Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN SYECH SAID

Tanggal 2 Oktober 2020

Rosulullah Sang pendidik bagian 2

Nur Salim, S.Pd

Pendidikan: Rosulullah sang pendidik bagian 2

Rosulullah layak disebut pendidik karena membawa pengaruh yang luar biasa, berdasarkan Alquran,
hadist, dan dunia nyata. Yang dilakukan rosulullah dalam mendidik itu ibarat sedang menanam dan
buahnya adalah para sahabat tersebut. Mencetak generasi terbaik di dunia. Bagaimana rosul mengubah
orang yang awalnya tidak punya maju beralih menjadi maju? Peradapan dari mekah ke Madinah. Dari
Madinah ke seluruh penjuru dunia.

Bagaimana rosul bisa mencapai kesuksesan dalam mendidik para sahabat?


1. Bersifat kolektif atau kelompok (tidak memilih-milih). Semua orang kafir yang belum masuk
islam mendapatkan hak didik oleh rosul. Semua layak mendapat pendidikan dan wajib belajar.
Setelah itu semuanya bertugas mengajarkan apa yang diajarkan oleh rosulullah. Teknisnya,
a. Mendorong para sahabat untuk terus belajar. Dengan memberikan motivasi dengan
hadist2-hadist keutamaan menuntut ilmu.
Hadist 1:
‫س فِ ِيه ِع ْل ًما َس َّه َل اللَّهُ لَهُ بِِه طَ ِري ًقا ِإىَل اجْلَن َِّة‬ ِ ِ َ َ‫َو َم ْن َسل‬
ُ ‫ك طَري ًقا َي ْلتَم‬
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

siapa saja yang menempu jalan menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan jalan menuju
surga. Dan tidakklah suatu kaum sedang belajar dan mengajarkan kitab Allah kecuali akan
mendapatkan 4 kebaikan. Di majelis manapun yang sedang belajar dan mengajar mendapat
4 kebaikan:
a.1 Menurunkan ketenangan.
a.2 Mendapatkan curahkan rahmat
a.3 Malaikat akan meliputi kita
a.4 Allah akan memuji-muji tersebut dihadapan para malaikat. Selain itu dari versi hadist
yang lain, ketika selesai kajian maka Allah akan mengampuni kesalahan dan diliputi
banyak kebaikan

hadist 2
‫ك اللَّهُ بِِه طَ ِري ًقا ِم ْن طُُر ِق اجْلَن َِّة‬ ِ ُ‫من سلَك طَ ِري ًقا يطْل‬
َ َ‫ب ف ِيه ِع ْل ًما َسل‬
ُ َ َ َ َْ
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya di antara jalan menuju surga.”

Dikisahkan bahawa ada sebuah hadits shahih yang disebutkan dalam Sunan Abi Daud (no. 3641).
Haditsnya shahih, dari Katsir bin Qais, ia berkata, aku pernah duduk bersama Abu Darda ’ di
Masjid Damasqus, lalu datang seorang pria yang lantas berkata, “Wahai Abu Ad Darda ’, aku dari
(Madinah Nabawiyah) datang ke Damascus ini karena ada suatu hadits yang telah sampai padaku
di mana engkau yang meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku datang
untuk maksud mendapatkan hadits tersebut.”

Abu Ad Darda’ menyampaikan apa yang telah didengar bahwa rosulullah


‫ب ْال ِع ْل ِم‬
ِ ِ‫ض ُع َأجْ نِ َحتَهَا ِرضًا لِطَال‬
َ َ‫َوِإ َّن ْال َمالَِئ َكةَ لَت‬
“Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridha pada penuntut ilmu.”

‫ف ْال َما ِء‬


ِ ْ‫ض َو ْال ِحيتَانُ فِى َجو‬
ِ ْ‫ت َو َم ْن فِى اَألر‬
ِ ‫َوِإ َّن ْال َعالِ َم لَيَ ْستَ ْغفِ ُر لَهُ َم ْن فِى ال َّس َم َوا‬
“Sesungguhnya orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiap penduduk langit dan bumi,
sampai pun ikan yang berada dalam air.”

ِ ‫َوِإ َّن فَضْ َل ْال َعالِ ِم َعلَى ْال َعابِ ِد َكفَضْ ِل ْالقَ َم ِر لَ ْيلَةَ ْالبَ ْد ِر َعلَى َساِئ ِر ْال َك َوا ِك‬
‫ب‬
“Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti
perbandingan bulan di malam badar dari bintang-bintang lainnya.”

