Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HADITS TARBAWI

"Keutamaan Menuntut Ilmu"


Dosen Pembimbing: Nurhayati, S.Th.i,S.Pd,i.,M.Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
Mujahidin 21801055

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Puji dan syukur kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Hanya kepada-Nya lah kami memuji
dan bersyukur, meminta ampunan dan memohon pertolongan. Tak lupa shalawat
juga semoga tetap tercurahkan bagi Nabi Muhammad SAW karena telah
menyampaikan ajaran-ajaran Islam dan petunjuk dari Allah SWT dan menjadi
Suri Teladan bagi kita semua.
Makalah ini berjudul "Keutamaan Menuntut Ilmu " disusun guna
menyelesaikan Amanah dari dosen. Selanjutnya saya ucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Nurhayati, S.Th.i,S.Pd,i.,M.Si selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Hadits Tarbawi, yang telah membimbing kami. Dan kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami menyadari
bahwa banyak kekurangan dan kelemahan pada penyusunan dan penulisan. Demi
kesempurnaan makalah ini, kami sangat berharap adanya perbaikan, kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun.Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Makassar, 04 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2

A. Pengertian Menuntut Ilmu..........................................................................2

B. Dalil-dalil Hadits Menuntut Ilmu...............................................................5

C. Adab-Adab Penuntut Ilmu..........................................................................7

BAB III PENUTUP .................................................................................................9

A. Kesimpulan.................................................................................................9

B. Saran ..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu berasal dari kata ‫ علما‬-‫ يعلم‬-‫ علم‬yang artinya mengetahui, lawan dari kata
‫ جهل‬yang artinya bodoh.Ilmu pengetahuan adalah terjemahan dari kata bahasa
Inggris, Science, yang berarti pengetahuan. Kata science itu sendiri berasal dari
bahasa Yunani Scientia yang berarti pengetahuan. Namun pengertian yang umum
digunakan ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan manusia yang
dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat diterima oleh rasio.
Ilmu pengetahuan adalah sebaik-baik sesuatu yang disukai, sepenting-penting
sesuatu yang dicari dan merupakan sesuatu yang paling bermanfaat, dari pada
selainnya. Kemuliaan akan didapat bagi pemiliknya dan keutamaan akan
diperoleh oleh orang yang memburunya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Dengan Menuntut Ilmu?
2. Bagaimana Dalil-Dalil Hadits Dari Menuntut Ilmu?
3. Bagaimana Adab-Adab Penuntut Ilmu?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Menuntut Ilmu
2. Untuk mengetahui Hadits-hadits Dari Menuntut Ilmu
3. Untuk Memahami Adab-Adab Penuntut Ilmu

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menuntut Ilmu


Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya
ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
Seseorang harus memulai dengan ilmu sebelum beramal.Maksud dari
beramal adalah melakukan kegiatan atau melakukan suatu pekerjaan. Dalam
melakukan pekerjaan manusia dituntut mengetahui ilmunya dari pekerjaan
tersebut. Karena dengan mengetahui ilmunya pekerjaan akan lebih terarah dan
tidak berantakan.
Diantara perkara mulia yang hendaknya menjadi kesibukan kita adalah
menuntut ilmu syar’i yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ilmu yang bersumber dari
keduanya adalah cahaya dan pelita bagi pemiliknya, sehingga nampak jelas
baginya kegelapan kebatilan dan kesesatan. Orang yang memiliki ilmu akan
dapat membedakan antara petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan kebatilan,
sunnah dan bid’ah. Maka ilmu adalah perkara mulia yang hendaknya menjadi
perhatian setiap muslim, perkara yang harus diutamakan.
Dalam Agama Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, hal ini
menunjukkan betapa pentingnya menuntut ilmu. Dengan ilmu, manusia dapat
menjadi hamba Allah yang beriman dan beramal shaleh, dengan ilmu pula
manusia mampu mengolah kekayaan alam yang Allah berikan kepadanya.
Dengan demikian, manusia juga mampu menjadi hambaNya yang bersyukur, dan
hal itu memudahkan menuju surga.Di sisi lain, manusia yang berilmu memiliki
kedudukan yang mulia tidak hanya disisi manusia, tetapi juga disisi Allah.

B. Dalil-dalil Menuntut Ilmu Dari Hadits


Kita dapati banyak sekali dali-dalil yang besumber dari al Qur’an yang
menunjukkan akan keutamaan ilmu. Demikian pula dalil-dalil yang berasal dari

2
As Sunnah An Nabawiyah dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diantaranya adalah :
Pertama : Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, dari
hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
‫ت‬ ْ ‫ َو َما‬،‫سهَّ َل هللا لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ا ْل َجنَّ ِة‬
ٍ ‫اجتَ َم َع قَ ْو ٌم فِي بَ ْي‬ ُ ‫سلَ َك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِم‬
َ ‫س فِي ِه ِع ْل ًما‬ َ ْ‫َو َمن‬
ِ ‫ َو َغ‬،ُ‫س ِكينَة‬
‫شيَ ْت ُه ُم‬ َّ ‫سونَهُ بَ ْينَ ُه ْم ِإاَّل نَزَ لَتْ َعلَ ْي ِه ِم ال‬ َ ‫ت هللا يَ ْتلُونَ ِكت‬
ُ ‫َاب هللا َويَتَدَا َر‬ ِ ‫ِمنْ بُيُو‬
ُ‫ َو َذ َك َر ُه ُم هللا فِي َمنْ ِع ْن َده‬، ُ‫م ا ْل َماَل ِئ َكة‬sُ ‫ َو َحفَّ ْت ُه‬، ُ‫ال َّر ْح َمة‬

“Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut


ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul
suatu kaum disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka membaca
Kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka
ketenangan dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut
mereka dihadapan para malaikat.”

