Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HADIST TARBAWI
TENTANG
“KEUTAMAAN BELAJAR DAN MENGAJAR”
Oleh :
Kelompok 2
PAI B / 5

AFDAL FIKRI 1830101039


APIN ALPINDA 1830101044

Dosen Pengampu :
Desri Nengsih, Lc., MA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMAN ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2020 M /1442 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Islam sangat
menekankan terhadap pentingnya belajar. Al-qur’an dan As-sunnah mengajak kaum
muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu, serta menempatkan orang-orang yang
berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Islam sangat mengharuskan umat islam untuk
belajar dan terus belajar mulai dari lahir kedunia sampai ajal menjemput, karena denga
belajar kita bias meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Serta menggunakan
ilmu nya kejalan yang di ridhai Allah SWT. Kemampuan untuk belajar merupakan
sebuah karunia Allah yang mampu membedakan manusia dangan makhluk yang lain.
Allah menghadiahkan akal kepada manusia untuk mampu belajar dan menjadi pemimpin
di dunia ini. Maka dari itu manusia diwajibkan untuk belajar dan mengajar.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja hadis tentang perintah keutamaan belajar
2. Apa saja hadis tentang keutamaan mengajar
3. Apa saja hadis tentang ragam kesuksesan belajar

.
BAB II
PEMBAHASAN

a. Keutamaan Belajar
Teks hadist dan terjemahan hadist

ِ ُ ‫ش عن َأيِب ص الِ ٍح عن َأيِب هري رةَ قَ َال قَ َال رس‬


ُ‫ص لَّى اللَّه‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ َ ْ َُ ْ َ َ ْ َ ِ ‫اَأْلع َم‬ ْ ‫ُأس َامةَ َع ْن‬ َ ‫ود بْ ُن َغْياَل َن َح َّد َثنَا َأبُو‬
ُ ‫َح َّدثَنَا حَمْ ُم‬
‫س فِ ِيه ِع ْل ًما َس َّه َل اللَّهُ لَهُ طَ ِري ًقا ِإىَل اجْلَن َِّة‬ ِ ِ َ َ‫َعلَْي ِه َو َسلَّم َم ْن َسل‬
ُ ‫ك طَري ًقا َيْلتَم‬ َ

(TIRMIDZI - 2570) : Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berjalan di suatu jalan untuk
mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga).

1. Sababul Wurud Hadist


Selama penyelusuran pemakalah tidak menemukan asbabul wurudnya.

2. Syarh Hadist / Penjelasan Hadist dan analisis pendidikan


a. Penjelasan hadist
Islam memotivasi pemeluknya untuk selalu meningkatkan kualitas
keilmuan dan pengetahuan. Tua atau muda, pria atau wanita, miskin atau kaya
mendapatkan porsi sama dalam pandangan Islam dalam kewajiban untuk
menuntut ilmu (pendidikan). Bukan hanya pengetahuan yang terkait urusan
akhirat saja yang ditekankan oleh Islam, melainkan pengetahuan yang terkait
dengan urusan dunia juga. Karena tidak mungkin manusia mencapai kebahagiaan
hari kelak tanpa melalui jalan kehidupan dunia ini.
kewajiban menuntut ilmu itu ditujukan atas setiap mukmin, baik mukmin
laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sangat
pentingnya kehidupan di bumi harus disertai ilmu, baik ilmu politik, sosial,
budaya dan yang paling penting ilmu keagamaan dimana ilmu agama kelak akan
menghantarkan umat muslim ke surga dan ilmu agamalah yang menjadi simbolis
pembeda antara manusia dan makhluk yang lainnya.
Jika kita melihat keluar, kehidupan di negara kita yang saat ini sangat
memprihatinkan, hal tersebut dikarnakan generasi-generasi penerus bangsa yang
kurang mampu  mengelola negara dengan baik dikarenakan kurangnya ilmu
pendidikan dan sempitnya cakrawala pengetahuan, oleh sebab itu kita
harus  membuka mata agar mau mencari ilmu sebanyak-banyaknya baik bagi
muslim laki-laki maupun muslim perempuan.
b. Analisis kependidikan

Dalam sebuah hadis disebutkan terdapat lima keutamaan orang menuntut


ilmu, yaitu: (1) mendapat kemudahan untuk menuju surga, (2) disenangi oleh para
malaikat, (3) dimohonkan ampun oleh makhluk Allah yang lain, (4) lebih utama
daripada ahli ibadah, dan (5) menjadi pewaris Nabi.

