. oleh Ghozi M.). Jakarta Pusat: Pena Pundi Aksara.
As-Sya’rawi, Syaikh Mutawalli.2003 Fiqh Al Mar’ah Al Muslimah: Fikih
Perempuan (Muslimah) (terj. Oleh Yessy HM. Basyaruddin,Lc).
t.t.t. : Penerbit AMZAH.

Masyhur, Kahar, Drs. H. 1986 Ayat Al-Qur’an Mengenai Ilmu Pengetahuan,


Akhlak dan Iman. t.t.t : Penerbit Kalam Mulia.

Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B STUDI ISLAM KONTEMPORER 159


160 STUDI ISLAM KONTEMPORER Mahasiswi IAI Syarifuddin Tarbiyah / PAI-3B
PAI 3B

Anda mungkin juga menyukai