X-1-MIPA
01
SMAN 2 CIREBON
2017
Daftar Isi
D.Penutup
1. Kesimpulan
2. Rangkuman
3. Kamus Istilah
Kata Pengantar
ُ َّ ُ ان ْال
ْ ة ِم ْن ُه
م ِ ون لِيَن ِف ُروا َكاف ًة ۚ َفلَ ْو ََل نَ َف َر ِمن ك
ٍ ل فِر َْق َ م ْؤ ِم ُن َ َومَا َك
ْ م لَ َعلَّ ُه
م ْ ج ُعوا إِلَ ْي ِه ْ ين َولِ ُين ِذ ُروا َق ْوم َُه
َ م إِ َذا َر ِ ة لِيَ َت َف َّق ُهوا فِي
ِ الد ٌ طَائِ َف
َ َح َذ ُر
ون ْ ي
Artinya:
س
ِ ِمجَال َ حوا فِي ْال ُ سَّ م تَ َف َ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َم ُنوا إِ َذا قِي
ْ ل لَ ُك
ُ َّ ِانش ُزوا يَر َْفع
َّللا ُ انش ُزوا َفُ َ م ۖ وَإِ َذا قِي
ل ْ َّللا لَ ُك
ُ َّ ِسح َ حوا ي َْف ُ سَ اف ْ َف
َ ََُّللا بِمَا تَ ْعمَل
ون ُ َّ م َد َرجَاتٍ ۚ وَ م وَالَّ ِذينَ ُأوتُوا ْال ِع ْل ُ الَّ ِذينَ آ َم ُنوا ِم
ْ نك
خ ِبي ٌر
َ
Artinya:
A.Mengamalkan Ilmu
Sebab tidak ada perbedaan antara orang yang berilmu dengan orang
yang tidak berilmu,kecuali terletak pada pengamalannya.
Inilah yang membuat Nabi Sulaiman lebih memilih ilmu ketika disuruh
memilih oleh Allah antara harta dan ilmu.Dengan ilmu,Nabi Sulaiman
dapat mengetahui banyak hal,termasuk mengerti bahasa hewan, angin,
dan mahluk lainnya.Dengan ilmu,,Nabi Sulaiman akhirnya memiliki
kekayaan dan harta benda sangat banyak.Nabi Sulaiman menjadi utusan
Allah yang paling kaya raya.
Artinya:
2.Imam Syafi’i
Imam Syafi’I berasal dari keturunan Bani Abdi Manaf, suku
Quraisy. Beliau dilahirkan pada tahun 150 H dan hidup dalam
keadaan yatim serta fakir. Akan tetapi, beliau dilahirkan sebagai anak
yang bernasab tinggi lagi mulia, dan akan senantiasa mulia
sepanjang masa. Beliau hidup dalam keadaan fakir hingga dewasa.
Tumbuhnya seorang anak dalam keadaan fakir yang dibarengi
dengan nasab yang mulia lagi tinggi, akan menjadikan anak tersebut
berperilaku lurus dan berperangai mulia. Sesungguhnya, kemuliaan
nasab ini telah menjadikan Syafi’i sejak kecil cenderung pada
perkara-perkara yang mulia dan menjauhi perkara-perkara yang
rendah serta duniawi
Ibu beliau juga bersungguh-sungguh mendidik Imam Syafi’i kecil
dengan pendidikan bangsa Arab, sehingga beliau pun hafal Al-Quran
dalam usia tujuh tahun. Kemudian beliau menuntut ilmu hadis dan
menekuninya, lalu menghafal kitab Muwattha’ Imam Malik, sehingga
tampaklah kecerdasan dan kepiawaian beliau.
Kecerdasan beliau yang tinggi mulai tampak ketika mampu
menghafal hadis-hadis Rasulullah saw. dengan cepat. Imam Syafi’i
sangat bersemangat dalam mempelajari hadis dan memerhatikan
para muhaddits (penyampai hadis), lalu menghafal hadi-shadis
tersebut dengan cara mendengar. Terkadang beliau menuliskannya
di atas porselin dan terkadang di atas lembaran kulit.
Beliau juga sering datang ke kantor-kantor pemerintah untuk
mengumpulkan kertas-kertas setengah pakai. Beliau bisa menulis
materi yang didengarnya di kertas setengah pakai itu.
Dalam rangka memfasihkan bahasa Arabnya, Imam Syafi’i pergi
ke pedalaman dan tinggal bersama suku Hudzail.
Suku Hudzail adalah suku Arab yang paling fasih bahasa arabnya.
Imam Syafi’i pergi ke sana dan tinggal di pemukiman mereka.
