1
RUMUSAN MASALAH
2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Fitrah
Fitrah memiliki arti suci atau bisa juga diartikan sebagai perasaan
yang tulus (al-ikhlas). Manusia lahir dengan membawa sifat baik,
diantaranya adalah ketulusan dan kemurnian dalam menjalankan segala
aktivitas. Nabi SAW bersabda :
Tiga perkara yang menjadikan keselamatan, yaitu ikhlas berupa fitrah
Allah yang manusia diciptakan darinya, shalat berupa agama, dan taat
berupa perisai. (H.R. Abu Hamid dari Muaz) (Darussalam Bengkulu,
2012).
Agama Islam sebagai agama fitrah memiliki arti bahwa Islam
merupakan agama yang suci, sebagaimana hati nurani manusia yang suci
dan bersih. Manusia mempunyai hati nurani dan hati nurani selalu suci
karena kesuciaannya tidak pernah salah atau keliru apalagi sampai berdusta
atau berbohong. Setiap hati nurani manusia pada hakikatnya selalu
mengatakan agama yang benar dan suci hanyalah agama Islam. Islam sangat
melarang bahkan mengharamkan setiap perbuatan dosa apalagi sampai
ingkar kepada Allah. Begitupun dengan hati nurani (Nurdieni, 2015).
Agama Islam sesuai dengan fitrah manusia. Artinya, agama Islam
mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia (baik dari
aspek
keyakinan, perasaan, maupun pemikiran), sesuai dengan kebutuhan hidup
manusia, memberikan manfaat tanpa menimbulkan komplikasi, dan
menempatkan manusia dalam posisi yang benar. Hal ini ditegaskan dalam
Al-Quran Surat al-Rum (30): 30:
( ( :
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
3
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah
itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. al-Rum [30]: 30). (Marzuki,
2016)
2. Cara Mempertahankan Fitrah
Cara mempertahankan fitrah menurut Zul (2009) adalah sebagai berikut :
1. Mendekatkan diri kepada Allah dengan puasa, dzikir, dan ibadah
lainnya
2. Senantiasa bertaubat dan bertakwa kepada Allah
3. Mendirikan shalat
4. Tidak menyekutukan Allah
3. Pengertian Tauhid
Kata tauhid berasal dari bahasa Arab yang berarti menjadikan
sesuatu satu atau Esa. Dapat pula diartikan dengan meng-Esakan Tuhan.
Ilmu tauhid mempelajari tentang akidah atau kepercayaan bahwa Allah
Maha Esa (Susanto, 2015).
4. Macam-Macam Tauhid
Tauhid dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Tauhid Rububiyah, yakni meng-Esakan Allah dalam segala
perbuatannya. Artinya mempercayai dan meyakini sepenuhnya bahwa
hanya Allah yang menciptakan, menghidupkan, mengatur dan lain-lain
atas segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Allah berfirman yang
artinya Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam (QS Al-Fatihah :
1) (Susanto, 2015).
b. Tauhid Uluhiyah, yakni meng-Esakan Allah dengan beribadah, seperti
shalat, dzikir, berdoa, bershalawat, dan yang lainnya. Allah berfirman
yang artinya Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang (QS Al-Baqarah : 163). Nabi SAW bersabda
yang artinya Maka hendaklah apa yang kamu dakwahkan kepada
4
mereka pertama kali adalah syahadat bahwa tiada Tuhan yang yang
berhak diibadahi kecuali Allah (Mutafaqqun alaih) (Ayundi, 2013).
c. Tauhid Asma Wa Shifat, yakni meng-Esakan Allah dengan beriman
kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagaimana yang diterangkan
dalam Al-Quran dan sunnah rasul-Nya. Allah berfirman yang artinya
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, da Dia-lah Yang Maha
Medengar lagi Maha Melihat (QS Asy-Syura : 11) (Susanto, 2015).
5. Dasar/Dalil Tentang Mempertahankan Fitrah dan Tauhid dalam Hidup
]
[
Firman Allah yang artinya Tetaplah kamu pada jalan yang benar
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang-orang yang telah
taubat beserta kamu. (QS Hud [11]:112).
5
Artinya : Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS al-Hadid
[57]: 3)
`
`
Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal
Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS
ar-Rahman [55]: 26-27)
Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-
lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS as-Syura [42]:
11)
`
` ` `
6
KESIMPULAN
1. Fitrah dapat diartikan sebagai kesucian maupun perasaan yang tulus, yang
telah dimiliki manusia semenjak lahir ke dunia.
2. Cara untuk mempertahankan fitrah diantaranya adalah senantiasa bertaubat
dan bertakwa kepada Allah, mendirikan shalat, serta tidak menyekutukan
Allah
3. Tauhid dapat diartikan sebagai me-Esakan Allah
4. Macam-macam tauhid diantaranya adalah tauhid Rububiyah, tauhid
Uluhiyah, dan tauhid Asma Wa Shifat
5. Dasar/dalil tentang mempertahankan fitrah dan tauhid dalam hidup
diantaranya terdapat pada (QS ar-Rum [30]: 30), (QS Hud [11]:112), (QS
al-Araf: 172), (QS al-Hadid [57]: 3), (QS ar-Rahman [55]: 26-27), (QS as-
Syura [42]: 11), (QS al-Ikhlas [112]: 1-4), (QS al-Araf [7]: 180)
7
DAFTAR PUSTAKA