Yang dimaksud dengan dimudahkan Allah baginya jalan menuju surga


adalah ilmunya itu akan memberikan kemudahan kepadanya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang dapat menyebabkannya masuk surga. Karena ilmunya,
seseorang itu mengetahui kewajiban yang harus dikerjakannya dan larangan-
larangan yang harus dijauhinya. Ia memahami hal-hal yang dapat merusak akidah
dan ibadahnya. Ilmu yang dimilikinya membuat ia dapat membedakan yang halal
dari yang haram. Dengan demikian,  orang yang memiliki ilmu pengetahuan itu
tidak merasa kesulitan untuk mengerjakan hal-hal yang dapat membawanya ke
dalam surga.

c. Ayat terkait dengan hadist di atas :


Q.s At-Taubah. 122
‫و َمهُمۡ اِ َذا‬Cۡ Cَ‫ ِذر ُۡوا ق‬C‫د ِّۡي ِن َو لِي ُۡن‬C‫َو َما َكانَ ۡال ُم ۡؤ ِمنُ ۡونَ لِيَ ۡنفِر ُۡوا َكٓافَّ ‌ةً ؕ فَلَ ۡواَل نَفَ َر ِم ۡن ُك ِّل فِ ۡرقَ ٍة ِّم ۡنهُمۡ طَ ِٕٓاٮفَةٌ لِّيَـتَفَقَّه ُۡوا فِى ال‬
َ‫َر َجع ُۡۤوا اِلَ ۡي ِهمۡ لَ َعلَّهُمۡ يَ ۡح َذر ُۡون‬
Artinya :
Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi
untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga
dirinya

Ayat terkait merupakan bayan Taqrir (memperjelas isi Al-Quran) dimana


hadis tersebut berfungsi memperjelas apa yang telah dituliskan di dalam Al-
Quran.
b. Keutamaan Mengajar
Teks hadist dan terjemahan hadist

ِ ِ‫يد وابن حج ٍر قَ الُوا ح َّدثَنَا ِإمْس عِيل ه و ابن جع َف ٍر عن الْعاَل ِء عن َأب‬ ٍِ


‫يه َع ْن‬ ْ َ َ ْ َ َْ ُْ َُ ُ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ‫وب َو ُقَتْيبَ ةُ َي ْعيِن ابْ َن َس ع‬ َ ُّ‫َح َّدثَنَا حَيْىَي بْ ُن َأي‬
‫ص َدقٍَة‬ ِ ٍ ِ
َ ‫ات اِإْل نْ َس ا ُن ا ْن َقطَ َع َعْن هُ َع َملُهُ ِإاَّل م ْن ثَاَل ثَة ِإاَّل م ْن‬
ِ
َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم قَ َال ِإذَا َم‬
ِ َ ‫َأن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َّ َ‫َأيِب ُهَر ْي َرة‬
ِ ‫جا ِري ٍة َأو ِع ْل ٍم يْنت َفع بِِه َأو ولَ ٍد‬
ُ‫صال ٍح يَ ْدعُو لَه‬ َ َ ْ ُ َُ ْ َ َ

(MUSLIM - 3084) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah -yaitu
Ibnu Sa'id- dan Ibnu Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu
Ja'far- dari Al 'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala
amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak
shalih yang selalu mendoakannya."

1. Sababul Wurud Hadist


Selama penyelusuran pemakalah tidak menemukan asbabul wurudnya.

