Pengertian Sabar
َ َ
Kata sabar berasal dari kata �َ �ﺻ yang berarti menahan dan mencegah.
Kata sabar bermakna menahan hawa nafsu, mencegah diri dari kekalutan dan
membawanya kepada sesuatu yang selaras dengan syariat dan akal.
Macam–Macam Sabar
Firman Allah T
َْ ْٰ َ َ َﱠ َ َ َ ْ َ ٌ ﱠ ٰ َ ْ َ ُْْ ﱠ ْ َ ﱠ
ۙﻮةۗ واِ ﻧﻬﺎ لﻜ ِﺒي�ة ِا�� ��� ا�� ِﺸ ِﻌين
ِ واﺳﺘ ِﻌ�ﻨﻮا ِﺑﺎﻟﺼ� ِ� واﻟﺼﻠ
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS. Al Baqarah [2] : 45)
َ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َﱠ ﱠ َ ّٰ َ ْ َ َ ُ ََْ ْ ُ َ ْ َ
ﺎقۗ و��ﺠ ِﺰﻳﻦ ا� ِ��� ﺻ�� ٓوا اﺟﺮﻫﻢ ِﺑﺎﺣﺴ ِﻦ ﻣﺎ ��ﻧﻮا ﻳﻌﻤﻠﻮن ٍ اﷲ ﺑ
ِ ﻣﺎ ِﻋﻨﺪﻛﻢ ﻳﻨﻔﺪ وﻣﺎ ِﻋﻨﺪ
“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.
Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl [16] : 96)
1 |Sabar dalam Berdakwah (Fitri Wahyuni Ratnaningtyas)
ّٰ ُ ْ َ َ ٌ َ َ َ َ ْ ﱡ ٰ ْ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ٰ َ ﱠ ْ َ ٰ َ ُ ﱠ ُ ْ َﱠ ُ ْ ﱠ
ِ ﻗﻞ ﻳ ِﻌﺒ ِﺎد ا� ِ��� اﻣ�ﻮا اﺗﻘﻮا رﺑﻜﻢۗ ِل� ِ��� اﺣﺴﻨﻮا ِ�ي ﻫ ِﺬ ِه ا���يﺎ ﺣﺴﻨﺔۗوارض
اﷲ
َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ّٰ َ َ ٌ ﱠ َ ُ َﱠ
ﺎبٍ ﺴ ﺣ � ي
ِ ِ ِ ﻐ ﺑ ﻢﻫﺮﺟ ا ن و � �
ِ اﻟﺼ ى �ۗاﻧﻤﺎ ﻳﻮ
ِ اﺳﻌﺔِ و
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah
kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh
kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang
disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az–Zumar [75] : 10)
Sabda Rasulullaah w
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini
tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka
ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu
pun baik baginya.” (HR. Muslim, No. 2999)
Sabar bukanlah sekedar kebajikan tambahan atau pelengkap, tetapi suatu keharusan
yang sangat dibutuhkan manusia. Tidak akan tercapai sukses di dunia dan akhirat
kecuali dengan sabar.
َ ُْ َُْ َ ْ ُْ َ َ ْ َ ََْ ْ ْ َ ُ َْ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ُﱠ ُ ْ َ ْ ﱠ
ْ ُ َ
ﺎس ﺗﺄﻣﺮون ِﺑﺎﻟﻤﻌﺮو ِف وﺗﻨﻬﻮن ﻋ ِﻦ اﻟﻤﻨﻜ ِﺮ وﺗﺆ ِﻣ�ﻮنْ ُ
ِ ﻛ�ﺘﻢ �ي� اﻣ ٍﺔ اﺧ ِﺮﺟﺖ ِلﻠﻨ
َ ْ ُ ٰ ْ ُ ُ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ُ ْ ْ ُ ّٰ َ َ ْ ٰ َ َ َ ْ ُ ْ ٰ َ َ َ َ ْ ً ﱠ
ﺎﷲۗ وﻟﻮ اﻣﻦ اﻫﻞ ال ِﻜت ِﺐ ل��ن �ي�ا ﻟﻬﻢۗ ِﻣﻨﻬﻢ اﻟﻤﺆ ِﻣ�ﻮن واﻛ��ﻫﻢ اﻟﻔ ِﺴﻘﻮن ِ ِﺑ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena
kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik.” (QS. Ali Imran [3] :110)
Seorang da’i membutuhkan kesabaran yang ekstra kuat, hal ini karena
keberadaan seorang da’i lain dengan masyarakat pada umumnya. Nabi Muhammad
ًَ َ َ َ ﱡ ﱡ ﱠ
َ َ ﱠ
ﺎس أﺷﺪ ﺑ��ء ِ َﻳﺎ َر ُﺳﻮل
ِ ��اﷲ أى ا
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji
sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka
semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai
dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan
hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi no.
2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani
dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Jalan dakwah adalah jalan mulia yang amat panjang dan bukanlah jalan yang
mudah. Manakala Allah T menguji umat manusia di bumi ini dengan ujian pandemi
Covid-19, semestinya dakwah tidak boleh ditinggalkan. Meski untuk menjalaninya
diperlukan berlipat-lipat kesabaran. Di bawah ini beberapa catatan sederhana penulis
selama menjalani dinamika dakwah di masa pandemi Covid-19.
