Anda di halaman 1dari 10

Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

DALIL TENTANG BIMBINGAN KONSELING

1. Kebutuhan akan nasihat bagi seluruh manusia

)) ‫و العصر إن اإلنسان لفي خسر إال الذين ءامنوا و عملوا الصلحت و تواصوب الحق و تواصوب الصبر (( العصر‬

“Demi Masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan
saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-‘Ashr/103)

Surat ini menyatakan bahwa bimbingan nasihat sangat penting bagi kehidupan manusia,
khususnya dalam proses pendidikan dan pengajaran. Nasihat dalam agama Islam dapat dikatakan
sebagai bimbingan dalam ilmu psikologi. Kebutuhan manusia secara individu akan bantuan
(helping relationship), terutama konseling, pada dasarnya timbul dari diri dan luar individu yang
melahirkan seperangkat pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan oleh seorang individu.
Dalam konsep Islam, pengembangan diri merupakan sikap dan perilaku yang sangat
diistimewakan. Manusia yang mampu mengoptimalkan potensi dirinya, sehingga menjadi ahli
dalam suatu bidang keilmuan dijadikan kedudukan yang mulia di sisi Allah Ta’ala. (lihat QS Al-
Mujadalah/58: 11)

2. Nasihat/bimbingan sesuai dengan ajaran agama

ّ ‫عن أبي رقية تمم بن أوس الداري رضي هللا عنه‬


‫أن النبي صلى هللا عليه و سلم قال (( الدين النصيحة )) قلنَ لمن قال (( هلل و‬
)53 ‫ص‬/1 ‫لكتابه و لرسوله و ألئمة المسلمين و عامتهم )) صحيح مسلم (ج‬

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Agama adalah nasihat.’ Kami berkata: untuk
siapa? Beliau bersabda: ‘untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan
orang-orang biasa.’” (HR Muslim)

Hadits ini menyebutkan bahwa agama adalah nasihat untuk Allah, kitab-Nya dan rasul-
Nya, maka dalam hal ini sudah jelas terlihat bahwa segala sesuatu harus diniatkan hanya untuk
Allah. Maka untuk mencapainya harus berdasarkan Al-Qur’an (kitab-Nya) dan Sunnah (rasul-
Nya) sebagai pedoman dalam melaksanakan bimbingan konseling. Al-Qur’an sebagai pedoman
1
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

kehidupan umat, dan sunnah rasul sebagai teladan yang baik, pembimbing dan pengajar yang
mengajarkan kebahagiaan hakiki.

3. Memberikan nasihat kepada siapa saja yang membutuhkannya

: ‫ (( حق المسلم على مسلم ست‬: ‫ و في رواية لمسلم‬: ‫ أن رسول هللا صلى هللا عليه و سلم قال‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه‬
‫ و إذا‬, ‫ و إذا مرض فعده‬, ‫ و إذا عطس فحمد هللا فش ِّّمتْه‬, ‫ و إذا استضحك فانصح له‬, ‫ و إذا دعاك فأجبه‬, ‫إذا لقيته فسلم عليه‬
. ‫مات فاتبعه‬

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam: jika berjumpa hendaklah memberi salam;
jika mengundang dalam sebuah acara, maka datangilah undangannya; bila dimintai nasihat,
maka nasihatilah ia; jika memuji Allah dalam bersin, maka doakanlah; jika sakit, jenguklah ia;
dan jika meninggal dunia, maka iringilah ke kuburnya.” (HR Muslim)

Hadits ini menyampaikan bahwa memberikan nasihat kepada orang yang


membutuhkannya merupakan suatu kewajiban, sebagaimana berbunyi: bila dimintai nasihat,
maka nasihatilah ia. Hal ini pun dilandasi oleh suatu hadits yang lainnya bahwa Rasulullah
bersabda: “Sampaikanlah (pengetahuan) dariku walau satu ayat,” diriwayatkan oleh Bukhari.
Demikian dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa nasihat yang baik adalah nasihat
yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah, serta nasihat tersebut dapat didapatkan dari siapa pun
yang memahami ajaran agama dengan baik. Dan bagi orang-orang yang berilmu, khususnya guru
pembimbing konseling untuk memberikan nasihat kepada murid-muridnya sebagaimana
Rasulullah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada para sahabat, yaitu tanpa ada diskriminasi
terhadap siapa saja yang benar-benar ingin memperdalam ilmu pengetahuan (dan ia memiliki
daya ingat yang bagus) dan siapa saja yang hanya sekedar ingin mengetahui suatu pengetahuan.
Karena pada dasarnya setiap manusia membutuhkan nasihat dan pengetahuan tentang segala
sesuatu yang dilakukan selama kehidupannya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