2. Syarh Hadist / Penjelasan Hadist dan analisis pendidikan


a. Penjelasan hadist
Kewajiban belajar mengajar merupakan suatu tuntutan bagi manusia yang
menginginkan suatu kehidupan yang layak sebagai implementasinya dalam
memakmurkan dunia. Manusia yang sudah dibaiat oleh Tuhan sebagai khalifah agar
senantiasa menjadi pemimpin dan bisa menjadi kemaslahatan bagi dirinya, orang lain
dan alam sekitar. Dalam realitasnya, konsep belajar mengajar memang banyak
mengambil dari konsep Barat. Dan tidak ada salahnya selama konsep tersebut baik
dan bisa mengangkat harkat dan martabat manusia. Namun, alangkah lebih bijak
ketika kita juga tahu bagaimana pandangan hadits tentang hal tersebut. Dan banyak
teks-teks dalam hadits yang bisa kita jadikan landasan dalam praktek mengajar.
Ilmu pengetahuan itu memudahkan orang menuju surga. Hal itu dikarenakan
seseorang mengetahui akidah yang benar, cara-cara beribadah dengan benar, dan
bentuk-bentuk akhlak yang mulia. Selain itu, orang berilmu mengetahui pula hal-hal
yang dapat merusak akidah tauhid, perkara-perkara yang merusak pahala ibadah, dan
memahami pula sifat dan akhlak-akhlak jelek yang perlu dihindarinya. Semuanya itu
akan membawanya ke surga di akhirat, bahkan kesejahteraan di dunia ini
Dalam hadist tersebut dijelaskkan bahwa seseorang manusia meninggal dunia,
maka terputus 3 amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat baginya dan anak shaleh yang selalu mendoakannya.
b. Analisis kependidikan
Dalam sebuauh hadist dijelaskan bahwa seseorang manusia meninggal dunia,
maka terputus 3 amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat baginya dan anak shaleh yang selalu mendoakannya.
Yang dimaksud diatas adalah apabila seorang yang meninggal dunia dan tidak akan
terputus amalnya apabila seorang melakukan sesuatu kebaikan yang mana bermanfaat
bagi orang lain dan apabila seseorang tersebut mempunyai ilmu dan bisa membagikan
ilmu tersebut kepada orang lain atau tidak kikir akan ilmu, dan apabila seseorang
meninggal dunia dan tidak akan putus amalnya apabila di doakan oleh anak-anaknya
yang shaleh dan shalehah.

c. Ayat terkait

Q.S Al-Mujadalah:11

ٍ ‫يَرْ فَ ِع هللاُ الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ِمن ُك ْم َوالَّ ِذينَ ُأوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
‫ت َوهللاُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ُُر‬

Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan


orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Ayat terkait merupakan bayan Taqrir (memperjelas isi Al-Quran) dimana hadis
tersebut berfungsi memperjelas apa yang telah dituliskan di dalam Al-Quran.
c. Ragam Kesuksesan Tugas Belajar
Teks hadist dan terjemahan hadist