Hal utama yang harus diingat oleh seorang mukmin adalah segala yang terjadi di
muka bumi adalah atas kehendak Allah T. Takdir baik atau “buruk” (pen. menurut
sangkaan manusia) mesti bisa diterima dengan lapang hati. Tidak terkecuali bagi
seorang da’i/da’iyah.
Apabila hati telah lapang menerima segala ketetapan Allah T, maka Insya Allah akan
tumbuh ketenangan. Bila ketenangan hati mulai tumbuh, maka semangat dakwah
yang pada awal pandemi menurun, Insya Allah semangat itu akan cepat berkobar
kembali.
agar ia tidak melenceng dari aturan Allah T dan Rasulullah SAW. Para Qiyadah
dalam menetapkan arahan/ garis kebijakan jama’ah tentu saja melalui sebuah syuro,
dalam kehati-hatian. Manakala kita sudah terikat dalam jama’ah ini, sudah
sepantasnya kita bersikap sabar dalam menerima bayan dari para qiyadah. Mungkin
saja ada beberapa hal kebijakan dari qiyadah yang belum bisa kita fahami pada
awalnya karena keterbatasan ilmu kita. Contoh: Di awal masa PSBB masjid-masjid
ditutup, taklim dilaksanakan secara daring, dan lain sebagainya. Sikap tsiqoh dan taat
mesti kita kedepankan, karena pastinya garis kebijakan jama’ah adalah untuk
keselamatan jiwa manusia.
akan terasa “ringan” bila kita memandang itu semua adalah amanah dari Allah T,
dan ini adalah “cara” Allah SWT mencintai kita. Kita disibukkan dengan hal-hal yang
Allah T ridhoi.
Di masa pandemi Covid-19, anak sekolah menjalani Belajar Dari Rumah (BDR).
Konsekuensi dari penerapan BDR satu diantaranya adalah orang tua menjadi guru
bagi anak-anaknya di rumah, utamanya bagi orang tua yang memiliki anak usia TK
dan SD. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi da’i/da’iyah.
T beri dua puluh empat jam serasa kurang. Karena dari satu amanah menuju
amanah berikutnya terasa begitu berdempetan. Berat? Sulit? Ya betul, berat dan sulit.
Akan terasa berat dan sulit bila kita mengaggapnya sebuah beban. Namun insya Allah
akan terasa “ringan” bila kita memandang itu semua adalah amanah dari Allah SWT,
dan ini adalah “cara” Allah SWT mencintai kita. Kita disibukkan dengan hal-hal yang
Allah SWT ridhoi.
Ujian pandemi Covid-19 juga berimbas pada kondisi ekonomi global. Hal ini tentu
saja berimbas pada kondisi keuangan keluarga da’i/da’iyah. Disaat beberapa sektor
ekonomi harus ditutup, pemasukan keluarga menjadi berkurang. Tidak bisa dipungkiri
pula, dakwah juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Maka ketrampilan
mengelola rizqi dari Allah T menjadi sebuah keniscayaan. Disamping terus menggali
sepatutnya selalu berikhtiar menjaga sehat karunia Allah T. Sehat adalah satu dari
sekian banyak modal yang mesti dimiliki seorang da’i/da’iyah. Bila kesehatan terjaga,
maka aktivitas dakwah akan berjalan dengan lancar.
Firman Allah T
َ ْ ْ ََ۠ ّٰ َ ٰ ۠ َ َ ّٰ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ
َ ۗ� ٰ�� َﺑﺼ ْي َ� ٍة ا َﻧﺎ َو َﻣﻦ ﱠاﺗ َﺒ َﻌ� ْي ٰ ْ ُ
اﷲ َو َﻣﺎٓ اﻧﺎ ِﻣ َﻦ اﻟ ُﻤ� ِ� ِﻛ ْين
ِ ۗو ُﺳ ْﺒﺤﻦ ِ ِ ِ اﷲ
ِ ى� اِ ٓا
ﻮ ﻋ دا �
ٓ ِ ِ ٖ ِ ﻗﻞ
� ﻴ بﺳ هﺬﻫ
ْ
َ� ْ� َﻧﺎ َ� َ�� ْاﻟ َﻘ ْﻮم ال ٰﻜﻔﺮ ْﻳﻦ
ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ّ َ َﱠ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ً ﱠ
ر�ن ٓﺎ اﻓ ِﺮغ �ﻠ�ﻨﺎ ﺻ��ا وﺛ ِبﺖ اﻗﺪاﻣ�ﺎ واﻧ
ِ ِ ِ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami
dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah [2] :250)
َ ْ ْ ُ َ َﱠ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ً ﱠ َ َﱠ
ر�ن ٓﺎ اﻓ ِﺮغ �ﻠ�ﻨﺎ ﺻ��ا وﺗﻮﻓﻨﺎ ﻣﺴ ِﻠ ِﻤين
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam
keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu).” (QS. Al A’raf [7] : 126)
Daftar Pustaka
1. Al-Qur’an
2. Al-Hadist
3. Al Qur’an Menyuruh Kita Sabar ; DR. Yusuf Qordhowi; Gema Insani Press
4. Bekal Seorang Da’i ; Anas Ismail Abu Dawud; Penerbit Insan Kamil
5. Kewajiban Berdakwah atas Setiap Muslim ; Imron Mahmud ; Hidayatullah.com