ٍّ ‫َوِإ َّن اَأل ْنبِيَا َء لَ ْم ي َُورِّ ثُوا ِدينَارًا َوالَ ِدرْ هَ ًما َو َّرثُوا ْال ِع ْل َم فَ َم ْن َأ َخ َذهُ َأخَ َذ بِ َح‬
‫ظ َوافِ ٍر‬
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan
dinar dan tidak pula dirham. Barangsiapa yang mewariskan ilmu, maka sungguh ia telah
mendapatkan keberuntungan yang besar.”

b. Dengan memerangi buta huruf. Sebagaimana kisah pasukan muslim di perang badar. Para
pasukan non muslim yang jadi tawanan saat itu akan dibebaskan dengan syarat tertentu.
Pada zaman itu sebenarnya orang mekah dan manidah banyak yang buta huruf. Rosul
akhirnya memutuskan bahwa setiap 1 tawanan wajib mengajar 10 orang anak dari golongan
anshar dan muhajirin. Jika tawanan tersebut sudah berhasil mengajarkan membaca dan
menuliskan maka tawanan tersebut akan dapat bebas. Sungguh luar biasa ide rosulullah
Muhammad SAW.
c. Menyatakan perintah wajib hukumnya untuk belajar bagi seluruh umat Islam, sebagaimana
hadis Anas bin Malik. Seperti halnya berbakti kepada orangtua itulah kewajiban menuntut
ilmu.
d. Rosul memberikan ancaman bagi yang meninggalkan belajar dan mengajar. Pada suaru hari
rosul berkhutbah, dalam khutbahnya rosul menyebut golongan muslim sebagai golongan
yang baik dan tidak baik. Para sahabat yang mendengar tersebut saling bertanya-tanya.
Orang-orang itu orang Al Asy’ri dari Yaman, yang pandai dalam hal ilmu agaman. Sedangkan
di sekitarnya banyak orang bodoh. Begitu hadist ini tersebar kemudian golongan Asy’ari
datang menemui rosul untuk konfirmasi. Rosul menyampaikan bahwa kita wajib mendidik
dan mengajari serta melarang orang yang berbuat mungkar. Apakah wajib bagi kaum
mengajari? Tidak ada jawaban iya dan tidak dari rosul. Mengajari kaum itu wajib. Begitu pula
melarang mereka melakukan keburukan sampai 3x. orang Asy’ari itu meminta waktu 1
tahun. Rosul jika tidak mau mengajari maka akan mendatangkan hukuman di dunia.

Menceritakan rosul dari golongan yang baik dan tidak baik maka imam besar ini
menyampaikan bahwa terjadi kelalaian yang sangat besar. Menjadi perhatian besar bagi
rosul. Orang yang lalai belajar dan mengajar itu sama seperti orang yang melakykan
kejahatan seperti mencuri dan zina. Begitu itu komentar imam besar. Padahal kejadian masa
sebelum rosul tidak ada yang peduli dengan pendidikan.

Dari hadist tersebut ada 6 point penting


1. Rosul tidak meridhai orang yang bodoh ditengah-tengah orang yang pandai atau
berilmu
2. Ketika ada orang yang bodoh, sementara orang yang pandai itu tidak mau mengajari.
Maka orang-orang yang pandai itu dianggap sedang bermaksiat kepada Allah.
3. Ketika lalai belajar maka mendapatkan azab atau hukuman dari Allah
4. Rosul menyatakan hukuman bagi keduanya sampai mereka mau belajar dan mengajar.
Rosul menyatakan perang bersamanya
5. Rosul memberikan tenggat waktu bagi keduanya sehingga kebodohan bisa hilang,
waktunya 1 tahun.
6. Meskipun hadist itu menceritakan ulama Asy’ari namun itu berlaku secara umum bagi
seluruh umat. Belajar dan mengajar itu merupakan kewajiban. Sehingga menjadi
pedoman dan berlaku untuk umum bukan untuk golongan tertentu.

e. Rosulullah berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat. Agar mencapai kemaslahatan di
dunia, akhirat, dan agama.

ٍ ‫اللَّهُ َّم ِإنِّي َأ ُعوْ ُذبِكَ ِم ْن ِع ْل ٍم الَ يَ ْنفَ ُع َو ِم ْن قَ ْل‬


‫ب الَ يَ ْخ َش ُع َو ِم ْن َد ْع َو ٍة الَ يُ ْست ََجابُ لَهَا‬

Ya Allah Azza wa Jalla , aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati
yang tidak khusyu’, dan dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang, serta dari doa yang
tidak dikabulkan.

Ilmu yang wajib kita lakukan maka wajib dipelajari ilmu tersebut, misal haji, sholat, zakat,
taharah dll. Jika ada orang cacat dan kurang mampu maka dia tidak wajib belajar ilmu haji.
Sebaliknya bagi orang yang cacat namun kaya maka wajib baginya yang belajar.

Anda mungkin juga menyukai