ٍ ِ‫اب عن س ع‬
‫يد الطَّاِئ ِّي َأيِب‬ ٍ ٍِ ٍ ِ ‫ِإ‬
َ ْ َ َّ‫س بْ ُن َخب‬ ُ ُ‫يل َح َّدثَنَا َأبُ و نُ َعْيم َح َّدثَنَا عُبَ َادةُ بْ ُن ُم ْس لم َح َّدثَنَا يُ ون‬ َ ‫َح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بْ ُن مْسَع‬
‫ول ثَاَل ثَ ةٌ ُأقْ ِس ُم َعلَْي ِه َّن‬ ُ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق‬ ِ َ ‫ي َأنَّه مَسِ ع رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ ُ ُّ ‫ي َأنَّهُ قَ َال َح َّدثَيِن َأبُ و َكْب َش ةَ اَأْلمَّنَ ا ِر‬ ِّ ِ‫الْبَخْرَت‬
‫صَبَر َعلَْي َه ا ِإاَّل َز َادهُ اللَّهُ ِع ًّزا َواَل‬ ِ ٍ ‫ال عب ٍد ِمن‬ ِ
َ َ‫ص َدقَة َواَل ظُل َم َعْب ٌد َمظْلَ َمةً ف‬ َ ْ ْ َ ُ ‫ص َم‬ َ ‫اح َفظُوهُ قَ َال َما َن َق‬ ْ َ‫ُأح ِّدثُ ُك ْم َحديثًا ف‬ َ ‫َو‬
‫َأِلر َب َع ِة‬ ُّ ‫اح َفظُوهُ قَ َال ِإمَّنَا‬ ِ ِ ِ ٍ
ْ ‫الد ْنيَا‬ ْ َ‫ُأح ِّدثُ ُك ْم َح ديثًا ف‬ َ ‫اب َف ْق ٍر َْأو َكل َم ةً حَنْ َو َه ا َو‬َ َ‫اب َم ْس َألَة ِإاَّل َفتَ َح اللَّهُ َعلَْي ه ب‬ َ َ‫َفتَ َح َعْب ٌد ب‬
‫ض ِل الْ َمنَ ا ِز ِل َو َعْب ٍد‬ ِ ِ ِِ ‫يه ربَّه وي ِ ِ ِ مِح‬ ِِ ِ ِ ٍ
َ ْ‫ص ُل فيه َر َ هُ َو َي ْعلَ ُم للَّه فيه َحقًّا َف َه َذا بَِأف‬ َ َ ُ َ ‫َن َف ٍر َعْب د َر َزقَ هُ اللَّهُ َم ااًل َوع ْل ًم ا َف ُه َو َيتَّقي ف‬
ٌ‫َأجُرمُهَ ا َس َواء‬
ِِ ِ ٍ
ْ َ‫ت بِ َع َم ِل فُاَل ن َف ُه َو بِنيَّت ه ف‬
ِ
ُ ‫َأن يِل َم ااًل لَ َعم ْل‬ َّ ‫ول لَ ْو‬ ِّ ‫ص ِاد ُق‬
ُ ‫النيَّ ِة َي ُق‬ ِ
َ ‫َر َزقَ هُ اللَّهُ ع ْل ًم ا َومَلْ َيْر ُزقْ هُ َم ااًل َف ُه َو‬
‫يه َرمِح َهُ َواَل َي ْعلَ ُم لِلَّ ِه‬ِ ِ‫ص ل ف‬ ِ ِِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ‫َو َعْب ٍد َر َزقَ هُ اللَّهُ َم ااًل َومَلْ َيْر ُزقْ هُ ِع ْل ًم ا َف ُه و خَي ْبِ ُ يِف‬
ُ َ‫ط َمال ه بغَرْي ع ْلم اَل َيتَّقي فيه َربَّهُ َواَل ي‬ َ
‫يه بِ َع َم ِل فُاَل ٍن‬ ِ
ِ ‫َأن يِل م ااًل لَع ِم ْلت ف‬ ُ ‫ث الْ َمنَ ا ِز ِل َو َعْب ٍد مَلْ َي ْر ُزقْ هُ اللَّهُ َم ااًل َواَل ِع ْل ًم ا َف ُه َو َي ُق‬ ِ ‫يه حقًّا َفه َذا بَِأخب‬ ِِ
ُ َ َ َّ ‫ول لَ ْو‬ َْ َ َ ‫ف‬
ِ ِ ِِ
ٌ‫َف ُه َو بنيَّته فَ ِو ْز ُرمُهَا َس َواء‬

(TIRMIDZI - 2247) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma'il telah
menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami 'Ubadah bin Muslim
telah menceritakan kepada kami Yunus bin Khabbab dari Sa'id Ath Tho'i Abu Al Bakhtari
berkata: telah menceritakan kepadaku Abu Kabsyah Al Anmari ia mendengar Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Tiga hal, aku bersumpah atasnya dan aku akan
mengatakan suatu hal pada kalian, hendaklah kalian menjaganya." Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa salam bersabda: "Tidaklah harta seorang berkurang karena sedekah, tidaklah
seseorang diperlakukan secara lalim lalu ia bersabar melainkan Allah akan menambahkan
kemuliaan untuknya dan tidaklah seorang hamba membuka pintu minta-minta melainkan Allah
akan membukakan pintu kemiskinan untuknya -atau kalimat sepertinya- dan aku akan
mengatakan suatu hal pada kalian, hendaklah kaian menjaganya." Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa salam bersabda: "Sesungguhnya dunia itu untuk empat orang; Pertama, seorang
hamba yang dikarunia Allah harta dan ilmu, dengan ilmu ia bertakwa kepada Allah dan dengan
harta ia menyambung silaturrahim dan ia mengetahui Allah memiliki hak padanya dan ini
adalah tingkatan yang paling baik, Kedua, selanjutnya hamba yang diberi Allah ilmu tapi tidak
diberi harta, niatnya tulus, ia berkata: Andai saja aku memiliki harta niscaya aku akan
melakukan seperti amalan si fulan, maka ia mendapatkan apa yang ia niatkan, pahala mereka
berdua sama, Ketiga, selanjutnya hamba yang diberi harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia
melangkah serampangan tanpa ilmu menggunakan hartanya, ia tidak takut kepada Rabbinya
dengan harta itu dan tidak menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui hak Allah
padanya, ini adalah tingkatan terburuk, Keempat, selanjutnya orang yang tidak diberi Allah
harta atau pun ilmu, ia bekata: Andai aku punya harta tentu aku akan melakukan seperti yang
dilakukan si fulan yang serampangan meneglola hartanya, dan niatnya benar, dosa keduanya
sama."
1. Sababul Wurud Hadist
Selama penyelusuran pemakalah tidak menemukan asbabul wurudnya
2. Syarh Hadist / Penjelasan Hadist dan analisis pendidikan
a. Penjelasan hadist