4. Karakter konselor/pembimbing

‫ي المصير و إن جهداك على أن‬


َّ ‫وهن و فصاله في عامين أن اشكرلي و لوالديك إل‬
ٍ ‫و وصينا اإلنسان بوالديه حملته أمه وهنًا على‬
‫ي مرجعكم فأنبؤكم بما‬
َّ ‫ي ثم إل‬
َّ ‫تشرك بي ما ليس لك به علم فال تطعهما و صاحبهما في الدنيا معروفا و اتبع سبيل من أناب إل‬

2
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

‫ي إنهآ إن تك مثقال حبة من خرد ٍل فتكن في صخرةٍ أو في السموات أو في األرض يأت بها هللا إن هللا لطيف‬
َّ ‫كنتم تعملون يبن‬
‫ي أقم الصلوة وأمر بالمعروف و انه عن المنكر و اصبر على ما أصابك إن ذلك من عزم األمور و ال تص ِّ ّعر خدك‬
َّ ‫خبير يبن‬
‫للناس و ال تمشي في األرض مر ًحا إن هللا ال يحب كل مختال فخور و اقصد في مشيك و اغضض من صوتك إن أنكر‬
)) 19 – 14 : ‫األصوات لَصوت الحمير (( لقمن‬

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu dan bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu. Hanya kepada-Ku lah
kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
bersahabatlah dengan keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): ‘Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (menbalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka)
dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk ha-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.’” (QS Luqman/31: 14-19)

Ayat tersebut dapat dipahami bahwa Luqman dianugerahi oleh Allah berupa hikmah,
perasaan yang halus, akal pikiran, dan kearifan yang dapat menyampaikannya kepada
pengetahuan yang hakiki dan jalan yang benar menuju kebahagiaan yang abadi. Dalam hal ini
dapat diambil pelajaran (khususnya pembimbing/konselor) berupa metode yang dilakukan dan
diterapkan oleh para ahli dalam membimbing dan mengajarkan. Seorang Luqman memberikan
konseling kepada anaknya dengan cara hikmah; yaitu dengan perasaan yang halus, akal pikiran,
dan kearifan. Dalam ayat ini pun terlihat bagaimana Luqman memberikan bimbingan tersebut
dengan nasihat yang baik dan yang berfungsi dalam hal ini ialah pendengaran yang mentransfer
3
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

pesan-pesan tersebut ke dalam pikiran. Kemudian penglihatan, setelah memberikan nasihat yang
baik, maka dibutuhkan praktik/pemberian contoh yang dilakukan oleh seorang pembimbing
dalam menindaklanjuti proses dari nasihat tersebut. Dan terakhir melalui hati, dengan perasaan
yang tulus, sikap yang baik dan bijak merupakan segmen yang terakhir dalam proses
pembentukan karakter kepribadian. Metode ini pun sama persis dengan metode humanistik yang
lebih memfokuskan kepada potensi individu untuk secara aktif memilih dan memutuskan
keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan lingkungan.

5. Manusia sebagai makhluk sempurna

)) 4 :‫لقد خلقنا اإلنسان في أحسن تقويم (( التين‬

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS At-
Tin/95: 4)

Ayat ini menunjukkan bahwa pada dasarnya manusia diciptakan secara istimewa dan yang
terbaik dibandingkan dengan makhluk lainnya. Ketika hewan memakan sesuatu dengan
mulutnya secara langsung –bahkan ada yang dengan melalui kakinya-, manusia dengan cara
terhormat memakan sesuatu melalui tangannya. Selain itu, manusia diberi keistimewaan akal
agar dapat berfikir dan menimba berbagai ilmu pengetahuan sehingga dapat mewujudkan segala
inspirasinya.

6. Memperbaiki diri sendiri

)) 11 :‫إن هللا ال يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم (( الرعد‬

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d/13: 11)

Ayat ini menunjukkan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk yang (dalam batas-
batas tertentu) memiliki kebebasan kehendak (freedom of will) untuk merealisasikan secara aktif
potensi-potensinya, serta mampu mengubah nasibnya sendiri selama mereka mau merubahnya
(the self determining being). Kesadaran ini harus mampu ditanam dalam bimbingan dan
4
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

konseling, agar setiap manusia mampu tegak mandiri dan tidak bergantung penuh pada
pembimbing.