Setelah kembali ke Mekah, Imam Syafi’i pun menjadi orang yang
mengerti tentang syair, adab, dan informasi-informasi tentang Arab.”
Di Mekah imam Syafi’i belajar kepada para ahli fikih dan hadis,
sampai suatu ketika ia mendengar tentang imam kota Rasulullah
(Madinah), yaitu Malik bin Anas. Malik bin Anas terkenal dalam
ketinggian ilmu dan hadisnya.
Sang ibu memberinya uang sebanyak 400 dirham sebagai bekal,
sebelum pergi imam Syafi’i meminta nasihat kepada ibunya. Sang ibu
berkata,”wahai anakku, berjanjilah kepadaku untuk tidak berdusta.”
Dengan penuh semangat imam Syafi’i pun menjawab “aku berjanji
kepada Allah dan kepadamu untuk tidak berdusta.”
Ketika berangkat ke Madinah, imam Syafi’i dihadang oleh
perampok, namun karena kejujurannya ia pun terbebas dari bahaya,
bahkan perampok itu bertaubat setelah melihat kejujuran Imam
Syafi’i.
Ketika berguru kepada Imam Malik di Madinah, beliau bertemu
Muhammad bin Al-Hasan, murid Imam Abu Hanifah dan sebagian
murid Imam Abu Ja’far Ash-Shadiq. Ketika berguru kepada Imam
Malik beliau tidak pernah meninggalkan pelajarannya, kecuali untuk
mengunjungi ibunya.
Kecintaan beliau terhadap ilmu, membuatnya ingin berkelana lebih
jauh lagi mencari ilmu. Saat berusia 28 tahun ia berkelana ke Irak. Ia
sampai di Kufah dan menginap di sana selama 24 hari. Muhammad
bin Al-Hasan mempersilakan Imam Syafi’i tinggal di rumahnya.
Selama di sana, Imam Syafi’i menghadiri halaqah-halaqah
Muhammad bin Al-Hasan dan temannya, Abi Yusuf. Imam Syafi’i
mencatat semua ilmu fikih Imam Abu Hanifah yang ia peroleh dari
mereka berdua.
Dari Irak, Asy-Syafi’i berkelana menuju negeri Persia, Anadhol,
Harran, Syam, dan utara Irak. Ia terus berpindah-pindah selama dua
tahun. Selama berkelana, ia mempelajari ilmu kimia, kedokteran,
fisika, matematikan, perdagangan, astronomi, ilmu filsafat, dan lain-
lain. Setelah dua tahun, ia pun kembali ke Madinah.
Imam Syafi’i adalah seorang ulama besar yang telah menghasilkan
banyak karya, salah satu karyanya yang sangat terkenal adalah kitab
Ar-Risalah. Imam Syafi’i mengumpulkan sebagian besar karangannya
dalam kitab yang ia beri nama Al-Umm. Seumur hidupnya, ia terus
mengajar dan menulis.
Imam Syafi’i meninggal pada malam Jumat, 28 Rajab 204 H di
usia 54 tahun. Beliau meninggal setelah orang-orang Fityan
menyerang dan memukulinya hingga ia jatuh dan tak sadarkan diri.
Fityan adalah seorang ahli fikih buta yang iri terhadap Imam Syafi’i.
C.Kunci Sukses Mencari Ilmu
F.Memohon Ridhanya
Setiap anaknya hendak berpergian,jangan lupa untuk memohon
doa kepada orang tua termasuk ketika berangkat sekolah untuk
menuntut ilmu. Karena Allah hanya akan memberikan rida-Nya
setelah orang tua meridainya.
Artinya:
“Keridaan Allah (terhadap hamba-Nya) tergantung kepada
keridaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah (terhadap hamba-
Nya) tergantung kepada kermukaan orang tua.” (HR. Tirmidzi).
F.Mendoakan Guru
Mendoakan Bapak dan Ibu guru menjadi bagian dari bentuk-
bentuk menghormati jasa-jasa seorang guru.Doakanlah agar semua
guru diberikan kesehatan,umur yang berkah,keistiqamahan.
3.Ikhlas
1.Kesimpulan
3. Kamus Istilah
Takwa:
Melaksanakan semua perintah agama dan meninggalkan semua
larangan yang telah di tetapkan Allah Swt. dalam Al-Quran dan
Sunah Rasulullah Saw.
Dakwah:
Menyampaikan ajaran Al-Quran dan sunah Rasulullah Saw. kepada
orang lain yang belum mengetahui atau mengingatkan kembali
kepada yang lupa.
Kyai/ulama :
Orang pandai dalam hal pengetahuan agama Islam dan berakhlak
mulia yang menjadi panutan atau contoh masyarakat.