Hadist diatas menjelaskan bahwa ." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam


bersabda: "Sesungguhnya dunia itu untuk empat orang; Pertama, seorang hamba
yang dikarunia Allah harta dan ilmu, dengan ilmu ia bertakwa kepada Allah dan
dengan harta ia menyambung silaturrahim dan ia mengetahui Allah memiliki hak
padanya dan ini adalah tingkatan yang paling baik, Kedua, selanjutnya hamba yang
diberi Allah ilmu tapi tidak diberi harta, niatnya tulus, ia berkata: Andai saja aku
memiliki harta niscaya aku akan melakukan seperti amalan si fulan, maka ia
mendapatkan apa yang ia niatkan, pahala mereka berdua sama, Ketiga, selanjutnya
hamba yang diberi harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia melangkah
serampangan tanpa ilmu menggunakan hartanya, ia tidak takut kepada Rabbinya
dengan harta itu dan tidak menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui hak
Allah padanya, ini adalah tingkatan terburuk, Keempat, selanjutnya orang yang tidak
diberi Allah harta atau pun ilmu, ia bekata: Andai aku punya harta tentu aku akan
melakukan seperti yang dilakukan si fulan yang serampangan meneglola hartanya,
dan niatnya benar, dosa keduanya sama."

b. Analisis kependidikan

Jadi dari hadist diatas kita mengetahui bahwa ada 4 orang di dunia ini yaitu
seorang yang dikarunia oleh allah harta dan ilmu,seorang yang diberi Allah ilmu tapi
tidak diberi harta, orang yang diberi harta oleh allah tapi tidak diberi ilmu, selanjutnya
orang yang tidak diberi ilmu atau harta oleh allah.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari hadist diatas kita harus selalu bersyukur atas
apa yang diberikan oleh allah kepada kita sebab allah memberikan kelebihan dan
kekurangan kepada hambanya.

c. Ayat terkait

Q.S Al-Ankabut : 20

‫ق ۚ ثُ َّم هَّللا ُ يُ ْن ِشُئ النَّ ْشَأةَ اآْل ِخ َرةَ ۚ ِإ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬
َ ‫ض فَا ْنظُرُوا َك ْيفَ بَ َدَأ ْال َخ ْل‬
ِ ْ‫قُلْ ِسيرُوا فِي اَأْلر‬

Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah


menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ayat terkait merupakan bayan Taqrir (memperjelas isi Al-Quran) dimana hadis
tersebut berfungsi memperjelas apa yang telah dituliskan di dalam Al-Quran.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Sunan al-Tirmiziy. wa Huwa al-Jâmi’ al-Shahîh, Juz 1, Indonesia : Dahlan , t.th. PDF

Suteja. 2012. Tafsir Tarbawi. Cirebon : CV Pangger PDF

Asy’ari, Syekh Hasyim. 2009. (Adabul ‘Alim Wal Muta’alim).

Terj. Zainuri siroj dan Nur Hadi. Jakarta : CV Megah Jaya

Umar Bukhari, 2011. Hadist Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadist. Batusangkar: Stain
Batusangkar Press.

Anda mungkin juga menyukai