MAKALAH
SEMESTER 5
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2021
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kelancaran dan
kemudahanNya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik. Sholawat serta
salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Ahmad Fauzan, M. Pd. I,
selaku dosen pengampu mata kuliah Psikoterapi Islam. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa dengan kemampuan dan
pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul “Psikoterapi Tilawah” jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami berharap dari makalah
yang kami susun ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami maupun
pembaca.
Penyusun
II
DAFTAR PUSTAKA
COVER.......................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR................................................................................................. II
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................III
BAB 1 PEMBAHASAN............................................................................................... 1
G. TESTIMONI.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 4
III
PEMBAHASAN
BAB 1
1
Pembeda antara keduanya yang lebih jelas adalah melalui
penggunaannya. Gaya murottal banyak dipakai ketika sholat atau mengaji tadarus
sehari-hari, sedangkan mujawwad biasa dilantunkan pada acara tertentu atau pada
pelatihan. Tilawah termasuk dalam salah satu seni yaitu seni membaca Al Qur’an.
Seni baca Al Qur’an merupakan seni yang mengekspresikan baacan Al Qur’an
yang dibunyikan dengan lagu atau irama. Lagu yang digunakan adalah nagham
yang berasal dari maqam tradisi budaya arab atau maqam al arabiyat.
Apa yang membuat tilawah menjadi istimewa adalah selain
memperhatikan tajwid pada bacaan Al Qur’an, tilawah juga memperhatikan teknik
vokal yang baik serta kondisi tubuh yang mendukung. Dan untuk mencapai bacaan
tilawah yang maksimal, maka dibutuhkan pula latihan yang maksimal secara
intensif. Teknik vokal pada tilawah banyak memilki kesamaan namun bukan
berarti sama dengan teknik bernyanyi. Yang perlu dipehatikan dalam teknik vokal
salah satunya adalah pernapasan. Penyanyi menggunakan teknik pernapasan
diafragma begitu juga dengan qari dan qariah.
2
B. Penelitian Terdahulu
1. Hubungan Antara Kegiatan Tilawatil Qur’an dengan Ketenangan Jiwa
Anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya.
Nama : Enik Nurfiyah
NIM : D01211049
Jurusan/ Prodi : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam
Universitas : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Tahun : 2015
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian Yang akan
saya lakukan adalah sama-sama meneliti Tentang adanya pengaruh dan
perasaan yang Ditimbulkan setelah membaca Al Quran dengan
Tilawah. Persamaan lainnya adalah metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Perbedaannya adalah penelitian di atas meneliti Tentang munculnya
emosi positif berupa ketenangan Jiwa yang dirasakan setelah
membaca Al Qur’an Dengan tilawah. Sedangkan penelitian yang akan
saya Lakukan tentang adanya emosi positif yang dirasakan Setelah
melantunkan tilawah, karena emosi positif yang dirasakan setelah
melantunkan tilawah tidak hanya berupa rasa tenang, namun juga rasa
syukur, Rasa bahagia, dan semangat yang sangat Mempengaruhi
kegiatan sehari-hari.
3
Quran Terhadap ketenangan hati, kriteria tilawah Al Quran yang dapat
mendatangkan ketenangan hati menurut Tafsir al-Misbah karya
M.Quraish Shihab kemudian dianalisis kembali oleh peneliti.
Perbedaan selanjutnya adalah penelitian tersebut menggunakan model
penelitian kepustakaan yang sumber datanya berasal dari karya tafsir
M.Quraish Shihab yang berjudul Tafsir Al-Mishbah.
4
E. LANGKAH-LANGKAH PSIKOTERAPI TILAWAH
5
2. Meningkatkan ketenangan jiwa
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ketika kita ada sebuah
masalah, lalu menggunakan alqur’an sebagai obat penyembuh memanglah
membuat hati dan jiwa kita menjadi dingin dan juga tentram. Hal ini
merupakan adanya pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya perasaan
membaca alqur’an dengan menggunakan nada atau tilawah.