7. Pembimbing melaksanakan tugas dengan ketaatan agama dan keikhlasan hati

)) 5 : ‫و مآ أُمروآ إال ليعبدوا هللا مخلصين له الدين حنفآء و يقيمون الصلوة و يؤتوا الزكوة و ذلك دين القيمة (( البينة‬

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al-Bayyinah/98: 5)

Ayat ini menunjukkan bahwa landasan dan dasar bimbingan konseling ialah untuk
beribadah kepada Allah, khususnya kepada pembimbing untuk menghayati ayat ini sebagai
landasan dalil agar melakukan bimbingan semata-mata ketaatan terhadap ajaran agama dan
penuh keikhlasan dalam membimbing siswa.

8. Guide with the best way

‫ع إلى سبيل ربك بالحسنة و الموعظة الحسنة و جدلهم بالتى هي أحسن إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله و هو أعلم‬
ُ ‫اد‬
)) 125 : ‫بالمهتدين (( النهل‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.” (QS An-Nahl/16: 125)

Ayat ini secara jelas menerangkan bahwa seorang pemimbing (konselor) menjalankan
tugasnya untuk membimbing seseorang dengan cara yang baik. Cara-cara ini dapat ditempuh
dengan melalui pendekatan strategi, salah satunya dengan memberikan suatu kisah inspirasi
sehingga dapat diambil pelajaran/hikmah dari kisah tersebut dalam menjalani kehidupan.

5
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

KASUS 1: Takut Dicalonkan Menjadi Ketua PRESIDIUM

Supri adalah seorang siswa SMP Mardi Putra kelas VIII. SMP Mardi Putra pada tahun
ajaran ini akan mengadakan pemilihan ketua PRESIDIUM . Di sekolah Supri adalah siswa yang
pandai, kreatif dan tekun. Dalam pergaulannya pun ia selalu disukai oleh teman-temannya.
Dalam kesempatan ini teman-temannya mencalonkan Supri untuk maju sebagai ketua
PRESIDIUM yang baru. Dalam hati, Supri sendiri sebenarnya berminat untuk mencalonkan diri.
Akan tetapi, Supri menolak dukungan teman-temannya karena ia merasa minder, tidak pantas,
tidak cocok seandainya ia menjadi ketua PRESIDIUM . Ketakutan ini muncul karena baginya
menjadi ketua PRESIDIUM berarti ia akan banyak berbicara di hadapan orang-orang. Hal inilah
yang menyebabkan Supri mengurungkan niatnya. Ketakutan Supri muncul ketika ia harus
berbicara di hadapan banyak orang karena ia pernah mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan di masa lalu. Pada waktu kelas III SD ia terpeleset ketika berjalan di atas
panggung dalam pentas drama di sekolah. Teman-temannya menertawakan dan bersorak
mengejeknya. Ketika kelas IV SD, Supri salah mengucapkan syair lagu sehingga para peserta
tertawa, bahkan guru-guru pendamping peserta pun ikut tertawa. Pada waktu kelas VI SD Supri
menjabat sebagai ketua darmawisata, namun program yang direncanakan berjalan
mengecewakan. Guru dan teman-teman kelasnya menyalahkan supri. Akhir-akhir ini Supri
merasa gelisah, takut, selalu berdebar-debar.

 Pendekatan yang dilakukan oleh konselor


Dalam kasus ini konselor dapat menggunakan psychodynamic approach. Pendekatan ini
merupakan suatu metode pendekatan yang memahami bahwa ada kekuatan intrapsikis yang
mendorong seseorang dan tidak disadari. Mereka harus mengerti tentang pengalaman masa
kecilnya dan mengerti bagaimana orang mempertahankan diri dari ancaman eksternal dan
internal dengan mekanisme pertahanan ego dan metode lain mengenai resistensi. Maka
dalam hal ini, konselor harus melakukan:
1. Memahami benar pengalaman-pengalaman masa lalu Supri ketika SD dan perasaan yang
dialami pada saat kejadian tersebut; 1) merasa malu ketika terpeleset di atas panggung
pada acara drama di sekolah, 2) merasa malu, grogi dan kecewa ketika salah
mengucapkan syair lagu dalam lomba menyanyi di sekolah, dan 3) sakit hati, kecewa dan
6
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