Kedua : Sebuah hadits yang ada di shahihain dari Muawiyah radhiyallahu ‘anhu,
sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
‫ِّين‬ ْ ِّ‫َمنْ يُ ِر ِد هَّللا ُ بِ ِه َخ ْي ًرا يُفَق‬
ِ ‫ههُ فِي الد‬

“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscana akan difahamkan


tentang urusan agamanya.”

Ketiga : Diantara hadits shahih yang menjelaskan tentang keutamaan dan


kemuliaan menuntut ilmu adalah sabda Nabi Muhammad Saw bersabda:
‫ َأ ْو‬،‫ َأ ْو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه‬،‫ص َدقَ ٍة َجا ِريَ ٍة‬ َ ‫إِ َذا َماتَ اِإْل ْن‬
َ ْ‫ ِإاَّل ِمن‬: ‫سانُ ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ ِإاَّل ِمنْ ثَاَل ثَ ٍة‬
‫ح يَ ْدعُو لَ ُه‬ َ ‫َولَ ٍد‬
ٍ ِ ‫ص ال‬

“Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya


kecuali tiga amalan : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih
yang mendoakan dia.” [HR. Muslim].

3
Keempat : Telah datang keterangan bahwa Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam
mendoakan kecerahan wajah bagi orang yang memiliki perhatian terhadap ilmu,
berusaha memahami, mempelajari dan mengajarkannya. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
،ُ‫ب َحا ِم ِل فِ ْق ٍه ِإلَى َمنْ ه َُو َأ ْفقَهُ ِم ْنه‬ َ ‫ض َر هَّللا ُ ا ْم َرًأ‬
َّ ‫ فَ ُر‬،ُ‫س ِم َع ِمنَّا َح ِديثًا فَ َحفِظَهُ َحتَّى يُبَلِّ َغه‬ َّ َ‫ن‬
‫س بِفَقِي ٍه‬
َ ‫ب َحا ِم ِل فِ ْق ٍه لَ ْي‬
َّ ‫َو ُر‬
“Semoga Allah mencerahkan wajah seseorang yang mendengarkan hadits, lalu
menghafal dan menyampaikannya. Betapa banyak orang yang membawa fiqih
kepada orang yang lebih faham darinya. Dan betapa banyak orang yang
membawa fiqih namun dia bukan seorang yang faqih.”

Kelima : Diantara hadits yang menunjukkan akan keutamaan ilmu dan


mengajarkannya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
ُ‫َخ ْي ُر ُك ْم َمنْ تَ َعلَّ َم القُ ْرآنَ َو َعلَّ َمه‬
“Orang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan
mengajarkannya.”

C. Adab-Adab Penuntut Ilmu


Setelah seorang penuntut ilmu mengetahui dan memahami akan keutamaan
menuntut ilmu, maka hendaknya dia memiliki perhatian yang besar terhadap
permasalahan adab-adab penuntut ilmu, diantaranya adalah :
 Ikhlas
 Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
 Meminta Pertolongan kepada Allah SWT
 Mengamalkan dan Mendakwahkan Ilmu
 Berhias dengan Akhlak Mulia

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ilmu berasal dari kata ‫ علما‬-‫ يعلم‬-‫ علم‬yang artinya mengetahui, lawan dari
kata ‫ جهل‬yang artinya bodoh. Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih
baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan
meninggalkan kebodohan.

2. Keutamaan Menuntut Ilmu antara lain yaitu: Ilmu adalah cahaya, Ilmu
merupakan tanda kebaikan seorang hamba, Ilmu agama menyelamatkan dari
laknat Allah Azza Wajalla, Menuntut Ilmu jalan menuju surga dan Ilmu lebih
utama dari ibadah

3. Adab-Adab Penuntut Ilmu sebagai berikut: Ikhlas, Bersungguh-sungguh


dalam menuntut ilmu Meminta Pertolongan kepada Allah SWT, Mengamalkan
dan Mendakwahkan Ilmu dan Berhias dengan Akhlak Mulia.

B. Saran
Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan kitab- kitab
hadist sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi hendaklah
kita baca, maknai, dan ditafsiri dengan baikdan selanjutnya di amalkan dengan
segenap kemampuan.
Makalah ini masih jauh dari nilai sempurna, Oleh karena itu, jika ada
kesalahan dalam isi makalah ini adakalanya kepada semua pembaca dapat
memberikan masukan, kritikan, saran atau yang lainnya untuk menyempurnakan
isi makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca. Aamiin.

5
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mundiri Hafidz, Terjemah Attarghib wat tarhib. (Surabaya: Al-Hidayah Al


Qur’an Al Karim, 2000)
Az-zarnuzi. Ta’limul Muta’allim. (Surabaya: Al-Hidayah, tt)
http://ridwan-sururi.blogspot.com/2013/04/makalah-hadist-tarbawy-hadist-
menuntut_4.html
http://www.insantv.com/berita-154-keutamaan-menuntut-ilmu-dan-adabadab-
penuntut-ilmu.html
http://www.makalah.co.id/2016/10/makalah-keutamaan-menuntut-ilmu.html?m
http://karyacombirayang.blogspot.com/2015/11/keutamaan-menuntut-ilmu.html?
m

Anda mungkin juga menyukai