3. Relaksasi terbaik menurunkan stress
Pada tahun 2010 telah dilakukan sebuah penelitian pada anak-anak dan
remaja usia sekolah (SD, SMP dan SMA) dari sebuah Yayasan di Desa
Ciluncat, Kecamatan Cangkuang. Untuk beberapa waktu, anak-anak ini
diberikan musik yang bisa meningkatkan stres. Dr. Andri pun melakukan
perekaman otak si anak untuk mengetahui bagaimana frekuensi gelombang
otak yang ditimbulkan dari musik pembangkit stres itu. Kemudian sang anak
diberikan terapi mendengarkan bacaan Al-Quran selama tiga bulan, kemudian
diperdengarkan kembali musik yang bisa meningkatkan stres. Hasilnya
menunjukkan, daya tahan anak terhadap stres pada kesempatan kedua jauh
lebih kuat daripada pada saat pemberian musik yang pertama jika dilihat dari
rekaman gelombang otaknya.
4. Meningkatkan konsentrasi
Terdapat hubungan posistif antara mendengarkan tilawah dengan
kemampuan konsentrasi walaupun di sisi lain masih terdapat faktor lain yang
mempengaruhi kemampuan konsentrasi seseorang.
5. Meningkatkan kreatifitas dalam berpikir
Terdapat keteraikatan efek tilawah bagi pemulihan dan peningkatan
kemampuan berpikir dan berkonsentrasi. Untuk mengembagkan kereatifitas
dalam berfikir tidak hanya berkonsentrasi. Oleh karena itu dalam beberapa
eksperimen ini mencoba menerapkan tilawah secara teratur dan
berkesinambungan, dan menelaah serta merenungi isi kandungan Al-Quran
( tadabbur) dan mengusahakan penerapan atau pengamalannya dalam
kehidupan semaksimal mungkin( latihan berfikir sistematis dan objektif) telah
menujukkan bahwa aktivitas tersebut mampu meningkatkan kemampuan
berfikir kreatif para mahasiswa yang cukup singnifikan.
6. Memulihkan kondisi kejiwaan
6
Tilawah dapat mensugesti orang yang mengalami gangguan kejiwaan
dalam proses pemulihan. Sementara riset ini bukan hanya memperdegarkan,
namum membaca, menghayati, menelaah serta berusaha untuk menerapkan isi
kandungannya dalam kehidupan.
7. Menurunkan kecemasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Zahrofi, dkk 2013:6) dan
(Zanzabiela dan Alphianti, 2014) menunjukkan bahwa pemberian pengaruh
terapi tilawah Al Quran memiliki pengaruh terhadap tingkat kecemasan
responden. Pada penelitian tersebut responden yang diberikan terapi tilawah
Al Quran memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah daripada pasien yang
tidak diberikan terapi.
8. Menurunkan perilaku kekerasan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Widhowati SS, 2010) ini
menunjukkan bahwa penambahan terapi audio dengan tilawah pada kelompok
perlakuan lebih efektif dalam menurunkan perilaku kekerasan dibandingkan
dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan terapi audio tersebut.
G. TESTIMONI
Hasil dari penerapan terapi tilawah untuk meningkatkan emosi positif
santri putri pondok pesantren Thoyyib Fatah cukup baik dan dinilai telah berhasil.
Hal ini ditunjukkan oleh konseli bahwa konseli merasakan adanya perubahan yang
cukup terasa ketika sebelum melakukan proses terapi dan sesudah melaksanakan
proses terapi. Konseli merasa lebih tenang, merasa bisa lebih mengendalikan
dirinya untuk tidak merespon segala interaksi orang lain dengan nada keras dan
tinggi, konseli juga bisa lebih berpikir secara positif dalam memandang segala hal.
Konseli telah memiliki niat yang teguh untuk berubah menjadi pribadi yang lebih
baik dan masih terus melakukan terapi ini bahkan setelah dilakukan follow up lima
hari kemudian setelah pelaksanaan terapi tilawah.
7
DAFTAR PUSTAKA
Salim, M., Ilmu Nagham Al-Qur`an, Jakarta: PT. Kebayoran Widya Ripta,
2004.
Nurhalimah, Siti dkk., Media Sosial dan Masyarakat Pesisir: Refleksi Pemikiran
Mahasiswa Bidikmisi, Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2019.