menyesal menjadi ketua panitia ketika acara darmawisata yang direncanakan tidak
berjalan semestinya.
2. Kemudian konselor menjelaskan bahwa perasaan takut, gelisah, kaget, merasa diri tidak
cocok menjadi ketua PRESIDIUM merupakan akibat traumatis yang terjadi di masa lalu,
yaitu ketika beberapa kali dipermalukan di depan umum. Hal ini pun mempengaruhi
proses belajarnya di kelas.
3. Selanjutnya konselor membangun pengalaman-pengalaman positif di masa lalu, hal ini
akan dijadikan patokan Supri untuk memiliki kognisi yang baru sehingga Supri akan
merencanakan tindakan-tindakan konkret yang lebih baik, misalnya: 1) Supri mengikuti
lomba menyanyi pada saat TK dan mendapat juara I, banyak orangtua teman dan guru
yang memberikan pujian. 2) Supri menyanyi di acara ulang tahun teman SD-nya, dan
teman-teman serta para tamu undangan bertepuk tangan dan kagum dengan suara Supri.
3) Supri terkena DBD dan diopname di RS ketika kelas V SD, guru dan teman sekolah
menjenguknya.
4. Setelah melihat kembali pengalaman positif yang dialami oleh Supri, konselor memberi
pemahaman baru bahwa menjadi pemimpin tidak selalu tampil di depan umum; setiap
orang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin; dan setiap pemimpin tidak luput
dari kesalahan. Hal ini pun perlu diperkuat dengan dalil/ayat Al-Qur’an yaitu:
)) 30 : ‫و إذ قال ربك للملئكة إنّي جاعل في األرض خليفة (( البقرة‬

“Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’” (QS Al-Baqarah/2: 30)

)) 39 : ‫هو الذى جعلكم خلئف في األرض (( فاطر‬

“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.” (QS Fathir/35: 39)

)) 18 : ‫و ال تزر وازرة ٌ وزر أخرى (( فاطر‬

“Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (QS Fathir/35: 18)

7
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

KASUS 2: Bingung Memilih Jenjang Pendidikan Tinggi

Heri adalah seorang siswa kelas XII IPA1 di SMA Negeri di Yogyakarta. Ia anak yang
rajin dan pandai. Dalam setiap pembagian rapot ia selalu mendapat ranking satu. Di kelas XII ini
sekolah Heri mengadakan tes minat dan jurusan unuk masuk PT. dari hasil tes minat dan bakat
Heri disarankan untuk masuk jurusan teknik elektro. Selain itu, ia dianjurkan untuk melanjutkan
jenjang S1. Hal ini sesuai dengan cita-cita Heri sejak masih duduk di bangku SMP, yaitu menjadi
sarjana yang ahli dalam elektronik. Untuk itu, ia merasa sangat mantap dengan jurusan yang
disarankan oleh hasil minat dan bakat. Akan tetapi, akhir-akhir ini Heri menjadi resah, cemas,
dan bingung. Ia tidak berkonsentrasi lagi dalam belajar dan sering merenung di kelas. Ia
kemudian menghadap ibu konselor sekolah untuk membicarakan masalahnya. Hal yang dialami
oleh Heri adalah ia bingung karena harapannya untuk menjadi sarjana teknik elektro
bertentangan dengan harapan orangtuanya. Orang tua Heri menyarankan agar ia melanjutkan ke
jenjang D3 saja sehingga ia bisa cepat lulus dan cepat mendapatkan pekerjaan, mengingat faktor
keuangan orangtua Heri yang bekerja sebagai supir bus, sedangkan Heri masih punya tiga adik
yang juga membutuhkan biaya studi. Dalam hal ini, orangtua Heri juga menuntut agar Heri juga
bisa membantu membiayai studi adik-adiknya.

 Pendekatan yang dilakukan oleh konselor


Dalam kasus ini konselor dapat menggunakan person-centered approach. Pendekatan ini
merupakan suatu metode pendekatan yang berasumsi dasar tentang kepercayaan adanya
motivasi yang alami untuk mengaktualisasikan diri seorang individu dan dalam potensi
individu tersebut untuk menjadi a fully functioning person. Pada umumnya, pendekatan ini
dilakukan terhadap konseli yang merasa tidak adanya kesesuaian antara real self dengan
ideal self. Dalam hal ini, konselor memiliki peran penting untuk membantu konseli dengan
mengembangkan pribadi konseli secara konstruktif. Maka dalam hal ini, konselor harus
melakukan:
1. Membantu Heri untuk mengungkapkan perasaan yang dialaminya. Dalam hal ini,
konselor harus memahami benar bahwa Heri sedang kebingungan dan merasa sulit
dengan masalah yang dihadapinya. Bahkan ia tidak berkonsentrasi dalam belajar di kelas,

8
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

dan sering merenung. Perasaannya cemas dan resah karena belum memutuskan sikap
yang harus dilakukan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapinya.
2. Selanjutnya konselor menggali karakter diri Heri berupa: kemampuan kognitif, bakat
khusus, sifat positif dan negatif dalam diri Heri, nilai-nilai hidup yang diperjuangkan,
harapan untuk masa depan, perguruan tinggi yang diharapkan, dan cita-cita; serta
menggali informasi tentang keluarga Heri seperti: pekerjaan orang tua, jumlah saudara,
dan harapan orang tua terhadap masa depan Heri.
3. Kemudian konselor menganalisis perbedaan antara keinginan Heri untuk melanjutkan
kuliah S1 jurusan teknik elektro (berdasarkan hasil tes minat dan bakat serta wawancara
tentang kapasitas Heri) dengan harapan orang tuanya yang menginginkan Heri kuliah D3
dengan asumsi bahwa masa kuliah yang cepat selama 3 tahun dan dapat bekerja sehingga
membantu keuangan orang tua yang bersumber hanya sebagai supir bus sedangkan Heri
memiliki tiga adik yang juga membutuhkan biaya untuk sekolah.
4. Setelah menganalisis perbedaan antara keinginan Heri dengan harapan orang tuanya,
konselor mengajak Heri untuk membuat perbandingan dengan melihat keuntungan dan
kerugian beberapa pilihan; 1) Jika memilih D3 maka waktu yang ditempuh untuk kuliah
singkat yaitu hanya tiga tahun, dan sesuai dengan harapan orang tua. Namun, hal ini tidak
sesuai dengan cita-citanya dan tidak dapat menjadi sarjana S1; dan 2) Jika memilih S1
maka akan mendapatkan gelar Sarjana S1 sebagaimana yang dicita-citakannya semenjak
SMP dan jenjang karir yang lebih baik. Namun hal ini tidak didukung oleh tua karena
akan memakan biaya yang lebih besar dan waktu kuliah yang ditempuh empat tahun.
5. Terakhir, konselor membantu meyakinkan bahwa Heri mantap dengan pilihan kuliahnya
yaitu untuk menempuh pendidikan S1 jurusan teknik elektro sebagaimana dengan
kemampuan Heri dan bakat/potensi yang dimilikinya sesuai dengan apa yang dicita-
citakannya. Dalam hal ini konselor dapat menukil ayat Al-Qur’an yang menyatakan
bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu yaitu:
)) 11 : ‫يرفع هللا الذين ءامنوا منكم و الذين أوتوا العلم درجت و هللا بما تعملون خبير (( المجادلة‬
“Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antara kamu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS Al-Mujadilah/58: 11)

9
Lola Nurhidayaty_1112011000035_BK 8B

Dan selanjutnya Heri membicarakan tentang keputusannya kepada orang tua dengan cara
yang baik dan Heri akan mencari beasiswa di universitas yang akan dipilihnya dan kuliah
sambil bekerja. Dalam hal ini konselor dapat menukil ayat Al-Qur’an yaitu:
ً ‫أف و ال تنهرهما و قل لهما‬
)) 24 : ‫قوال كري ًما (( اإلسراء‬ ٍ ّ ‫فال تقل لهما‬
“Maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya (orang tuamu) yaitu
perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang muliah.” (QS Al-Isra/17: 24)

6. Sebagai tambahan, konselor bersama wali kelas Heri (pihak sekolah) dapat membuat
pertemuan dengan orang tua Heri untuk meyakinkan bahwa Heri mampu melalui dan
layak menempuh perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan Heri dan bakat/potensi
yang dimilikinya sehingga dapat pekerjaan yang lebih baik dengan gelar sarjananya
kelak.
)) 38 : ‫و الذين استجابوا لربهم و اقاموا الصلوة و أمرهم شورى بينهم و مما رزقنهم ينفقون (( الشورى‬
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan-nya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah diantara mereka; dan
mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami beirkan kepada mereka.” (QS Asy-
Syura/42: 38)
‫فبما رحمة من هللا لنت لهم و لو كنت فظا غليظ القلب النفضوا من حولك فاعف عنهم و استغفرلهم و شاورهم في‬
)) 159 : ‫األمر فإذا عزمت فتوكل على هللا إن هللا يحب المتوكلين (( آل عمران‬
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran/3: 159)

10

Anda mungkin juga menyukai